Anda di halaman 1dari 291

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL
(SPO)
KETENAGAAN KEPERAWATAN

PENYUSUNAN JADWAL DINAS

1
No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD
II 1/2
BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Tata cara penyusunan jadwal dinas tenaga perawat / bidan
yang dinas selama 24 jam
TUJUAN 1. Agar terlaksana pelayanan dan asuhan keperawatan /
kebidanan selama 24 jam secara efektif dan efisien
2. Perawat mengetahui hak dan kewajibannya
3. Dapat diketahui distribusi tenaga perawat / bidan dimasing-
masing unit
4. Memudahkan untuk meminta pertanggung jawaban bila
terjadi kesalahan prosedur pelayanan sesuai dengan
pedoman dalam mengatasi kesenjangan tenaga.
KEBIJAKAN 1. Jadwal dinas disusun oleh kepala ruangan setiap bulan
minggu ke-4
2. Peraturan dinas dibuat rangkap 3 (1 ke Bidang
Keperawatan, 1 ke ruangan, 1 sebagai arsip)
3. Pemberian libur perbulan :
a. Tenaga shift pagi, libur sesuai dengan jumlah libur pada
bulan tersebut
b. Tenaga shift sore-malam, libur sesuai jadwal dinas pada
shift tersebut.
4. Ketentuan rotasi dinas :
a. Ruang perawatan biasa :
PROSEDUR a. Persiapan
1. chorhexidine 5% hibischrub
2. sikat dan pembersih kuku
3. air mengalir
b. pelaksanaan
1. hidupkan kran air
2. basahi kedua tangan, bubuhkan detergen (chorlaxidine
5% hibiscrub 2 cc) gosokkan pada kedua tangan dari
ujung jari sampai siku, bilas dengan air mengalir untuk

2
menghilangkan debu dan lemak
3. perhatikan posisi ujung-ujung jari harus lebih tinggi dari
pada siku
4. ambil sikat yang disiapkan, teteskan hibiscrub 2cc pada
kedua tangan, disikat dari ujung jari sampai siku
kemudian bilas dengan air bersih
5. lakukan berulang-ulang sampai ± 6-10 menit
6. bilas dengan air bersih yang mengalir
7. keringkan tangan dengan kain steril

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

PENYUSUNAN JADWAL DINAS


No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 2/2

METODE PENUGASAN MODULAR


No Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 1/1

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan :


KEPERAWATAN Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

3
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Metode gabungan antara metode tim dan primer. Dimana
pada aplikasinya, seorang perawat primer mengelola
sekelompok pasien dengan dibantu oleh perawat assosiet.
TUJUAN 1. Meningkatkan kuaitas pelayanan keperawatan
2. memberikan pelayanan secara komprehensif kepada
pasien
KEBIJAKAN 1. Penentuan jumlah perawat primer oleh kepala ruangan
tergantung jumlah pasien
2. Metode penugasan keperawatan primer tidak digunakan
secara murni, karena sebagai perawat primer harus
mempunyai latar belakang pendidikan S. Kep Ns.
3. Metode penugasan keperawatan Tim tidak digunakan
secara murni karena tanggung jawab asuhan keperawatan
masih terfragmentasi pada berbagai Tim
PERSIAPAN Format Metode Penugasan
PROSEDUR 1. Setiap perawat primer melakukan perawatan terhadap
sekelompok pasien, dari mulai pasien masuk sampai pasien
keluar dibantu perawat assosiet
2. Perawat primer dalam melakukan tugasnya, bekerja shift /
tugas
3. Pada saat perawat primer tidak sedang bertugas, pasien-
pasien yang menjadi tanggung jawab perawat primer,
dirawat oleh leader / penanggung jawab shift dan perawat
assosiet
4. Seluruh tanggung jawab pasien baik teknis maupun
dokumentasi menjadi tanggung jawab perawat primer
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

ABSENSI
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 1/1

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan :


KEPERAWATAN Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO
01 MARET 2020

4
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu kegiatan menanda tangani daftar hadir bagi setiap
karyawan, baik pada saat datang maupun saat pulang kerja
TUJUAN 1. Menegakkan disiplin karyawan
2. Menetapkan jam kerja
3. Meningkatkan mutu pelayanan
KEBIJAKAN Edaran direktur tentang disiplin pegawai RSUD Boliyohuto
PERSIAPAN Daftar Hadir / Absen
PROSEDUR 1. Petugas pagi mengikuti apel pagi dan melakukan absensi
mulai pukul 07.30 sampai pulang pukul 14.00
2. Petugas sore melakukan absensi mulai pukul 13.45 dan
pulang pukul 20.00
3. Petugas malam melakukan absensi mulai pukul 19.45 dan
pulang pukul 08.00 pada besok harinya
4. Bagi petugas yang terlambat tetap wajib melakukan absensi
sesuai jam kehadirannya
5. Bagi seluruh petugas tidak diperbolehkan melakukan
absensi / menandatangani absen petugas lainnya

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

CUTI DAN IJIN


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO 01 MARET 2020
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

5
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Hak libur keperawatan baik berupa cuti tahunan , cuti
besar, cuti sakit, cuti hamil/ melahirkan maupun pemberian
ijin karena alasan penting dan ketentuan ketidakhadiran
tanpa keterangan
TUJUAN Mengatur waktu libur tenaga keperawatan baik karena
sakit, maupun sebagain hak libur staf RSUD Boliyohuto
KEBIJAKAN 1. Pedoman pengelolaan SDM RSUD Boliyohuto
2. Perawat/ bidan terkait diwajibkan mengajukan surat
permohonan cuti kepada atasan langsung atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Cuti tahunan
1. Diambil dalam tahun yang bersangkutan/ berjalan
2. Perawat/ bidan mendapat hak cuti tahunan 12 hari
kerja
Cuti sakit
1. Dengan surat keterangan dokter
2. Bila sakit berlangsung lama/ opname, surat sakit
diperpanjang setiap 1 minggu
3. Sakit dengan surat pribadi atau informasi sakit melalui
telepon selanjutnya disampaikan dngan surat
keterangan sakit dari dokter
Cuti hamil/ melahirkan
1. Lamanya 3 bulan yaitu 1 bulan sebelum melahirkan
dan 2 bulan sesudah melahirkan
2. Bila pengambilan cuti diluar ketentuan di atas maka
perawat/ bidan yang bersangkutan diwajibkan
membuat surat permohonan
Cuti besar
1. Cuti besar diajukan setelah masa kerja 5 tahun
berturut-turut sebagai PNS

6
2. Pengajuan cuti diajukan pada awal tahun
3. Pemberian cuti di atas atas seijin pimpinan yang
disesuaikan dengan situasi ketenagaan yang ada
4. Bila pada tahun yang bersangkutan cuti diambil, maka
perawat/ bidan yang bersangkutan tdak mendapat cuti
tahunan

CUTI DAN IJIN


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/3

5. Tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional tidak


dibayarkan selama menjalankan cuti besar atau
sesuai ketentuan yang ada
Ijin alasan penting
Diberika 3 hari perawat/ bidan yang menikah,
kematian (orang tua, suami/ istri, anak)

7
Tidak masuk tanpa alasan (tanpa kabar/ Alpa)
Lebih 3 hari dilaporkan ke bidang keperawtan
ditembusakn ke kepegwaian
PROSEDUR 1. Cuti diberikan sesuai ketentuan/ kewajiban kepada
staf, kepala ruangan meneruskan ke bidang
Keperawatan
2. Cuti tahunan dan cuti besar diatur oleh kepala
ruangan sesuai permohonan staf dan disesuaikan
dengan situasi ruangan. Bila situasi ruangan
memungkinkan kepala ruangan membuat
rekomendasi berupa cacatan tertulis untuk
disampaikan ke Bidang Keperawatan.
Setelah mendapat persetujuan dari bidang
Keperawatan staf yang bersangkutan melapor
kebidang Kepegawaian untuk proses administrasi
selanjutnya.
3. Cuti hamil diajukan oleh staf ke kepala ruangan
secara lisan kemudian dilamjutkan ke Bidang
Keperawatan dan diteruskan ke Bidang
Kepegawaian untuk dipross administrasi selanjutnya

CUTI DAN IJIN


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

Unit kerja 1. Bidang Keperawatan


2. Bidang Kepegawaian

8
PERAWAT PENGGANTI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Tenaga perawt bertugas menggantikan tenaga
keperawatan yang berhalangan hadir karena suatu hal

9
yang dianggap penting
TUJUAN 1. Pelayanan keperawatan tetap terlaksana dengan baik
2. Tugas dan kewajiban terlaksana dengan baik
KEBIJAKAN Petugas berhalangan hadir agar melaporkan kepada
atasan agar bisa dicarikan petugas pengganti demi
lancarnya pelayanan
PERSIAPAN Formulir pelimpahan tugas

PERAWAT PENGGANTI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/3

PROSEDUR 1. Tenaga keperawatan yang berhalangan hadir memberi


penugasan kepada perawat pengganti dengan
meminta persetujuan terlebih dahulu
2. Mengisi formulir pelimpahan tugas yang tersedia dan
ditanda-tangani oleh atasan langsung
3. Perawat pengganti menerima pelimpahan tugas dari
petugas yang digantikan
4. Perawat pengganti menerima pelimpahan tugas dari
petugas yang digantikan
5. Perawat pengganti membuat laporan tentang masalah/

10
kegiatan selama sebagai perawat pengganti
6. Kualifikasi perawat pengganti
a. Bila kepala keperawatan berhalangan hadir,
Maka, kewajibannya dilimpahkan kepada salah
satu sub bidang dengan kriteria :
 Mempunyai pangkat golongan yang paling
tinggi di sub bagian yang ada
 Masa kerja lebih lama
 Pandidikan lebih tinggi
 Mampu menjalankan tugas sebagai kepala
bidang keperawatan
b. Bila kepala sub bagian yang berhalangan hadir,
tugasnya dilimpahkan kepada sub bidang yang lain
dengan kriteria :

PERAWAT PENGGANTI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

 Mempunyai pangkat golongan yang paling


tinggi diantara sub yang lainnya
 Masa kerja lebih lama
 Pendidikan lebih tinggi
 ,mampu menjalankan tuigas rangkap
c. Bila kepala ruangan berhalangan hadir maka tugas
dilimpahkan kepada perawat Primer/ Ketua Tim/
Leader
d. Bila ketua Tim/ Leader/ perawat primer
berhalangan hadir, tugasnya dilimpahkan kepada
tenaga keperawatan yang lain dengan kualifikasi
yang sama dengan keytua Tim/ Perawat primer

11
Bila perawat assosiet/ perawat palaksana yang
tidak hadir, tugasnya dilimpahkan kepada tenaga
keperawatan yang lain dengan kualifikasi yang
sama
UNIT TERKAIT 1. Bidang keperawatan
2. Ruang keperawatan

PENGATURAN PERAWAT/ BIDAN PENGGANTI


(ON CALL)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Merupakan tenaga perawat/ bidan yang harus ada di
ruang perawatan sehingga apabila ada perawat/ bidan
yang berhalangan hadir, perawat/ bidan pengganti ini akan
menggantikan tugasnya untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan
TUJUAN 1. Terlaksananya pelayanan keperawatan selama 24 jam
secara berkesinambungan

12
2. Tidak terjadi kekosongan tenaga di sore dan malam
hari
3. Terselenggaranya pelayanan keperawtan sebagai
kelancaran pelayanan keperawatan
KEBIJAKAN Harus ada perawat/ bidan pengganti di seluruh ruang
perawatan sebagai kelancaran pelayanan kekeprawatan
PERSIAPAN Perawat/ bidan pengganti

PENGATURAN PERAWAT/ BIDAN PENGGANTI


(ON CALL)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/2

PROSEDUR 1. Kepala ruangan menunjuk perawat/ bidan yang


bertugas pada hari sebagai paeawat/ bidan on call
2. Perawat/ bidan pengganti/ on call, tetap bertugas pada
pagi hari dan harus bertugas pada sore/ malam hari
apabila sewaktu-waktu ada perawat/ bidan yang
berhalangan hadir
3. Perawat/ bidan pengganti/ on call, haus siap 24 jam
untuk menggantikan tugas jaga perawat/ bidan yang
berhalangan hadir termasuk untuk mengisi
kekosongan tenaga
Perawat/ bidan pengganti/ on call tatap melaksanakan
asuhan keperawatan sebagaimana ketentuan yang berlaku
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Rawat inap

13
KEBIJAKAN PENDELEGASIAN TUGAS DAN
WEWENANG
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Tenaga perawat bertugas menggantikan tenaga
keperawatan yang berhalang hadir karena sesuatu hal
yang dianggap penting
TUJUAN 1. Pelayanan keperawatan tetap terlaksana dengan
baik
2. Tugas dan kewajiban terlaksana dengan baik
KEBIJAKAN Petugas yang berhalngan hadir agar melaporkan kepada
atasan agar bisa dicarikan petugas pengganti demi
lanncarnya pelayanan.
PERSIAPAN Formulir perlimpahan tugas
PROSEDUR 1. Tenaga keperawatan yang berhalangan hadir
member penugasan pada perawat pengganti
dengan meminta persetujuan lebih dahulu

14
2. Mengisi formulir pelimpahan tugas yang tersedia
dan ditandatangani oleh atasan langsung.
3. Perawat pengganti menerima pelimpahan tugas dari
petugas yang di gantikan nya.
4. Perawat pengganti melaksanakan tugas yang
dilimpahkan

KEBIJAKAN PENDELEGASIAN TUGAS DAN


WEWENANG
No Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
RSUD BOLIYOHUTO
5. Perawat pengganti membuat laporan tentang
masalah/kegiatan selama sebagai pengganti.
6. Kualifikasi tenaga pengganti:
A: bila Ka. Keperawatan berhalangan hadir tugas
dan kewajibannya dilimpahkan kepada salah satu
sub. Bidang dengan criteria:
 Mempunyai pangkat golongan yang paling
tinggi sub. Yang ada
 Masa kerja lebih lama
 Pendidikan yang lebih tinggi
 Mampu menjalankan tugas sebagai kepala
bidang keperawatan
B: Bi;la Ka. Sub. Berhalngan hadir tugas
dilimpahkan pada sub. Bidang yang lain dengan
criteria:
 Mempunyai pangkat golongan yang paling
tinggi sub. Yang ada

15
 Masa kerja lebih lama
 Pendidikan yang lebih tinggi
 Mampu menjalankan tugas rangkap.
Prosedur kerja 1. Bila kepala ruangan berhalangan hadir maka tugas
dilimpahkan kepada perawat primer/ketua
tim/leader.
2. Bila ketua tim/leader/perawat primer berhalangan
hadir tugas dilimpahkan kepada tenaga
keperawatan yang lain dengan kualifikasi yang
sama dengan ketua tim/perawat primer.
3. Bila perawat assosiet/perawat pelaksana yang tidak
hadir, tugasnya dilimpahkan kepada tenaga
keperawatan yang lain dengan kwalifikasi yang
sama
Unit Terkait Bidang Keperawatan, Ruang Perawatan
KEBIJAKAN PENDELEGASIAN TUGAS DAN
WEWENANG
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
3/3

16
SUPERVISOR KEPERAWATAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Supervisor adalah seorang tenaga keperawatan/
kebidanan yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
Keperawatan/ Kebidanan dan Rumah Sakit pada waktu
sore, malam dan hari libur
TUJUAN 3. Masalah yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan
asuhan keperawatan/ kebidanan yagn diberikan pada
waktu sore, malam dan hari libur
4. Pendayagunaan tenaga keperawatan/ kebidanan
dapat terlaksanakan sesuai kebutuhan
KEBIJAKAN 3. Pelayanan keperawatan/ kebidanan harus terlaksana

17
secara berkesinambungan di masisine-masing unit
pelayanan
4. Harus ada seorang wakil Kepala Bidang Keperawatan
pada waktu sore, malam dan hari libur sebagai
pengambil keputusan guna kelancaran sistem
pelayanan Keperawatan/ Kebidanan di Rumah Sakit

SUPERVISOR KEPERAWATAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/3

ROSEDUR 1. Datang epat waktu, melaksanakan absensi datang


2. Monitoring disiplin absensi waktu datang pada seluruh
tenaga Keperawatan dan Kebidanan yang bertugas
3. Monitoring disiplin uniform sesuai bertugas
4. Malakukan supervisi ke unit perawatan untuk
mengetahui kadaan ruang perawatan dalam hal
pelayanan terhadap pasien, keamanan dan
kenyamanan ruang rawat
4. Mengatasi masalah yang timbul terutama untuk
berkaitan dengan pelayanan dan kalau perlu
melaporkan kepada kepala Bidang Keperawatan/
Pimpinan Rumah sakit
5. Mengatur/ mengalokasikan tenaga dan peralatan antar
ruang rawat dalam keadaan yang sangat mendesak
6. Membuat laporan supervisi yang terdiri dari:
a. Kehadiran tenaga keperawatan/ kebidanan secar
keseluruhan , disiplin waktu, disiplin uniform

18
b. Pelayanan keperawatan/ kebidanan pada pasien
c. Keadaan lingkungan Rumah sakit secara
keseluruhan
d. Jumlah pasien dan hari rawat serta jumlah pasien
yang terpasang O2

SUPERVISOR KEPERAWATAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

7. Monitoring absensi waktu pulang tenaga keperawatan


dan kebidanan
8. Monitoring timbang terima dengan petugas supervisor
berikutnya saat pergantian dinas
9. Mengikuti kegiatan “Morning Report” bersama
manajemen Rumah Sakit bagi supervisor malam
Malakukan absensi pulang
UNIT TERKAIT Bidang keperawatan

19
RUKRUITMEN DAN SELEKSI
TENAGA KEPERAWATAN BARU
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Sistem penerimaan tenaga keperawatan baru melalui
sistem seleksi Rumah Sakit
TUJUAN Tujuan Umum :
Meningkatkan kwalitas pelayana keperawatan
Tujuan khusus :
1. Mendapatkan SDM Keperawatan sesuai dengan
kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan
2. Tersedianya SDM Keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga ruangn
KEBIJAKAN 5. PP No. 90 thn 200 tentang Keperawatan sesuai
kompetensi dan kualifikasi
6. PP. No. 97 thn 2000 tentang formasi PNS
7. PP. No. 98 thn 2000 tentang pengadaan PNS

20
8. Kep. Res. No.71 thn 2004 tentang pengadaan PNS

RUKRUITMEN DAN SELEKSI


TENAGA KEPERAWATAN BARU
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/3

PERSYARATAN 10. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan


sebagai berikut
 S1 Keperawatan
 D4 Keperawatan
 D3 Keperawatan dan Kebidanan
 D3 Anastesi
 D3 Kesehatan Gizi
11. Surat permohonan
12. Transkrip nilai dengan IPK minimal 2,80
13. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian
14. Pas foto warna latar merah ukuran 4x6 2 lembar dan
3x4 4 lembar
15. Surat tanda registrasi (STR)
16. Surat ijin praktek perawat/ bidan/ anastesi/ nutrisionis
Memiliki sertifikat pelatihan dasar
PROSEDUR 7. Berdasarkan hasil analisa perjitunan kebutuhan
tenaga perunit, disimpulakan untuk membuka
peluang mengisi formasi kekurangan tenaga
8. Droping tenaga keperawatan dari pemerintah daerah
bekerja sama dengan badan kepegawaian daerah

