CVT
Special Tools
3. Catat semua DTC bahan bakar dan emisi, DTC A/T, dan
DTC data kejadian (freeze data).
CVT
1. Lepaskan glove box cover dan glove box. 1. Tulis stasiun radio yang telah direset oleh pelanggan.
2. Lepaskan lower cover penumpang, kemudian lepaskan 2. Putar ignition switch ke OFF.
access cover.
3. Lepaskan No. 20 ECU fuse (15A) dari fuse/relay box
3. Periksa sirkuit di PCM, sesuai dengan troubleshooting di ruang mesin (B) selama lebih dari 10 detik.
DTC, dengan digital multitester (A) dan tertes berujung
runcing (tapered tip probe) seperti ditunjukkan pada
gambar.
Mengakhiri Troubleshooting
3. Reset PCM.
CVT
Transmission range switch (hubung singkat ke ground) Berkedip lihat hal 14-54)
CVT start clutch pressure control valve Berkedip lihat hal 14-59)
CVT speed change control valve circuit Berkedip lihat hal 14-73)
CVT pulley pressure control valve circuit Berkedip lihat hal 14-74)
Bila Anda memutar Masalah pada sirkuit indikator D Periksa sirkuit indikator D (lihat hal. 14-114).
ignition switch ke
ON (II), indikator
[D] menyala dan
tetap menyala atau
tidak menyala
sama sekali
Shift lever tidak Masalah pada shift lock system (interlock Periksa sirkuit interlock system-shift lock system
dapat digerakkan system) (lihat hal. 14-123).
dari posisi P saat
Anda menekan
pedal rem
Ignition key tidak Masalah pada key interlock system Periksa sirkuit interlock system - key interlock
dapat digerakkan (interlock system) system (lihat hal. 14-126).
dari posisi ACC (I)
ke posisi LOCK (0),
saat Anda menekan-
nya dengan shift
lever di posisi P
CVT
Mesin bekerja, 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan drive dan driven pulley dan teka-
namun kendaraan sudah aus atau rusak nan pelumasan . Ukuran tekanan rendah atau
tidak bergerak 2. Pulley pressure feed pipe rusak tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
pada posisi atau tidak bundar lagi • Periksa level ATF dan periksa ATF cooler line dari
manapun 3. Start clutch rusak kebocoran dan sambungan yang longgar. Jika
4. Start clutch feed pipe rusak atau perlu, tekan saluran pendingin ATF sampai
tidak bundar lagi masuk.
5. Input shaft sudah aus atau rusak • Periksa indikator [D], kemudian periksa sambung-
6. Secondary drive gear atau sec- an solenoid connector yang longgar dan transmis-
ond-ary driven gear sudah aus sion range switch connector.
atau rusak
7. Final drive atau driven gear sudah
aus atau rusak
8. Sun gear sudah aus atau rusak
9. Detent lever assembly sudah aus
atau rusak
10. Control lever aus atau rusak
11. Park pawl and pawl shaft sudah
aus atau rusak
12. ATF pump aus, tertekuk, atau ada
benda asing dalam ATF pump
13. Low ATF level
14. Control valve body assembly
rusak
15. Manual valve body rusak
16. ATF joint lines sudah aus atau
rusak
17. PCM rusak
18. Transmission range switch rusak
19. Flywheel drive plate sudah aus
atau rusak
20. Flywheel assembly rusak
21. Outpu mesin rendah
CVT
Mesin berhenti saat 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan kopling maju.
digerakkan ke [R] aus atau rusak • Periksa needle bearing dan thrust washers pada
dari posisi [N] 2. Forward clutch rusak plate dari aus dan kerusakan. Jika needle bearing
3. Start clutch rusak atau thrust washer sudah aus atau rusak, gantilah
4. Jarak toleransi start clutch end bearing atau washer kemudian sesuaikan jarak tole-
plate clearance tidak benar ransi dengan thrust shim.
5. Planetary carrier sudah aus • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan con-
atau rusak nector dan transmission range switch
6. Thrust needle bearing pada • Kalibrasikan start clutch control system.
planetary carrier macet, aus
atau rusak
7. Thrust washer pada planetary
carrier macet, aus atau rusak
8. Valve body assembly rusak
9. Control valve body assembly
rusak
10. Manual valve body rusak
11. PCM rusak
12. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
13. Output mesin rendah
Tidak ada perpin- 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
dahan ke rasio sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
yang lebih tinggi 2. Pulley pressure feed pipe rusak atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
atau lebih rendah atau tidak bundar lagi • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
3. ATF pump aus, tertekuk atau pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras ATF
ada kotoran dalam ATF pump cooler line.
4. Level ATF rendah • Jika saringan tersumbat, cari kerusakan komponen
5. ATF strainer atau ATF filter ter- yang menyebabkan timbulnya kotoran ini.
sumbat • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
6. Valve body assembly rusak connector.
7. Control valve body assembly
rusak
8. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
9. CVT speed sensor rusak
10. PCM rusak
Akselerasi yang 1. Intermediate housing assem- • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
buruk bly aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
3. ATF strainer atau ATF filter pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras ATF
tersumbat cooler line.
4. Valve body assembly rusak • Jika saringan tersumbat, cari kerusakan komponen
5. Control valve body assembly yang menyebabkan timbulnya kotoran ini.
rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
6. AFT joint line sudah aus atau connector.
rusak
7. Inhibitor solenoid valve rusak
8. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
9. CVT speed sensor rusak
10. PCM rusak
11. Output mesin rendah
CVT
Bunga api saat 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
kendaraan sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
dikemudikan 2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa tekanan forward clutch.
3. Forward clutch rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
4. Reverse brake rusak harness connector.
5. Reverse brake piston macet, • Periksa clutch piston, clutch piston check valve dan O-
aus atau rusak ring. Periksa apakah spring retainer sudah aus rusak.
6. Start clutch rusak Periksa clearance clutch end plate ke top disc. Jika
7. Clearance start clutch end clearance berada di luar batas, periksa apakah clutch
plate tidak benar disc dan plate sudah aus atau rusak. Jika disc dan plate
8. Start clutch feed pipe rusak sudah aus atau rusak, ganti komponen tersebut seba-
atau tidak bundar lagi gai satu set. Jika OK, setel clearance dengan clutch
9. Mutu ATF menurun end plate.
10. Valve body assembly rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
11. Control valve body assembly • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
rusak connector.
12. Manual valve body rusak
13. ATF joint line sudah aus atau
rusak
14. Inhibitor solenoid valve rusak
15. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
16. CVT speed sensor rusak
17. PCM rusak
18. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
Guncangan berlebi- 1. Intermediate housing assem- • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
han saat akselerasi bly sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
dan deselerasi 2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa tekanan forward clutch.
3. Forward clutch rusak • Periksa indikator [D] dan pemasangan solenoid connec-
4. Reverse brake rusak tor.
5. Reverse brake piston macet,
aus atau rusak
6. Start clutch rusak
7. Clearance start clutch end
plate tidak benar
Guncangan 8. Start clutch feed pipe rusak • Periksa clutch piston, clutch piston check valve dan
berlebihan saat atau tidak bundar lagi O-ring. Periksa apakah spring retainer sudah aus rusak.
akselerasi dan 9. Level ATF rendah Periksa clearance clutch end plate ke top disc. Jika
deselerasi (lanj.) 10. Mutu ATF menurun clearance berada di luar batas, periksa apakah clutch
11. Valve body assembly rusak disc dan plate sudah aus atau rusak. Jika disc dan plate
12. Control valve body assembly sudah aus atau rusak, ganti komponen tersebut sebagai
rusak satu set. Jika OK, setel clearance dengan clutch end
13. Manual valve body rusak plate.
14. ATF joint line sudah aus atau • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
rusak pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras ATF
15. PCM rusak cooler line.
16. Start clutch control system • Kalibrasikan start clutch control system.
memory pada PCM rusak
17. Flywheel assembly rusak
Tidak ada pengere- 1. Intermediate housing assem- • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
man mesin bly aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
3. Start clutch rusak connector.
4. Start clutch feed pipe rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
atau tidak bundar lagi
5. Valve body assembly rusak
6. Control valve body assembly
rusak
7. Manual valve body rusak
8. ATF joint line sudah aus atau
rusak
9. Inhibitor solenoid valve rusak
10. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
11. CVT speed sensor rusak
12. PCM rusak
13. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
CVT
Kendaraan tidak 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
bergerak di jalan sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
yang rata dalam 2. Pulley pressure feed pipe rusak atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
posisi [D], [S] dan atau tidak bundar lagi • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
[L] 3. Start clutch rusak pemasangan connector. Jika perlu, kuras ATF cooler
4. Clearance start clutch end plate line.
tidak benar • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
5. Start clutch feed pipe rusak connector.
atau tidak bundar lagi • Kalibrasikan start clutch control system.
6. Level ATF rendah
7. Mutu ATF menurun
8. Valve body assembly rusak
9. Control valve body assembly
rusak
10. Manual valve body rusak
11. ATF joint line sudah aus atau
rusak
12. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
13. CVT speed sensor rusak
14. PCM rusak
15. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
16. Output mesin rendah
Perpindahan yang 1. Pulley pressure feed pipe rusak atau • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudi-
lambat ke posisi [D] tidak bundar lagi an periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan
dari posisi [N], dan 2. Forward clutch rusak rendah atau tidak ada tekanan, periksa ATF
kembali ke [N] 3. Start clutch rusak pump.
