PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK

AUTOMATIC TRANSMISION

KHUSUS UNTUK KALANGAN SMK BINAAN DAIHATSU

AUTOMATIC TRANSMISION

2. Automatic transmission (A4Q)

Gear unit

Torque converter
3

P/#: 35010-B0020
* Unit sama dengan
AVANZA, Japanese Terios
2WD

Valve body

2-1. Torque converter

2-1-1. Spesifikasi
Tipe

3-control element, 1-stage, 2-phase

Stall torque ratio

1.88

Lock-up mechanism

Ya

Cat identifikasi

Putih

2-1-2. Fungsi
Peningkatan torsi dihasilkan dari mesin.
Berfungsi sebagai automatic clutch dimana meneruskan (atau
tidak meneruskan) torsi mesin ke transmisi.
Meredam gaya vibrasi mesin dan drive train.
Berfingsi sebagai flywheel agar putaran mesin halus.
Memutarkan pompa oli untuk hydraulic control system.
5

2-1-3. Prinsip dasar

Prinsip pemindahan daya
Saat kipas A dan kipas B
berhadapan, kipas B akan mulai
berputar dengan arah yang sama
walaupun switch OFF.
Prinsip dari penggandaan torsi
Jika diberi pengarah (duct), udara
akan melalui kipas B dan kembali
melalui kipas A dari arah belakang
lewat pengarah, seperti ilustrasi.
Energi yang tertinggal pada udara
setelah melalui kipas B akan
membantu kisi kipas A berputar.
6

2-1-4. Karakteristik

2-1-5. Kerja (Converter range)

Pump
impeller

Turbine
runner
Stator

Saat speed ratio kecil, fluida mengalir dari Turbine runner ke Stator dengan
arah yang mencegah Pump impeller berputar. (A)
Hingga, stator terkunci oleh one way clutch dan Stator vane merubah arah
fluida kearah dimana dapat membantu Pump impeller berputar.
8

2-1-6. Kerja (Coupling range)

Pump
impeller

Turbine
runner
Stator

Saat speed ratio besar, fluida yang datang dari Turbine runner mengenai
bagian belakang Stator vane. Jika Stator terkunci, fluida akan menghalangi
putaran Pump impeller.
9

Hingga, Stator mulai berputar dengan arah yang sama dengan Pump impeller
saat kecepatan putaran Turbine runner naik ke kecepatan tertentu.

2-1-7. One-way clutch

Terkunci

Tetap

Berputar

Tetap

One-way clutch tipe sprag digunakan untuk stator.

10

2-1-8. Mekanisme Lock-up

Saat bekerja

When not operating

Saat ECU transmisi mengaktifkan lock-up control solenoid dan lock-up relay
solenoid, lock-up control valve bekerja dan memindahkan aliran fluida ke
bagian lock-up clutch.
11

2-2. Transmission gear unit

2-2-1. Spesifikasi transmission gear unit
Tipe transmisi

A4Q

Tingkat kecepatan

Perbandingan
gigi

2.731

1.526

1.000

0.696

Mundur

2.290

Automatic Transmission Fluid

Kapasitas oli
Tongkat transmisi
12

Dexron III
4.6L
1.5L (Drain dan isi)

Bentuk Gate

2-2-2. Element friksi dan gigi

13

2-2-3. Ravineaux planetary gear unit

Ring gear (71)

Front planetary sun
gear (31)
Rear planetary sun
gear (26)
Planetary short
pinion (19)
Planetary carrier
Planetary long pinion
(20)
14

Nomor didalam kurung ( ) merupakan jumlah gigi

2-2-4. Friction elements

Gear shift control
element

15

Fungsi

Jumlah disc

C1

Reverse clutch

Kopel input shaft dengan front

planetary sun gear.

C2

Forward clutch

Kopel input shaft dengan rear

planetary sun gear.

C3

Rear clutch

Kopel input shaft dengan intermediate

shaft (planetary carrier).