21
khusus bagi pegawai negeri sipil. dan untuk tenaga
honor/ abdi mengikuti proses seleksi sebagai berikut:

RUKRUITMEN DAN SELEKSI


TENAGA KEPERAWATAN BARU
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
3/3

a. Bagian kepegawaian melakuka sleksi administrasi


sesuai persyaratan di atas
b. Bidang kepegawaian melakukan koordinasi dengan
bidang keperawatan untuk sleksi selanjutnya
9. Bidang keperawatan melakukan seleksi berupa :
a. Wawancara mengenai :
- Data pribadi
- Motivasi kerja
- Kesediaan mentaati peraturan yang berlaku di
rsud. dr. m. m. dunda limboto antar lain rotasi
dinas (pagi, sore, malam) dan ketentuan
Ruangan sesuai aturan dari bidang
keperawatan
b. mengikuti test tertulis untuk mengetahui tingkat
pengetahuan pemohon
Hasil seleksi disampaikan ke bidang Keperawatan, apabila
lulus seleksi maka akan diterbitkan Surat Penugasan
UNIT TERKAIT 1. Bidang Keperawatan
2. Bidang kepegawaian

22
MUTASI DAN ROTASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mutasi
Pengalihan tempat tugas baik bagintenaga
keperawatan dari unit/ jajaran keperawatan di
lingkungan Rumah sakit
Rotasi
Pengalihan tempat tugas bagi tenaga keperawatan
dari satu ruangan ke ruangan unit keperawtan yang
lain dalam lingkup Rumah sakit
TUJUAN 1. Pengembangan kualitas tenaga keperawatan
2. Penempatan tenaga keperawtan sesuai dengan
keahliannya
3. Pembinaan etika profesi keperawatan
4. Mencegah kejenuhan kerja perawat dari satu unit
keperawatan

23
MUTASI DAN ROTASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/3

KEBIJAKAN 1. Pedoman pengelolaan SDM RSUD Boliyohuto


2. Rotasi dilakukan dalam jangka wakti 1-2 tahun atau
sewaktu-waktu bila dibutuhkan tenaga ke ruangan lain
3. Rotasi dalam satu instalasi dilakukan oleh Kepala
Ruangan dan diinformasikan ke Bidang keperawatan
4. Rotasi antar instalasi dilakukan oleh Kepala Bidang
Keperawatan melalui sub Bidang ketenagaan
Keperawatan
5. Mutasi di lakukan oleh Kepala Bidang Keperawatan
melalui sub Bidang ketenagaan Keperawatan
6. Mutasi dilakukan bila tenaga keperawatan yang terkait
tidak memungkinkan lagi untuk bekerja di unit
keperawatan setelah dilakukan evaluasi dan
pembinaan
7. Mutasi dan rotasi dilakukan berdasarkan usulan oleh
jajaran bidang keperawatan yang ditandatangani oleh
Sub Bidang Ketenagaan Keperawatan
PROSEDUR Bidang Keperawatan
1. Menyusun program rotasi berdasarkan masukan dari
Kepala Ruangan setiap tahun
2. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perawat/
bidan yang akan mutasi/ rotasi

24
MUTASI DAN ROTASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

3. Menginformasikan kepada Kepala Ruangan terkait


pengalihan tenaga keperawatan
Kepala Ruangan
1. Membuat usulan rencana rotasi setiap tahun
Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap staf
jajarannya sehubungan dengan pelaksanaan rotasi/ Mutasi
UNIT TERKAIT 1. Bidang Keperawatan
2. Ruang Perawatan

25
ORIENTASI PASIEN BARU
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan informasi atau sosialisasi kepada pasien atau
keluarga tentangsegla sesuatu yang berkaitan dengan
pelayanan selama di RS
TUJUAN 1. Setiap pasien dan keluarga memahami tentang
peraturan RS
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas
yang tersedia dan cara penggunaanya
KEBIJAKAN 1. Setiap pasien baru, pasien dan keluarga wajib diberikan
orientasi
2. Materi orientasi wajib dievaluasi bila terjadi kurang
pemahaman dan pelanggran sewaktu-waktu
PERSIAPAN 1. Memberikan salampada pasien/ keluarga
PROSEDUR 2. Perkenalkan diri
3. Klarifikasi nama pasien
4. Mengantar pasien ke ruangan
5. Bila memungkinkan persilahkan keluarga pasien untuk
duduk
6. Pertahankan hubungan komunikasi terapeutik
7. Sampaikan materi orientasi dalam leaflet, meliputi:
 Peraturan dan tata tertib RS
 Hak dan kewajiban pasien
 Perawat yang merawat
 Waktu konsultasi
 Fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya
 Biaya perawatan
8. Memberi kartu tunggu/jaga dan menjelaskan kegunaan

ORIENTASI PASIEN BARU

26
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Darurat


2. Rawat Inap

MENERIMA PASIEN BARU

27
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menerima pasien yang yang baru masuk ke rumah sakit
untuk dirawat sesuai dengan peraturan yang berlaku
TUJUAN Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan
KEBIJAKAN Semua pasien yang baru masuk ke Rumah Sakit untuk
dirawat dengan tujuan mendapatkan pelayanan kesehatan
PERSIAPAN 1. Tempat tidur pasien
2. Peralatan untuk pemeriksaan fisik
 Tensimeter dan stetoskop
 Termometer
 Timbangan berat badan
 Pisppot
 bengkok
3. CM keperawatan

PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan


2. Beri salam
3. Menerima pasien dan keluarga dengan ramah dan
penuh perhatian
4. Selanjutnya dilakukan:
a. Anamnesa (termasuk nama pasien, alamat yang
jelas, nomor telepon (bila ada))
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum
pasien, kesadaran pasien, mengukur tekanan
darah, menghitung denyut nadi, menghitung
pernapasan, mengukur suhu badan dan lain- lain

MENERIMA PASIEN BARU

28
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
c. Komponen pengkajian keperawatan yang meliputi:
 Pengumpulan data subjektif dan objektif,
dengan kriteria:
 Menggunakan format yang baku
 Sistematim
 Absah/ valid
 Pengelompiokan data, drngan kriteria:
 Data biologis
 Data psikologis
 Data sosiologis
 Data spiritual
5. Beri salam
6. Cuci tangan
7. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Darurat
2. Rawat Inap

MENERIMA PASIEN BARU DI POLIKLINIK

29
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menerima pasien yang yang baru masuk ke Poliklinik
untuk mendapat pelayanan kesehatan
TUJUAN Pasien segera mendapat pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan
KEBIJAKAN Semua pasien yang datang ke Poliklinik untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
PERSIAPAN 1. Tempat tidur pasien
2. Meja
3. Kursi
4. Berkas catatan medik pasien
5. Alat tulis (pena/ pulpen)
6. Peralatan untuk pemeriksaan fisik
 Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
 Timbangan berat badan
 Pengukur tinggi badan
 Spatel
 Senter (Pen ligth)

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Beri salam
3. Menerima pasien dan keluarga dengan ramah dan
penuh perhatian
4. Bila pasien dapat berdiri, perawat mengukur tinggi
badan dan berat badan

MENERIMA PASIEN BARU DI POLIKLINIK

30
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
5. Selanjutnya melakukan:
- Anamnesa (termasuk nama pasien, alamat yang
jelas, nomor telepon (bila ada))
- Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum
pasien, kesadaran pasien, mengukur tekanan
darah, menghitung denyut nadi, menghitung
pernapasan, mengukur suhu badan (pada pasien
febris)
6. Cuci tangan
7. Melaporkan pasien baru tersebut kepada dokter yang
bertugas
8. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
pada berkas catatan medik pasien
UNIT TERKAIT IRJ

PELAKSANAAN DAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN

31
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Merupakan bantuan, bimbingan , pengawasan
danperlindungan yang diberikan oleh perawat untuk
memenuhi kebutuhan pasien serta pencatatan dari seluruh
proses pelaksanaan dari Asuhan Keperawatan tersebut dalam
format yang baku dan sesuai ketentuan
TUJUAN 1. Meningkatkan derajat kesahatan pasien
2. Membantu pasien agar bebas dari masalah kesehatan yang
dirasakannya dengan melibatkan pasien dan keluarga
3. Membantu pasien agar dapat mengembangkan potensinya
sehinggatidak selalu tergantung kepada orang lain (mandiri)
4. Membantu pasien agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal
5. Membantu mencegah terjadinya kecatatan akibat penyakit
KEBIJAKAN Seluruh pasien yang dirawat di RSUD Boliyohuto
PERSIAPAN Format pendokumentasian Asuhan keperawarawatan yang
baku
1. Pengkajian
a. Dilakukan pada saat pasien masuk (pengkajian awal)
PROSEDUR dan selama pasien dirawat
b. Dilakukan oleh perawat (perawat primer/ ketua tim) dan
oleh perawat pelaksana bila pasien masuk sore atau

PELAKSANAAN DAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN

32
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

Malam
c. Sumber data adalah pasien, keluarga, orang terdekat,
anggota tim kesehatan, dokumen keperawatan serta
catatan dari anggota to kesehatan lain (dokter,
fisioterapis, nutrisionis, dan lainnya)
d. Menerima pasien dan kelengkapan status (diagnosa
medis) serta identitas pribadi pasien (nama, alamat,
umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan agama)
e. Melakukan pemeriksaan fisik: tanda-tanda vital, tinggi
badan, berat badan, tingkat kesadaran dan lain-lain
f. Melakukan pengkajian tentang:
- Keluhan utama
- Riwayat keluhan utama
- Riwayat penyakit dan kesehatan terdahulu maupun
sekarang
- Pola aktivitas sehari hari pasien
- Keadan psikologis pasien
- Keadaan sosial pasien
- Keadaan spiritual pasien
g. Mengkaji program terapi serta data penunjang lainnya
(laboratorium, radiologi, dan lain lain)
h. Hasil oengkajian di catat dalam format pengkajian yang
baku
i. Menganalisa data yang ada dan merumuskan masalah
keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
 Dibuat berdasarkan masalah keperawatan yang telah
dirumuskan
 Mencerminkan PE/ PES
 Merumuskan diagnosa keperawatan aktual dan potensial
(sesuai SAK yang ada)
3. Intervensi keperawatan
a. Intervensi keperawatan dibuat berdasarkan diagnosa
keperawatan
b. Intervensi dibuat menggunakan kalimat perintah, terinci
dan jelas
c. Intervensi disusun berdasarkan prioritas, dari tindakan
mandiri keperawatan, HE yang melibatkan pasien dan

PELAKSANAAN DAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN

33
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

keluarga, serta tindakan kolaborasi bersama tim


kesehatan lainnya
d. Intervensi mengacu pada tujuan yang mengandung
komponene pasien/ subjek, perubahan perilaku serta
kondisi pasien atau kriteria
4. Implementasi keperawatan
a. Implementasi/ atau aplikasi dari intervensi keperawatan
(tindakan keperawatan mengacu pada intervensi yang
dibuat)
b. Perawat mengobservasi respon pasien terhadap
tindakan keperawatan
c. Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
d. Semua tindakan yang telah dilakukan dicatat dengan
ringkas dan jelas
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dilakukan
berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan masing
masing kriteria dan tujuan tersebut, untuk mengetahui
sejauh mana tujuan kepawatan dapat dicapai dan
memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada pasien
6. Dokumentasi asuhan keperawatan
a. Seluruh proses asuhan keperawatan yang telah diberikan
pada pasien tersebut didokumentasikan pada format
yang baku
b. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang
dilaksanakan
c. Pencatatan ditulis dengan jelas dan ringkas,
mengguanakan istilah yang baku dan benar
Setiap melakukan tindakan perawat mencantumkan paraf,
nama jelas dan tanggal pelaksanaan tindakan
UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

TIMBANG TERIMA (OPERAN) SHIFT JAGA

34
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD
BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Timbang terima (operan) adalah serah terima tugas dari shift
yang satu ke shift yang lain dengan waktu, isi dan strategi yang
telah ditentukan
TUJUAN 1. Meningkatkan rasa tanggung jawab petugas dalam pelayanan
keperawatan
2. Mengoptimalkan tugas observasi Perawat dan Bidan
3. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada
costemer oriented
KEBIJAKAN 1. Saat pergantian dinas perawat / bidan harus melakukan
operan shift jaga
2. Operan shift jaga dilakukan di ruang perawat (nurse station)
dan di hadapan pasien
3. Shift jaga pelayanan dibagi menjadi 3 shift dalam 24 jam,
antara lain:
- Jaga pagi : jam 08.00 s/d jam 14.00
- Jaga pagi : jam 14.00 s/d jam 20.00
- Jaga pagi : jam 20.00 s/d jam 08.00
4. Waktu operan jaga ditentukan sebagai berikut:
- Operan jaga pagi ke jaga sore : jam 14.00 wita
- Operan jaga sore ke jaga malam : jam 20.00 wita
- Operan jaga malam ke jaga pagi : jam 14.00 wita
5. 15 menit sebelum waktu operan petugas (PP/ Katim/ dan
anggota tim jaga) harus mendokumentasikan secara lengkap
hal-hal yang harus dioperkan

TIMBANG TERIMA (OPERAN) SHIFT JAGA

35
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD
BOLIYOHUTO
6. Isi operan/ komponen-komponen yang harus dioperkan antara
lain:
a. Identitas pasien
b. Diagnosa medik
c. Keluhan saat ini (kondisi terakhir pasien)
d. Diagnosa keperawatan
e. Intervnsi keperawatan yang sudah/ akan dilakukan
f. S O A P
g. Selain pasien, sarana/ instrumen pelayanan
h. Hal-hal yang dianggap perlu
1. Strategi operan di lakukan di ruang perawat (nurse station)
a. Perawat Primer/ PP bersama Perawat Asosiate/ PA
mengoperkan pasien kelolaannya ke Penanggung jawab
Shift/ Leader dan PA shift sore (sesuai isi operan)
b. Leader/ penaggung jawab shift dan PA jaga sore
mengoperkan pasien kelolaannya ke Penanggung jawab
Shift/ Leader dan PA shift malam (sesuai isi operan)
c. Leader/ penaggung jawab shift dan PA jaga malam
PROSEDUR
mengoperkan pasien kelolaannya ke Penanggung jawab
Shift/ Leader dan PA shift pagi (sesuai isi operan)
2. Strategi operan berikutnya, dilakukan dihadapan pasien
untuk memvalidasi keadaan pasien satu persatu:
a. Beri salam
b. Memberitahu pasien tentang penggantian shift
c. Memperkenalkan perawat/ bidan shift berikutnya
d. Lakukan operan sesuai isi operan
e. Pamit pada pasien/ keluarga
f. Beri salam

Perhatian
 Operan dilakukan dekat pasien
 Gunakan volume suara yang tegas dan pelan (bukan
berbisik) agar pasien tidak curiga dengan apa yang
dibucarakan perawat tetapi tetap menjaga privasi
pasien yang mendengarkan

UNIT TERKAIT Semua ruang perawatan

36
PRE DAN POST CONFERENCE
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Diskusi tentang aspek klinik sebelum dan sesudah
melaksanakan Asuhan Keperawatan pad pasien
TUJUAN 1. Untuk menganalisa masalah masalah secara kritis dan
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah
2. Untuk mendapatkan gambaran berbagai situasi
lapangan yang dapat menjadi masukan untuk
menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian Asuhan
keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif
3. Membantu koordinasi dalam rencana pemberian
Asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi
pemberi asuhan
KEBIJAKAN 1. Pre conference dilakukan sebelum pemberian Asuhan

PRE DAN POST CONFERENCE

37
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/3

2. Keperawatan dan postf conference dilakukan sesudah


pemberian Asuhan Keperawatan
3. Waktu efektif diperlukan 10 – 15 menit (sesuai kondisi)
4. Topik yang dibicarakan dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, rencana tindakan dan data-data yang
perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah Manager unit/
Kepala Ruangan, Perawat Primer/ Ketua tim/ Leader/
Penanggung jawab shift dan Perawat assosiate/ PA
5. Pemimpin pre dan post conference adalah manager
unit/ Kepala Ruangan atau perawata Primer (bila
didelegasikan)
PERSIAPAN 1. Format laporan operan sift
2. Buku kegiatan harian
3. Pena/ pulpen
PROSEDUR KERJA 1. Ruang diskusi diatur agar peserta diskusi dapat
bertatap muka
2. Pemimpin pre dan post conference member salam
3. Melakukan validasi pelayanan keperawatan secara
keseluruhan; ada tidaknya complain bagi shift yang
telah melaksanakan asuhan
4. Melakukan diskusi yang mencerminkan proses
dinamika kelompok
5. Pemimpin berperan untuk menjaga focus diskusi tanpa
mendominasi, dan member umpan balik
PRE DAN POST CONFERENCE

38
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3

RSUD BOLIYOHUTO
6. Pemimpin harus merencanakan topic yang penting
secara periodic
7. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta,
keinginan mengambil tanggung jawab dan menerima
pendekatan serta pendapat yang berbeda
8. Pemimpin menyimpulkan diskusi secara ringkas dan
jelas disesuaikan dengan kondisi ruangan masing-
masing
9. Pemimpin menutup diskusi dan memberi salam
10. Mendokumentasikan hasil pre dan post conference di
buku kegiatan ruangan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

RONDE KEPERAWATAN

39
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien, dilakukan oleh perawat yang
melibatkan Manager Unit/ Kepala Ruangan, Perawat primer,
penanggung jawab Shift/ Leader, Perawat Assosiate dan
terutama pasien
TUJUAN 1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis perawat
2. Menumbuhkan validitas data pasien
3. Menilai kemampuan memodifikasi intervensi keperawatn
4. Memberikan tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah yang dialami pasien
5. Meningkatkan kemampuan justifikasi perawat
6. Melaksanakan asuhan keperawatan secara komperhensif
KEBIJAKAN Ronde keperawatan dilakukan 1 kali dalam sebulan di setiap
ruangan
PERSIAPAN 1. Pasien dengan kasus yang telah ditentukan
2. Lembar persetujuan (Informed Concent)
3. Materi ronde keperawatan
Prosedur Kerja 1. Pre ronde
1) Perawat Primer menetapkan kasus dan topik (1 hari
sebelum pelaksanaan)
2) Perawat Primer memberikan lembar persetujuan (Informed
Concent) pada pasien tentang kegiatan yang akan
dilakuakn
3) Perawat primer melakukan perencanaan

