Anda di halaman 1dari 14

MOTOR BAKAR

BLOK SILINDER DAN MEKANISME ENGKOL

Pekerjaan Pada Mekanisme Engkol

Pengantar
Pada setiap over houl motor selalu diadakan pengukuran blok silinder dan mekanisme
engkol, untuk menentukan tingkat keausan dari bagian-bagian motor. Selanjutnya
dapat dibandingkan dengan data yang ada pada buku manual pada masing-masing
motor.

Pada pembahasan berikut ini ditunjukkan beberapa data yang diambil sebagai contoh.

Blok silinder tunggal / kering


 Kontrol kebengkokan ( permukaan atas )

Sebab kebengkokan :

- Panas yang berlebihan ( over heat-


ing )

- Kebengkokan maksimum yang dii-


Mistar
Feeler jinkan  0,15 mm.
baja

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
1 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
 Kontrol kebengkokan ( permukaan bawah )

- Kebengkokan maksimum yang dii-


jinkan  0,1 mm
- Kebengkokan yang terjadi agak sulit
diperbaiki, tetapi bisa.

 Ukur diameter permukaan luncur

- Cara pengukuran :
Pengukuran mempergunakan pen-
gukur tabung silinder, pada tiga posisi
dalam arah melintang (sumbu x) dan
memanjang (sumbu y) terhadap blok
silinder.
- Menentukan besar keausan. Kelon-
jongan ditentukan berdasarkan selisih
ukuran antara sumbu x dan sumbu y
Ketirusan ditentukan berdasarkan
selisih ukuran antara x1, x2, x3 atau y1,
y2, y3
- Besar ketirusan/kelonjongan yang dii-
jinkan  0,08 – 0,10 mm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
2 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
 Kemungkinan perbaikan

 Permukaan atas blok silinder


Perbaikan dilakukan dengan cara menggerinda.
Tebal penggerindaan maksimum 0,20 mm.
Pakai paking kepala silinder baru dengan tabel yang sesuai agar tidak merubah
perbandingan kompresi.

 Permukaan luncur silinder.


Perbaikan dilakukan dengan cara membor ulang.
Banyaknya step perbaikan 4 step.
Variasi pembesaran diameter masing-masing step perbaikan adalah 0,25 mm
Pakai torak “ oversize “ dengan diameter yang sesuai untuk masing-masing
step perbaikan tersebut.

 Keterangan :
Pada tabung silinder kering, bila keausan melebihi batas maksimum, tabung
silinder diganti baru dan pakai lagi torak standart.
Pemasangan tabung silinder kering dengan sistem pres, tekanan pengepresan
20 – 30 N / 20 – 30 Kg

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
3 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Blok silinder tabung basah
Pemeriksaan
 Ukur diameter permukaan luncur, cara seperti pada hal. 2 (blok silinder tung-
gal/kering)
 Kontrol bidang kontak tabung dan blok silinder secara visual.

Jenis berdiri Jenis menggantung

Bidang kontak
tabung terhadap
blok silinder

O - ring
Bidang kontak antara ta- karet
bung dengan blok silinder

Kemungkinan perbaikan
 Bila keausan permukaan luncur melebihi batas spesifikasi, tabung harus diganti ba-
ru.
Pakai torak standart serta O-ring karet baru
 Pemasangan tabung silinder basah mempergunakan alat khusus dan harus diper-
hatikan.Selisih ketinggian tabung terhadap blok motor (x) dan kerataan tabung ter-
hadap blok motor
(x) (x)

Lubang pelepas

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
4 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Contoh keausan

Dengan bertambahnya umur pemakaian suatu motor akan mengakibatkan keausan


pada permukaan luncur tabung silinder.
Sehingga ruang kompresi tidak rapat lagi.

Keausan terjadi pada bagian alur cincin,


makin kebawah keausan makin kecil, bi-
asanya terjadi pada motor pada langkah
panjang

- Keausan terjadi pada bidang tengah yang


paling dalam
- Biasanya terjadi pada motor langkah
pendek

Sebab-sebab keausan secara umum


 Gesekan cincin torak pada permukaan luncur tabung silinder.
 Keausan dihitung  0,001 – 0,003 mm tiap 1000 km
 Kondensasi air di dalam silinder karatan
 Tingkat pelumasan/jenis minyak pelumas yang salah
 Jenis bahan bakar ( ada bagian – bagian yang korosif )

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
5 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Torak

 Ukur diameter torak.


- Tujuan pengukuran :
Untuk menentukan celah/selisih an-
tara torak & dinding silinder
Alur
terbawah
- Posisi pengukuran :
Tegaak lurus terhadap sumbu pena
torak bagian bawah
Jarak lihat - Besar celah :  0,15 mm
spesifikasi Ukuran
diameter

 Ukur celah alur cincin torak.


- Tujuan pengukuran :
Untuk memperoleh celah yang di-
inginkan sesuai dengan data
- Celah aksial terlalu besar :
Terjadi sistim pemompaan  oli
boros
- Celah aksial terlalu kecil :
Terlalu rapat, t6idak bisa mekar 
bisa patah
- Gerak bebas normal :
0,03 – 0,15 mm

 Keseimbangan berat.
Torak harus sama berat untuk mendapatkan putaran motor yang stabil/halus.
Perbedaan berat yang besar antar torak pada motor dapat menimbulkan getaran
pada saat kerja.