B1

2nd and 4th brake

Mengunci front planetary sun gear.

B2

1st and reverse

brake

Menahan planetary carrier berputar

One way clutch

Menahan planetary carrier dari

berputar berlawanan arah jarum jam

One way clutch

Roller

Outer race
(Locked to case)

Terkunci
Pegas

16

Inner race

One-way clutch tipe roller digunakan dan tidak lagi

menggunakan conventional sprag one-way clutch. Bila
dibandingkan dengan sprag one-way clutch, gesekan putaran
lebih rendah saat putaran idling.

2-2-5. Kerja
Posisi gigi
Mundur
Neutral
1st

D, 3, 2
L
2nd
3rd
4th

17

C1

C2

C3

B1

B2

2-2-6. Alur tenaga (Mundur)

18

Input

Fix

Output

Front sun gear

Planetary carrier

Ring gear

2-2-7. Alur tenaga Gigi 1 (D, 3, 2 range) -

19

Input

Fix

Output

Rear sun gear

Planetary carrier

Ring gear

2-2-8. Alur tenaga Gigi 1 (L range) -

20

Input

Fix

Output

Rear sun gear

Planetary carrier

Ring gear

2-2-9. Alur tenaga Gigi 2 -

21

Input

Fix

Output

Rear sun gear

Front sun gear

Ring gear

2-2-10. Power flow Gigi 3 -

22

Input

Output

Front sun gear, Planetary carrier

Ring gear

2-2-11. Power flow Gigi 4 -

23

Input

Fix

Output

Planetary carrier

Front sun gear

Ring gear

2-3. Parking lock mechanism

Saat transmisi dipindahkan ke posisi P, parking rod menekan

parking cam keluar, hingga berputar menekan keatas barking
lock pole. Kemudian parking lock pole menempel dengan
parking lock gear untuk mengunci.
24

2-4. Hydraulic control unit

2-4-1. Control valve

25

26

Nama

Fungsi

Solenoid valve No.1

Mengatur tekanan hydraulic pada brake B1.

Solenoid valve No.2

Mengatur tekanan hydraulic pada clutch C2.

Solenoid valve No.3

Mengatur tekanan hydraulic pada clutch C3

dan brake B2.
Mengatur line pressure.

Duty solenoid valve

Mengatur tekanan hydraulic pada lock-up

clutch.

Lock-up solenoid valve

Memindahkan lock-up relay valves.

Switch solenoid

Memindahkan solenoid relay valves.

Solenoid valve No.1

Tipe linier
27

Solenoid valve No.2&3

Tipe normally open

Lock-up clutch solenoid &

Switch solenoid

Tipe 3-way switching

28

Duty solenoid

Oil temperature sensor

29

2-4-2. Pompa oli

Digunakan pompa oli tipe non-crescent untuk menambah efesiensi.

Pompa oli diputar oleh mesin melalui torque converter cover.
30

2-5. Shift control system

2-5-1. Shift control cable
Transmission
floor shift
assembly

Neutral start switch

Transmission
control cable
31

Digunakan push-pull cable system.

2-5-2. Shift control lever

32

Bentuk Gate, digunakan tuas transmisi 6-posisi.

2-5-3. Neutral start switch

Neutral start switch membaca posisi (P, R, N, D/3, 2 dan L)

tongkat transmisi dan mengirim signal ke AT-ECU.

33

2-5-4. Transmission control switch

Posisi

Nomor terminal

4A/T

P
R
N
D
3
2
L

Transmission control unit

membedakan posisi D dan 3
dengan mengkombinasikan signal
dari Neutral start switch dan signal
dari Transmission control switch.
34

2-6. Transmission control system

2-6-1. Lokasi part

35

2-6-2. Sistem diagram

36

2-6-3. Turbine speed sensor dan output sensor

Saat kekuatan fluksi magnet berubah,

tegangan akan dihasilkan dan dirubah
menjadi pulsa oleh semiconductor dan
diterima oleh ECU.

