Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM KESEHATAN

“PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA”

DOSEN PEMBIMBING : MASRUDI MUCHTAR, S.H., M.H

DISUSUN OLEH :

NOR WAFA AHYANA (P07131118148)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN DIPLOPMA III GIZI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Barabai, 09 Mei 2020


   
                                                                                             

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bagaimana Pengaturan Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan ............3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................6
B. Saran ...................................................................................................6

Daftar Pustaka....................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sehat dan ekonomis. Di
dalam konsideran Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan
bahwa :“Kesehatan merupakan hak asasi manusia salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Dalam
subsistem SDM kesehatan, tenaga kesehatan merupakan unsur utama yang mendukung
subsistem kesehatan lainnya. Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah semua
orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Subsistem SDM
kesehatan bertujuan pada tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi,
terdistribusi secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna,
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Demi kemakmuran dan meningkatkan
kesehatan masyarakat pemerintah dalam berbagai regulasi dan kebijakan telah berusaha
membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Masalah
kesehatan tidak hanya dikaitkan dengan persoalan memberikan pelayanan kesehatan yang
baik kepada masyarakat, namun juga pengaturan yang berkaitan dengan perlindungan
terhadap tenaga kesehatan atau orang yang melibatkan diri secara langsung untuk
memberikan jasa sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dalam pemberian
perlindungan hukum bagi setiap tenaga kesehatan. Disamping itu tenaga kesehatan juga
berusaha untuk melaksanakan tugas dan profesinya dengan baik. Tetapi dapat terjadi
bahwa tenaga kesehatan walaupun telah berusaha dengan sungguh-sungguh, ada
kemungkinan tetap akan ada kemungkinann melakukan kesalahan. Sehingga perlu
diwaspadai bahwa pada ujung-ujungnya semua biaya akan dibebankan pada seluruh
penderita yang dilayani tenaga kesehatan tersebut.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaturan perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan profesinya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaturan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kesehatan dalam
Melaksanakan Tugas dan Profesinya
Tenaga Kesehatan merupakan komponen utama pemberi pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. Selaku komponen utama
pemberi pelayanan kesehatan tentunya keberadaan, peran, dan tanggung jawab tenaga
kesehatan sangatlah penting dalam kegiatan pembangunan kesehatan serta terlindungi
baik bagi tenaga kesehatan itu sendiri maupun bagi masyarakat yang menerima pelayanan
kesehatan tersebut tentu perlu pengaturan yang dituangkan dalam bentuk peraturan
perundang-undangan, di dalam tata hukum positif nasional terdapat beberapa peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga
kesehatan dalam melakukan profesinya antara lain sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
d. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
Berikut instrument-instrumen hukum di atas sebagai berikut :
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dimuat dalam Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063. UU
kesehatan No.36/2009 berfungsi sebagai “payung hukum” yang mengacu pada tanggung
jawab pemerintah pusat dan kemudian menentukan apa yang diharapkan pemerintah pusat
dari pemerintah daerah. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 terdiri dari 22 bab dan
205 pasal.
Dari 22 bab tersebut yang langsung berkaitan dengan perlindungan terhadap Tenaga
kesehatan terdapat pada bab V tentang sumber daya bidang kesehatan yang terdapat dalam
pasal 23 ayat (3) yang berbunyi : “Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga
kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah” Dalam pasal 23 di atas menjelaskan
tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan serta tugasny, tenaga kesehatan

5
harus memiliki izin baik berupa SIK (Surat Iziin Kerja) atau SIP (Surat Izin Praktek) dari
pemerintah.
Pasal 27 (1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan
dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
(3) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pmerintah.Penjelasan dari pasal 27 di
atas, tenaga kesehatan berhak mendapatkan perlindungan hukum apabila pasien sebagai
konsumen kesehatan menuduh/merugikan tenaga kesehatan dimana tenaga kesehatan
sudah melakukan tugas sesuai ke ahliannya serta kewajiban mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dimaksudkan agar tenaga kesehatan yang
bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153. Dikeluarkan untuk menyelenggarakan upay
kesehatan. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkata kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.1 Bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Secara sistematis Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit terdiri 15 bab dan 66 pasal. Ketentuan yang terdapat di dalam
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 sebagian besar berkaitan erat dengan pelayanan
kesehatan serta tanggung jawab tenaga kesehatan terhadap rumah sakit
Dalam hal ini, rumah sakit harus dapat memberikan perlindungan dan kepastian
hukum bagi seluruh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di rumah
sakit melalui pembentukan berbagai perangkat aturan di rumah sakit meliputi, peraturan
internal staf medis, standar prosedur operasional dan berbagai pedoman pelayanan
kesehatan serta melalui penyediaan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki
kompetensi dalam bidang medikolegal.

6
c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
Undang- Undang Praktik Kedokteran diundangkan pada tanggal 6 bulan Oktober
tahun 2004. Undang- Undang Praktik Kedokteran diundangkan untuk mengatur praktik
kedokteran dengan tujuan agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien,
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberikan kepastian
hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi. Undang-Undang ini secara sistematika
terdiri dari 12 Bab 88 Pasal. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 ini secara khusus
mengatur tentang Praktek Kedokteran. Undang-Undang ini merupakan petunjuk atau
pedoman yang harus ditaati oleh tenaga kesehatan dalam melakukan atau melaksanakan
tugas sesuai profesinya. serta bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga
kesehatan yang terdapat dalam bab VI tentang penyelenggara praktik kedokteran. Hak dan
kewajiban dokter di atur dalam pasal 50 dan pasal 51 Undang-Undang No.29 Tahun 2004.
d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637. Dalam
Peraturan Pemerintah ini dinyatakan antar lain bahwa pengadaan dan penempatan tenaga
kesehatan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang merata bagi
masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 terdiri dari 11 bab 37 pasal.
Ketentuan yang terdapat di dalam PP Nomor 32 Tahun 1996 yang berkaitan dengan
perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan terdapat pada Bab V Standar Profesi Dan
Perlindungan Hukum yang tetrdapat dalam pasal 24 yang berbunyi:
(1) Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan
tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut
oleh Menteri. Penjelasan pasal 24 di atas, Perlindungan hukum di sini misalnya rasa aman
dalam melaksanakan tugas profesinya, perlindungan terhadap keadaan membahayakan
yang dapat mengancam keselamatan atau jiwa baik karena alam maupun perbuatan
manusia.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan dalam
hukum positif Indonesia terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang
memberikan perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan, peraturan tersebut antara
lain Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan masukan berupa saran, yaitu:
1. Untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan mendorong ketenangan dan
kepastian profesi tenaga kesehatan, agara perbagai Peraturan Pemerintah (PP) yang
ditegaskan dalam beberapa undang-undang, harus segera direalisir.
2. Mengingat tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya memiliki peran penting
dalam pelayanan kesehatan serta mendapatkan perlindungan hokum, maka
perlindungan tenaga kesehatan merupakan kewajiban bagi pasien sebagai konsumen
untuk senantiasa menghormati atau memperhatikan hak-hak dan kewajiban tenaga
kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Zia Gita. Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kesehatan dalam Melaksanakan Tugas
dan Profesinya “http://ziagitapratiwi.blogspot.com/2016/02/?m=1”. Diaksess pada 08 Mei 2020
pukul 14.00
Peraturan Perundang-undangan :
Indonesia, Undang-Undang tentang Kesehatan, UU No. 36 Tahun 2009, LN, No.36 Tahun 2009.
Indonesia, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
Indonesia, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Indonesia, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit.
Persturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai