Anda di halaman 1dari 14

Telaah Kritis –

Tinjauan Sistematis terhadap Diet Liberal dalam Manajemen Diabetes


Mellitus pada Dewasa Tua di Fasilitas Perawatan Lansia

LATAR BELAKANG ARTIKEL

Sekitar 25% pasien di rumah perawatan lansia menderita diabetes, hal ini merupakan alasan
utama dari 12% pendaftaran ke institusi perawatan pada dewasa usia 45 – 75 tahun. ; dengan
penerimaan pada orang dewasa rentang usia 45-64 tahun yang sering berkaitan dengan
komplikasi diabetes [1]. Prevalensi diabetes di rumah perawatan dua kali lebih umum terjadi
dibandingkan pada populasi umum [2] dan penderita diabetes sering memiliki tingkat komplikasi
yang lebih tinggi sehingga akibatnya memerlukan 31% lebih banyak untuk rawat inap rumah
sakit [3]. Tujuan pengelolaan diabetes pada orang dewasa yang lebih tua sangat luas dan tidak
spesifik untuk orang tua yang yang tinggal di institusi perawatan, seperti yang dirangkum dalam
rekomendasi Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) tentang rekomendasi praktik klinis [4].
Rekomendasinya mencakup pernyataan bahwa 'Orang dewasa lebih tua yang fungsional,dengan
kognitif baik, dan memiliki harapan hidup yang signifikan harus mendapat perawatan diabetes
dengan tujuan yang serupa dengan golongan dewasa muda dan bahwa sasaran kadar gula darah
(glikemia) untuk beberapa dewasa yang lebih tua mungkin tidak ketat, tetapi hiperglikemia yang
mengarah ke gejala atau risiko komplikasi hiperglikemia akut harus dihindari pada semua
pasien’. [4]. Hal ini ditekankan lebih lanjut dalam pedoman yang dikeluarkan oleh International
Diabetes Federation (IDF), Pedoman Global untuk Menangani Dewasa Lebih Tua dengan
Diabetes Tipe-2 .[5]

Penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2 pada orang dewasa dan dewasa lebih tua yang
mandiri secara fungsional, lebih di utamakan melalui perubahan gaya hidup, seperti aktivitas
fisik reguler, mempertahankan berat badan sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi yang
bervariasi [5]. Pola makan idealnya konsisten dalam volume karbohidrat pada setiap waktu
makan dengan pilihan indeks glikemik rendah untuk membantu menghindari hiperglikemi terkait
makanan. Faktor gaya hidup seperti olahraga dan penurunan berat badan minimal 5-10% jika
diperlukan, memiliki manfaat yang terdokumentasi dengan baik dalam meningkatkan sensitivitas
insulin dan uptake glukosa. Tetapi untuk dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang berada di
rumah perawatan lansia, mungkin tidak praktis untuk mengharapkan olahraga teratur; dan
penurunan berat badan >5% sebenarnya dapat berdampak negatif terhadap mortalitas [6], yang
kemudian secara realistis megandalkan diet dan terapi obat dalam pengelolaan kadar gula darah.

Umumnya pengelolaan nutrisi kepada penderita diabetes di institusi perawatan menjalani


diet terapeutik atau diet 'diabetes' yang umumnya terdiri dari restriksi: tidak ada permen/
makanan manis terkonsentrasi juga kalori dan/atau lemak terbatas [7], biasa disebut ‘diet ADA’
[8]. Terdapat laporan literatur bahwa sebanyak 50% orang dewasa lebih tua yang hidup di
institusi perawatan mengalami gizi kurang [9] dan terbatasnya data yang menunjukkan bahwa
diet dengan restriksi demikian efektif dalam mencapai glikemi optimal (HbA1c < 8%, 64
mmol/mol), diet terapeutik diabetes tidak lagi direkomendasikan oleh ADA. Dimulailah sebuah
gerakan untuk merubah pola diet menjadi diet liberal (bebas) pada dewasa lebih tua yang tinggal
di fasilitas perawatan [10], walaupun masih tidak konsisten dengan banyaknya fasilitas yang
masih menerapkan menu diet terapeutik dengan restriksi.

Studi yang menginformasikan bahwa standar menu di fasilitas perawatan saat ini yang
memilih menu diet liberal yang menggabungkan sedikit pembatasan kalori, lemak dan
karbohidrat dan gula halus, dibuat berdasarkan pedoman ADA [4] dan IDF [5] masih terbatas,
beberapa menekankan khusus pada makanan berenergi tinggi untuk mengurangi risiko
kekurangan gizi dan konsensus dari literatur yang ada bahwa diet demikian tidak akan
berdampak pada pengelolaan diabetes [2,11].