37

2-6-4. Centrifugal hydraulic canceller

Reverse piston

Radius dimension

(A
)

Forward piston

(B
)

Thrust force (B) exerting

on forward piston by
canceller chamber

Centrifugal hydraulic pressure

Canceller
chamber
Canceller

Canceling chamber terpasang pada C1, C2, C3.

Hal ini agar perpindahan gigi smooth pada semua

tingkat kecepatan.
38

Piston
chamber

2-6-5. Shifting pattern

Range

Automatic gear shift mode

[3]

[4]

[3]

(4)

(3)

(4)

(2)

(3)

(4)

Gigi pada [ ] dimana lock-up dapat bekerja pada gigi

tersebut.
Gigi pada ( ) akan melakukan kontrol dimana tidak
dapat perpindahan ke gigi rendah saat kecepatan tinggi
.
39

2-6-6. Timing perpindahan

Sudut
pembukaan
throttle

100%

0%

40

Kecepatan
kendaraan

Perpindahan
1

36 ~ 51

74 ~ 89

123 ~ 138

117 ~ 132

67 ~ 82

25 ~ 40

11 ~ 26

23 ~ 38

37 ~ 52

19 ~ 34

8 ~ 23

8 ~ 23

2-6-7. Kontrol transmisi

Kontrol tidak bisa berpindah ke gigi rendah saat kecepatan
kenderaan tinggi
Perpindahan

Kecepatan kendaraan (km/h)

123 ~ 138

74 ~ 89

36 ~ 51

Kontrol tidak bisa mundur

Kontrol perpindahan gigi pada temperatur rendah
-10 atau kurang

Tidak dapat pindah ke gigi 3

10 atau kurang

Tidak dapat pindah ke gigi 4

Kontrol pengurangan torsi

Kontrol elektrik untuk Line Pressure
Clutch-to-Clutch Transmission Control
Lock-up Timing Control
41

 Lock-up Timing Control

Lock-up clutch bekerja pada gigi

Posisi D, 3

Direct control coupling

Kontrol pengurangan
kecepatan

Kerja dari solenoid valve

Lock-up clutch

Lock-up clutch
solenoid valve

Duty solenoid valve

OFF

OFF

ON (Transient)

ON (Direct coupling)
Kontrol pengurangan
kecepatan
42

= Aktif,

= Pada duty control,

X = Tidak aktif

 Slip Lock-up Control

Slip lock-up kerja pada gigi
Posisi

Slip lock-up control

Kerja dari solenoid valve

Lock-up clutch

Lock-up solenoid valve

Duty solenoid valve

Under slip lock-up control

Lock-up timing
Sudut pembukaan
throttle

Posisi gigi
3

5 ~ 20%
4
43

Lock-up

Kecepatan kendaraan
(km/h)

ON

95 ~ 110

OFF

84 ~ 99

ON

62 ~ 77

OFF

58 ~ 73

 Kontrol perpindahan gigi naik turun gunung

Squat Control
Fungsi diagnosis

44

 Fungsi fail-Safe
Fungsi ini untuk melakukan pengontrolan untuk menjaga kemungkinan
pengendaraan yang terbaik walau terjadi ketidak normalan pada sistem
input/output signal pada komputer kontrol transmisi.
Saat sistem kembali ke kondisi normal setelah sekali mendeteksi
ketidaknormalan, fungsi failsafe akan muncul, tetapi hasil diagnosis tetap
ada. (kecuali beberapa kode) Lampu peringatan (lampu O/D) akan berkedip
saat fungsi failsafe bekerja. (kecuali beberapa fungsi)
No. kode

Kontrol fail safe

4-digit

21

P1730

Abnormal battery power

supply

The gear is fixed to the 3rd gear after malfunction

is detected.