RONDE KEPERAWATAN

40
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/3

4) Perawat primer bersama Manager Unit/ Kepala Ruangan


PROSEDUR KERJA dan Perawat Assosiate melakukan diskusi etentang kasus
tersebut di ruang perawat
5) Perawat primer mencari referensi yang berhubungan
dengan kasus ronde sebagai dasar pembuatan materi
ronde
2. Ronde
1) Dilakukan di ruang Perawat/ Nurse Station
a. Pembukaan Ronde oleh
 Memberi salam
 Memperkenalkan tim Ronde keperawatan kepada
konselor dan seluruh anggota tim yang hadir
 Menyampaikan tujuan Ronde Keperawatan
b. Penyajian masalah pasien oleh Perawat primer
c. Perawat Primer menyampaikan masalah keperawatan
yang belum terselesaikan
2) Dilakukan di ruangan pasien tepatnya disampaing pasien/
di bed pasien
a. Perawat primer memberi salam, memperkenalkan tim
Ronde pada pasien dan keluarga
b. Nelakukan validasi data yang telah disampaikan
dengan melibatkan pasien dan keluarga
c. Perawat primer lain bertanya dan memberi
d. masukan
e. Konselor (Manager Unit/ Kepala Ruangan atau
Supervisor dari Bidang Keperawatan) memberi
justifikasi, reinforcement, menilai kebenaran dari
f. masalah an intervensi keperawatn serta tindakan yang
rasional
g. Perawat primer menutup Ronde dan memberi salam

RONDE KEPERAWATAN

41
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

3) Dilakukan di ruang perawat/ Nurse Station


Konselor, Manager Unit/ Kepala Ruangan, Perawat Primer,
perawat Assosiate melakukan diskusi, tanya jawab dan
menetapkan tindakan yang rasional
3. Paska Ronde
1) Evaluasi pelaksanaan ronde
2) Revisi dan perbaikan
Memnuat dokumentasi hasil ronde
UNIT TERKAIT 3. IRD
4. Rawat inap

MENCUCI TANGAN EFEKTIF

42
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan tangan di bawah air mengalir dengan
menggunakan sabun
TUJUAN 1. Membersihkan tangan dari kotoran
2. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
KEBIJAKAN Ada program tertulis.
PROSEDUR KERJA 1. Basahi tangan di bawah air mengalir
2. Sabuni tangan dari telapak tangan menggosok
3. Telapak tangan kanan menggosok telapak tangan kiri
4. Telapak tangan saling menggosok dan jari-jari saling
ketemu
5. Tekuk jari-jari tangan kanan dan kiri saling terkait
6. Ibu jari digosok sambil berputar dan bergantian
7. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari secara
berputar dan sebaliknya
8. Bersihkan tangan di bawah air mengalir
9. Keringkan tangan dengan handuk kering/tissue
UNIT TERKAIT Seluruh petugas RS

MEMAKAI SARUNG TANGAN

43
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan tangan ke dalam sarung tangan

TUJUAN 1. Mencegah penularan


2. Menjaga kesterilan alat
KEBIJAKAN 1. Standar WHO
2. SK Men kes RI No. 424/MENKES/SK/IV/2003
PERSIAPAN 1. Sarung tangan sesuai dengan jenis tindakan
2. Kuku dijaga agar tetap pendek
3. Lepaskan cincin dan perhiasan lain
4. Cuci tangan sesuai dengan prosedur lain
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang luas bersih dan kering untuk
membuka paket sarung tangan
3. Perhatikan tempat menaruhnya
4. Dapat dipakai sarung tangan yang disterilkan
5. Buka bungkus sarung tangan bila perlu dapat minta
bantuan ke petugas lain untuk membukanya, letakkan
sarung tangan dengan bagian telapak tangan
menghadap ke atas
6. Ambil salah satu sarung tangan, upayakn terlebih
dahulu sarung tangan kanan dengan memegang pada

MEMAKAI SARUNG TANGAN

44
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

sisi sebelah lipatnya bagian atas bersentuhan dengan


kulit tangan saat dipakai
7. Posisi sarung tangan setinggi pinggang dan
menggantungkan ke lantai sehingga bagian jari
tangannya terbuka, masukkan tangan
8. Ambilkan sarung tangan kedua dengan cara
menyelipkan jari-jari tangan yang sudah memakai
sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang tidak
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
9. Pasang sarung tangan dengan cara memasukkan jari
tangan yang belum memakai sarung tangan kemudian
luruskan lipatannya dan atur posisi sarung tangan
sehingga terasa pas dan enak tangan
10. Setelah melakukan perasat / tindakan cuci tangan pada
air mengalir kemudian lepas sarung tangan dan
memasukkan ke dalam tempat yang berisi larutan
chlorine 0.5% dan rendam selama 10 menit
11. Cuci tangan kembali setelah melepas sarung tangan,
keringkan dengan tisu atau handuk kering
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MENGGUNAKAN DAN MELEPAS MASKER

45
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menggunakan masker secara benar

TUJUAN 1. Mencegah penularan dari pasien ke petugas ataupun


sebaliknya
2. Mencegah terkontaminasinya alat steril
KEBIJAKAN 1. Standar WHO
2. SK Men kes RI No. 424/MENKES/SK/IV/2003
PERSIAPAN 1. Masker
PROSEDUR KERJA Menggunakan masker :
1. Cuci tangan secara efektif sebelum mengambil masker
2. Ambil masker regangkan tali masker
3. Bila memasang masker N.95 pegang masker dengan
tangan kiri
4. Tempelkan ke hidung, tangan kanan mengatur masker
agar pas pada dagu dan bagian logam berada pada
bagian hidung
5. Dengan kedua jari telunjuk tekuk bagian logam yang
akan mengenai hidung sesuai bentuk hidung pemakai
6. Selanjutnya dilakukan penekanan pada semua pinggir
masker dengan tujuan tidak ada celah antara masker
dan daerah muka yang diberi masker (hidung & mulut)

MENGGUNAKAN DAN MELEPAS MASKER

46
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

7. Ikatlah tali atas pada bagian atas belakang kepala dan


pastikan bahwa tali lewat di atas telinga
8. Ikatlah tali di belakang kepala sejajar dengan atas
dagu/leher

Melepaskan masker :
1. Membuka handscoen lebih dahulu (bila memakai) dan
cuci tangan, untuk mencegah kontaminasi dari tangan
ke wajah
2. Lepaskan tali masker bagian bawah dahulu, kemudian
bagian atas
3. Lepas masker, gulung talinya mengelilingi masker dan
buang ke tempat yang telah disediakan dan cuci tangan

Perhatian :
1. Pada portable kasus di bagian atas masker N.95
dipasang masker bedah lagi 1 lembar
2. Masker digunakan selama dalam ruangan
perawatan pasien, tidak diperkenankan memakai di
luar ruangan
3. Masker dipakai 4-6 jam
4. Masker dapat digunakan selama 24 jam dengan
catatan harus ganti apabila tercemar atau lembab
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

PENGUKURAN SUHU TUBUH

47
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengukur suhu badan pasien dengan termometer,
dilakukan pada ketiak, mulut atau anus
TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan
tindakan perawatan
KEBIJAKAN Dilakukan pada seluruh pasien baru masuk Rumah Sakit
dan pasien yang memerlukan observasi
PERSIAPAN Persiapan alat :
1. Termometer bersih dalam tempatnya
2. 3 buah botol, masing-masing berisi larutan sabun,
larutan desinfektan dan air bersih
3. Bengkok (nierbekken)
4. Potongan-potongan kertas atau tisu
5. Vaselin dalam tempatnya
6. Buku catatan dan suhu nadi
7. Peralatan dibawa ke dekat pasien
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
PROSEDUR KERJA Pelaksanaan :
1. Pengukuran suhu pada ketiak

PENGUKURAN SUHU TUBUH

48
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3

RSUD BOLIYOHUTO
a. Bila perlu lengan baju pasien dibuka dan ketiaknya
harus dikeringkan lebih dahulu
b. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada
angka nol, lalu dijepitkan dengan reservoarnya tepat
ditengah ketiak dan lengan pasien dilipat di dada
c. Setelah 5 sampai 10 menit, termometer diangkat dan
langsung dibaca dengan teliti kemudian hasilnya
dicetak pada buku
d. Termometer dicelupkan ke dalam larutan sabun,
dilap dengan potongan kertas kemudian dimasukkan
ke dalam larutan desinfektan, selanjutnya
dibersihkan dengan air bersih dan keringkan
e. Air raksa diturunkan kembali pada angka nol dan
termometer diletakkan pada tempatnya dan siap
dipakai untuk pasien berikutnya
2. Pengukuran suhu pada mulut
a. Untuk setiap pasien harus digunakan 1 termometer
b. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada
angka nol, kemudian ujungnya sampai batas
reservoir diletakkan di bawah lidah pasien
c. Mulut dikatupkan selam 3-5 menit, kemudian
termometer diangkat, dilap dengan kertas langsung
d. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula

Perhatian :
- Sebelum pengukuran suhu, pasien tidak boleh
diberi minuman panas dan dingin
- Selama pengambilan suhu, pasien tidak boleh
bicara
- Dilarang melakukan pengukuran suhu melalui mulut
pada anak-anak atau bayi
3. Pengukuran suhu pada anus
a. Setelah diberitahu, pasien dimiringkan
b. Pakaian pasien diturunkan sampai ke bawah bokong
c. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada
angka nol, lalu resrvoarnya diolesi vaselin,
selanjutnya masukan melalui pelepasan sampai

PENGUKURAN SUHU TUBUH

49
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3

RSUD BOLIYOHUTO
batas reservoir air raksa.
d. Posisi termometer dijaga jangan sampai berubah
dengan meletakkan telapak tangan pada sisi bokong
pasien bagian atas
e. Setelah 3-5 menit termometer diangkat, dilap dengan
kertas, kemudian dibaca dengan teliti dan hasilnya
dicatat

Perhatian :
- Sebelum dan sesudah melaksanakan prosedur
perawatan ini, petugas harus mencuci tangan
- Sebelum dipakai, termometer diperiksa apakah dalm
keadaan baik dan air raksanya diturunkan sampai
batas yang ditentukan yaitu :
o Untuk termometer mulut diturunkan sampai
dengan nol
o Untuk termometer lainnya diturunkan sampai
angka 34-35 derajat selcius
- Waktu menurunkan air raksa, termometer harus
dalam keadaan kering dan jangan menyentuh
sesuatu agar tidak pecah
- Dilarang membersihkan termometer dengan air
panas
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

50
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengukur tekanan darah melalui dinding arteri

TUJUAN Mengetahui tekanan darah pasien


KEBIJAKAN Dilakukan pada seluruh pasien baru masuk Rumah Sakit
dan pasien yang memerlukan observasi
PERSIAPAN Persiapan alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Buku catatan
Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
PROSEDUR KERJA Pelaksanaan :
Pasien harus dalam keadaan yang menyenangkan (tidak
dalam keadaan stres) karena dapat mempengaruhi hasil
pengukuran
1. Cara Palpasi
- Lepaskan pakaian atau nbebaskan pakaian pada
lengan yang akan dipasang manset pada pasien
- Manset dipasang ketat pada lengan bagian atas, bila
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

51
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3

RSUD BOLIYOHUTO
manset tidak terpasang dengan ketat maka
pembacaan abnormal tinggi
- Saluran karet dari manset kemudian dihubungkan
dengan manometer
- Rabalah arteri radialis pada pergelangan tangan
pasien dan tekanan dalam manset dinaikkan dengan
memompa sampai denyut (denyut arteri radialis)
menghilang
- Tekanan dalam manset kemudian diturunkan dengan
memutar tombol pada pompa perlahan-lahan yaitu
dengan kecepatan kira-kira 3mm/dt
- Raba denyut nadi arteri radialis menunjukkan tekanan
darah sistolis
2. Cara Auskultasi
- Pasang manset pada lengan yang akan diperiksa
- Mula-mula rabalah brachialis untuk menentukan
tempat meletakkan stetoskop
- Letakkan 3-5cm dari manset dan tempat meletakkan
stetoskop
- Kemudian pompalah manset sehingga tekanannya
melebihi tekanan diastolik (yang diketahui dari palpasi)
- Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sambil
meletakkan stetoskop di atas arteri brachialis pada
siku, dengarkan bunyi denyutan pertama
Denyutan pertama disebut sistol (misalnya 120mmHg)

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

52
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3

RSUD BOLIYOHUTO
dengarkan terus sampai denyutan terakhir disebut
diastole (misalnya 20mmHg)
- Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai
berikut, sistol di atas, dan diastole di bawah misalnya
120/80mmHg
Perhatian :
1. Memasang manset harus tepat di atas permukaan
dinding arteri brachialis
2. Menempatkan stetoskop jangan terlalu keras
penggunannya harus betul-betul tepat
3. Pada anak-anak gunakan manset khusus
4. Bilamana menggunakan tensimeter elektronik
penggunaannya disesuaikan dengan petunjuk yang
ada secara tepat dan benar.
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MENGHITUNG PERNAPASAN

53
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menghitung jumlah pernapasan inspirasi yang diikuti
ekspirasi dalam satu menit
TUJUAN Menghitung pernapasan dalam satu menit guna
mengetahui keadaan umum pasien
KEBIJAKAN 1. Setiap pasien baru
2. Setiap saat sesuai kebutuhan
PERSIAPAN 1. Arloji / jam tangan yang ada penunjuk detik
2. Buku catatan
3. Pena
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberitahu tujuan dari tindakan yang akan
dilakukan
2. Penghitungan pernapasan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengukuran suhu atau tersendiri
3. Menghitung jumlah respirasi dalam satu menit dan
hasilnya dicatat pada catatan keperawatan dengan
menggunakan kode R
4. Bila ada kelainan segera laporkan pada penanggung
jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan sebagai
tindak lanjut
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MENGHITUNG DENYUT NADI

54
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menghitung denyut nadi dengan meraba :
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3. Arteri carotis pada leher
4. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangka)
5. Arteri dorsalis pada ubun-ubun (fontanel) bayi
TUJUAN Menghitung jumlah denyut nadi dalam 1 menit
KEBIJAKAN 1. Setiap pasien baru
2. Setiap saat sesuai kebutuhan
PERSIAPAN 1. Arloji / jam tangan yang ada penunjuk detik
2. Buku catatan
3. Pena / ballpoint
PROSEDUR KERJA 1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu
2. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-
benar istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
3. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari-jari
telunjuk dan jari tengah di atas arteri selama setengah
menit dan hasilnya dikalikan dua
4. Khusus anak-anak penghitungan dilakukan selama satu
menit
5. Hasil menghitung dicatat pada buku catatan nadi dengan
kode N
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MEMASANG IVFD

55
No Dokumen No. revisi Halaman

1/4

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan cairan / obat langsung ke dalam vena dalam
jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama dengan
menggunanakan infuse set
TUJUAN 1. Sebagai tindakan pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
KEBIJAKAN Ada program dokter dan pendelegasian jelas secara
tertulis.
PERSIAPAN 1. Standart infuse
2. IV catheter sesuai kebutuhan
3. Infuse set
4. Cairan yang diperlukan
5. Kain kasa steril dalam wadah
6. Kapas alcohol / alcohol swab
7. Bethadin / salf antibiotic
8. Gunting plester
9. Pengalas
10. Bengkok
11. Tourniquet
12. Bidai k/p
13. Form pantau cairan

MEMASANG IVFD

56
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/4
RSUD BOLIYOHUTO
14. Handscoen
15. CM Keperawatan
PROSEDUR 1. Cek program terapi dokter
2. Beri salam, panggil pasien dengan namanya,
perkenalkan diri.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarganya.
4. Berika kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
dimulai
5. Sepakati lokasi pemasangan infuse berdasarkan
prioritas pilihan
6. lakukan pencukuran k/p
7. Cuci tangan
8. Dekatkan alat ke area pemasangan infuse
9. Pasang pengalas
10. Periksa label infuse sesuai program terapi
11. Hubungkan cairan infuse dengan infuse set
12. Isikan selang control dengan cairan sampai 1/3 bagian
13. Alirkan cairan untuk pengisian selang infuse
14. Pastikan selang infuse bebas udara
15. Pakai handscoen
16. Pasang torniquite untuk melakukan fiksasi
17. Palpasi dan pastikan vena yang akan di pungsi
18. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol arah melingkar dari dalam ke luar diameter 5cm
19. Tusukkan IV cateter pada vena yang telah di
desinfektan dengan kemiringan 30o sejajar vena yang
akan ditusuk ke arah jantung

57
20. pastikan darah tampak keluar pada pangkal mandarin,
1
tarik mandarin /2 cm dorong IV cath atau sesuai
petunjuk masing-masing IV cath
21. sambungkan IV cath dengan selang cairan yang telah
disiapkan
22. lepaskan torniquite
23. buka klem infuse alirkan cairan sampai mengalir lancer
24. buka handscoen
25. fiksasi IV cath dengan plester tanpa menutup insersi
26. oleskan tempat insersi dengan kapas
alkohol/betadin/salep antibiotik
27. tutup tempat insersi dengan kasa steril
28. pasang bidai dan perban k/p
29. atur tetesan infuse sesuai program
30. pasang form pantau cairan
31. pasang stiker bertuliskan tanggal jam pemasangan
pada tempat pemasangan infuse
MEMASANG IVFD
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/4
RSUD BOLIYOHUTO

MEMASANG IVFD

58
No Dokumen No. Revisi Halaman

4/4
RSUD BOLIYOHUTO
32. rapikan pasien
33. bereskan alat (buang sampah pada tempatnya)
34. tanya perasaan pasien post pemasangan
35. jelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai
36. sepakati kontrak selanjutnya
37. cuci tangan
38. dokumentasi tindakan

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MENGGANTI LARUTAN INTRAVENA (CAIRAN INFUS)

59
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengganti larutan intravena menggunakan teknik steril
untuk menghentikan atau melepaskan wadah
larutan/cairan intravena yang kosong dan
menghubungkan kembali selang ke wadah larutan/cairan
yang baru
TUJUAN Mempertahankan patensi aliran intravena
KEBIJAKAN Semua pasien yang terpasang larutan intravena
PERSIAPAN 1. Larutan / cairan intra vena yang benar / sesuai
2. Standart infus
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. pakai handscoen
3. beri salam
4. berikan penjelasan
5. Cek program terapi dokter
6. Beri salam, panggil pasien dengan namanya,
perkenalkan diri.
7. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan
keluarganya.
8. Berika kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
dimulai

MENGGANTI LARUTAN INTRAVENA (CAIRAN INFUS)

60
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR 9. Sepakati lokasi pemasangan infuse berdasarkan


prioritas pilihan
10. lakukan pencukuran k/p
11. cuci tangan
12. dekatkan alat ke area pemasangan infuse
13. pasang pengalas
14. periksa label infuse sesuai program terapi
15. hubungkan cairan infuse dengan infuse set
16. isikan selang control dengan cairan sampai 1/3
bagian
17. alirkan cairan untuk pengisian selang infuse
18. pastikan selang infuse bebas udara
19. pakai handscoen
20. pasang torniquite untuk melakukan fiksasi
21. palpasi dan pastikan vena yang akan di pungsi
22. desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol arah melingkar dari dalam ke luar diameter
5cm
23. tusukkan IV cateter pada vena yang telah di
desinfektan dengan kemiringan 30o sejajar vena
yang akan ditusuk ke arah jantung
24. pastikan darah tampak keluar pada pangkal
mandarin, tarik mandarin 1/2 cm dorong IV cath atau
sesuai petunjuk masing-masing IV cath
25. sambungkan IV cath dengan selang cairan yang
telah disiapkan
26. lepaskan torniquite
27. buka klem infuse alirkan cairan sampai mengalir

61
lancer
28. buka handscoen
29. fiksasi IV cath dengan plester tanpa menutup insersi
30. oleskan tempat insersi dengan kapas
alkohol/betadin/salep antibiotik
31. tutup tempat insersi dengan kasa steril
32. pasang bidai dan perban k/p
33. atur tetesan infuse sesuai program
34. pasang form pantau cairan
35. pasang stiker bertuliskan tanggal jam pemasangan
pada tempat pemasangan infuse
36. rapikan pasien
37. bereskan alat (buang sampah pada tempatnya)
38. tanya perasaan pasien post pemasangan
39. jelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai
40. sepakati kontrak selanjutnya
41. cuci tangan
42. dokumentasi tindakan

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MENGGANTI LARUTAN INTRAVENA (CAIRAN INFUS)


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

MENGHITUNG TETESAN INFUS

62
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menghitung tetesan infus dalam menit.