4. Clearance start clutch end plate tidak • Periksa tekanan forward clutch. Periksa indikator
benar [D] dan pemasangan solenoid connectors.
5. Start clutch feed pipe rusak atau • Periksa clutch piston, clutch piston check valve
tidak bundar lagi dan O-ring.
6. Shift cable putus atau pengaturan- • Periksa apakah spring retainer sudah aus atau
nya tidak sesuai. rusak. Periksa clearance clutch end plate ke top
7. Manual valve lever dan pin sudah disc. Jika clearance di luar batas, periksa
aus apakah clutch disc dan plate sudah aus atau
8. Level ATF rendah rusak. Jika disc dan plate sudah aus atau rusak,
9. ATF strainer atau ATF filter tersum- ganti komponen tersebut sebagai satu set. Jika
bat OK, setel clearance dengan clutch end plate.
10. Mutu ATF menurun • Periksa level ATF, kemudian periksa ATF cooler
11. Valve body assembly rusak line dari kebocoran dan pemasangan yang long-
12. Control valve body assembly rusak gar. Jika perlu, kuras ATF cooler line.
13. Manual valve body rusak • Periksa indikasi indikator [D], kemudian periksa
14. ATF joint line sudah aus atau rusak pemasangan transmission range switch connec-
15. PCM rusak tor.
16. Transmission range switch rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
17. Start clutch control system memory
pada PCM rusak
Perpindahan yang 1. Pulley pressure feed pipe rusak atau • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudi-
lambat ke [R] dari tidak bundar lagi an periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan
posisi [N], dan 2. Reverse brake rusak rendah atau tidak ada tekanan, periksa ATF
kembali ke [N] 3. Reverse brake piston macet, aus pump.
atau rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan
4. Reverse brake return spring/retainer solenoid connector.
macet, aus atau rusak
5. Start clutch rusak
6. Clearance start clutch end plate
tidak benar
CVT
Perpindahan yang 7. Start clutch feed pipe rusak atau • Periksa clutch piston, clutch piston check valve
lambat ke [R] dari tidak bundar lagi dan O-ring. Periksa apakah spring retainer sudah
posisi [N], dan 8. Shift cable putus atau pengaturan- aus atau rusak. Periksa clearance clutch end plate
kembali ke [N] nya tidak sesuai. ke top disc. Jika clearance di luar batas, periksa
(lanj.) 9. Manual valve lever dan pin sudah apakah clutch disc dan plate sudah aus atau
aus rusak. Jika disc dan plate sudah aus atau rusak,
10. Level ATF rendah ganti komponen tersebut sebagai satu set. Jika
11. ATF strainer atau ATF filter tersum- OK, setel clearance dengan clutch end plate.
bat • Periksa pemasangan shift cable yang longgar pada
12. Mutu ATF menurun shift lever dan transmission control shaft.
13. Valve body assembly rusak • Periksa level ATF, kemudian periksa ATF cooler
14. Control valve body assembly rusak line dari kebocoran dan pemasangan yang longgar.
15. Manual valve body rusak Jika perlu, kuras ATF cooler line.
16. ATF joint line aus atau rusak • Periksa indikasi indikator [D], kemudian periksa
17. Inhibitor solenoid valve rusak pemasangan transmission range switch connector.
18. PCM rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
19. Transmission Range Switch rusak
20. Start clutch control system memory
pada PCM rusak
Putaran mesin 1. Intermediate housing assembly • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
tidak stabil sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan ren-
2. Pulley pressure feed pipe rusak dah atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
atau tidak bundar lagi • Periksa tekanan forward clutch.
3. Forward clutch rusak • Periksa indikasiindikator [D] dan pemasangan sole-
4. Reverse brake rusak noid connector.
5. Reverse brake piston macet, aus • Periksa clutch piston, clutch piston check valve dan
atau rusak O-ring. Periksa apakah spring retainer sudah aus
6. Start clutch rusak rusak. Periksa clearance clutch end plate ke top
7. Clearance start clutch end plate disc. Jika clearance berada di luar batas, periksa
tidak benar apakah clutch disc dan plate sudah aus atau rusak.
8. Start clutch feed pipe rusak atau Jika disc dan plate sudah aus atau rusak, ganti
tidak bundar lagi komponen tersebut sebagai satu set. Jika OK,
9. ATF pump aus, tertekuk atau ada setel clearance dengan clutch end plate.
benda asing dalam ATF pump • Periksa pemasangan shift cable yang longgar pada
10. Level ATF rendah shift lever dan transmission control shaft.
11. ATF strainer atau ATF filter tersum- • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran
bat dan pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras
12. Mutu ATF menurun ATF cooler line.
Putaran mesin 13. Valve body assembly rusak • Periksa indikasi indikator lampu [D] dan pemasangan
tidak stabil (lanj.) 14. Control valve body assembly transmission range switch connector yang longgar.
rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
15. Manual valve body rusak
16. ATF joint line sudah aus atau
rusak
17. Inhibitor solenoid valve rusak
18. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
19. CVT speed sensor rusak
20. PCM rusak
21. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
22. Output mesin rendah
CVT
Getaran putaran 1. Intermediate housing assem- • Setel rpm putaran idle ke putaran yang telah diten-
stasioner (idle) bly sudah aus atau rusak tukan, jika masih belum berhasil, setel engine mount
yang berlebihan 2. Input shaft sudah aus atau dan transmission mount.
pada posisi [N] rusak
dan[P] 3. Flywheel drive plate sudah
aus atau rusak
4. Flywheel assembly rusak
5. Engine out put rendah
Bunyi yang 1. Intermediate housing assem- • Periksa needle bearing dan thrust washer pada plane-
mengganggu bly sudah aus atau rusak tary carrier dari aus dan kerusakan. Jika needle bearing
dari transmisi 2. Input shaft sudah aus atau atau thrust washer sudah aus atau rusak, ganti bearing
pada posisi [N] rusak atau washer, kemudian setel clearance dengan thrust
dan [P] 3. Planetary carrier assembly shim.
sudah aus atau rusak
4. Input shaft needle bearing
sudah aus atau rusak
5. Thrust needle bearing pada
planetary carrier macet, aus
atau rusak
6. Thrust washer pada planetary
carrier macet, aus atau rusak
7. ATF pump aus, tertekuk, atau
ada benda asing dalam ATF
pump
8. Flywheel assembly rusak
CVT
Stall speed 1. Intermediate housing assem- • Periksa tekanan drive dan driven pulley, kemudian
tinggi bly sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa tekanan forward clutch.
3. Forward clutch rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan soleno-
4. Reverse brake rusak id connector.
5. Reverse brake piston macet, • Periksa clutch piston, clutch piston check valve dan O-
aus atau rusak ring. Periksa apakah spring retainer sudah aus rusak.
6. Start clutch rusak Periksa clearance clutch end plate ke top disc. Jika
7. Clearance start clutch end clearance berada di luar batas, periksa apakah clutch
plate tidak benar disc dan plate sudah aus atau rusak. Jika disc dan
8. Starting clutch feed pipe rusak plate sudah aus atau rusak, ganti komponen tersebut
atau tidak bundar lagi sebagai satu set. Jika OK, setel clearance dengan
9. ATF pump aus, tertekuk atau clutch end plate.
ada benda asing dalam ATF • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
pump pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras ATF
10. Level ATF rendah cooler line.
11. Mutu ATF menurun • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan trans-
12. Valve body assembly rusak mission range switch connector yang longgar.
13. Control valve body assembly • Kalibrasikan start clutch control system.
rusak
14. Manual valve body rusak
15. ATF joint line sudah aus atau
rusak
16. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
17. CVT speed sensor rusak
18. PCM rusak
19. Transmission range switch
rusak
20. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
Stall speed rendah 1. Intermediate housing assem- • Periksa drive dan tekanan driven pulley, kemudian
bly sudah aus atau rusak periksa tekanan pelumasan. Ukuran tekanan rendah
2. Pulley pressure feed pipe atau tidak ada tekanan, periksa ATF pump.
rusak atau tidak bundar lagi • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan solenoid
3. Start clutch rusak connector.
4. Valve body assembly rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan .trans-
5. Control valve body assembly mission range switch connector yang longgar.
rusak • Kalibrasikan start clutch control system.
6. Drive dan driven pulley speed
sensor rusak
7. CVT speed sensor rusak
8. PCM rusak
9. Transmission range switch
rusak
10. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
11. Output mesin rendah
Getaran pada waktu 1. Start clutch rusak • Periksa indikasi indikator [D] dan pemasangan soleno-
dijalankan 2. ATF rusak id connector.
3. Valve body assembly rusak • Periksa level ATF, kemudian periksa kebocoran dan
4. Control valve body assembly pemasangan ATF cooler line. Jika perlu, kuras ATF
rusak cooler line.
5. Drive dan driven pulley speed • Kalibrasikan start clutch control system.
sensor rusak
6. CVT speed sensor rusak
7. PCM rusak
8. Start clutch control system
memory pada PCM rusak
CVT
Bunyi yang meng- 1 Reverse brake rusak • Periksa reverse brake pressure.
ganggu pada posi- 2. Reverse brake piston macet, • Periksa brake piston dan O-ring. Periksa apakah spring
si [R] aus atau rusak retainer sudah aus atau rusak. Periksa clearance brake
3. Reverse brake return end plate ke top disc. Jika clearance di luar batas,
spring/retainer macet, aus atau periksa apakah brake disc dan plate sudah aus atau
rusak rusak. Jika disc dan plate sudah aus atau rusak, ganti
4. Input shaft sudah aus atau komponen tersebut sebagai satu set. Jika OK,
rusak sesuaikan clearance dengan brake end plate.