Namun, pada usia 65 tahun, orang dewasa setidaknya masih memiliki perkiraan angka
harapan hidup rata-rata hingga 16-20 tahun (untuk pria dan wanita), dengan 46% penghuni
fasilitas perawatan berusia 65-84 tahun [12] dan faktor risiko untuk komplikasi penyakit kronis
tetap berpengaruh dan dapat domodifikasi bahkan di usia yang lebih tua. Penuaan
dikombinasikan dengan komdisi hiperglikemia, tampaknya mempercepat timbulnya komplikasi
dan glikemia suboptimal yang berkepanjangan telah diketahui memiliki efek pada penurunan
kognitif, penyembuhan luka yang buruk, kemungkinan terjadinya ulkus, dan terutama
komplikasi makrovaskular (risiko penyakit jantung dan stroke mencapai 2 -4 kali lebih tinggi
pada penderita diabetes) [13]. Hiperglikemia juga merupakan faktor risiko independen untuk
terjatuh pada penghuni rumah perawatan lansia [14]. Studi telah menemukan bahwa kontrol
glikemik yang lebih baik menguntungkan orang dengan diabetes dan secara umum setiap
penurunan persentase dalam hasil tes darah HbA1c (misalnya, dari 8,0%, 64 mmol / mol sampai
7,0%, 53 mmol / mol) dapat mengurangi risiko komplikasi mikrovaskular (mata, ginjal, dan
penyakit saraf) sebesar 40% [13]. Penghematan biaya ekonomi dan peningkatan kualitas hidup
untuk pengelolaan glikemik optimal pada dewasa yang lebih tua dengan diabetes juga telah
dinyatakan sebagai manfaat. Jelas bahwa terdapat manfaat dalam mengadopsi perilaku hidup
sehat termasuk diet yang dapat mencegah atau menunda komplikasi, namun memiliki nilai gizi
tinggi dan tidak meningkatkan berat badan atau menyebabkan kehilangan massa otot yang sering
diamati pada orang dewasa yang lebih tua [15]

Sebagai ringkasan, perawatan orang dewasa yang lebih tua dengan diabetes dipersulit
oleh presentasi klinis dan fungsional mereka yang beragam [4]. Terdapat keterbatasan data yang
tersedia mengenai bagaimana mengelola kelompok populasi yang berkembang ini terutama di
tempat perawatan lansia, namun pembatasan terapan perubahan gaya hidup selain modifikasi
pola makan telah mendorong dibuatnya tinjauan sistematis ini untuk menelaah bukti manajemen
diet diabetes di rumah perawatan lansia, dan meninjau efek dari diet terapeutik dibandingkan
dengan diet liberal terhadap glikemia, status gizi dan komorbiditas.

TELAAH KRITIS

1. Gambaran Umum Penelitian

Artikel yang ditelaah merupakan tinjauan sistematis terhadap literature yang dilakukan untuk
mengevaluasi akan bukti yang mendukung terhadap diet liberal/ bebas (liberalized diet) sebagai
manajemen pengelolaan Diabetes Mellitus (DM) di fasilitas perawatan lanjut usia (lansia) dan
meninjau efeknya terhadap terhadap gula dalam darah (glikemia), status nutrisi dan faktor resiko
komorbiditas diabetes. Dilakukan pencarian 3 langkah dari 8 basis data diikuti dengan ekstraksi
data independen dan penilaian kualitas oleh dua penulis. Data yang dimasukkan meliputi studi
yang membandingkan diet terapeutik dan diet liberal, atau studi observasi yang meninjau efek
diet terapeutik terhadap kadar gula darah dan status nutrisi. Dari 546 studi yang teridentifikasi, 6
diantaranya memenuhi kriteria inklusi.
Kualitas metodologi dari studi-studi tersebut dinilai buruk dan sebagian besar
menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan secara statistik oleh diet liberal
sebagai manajemen diabetes, namun tetap terdapat peningkatan kadar gula darah. Terdapat data
yang tidak adekuat untuk menentukan efek dari perubahan diet terhadap status nutrisi dan faktor
resiko diabetes. Keseluruhan penelitian mendukung diet liberal, namun dikarenakan rendahnya
kualitas dari bukti dan kurangnya temuan signifikan, hasil tidak dapat diterapkan kepada praktik
diet.