TUJUAN 1. Sebagai tindakan pengobatan.


2. Memberikan cairan nutrisi parenteral.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang terpasang infus.
PERSIAPAN 1. Jam tangan dengan penunjuk detik.
2. CM keperawatan.
3. Pena / ballpoint.
PROSEDUR KERJA 1. Mencuci tangan.
2. Menjelaskan pada pasien / keluarga tentang tujuan
menghitung tetesan infuse.
3. Mengatur dan melihat posisi infuse, apakah tetesan
infuse lancar.
4. Menghitung jumlah tetesan dalam 1 menit sesuai
dengan program dokter dengan rumus :
- Volume total infuse x …. Tetesan.
- Total infuse dalam 1 menit.
5. Atur tetesan infuse sesuai dengan jumlah
tetesan/menit.
6. Mencuci tangan.
7. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENGHITUNG TETESAN INFUS

63
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO

64
TRANSFUSI DARAH
No Dokumen No. revisi Halaman

1/4
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memindahkan atau memasukkan darah yang berasal dari
donor kedalam tubuh pasien melalui vena.
TUJUAN 3. Untuk memulihkan sirkulasi darah.
4. Memperbaiki haemoglobin.
5. Memperbaiki kadar protein.
6. Melaksanakan tindakan pengobatan untuk memenuhi
kebutuhan pasien akan darah sesuai dengan
kolaborasi.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang banyak kehilangan darah (misalnya
perdarahan pada saat operasi besar atau akibat
kecelakaan).
2. Pasien dengan penyakit kehilangan darah tertentu
(misalnya anemia, hematemesis melena, leukemia, dan
sejenisnya).
PERSIAPAN 1. Peralatan untuk pemasangan infuse (set infus steril
yang mepunyai filter / blood transfusion).
2. Larutan normal salin NaCl 0,9 %.
3. Handscoen.
4. Bengkok.
5. Persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah.

TRANSFUSI DARAH

65
No Dokumen No. revisi Halaman

2/4

RSUD BOLIYOHUTO
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan.
2. Pakai handscoen.
3. Jelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
4. Lakukan pemasangan infus sesuai prosedur
pemasanagan infus dengan menggunakan set infus
yang mempunyai filter dan cairan normal salin NaCl
0,9 %.
5. Dapatkan data - data dasar tanda – tanda vital dalam
30 menit sebelum pemberian transfusi, laporkan pada
dokter bila ada peningkatan/penurunan tanda – tanda
vital.
6. Ikuti protokol institusi dalam mendapatkan darah dari
bank darah. Minta darah bila anda telah siap
menggunakannya.
7. Dengan perawat lain, identifikasi kebenaran produk
dan pasien :
- Periksa kompabilitas yang tertera pada kantong
darah dan informasi pada kantong itu sendiri
(tentang golongan darah A, B, AB dan O).
- Lakukan cross check antara informasi yang ada
dikantong darah dengan formulir permintaan
sesuai advis dokter).
- Periksa tanggal kadarluarsa darah pada kantong.
- Periksa darah terhadap bekuan.

TRANSFUSI DARAH

66
No Dokumen No. revisi Halaman

3/4
RSUD BOLIYOHUTO

- sebelumnya, periksa kembali formulir permintaan


transfusi tersebut (nama pasien, golongan darah,
tanggal pemberian jenis permintaan darah).
8. Setelah seluruhnya siap, berikan dengan cara :
- berikan therapy injeksi diuretic pre transfuse (sesuai
advis dokter dan hasil observasi tanda – tanda vital)
- tusuk unit darah.
- pencet bilik drip, biarkan filter terisi darah.
- buka klem pengatur dan biarkan selang infusterisi
darah.
- atur tetesan infuse sesuai advis dokter.
9. tetap bersama pasien selama 15 s/d 30 menit masa
transfusi, kecepatan aliran awal selama waktu ini
harus 2 sampai 5 ml/menit. Untuk kemasan sel – sel
darah (PRC) DIBERIKAN 1 ½ sampai 2 jam, dan
untuk darah lengkap (WB) diberikan 3 – 4 jam.
10. anjurkan pasien / keluarga untuk segera melaporkan
bila timbul gejala seperti berikut : pusing, sakit kepala,
mual, gatal,kemerahan, menggigil.
11. pantau tanda – tanda vital pasien tiap jam sampai unit
darah terinfuskan, dan 1 jam setelah infuse selesai
(sesuai kondisi pasien).
12. setelah darah selesai diinfuskan, lakukan spooling
dengan normal salin (NaCl 0,9 %).

67
TRANSFUSI DARAH
No Dokumen No. revisi Halaman

4/4
RSUD BOLIYOHUTO

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

68
PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan selang melalui nasopharynx menuju
stomach / gaster.
TUJUAN 1. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang
ada dalam gaster.
2. Mencegah atau mengurangi nausea atau vomitus
setelah pembedahan atau trauma.
3. Irigasi karena pendarahan atau keracunan dalam
gaster
4. Untuk medikasi atau feeding secara langsung pada
gastro intestinal pengambilan specimen pada gaster
untuk study laboratorium terjadi obstruksi pilorik atau
intestinal.
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien yang tidak mampu makan
peroral (untuk kebutuhan nutrisi).
2. Dilakukan pada pasien yang memerlukan decompresi
lambung yang memrlukan irigasi lambung.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

69
PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

PERSIAPAN 1. NGT sesuai ukuran.


2. Jelly.
3. Plester.
4. Disposible 10 / 20 cc.
5. Handscoen.
6. Stethoscope.
7. Air dalam gelas.
8. CM Keperawatan.
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam.
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Berikan pasien untuk bertanya (bila kesadaran CM).
4. Atur posisi pasien sesuai indikasi.
5. Siapkan alat disamping tempat tidur pasien.
6. Tentukan hidung mana yang akan di insersi NGT.
7. Sebelum dipasang tentukan panjang NGT dengan
metode :
- Metode tradisional : ukur jarak dari ujung hidung
sampai daun telinga hingga prosessus xiphoideus.
- Metode Hansen : mula – mula tandai 50 cm pada
tube kemudian lakukan pengukuran metode
tradisional tube yang akan dimasukkan harus
sampai titik tengah antara 50 cm (25 inci).
8. Member jelly pada tube sepanjang 10 – 20 cm.
9. Posisikan kepala (posisi eksternal).
10. Masukkan tube melalaui lubang hidung yang telah
ditentukan. Lakukan pengetesan untuk mengetahui
letak tube apakah tepat pada gaster? Dengan cara

70
memasang spuit pada ujung NGT.
11. Lalu letakkan stetoskop pada perut bagian kiri atas
pasien kemudian suntikkan 10 – 20 cc udara
bersamaan dengan auskultasi abdomen. Atau aspirasi
secara perlahan untuk mendapatkan isi / cairan gaster,
bila didapatkan isi / cairan gaster maka tube tersebut
telah masuk pada gaster. Atau dengan cara lain lagi
yaitu masukkan ujung tube kedalam air, observasi
apakah ada gelembung atau tidak, bila tidak ada
gelembung , hal ini menunjukkan bahwa tube tersebut
telah masuk pada gaster.
12. Melepaskan sarung tangan.
13. Fiksasi tube dengan plester.
14. Merapikan alat – alat.
15. Mencuci tangan.
16. Dokumentasikan tindakan.
PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

71
PEMASANGAN OGT / NGT
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 1/4

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Adalah Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut
sampai kelambung pada bayi atau anak.
TUJUAN 1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau
padat yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada
dalam lambung
3. Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan
dalam lambung
4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah
pembedahan atau trauma
5. Mengambil specimen dalam lambung untuk pemeriksaan
laboratorium.
KEBIJAKAN
PROSUDER A. Persiapan Alat
1. Bak troli yang berisi:
 OGT no. 5 atau 8 (untuk anak yang lebih kecil)
 Sudip lidah (tounge spatel)
 Sepasang sarung tangan
 Senter
 Spuit ukuran 20-50 cc
 Plester
 Stotoskop
 Handuk
 Tissue
 bengkok
2. Alat-alat
 Selang OGT
 Sarung tangan steril
 Spuit

72
RSUD BOLIYOHUTO
PEMASANGAN OGT / NGT

No Dokumen
No. revisi

II
Halaman

2/4

1.Mencuci tangan (merujuk pada mencuci tangan yang baik dan benar)
2.Mempersiapkan alat
3.Membaca status pasien untuk memastikan instruksi
4.Alat-alat yang dimasukkan dalam bak instrument:
 Selang OGT
 Sarung tangan
 Spuit OGT
B. Persiapan Pasien
1. Memberikan penjelasan mengenai tindakan, prosedur serta tujuan dari tindakan
yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien supkinasi.

C. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu atau ordain dan juga sampiran harus diperhatikan
2. Mengatur pencahayaan dari ruangan pasien dengan cukup.
1. Mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar
2. Berikan salam teraupetik kepada pasien
3. Perkenalan kembali nama perawat serta validasi identitas pasien
4. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya (termasuk rasa tidak
nyaman yang kemungkinan akan dialami pasien ketika tindakan berlangsung)
5. Atur pasien dengan posisi supkinasi
6. Pasang handuk pada dada pasien, letakkan tissue wajah pada jangkauan pasien
7. Pasang perlak, pengalas dan bengkok disamping telinga pasien
8. Untuk menentukan inseri OGT minta pasien rileks dan bernafas normal
9. Bersihkan area sekitar mulut menggunakan tissue
10. Pasang stetoskop pada telinga
11. Gunakan sarung tangan steril

73
74
RSUD BOLIYOHUTO
PEMASANGAN OGT / NGT

No Dokumen
No. revisi

II
Halaman

3/4

12. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan:


 Metode Tradisional
Ukur jarak dari tepi mulut ke daun telinga bawah dan proksesus xiphoideus pada
sternum
 Metode Hanson
Mula-mula tandai 50cm pada selang kemudian lakukan pengukuran dengan
metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan adalah pada pertengahan
antara 50cm dan tanda tradisional.
13. Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur
14. Masukkan selang di mulut yang sudah ditentukan
15. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang mulut. Jika terasa agak tertahan
putarlah selang dan jangan dipaksa untuk masuk

16. Lanjutkan memasang selang sampai memasukkan nasofaring. Setelah melewati


nasofaring (3-4 cm) kalau perlu anjurkan pasien untuk menekuk dan menelan. Jika
perlu berikan sedikit air minum
17. Jangan memaksakan selang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien
tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang dibelakang
tenggorokan dengan menggunakan tounge spatel dan senter
18. Jika telah selesai memasang OGT, sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan
pasien untuk bernafas normal dan rileks
Cara mengece

 Memasang spuit pada ujung OGT, memasang bagian diafragma stetoskop


pada perut dikuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikan 5-10 cc
udara bersama bersama dengan auskultasi abdomen

75
PEMASANGAN OGT / NGT
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 4/4

19. Viksasi selang OGT dengan plester dan hindari penekanan


pada hidung dengan cara:
 Potongan 5 cm plester, gunting menjadi 2 sepanjang 2,5
cm pada salah satu ujungnya. Memasang yang tidak
dibelah pada batang hidung pasien dan silangkan plester
pada selang yang keluar dari hidung
 Tempelkan ujung selang OGT pada baju pasien dengan
memasang plester pada ujung dan penitikan pada baju
pasien
20. Evaluasi setelah terpasang OGT
21. Rapikan alat-alat
22. Cuci tangan
Dokumentasi hasil tindakan pada catatan perawat

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

76
P KATETERISASI URINE
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu teknik memasukkan kateter kedalam kandungan
kencing (bladder).
TUJUAN 1. Untuk drainase urine.
2. Untuk memasukkan cairan kedalam bladder.
KEBIJAKAN 1. Masalah eliminasi harus mendapatkan tindakan atau
solusi secepatnya.
2. Ada program dari dokter yang merawat secara tertulis /
lisan sesuai dengan indikasi pada masalah tersebut.
PERSIAPAN 1. Kateter steril.
2. Urine bag.
3. Handscoen.
4. Kapas steril.
5. Spuit yang telah diisi air steril/aquadest.
6. Jelly + spuit.
7. Plester + gunting.
8. Bengkok.

77
KATETERISASI URINE
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR KERJA 1. Cek program.


2. Beri salam.
3. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Persiapan alat :
- Pilih tipe dan ukuran kateter
- Sambungkan urine bag dengan kateter.
- Spuit diisi dengan air steril (aquadest) sesuai ukuran
dari masing – masing kateter.
5. Berikan privasi pada klien, tutp pintu kamar, pasang
tirai.
6. Atur posisi klien.
7. Beri pengalas pada bokong.
8. Pakai sarung tangan.
9. Gunakan tangan non dominant untuk mengekspos
kandung kemih.
10. Lakukan desinfeksi : gunakan kapas betadine dengan
pinset secara aseptic.
11. Memberi jelly pada ujung kateter.
12. Masukkan kateter 15 – 22,5 cm pada pria pegang penis
sampai urine keluar atau masuk 5 – 7,5 cm pada
wanita.
13. Isi balon dengan air steril sejumlah yang tertera pada
kateter.
14. Tarik kateter sampai ada tahanan.
15. Buka sarung tangan.
16. Fiksasi kateter kebawah abdomen pasien pria atau
pada paha depan untuk wanita.

78
17. Menempatkan penampung dan saluran dengan benar.
18. Rapikan pasien.
19. Bereskan alat.
20. Cuci tangan.
21. Dokumentasikan tindakan.
KATETERISASI URINE
No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

79
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu metode / pedoman dalam pemberian obat pada
pasien.
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya cidera kepala klien karena
adanya kesalahan obat ataupun pemberian obat.
KEBIJAKAN 1. Dilakukan oleh perawat sebelum memberikan obat –
obatan kepada pasien.
2. Semua petugas harus memahami pedoman pemberian
obat.
PERSIAPAN 1. Obat yang dibutuhkan pasien.
2. Hal yang perlu diperhatikan saat mempersiapkan obat
adalah :
- Baca dalam buku referensi obat atau tanyakan pada
ahli farmasi untuk obat yang tidak kita kenal.
- Pemberian obat cair pada anak akan lebih tepat jika
diukur dengan mrnggunakan spuit dari pada gelas
ukur.

80
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

Prosedur Kerja 1. Cuci tangan.


2. Siapkan alat – alat :
- Catatan pemberian obat / kartu obat sesuai
dengan cara pemberian obat.
- Pena.
- Sarung tangan jika perlu.
- Obat yang akan diberikan.
- Bak obat / bak spuit.
- Spuit dengan jarum yang sesuai.
- Kapas alcohol.
- Segelas air.
- Label obat.
3. Bandingkan catatan pemberian obat dengan instruksi
dokter sesuai dengan prinsip 6 benar, yaitu :
- Benar klien : periksa nama klien, nomor CM,
ruang nama dokter yang meresepkan pada
catatan pemberian obat, kartu obat dan gelang
identitas klien.
- Benar obat : memastikan bahwa obat generic
sesuai dengan nama dagang obat, klien tidak
alergi pada kandungan obat yang didapat,
memeriksa identitas obat dengan catatan

81
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

- Benar dosis : memastikan dosis yang diberikan


sesuai rentang pemberian dosis untuk cara
pemberian tersebut, berat badan dan umur klien,
periksa dosis pada label obat untuk
membandingkan dengan dosis yang sesuai
dengan catatan pemberian obat, lakukan
penghitung dosis secara akurat.
- Benar waktu : periksa waktu pemberian obat,
sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat misalnya obat yang diberikan 2 x
sehari, maka pada catatan pemberian obat akan
tertera waktu pemberian obat jam 6 pagi dan jam
6 sore.
- Benar cara : memeriksa label obat untuk
memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan
sesuai cara yang diinstruksikan, dan periksa cara
pemberian obat pada catatan pemberian obat.
- Benar dokumentasi : memeriksa label obat untuk
memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan
sesuai cara yang diinstruksikan, dan periksa cara
pemberian pada catatan pemberian obat.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Instalasi Farmasi.

82
MEMBERIKAN OBAT ORAL
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat oral kepada pasien melalui mulut,
dengan bentuk obat berupa tablet, kapsul, puyer maupun
sirup.
TUJUAN 1. Membantu proses penyembuhan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Memberi efek positif tertentu sesuai fungsi obat.
KEBIJAKAN 1. Ada program terapi dokter.
2. Obat diberikan prinsip 6 benar. (benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar orang dan benar
dokumentasi).
PERSIAPAN 1. Obat yang diperlukan (kemasan sesuai kebutuhan).
2. Gelas berisi air minum.
3. CM Keperawatan .
PROSEDUR KERJA 1. Cek program terapi dokter.
2. Cuci tangan.
3. Siapkan obat sesuai program pada tempatnya.
4. Beri salam.
5. Lakukan klarifikasi nama pasien.
6. Tanyakan kebiasaan pasien bila minum obat.
7. Atur posisi pasien agar siap minum obat.
8. Berikan obat untuk diminum.
9. Bersihkan alat sambil memperhatikan keadaan pasien.
10. Informasikan waktu minum obat berikutnya.

83
11. Beri salam.
12. Catat dalam catatan keperawatan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MEMBERIKAN OBAT ORAL


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

84
MEMBERIKAN OBAT MATA
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat pada mata dengan tetes atau salep mata

TUJUAN Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai program


terapi perisapan pemeriksaan struktur internal mata
dengan cara mendilatasi pupil, pengukuran refleksi dengan
cara melemahkan otot lensa
KEBIJAKAN Ada kolaborasi / instruksi dari dokter
PERSIAPAN 1. Obat tetes/salep mata
2. Kapas pelembab steril dalam kom
3. Pinset steril dalam tempatnya
4. Bengkok 1 buah
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Cuci tangan
3. Posisi pasien diatur dengan menghadap ke atas dan
posisi perawat disamping kanan pasien
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah kelopak mata dengan kapas lembab
dari sudut luar mata kea rah hidung, bila sangat kotor
basuh dengan air hangat
6. Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah
mata menggunakan ibu jari dan telunjuk pada atas
tulang orbita
7. Teteskan atau oleskan salep di atas sakus konjungtiva
sesuai dosis, minta pasien menutup mata perlahan saat
kena obat
8. Tutup mata dengan kasa bila perlu
MEMBERIKAN OBAT MATA

85
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
9. Buka handscoen
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MEMBERIKAN OBAT TELINGA

86
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya
pada lubang telinga pasien.
TUJUAN Melaksanakan tindakan sesuai program pengobatan.
KEBIJAKAN Ada kolaborasi / instruksi dari dokter.
PERSIAPAN 1. Mangkok berisi air panas.
2. Kapas lidi secukupnya.
3. Obat tetes telinga sesuai kebutuhan.
4. Kapas bulat dalam kom.
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Pakai handscoen.
4. Posisi pasien diatur dengan posisi telinga yang akan
diobati menghadap keatas dengan sudut 60 derajat.
5. Bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan
kapas lidi.
6. Teteskan obat sesuai dengan yang ditentukan.
7. Tutup lubang telinga dengan kapas bulat.
8. Anjurkan pasien tetap miring dengan telinga yang
diobati menghadap keatas selama kurang lebih 5
menit.
9. Bersihkan sisa obat disekitar telinga.
10. Buka handscoen.
11. Cuci tangan.
12. Dokumentasikan tindakan.
87
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap.