5. Planetary carrier sudah aus • Periksa needle bearing dan thrust washer pada plane-
atau rusak tary carrier dari aus dan kerusakan. Jika needle bearing
6. Sun gear aus atau rusak atau thrust washer sudah aus atau rusak, ganti bearing
7. Ring gear sudah aus atau atau washer, kemudian atur clearance dengan thrust
rusak shim.
8. Input shaft needle bearing
macet, aus atau rusak
9. Thrust needle bearing pada
planetary carrier macet, aus
atau rusak
10. Thrust washer pada planetary
carrier macet, aus atau rusak
11. Detent lever assembly sudah
aus atau rusak
12. Park pawl dan pawl shaft
sudah aus atau rusak
13. Park pawl dan pawl shaft
sudah aus atau rusak
Shift lever tidak 1. Detent lever assembly sudah Periksa pemasangan shift cable yang longgar pada
berfungsi dengan aus atau rusak shift lever dan transmission control shaft.
lancar 2. Control lever sudah aus atau
rusak
3. Park pawl dan pawl shaft
sudah aus atau rusak
4. Park gear sudah aus atau
rusak
5. Park pawl spring sudah aus
atau rusak
6. Shift cable putus atau pengat-
urannya tidak sesuai.
7. Manual valve lever dan pin
sudah aus
8. Manual valve body rusak
9. Transmission range switch
rusak
Transmisi tidak 1. Detent lever assembly sudah • Periksa pemasangan shift cable yang longgar pada
dapat digerakkan aus atau rusak shift lever dan transmission control shaft.
ke posisi [P], atau 2. Control lever sudah aus ata • Periksa pemasangan park pawl spring.
tidak dapat dipin- rusak • Periksa indikasi indikator [D], lalu periksa pemasangan
dahkan dari posisi 3. Park pawl dan pawl shaft transmission range switch connector yang longgar.
[P] sudah aus atau rusak
4. Park gear sudah aus atau
rusak
5. Park pawl spring sudah aus
atau rusak
6. Shift cable putus atau tidak
sesuai dengan pengaturannya
7. Manual valve lever dan pin
sudah aus
8. Manual valve body rusak
9. PCM rusak
10. Transmission range switch
rusak
A/T gear position 1. Detent lever assembly sudah • Periksa pemasangan shift cable yang longgar pada
indicator tidak aus atau rusak shift lever dan transmission control shaft.
menunjukkan posisi 2. Shift cable putus atau tidak • Periksa indikasi indikator [D], lalu periksa pemasangan
shift lever sesuai dengan pengaturannya transmission range switch connector yang longgar.
3. Transmission range switch
rusak
CVT
Uraian Sistem
Pengoperasian Umum
Continuously variable transmission (CVT) adalah transmisi otmatis yang dikontrol secara elektronik dengan drive pulley dan
driven pulley serta steel belt. CVT memberikan kecepatan maju tanpa tingkatan dan 1 kecepatan mundur. Keseluruhan unit
diposisikan sejajar dengan mesin.
Transmisi
Di sekitar fly wheel terdapat ring gear yang akan terkait dengan starter pinion saat mesin dihidupkan. Transmisi memiliki
empat shaft yang paralel: input shaft, drive pulley shaft, driven pulley shaft dan final drive shaft. Input shaft sejajar dengan
crankshaft. Drive pulley shaft dan driven pulley shaft terdiri dari pulley dengan sisi yang dapat digerak-kan dan sisi diam.
Kedua pulley tersebut dihubungkan dengan steel belt. Input shaft terdiri dari sun gear dan planetary gear dengan carrier. Drive
pulley shaft terdiri dari drive pulley dan forward clutch. Driven pulley shaft terdiri dari driven pulley, start clutch dan secondary
driven gear yang terhubung dengan park gear. Final drive shaft diposisikan antara secondary drive gear dan final driven gear.
Final drive shaft terdiri dari final drive gear dan secondary driven gear yang berfungsi untuk mengubah arah rotasi, karena
drive pulley shaft dan driven pulley shaft berputar ke arah yang sama. Saat bagian tertentu dari planetary gear pada transmisi
terhubung oleh forward clutch dan reverse brake, maka tenaga akan disalurkan dari drive pulley shaft ke driven pulley shaft
untuk posisi [L], [S], [D] dan [R].
Shift Control
PCM mengontrol komponen shift pulley dari solenoid, yang menerima input sinyal dari berbagai sensor dan switch yang ada di
seluruh kendaraan. PCM menggerakkan CVT speed change control valve dan CVT pulley pressure control valve untuk men-
gubah tekanan pulley control. Tekanan drive pulley control diberikan ke drive pulley, kemudian tekanan driven pulley control
diberikan kedriven pulley dan rasio pulley diubah ke rasio efektifnya.
Shift lever memiliki enam posisi: [P] PARK, [R] REVERSE, [N] NEUTRAL, [D] DRIVE, [S] SECOND, and [L] LOW.
Posisi Uraian
PARK [P] Roda depan terkunci, park pawl terhubung dengan park gear pada driven pulley shaft. Clutch
dan forward clutch dilepas.
DRIVE [D] Pengemudian pada umumnya; transmisi diatur secara otomatis agar mesin berada dalam
kecepatan yang terbaik untuk mengemudi dalam segala kondisi.
SECOND [2] Digunakan untuk akselerasi yang cepat, transmisi memilih rasio yang lebih luas agar akselerasi
menjadi lebih baik.
LOW [L] Digunakan untuk pengereman mesin dan tenaga saat menanjak; transmisi berpindah ke
jangkauan rasio yang paling rendah.
Menghidupkan kendaraan hanya bisa dilakukan pada posisi [P] and [N] karena adanya slide-type neutral-safety switch.
CVT
Clutch/Reverse Brake
CVT menggunakan kopling yang digerakkan secara hidrolik dan rem untuk memasukkan dan melepas gear. Saat tekanan
hidrolik diberikan ke clutch drum dan reverse brake piston cavity, maka clutch piston dan reverse brake piston akan berge-
rak. Hal ini akan menekan friction disc dan steel plate secara bersamaan, menguncinya agar tidak selip. Tenaga tersebut
kemudian disalurkan melalui clutch pack yang sudah terhubung ke hub-mounted gear, kemudian dilanjutkan melalui ring
gear yang sudah terhubung ke pinion gear.
Dan selanjutnya, saat tekanan hidrolik dialirkan dari clutch pack dan reverse brake piston cavity, piston akan melepas friction
disc dan steel plate, sehingga kedua komponen tersebut bebas bergerak dan saling terlepas. Hal ini memungkinkan gear
berputar secara bebas pada porosnya, tanpa menyalurkan tenaga.
Start Clutch
Start clutch akan memasukkan dan melepas secondary drive gear. Clutch ini berada di ujung driven pulley shaft. Start clutch
diberikan tekanan hidrolik oleh ATF feed pipe di dalam driven pulley shaft.
Forward Clutch
Forward clutch akan memasukkan/melepas sun gear. Clutch ini berada di ujung drive pulley shaft. Forward clutch diberikan
tekanan hidrolik oleh ATF feed pipe di dalam drive pulley shaft.
Reverse Brake
Reverse brake akan mengunci planetary carrier pada posisi [R]. Komponen ini berada di dalam intermediate housing di
sekeliling planetary carrier. Reverse brake disc dipasang ke planetary carrier dan reverse brake plate dipasang di atas inter-
mediate housing. Reverse brake diberikan tekanan hidrolik oleh sirkuit yang terhubung ke sirkuit hidrolik internal.
Planetary Gear
Panetary gear terdiri dari sun gear, planetary pinion gears dan ring gear. Sun gear terhubung ke input shaft dengan spline.
Pinion gear dipasang pada planetary carrier. Planetary carrier berada di ujung input shaft, di atas sun gear. Ring gear berada
dalam planetary carrier, dan terhubung ke forward clutch drum. Sun gear memasukkan tenaga mesin melalui input shaft ke
planetary gear, dan carrier akan mengeluarkan tenaga mesin. Mekanisme planetary gear hanya digunakan untuk
memindahkan arah rotasi pulley shaft. Pada posisi [D], [S] dan [L] (maju), pinion gear tidak berputar dan bergerak di sekeli-
ling sun gear, karena itu carrier akan berputar. Pada posisi [R] (mundur), reverse brake akan mengunci panetary carrier, dan
sun gear akan menggerakkan pinion gear untuk berputar. Pinion gear berputar, namun tidak bergerak di sekitar sun gear.
Pinion gear menggerakkan ring gear pada arah berlawanan dari arah pemutaran sun gear.
Pulley
Setiap pulley terdiri dari sisi gerak (movable face) dan sisi diam (fixed face), dan rasio pulley efektif akan berubah dengan
engine speed. Drive pulley dan driven pulley dihubungkan oleh steel belt.