Pena torak

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
6 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
 Kontrol gerak bebas
- Pengukuran gerak bebas antara pena
torak dan busingnya dilakukaan
dengan perasaan.
Pena torak dapat bergeser pada busi-
ingnya, tetapi tidak longgar.

Cincin torak

 Pemeriksaan / pengukuran

- Pemeriksaan :
Periksa cincin torak secara visual
terhadap cacat yang mungkin ada.
- Pengukuran :
Tempatkan cincin torak dengan tan-
gan pada silinder dan dorong
kedalam silinder dengan bantuan to-
rak.
Pengukuran celah - Celah terlalu kecil :
ujung cincin torak
- Macet
- Goresan pada bidang silinder
lebih besar
- Cincin bisa patah

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
7 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
 Pemasangan
Ketentuan pemasangan cincin torak
pada torak :
- Tanda/nomor dipasang menghadap
keatas dan pasang pada alur
dengan urutan yang benar.
- Posisi celah masing-masing cincin

- Celah cincin torak dipasang  300


dari sumbu pena torak.

Batang torak

Kontrol kebengkokan
- Kebengkokan batang torak bisa
disebabkan oleh knocking (detona-
si))
- Nilai kebengkokan maksimum  0,04
mm per 100 mm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
8 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Kontrol puntiran

- Nilai puntiran maksimum  0,04


mm per 100 mm

Kontrol celah samping pada pena engkol

celah

- Celah samping batang torak pada


pena engkol  0,1 – 0,3 mm
- Celah terlalu kecil : macet
- Celah terlalu besar : bunyi

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
9 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Poros engkol
 Kontrol kebengkokan
- Pengukuran mempergunakan
dial indikator & dilakukan pa-
da bagian tengah dari panjang
poros engkol, untuk
mendapatkan nilai kebeng-
kokan terbesar
Hasil pembacaan dial indi-
kator maksimum di bagi 2
- Batas kebengkokan maksi-
mum 0,04 mm
 Pengukuran diameter pena/
jurnal poros engkol.

- Masing-masing pena / jurnal


Jurnal pena
engkol poros engkol dukur pada dua
titik ( A dan B ) serta dua
sumbu ( X dan Y )
- Batas kelonjongan / ketirusan
maksimum 0,05 mm

Jurnal
utama

Kelonjongan dapat ditentukan berdasarkan : XA dan YA, atau XB dan YB


( Selisih diameter yang besar dikurangi yang kecil dalam 2 sumbu x dan y )

Ketirusan dapat ditentukan berdasarkan : XA dan YA, atau XB dan YB


( Selisih diameter yang besar dikurangi yang kecil dalam satu sumbu )  x saja atau y
saja

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
10 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Kemungkinan perbaikan
- Bilaketiru-
san/kelonjongan melebi-
hi batas spesifikasi, po-
ros engkol bisa digerinda
( under – size )
- Penggerindaan dil-
akukan sesuai spesifi-
kasi perusahaan.
- Pakai bantalan poros
engkol “over – size “
yang sesuai untuk mas-
ing-masing step perbai-
kan.
Perbaikan / pengerin-
daan p.e harus ada ben-
tuk lengkuk ( radius )
pada daerah pinggir/tepi
setiap journal-journal

Keterangan :
Bentuk radius pada setiap jurnal-jurnal bertujuan untuk menghindari terjadinya konsen-
trasi tegangan yang besar pada daerah tersebut  sehingga poros engkol tidak mudah
patah

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
11 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Bantalan poros engkol ( bantalan luncur )
 Kontrol penempatan
- Setiap ceruk pada bantalan ha-
rus duduk pada posisinya
dengan baik.
Perhatikan posisi lubang/saluran
oli

Ceruk
dudukan
penyesuai

 Kontrol preload (pengencangan awal )

Tujuan pengencangan awal


 Untuk mendapatkan penekanan
bidang kontak yang tepat an-
tarabantalan dengan dudukann-
ya.
 Pengencangan mur pengikat
sesuai dengan momen pada
bbuku manual
 Besar celah minimum 0,05 mm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
12 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
 Kontrol celah oli

- Tujuan pengukuran
Untuk mendapatkan celah oli sesuai
dengan standar

- Celah oli terlalu besar.


- Tekanan oli turun
- Bantalan bisa rusak dan berbunyi
Celah bantalan utama

- Pengukuran menggunakan plastik


gauge ( contoh gambar )

- Celah oli dapat ditentukan juga dari


hasil pengukuran diameter bantalan
- diameter poros engkol

Celah bantalan poros engkol

 Kontrol kelonggaran aksial poros engkol


- Fungsi kelonggaran aksial :
Untuk menjamin gerak bebas poros
engkol ketika menekan dan melepas
kopling.

- Pengukuran menggunakan Dial Test


Indikator ( DTI )

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF Ey/Sp/As 01-01-00
13 - 13
Nama :
0 3 . 4 .
P E K E R J A
A N P A D A
Halaman:

14

Anda mungkin juga menyukai