MEMBERIKAN OBAT TELINGA


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MEMBERIKAN OBAT TOPIKAL KULIT

88
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Pemberian obat pada kulit.

TUJUAN Mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi,


mengurangi iritasi kulit atau mengatasi infeksi dengan
bayak jenis preparat seperti krim, lotion, bubuk.
KEBIJAKAN Ada kolaborasi / instruksi dari dokter.
PERSIAPAN 1. Obat kulit.
2. Handscoen.
3. Air hangat dengan tempatnya.
4. Kasa / kapas.
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang dilakukan.
2. Cuci tangan dan gunakan handscoen.
3. Bersihkan daerah kulit dengan air hangat, bila sangat
kotor basuh dengan air hangat / air sabun bila
mengeras (kerak).
4. Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemberiannya.
5. Buka handscoen.
6. Cuci tangan.
7. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap.

MEMBERIKAN OBAT PER RECTAL

89
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat kepada pasien sesuai program melalui
rectal dengan prinsip dasar.
TUJUAN Agar pasien diberikan obat sesuai dengan prinsip benar.
KEBIJAKAN Ada program therapy tertulis dengan jelas dalam list
pasien.
PERSIAPAN 1. Kompetensi perawat.
2. Persiapan pasien.
3. Persiapan alat :
- Pengalas / perlak.
- Bengkok.
- Gunting.
- Handscoen.
- Kain kasa.
- Gunting.
- Cairan anti septic.
PROSEDUR KERJA 1. Memberi penjelasan kepada pasiententang guna obat
dan cara kerjanya.
2. Cuci tangan.
3. Mencocokkan dosis obat dengan program therapy.
4. Meminta salah satu teman sebagai saksi.
5. Memakai handscoen.
6. Menganjurkan pasien untuk miring kekiri.
7. Membersihkan rectum dan sekitarnya sebelum
memasukkan memasukkan obat.

90
8. Membuka pembungkus obat.
9. Memasukkan obat kedalam rectum sampai obat benar
– benar masuk dan tidak terlihat.
10. Mengobservasi pasien setelah obat dimasukkan.
11. Melepaskan handscoen.
12. Mencuci tangan.
13. Mendokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

91
MEMBERIKAN OBAT PER RECTAL
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001

92
PENGERTIAN Memberikan pengobatan pada pasien yang menderita
keganasan dengan menyuntikan obat kemoterapi
TUJUAN 1. Pasien mendapatkan pengobatan yang tepat
2. Petugas terlindung dari efek obat kemoterapi
KEBIJAKAN Ada kolaborasi/ instruksi tertulis dari dokter
PERSIAPAN 1. Ruang isolasi
2. Alat pelindung diri (baju panjang, topi, kacamata,
masker dan sarung tangan)
3. Obat-obatan sesuai instruksi dokter
4. Disposible spuit sesuai kebutuhan
5. Kapas injeksi, infus set, iv cath, cairan Nacl/ cairan yang
dibutuhkan
6. Trolly injeksi
PROSEDUR 1. Sebelum tindakan perawat memberikan penyuluhan/
Health Education kepada pasien dan keluarga
2. Pasien ditempatkan di ruang isolasi
3. Perawat memakai alat pelindung diri (baju panjang, topi,
kacamata, masker dan sarung tangan)
4. Perawat menyiapkan obat-obatan dan trolly injeksi

PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
didekatkan dengan posisi pasien
5. Perawat memasang infus sampai infus menetes lancar
6. Obat-obatan dimasukkan ke dalam spuit (aspirasi)
7. Menyuntikan obat satu persatu secara perlahan-lahan
8. Observasi reaksi yang timbul selama tin dakan
9. Setelah selesai tindakan pasien dirapihkan, alat-alat
dibereskan
10. Observasi ketat selama 24 jam setelah tindakan (tanda-
tanda vital/ vital sign, efek samping seperti mual muntah

93
dan syok)
11. Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi
12. Kolaborasi dengan dokter tentang tindakan selanjutnya
13. Pasien dikembalikan ke ruang perawatan setelah 6 jam
tidak ada reaksi yang serius/ menghawatirkan
UNIT TERKAIT Rawat inap

MELAKUKAN SKIN TEST


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

94
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001

PENGERTIAN Melakukan penyuntikan sedikit antibiotik yang sudah


diencerkan ke dalam jaringan bawah kulit sampai
terjadinya gelembung
TUJUAN 1. Mencegah terjadi syok anafilaktik
2. Membantu memberikan antibiotik
3. Indikasi pada pasien yang diberikan terapi antibiotik
melaui intra vena/ intramuscular
KEBIJAKAN Ada kolaborasi/ instruksi dari dokter
PERSIAPAN 1. Spuit 1cc an jarum disposible pada tempatnya
2. Obat-obatan yang diperlukankapas alkohol dalam
tempatnya
3. Aquadest/ Nacl 0.9%
4. Bengkok
5. Handscoen
PROSEDUR 1. Beri tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menggulung kengan baju pasien
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoen
5. Mengisi spuit dengan obat yang akan di testsebanyak
0.1 cc, dan dilarutkan dengan aquadest/ Nacl 0.9%
6. Desinfeksi area kulita ayng akan disunik menggunakan
MELAKUKAN SKIN TEST
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO
kapas alkohol kemudian direganggkan dengan
tanggan kiri (tangan non dominan) perawat
7. Tangan kanan menyuntikan obat dsampai kulit

95
menggembung, dengan cara lubang jarum
menghadap ke atas dengan sudut 15º dari permukaan
kulit
8. Melingkasi area penyuntikan obat dengan diameter 1
cm
9. Menilai reaksi obat 0 – 15 menit dari waktu
penyuntikan
10. Hasil (+) bila terdapat tanda-tanda kemerahan pada
area penyuntikan dengan diameter 1 cm
11. Catat reaksi skintest dan lakukan kooedinasi dengan
dokter
12. Awasi tanda-tanda syok anafilaktik
13. Buka handscoen
14. Perawat mencuci tangan
15. Mendokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat inap

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SUB CUTAN


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO 01 MARET 2020
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

dr. Imelda Mohamad, M.Kes

96
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang
dilakukan pada lengan atas daerah luar dan tempat lain
TUJUAN 1. Untuk mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat dari
pemberian intra muskuler
2. Memberikan obat yang tidak mungkin bisa diberikan
dengan cara lain (insulin)
KEBIJAKAN Ada kolaborasi / instruksi dari dokter
PERSIAPAN 1. Spuit insulin atau spuit 1 cc
2. Kapas alcohol
3. Obat-obat yang akan disuntikkan
4. Bak spuit
5. CM keperawatan
PROSEDUR KERJA 1. Cek program terapi
2. Memberikan penjelasan kepada klien tentang obat yang
akan diberikan
3. Perawat mencuci tangan
4. Pakai handscoen
5. Tentukan daerah yang akan disuntik dan lakukan
desinfeksi dengan kapas alkohol
6. Perhatikan prinsip 6B (6 Benar)
7. Memasukkan obat ke dalam spuit sesuai dosis
8. Memasukkan jarum dengan posisi 90 derajat bila
memakai jarum insulin/kecil, 45 derajat bila memakai
jarum biasa
9. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tudak masuk
pembuluh darah

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SUB CUTAN


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
10. Masukkan obat dengan perlahan
11. Observasi kondisi / reaksi pasien
12. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alcohol
13. Pasien dirapikan
14. Alat-alat dibereskan

97
15. Lepas handscoen
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA INTRAVENA (IV)


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001

98
PENGERTIAN Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena
TUJUAN 1. Mendapatkan reaksi obat dengan cepat
2. Memberikan pengobatan karena tidak dapat diberikan
dengan cara lain
KEBIJAKAN Ada instruksi dari dokter
PERSIAPAN 1. Spuit dengan jarumnya
2. Kapas alcohol
3. Kikir ampul (k/p)
4. Obat yang akan disuntikkan
5. Aquadest
6. Bengkok
7. Handscoen
8. CM keperawatan
PROSEDUR KERJA 1. Cek program pengobatan
2. Baca label obat untuk memastikan nama obat, dosis dalam
kemasan, cara pemberian, kontra indikasi, efek samping
3. Cuci tangan
4. Beri salam dan kenalkan diri
5. Beritahu pasien atau keluarganya mengenai jenis obat yang
akan diberikan
6. Tentukan area suntikan
7. Larutkan obat dan masukkan ke dalam spuit (aspirasi)
8. Pasang handscoen
9. Desinfeksi area suntikan dengan kapas alkohol
10. Masukkan jarum ke area suntikan dengan lubang jarum

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA INTRAVENA (IV)


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

menghadap ke atas
11. Masukkan obat secara perlahan-lahan
12. Mengamati reaksi pasien selama obat dimasukkan
13. Mencabut jarum secara perlahan-lahan dengan kapas
alcohol
14. Jelaskan pada pasien/keluarga apabila ada reaksi yang
timbul setelah pemberian suntikan seperti jantung berdebar,

99
badan terasa panas dan gatal, sesak nafas, keringat dingin,
untuk segera melapor kepada perawat
15. Bereskan alat sambil melihat adanya reaksi alergi
16. Buka handscoen
17. Cuci tangan
18. Beritahu jadwal selanjutnya
19. Beri salam
20. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRAMUSCULAR (IM)


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan obat melalui jarum steril kedalam jaringan
otot

100
TUJUAN 1. Memberikan reaksi obat yang lebih cepat dari peroral
2. Memberikan obat karena tidak mungkin/ tidak bisa oral/
tidak bisa intravena
KEBIJAKAN Harus ada kolaborasi dengan dokter
PERSIAPAN 1. Dispo/ spuit dan jarum sesuai dengan kebutuhan
2. Bak spuit
3. Obat injeksiyang akan diberikan sesuai program
4. Aquadest
5. Handscoen
6. Bengkok
7. Trolly injeksi/ obat
8. Kapas alkohol
9. CM keperawatan
PROSEDUR 1. Cek program terapi
2. Baca label obat untuk memastikan nama obat, cara
pemberian, dosis dalam kemasan dan tanggal
kadarluarsa obat

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRAMUSCULAR (IM)


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/3

RSUD BOLIYOHUTO
3. Memperhatikan tekhnik antiseptik
4. Memperhatikan prinsip 6 benar
5. Beri salam
6. Beri tahu pasien dan keluarga mengenai jenis obat
yang akan disuntikan
7. Tentukan area suntikan
8. Masukkan obat kedalam spuit (aspirasi) kemudian
udara yang ada dalam spuit dikeluarkan Cuci tangan
9. Pasang handscoen

101
10. Mengatur posisi
11. Menentukan area yang akan disuntik (otot pangkal
lengan, otot paha 1/3 bagian luar, otot bokong 1/3 garis
SIAS)
12. Mendesinfektan area suntikan
13. Menyuntikan obat kedalam otot dengankemiringan 90º
14. Lakukan aspirasi untuk menentukan tidak masuk
pembuluh darah
15. Menyuntikan obat perlahan
16. Memperhatikan reaksi pasien selama obat disuntikan
17. Mencabut jarum dari tempat suntikan dan mengusap
dengan kapas alkohol bekas tersebut
18. Buka handscoen
19. Bereskan pasien dan alat
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan tindakan

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA INTRA MUSCULER


(IM)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

102
MEMBERIKAN INJEKSI OBAT INSULIN
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KUSUS (PEN)
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO
Tanggal Terbit

SPO 01 MARET 2020 dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001

PENGERTIAN Memberikan obat injeksi insulin melalui alat khusus (Pen)

103
kedalam tubuh pasien dengan diagnosa Diabetes Nelitus
yang tergantung pada obat insulin
TUJUAN 1. Pasien mendapatkan obat dengan dosis yang tepat
2. Memudahkan petugas dalam penyuntikan pasien
KEBIJAKAN Ada kolaborasi/ instruksi dengan dokter
PERSIAPAN 1. Kapas alkohol
2. Alat khusus (pen) dengan obat di dalamnya
PROSEDUR 1. Beri salam
2. Cuci tangan dan gunakan handscoen
3. Sebelum menyuntikan obat, tanyakan terlebih dahulu
kepada pasien apakah pasien ada mual, muntah atau
kurang nafsu makan
4. Bial ada mual, muntah atau kurang nafsu makan,
konsultasikan kembali kepada dokter
5. Bila tidak ada keluhan tentang nafsu makan, mual
ataupun muntah tanyakan kepada pasiententang pen
yang sering digunakan
6. Menanyakan kepada pasien lokasi penyuntikan

MEMBERIKAN INJEKSI OBAT INSULIN


DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KUSUS (PEN)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/3

sebelumnya. P-enyuntikan dapat dilakukan pada:


a. Otot deltoideus (1/3 lengan atas bagian atas)
Otot fastus lateralis (1/3 paha bagian atas)
b. SIAS (Spina Iliaka Anterior Superior)
c. 2-3 jari dari daerah umbilikus
7. Desinfeksi dengan kapas alkohol area injeksi
8. Suntikan obat (terlebih dahulu membuka tutup pen)
dengan posisi tegak lurus (90ᵒ) pada lokasi yang telah
ditentukan
9. Setelah selesai penyuntikan lakikan desinfeksi dengan
hanya mengoleskan sedikit kapas alkohol pada daerah
suntikan

104
10. Anjurkan pasien untuk menunggu 15-30 menit setelah
suntikan, kemudian makan sesuai porsi yang telah
disediakan
11. Rapikan pasien
12. Bereskan alat-alat
13. Buka handscoen
14. Cuci tangan
15. Beri salam
16. Dokumentasikan tindakan

Catatan:
Bila pemberian insulin menggunakan spuit insulin, hitung
dosis pemberian insulin dalam streep dengan rumus
sebagai berikut:

Besarnya spuit insulin X Jumlah pemberian


Insulin dalam persediaan
Contoh : 40 unit X 6
100 unit
= 2,4 streep
5. IRD
6. Rawat inap
MEMBERIKAN INJEKSI OBAT INSULIN
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KUSUS (PEN)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 3/3

105
MEMBERIKAN NUTRISI PARENTERAL
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Nutrisi yang dimasukkan melalui vena sentral atau perifer

TUJUAN 1. Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit pasien


2. Meningkatkan kebutuhan kalori dan protein pasien
3. Sebagai tindakan pengobatan
KEBIJAKAN Seluruh pasien yang membutuhkan nutrisi [parenteral
PERSIAPAN 1. Handscoen

106
2. Cairan yang diberikan
PROSEDUR 1. Botol cairan parenteral digantungpada tiang infus
2. Tutup botol dibuka lalu tusukkan selang saluran infus
3. Cairan dialirkan sampai udara tidak ada dalam selang
infus
4. Cairan infus diatur sesuai terapi kolaborasi
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Rawat inap

MELAKUKAN IRIGASI MATA


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan mata dngan cara mengalirkan cairan ke
dalam mata
TUJUAN 1. Untuk membersihkan mata yang kotor
2. Untuk mengeluarkan benda asing
3. Untuk melakukan pengobatan mata
KEBIJAKAN -

107
PERSIAPAN 1. Boorwater 5% atau obat/ cairan lain yang dipakai di
dalam tempatnya
2. Spuit 20cc/ khusus untuk mata
3. Kapas basah steril dalam kom
4. Kassa steril
5. Pengalas/ handuk

Perhatian:
Pasien diatur dalam posisi dudukdengan kepala miring ke
arah mata yang akan diirigasi

PROSEDUR 1. Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan


dilakukan
2. Perawat mencuci tangan
3. Pakai handscoen
4. Pengalas dipasang di dada sampai bahu pasien
5. Letakkan bengkok di bawah mata yang akan dilakukan
Irigasi
6. Mata yang akan diirigasi dibersihkan dengan kapas
basah dari arah dalam ke luar
7. Spuit diisi cairan yang akan dipakai
8. Kelopak mata dibuka dengan kapas basah, cairan
disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam ke luar
9. Setelah selesai kelopak mata dikeringkan dengan
kaps lembab, wajah dikeringkan dengan handuk
10. Obat mata diberikan bila perlu
11. Setelah selesai pasien direpaikan kembali
12. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
13. Buka handscoen
14. Perawat mencuci tangan
15. Dokumentasikan tindakan

108
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Rawat inap
MELAKUKAN IRIGASI MATA
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MELAKUKAN IRIGASI TELINGA


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mencuci rongga telinga di bagian luar dengan cairan yang
dialirkan/ di semprotkan ke dalamnya
TUJUAN 1. Membersihkan rongga teling dari nanah, kotoran
telinga dan benda asing
2. Dilakukan padapasien OMP (Otitis Media Purulenta)
KEBIJAKAN -
PERSIAPAN 1. Spuit basah/ spuit khusus untuk irigasi
2. Cairan/ obat yang diperlukan dalam tempatnya
3. Bengkok 1 buah
4. Perlah/ pengalas
5. Handuk

109
6. Pinset khusus untuk telinga
7. Kapas
PROSEDUR 1. Jelakan tentang tinakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangtan
3. Pakai handscoen
4. Pasang pengalas di atas bahu
5. Dengan tangan kiri petugas, daun telinga ditarik ke
arah atas dan sedikit belakang
6. Ujung spuit di letakan di depan lubang telinga dengan
aliran agak keras, tetapi jangan sampai menutupinya
7. Penyemprotan dilakukan pada sisi lubang atas telinga
namun hati-hati
8. Cairan yang keluar dari lubang telinga di tampung
menggunakan bengkok
9. Penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai rongga
telinga bersih
10. Setelah lubang telinga bersih, dikeringkan dengan
kapas dan daerah sekitarnya dikeringkan dengan
handuk
11. Telinga diteteskan obat bila perlu
12. Sesudah selesai, pasien dirapikan kembali
13. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
14. Buka handscoen
15. Perawat cuci tangan
16. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT 3. IRD


4. Rawat inap
MELAKUKAN IRIGASI TELINGA

110
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

MELAKUKAN SKIN TEST


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan bantuan kepada pasien untuk memasukkan
makanan kedalam mulutnya yang disebabkan karena
ketidakmampuan paien
TUJUAN Membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisi melalui
mulut, wajib dibantu untuk memberikannya
KEBIJAKAN -
PERSIAPAN 1. Makanan dan minuman yang diperlukan oleh pasien