Untuk mencapai rasio pulley yang rendah, tekanan hidrolik akan bekerja pada sisi gerak dari driven pulley dan mengurangi
diameter efektif dari drive pulley, sedangkan tekanan hidrolik yang lebih rendah akan bekerja pada sisi gerak dari driven pul-
ley untuk mencegah tergelincirnya steel belt. Untuk mencapai rasio pulley yang tinggi, tekanan hidrolik tinggi akan bekerja
pada sisi gerak dari drive pulley dan mengurangi diameter efektif dari driven pulley, sedangkan tekanan hidrolik yang lebih
rendah akan bekerja pada sisi gerak dari driven pulley untuk mencegah tergelincirnya steel belt (selip).
CVT
Posisi [P]:
Tekanan hidrolik tidak diberikan ke start clutch, forward clutch dan reverse brake. Tenaga tidak disalurkan ke secondary drive
gear. Secondary drive gear dikunci oleh park pawl yang saling mengait dengan park gear.
Posisi [N]
Daya mesin yang disalurkan dari flywheel akan menggerakkan input shaft, namun tekannan hidrolik tidak diberikan ke forward
clutch dan reverse brake. Tenaga tidak disalurkan ke drive pulley shaft. Karena itu tekanan hidrolik tidak diberikan ke start
clutch.
CVT
Diagram Fungsi
Electronic control system terdiri dari powertrain control module (PCM), sensor dan solenoid valve. Perpindahan gigi dikontrol
secara elektronik untuk kenyamanan mengemudi dalam segala kondisi.
PCM memberikan sinyal-sinyal dari sensor, switch dan control unit lainnya, memproses data, serta mengeluarkan sinyal-sinyal
untuk engine control system dan CVT control system. CVT control system yang terdiri dari shift control/pulley pressure control,
start clutch pressure control, reverse inhibitor control, dan juga grade logic control disimpan dalam PCM. PCM mengaktifkan
solenoid valve untuk mengontrol rasio pulley perpindahan transmisi.
CVT
CVT
CVT
Vehicle speed sensor signal input Dengan ignition switch ON (II): Sekitar 5 V
Dengan ignition switch OFF: 0 V
Power supply circuit untuk sensor Dengan ignition switch ON (II): Sekitar 5 V
Dengan ignition switch OFF: 0 V
Power supply circuit untuk sensor Dengan ignition switch ON (II): Sekitar 5 V
Dengan ignition switch OFF: 0 V
CVT start clutch pressure control Dengan ignition switch ON (II): Sinyal berpulsa
valve power supply positive elec-
trode
CVT speed change control valve Dengan ignition switch ON (II): Sinyal berpulsa
power supply positive electrode
CVT
Hydraulic control system dikontrol oleh ATF pump, valve, dan solenoid. ATF pump dioperasikan oleh input shaft. Cairan dari
ATF pump mengalir melalui PH regulator valve untuk mempertahankan tekanan tertentu ke drive pulley, driven pulley, dan
manual valve.
Valve body meliputi main valve body, ATF pump body, control valve body, dan manual valve body. Main valve body
dibautkan pada flywheel housing. ATF pump body dibautkan pada main valve body. Control valve body terletak di bagian
luar transmission housing. Manual valve body dibautkan pada intermediate housing.
• PH Regulator Valve
PH regulator valve mempertahankan tekanan hidrolik yang disuplai dari ATF pump, dan menyuplai tekanan PH ke
hydraulic control circuit dan lubrication circuit. tekanan PH dihasilkan di PH regulator valve oleh PH control pressure
(PHC) dari PH control shift valve.
• PH Control Shift Valve
PH control shift valve menyuplai PH control pressure (PHC) ke PH regulator valve untuk menghasilkan tekanan PH
sesuai dengan drive pulley control pressure (DRC) dan driven pulley control pressure (DNC).
• Clutch Reducing Valve
Clutch reducing valve menerima tekanan PH dari PH regulator valve dan menghasilkan tekanan clutch reducing (CR).
• Shift Inhibitor Valve
Shift inhibitor valve memindahkan aliran cairan untuk mengoperasikan start clutch control dari electronic control ke
hydraulic control saat terjadi pemutusan (breakdown) pada electronic control system.
• Start Clutch Accumulator Valve
Start clutch accumulator valve menstabilkan tekanan hidrolik yang akan disuplai ke start clucth.
• Start Clutch Shift Valve
Saat terjadi pemutusan pada electronic control system, start clutch shift valve menerima tekanan shift inhibitor (SI), dan
meng-cover bypass circuit tekanan lubrikasi (LUB) ke start clutch back-up valve.
• Start Clutch Back-up Valve
Start clutch back-up valve menyuplai tekanan clutch control B (CCB) untuk mengontrol start clutch pada saat terjadi
pemutusan pada electronic control system.
• Lubrication Valve
Lubrication valve menstabilkan tekanan lubrikasi ke internal hydraulic circuit.
CVT
• Manual Valve
Manual valve secara mekanis membuka/menutup jalur cairan sesuai dengan posisi shift lever.
• Reverse Inhibitor Control
Reverse inhibitor valve dikontrol oleh tekanan reverse inhibitor (RI) dari inhibitor solenoid. Reverse inhibitor valve memutus
hydraulic circuit ke reverse brake ketika kendaraan bergerak ke depan dengan kecepatan sekitar 10 km/jam.
Aliran Hidrolik
Saat mesin berputar, ATF pump mulai berfungsi. Automatic transmission fluid (ATF) diambil melalui ATF strainer dan
dialirkan ke dalam hydraulic circuit. Kemudian, ATF yang mengalir dari ATF pump akan mengalir ke PH regulator valve
dan menjadi tekanan PH. Tekanan PH mengalir ke pulley control valve dan kemudian ke pulley. PCM menggerakkan
solenoid untuk mengontrol rasio hidraulic pressure shifting pulley dan mengait dengan start clutch.
CVT
Posisi [N]
Cairan dari ATF pump mengatur tekanan tinggi pada PH regulator valve, kemudian akan menjadi tekanan yang bertekanan
tinggi (PH). Tekanan PH akan menjadi tekanan clutch reducing (CR) pada clutch reducing valve, dan mengalir ke CVT speed
change control valve dan CVT pulley pressure control valve. CVT speed change control valve mengubah tekanan CR ke teka-
nan drive pulley control (DRC) serta memberikan tekanan DRC ke PH control shift valve dan drive pulley control valve. CVT
pulley pressure control valve juga akan memberikan tekanan driven pulley control (DNC) ke PH control shift valve dan driven
pulley control valve. PCM mengendalikan CVT speed change control valve dan CVT pulley pressure control valve untuk mem-
buat tekanan DNC lebih tinggi daripada tekanan DRC. Drive pulley menerima tekanan driven pulley (DN) lebih tinggi daripada
tekanan drive pulley (DR) yang diberikan ke drive pulley. Pada saat ini, rasio pulley rendah.
Manual valve memutus tekanan hidrolik ke forward clutch dan shift inhibitor valve xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Pada kondisi
ini, tekanan hidrolik tidak diberikan ke forward clutch, start clutch dan reverse brake.
Jalur aliran cairan ke drive pulley dan driven pulley adalah sama seperti pada posisi [H], dan rasio pulley tetap rendah.
Manual valve dipindah ke posisi [D], dan akan membuka port yang mengarahkan tekanan forward clutch (FWD) ke forward
clutch. Tekanan FWD akan mengalir ke forward clutch, kemudian forward clutch masuk. Forward clutch mendorong input
shaft dan drive pulley shaft. PCM menggerakkan CVT start clutch pressure control valve untuk memberikan tekanan clutch
control (CC) ke shift inhibitor valve. Tekanan CCB menjadi tekanan start clutch (SC) pada shift inhibitor valve, kemudian
tekanan SC ini mengalir ke start clutch. Start clutch masuk dan kendaraan bergerak.
CVT
Saat kecepatan kendaraan mencapai nilai yang sudah ditentukan, CVT speed change control valve dan CVT pulley pressure
control valve diaktifkan oleh PCM. CVT speed change control valve mengatur tekanan DRC, dan CVT pulley pressure control
valve mengatur tekanan DNC untuk memberikan volume tekanan hidrolik yang sama ke pulley. Drive pulley dan driven pulley
yang menerima volume tekanan yang hampir sama akan menggunakan diameter pulley yang sama ke steel belt. Pada saat
ini, rasio pulley ada di tengah. Tekanan hidrolik akan tetap diberikan ke forward clutch dan start clutch.
Kecepatan kendaraan terus meningkat, CVT speed change control valve dan CVT pulley pressure control valve akan men-
gendalikan tekanan DR lebih tinggi daripada tekanan DN untuk mengatur tekanan DRC dan DNC. Drive pulley menerima
tekanan yang lebih tinggi daripada yang diterima driven pulley. Drive pulley memberikan diameter pulley besar ke steel belt,
dan rasio pulley tinggi. Tekanan hidrolik akan tetap diberikan ke forward clutch dan start clutch.
CVT
Jika posisi [R] dipilih saat kendaraan bergerak maju pada kecepatan melebihi 6 mph (10 km/jam), maka PCM akan memberi
sinyal untuk memutar inhibitor solenoid ke ON, dan tekanan reverse inhibitor (Rl) di ujung kanan reverse inhibitor valve akan
dilepas. Reverse inhibitor valve akan bergerak ke sisi kanan, kemudian menutup port untuk menghentikan tekanan reverse
brake (RVS) ke reverse brake dari manual valve. Tekanan RVS tidak diberikan ke reverse brake, dan tenaga tidak disalurkan
ke arah mundur.