2. Penilaian kesasihan / Validitas

Tinjauan sistematis ini membandingkan efek dari diet terapeutik atau diet liberal pada
pengelolaan diabetes mellitus dirumah perawatan lansia. Pencarian 3-langkah tanpa batasan akan
tanggal publikasi dilakukan dengan menggunakan kata kunci baik dalam abstrak maupun judul
dari artikel yang ditemukan melalui PubMed dan CINAHL. Terdapat pencarian lebih rinci untuk
semua kata kunci termasuk judul MESH di database Medline, Cochrane, Informit, Web of
Science, Scopus dan Ageline. Pencarian juga tidak membatasi artikel hanya dalam Bahasa
Inggris, dapat dilihat dari hasil penelitan yang menyatakan adanya artikel dalam Bahasa Spanyol.

Artikel referensi yang relevan ditinjau lebih lanjut daftar pustakanya yang belum
teridentifikasi. Terdapat kriteria inklusi dalam tinjauan sistematis ini meliputi:

a. penelitian dilakukan di fasilitas perawatan lansia


b. meninjau efek diet (baik liberal atau terapeutik) dan pengaruhnya terhadap
pengelolaan diabetes
c. Studi pada dewasa tua yang berusia rata-rata 65 tahun.

Kriteria inklusi yang dimasukkan dalam tinjauan sistematis ini sudah meliputi pasien dan jenis
intervensi yang ingin ditelaah. Namun pada tinjauan sistematis ini tidak disebutkan kriteria
eksklusi dalam peninjauan studi, dan berdasarkan studi-studi yang di telaah tidak diberi batasan
waktu penelitian.

Artikel -artikel yang sudah memenuhi kriteria inklusi kemudian diuji kualitas dengan
skala Jadad yang meliputi randomized controlled trial, blinding, attrition, randomization method
dan blinding method. Dengan angka 5 sebagai angka maksimal untuk kualitas artikel yang baik.
Terdapat 6 artikel yang ditelaah dengan menggunakan skala Jadad, 4 diantaranya mendapatkan
skor 0, satu artikel dengan skor 1 dan satu artikel memiliki skor 2. Uji kualitas dari studi-studi
tersebut memiliki hasil yang buruk.

Pencarian database dilakukan oleh 2 orang berbeda yaitu penulis OF dan EH, dan
terdapat satu orang (MM) sebagai konsultan. Peninjauan untuk studi-studi tersebut dinilai
penulis tidak mudah dilakukan dikarenakan outcomes yang ditinjau tidak dapat dibandingkan
secara langsung. Secara umum (5 dari 6 studi) mendukung hasil yang sama (homogen), yaitu diet
liberal baik sebagai manajemen Diabetes Mellitus pada dewasa tua di fasilitas perawatan lansia,
namun dikarenakan kualitas artikel yang buruk dan terbatasnya jumlah data, tidak dapat ditarik
kesimpulan yang konkret.

3. Penilaian Kepentingan / Importance

Hasil dari tinjauan sistematis ini secara umum mendukung diet liberal, dan tidak ada perbedaan
signifikan dari glikemia diantara dua jenis diet tersebut (liberal dan terapeutik). Namun data-
data yang didapatkan dinilai tidak baik secara metodologi sehingga tidak dapat secara akurat
merepresentasikan kondisi klinis lansia di fasilias perawatan lansia. Dari artikel- artikel tersebut
juga tidak disebutkan secara detail mengenai isi dari masing- masing “diet terapeutik”, secara
umum larangan akan gula sukrosa dan restriksi kalori, sehingga tidak dapat disamakan dengan
diet terapeutik yang ada saat ini. Para penulis menyatakan tidak terdapat konflik kepentingan
dalam pembuatan tinjauan sistematis ini.

Terdapat keterbatasan data yang tersedia mengenai bagaimana mengelola kelompok populasi
yang berkembang ini terutama di tempat perawatan lansia. Panduan IDF merekomendasikan
untuk membuat rencana makan secara individual bagi penghuni fasilitas perawatan lansia,
namun pada kenyataannya susunan menu harus distandardisasi terlebih dahulu. Idealnya
diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan diet diabetes yang optimal dan disain
menu untuk fasilitas perawatan lansia. Bukti yang dikumpulkan dalam tinjauan sistematis ini
dapat menjadi acuan untuk revisi pedoman layanan pengelolaan makan diabetes di masa depan.