111
2. Serbet makanan (jika perlu)
3. Sendok makan
4. Lingkungan dirapikan
5. Posisi pasien dengan kepala lebih tinggi
6. Perawat mencuci tangan
PROSEDUR 1. Serbet dibentangkan di bawah dagu
2. Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan
untuk bekerja atau posisi berdiri di sisi pasien
3. Ingatkan pasien untuk berdoa
4. Pasien ditawarkan minum terlebih ahuli
5. Berikan makanan eskan
6. Perawat sedikit demi sedikit. Perhatikan keadaan
pasien
7. Pasien diberikan minum
8. Setelah selesai, rapikan pasien
9. Alat-alat dibereskan
10. Perawat mencuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan dan jumlah makanan yang
dihabiskan
UNIT TERKAIT Rawat inap

MELAKUKAN SKIN TEST


No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

112
MENOLONG MEBERIKAN MAKANAN/MINUMAN
KEPADA PASIEN
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyajikan / memberikan makanan/minuman kepada
pasien dengan daftar makanan/diet pasien
TUJUAN 1. Agar pasien mendapat makanan/minuman pada waktu
yang telah ditentukan
2. Untuk menolong pasien yang tidak sanggup atau tidak
dapat makan/minum sendiri

113
3. Membantu mempercepat penyembuhan
4. Membantu meningkatkan selera makan/minum pasien
KEBIJAKAN Pasien yang tidak dapat makan sendiri
PERSIAPAN Alat-alat makan sesuai kebutuhan misalnya baki, piring,
sendok, garpu, gelas minuman, serbet, k/p pisau dan
mangkuk untuk cuci tangan
PROSEDUR KERJA A. PASIEN SAMBIL DUDUK
1. Makanan/minuman disiapkan
2. Pasien diberitahukan dan dibantu untuk duduk di
tempat tidur atau kursi
3. Lingkungan dirapikan
4. Pasien diberi serbet untuk alas (dikondisikan)
5. Pasien diberkan makan / minum
6. Rapikan pasien
7. Bereskan alat
8. Dokumentasikan tindakan
B. PASIEN BERBARING
1. Makanan/minuman disiapkan
2. Pasien diberitahukan dan dibantu (kalau perlu) untuk
miring
MENOLONG MEMBERIKAN MAKANAN/MINUMAN
KEPADA PASIEN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

1. Atur posisi pasien agar dapat dipastikan tidak terjadi


aspirasi atau tersedak
2. Pasien diberi makan / minum
3. Rapikan pasien
4. Bereskan alat
5. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

114
MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADA PASIEN
MUNTAH
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menolong pasien pada saat muntah atau setelah muntah

TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman kepada pasien


2. Mencegah aspirasi
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien muntah dan setelah muntah
PERSIAPAN 1. Near beken (bengkok)
2. Kertas pembersih / Tissue
PROSEDUR KERJA 1. Gunakan handscoen
2. Mencuci tangan

115
3. Meletakkan near beken (bengkok) di bawah dagu
4. Rambut pasien disingkap ke belakang
5. Membantu pasien pada wajtu muntah
6. Pada pasien yang dapat duduk, perawat menolong
dengan menyokong dahi dan untuk pasien istirahat
baring, perawat menganjurkan/membantu pasien
memiringkan kepala untuk memberikan rasa nyaman
punggung dan tengkuk dipijit
7. Membantu pasien berkumur dengan bersih
8. Membersihkan bibir dengan kertas tissue
9. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
10. Membereskan peralatan
11. Lepaskan handscoen
12. Mencuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap, IRJ
MEMBERI MAKAN / MINUM / OBAT VIA NGT
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan makanan cair/minuman/obat ke dalam
lambung dengan menggunakan selang sonde
TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan
elektrolit dan obat
KEBIJAKAN Setiap pasien yang tidak mampu memasukkan makanan
melalui mulut dan terpasang sonde (NGT)
PERSIAPAN Alat-alat :
1. Makanan cair (susu, cairan), obat-obatan sesuai
kebutuhan
2. Stetoskop
3. Corong
4. Air minum dalam gelas

116
5. Bengkok
6. Spuit 50cc (sesuai kebutuhan)
7. Pengalas
8. Handscoen
PROSEDUR KERJA 1. Pasien dan keluarga diberitahu
2. Perawat mencuci tangan
3. Pakai handscoen
4. Pasang pengalas di bawah dagu pasien
5. Lakukan pengetesan apakah selang sonde masih
terpasang dengan baik
6. Masukkan sedikit air putih ke dalam corong
7. Masukkan makanan dan obat melalui corong sesuai
kebutuhan pasien
8. Bilas dengan air putih
9. Rapikan pasien

MEMBERI MAKAN / MINUM / OBAT VIA NGT


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

1. Bereskan alat-alat
2. Lepas handscoen
3. Cuci tangan
4. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

117
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menimbang berat badan bayi dengan menggunakan
timbangan
TUJUAN 1. Mengetahui berat bdana dan perkembangan bayi
2. Membantu menentukan program pengobatan dan diet
KEBIJAKAN Semua bayi yang dirawat di ruang rawat gabung dan di
ruang neonati ditimbang setiap hari
PERSIAPAN 1. Timbangan
2. Pengalas
3. CM keperawatan
PROSEDUR KERJA 1. Memasang pengalas pada timbangan bayi, kemudian
timbangan diatur agar jarum menunjukkan angka nol
2. Member penjelasan kepada keluarga
3. Mencuci tangan
4. Membuka pakaian bayi (dalam keadaan telanjang)

118
5. Menimbang bayi dengan cara menidurkan bayi dengan
posisi terlentang
6. Melihat jarum timbangan dan menunjukkan angka
berapa
7. Mengenakan pakaian bayi lengkap
8. Membersihkan alat-alat dan mencuci tangan
9. Melakukan pendokumentasian timbangan bayi pada
catatan keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perinatalogi, Ruang Rawat Gabung

MEMBERI MINUM BAYI DENGAN SENDOK


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan minum berupa air putih, ASI atau Pasi pada
bayi menggunakan sendok
TUJUAN Memenuhi kebutuhan nutrisi dan elektrolit pada bayi
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien bayi yang belum bias menetek
pada ibunya
PERSIAPAN 1. Susu / Air putih / PASI
2. Gelas
3. Sendok
4. Gelas pengukur
5. Kain alas untuk tetesan susu
PROSEDUR KERJA 1. Mencuci tangan
2. Mengidentifikasi bayi yang akan diberi minum
3. Mengukur jumlah minuman bayi sesuai dengan umur
4. Mengisi gelas minuman bayi dengan susu/air
putih/PASI
5. Mengetes panas susu/air putih/PASI (meneteskan

119
susu/air putih/PASI pada punggung tangan perawat
dengan sendok)
6. Mendinginkan atau memanaskan susu/air putih/PASI
jika terlalu panas atau dingin
7. Memeriksan apakah bayi BAK/BAB
8. Mengangkat bayi dari box
9. Meletakkan kain las di bawah dagu
10. Memberikan minuman kepada bayi dengan
memperhatikan
- Posisi bayi
- Jumlah susu/air putih/PASI dalam sendok
MEMBERI MINUM BAYI DENGAN SENDOK
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

- Bayi tidak tersedak atau aspirasi


11. Membuat bayi bersendawa setelah selesai minum
dengan cara menepuk-nepuk punggung bayi
12. Membaringkan bayi dalam box dengan posisi miring
13. Membereskan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Dokumentasikan tindakan, jumlah dan jenis yang
diminum
UNIT TERKAIT Ruang Perinatalogi dan Ruang Anak (Bayi)

120
MEMBERIKAN LATIHAN PASIF
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu latihan yang diberikan kepada pasien yang tidak
bias melakukan aktifitas secara mandiri / sendiri
TUJUAN 1. Melatih pasien agar bisa beraktifitas sendiri
2. Mencegah kontraktur
3. Mencegah atrofi
KEBIJAKAN Pasien yang tidak bisa melakukan aktifitas secara mandiri
PERSIAPAN 1. Pasien dengan gangguan aktifitas
2. Penjelasan kepada pasien tentang tujuan latihan dan
dampak bisa dilakukannya latihan
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam, panggil nama secara benar
2. Menjelaskan tentang tindakan yang akan diberikan
3. Cuci tangan lalu kenakan handscoen
4. Menyiapkan pasien dengan posisi terlentang
5. Lakukan latihan dengan cara kedua tangan diletakkan
di atas dan di bawah anggota bagian tubuh yang dilatih
6. Lakukan gerakan sebanyak 5x untuk setiap sendi
7. Atur posisi pasien dalam posisi anatomi
8. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan

121
latihan sendiri
9. Lepas handscoen
10. Cuci tangan
UNIT TERKAIT Rawat Inap

122
Range Of Motion Aktif Dan Pasif
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 1/3

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan
kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena
penyakit, diabilitas, atau trauma. Dimana klien menggerakan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif.
TUJUAN 1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot
yang dapat dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan
keadaan pasien.
2.  Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan
otot.
KEBIJAKAN 1. ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing
klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).
2. ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
PROSEDUR LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH
a. Latihan I
1. Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang
sehat ke atas.
2. Letakkan kedua tangan diatas kepala.
3. Kembalikan tangan ke posisi semula.

b. Latihan II
1. Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan
yang sehat.
2. Kembalikan keposisi semula.

c. Latihan III
1. Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke
atas.
2. Kembalikan ke posisi semula.

123
Range Of Motion Aktif Dan Pasif
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 2/3

d. Latihan IV
1. Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat.
2. Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
3. Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.

e. Latihan V
1. Pegang pergelangan tangan yang kontraktur menggunakan
tangan yang sehat angkat ke atas dada.
2. Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah keluar.

f. Latihan VI
1. Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat
kemudian luruskan.
2. Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat.

g. Latihan VII
1. Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur.
2. Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang kontraktur.
3. Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat,
kemudian turunkan pelan-pelan.

h. Latihan VIII
1. Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat
ke atas sekitar 3cm.
2.  Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi
kemudian ke sisi yang satunya lagi.
3. Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.

i. Latihan IX
1. Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada
lutut yang kontraktur dengan tangan yang lain.
2. Dengan tangan yang lainnya penokong memegang oinggang
pasien.
3. Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
4. Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.

124
Range Of Motion Aktif Dan Pasif
No Dokumen No. revisi Halaman
RSUD
BOLIYOHUTO II 3/3

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

125
TEHNIK FISIOTERAPI DADA
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan latihan
pada daerah dada dan punggung dengan cara melakukan
latihan pernapasan, menepuk-nepuk dan menggetarkan
dada (breathing exercise, claping dan vibrating)
TUJUAN 1. Membantu agar secret yang melekat pada alveoli
terlepas dan terdorong sehingga dapat keluar pada
percabangan bronchus dan trachea
2. Merangsang terjadinya batuk
KEBIJAKAN Pasien yang mengalami tirah baring dan infeksi paru-paru
PERSIAPAN 1. Pasien
2. Stetoskop
3. Handuk
4. Bedak talk
PROSEDUR KERJA A. Latihan pernapasan (breathing exercise)
Bentuk latihan :
a. Pernapasan diafragma
Melatih pasien bagaimana bernapas dengan
menggunakan diafragma dengan cara :
- Pasien dianjurkan menarik napas melalui hidung
dan menghembuskan lewat mulut secara perlahan-
lahan
- Pasien dianjurkan bernapas dalam seperti tersebut
di atas dengan frekuensi 6-20 kali lalu dibatukkan
- Latihan napas dalam dilakukan setiap 1-2 jam
b. Batuk
Tujuan dari latihan batuk untuk mengeluarkan benda
asing dari saluran napas efisien termasuk menge-
TEHNIK FISIOTERAPI DADA

126
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO

luarkan benda secret dari tractus respiratori


Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Susunan saraf pusat
- Kemampuan menarik napas dalam dan
menghembuskan
- Kekuatan otot dinding abdomen yang cukup
B. Menepuk-nepuk dada (clapping)
a. Melakukan clapping dengan cara kedua tangan
perawat menepuk-nepuk dada dan atau punggung
pasien secara bergantian di mana hanya bagian tepi
telapak tangan yang bersentuhan dengan permukaan
tubuh sampai ada rangsangan batuk. Bila sudah ada
rangsangan batuk pasien dianjurkan membetukkan
dan mengeluarkan lendir ditampung dalam sputum
pot – prosedur ini dilakukan beberapa kali sampai
lendir bersih dan apasien lega
b. Pada waktu penepukan perhatikan keadaan pasien
dan reaksi pasien
C. Menggetarkan (Vibrasi)
a. Perawat mencuci tangan
b. Menganjurkan pasien menarik napas dalam, pada
waktu mengeluarkan napas kedua tangan perawat
diletakkan di bagian samping depan dari cekungan
iga, kemudian membuat getaran-getaran lembut.
Prosedur ini dilakukan beberapa kali sampai pasien
merasa lega
c. Merapikan pasien dan alat-alat
d. Perawat mencuci tangan
e. Mencatat pada catatan perawat: reaksi pasien,
jumlah dan warna sputum/secret yang keluar
UNIT TERKAIT Rawat Inap

MELATIH PASIEN UNTUK BATUK SECARA EFEKTIF

127
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melatih pasien untuk batuk efektif dengan mengajarkan
dan melaksanakan sendiri agar lendir/sputum bisa keluar
TUJUAN 1. Agar pasien dapat melakukan tekhnik batuk efektif
secara mandiri
2. Membantu mengatasi masalah pernapasan pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan :
1. Bronchitis
2. Broncopneumonia
3. Asma bronchial
PERSIAPAN 1. Bengkok
2. Sputum pot
3. Kertas tissue
4. Stetoskop
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam
2. Beri penjelasan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Menganjurkan pasien bernapas dalam (3 kali)
6. Menganjurkan pasien untuk batuk sekuat tenaga
7. Mengulangi sampai 3 kali
8. Bila pasien bisa mengeluarkan dahaknya dibuang ke
dalam sputum pot yang telah diberikan desinfektan
9. Membersihkan mulut dengan menggunakan kertas
tissue
10. Mengontrol paru-paru dengan auskultasi
11. Observasi respon pasien
MELATIH PASIEN UNTUK BATUK SECARA EFEKTIF

128
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO

12. Membersihkan peralatan dan kembalikan ke tempatnya


13. Mencuci tangan
14. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MELATIH PASIEN UNTUK BERNAPAS DALAM

129
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengajari dan memberikan contoh kepada pasien untuk
menghirup dan mengeluarkan napas dalam (maksimal)
TUJUAN 1. Membantu mengurangi rasa sakit
2. Membantu pasien dalam mengatasi masalah
pernapasannya
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien dengan gangguan pernapasan
2. Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri
PERSIAPAN 5. CM keperawatan
6. Pena / ballpoint
PROSEDUR KERJA 1. Member penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Mengatur posisi pasien
3. Berikan contoh terlebih dahulu sebelum menganjurkan
pada pasien
4. Menganjurkan pasien menghirup napas pelan-pelan,
perawat menghitung 1-2
5. Menganjurkan pasien untuk mengeluarkan napas
pelan-pelan
6. Perawat menghitung 1-2
7. Mengamati perkembangan dada dan perut
8. Memperbaiki teknis bernapas sampai 10 kali
9. Observasi respon pasien
10. Dokumentasikan tindakan
Perhatian : gunakan masker saat melakukan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap, IRJ
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

130
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan kompres dingin pada pasien yang
memerlukan dengan menggunakan air es.
TUJUAN 1. Membantu menghentikan perdarahan.
2. Membatasi peradangan.
3. Mengurangi rasa nyeri.
KEBIJAKAN Seluruh pasien yang memerlukan kompres dingin.
PERSIAPAN 1. Perlak kecil pengalas.
2. Waskom berisi es / air es.
3. Handuk kecil.
4. Handscoen.
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan.
2. Pasang handscoen.
3. Masukkan handuk kecil kedalam Waskom berisi air es.
4. Pasang pengalas.
5. Handuk yang telah dimasukkan kedalam air es
diletakkan dibagian tubuh pasien yang akan dikompres.
6. Ulangi tindakan tersebut sampai beberapa kali hingga
masalah teratasi atau berkurang.
7. Observasi keadaan pasien.
8. Lepaskan handscoen.
9. Cuci tangan.
10. Dokumentasi tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

131
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

132
MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita mengalami
demam tinggi.dengan cara kompres air hangat.
TUJUAN 1. Memberikan tindakan cepat dan tepat pada pasien
demam tinggi.
2. Mencegah menggigil dan kejang.
KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat sebagai control suhu.
PERSIAPAN 1. Waskom sedang / besar.
2. Air hangat (37. c).
3. Thermometer.
4. Lap mandi / waslap.
5. Sarung tangan.
6. Perlak.
PROSEDUR KERJA 1. Jelaskan pada pasien / keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan.
2. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
3. Tutup tirai atau pintu.
4. Ukur suhu dan nadi pasien.
5. Lepaskan pakaian pasien dan langsung tutup
menggunakan selimut.
6. Letakkan perlak dibawah tubuh pasien.
7. Periksa suhu air celupkan waslap dan letakkan lap
yang sudah basah dimasing – masing ketiak dan
lipatan paha diteruskan kompres ekstremitas lain

133
selama 5 menit sambil lihat respon pasien.
8. Keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu dan nadi
klien setiap 15 menit, observasi respon klien.
9. Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai
kebutuhan, bila suhu sudah turun hentikan tindakan.
10. Keringkan ekstremitas seluruhnya dan pertahankan
selimut atau ganti selimut yang kering.
11. Rapikan pasien.
12. Bereskan alat – alat dan ganti tenun bila basah.
13. Buka handscoen.
14. Cuci tangan.
15. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

KUMBAH LAMBUNG
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

134
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan lambung dengan cara memasukkan air /
cairan tertentu kedalam lambung dan mengeluarkan
kembali dengan menggunakan selang penduga lambung.
TUJUAN Membersihkan dan mengeluarkan racun / darah dari dalam
lambung.
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien dengan keracunan : obat, zat
kimia makanan.
2. Dilakukan pada pasien hematemesis.
PERSIAPAN 1. NGT.
2. Jelly.
3. Disposible 50 cc.
4. Corong air.
5. Bengkok.
6. Ember besar.
7. Handscoen.
8. Masker.
PROSEDUR KERJA 1. Petugas memakai pelindung (handscoen dan masker).
2. Memasang perlak dan alas didada pasien.
3. Meletakkan bengkok dibawah dagu pasien.
4. Menentukan panjang selang penduga (NGT) yang
masuk kedalam lambung.
5. Memberikan jelly/pelicin pada ujung NGT.
6. Menutup NGT dengan cara ditekuk/diklem.
7. Masukkan NGT pelan – pelan kedalam lambung
melalui hidung, bagi pasien sadar dianjurkan untuk
menelan pelan – pelan sambil menarik nafas panjang.

135
8. Meyakinkan NGT masuk kedalam lambung dengan
cara masukkan ujung selang NGT kedalam mangkok
yang berisi air dan tidak tampak gelembung udara
dalam air.
9. Setelah yakin NGT masuk kelambung pasien, posisi
diatur miring kiri tanpa bantal dan posisikan kepala
lebih rendah.
10. Memasang corong pada pangkal selang kemudian
masukkan air/cairan, selanjutnya tunggu air keluar dan
tampung dalam ember yang sudah disiapkan.
11. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air
keluar berwarna bening / tidak berbau racun / obat.
12. Mengobservasi tanda – tanda vital pasien.
13. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD.

