Si
Desain & Pengembangan Produk
3D Printing merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan perangkat lunak dan ilmu material
menjadi sebuah bahan yang terbuat dari plastik. Awal mula di temukan di tahun 1968 oleh William J.
Swainson dan masuk ke Indonesia di tahun 2013 . 3D Printing merupakan teknologi yang memiliki masa
depan yang jelas karena Objek yang di rancang dengan kontruksi digital dapat dengan cepat di wujudkan.
Penggunaan 3D Printing ini memerlukan sedikit bahan, tenaga, dan energi saat menghasilkan objek serta
dapat dimanfaatkan di berbagai bidang manufaktur seperti pendidikan, arsitektur, kesehatan dan masih
banyak lagi bidang lainnya.
Sehingga kesimpulan yang di dapat setelah menonton yaitu, 3D Printer merupakan investasi
yang akan menguntukan ke depan nya karena memiliki fungsi yang begitu luas, dapat mengurangi biaya
gudang dan produksi berlebih, serta penggunaan bahan daur ulang limbah plastik sehingga teknologi ini
dapat membantu meningkatkan siklus nilai tambah lokal di negara yang menggunakan 3D Printer karena
plastik yang dibuang dikonversi menjadi produk yang bermanfaat. Disamping memiliki manfaat yang
banyak itu juga memiliki negatif seperti 3D Printer berpotensi mengubah wajah industri bukan tidak
mungkin 3D printer akan “mengganggu” industri manufaktur tradisional di banyak industri. Sehingga
dapat mematikan pekerjaan - pekerjaan manufaktur. Dan juga mengingat 3D Printer bisa mencetak
apapun dengan berbekal rancangan coba coba, bukan merupakan hal yang tidak mungkin jika angka
kriminalitas akan meningkat. Tentu kepemilikan senjata berbahaya secara bebas pun akan ada bila 3D
Printing sudah merambat ke masyarakat. Maka perlu dikembangkan satu solusi yang tepat agar bisa
menyeimbangi keberadaan 3D Printing di tengah kehidupan masyarakat dunia.