4. Penilaian Kemampuan Terapan / Applicable


Selain rentang usia (rerata 65 tahun) penulis tidak mencantumkan hal demografi lain seperti
perbedaan jenis kelamin dan ras yang berpengaruh secara klinis akan kondisi Diabetes Mellitus
tipe 2. Dalam kesimpulannya penulis juga menyatakan bahwa hasil dari tinjauan sistematis ini
mungkin tidak tepat untuk ditarik kesimpulannya untuk di informasikan kepada praktisi diet.

KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi:

a. Minimnya studi yang memenuhi kriteria inklusi


(6 artikel, satu diantaranya tidak dipublikasikan dalam bahasa inggris)
b. Kualitas dari studi-studi yang ditelaah dalam tinjauan sistematis ini ternilai buruk
c. Hasil dari studi-studi yang ditelaah tidak dapat dibandingkan secara langsung
(beberapa berbeda variable dan/atau pengukuran yang digunakan)
d. Diet liberal dan terapeutik yang tidak terstandardisasi

KESIMPULAN

Populasi lansia dengan Diabetes Mellitus terus berkembang terutama di fasilitas perawatan
lansia. Diet terapeutik tidak menunjukkan adanya efek signifikan dalam mengontrol glikemia,
maka itu diet liberal mulai dipraktikkan dan dibandingkan. Hasil dari tinjauan sistematis ini
mendukung ke arah diet liberal. Namun dikarenakan rendahnya kualitas dari bukti dan
kurangnya temuan signifikan, hasil tidak dapat diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA ARTIKEL

1 Tariq S, Karcic E, Thomas D, Thomson K, Philpot C, Chapel D, et al. The use of a no-
concentrated-sweets diet in the management of type 2 diabetes in nursing homes. J Am Diet
Assoc 2001;101(12):1463–6.
2 Lybarger SC, Thom SL. Diabetes: treating today’s resident. Nurs Homes: Long Term Care
Manage 1991;40(6):30–6.
3 American Diabetes Association. Clinical practice recommendations. Diabetes Care
2013;36(Suppl. 1):S1–2.
4 Sinclair ADT, Colagiuri S. Managing older people with type 2 diabetes global guideline.
International Diabetes Federation; 2013.
5 Darmon P, Kaiser MJ, Bauer JM, Sieber CC, Pichard C. Restrictive diets in the elderly: never say
never again? Clin Nutr 2010;29(2):170–4.
6 Baron M. Is the NCS diet obsolete?. . . no-concentrated sweets. Health Care Food Nutr Focus
2003;20(8):1.
7 Hirsch IB. The death of the 1800-Calorie ADA diet. Clin Diabetes 2002;20(2):51–2.
8 Woods JL, Walker KZ, Iuliano Burns S, Strauss BJ. Malnutrition on the menu: nutritional
status of institutionalised elderly Australians in low-level care. J Nutr Health Aging
2009;13(8):693–8.
9 Niedert K. Position of the American Dietetic Association: liberalization of the diet prescription
improves quality of life for older adults in long-term care. J Am Diet Assoc 2005;105(12):1955–
65.
10 Coulston AM, Mandelbaum D, Reaven RM. Dietary management of nursing home residents with
non-insulin-dependent diabetes mellitus. Am J Clin Nutr 1990;51(1): 67–71.
11 Australian Institute of Health and Welfare. Residential aged care in Australia 2010–11: a
statistical overview. Canberra: AIHW; 2012.
12 Centers for Disease Control and Prevention. National diabetes fact sheet: national estimates and
general information on diabetes and prediabetes in the United States. Atlanta, GA: US
Department of Health and Human Services; 2011, Available from hhttp://www.cdc.gov/
diabetes/pubs/pdf/ndfs_2011.pdfi [cited 2014 05/02/2014].
13 Morley J. The elderly Type 2 diabetic patient: special considerations. Diabet Med
1998;15(Suppl. 4):S41–6.
14 Ministry of Health. Food and nutrition guidelines for healthy older people—a background paper.
Wellington, NZ: Ministry of Health; 2013 (accessed 13/01/2014. Report no)
15 Bouillet B, Valliant G, Petit JM, Duclos M, Poussier A, Brindisi MC, et al. Are elderly patients
with diabetes being overtreated in French long-term-care homes? Diabetes Metab
2010;36(4):272–7.
16 Casimiro C, Garcia dLA, Usan L. Nutritional and metabolic status and dietetic evaluation in
institutionalized elderly patients with non-insulin-dependent diabetes mellitus. Nutr Hosp
2001;16(3):104–11.
17 Cooper JW, Gordon JE, Parish RC. Diabetes mellitus prevalence and treatment outcomes in a
geriatric nursing home population: a three year study. J Geriatr Drug Ther 1990;5(1):73–82.
18 Goldberg DB. Examination of the use of regular diets for elderly nursing home residents with
type 2 diabetes: UMI dissertation services. ProQuest Information and Learning: Ann Arbor, MI;
2003.
19 Jadad AR, Moore RA, Carroll D, et al. Assessing the quality of reports of randomized clinical
trials: is blinding necessary? Control Clin Trials 1996;17:1–12.
20 Buckler DA, Kelber ST, Goodwin JS. The use of dietary restrictions in malnourished nursing-
home patients. J Am Geriatr Soc 1994;42(10):1100–2.
21 Grobin W. A longitudinal study of impaired glucose tolerance and diabetes mellitus in the aged.
J Am Geriatr Soc 1989;37(12):1127–34.
22 Barter PBJ, Boyden A, Cooper C, Gillam I, Mansfield P, Nestel P, et al. National Heart
Foundation Lipid Management Guidelines-2001. Med J Aust 2001;175(5):S57–87.
23 American Diabetes Association. Nutrition recommendations and interventions for diabetes: a
position statement of the American Diabetes Association; January, 2008 (Report No.: Contract
No.: Supplement 1).
24 NHMRC. Australian dietary guidelines. Canberra: National Health and Medical Research
Council; 2013.
LEMBAR KERJA PENILAIAN STUDI

SYSTEMATIC REVIEW: Are the results of the review valid?

What question (PICO) did the systematic review address?


What is best? Where do I find the information?

The main question being addressed should be The Title, Abstract or final paragraph of the
clearly stated. The exposure, such as a therapy Introduction should clearly state the question.
or diagnostic test, and the outcome(s) of If you still cannot ascertain what the focused
interest will often be expressed in terms of a question is after reading these sections, search
simple relationship. for another paper!

This paper: Yes No  Unclear 


Comment: Pada judul, abstrak dan akhir pendahuluan dinyatakan dengan jelas focus dari
tinjauan sistematis ini.
F - Is it unlikely that important, relevant studies were missed?

What is best? Where do I find the information?


The starting point for comprehensive search The Methods section should describe the
for all relevant studies is the major search strategy, including the terms used, in
bibliographic databases (e.g., Medline, some detail. The Results section will outline the
Cochrane, EMBASE, etc) but should also number of titles and abstracts reviewed, the
include a search of reference lists from number of full-text studies retrieved, and the
relevant studies, and contact with experts, number of studies excluded together with the
particularly to inquire about unpublished reasons for exclusion. This information may be
studies. The search should not be limited to presented in a figure or flow chart.
English language only. The search strategy
should include both MESH terms and text
words.
This paper: Yes No  Unclear 
Comment: dalam metodologi disebutkan bahwa artikel- artikel tersebut dicari berdasarkan
database PubMed dan CINAHL. Dinlajutkan dengan pencarian lebih lanjut dengan MESH di
database Medline, Cochrane, Informit, Web of Science, Scopus dan Ageline
A - Were the criteria used to select articles for inclusion appropriate?
What is best? Where do I find the information?

The inclusion or exclusion of studies in a The Methods section should describe in detail
systematic review should be clearly defined a the inclusion and exclusion criteria. Normally,
priori. The eligibility criteria used should this will include the study design.
specify the patients, interventions or
exposures and outcomes of interest. In many
cases the type of study design will also be a
key component of the eligibility criteria.
This paper: Yes  No  Unclear
Comment: Dalam metodologi disebutkan kriteria inklusi, meliputi artikel- artikel yang (1)
memiliki lokasi di fasilitas perawataan lansia, (2) menelaah diet (baik liberal ataupun terapeutik)
dan efeknya terhadap manajemen diabetes pada usia >65 tahun.
Namun tidak dinyatakan adanya kriteria eksklusi dalam studi literatur ini.
A - Were the included studies sufficiently valid for the type of question asked?
What is best? Where do I find the information?
The article should describe how the quality of The Methods section should describe the
each study was assessed using predetermined assessment of quality and the criteria used. The
quality criteria appropriate to the type of Results section should provide information on
clinical question (e.g., randomization, blinding the quality of the individual studies.
and completeness of follow-up)
This paper: Yes  No Unclear 
Comment: Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan uji kualitas dengan skala Jadad.
Terdapat 6 artikel yang ditelaah dengan menggunakan skala Jadad, 4 artikel mendapatkan skor 0,
1 artikel dengan skor 1 dan 1 artikel memiliki skor 2.
T - Were the results similar from study to study?
What is best? Where do I find the information?
Ideally, the results of the different studies The Results section should state whether the
should be similar or homogeneous. If results are heterogeneous and discuss possible
heterogeneity exists the authors may estimate reasons. The forest plot should show the
whether the differences are significant (chi- results of the chi-square test for heterogeneity
square test). Possible reasons for the and if discuss reasons for heterogeneity, if
heterogeneity should be explored. present.
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment: Peninjauan sulit dilakukan karena hasil (outcome)dalam studi- studi tersebut tidak
dapat dibandingkan secara langsung. Secara umum (5 dari 6 studi) mendukung hasil yang sama