KUMBAH LAMBUNG
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MEMASANG CEROBONG ANGIN


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

136
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasang canule berlubang melalui anus sampai rectum.

TUJUAN Mengeluarkan udara dari saluran pencernaan bagian


bawah.
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien keluhan lambung.
PERSIAPAN 1. Canule rectal.
2. Vaselin.
3. Bengkok yang berisi air.
4. Perlak.
5. Sampiran.
6. Handscoen.
PROSEDUR KERJA 1. Beritahu pasien / keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Mencuci tangan.
3. Pakai handscoen.
4. Pasang perlak dibawah bokong penderita.
5. Atur posisi miring kiri / kanan.
6. Ujung canule diolesi vaselin.
7. Ajarkan teknik relaksasi sebelum memasang canule.
8. Memasang canule sesuai panjangnya rectum :
- Bayi : 2,5 – 3,8 cm.
- Toddler dan pre school : 5 – 7,5 cm
- Usia sekolah : 10 cm.
- Dewasa : 10 – 20 cm.
9. Perhatikan haemoroidnya.
10. Masukkan ujung canule pada bengkok yang telah diisi
air, lamanya menurut kebutuhan yang diperlukan,

137
perhatikan udara yang keluar.
11. Observasi respon pasien dan rapikan pasien.
12. Membereskan peralatan.
13. Lepaskan handscoen.
14. Mencuci tangan.
15. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MEMASANG CEROBONG ANGIN


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MELAKUKAN UJI TOURNIQUET ( RUMPLE LEED )


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO 01 MARET 2020
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

138
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan pada klien dengan memasang
alat ukur terisi pada lengan atas untuk mengetahui
terjadinya kelainan hemostatis.
TUJUAN Mengetahui ada atau tidaknya kelainan hemostatis.
KEBIJAKAN Semua klien yang dicurigai mengalami gangguan
hemostatis.
PERSIAPAN 1. Tensi meter.
2. Stetoskop.
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam.
2. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan.
4. Pakai handscoen.
5. Pakai manset pada lengan atas.
6. Hubungkan manset dengan tensi meter.
7. Ukur tekanan systole dan diastole.
8. Jumlah hasil systole dan diastole selanjutnya dibagi
dua.
9. Hasil pembagian dipertahankan selama 5 menit.
10. Lepaskan manset tensi meter.
11. Periksa daerah fossa cubiti dan observasi adanya
petechie.
12. Bila positif, laporkan kekonsulen.
13. Buka handscoen.
14. Cuci tangan.
15. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MELAKUKAN UJI TOURNIQUET ( RUMPLE LEED )

139
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MENGHITUNG TETESAN INFUS


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

140
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menghitung tetesan infus dalam menit.

TUJUAN 1. Sebagai tindakan pengobatan.


2. Memberikan cairan nutrisi parenteral.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang terpasang infus.
PERSIAPAN 1. Jam tangan dengan penunjuk detik.
2. CM keperawatan.
3. Pena / ballpoint.
PROSEDUR KERJA 1. Mencuci tangan.
2. Menjelaskan pada pasien / keluarga tentang tujuan
menghitung tetesan infuse.
3. Mengatur dan melihat posisi infuse, apakah tetesan
infuse lancar.
4. Menghitung jumlah tetesan dalam 1 menit sesuai
dengan program dokter dengan rumus :
- Volume total infuse x …. Tetesan.
- Total infuse dalam 1 menit.
5. Atur tetesan infuse sesuai dengan jumlah
tetesan/menit.
6. Mencuci tangan.
7. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENGHITUNG TETESAN INFUS


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

141
MERAWAT LUKA
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

142
Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengganti balutan luka dan mengobati luka dengan obat
desinfektan.
TUJUAN 1. Melindungi luka dari trauma mekanik.
2. Mencegah kontaminasi dari kotoran tubuh.
3. Membantu hemostatis.
4. Menghambat / membunuh mikroorganisme.
5. Memberikan rasa nyaman pada pasien.
6. Mencegah komplikasi dan mempercepat proses
penyembuhan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang luka dan ada advis dari dokter
yang merawat.
PERSIAPAN 1. Packing set perawatan luka.
2. Bengkok.
3. Obat antibiotic dan antiseptic.
4. Plester dan gunting.
5. Verban gulung.
6. Sarung tangan steril.
7. Perlak pengalas.
8. CM keperawatan.
9. Tempat sampah medis.

MERAWAT LUKA
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR KERJA 1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan


luka.

143
2. Cuci tangan.
3. Siapkan alat – alat.
4. Beri salam.
5. Jelaskan tujuan.
6. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan
dimulai.
7. Pertahankan privasi pasien selama tindakan dilakukan.
8. Atur posisi pasien.
9. Beri pengalas dibawah luka.
10. Lepaskan plester dan balutan.
11. Bersihkan bekas plester.
12. Cuci tangan.
13. Buka packing set perawatan luka.
14. Pakai sarung tangan (handscoen).
15. Buka luka dengan pinset.
16. Kaji kondisi luka.
17. Bersihkan area luka dengan normal saline (NaCl 0,9
%).
18. Keringkan area luka dengan khas steril.
19. Rawat luka dengan antiseptic atau antibiotic local
(bethadine/sofratul) sesuai kondisi luka.
20. Tutup luka dengan khas steril.
21. Buka sarung tangan (handscoen).

MERAWAT LUKA
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

1. Beri penjelasan tentang hal yang perlu diwaspadai


seperti luka berdarah, basah, kotor dan balutan
terlepas, mohon dilaporkan kepada petugas.

144
2. Rapikan alat dan lingkungan.
3. Cuci tangan.
4. Beri salam.
Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

PERAWATAN KOLOSTOMI
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Mengetahui :

SPO 01 MARET 2020


Direktur RSUD BOLIYOHUTO

145
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai
kebutuhan.
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
2. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma.
3. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungan.
4. Memunculkan dampak psikologi terhadap stoma
tersebut.
KEBIJAKAN Dilakukan pada seluruh pasien yang terpasang kolostomi.
PERSIAPAN 1. Kantong kolostomi.
2. 1 set perawatan luka.
3. Kapas NaCl 0,9 %.
4. Kasa steril.
5. Plester.
6. Zink salep / zink oil.
7. Bengkok.
8. Pengalas.
9. Sarung tangan.
10. Kantong plastic kolostomi.
PROSEDUR KERJA 1. Cek catatan keperawatan.
2. Beri salam.
3. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Siapkan alat.
5. Cuci tangan.
6. Pakai handscoen.
7. Pasang pengalas dibagian kanan / kiri sesuai stoma.
8. Observasi produk stoma (warna, konsistensi, bau, dll).
9. Membuka kantong kolostomi dengan hati – hati
menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit.
10. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl
0,9 % / kapas air hangat.

146
11. Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril.
12. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma.
13. Memberikan salep / zink oil tipis – tipis jika ada iritasi
kulit sekitar stoma.
14. Mengukur stoma dan membuat lubang kantong
kolostomi sesuai ukuran stoma.
15. Membuka satu sisi / sebagian perekat kantong
kolostomi.
16. Menempelkan kantongkolostomi dengan posisi sesuai
kebutuhan menggunakan pinset untuk mempermudah
memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi.
17. Membuka sisa perekat dan hindari masuknya udara
dalam kantong.

PERAWATAN KOLOSTOMI
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

PERAWATAN KOLOSTOMI
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

18. Merapikan pasien dan lingkungannya.


19. Merapikan alat dan membuang sampah.
20. Melepas sarung tangan dan cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan.

147
UNIT TERKAIT Rawat Inap.

148
AFF HEACTING
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit.

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi.


2. Mencegah tertinggalnya benang.
KEBIJAKAN Seluruh pasien dengan luka dijahit menggunakan benang
yang harus di aff.
PERSIAPAN Satu set alat steril, terdiri dari :
- Pinset anatomi.
- Pinset chirurgic.
- Klem arteri.
- Gunting lurus.
- Khas steril.
Peralatan yang tidak steril :
- Gunting.
- Plester.
- Bengkok.
- Pengalas.
- Alcohol dalam tempatnya.
- Betadine dalam tempatnya.
- Larutan desinfektan dalam tempatnya.
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.

149
3. Cuci tangan dan pakai handscoen.
4. Pasang pengalas dan bengkok.
5. Balutan lama dibuka dan dibuang kedalam bengkok.
6. Luka dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan
alcohol dan dilakukan satu arah dari dalam keluar.
7. Letakkan khas steril disamping luka.
8. Simpul jahitan ditarik sedikit keatas secara hati – hati
dengan memakai pinset chirurgi sehingga benang yang
ada didalamnya kelihatan, benang ini digunting lalu
ditarik hati – hati kemudian dibuang pada khas yang
telah disediakan.
9. Periksa luka apakah ada benang yang tersisa /
tertinggal.
10. Luka dioles dengan betadine.
11. Luka ditutup dengan khas steril dan diplester.
12. Peralatan dibereskan dan pasien dirapikan.
13. Peralatan yang telah dipakai direndam dalam larutan
desinfektan yang sudah disiapkan.
14. Buka handscoen.
15. Cuci tangan.
16. Beri salam.
17. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap.

AFF HEACTING
No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

MELAKUKAN SUCTION

150
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melakukan penghisapan lender dari mulut dan hidung
dengan menggunakan alat.
TUJUAN Untuk memperlancar jalan nafas.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan gangguan pernafasan
karena jalan nafas tersumbat oleh lender.
PERSIAPAN 1. Alat penghisap (suction) dengan botol berisi larutan
desinfektan, misalnya : lisol.
2. Pinset steril.
3. 1 kom berisi aquades / NaCl 0,9 %.
4. Spatel lidah / mayo tube (jika perlu).
5. Kertas tissue.
6. Bengkok.
7. Oksigen (O2).
PROSEDUR KERJA 1. Menjelaskan pada pasien / keluarganya tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang sampiran.
3. Mengatur posisi pasien.
4. Mencuci tangan.
5. Memakai handscoen.
6. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang
penghisap.
7. Menghisap lendir dengan cara :
- Menghidupkan mesin.
- Memasukkan kateter penghisap kedalam kom
151
berisi aquadest / NaCl 0,9 % untuk mengontrol
apakah alat penghisap bekerja dengan baik dan
mencegah trauma pada mukosa.
- Menjepit kateter dengan tangan kiri.
- Memasukkan ujung kateter dengan tangan kanan
menggunakan pinset kedalam mulut / hidung
sampai kerongkongan bila perlu kateter dimasukkan
kedalam lagi.
8. Pasang oksigen (O2) sesuai indikasi.
9. Rapikan pasien.
10. Lepaskan handscoen, masukkan pada bengkok.
11. Mencuci tangan.
12. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT Semua bangsal rawat inap dan rawat jalan.

MELAKUKAN SUCTION
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU


(CARDIO PULMONAL)

152
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melakukan bantuan naps dan kompresi jantung
menggunakan alat
TUJUAN Agar pasien kembali dapat bernapas dan jantungnya
kembali secara spontan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan:
 Sumbatan jalan napas
 Depresi pernapasan
 Gangguan sirkulasi
PERSIAPAN 1. Facemask sesuai ukuran
2. Ambubag
3. Peralatan intubasi
4. Papan resusitasi
5. Handuk/ bantal kecil
6. Peralatan suction
7. Meja emergensy yang berisi alat-alat dan obat-obatan
emergency

153
PROSEDUR 1. Gunakan handscoen
2. Atur posisi pasien (telentang)
3. Lakukan hiperekstensi kepala pasien
4. Bila pasien tidak bernapas bersihkan jalan napas
(rongga mulut dan faring dengan sapuan jari (swab
finger)
Selanjutnya gunakan suction untuk menghisap cairan
yang bisa menyumbat jalan napas. Kemudian kepala
dimiringkan
5. Jaga agar mulut tetap terbuka
6. Bila pasien tetap tidka bernapas
 Tiupkan udara melalui mulut pasien dengan
menutup hidung, atau meniupkan lewat hidung
pasien dengan menutup mulut. Tiupan diberikan
sebanyak 5 kali dengan cepat
 Perhatikan pergerakan dada
7. Bila dada tidak mengmbang, pasang pipa stopbaring
(bentuk 5)
8. Lepas handscoen
9. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Rawat inap
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(CARDIO PULMONAL)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/2

154
HUKNAH RENDAH DAN TINGGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/4

Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan cairan fisiologis (Nacl) ke dalam kolon/ colon
desendens (huknah rendah) dan ke dalam kolon/ colon
assendens (huknah tinggi)
TUJUAN 1. Merangsang peristaltik usus sehingga pasien apat
buang air besar/ BAB (Huknah rendah)
2. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan
operasi dan diagnostik
3. Sebagai tindakan pengobatan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan
eliminasi ataupun sebagai keperluan pemeriksan
PERSIAPAN 1. Sampiran
2. Selimut mandi/ kain penutup
3. Pengalas
4. Irigator lengkap dengan kanula sesuai umur pasien
5. Cairan hangat (Nacl)
6. Bengkok dengan cairan desinfektan hidroklorin 0,5%
7. Pelicin/ jelly
8. Pispot 2 buah

155
HUKNAH RENDAH DAN TINGGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/4
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR 1. Beri salam


2. Jelaskan tindakan keperwatan yang akan
dilaksanakan pada paien, dan minta persetujuan
(infomedconcent)
3. Dekatkan alat pada pasien, pintu ditutup an pasang
sampiran
4. Cuci tangan
5. Pakai handsoen
6. Menyiapkan pasien dalam posisi tidur
 Miring ke kiri untuk huknah rendah
 Mirirng ke kanan untuk huknah tinggi
7. Pasang pengalas
8. Pasang selimut mandi, pakaian bagian bawah
ditanggalkan, tutup dengan selimut pasien
9. Isi irigator dengan Nacl hangat
10. Pasang kanula rectum pada ujung swlang diolesi
pelicin, uara dikeluarkan, selang dijepit/ klem
11. Irigator dipegang dengan tang kiri perwat pada
huknah rendah setinggi 50 cm dengan waktu 20
menit

156
PROSEDUR 12. Dekatkan alat pada pasien, pintu ditutup an pasang
sampiran
13. Cuci tangan
14. Pakai handsoen
15. Menyiapkan pasien dalam posisi tidur
 Miring ke kiri untuk huknah rendah
 Mirirng ke kanan untuk huknah tinggi
16. Pasang pengalas
17. Pasang selimut mandi, pakaian bagian bawah
ditanggalkan, tutup dengan selimut pasien
18. Isi irigator dengan Nacl hangat
19. Pasang kanula rectum pada ujung swlang diolesi
pelicin, uara dikeluarkan, selang dijepit/ klem
20. Irigator dipegang dengan tang kiri perwat pada huknah
rendah setinggi 50 cm dengan waktu 20 menit
21. Klem selang dibuka, cairan dimasukkan perlahan-
lahan meksimal 1 liter
22. Bila cairan sudah habis, selang diklem dan kanula
dicabut
23. Pasien tetap dalam posisi miring dan beri tahu untuk
menahan sebentar, kemudian pasang pispot
24. Setelah selesai, dibersihkan dan dikeringkan lalu
pasien dirapikan

HUKNAH RENDAH DAN TINGGI


No Dokumen No. Revisi Halaman

3/4
RSUD BOLIYOHUTO

157
25. Bereskan alat
26. Lepaskan handscoen
27. Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 3. IRD
4. Rawat inap
HUKNAH RENDAH DAN TINGGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

4/4
RSUD BOLIYOHUTO

PEMBERIAN OKSIGEN

158
DENGAN KANUL/ CANULE DAN MASKER
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Pemberian kebutuhan oksigen kepada pasien dengan
menggunakan nasal kanule dan masker
TUJUAN Membantu memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan pernapasan
PERSIAPAN 1. Tabung oksigen + regulator
2. Masker O2
3. Nasal kanule
4. Handscoen
5. Catatan medis keperawatan
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Pakai handscoen
3. Jelaskan tindakan keperawtan yang akan diberikan
pada pasien dan keluarga
4. Atur posisi pasien; semi fowler
5. Siapkan alat; periksa isi tabung O2, flow meter an
humidifie. Pastikan berfungsi baik
6. Lakukan pengetesan pada punggung tangan, ada atau
tidak aliran udara
7. Hubungkan selang oksigen dengan tabung O2
8. Buka flow meter dengan ukuran yang disesuaikan
dengan kebutuhan pasien (...liter/ menit)
9. Pasang masker O2 pada mulut dan hidung,
Dan pasang kanule nasal ganda pada hidung pasien

159
10. Tanyakan pada pasien apakah sesaknya mulai
berkurang
11. Lepaskan handscoen
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan keperwatan yang telah
dilakukan
UNIT TERKAIT 5. IRD
6. Rawat inap
PEMBERIAN OKSIGEN
DENGAN KANUL/ CANULE DAN MASKER
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/2

160
MENGUKUR TINGGI BADAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melakukan pengukuran tinggi badan paien dengan
menggunakan alat pengukur tinggi badan
TUJUAN 1. Untuk mengetahui tinggi badan pasien
2. Untuk mengetahui perkembangan tinggi badan pasien
3. Membantu menentukan status gizi; diet makanan
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada semua pasien baru
2. Ibu hamil, bayi dan ank
3. Pasien tertentu bila diperlukan
PERSIAPAN 1. Alat pengukur tinggi badan (yang tertempel di dinding/
set timbangan berat basdan sentimeter dan penggaris
segitiga siku-siku
2. Catatan medik keperawatan
3. Alat tulis
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Beri tahu pasien dan keluarga tindakan akan dilakukan
3. Minta pasien berdiri di depan alat ukur yang tertempel
di dinding (jika pasien memungkinkan untuk berdiri).
Jika tidak dapt berdiri, lakukan pengukuran denagn
sentimeter dan penggaris segitiga
4. Lakukan pengukuran tinggi badan
5. Beritahu keluarga hasil pengukuran yang didapat
6. Bereskan alat dan minta pasien kembali ke posisinya

161
7. Cuci tangan
8. Dokumentasikan tindakan, catat hasil yang didapat
UNIT TERKAIT 7. IRD
8. Rawat inap
MENGUKUR TINGGI BADAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

162
MEMBANTU PASIEN DALAM LATIHAN OTOT
(RANGE OF MOTION)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan bantuan mobilisasi pada ekstremitas atas dan
bawah secara aktif dan pasif
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kekakuan pada otot dan sendi
pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien bed rest
PERSIAPAN 1. Handscoen
2. Catatan medik keperawartan
3. Alat tulis
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Pakai handscoen
3. Kaji keadaan umun pasien
4. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
5. Melakukan pergerakan pada leher dan ekstremitas
atas :
a. Gerakan fleksi dan ekstensi pada leher
b. Gerakan fleksi dan ekstensi pada bahu dan siku
c. Menggerakkan pergelangan tangan
6. Pelakukan pergerakan pada ekstremitas bawah
a. Gerakan fleksi dan ekstensi dari tumit dan lutut
b. Gerakan abduksi dan rotasi dari pangkal paha