CATATAN: Bila digunakan, “left” (kiri) atau "right" (kanan) menunjukkan arah pada hydraulic circuit.
Posisi [R]:
Manual valve dipindah ke posisi [R], kemudian membuka port yang mengarahkan tekanan reverse brake (RVS) ke reverse
inhibitor valve. Inhibitor solenoid digerakkan ke OFF oleh PCM, tekanan reverse inhibitor (Rl) diberikan ke ujung kanan
reverse inhibitor valve. Reverse inhibitor valve akan bergerak ke sisi kiri, kemudian membuka port yang mengarahkan teka-
nan RVS ke reverse brake. Tekanan clutch reducing (CR) yang menjadi tekanan RVS, kemudian mengalir ke reverse brake
melalui reverse inhibitor valve. Reverse brake masuk dan akan mengunci planetary carrier. Tekanan hidrolik juga diberikan
ke start clutch.
CATATAN: Bila digunakan, “left” (kiri) atau “right” (kanan) menunjukkan arah pada hydraulic circuit.
CVT
Posisi [R]:
Manual valve dipindah ke posisi [P], dan menutup port yang mengarahkan tekanan hidrolik ke forward clutch dan reverse
brake. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sirkuit aliran cairan ke drive pulley dan driven pulley sama
seperti pada posisi [N], namun tekanan hidrolik tidak diberikan ke forward clutch dan reverse brake.
Posisi [D], bila terjadi pemutusan sistem kontrol elektronik (electronic control system)
Bila sistem kontrol elektronik terputus, maka transmisi akan membuat sirkuit aliran cairan sementara agar kendaraan dapat
tetap berjalan. Tekanan drive pulley control (DRC) akan melebihi nilai yang sudah ditentukan pada CVT speed change
control valve, tekanan DRC akan mengalir ke shift inhibitor valve, dan shift inhibitor valve digerakkan ke sisi kiri. Tekanan
clutch reducing (CR) dari clutch reducing valve menjadi tekanan shift inhibitor (SI) pada shift inhibitor valve. Tekanan SI
mengalir ke start clutch shift valve dan start clutch back-up valve, kemudian menjadi tekanan clutch control B (CCB) pada
start clutch back-up valve. Tekanan CCB menjadi tekanan start clutch (SC) pada shift inhibitor valve, kemudian tekanan
SC mengalir ke start clutch. Start clutch masuk, kemudian kendaraan dapat bergerak.
CATATAN: Bila digunakan, “left” (kiri) atau “right” (kanan) menunjukkan arah pada hydraulic circuit.
CVT
Posisi [R], bila terjadi pemutusan sistem kontrol elektronik (electronic control system)
Bila sistem kontrol elektronik terputus, maka transmisi akan membuat fluid circuit sementara agar kendaraan dapat tetap
berjalan. Cairan yang menggerakkan circuit ke reverse brake adalah cairan yang sama pada posisi [R], kemudian reverse
brake akan masuk. Tekanan drive pulley control (DRC) akan melebihi nilai yang sudah ditentukan padaCVT speed change
control valve, tekanan DRC akan mengalir ke shift inhibitor valve, dan shift inhibitor valve digerakkan ke sisi kiri. Tekanan
clutch reducing (CR) dari clutch reducing valve menjadi tekanan shift inhibitor (SI) pada shift inhibitor valve. Tekanan SI
mengalir ke start clutch shift valve dan start clutch back-up valve, kemudian menjadi tekanan clutch control B (CCB) pada
start clutch back-up valve. Tekanan CCB menjadi tekanan start clutch (SC) pada shift inhibitor valve, sedangkan tekanan
SC mengalir ke start clutch. Start clutch masuk, kemudian kendaraan dapat bergerak.
CATATAN: Bila digunakan, “left” (kiri) atau “right” (kanan) menunjukkan arah pada hydraulic circuit.
Mekanisme Parkir
Mekanisme parkir akan mengunci transmisi dengan cara menghubungkan park pawl ke park gear yang terhubung dengan
secondary drive gear. Secondary drive gear terhubung dengan secondary driven gear yang terkait dengan final drive shaft,
dan final drive gear yang terhubung dengan final drive shaft menghubungkan final driven gear. Berpindah ke posisi [P] akan
menyebabkan park cone (dipasang di ujung park rod) menekan park pawl di atas park gear. Walaupun ujung park pawl
berada di atas park gear teeth, sedikit gerakan kendaraan akan menyebabkan park pawl dan park gear saling berkaitan
karena park cone menerima tegangan dari park rod spring. Park pawl akan menerima tegangan (yang berfungsi
memisahkan park pawl dari park gear) dari park pawl spring.
CVT
CVT
Troubleshooting DTC
DTC P1705: Hubung Singkat pada Sirkuit 8. Ukur tegangan antara PCM connector terminal
Transmission Range Switch (hubung singkat ke C10 dan A23 atau A24.
ground)
YA — Lanjutkan ke langkah 5.
9. Pindahkan ke semua posisi kecuali ke [P] dan [N]. 11. Pindahkan ke semua posisi kecuali ke [D].
10. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C12 12. Ukur tegangan antara PCM connector terminal
dan A23 atau A24. C20 dan A23 atau A24.
TIDAK — Periksa hubung singkat pada kabel antara TIDAK — Periksa hubung singkat pada kabel antara
PCM connector terminal C12 dengan transmission PCM connector terminal C20 dengan transmission
range switch. Jika kabel tersebut OK, periksa pema- range switch. Jika kabel tersebut OK, periksa pema-
sangan terminal yang longgar pada PCM. Jika diper- sangan terminal yang longgar pada PCM. Jika diper-
lukan, ganti dengan PCM yang berfungsi baik dan lukan, ganti dengan PCM yang berfungsi baik dan
periksa ulang. periksa ulang.
CVT
14. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C9 dan 16. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C11
A23 atau A24. dan A23 atau A24.
DTC P1706: Rangkaian Terbuka pada Sirkuit 10. Periksa kontinuitas antara PCM connector terminal
Transmission Range Switch A23 dan ground bodi, kemudian antara A24 dan
ground bodi.
CATATAN: Catat semua data kejadian (freeze data) sebelum
Anda menjalankan troubleshooting.
P1705 terindikasi?
YA — Lanjutkan ke langkah 8.
CVT
15. Ukur tegangan antara terminal PCM connector terminal 19. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C9 dan
C10 dengan A23 atau A24. A23 atau A24.
YA — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara YA — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara PCM
PCM connector terminal C10 dengan transmission connector terminal C9 dan transmission range switch.
range switch.
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 20.
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 16.
20. Pindahkan ke posisi [L].
16. Pindahkan ke posisi [P] atau [N].
21. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C11 dan
17. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C12 A23 atau A24.
dengan A23 atau A24.
YA — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara YA — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel antara
PCM connector terminal C12 dan transmission range PCM connector terminal C11 dan transmission range
switch. switch.
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 18. TIDAK — Periksa pemasangan terminal yang longgar
pada PCM. Jika diperlukan, ganti dengan PCM yang
berfungsi baik dan periksa ulang.
DTC P1879: Masalah pada Sirkuit CVT Start 5. Periksa kontinuitas antara PCM connector terminal B16
Clutch Pressure Control Valve dan ground bodi, serta antara C8 dan ground bodi.
TIDAK — kerusakan CVT start clutch pressure control 7. Ukur hambatan antara PCM connector terminal B16 dan
valve, ganti control valve body (lihat hal. 14-81). C8.
CVT
DTC P1885: Masalah pada Sirkuit CVT Drive 6. Ukur tegangan antara CVT drive pulley speed sensor
Pulley Speed Sensor connector terminal No. 1 dan ground bodi.
YA — Lanjutkan ke langkah 4.
4. Putuskan CVT drive pulley speed sensor connector. Sisi kabel terminal perempuan
CVT
12. Hubungkan kembali PCM connector C (22P), kemudian 18. Hidupkan mesin dan biarkan berjalan idle.
hubungkan kembali terminal baterai negative.
19. Biarkan mesin dalam kondisi idle, ukur tegangan antara
13. Putar ignition switch ke ON (II). PCM connector terminal C7 dan A23 atau A24.
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 25. TIDAK — Ganti CVT drive pulley speed sensor.
20. Ukur tegangan antara PCM connector terminal A20 25. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C7 dan
dan A23 atau A24. A23 atau A24.
CVT
YA — Lanjutkan ke langkah 4.
11. Periksa kontinuitas antara CVT driven pulley speed 15. Hubungkan CVT driven pulley speed sensor connector.
sensor connector terminal No. 3 dan ground bodi.
16. Ukur tegangan antara PCM connector terminals C15
dan A23 atau A24.
TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel TIDAK — Ganti CVT driven pulley speed sensor.
antara CVT driven pulley speed sensor connector ter-
minal No. 3 dan ground (G101), atau perbaiki ground 17. Pindahkan ke posisi [L].
yang buruk (G101).
18. Hidupkan mesin dan biarkan berjalan idle.
12. Hubungkan kembali PCM connector C (22P), kemudian
hubungkan kembali terminal negative baterai. 19. Biarkan mesin dalam kondisi idle, ukur tegangan
antara PCM connector terminal C15 dan A23 atau
13. Putar ignition switch ke ON (II). A24.
YA — Lanjutkan ke langkah 15. TIDAK — Ganti CVT driven pulley speed sensor.