22

P1731

Abnormal sensor system

power supply

The gear is fixed to the 3rd gear after malfunction

is detected.

Abnormal engine torque

The engine torque is set to a constant value

When a malfunction is detected, a gear shift to the
3rd gear takes place. Then, gear shifting between
the 1 to 3rd gears take place according to the
vehicle speed and throttle opening angle.

No turbine revolution input

The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction

is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
depending upon the vehicle speed and throttle
opening angle.

31

37

45

Isi diagnosis

2-digit

P1706

P0715

Code No.
2-digit
38

38

41

46

4-digit
P0710

P0711

P1711

Diagnosis contents

Fail safe control

Oil temperature sensor

circuit open wire or shortcircuit

The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction

is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
depending upon the vehicle speed and throttle
opening angle.

Abnormal oil temperature

sensor characteristics

The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction

is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
depending upon the vehicle speed and throttle
opening angle.

EFI throttle sensor

malfunctioning

The throttle opening angle is set to a constant

value.
When a malfunction is detected, a gearshift to the
3rd gear takes place. Then, gear shifting between
the 1st to 3rd gears take place according to the
vehicle speed.

42

P0720

No output revolution input

When the sensor system is malfunctioning, the

gear is set to the one employed at the time of the
malfunction detection.
Then, when the vehicle stops once, the gear is set
to the 1st gear.
When the A/T main body is malfunctioning, the
gear is set to the 1st gear.

55

P0705

No neutral start switch input

The normal gear shift control is performed with the

shift position set to D range.

56

P0705

Neutral start switch multipleinput

The normal gear shift control is performed with the

shift position set to D range.

Code No.
4-digit

61

P0753

Solenoid No.1 circuit open

wire and short-circuit

62

P0758

Solenoid No.2 circuit open

wire and short-circuit

63

P0763

Solenoid No.3 circuit open

wire and short-circuit

64

P0768

Duty solenoid circuit open

wire and short-circuit

65

P0773

LUC solenoid circuit open

wire and short-circuit

66

P1780

Switch solenoid circuit open

wire and short-circuit

72

P1703

Lockup revolution not

matched

86

47

Diagnosis contents

2-digit

P0725

No engine revolution input

Fail safe control

The energizing to the solenoid judged to be
malfunctioning will be prohibited.
At the time of short circuit, a gearshift to the 3rd
gear will take place. Then, gear shifting between
the 1st to 3rd gears take place according to the
vehicle speed and throttle opening angle, using the
normal solenoid.
However, in the case of short circuit of the No. 3
solenoid and switch solenoid, the gear will be set
to the 3rd gear.
In the case of open wire and when plural solenoids
are malfunctioning, the gear will be set to the
3rd gear.
The lockup is prohibited.
The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction
is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
depending upon the vehicle speed and throttle
opening degree.

2-7. Service pada kendaraan

2-7-1. Pemeriksaan level oli
(1). Parkir kendaraan pada permukaan yang rata dan tarik rem parkir.
(2). Dengan mesin idling dan pedal rem ditekan, pindahkan tongkat transmisi
ke semua posisi dari P sampai L, dan kembali ke posisi P.
(3). Keluarkan stik oli keluar dan bersihkan.
(4). Masukkan kembali dengan benar.
(5). Keluarkan kembali dan periksa apakah level fluida diantara area HOT.
Catatan:
Kendarai kendaraan hingga mesin dan transmisi pada temperatur normal
temperatur (70-90 derjat C).

48

2-7-2. Periksa dan hapus DTC (gunakan DS-II)

1. Periksa DTC
(1). Hubungkan DS-II ke DLC.
(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Pilih AT / DTC / Current (atau Pending).
(4). Periksa DTC dan Freeze Frame Data.
2. Hapus DTC
(1). Hubungkan DS-II ke DLC.
(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Pilih AT / DTC / Current (atau Pending).
(4). Hapus DTC dan Freeze Frame Data.