What were the results?


How are the results presented?
A systematic review provides a summary of the data from the results of a number of individual
studies. If the results of the individual studies are similar, a statistical method (called meta-
analysis) is used to combine the results from the individual studies and an overall summary
estimate is calculated. The meta-analysis gives weighted values to each of the individual studies
according to their size. The individual results of the studies need to be expressed in a standard
way, such as relative risk, odds ratio or mean difference between the groups. Results are
traditionally displayed in a figure, like the one below, called a forest plot.

The forest plot depicted above represents a meta-analysis of 5 trials that assessed the effects of
a hypothetical treatment on mortality. Individual studies are represented by a black square and a
horizontal line, which corresponds to the point estimate and 95% confidence interval of the odds
ratio. The size of the black square reflects the weight of the study in the meta-analysis. The solid
vertical line corresponds to ‘no effect’ of treatment - an odds ratio of 1.0. When the confidence
interval includes 1 it indicates that the result is not significant at conventional levels (P>0.05).
The diamond at the bottom represents the combined or pooled odds ratio of all 5 trials with its
95% confidence interval. In this case, it shows that the treatment reduces mortality by 34% (OR
0.66 95% CI 0.56 to 0.78). Notice that the diamond does not overlap the ‘no effect’ line (the
confidence interval doesn’t include 1) so we can be assured that the pooled OR is statistically
significant. The test for overall effect also indicates statistical significance (p<0.0001).
Exploring heterogeneity
Heterogeneity can be assessed using the “eyeball” test or more formally with statistical tests,
such as the Cochran Q test. With the “eyeball” test one looks for overlap of the confidence
intervals of the trials with the summary estimate. In the example above note that the dotted line
running vertically through the combined odds ratio crosses the horizontal lines of all the
individual studies indicating that the studies are homogenous. Heterogeneity can also be
assessed using the Cochran chi-square (Cochran Q). If Cochran Q is statistically significant there is
definite heterogeneity. If Cochran Q is not statistically significant but the ratio of Cochran Q and
the degrees of freedom (Q/df) is > 1 there is possible heterogeneity. If Cochran Q is not
statistically significant and Q/df is < 1 then heterogeneity is very unlikely. In the example above
Q/df is <1 (0.92/4= 0.23) and the p-value is not significant (0.92) indicating no heterogeneity.
Note: The level of significance for Cochran Q is often set at 0.1 due to the low power of the test
to detect heterogeneity.
Dalam artikel ini data disajikan dalam table ringkasan (Tabel 3). Tabel 3 menjabarkan desain
studi, sampel, outcomes yg dinilai dan kesimpulan dari hasil studi. Selain itu juga terdapat table
yang membandingan studi-studi tersebut secara metodologi (Tabel 4). Tabel 4 memenjabarkan
dan memaparkan hasil perbandingan diet liberal dan diet terapeutik kepada glikemia dalam
bentuk p-value.

Tidak terdapat forest plot dalam artikel ini, sehingga dalam artikel ini juga tidak mencantumkan
confidence interval dari rinjauan sistematis ini . Artikel ini juga tidak menguji heterogenitas hasil
yang didapat.

LAMPIRAN – Proses pencarian data


LAMPIRAN – Penilaian kualitas terhadap studi-studi yang memenuhi inklusi

LAMPIRAN – Hasil
LAMPIRAN – Tabel perbandingan hasil studi secara metodologi

Anda mungkin juga menyukai