CVT
DTC P1887: Masalah pada Sirkuit VABS 5. Hidupkan mesin kendaraan, ukur tegangan antara
PCM connector terminal A18 dan A23 atau A24.
CATATAN: Catat semua data kejadian (freeze data)
sebelum Anda menjalankan troubleshooting.
YA — Lanjutkan ke langkah 4.
CVT
YA — Lanjutkan ke langkah 4.
11. Periksa kontinuitas antara CVT speed sensor connec- 15. Hubungkan CVT speed sensor connector.
tor terminal No. 3 dan ground bodi.
16. Ukur tegangan antara PCM connector terminal C22
dan A23 atau A24.
CVT
DTC P1890: Masalah pada Shift Control 4. Tentukan digital multitester untuk memonitor throttle
System position sensor voltage antara PCM connector terminal
A15 dan A23 atau A24.
CATATAN: Catat semua data kejadian (freeze data)
sebelum Anda menjalankan troubleshooting.
TIDAK — Jika kecepatan stall di bawah 2,000 rpm Apakah kecepatan mesin pada 2.200-3.100 rpm (min-1)?
(min-1), ganti control valve body (lihat hal. 14-81). Jika
kecepatan stall antara 2,000-3,500 rpm (min-1), lan- YA — Ganti control valve body (lihat hal 14-81).
jutkan ke langkah 3.
TIDAK — Ganti transmission.
3. Putar ignition switch ke OFF.
CVT
YA — Lanjutkan ke langkah 6.
DTC P1894: Masalah pada Sirkuit CVT Speed 5. Periksa kontinuitas antara PCM connector terminal
Change Control Valve B24 dan ground bodi, serta antara terminal C16
dan ground bodi.
CATATAN: Catat semua data kejadian (freeze data)
sebelum Anda menjalankan troubleshooting.
Apakah hambatannya antara 3,8 -6,8 Ω? 6. Hubungkan kembali CVT speed change control valve
connector.
YA — Lanjutkan ke langkah 3.
7. Ukur hambatan antara PCM connector terminal B24 dan
TIDAK — Kerusakan CVT speed change control C16.
valve, ganti control valve body (lihat hal. 14-81).
CVT
TIDAK — kerusakan CVT pulley pressure control 7. Ukur hambatan antara PCM connector terminal B7dan
valve, ganti control valve body (lihat hal. 14-81). C1.
posisi [L]
Tegangan Throttle Kecepatan Kendaraan RPM Mesin
Position Sensor km/h (mph) rpm (min-1)
CVT
Tes Tekanan
Special Tool yang Diperlukan 9. Hubungkan oil pressure gauge biasa yang mengukur
• A/T oil pressure gauge set 07406-0020004 4,900 kPa (4.90 MPa, 50.0 kgf/cm2, 711 psi) atau lebih,
• A/T low pressure gauge 07406-0070001 kemudian gunakan special tool (07406-0020004) untuk
menggerakkan drive pulley pressure inspection hole (C)
1. Sebelum melakukan pengetesan, pastikan cairan dan driven pulley pressure inspection hole (D).
transmisi terisi sampai ke tingkat yang sesuai.
CATATAN: Drive pulley pressure dan driven pulley pres-
2. Naikkan bagian depan kendaraan, dan pastikan kenda- sure dapat di atas 3,430 kPa (3.43 MPa, 35.0 kgf/cm',
raan sudah tersangga dengan aman. 498 psi) bila muncul masalah transmisi yang menye-
babkan PCM berubah ke fail-safe mode.
3. Gunakan rem parkir, dan ganjal kedua roda belakang
dengan kuat. 10. Hubungkan special tool (07406-0070001) ke lubrication
pressure inspection hole (E).
4. Lepaskan splash shield.
Pelumasan
CVT
Tes CVT Start Clutch Pressure Tes CVT Speed Change Control
Control Valve Valve
1. Lepaskan air cleaner housing dan intake air duct. 1. Lepaskan air cleaner housing dan intake air duct.
2. Putuskan CVT start clutch pressure control valve con- 2. Putuskan CVT speed change control valve connector (A)
nector (A)
4. Ganti control valve body jika hambatan tidak sesuai 3. Ukur hambatan CVT speed change control valve pada
standar. control valve connector.
5. Jika hambatan sesuai standar, hubungkan terminal Standar: 3.8 – 6.8 Ω
positif baterai ke CVT start clutch pressure control
valve connector terminal No. 1, kemudian hubungkan 4. Ganti control valve body jika hambatan tidak sesuai
terminal negatif baterai ke connector terminal No. 2. standar.
Harus terdengar bunyi klik.
5. Jika hambatan sesuai standar, hubungkan terminal posi-
6. Jika tidak terdengar bunyi tersebut, lepaskan control tif baterai ke CVT speed change control valve connector
valve body, dan bersihkan dengan cermat bagian terminal No. 1, kemudian hubungkan terminal negatif
terkait dalam cairan pembersih atau pembersih karbu- baterai ke connector terminal No. 2. Harus terdengar
rator. Setelah itu periksa kembali. bunyi klik.
CVT
3. Putuskan CVT start clutch pressure control valve con- 6. Lepaskan radiator hose dari clamp (C), kemudian
nector (A), CVT pulley pressure control valve connector lepaskan radiator hose clamp.
(B) dan CVT speed change control valve connector (C).
7. Lepaskan control valve body dan ganti komponen
tersebut.
4. Lepaskan baut (D) yang mengencangkan harness cover 8. Pasang O-ring baru (A) pada ATF pipe (B), kemudian
(E), tarik harness cover, kemudian lepaskan harness pasang keduanya pada transmission housing.
dari bracket (F).
9. Pasang control valve body (C) di atas ATF pipe dengan
gasket baru (D) dan dowel pin (E).
CVT
2. Lepaskan CVT drive pulley speed sensor. 3. Lepaskan CVT driven pulley speed sensor.
3. Pasang CVT drive pulley speed sensor (A) dengan O- 4. Pasang CVT driven pulley speed sensor (A) dengan O-
ring baru (B). Pada saat memasang sensor, debu atau ring baru (B). Pada saat memasang sensor, debu atau
kotoran jangan sampai masuk ke transmisi. kotoran jangan sampai masuk ke transmisi.
4. Periksa karat, kotoran atau oli pada konektor, kemudian 5. Periksa karat, kotoran atau oli pada konektor, kemudian
hubungkan komponen tersebut dengan benar. hubungkan komponen tersebut dengan benar.
CVT
2. Panaskan mesin ke suhu pengoperasian normal (radia- 10. Pindahkan shift lever ke posisi [N], lalu pindahkan ke
tor fan bergerak). posisi [D], [S], [L], kemudian pindahkan kembali ke posi-
si [S], [D] dan ke [N] dalam waktu 20 detik setelah mesin
3. Pastikan MIL tidak menyala dan indikator [D] tidak dijalankan. Shift lever harus berhenti di setiap posisi.
berkedip. Ulangi perpindahan ini dua kali.
4. Jika MIL menyala atau indikator [D] berkedip, periksa 11. Periksa apakah lampu indikator [D] menyala selama
sistem bahan bakar dan emisi atau sistem A/T control, satu menit dengan shift lever pada posisi [N], kemudian
kemudian lakukan pemeriksaan ulang. lampu indikator tersebut padam.
5. Putar ignition switch ke OFF. 12. Jika lampu indikator [D] berkedip namun tidak menyala,
atau lampu indikator [D] tetap menyala (lampu indikator
tidak padam setelah satu menit). Putar ignition switch ke
OFF, jalankan kembali prosedur ini dengan langkah 6.
CVT
CVT
Penggantian ATF
CATATAN: Jaga kebersihan transmisi. 4. Isi kembali transmisi dengan Honda ATF-Z1 Automatic
Transmission Fluid (ATF) ke dalam lubang dipstick guide
1. Parkir kendaraan di permukaan yang rata. pipe (A) hingga mencapai tanda batas atas. Gunakan
selalu Honda ATF-Z1 yang asli, menggunakan ATF merek
2. Lepaskan drain plug (A), kemudian keluarkan cairan lainnya dapat mempengaruhi kinerja perpindahan trans-
transmisi otomatis (ATF). misi.
3. Pasang kembali drain plug dengan sealing washer 5. Periksa ketinggian cairan. Cairan harus berada di antara
yang baru (B). tanda batas atas (B) dan bawah (C) pada COLD gauge.
Pelepasan Transmisi
1. Lepaskan splash shield. 7. Putuskan inhibitor solenoid connector (A) dan CVT drive
pulley speed sensor connector (B).
2. Lepaskan drain plug (A), kemudian keluarkan cairan
transmisi otomatis (ATF). Pasang kembali drain plug
dengan sealing washer yang baru (B).
CVT
11. Lepaskan radiator hose dari hose clamp (D). 15. Putuskan CVT driven pulley speed sensor connector
(D) dan CVT speed sensor connector (E).
12. Lepaskan spring clip (A) dan washer (B).
16. Putuskan vacuum hose dari evaporative emission
canister purge valve, lalu lepaskan bolt pengencang
intake manifold, kemudian pindahkan water line.