49

2-7-3. Periksa dan hapus DTC (tidak

menggunakan DS-II)
1. Periksa DTC

(1). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.

(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Baca DTC yang ditunjukkan dengan jumlah kedipan lampu posisi D.
2. Hapus DTC
(1). Lepas terminal baterai atau lepas fuse ECU-B dari R/B engine
room selama 60 detik atau lebih.
(2). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.
(3). Periksa apakah kode noemal kerlur.
Catatan:
Jika sistem bekerja normal, lampu akan
berkedip dua kali per detik.

50

Kode diagnosis 1
No. kode

51

Isi diagnosis

2-digit

4-digit

21

P1730

Power suplay baterai tidak normal

22

P1731

Power suplay sistem sensor tidak normal

31

P1706

Torsi mesin tidak normal

37

P0715

Tidak ada turbine revolution input

38

P0710

Rangkaian oil temperature sensor terbuka atau short-circuit

38

P0711

Karakteristik oil temperature sensor tidak normal

41

P1711

EFI throttle sensor malfungsi

42

P0720

Tidak ada output revolution input

55

P0705

Tidak ada neutral start switch input

56

P0705

Neutral start switch multiple-input

Kode diagnosis 2
No. kode

52

Isi diagnosis

2-digit

4-digit

61

P0753

Solenoid No.1 circuit open wire dan short-circuit

62

P0758

Solenoid No.2 circuit open wire dan short-circuit

63

P0763

Solenoid No.3 circuit open wire dan short-circuit

64

P0768

Duty solenoid circuit open wire dan short-circuit

65

P0773

LUC solenoid circuit open wire dan short-circuit

66

P1780

Switch solenoid circuit open wire dan short-circuit

72

P1703

Lockup revolution tidak sesuai

86

P0725

Tidak ada engine revolution input

2-7-4. Time lag test

(1). Tarik rem parkir dan tekan pedal rem dengan keras
dengan kaki kiri.
(2). Pindahkan ke posisi N dan tunggu semenit.
(3). Pindahkan ke posisi D atau R dan ukur waktu sampai terasa hentakan.
Standard:
Posisi N ke D: 1,0 detik atau kurang
Posisi N ke R: 1,0 detik atau kurang
Catatan:
Lakukan beberapa kali pengukuran dan dirata ratakan.
Beri selang waktu 1 menit diantara pengukuran.
Pastikan melakukan pemeriksaan ini saat fluida pada keadaan temperatur
normal (70-90 deajat C).
Lakukan pemeriksaan ini saat air conditioning OFF.

53

Evaluasi

54

Problem

Kemungkinan penyebab

Jika N
D time lag lebih besar
dari harga spesifikasi

- Slip pada forward clutch

- Line pressure rendah

Jika N R time lag lebih besar dari

harga spesifikasi

- Slip pada reverse clutch

- Slip pada 1st & reverse brake
- Line pressure rendah

2-7-5. Stall test

(1). Ganjal ke 4 roda.
(2). Tarik rem parkir dan tekan pedal keras dengan
kaki kiri.
(3). Pindahkan ke posisi D.
(4). Tekan pedal gas lebar dengan kaki kanan.
(5). Baca rpm mesin dan lepas pedal gas secepatnya.
Harga standard: 2,100 sampai 2,600 rpm
(6). Lakukan dengan cara yang sama untuk posisi R.
Harga standard: 2,100 sampai 2,600 rpm
Catatan:
Jangan melakukan pemeriksaan ini terus menerus lebih dari 5 detik.
Lakukan pemeriksaan dimana (koefisien gesek) tinggi, seperti pada
asphalt, untuk menjaga roda spin.
Lakukan pemeriksaan ini dengan air conditioning OFF.
55

Evaluasi

56

Hasil test

Kemungkinan penyebab

Stall speed pada posisi D dan R

sama, tetapi rpm lebih rendah dari
harga standard.