18. Lepaskan transmission housing mounting bolt. 20. Lepaskan spindle nut (A), dan ketuk driveshaft (B)
ke dalam menggunakan palu plastik agar special
tool terpasang pada lower arm ball joint
19. Lepaskan ATF cooler hose (A) dari ATF cooler line (B).
Putar ujung ATF cooler hose ke atas agar ATF tidak
mengalir ke luar, lalu sumbat ATF cooler hose dan ATF
line tersebut. Periksa tanda-tanda kebocoran pada
sambungan hose.
21. Pasang 5 mm Alien wrench (C) ke atas ball joint pin (D),
dan lepaskan nut (E), kemudian pisahkan stabilizer link
depan dari stabilizer.
22. Lepaskan cotter pin (F) dan ball joint nut (G) pada tie-
rod end (H), kemudian pisahkn steering tie-rod end dari
knuckle (I).
23. Lepaskan spring clip (J) dan castle nut (K), kemudian
pisahkan lower arm (L) dari knuckle (lihat hal. 18-10).
CVT
25. Lepaskan gearbox mounting bolt dan bracket yang 27. Ikat steering gearbox dengan seutas tali ke badan.
berada pada sisi kiri gearbox.
28. Topang sub-frame depan dengan kayu berukuran 4 x
4 x 40 inci dan sebuah dongkrak.
29. Lepaskan keempat bolt pada subframe mounting 31. Lepaskan driveshaft, kemudian lepaskan differential.
depan, kemudian turunkan sub-frame tersebut. Lumasi semua permukaan komponen presisi yang
sudah siap dengan oli mesin yang bersih, kemudian
ikatkan tas plastik ke ujung driveshaft (lihat hal. 16-3).
Ganti.
CVT
CVT
Pemasangan Transmisi
1. Pasang mount/bracket belakang. 3. Lumasi tipis-tipis spline pada flywheel hub dengan
Super High Temp Urea Grease (P/N 41211-PY5-305),
kemudian pasang flywheel (A) pada input shaft (B)
7. Pasang transmission housing mounting bolt. 9. Pasang transmission mount bracket bolt (A) dan pasang
transmission mount bolt (B) tanpa mengencangkannya.
CVT
16. Pasang set ring yang baru (A) pada ujung driveshaft
kiri dan kanan (B).
21. Pasang subframe pada badan kendaraan sambil 23. Pasang steering gearbox mounting bolt dengan bracket
memasang steering gearbox pada subframe, kemudian (A) dan alat pengencang (B).
kencangkan mounting bolt baru (4).
Ganti.
CVT
33. Hubungkan CVT driven pulley speed sensor connector 38. Pasang clutch radiator hose (A) pada hose clamp (B).
(A) dan CVT speed sensor connector (B).
35. Pasang shift cable end (A) pada control lever (B), 39. Pasang clamp bracket (C) pada transmission housing,
kemudian pasang shift cable bracket (C) kemudian pasang battery cable clamp (D) pada bracket
(C) (E).
CVT
49. Periksa fungsi shift lever, fungsi A/T gear position indi-
cator dan penyetelan shift cable.
50. Periksa dan setel posisi roda depan (lihat hal. 18-4).
CVT
2. Putar ignition switch ke ON (II), dan pastikan bahwa 7. Luruskan socket holder (A) pada shift cable (B) dengan
lampu indikator posisi [N] menyala. slot pada bracket base (C), kemudian geser holder ke
dalam base. Pasang shift cable end (D) melalui stud
3. ika perlu, dorong shift cable (A) hingga terhenti, kemudi- (E) dengan membuat square hole (F) sejajar ke square
an lepaskan tangan Anda. Tarik shift cable ke belakang fitting (G) di bagian bawah stud. Putar holder sebesar
sebanyak dua langkah agar posisi shift berada di [N]. seperempat putaran untuk mengencangkan shift cable.
Jangan dorong dan tarik shift cable dengan cara mena- Jangan pasang shift cable dengan cara memutar shift
han shift cable guide (B). cable guide pipe (H).
8. Pastikan shift cable end sudah terpasang dengan benar 12. Hubungkan shift lock solenoid connector, kemudian
ke dalam mounting stud. pasang harness clamp pada shift lever bracket base.
Terpasang dengan benar 13. Putar ignition switch ke ON (II), dan gerakkan shift lever
ke setiap posisi. Pastikan A/T gear position indicator
mengikuti transmission range switch.
Tidak terpasang dengan benar 15. Dorong shift lock release, kemudian pastikan bahwa
shift lever terlepas, periksa juga bahwa shift lever akan
terkunci bila digerakkan kembali ke posis [P].
CVT
CVT
16. Jika perlu, dorong shift cable (A) hingga berhenti ber-
gerak, kemudian lepaskan tangan Anda. Tarik shift
cable ke belakang sebanyak dua langkah agar posisi
shift berada di [N]. Jangan dorong dan tarik shift cable
dengan cara menahan shift cable guide (B).
12. Pasang shift cable (A) ke socket guide (B). dengan shift
cable bracket (C), dan pasang shift cable end (D) pada 17. Putar ignition switch ke OFF.
control lever (E).
18. Gerakkan shift lever ke dalam posisi [N].
20. Luruskan socket holder (A) pada shift cable (B) 23. Pasang dan kencangkan nut.
dengan slot pada bracket base (C), kemudian geser
holder ke dalam base. Pasang shift cable end (D)
melalui mounting stud (E) dengan membuat square
hole (F) sejajar ke square fitting (G) di bagian bawah
stud. Putar holder sebanyak seperempat putaran untuk
mengencangkan shift cable. Jangan pasang shift cable
sambil memutar shift cable guide (H).
21. Pastikan shift cable end sudah terpasang dengan 27. Dorong shift lock release, kemudian pastikan bahwa
benar ke dalam mounting stud. shift lever bergerak, periksa juga bahwa shift lever
akan terkunci bila digerakkan kembali ke posis [P].
Terpasang dengan benar:
28. Pasang kembali center console dan heater.duct.
CVT
9. Luruskan socket holder (A) pada shift cable (B) dengan 12. Pasang dan kencangkan nut.
slot pada bracket base (C), kemudian geser holder ke
dalam base. Pasang shift cable end (D) melalui mount-
ing stud (E) dengan membuat square hole (F) sejajar
ke square fitting (G) di bagian bawah stud. Putar holder
sebanyak seperempat putaran untuk mengencangkan
shift cable. Jangan pasang shift cable sambil memutar
shift cable guide pipe (H).
10. Pastikan shift cable end sudah terpasang dengan benar 16. Dorong shift lock release, kemudian pastikan bahwa
pada mounting stud. shift lever bergerak, periksa juga bahwa shift lever
akan terkunci bila digerakkan kembali ke posis [P].
Terpasang dengan benar:
17. Pasang kembali center console dan heater duct.
Diagram Sirkuit
YA — Lanjutkan ke langkah 7.
8. Hubungkan digital multitester antara gauge assembly 11. Periksa kontinuitas antara PCM connector terminal
connector terminal B9 dan ground bodi. E11 dan ground bodi.
Apakah terdapat tegangan baterai selama 2 detik? YA — Perbaiki hubung singkat pada kabel D IND
antara PCM connector terminal E11 dan gauge
YA — Kerusakan sirkuit indikator [D] pada gauge assembly connector.
assembly; ganti gauge assembly tersebut.
TIDAK — Periksa pemasangan terminal yang longgar
TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel D IND pada PCM connector. Jika perlu, ganti dengan PCM
antara PCM connector terminal E11 dan gauge assem- yang berfungsi baik, kemudian periksa ulang.
bly connector
1. Periksa apakah Honda PGM Tester sudah terhubung ke 5. Putuskan PCM connector E (31P).
data link connector (DLC) dan ke mode SCS yang dipilih.
6. Hubungkan kembali terminal negative baterai.
Apakah Honda PGM Tester DLC dan ke mode SCS?
7. Putar ignition switch ke ON (II), kemudian periksa indika-
YA — Putuskan Honda PGM tester dari DLC, kemudian tor [D].
periksa kembali lampu indikator [D].
Apakah indikator [D] menyala selama 2 detik setelah
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 2. ignition switch diputar ke ON (II)?
2. Putar ignition switch ke OFF. YA — Perbaiki hubung singkat ke power pada kabel D
IND antara PCM connector terminal E11 dan gauge
3. Periksa kontinuitas antara DLC terminal No. 9 dan assembly connector.
ground bodi.
TIDAK — Periksa pemasangan terminal yang longgar
pada PCM dan gauge assembly connector. Jika perlu,
ganti dengan gauge assembly atau PCM yang berfungsi
baik, kemudian periksa kembali.
Posisi
Diagram Sirkuit
Apakah brake light ON? 7. Injak brake pedal, kemudian ukur tegangan antara
gauge assembly connector terminal E13 dan A23 atau
YA — Lanjutkan ke langkah 2. A24.
14. Injak brake pedal, kemudian ukur tegangan antara TIDAK — Ganti shift lock solenoid.
shift lock solenoid connector terminal No. 3 dan
No. 4. Shift lever harus di posisi [P].
16. Putar ignition switch ke OFF. 19. Periksa kontinuitas antara gauge assembly connector
terminal B14 dan ground bodi saat shift lever di posisi
17. Putuskan gauge assembly connector B (14P). [P] dan saat shift lever di luar posisi [P] dan [N].
Sisi kabel terminal perempuan Apakah ada kontinuitas saat shift lever di posisi [P], dan
tidak ada kontinuitas saat shift lever di luar posisi [P]
dan [N]?
Apakah ada kontinuitas?
YA — Kerusakan shift lock system circuit pada gauge
YA — Lanjutkan ke langkah 19. assembly; ganti gauge assembly tersebut.
TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka pada kabel ATPP
antara gauge assembly connector terminal B1 dan antara gauge assembly connector terminal B14 dengan
shift lock solenoid connector. transmission range switch.
TIDAK — Key switch rusak. Ganti ignition key 5. Cabut gauge assembly connector A (30P)
cylinder/sttering lock assembly.
6. Periksa kontinuitas antara key switch connector terminal
No. 1 dan gauge assembly connector termial A5.
3. Periksa kontinuitas antara key switch connector terminal
No. 2 dan body ground.
TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara
key switch connector terminal No. 2 dan ground key switch conenctor dan gauge assembly conenctor.
(G401), atau perbaiki ground yang buruk (G401).
7. Hubungkan terminal positif baterai ke key switch con- 10. Ukur tegangan antara gauge asembly connector ter-
nector terminal No. 4, dan hubungkan terminal negatif minal B7 dan body ground.
baterai ke terminal No. 3, kemudian periksa apakah
key interlock solenoid bekerja.
2. Lepaskan shift lock solenoid connector dari shift lever 2. Lepaskan A/T gear position indicator panel light socket
bracket base, kemudian lepaskan connector. (A) dari indicator panel (B), kemudian lepaskan bulb (C)
dari socket.
4. Periksa apakah shift lever dapat digerakkan dari posisi 6. Pasang shift lock solenoid dengan cara meluruskan joint
[P]. Lepaskan terminal baterai dari shift lock solenoid (J) dari shift lock solenoid plunger dengan ujung shift lock
connector. Pindahkan shift lever kembali ke posisi [P], stop (K).
dan pastikan komponen tersebut sudah terkunci.
7. Pasang A/T gear position indicator panel light bulb pada
5. Periksa bahwa shift lock akan terlepas bila shift lock panel light socket, kemudian pasang panel light socket
release didorong, dan akan terkunci bila shift lock pada A/T gear position indicator panel.
release dilepas.
8. Arahkan harness (L) ke shift lever bracket base, kemudi-
6. Jika shift lock solenoid tidak berfungsi dengan benar, an hubungkan shift lock solenoid connector, lalu pasang
ganti komponen tersebut. di atas bracket base.
CVT
Pembongkaran
Indeks Gambar
Ganti.
Ganti.
Special Tool yang Diperlukan 13. Pasang special tool di atas start clutch (A), kemudian
• Start clutch remover 07TAE-P4V0120 pasang pawl (B) dari special tool ke park gear (C)
• Reverse brake spring compressor 07TAE-P4V0110 dengan kencang. Jangan pasang pawl dari special
tool di atas start clutch guide. Jika pawl menyentuh
CATATAN: Lihat Indeks Gambar bila diperlukan selama start clutch guide, maka clutch guide dapat menjadi
pembongkaran transmission. rusak. Pastikan tidak ada debu atau kotoran lainnya
yang masuk ke dalam driven pulley shaft.
1. Lepaskan ATF cooler line.
CVT
Pembongkaran (lanj.)
15. Lepaskan snap ring (A) pengencang input shaft (B), 18. Lepaskan ATF magnet, kemudian bersihkan dan
kemudian lepaskan thrust shim (C), thrust washer (D), pasang kembali pada transmission.
thrust needle bearing (E) dan thrust washer (F) dari
input shaft. 19. Lepaskan snap ring pengencang ATF filter, kemudian
lepaskan ATF filter. Periksa apakah ada kotoran pada
ATF filter. Jika ATF filter sudah sangat kotor, gantilah.
Pasang ATF filter pada transmission.
22. Lepaskan ATF pipe (E) dari manual valve body (F).
24. Lepaskan planetary carrier/input shaft assembly (A), 28. Pasang special tool untuk melepas snap ring pengen-
kemudian lepaskan ring gear (B). cang reverse brake return spring retainer.
CVT
Pembongkaran (lanj.)
31. Lepaskan sealing bolt (A) dari reverse brake pressure 33. Lepaskan roller (A).
inspection hole (B), dan berikan tekanan udara untuk
melepas reverse brake piston (C).
35. Periksa reverse brake disc, plate dan end plate dari
aus, kerusakan dan perubahan warna.
Flywheel Housing
3. Lepaskan ATF pass body (C), dowel pin (D) dan separator plate (E).
4. Lepaskan start clutch accumulator valve spring (F) dan valve (G), kemudian lepaskan main valve body (H) dan dowel
pin (I).
5. Lepaskan ATF magnet (J), dan bersihkan, kemudian pasang kembali dalam flywheel housing (K).
6. Ganti O-ring (L) dengan yang baru, kemudian pasang semua komponen dalam urutan pemasangan yang terbalik
dengan urutan melepasnya.
Flywheel Housing
Flywheel Housing
2. Periksa semua komponen dari aus atau kerusakan. Ganti komponen, jika sudah aus atau rusak.
3. Periksa apakah filter (E) dalam kondisi bagus dan tidak tersumbat. Ganti filter tersebut jika tersumbat. Pasang filter
seperti pada gambar.
4. Bersihkan semua komponen dengan cermat dalam cairan pembersih atau pembersih karburator, kemudian keringkan
dengan udara kompresi. Semburkan udara ke semua saluran.
Flywheel Housing
1. Lepaskan final drive shaft bearing dari flywheel housing 2. Lepaskan oil seal lama dari flywheel housing.
dengan special tool.
End Cover
CATATAN: Lepaskan end cover, jika diperlukan peng- CATATAN: Gambar menampilkan tab dan guide,
gantian untuk ATF feed pipe yang tidak dapat dilepas agar lebih jelas.
(E).
Transmission Housing
Input Shaft
Forward Clutch
1. Lepaskan snap ring (A), clutch dan plate (B), clutch disc 4. Pasang waved spring pada clutch piston.
(C), clutch plate (D), dan waved spring (E) jika ter-
pasang. 5. Mulailah dengan clutch plate, kemudian secara
bergantian pasang clutch plate dan disc. Pasang clutch
end plate dengan sisi yang rata menghadap ke disc.
Forward Clutch
9. Pasang dial indicator (A) pada clutch end plate (B). Toleransi Celah (Clearance)
Clutch End Plate ke Top Disc
Batas Servis: 0.55-0.85 mm (0.022-0.033 in.)
FORMULA
Toleransi Celah (Clearance) Final Drive Shaft
= Pengukuran A – Pengukuran B + Ketebalan
Gasket Flywheel Housing (0.5 mm) – Ketebalan
Thrust Shim 25 x 35 mm (terukur)
CVT
Perakitan Kembali
Special Tool yang Diperlukan 5. Pasang O-ring yang baru (A) pada reverse brake
• Reserve brake spring compressor 07TAE-P4V0110 piston (B), kemudian pasang piston di intermediate
• Start clutch installer 07TAE-P4V0130 housing (C).
2. Pasang dowel pin (A) (2) dan gasket yang baru (B)
pada transmission housing (C).
7. Pasang special tool ke drive pulley shaft untuk 10. Periksa apakah jarak snap ring end (A) sebesar 15
mene-kan return spring. Pastikan special tool (spring mm (0.59 in.) atau di atasnya.
compressor attachment) dipasang di atas return
spring, tidak di atas reverse brake piston.
CVT
14. Pasang dial indicator (A) pada reverse brake dan plate
(B).
20. Pasang snap ring retainer (A) di atas drive pulley 24. Pasang ring gear (A) pada forward clutch (B).
shaft (B).
CVT
32. Pasang park pawl (A), pawl spring (B), pawl shaft (C),
dan shaft sleeve (D) pada transmission housing, kemu-
dian gerakkan control lever ke posisi mana pun,
27. Pasang O-ring yang baru (A) pada 10.9 mm ATF pipe kecuali posisi [P].
(2) (B), kemudian pasang ATF pipe pada manual valve
body (C).
29. Pasang dowel pin (2) (E) dan gasket yang baru (F) 34. Pasang secondary drive/park gear (F) di start clutch
pada intermediate housing, kemudian pasang end (G), kemudian pasang di driven pulley shaft (H).
cover (G).
35. Tarik gagang (A) special tool ke atas, kemudian 38. Pasang 25.5 mm cotter ke cotter groove pada driven
pasang ujungnya ke driven pulley shaft feed pipe pulley shaft, kemudian ukur clearance antara cotter
hole, dan pasang special tool pada start clutch. (A) dan start clutch guide (B) dengan feeler gauge
Jangan bairkan kotoran atau partikel lainnya masuk (C). Ambil pengukuran sedikitnya di tiga tempat, dan
ke transmisi. gunakan ukuran rata-rata sebagai clearance aktual.
CVT
50. Pasang differential assembly (A). 55. Pasang dowel pin (2) (A) dan gasket yang baru (B) di
transmission housing.
CVT
65. Pasang ATF cooler line dengan joint bolt dan sealing
washer yang baru.
CVT Differential
Ulir kiri
Penggantian, hal.
14-160
2. Periksa backlash dari pinion gear (A) dengan dial
indicator (B).
Penggantian, hal.
14-160 Standar: 0,05 – 0,015 mm (0,002 – 0,006 in.)
Pemeriksaan backlash,
hal. 14-159
Penggantian, hal. 14-160
Penggantian, hal.
14-160
CVT Differential
CVT Differential