- Engine power tidak cukup.

- Torque converter clutch rusak.

Stall speed pada posisi D dan R

sama, tetapi rpm lebih tinggi dari
harga standard.

Stall speed pada posisi D lebih tinggi

dari harga standard.

- Line pressure terlalu rendah.

- Forward clutch (C2) slip.
- Torque converter clutch rusak.

Stall speed pada posisi R lebih tinggi

dari harga standard.

- Line pressure terlalu rendah.

- Reverse clutch (C1) slip.
- 1st and reverse brake (B2) slip.

Line pressure terlalu rendah.

Level fluida tidak benar.
Torque converter clutch rusak.
1st and reverse brake (B2) slip.
Reverse clutch (C1) slip.
Forward clutch (C2) slip.

2-7-6. Hydraulic test

(1). Lepas test plug pada sisi kiri transmission case dan
hubungkan SST (Pressure meter).
(2). Ukur tekanan hydraulik pada kondisi seperti yang tertera pda halaman
berikut.
Catatan:
Test plug tidak dapat digunakan ulang.
Saat melakukan stall test, jangan
melakukan terus menerus lebih
dari 5 detik.

57

Spesifikasi tekanan hydraulik

58

Item

Shift

Kondisi

Harga spesifikasi

C2

Stall test

930 sampai 1,120 kPa

C1, B2

Stall test

1,520 sampai 2,110 kPa

C3

3rd gear and accelerator

fully released. (Lock-up OFF)

B1

2nd gear and engine speed

2,000 rpm

Lock up OFF

When Lock-up ON

590 sampai 750 kPa

When Lock-up OFF

20 kPa atau kurang

440 sampai 640 kPa

930 sampai 1,130 kPa

Evaluasi

59

Problem

Kemungkinan penyebab

Harga pengukuran lebih tinggi dari

spesifikasi pada semua posisi.

Shift solenoid valve rusak

Harga pengukuran lebih rendah

dari spesifikasi pada semua posisi.

- Shift solenoid valve rusak

- Oil pump rusak

Tekanan rendah hanya pada posisi

D.

- Kebocoran fluida rangkaian posisi D

- Forward clutch (C2) rusak

Tekanan rendah hanya pada posisi

R.

- Kebocoran fluida rangkaian posisi R

- Reverse clutch (C1) rusak
- 1st and reverse clutch (B2 rusak)

2-7-7. AT inisialisasi (menggunakan DS-II)

AT inisialisasi (menghapus AT learned value) diperlukan jika mengganti
automatic transmission assembly atau valve body.
(1). Pindah ke posisi P.
(2). Hubungkan DS-II ke DLC.
(3). Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan DS-II.
(4). Pilih On-board diagnosis-AT ECU- Utility
(5). Jalankan Reset memory.
Catatan:
Tunggu paling tidak 1 menit setelah menghubungkan terminal baterai sebelum
melakukan AT inisialisasi.
Setelah melakukan AT inisialisasi, lakukanlah test jalan untuk menyimpan learned
value.

60

2-7-8. AT inisialisasi (tidak menggunakan DS-II)

AT inisialisasi (menghapus AT learned value) diperlukan saat mengganti
automatic transmission assembly atau valve body.
(1). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.
(2). Tekan pedal rem selama 3 detik setelah memutar kunci kontak
ke posisi ON dan tetap tekan sampai semua prosedur selesai dijalankan.
(3). Pindahkan tongkat transmisi P

P dalam waktu 1 detik.

(4). Ulangi prosedur diatas delapan kali.

(5). Putar kunci kontak ke OFF dan putar kunci kontak ke ON kembali.
Catatan:
Saat menghapus AT learned value selesai,
lampu indikator posisi D berkedip selama
2.5 detik untuk memberitahukan pengemudi
selesai.
Setelah melakukan AT inisialisasi, pastikan
61

melakukan road test untuk menyimpan learned

value.