163
c. Gerakkan fleksi dan ekstensi dari pergelangan
kaki
7. Melakukan prosedur dengan tidak menimbulkan rasa
sakit
8. Menciptakan rasa nyaman
9. Lepaskan handscoen
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 9. IRD
10. Rawat inap
MEMBANTU PASIEN DALAM LATIHAN OTOT
(RANGE OF MOTION)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

164
MEMBANTU MENGGUNAKAN TONGKAT/ KRUK
DAN PENYANGGAH TUBUH
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membantu pasien turun dari tempat tidurdan atau kursi
roda, untuk berjalan menggunakan tongkat/ kruk dan
penyanggah tubuh
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan mobilisasi pasien
2. Memberikan rsa nyaman
3. Melatih otot dan sendi
KEBIJAKAN Dilakukan pad pasien yang menggunalkan tongkat/ kruk
dan penyanggah tubuh
PERSIAPAN 1. Tongkat/ kruk, penyangggah tubuh seduai ukuran dan
kebutuhan
2. Catatan medik keperawatan
3. Alat tulis
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Jel;askan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Bantu pasien duduk di tepi tempat tidur
4. Memperagakan cara menggunakan tongkat/ kruk atau
penyanggah tubuh
5. Membantu pasien menempatkan tongkat/ kruk atau
penyanggah tubuh
6. Membantu pasien turun dari tempat tidur

165
7. Mendampingi pasien berjalan
8. Mengobservasi keadaan umum pasien selama
berjalan
9. Mengukur kembali posisis pasien untuk istirahat
10. Cuci tangan
11. Dokumentaikan tindakan
UNIT TERKAIT 11. IRD
12. Rawat inap
MEMBANTU MENGGUNAKAN TONGKAT/ KRUK
DAN PENYANGGAH TUBUH
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

166
MENYISIR RAMBUT
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengatur rambut pasien agar rapi dengan menngunakan
sisir, dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir
rambut sendiri
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan
kepercayaan diri pasien
2. Memelihara agar rambut tetap rapi
3. Mencegah adanya kutu dan kototran lain
4. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan keterbatasan fisik (tidak
bisa menyisir rambut sndiri)
PERSIAPAN 1. Sisir, minyak rambut/ air
2. Kertas untuk membungkus rambut rontok
3. Pengalas/ handuk
4. Ikat rambut/ karet gelang
5. Bengkok
6. Handscoen

167
PROSEDUR 1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai handscoen
3. Mengatur posisi pasien
4. Kain pengalas/ handuk diletakkan di bawah baju
5. Rambut pasien disisir
6. Bila rambut pasien panjang dan kusut, di belah
menjadi 2 bagian dan disisir bertahap dari ujung ke
panggal
7. Rambut pendek pasien disisir dari pangkal ke ujung
8. Rambut yang rontok dikumpulakan dan dibungkus
dengan kertas yang disiapkan/ tissue dan diletakkan
dalam bengkok
9. Parikan pasien, bereskan alat
10. Lepas handscoen
11. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Rawat inap

MENYISIR RAMBUT
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

168
MERAWAT KUKU
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan dan memotong kuku pasien yang panjang
dan kotor pada pasien yang tidak fapat melakukannya
sendiri
TUJUAN Menjaga kebersihan, mencegah penularan dan mencegah
timbulnya infeksi
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami masalah personal
hygene dengan kuku yang panjang dan kotor
PERSIAPAN 1. Pemotong kuku
2. Handuk kecil/ tissue
3. Bengkok
4. Baskom berisi air hangat
5. Sabun dalam tempatnya
6. Sikat kuku
7. Kaps secukupnya
8. Minyak kelapa/ baby oil secukupnya
9. Penggosok kapalan (jika perlu)
10. Handscoen

169
PROSEDUR 1. Beri salam
2. Informasikan pada pasien, siapkan pasien, kemudian
perawat mencuci tangan dan memaka handscoen
3. Rendam tangan (kuku) pasien pada baskom yang
telah berisi air hangat kurang lebih 5 menit
4. Bila kuku sangat kotor
5. Harus disikat dengan sabun dan kemudian bilas
hingga bersih dan keringkan dengan handuk/ tissue
6. Bila ada kapalan pada tangan dan kaki dilakukan
pengosokkan
7. Balur minyak kelapa/ baby oil pada ujung jari pasien
dan lakukan masase ringan agar peredaran darah
lancar
8. Bereskan alat, informasikan kepada pasien bahwa
kegiatan sudah selesai dilaksanakan
9. Lepaskan handscoen
10. Cuci tangan
11. Beri salam
12. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT Rawat inap

MERAWAT KUKU
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

170
MENOLONG PASIEN PADA WAKTU
BUANG AIR BESAR (BAB)
DAN BUANG AIR KECIL (BAK)
RSUD BOLIYOHUTO No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membantu pasien yang hendak buang air besar atau
buang air kecil di atas tempat tidur
TUJUAN 1. Mengurangi pergerakan pasien
2. Membentu pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi
3. Mengetahui adanya kalainan feces atau urine secara
langsung
KEBIJAKAN -
PERSIAPAN 1. Pispot tertutup/ urinal
2. Pengalas
3. Kapas cebok dalam tempatnya/ air
4. Tissue
5. Sarung tangan
6. Bengkok
7. Sampiran
8. Selimut

171
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu
2. Pakai srung tangan
3. Pintu ditutup dan sampiran dipasang
4. Pakaian bawah pasien dibuka, bagian tubuh ditutup
selimut
5. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat
bokong bila perlu di bantu lalu pasang pengalas
6. Pispot diletakkan sampai tepat di bawah bokong
pasien, bila pasien tidak dapat melakukan sendiri
petugas membantu dengan tangan kiri untuk menekuk
lutut dan mengangkat pinggul pasien sedangkan
tangan kanan meletakkkan pispot sampai posisi tepat
dan nyaman
7. Bila sudah selesai BAB/ BAK kakiu pasien
direnggangkan, selimut dibuka sedikit lalu anus dan
daerah genitalia dibersihkan dari atas ke bawah
secara berulang sampai bersih
8. Setelah selesai, pispot diangkat. Tutup dan turunkan
9. Bokongn pasien dirapikan, alat dibereskan
10. Buka sarung tangan dan cuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT 1. IRD


2. Rawat inap
MENOLONG PASIEN PADA WAKTU
BUANG AIR BESAR (BAB)
DAN BUANG AIR KECIL (BAK)
RSUD BOLIYOHUTO No Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

172
MENGELUARKAN TINJA SECARA MANUAL
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengeluarkan feaces dari anus dengan menggunakan jari
telunjuk perawat.
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan eliminasi pasien.
2. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang kesulitan buang air besar.
PERSIAPAN 1. Handscoen.
2. Minyak pelumas / Vaseline / jelly.
3. Bengkok.
4. Tissue closet.
5. Wash lap / handuk.
6. Selimut.
7. Sabun.
8. Air dalam kom.
9. Pasu najis / stick pan.
PROSEDUR KERJA 1. Mengkaji pasien kembali terhadap tindakan yang akan
dilakukan.
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai tindakan yang akan dilakukan.
3. Memasang tabir disekeliling tempat tidur.
4. Mencuci tangan.
5. Melepas pakaian bawah.
6. Tutup bagian bawah dengan selimut.
7. Membantu pasien dalam posisi tidur miring kiri

173
membelakangi perawat, dengan posisi lutut kanan
ditekuk atau sikap sim.
8. Dekatkan pasu najis / stick pan ke panggul pasien.
9. Memakai handscoen.
10. Membasahi sarung tangan bagian telunjuk dengan
minyak pelumas / Vaseline / jelly diatas bengkok.
11. Kemudian pasien dianjurkan untuk bernafas dalam.
12. Memasukkan jari telunjuk perlahan – perlahan kedalam
anus dengan arah menuju umbilicus sampai terasa
adanya sumbatan feaces.
13. Membuat gerakan melingkar / sirkuler dengan jari
telunjuk 2 – 5 kali untuk merangsang spinter anus,
kemudian jari telunjuk dikeluarkan dari anus.
14. Mengeluarkan semua feaces dengan jari telunjuk dan
ditampung dalam pasu najis / stick pan.
15. Observasi respon pasien.
16. Anus dan sekitarnya dibersihkan dengan kertas / tissue
kloset kemudian disabuni dan dibersihkan dengan
wash lap basah sampai bersih. Setelah bersih bokong
dikeringkan dengan handuk.

MENGELUARKAN TINJA SECARA MANUAL


No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

MENGELUARKAN TINJA SECARA MANUAL

174
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3

RSUD BOLIYOHUTO

17. Membuang feaces.


18. Melepas sarung tangan dan meletakkan pada
bengkok.
19. Merapikan pasien dan lingkungannya.
20. Membereskan peralatan dan kembalikan pada
tempatnya.
21. Mencuci tangan.
Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DIATAS


TEMPAT TIDUR

175
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien.
TUJUAN 1. Memberikan perasaan nyaman pada pasien.
2. Mencegah terjadinya decubitus.
3. Memelihara kebersihan dan kerapian.
KEBIJAKAN Dikerjakan bila alat tenun kotor / basah setiap 2 X 24 jam.
PERSIAPAN 1. Alat tenun bersih (seprei, perlak, steek laken, selimut,
sarung bantal).
2. Kereta dorong / trolley.
3. Ember besar tertutup untuk alat tenun kotor.
4. Dua buah Waskom berisi larutan bayclin / khlorin 0,5 %
dan air bersih.
5. Lap basah dan lap kering.
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam.
2. Pasien / keluarga diberikan penjesan tentang tindakan
yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan lalu kenakan handscoen.
4. Bantal diletakkan diatas trolley, selimut kotor
dimasukkan ditempat alat tenun.
5. Pasien dimiringkan pada sisi tempat tidur.
6. Lepaskan alat tenun yang kotor dengan menggulung
satu per satu sampai bawah punggung pasien, steek
laken dibersihkan dengan larutan khlorin 0,5 % /
bayclin kemudian gulung setengah sejauh mungkin.

176
7. Seprei yang bersih digulung setengah bagian kemudian
gulungannya diletakkan dibawah punggung pasien, dan
yang setengah bagian diratakan serta dipasangkan
pada kasur.
8. Perlak yang digulung diratakan.
9. Steek laken digulung sebagian dan diletakkan dibawah
punggung pasien, yang sebagian lagi diletakkan lagi
diatas perlak, lalu dimasukkan kebawah kasur bersama
– sama.
10. Pasien dimiringkan kebagian yang bersih.
11. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu dimasukkan pada
tempat tenun kotor.
12. Perlak yang belum dibersihkan separuhnya dibersihkan
dengan larutan khlorin 0,5 % / bayclin dan dikeringkan.
13. Seprei yang separuhnya lagi dipasangkan, begitu juga
steek laken.
14. Sarung bantal yang kotor dilepas, isi bantal diratakan
dan bantal diperiksa, kemudian sarung bantal bersih
dipasangkan.
15. Bantal dususun / diatur.
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DIATAS
TEMPAT TIDUR
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DIATAS


TEMPAT TIDUR

177
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

16. Pasien dibaringkan dalam posisi yang nyaman.


17. Selimut bersih dipasang.
18. Atur posis pasien sambil memperlihatkan keadaan
umumnya.
19. Alat – alat dirapikan : untuk pasien menular, alat –
alat tenun kotor harus direndam dengan khlorin 0,5 %
selama 20 menit dalam wadah tertutup
20. Lepas handscoen.
21. Cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT Rawat Inap.

PENCEGAHAN DECUBITUS

178
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tidakan pencegahan yang diberikan kepada pasien
yang tidur lama atau yang tidak bias mobilisasi secara
mandiri.
TUJUAN 1. Untuk memperlancar peredaran darah.
2. Untuk mencegah terjadinya pneumonia.
3. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
KEBIJAKAN 1. Pasien tirah baring lama.
2. Pasien yang tidak bisa mobilisasi secara mandiri.
PERSIAPAN Format dokumentasi keperawatan.
PROSEDUR KERJA 1. Mandikan pasien 1 X sehari.
2. Jaga kelembaban kulit pasien.
3. Ubah posisi pasien setiap 3 jam / sesuai kebutuhan.
4. Perhatikan tanda – tanda kemerahan, bula dan lecet.
5. Saat mengubah posisi pasien lakukan massage
dengan minyak kelapa atau lotin dan lakukan claping.
6. Jaga kebersihan tempat tidur, laken dan steek laken
tetap kering.
7. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap.

PERAWATAN TETANUS
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

179
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Perawatan pasien tetanus sesuai prosedur.
TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien tetanus.
2. Menurunkan angka kematian akibat tetanus.
KEBIJAKAN Perawatan terhadap pasien tetanus tidak diperlukan suatu
ruang isolasi khusus, melainkan dapat dirawat diruang
perawatan biasa atau diruang intensif tergantung stadium
penyakitnya.
PERSIAPAN

PROSEDUR KERJA 1. Pasien tetanus di IRD ditentukan stadium (derajat)


penyakitnya oleh dokter jaga atau atas perintah dokter
spesialis bedah.
a. Untuk tetanus ringan sampai sedang dirawat
diruang isolasi.
b. Untuk tetanus sedang dengan komplikasi sampai
berat dirawat diruang intensif, berkoordinasi dengan
dokter spesialis anasthesi.
2. Bagi pasien tetanus yang sudah dirawat diruang isolasi
namun dalam perjalanan penyakit pasien jatuh
kestadium yang lebih berat, maka dokter jaga agar
melapor kedokter spesialis apakah pasien dapat
dirawat diruang intensif.
3. Untuk poin 1. B dan poin 2 maka perawat ruangan agar
menghubungi dan menjelaskan kepada keluarga
pasien tentang keadaan pasien.

180
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

PERAWATAN TETANUS
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MEMBANTU PASIEN YANG DAPAT PINDAH SENDIRI


DARI TEMPAT TIDUR KE KERETA DORONG

181
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membantu pasien pindah dari tempat tidur kekursi roda
tanpa mengangkat pasien.
TUJUAN 1. Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan
sendi.
2. Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah ruangan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang belum boleh jalan sendiri.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Menjelaskan pada pasien / keluarganya tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Mengunci roda tempat tidur, letakkan kursi roda
merapat pada pinggir tempat tidur.
4. Mengunci kursi roda.
5. Menganjurkan pasien bergeser perlahan lahan kekursi
roda dan dipersilahkan duduk.
6. Setelah pasien duduk dikursi roda, pasien diselimuti
dengan rapi.
7. Perawat mencuci tangan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap dan Rawat Jalan.

PEMINDAHAN PASIEN DARI RUANG INTENSIF

182
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Urutan pasien pindah / keluar dari ruang intensif.

TUJUAN Pasien tidak memerlukan perawatan intensif lagi.


KEBIJAKAN Pedoman pelayanan intensif rumah sakit.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Instruksi pada chart dan tanda tangan dokter intensif
pindah / keluar dari ruangan intensif.
2. Dokter memeriksa pasien, bila sudah indikasi pindah
ruangan, dokter mnenanda tangani pada catatan medic
pasien.
3. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign.
4. Petugas menghubungi keluarga pasien
menginformasikan bahwa pasien boleh pindah dan
menanyakan ruangan yang akan dituju.
5. Petugas ruangan intensif menghubungi ruangan yang
akan dituju dan mengklarifikasi tempat.
6. Bila tempat sudah siap, petugas intensif membuat
resume pasien pindah dan menghubungi kembali
petugas ruangan yang akan dituju untuk
menginformasikan bahwa pasien sudah siap
dipindahkan dan kemudian pasien dijemput oleh
petugas ruangan tersebut.
UNIT TERKAIT Ruang Intensif, Rawat Inap.

183
PEMINDAHAN PASIEN DARI RUANG INTENSIF
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

ALUR PASIEN MASUK ICU


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

184
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Urutan – urutan pasien masuk keruangan intensif sesuai
dengan prosedur.
TUJUAN 1. Pasien masuk sesuai dengan indikasinya.
2. Pasien mendapatkan pengamanan yang cepat dan
tepat.
KEBIJAKAN Pedoman pelayanan Anestesiologi di Rumah Sakit.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Penderita dikonsultasikan oleh SMF (Bedah, anak,
interna, kandungan) ke intensif / anastesi.
2. Dokter intensif melakukan pemeriksaan penderita
ruangan atau IRD.
3. Bila dokter intensif acc dirawat diruangan maka dokter
intensif menghubungi petugas ICU.
4. Petugas ICU menyiapkan bed dan peralatan yang akan
digunakan.
5. Petugas ruangan atau IRD akan menghubungi petugas
ICU untuk mengkonfirmasikan bahwa akan mengirim
pasien.
6. Petugas ruangan di IRD akan menghubungi petugas di
ICU.
7. Bila kondisi pasien dalam keadaan kritis harus
didampingi oleh dokter.
8. Penderita diterima oleh petugas ICU dan dilakukan
serah terima dengan lengkap mengenai permasalahan
pasien (lisan dan tertulis).

185
UNIT TERKAIT ICU, IRD, Rawat Inap.

ALUR PASIEN MASUK ICU


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

TATA TERTIB MASUK KE RUANG


KAMAR OPERASI
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

186
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Masuk keruang pembedahan adalah masuk keruangan
tempat pembedahan dilakukan.
TUJUAN Agar petugas mengetahui cara – cara masuk keruang
pembedahan dengan sopan, tertib dan disiplin.
KEBIJAKAN Disiplin masuk kamar operasi
PERSIAPAN 1. Pakaian khusus kamar operasi.
2. Penutup kepala.
3. Masker.
4. Alas kaki khusus kamar operasi.
PROSEDUR KERJA 1. Semua petugas harus sehat, bebas dari infeksi
penyakit menular.
2. Mengganti pakaian dari luar dengan pakaian khusus
kamar operasi diruang ganti pakaian.
3. Memakai tutup kepala, masker, alas kaki khusus kamar
operasi secara baik dan benar.
4. Menjaga ketertiban lingkungan kamar operasi.
5. Tidak diperkenankan keluar dari lingkungan kamar
operasi saat memakai atribut kamar operasi.
6. Bila dengan alas an tertentu keluar dengan memakai
atribut kamar operasi, maka saat masuk kembali
kekamar operasi harus ganti atribut kamar operasi lagi.
UNIT TERKAIT IBS.

TATA TERTIB MASUK KE RUANG


KAMAR OPERASI
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

187
MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI
KE KAMAR OPERASI
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

188
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melakukan penjemputan pasien pasca operasi di kamar
operasi ke ruang operasi.
TUJUAN Untuk memberikan perawatan lanjutan diruang rawat inap.
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan perawatan lanjutan diruang
rawat inap.
PERSIAPAN Alat – alat :
1. Brancart / tempat tidur dorong yang siap pakai sesuai
indikasi.
2. Bengkok, tissue.
3. Checklist pasien pindah.
4. Buku ekspedisi
PROSEDUR KERJA 1. Memindahkan pasien dari tempat tidur RR (recovery
Room) ke brancart atau tempat tidur ruang rawat inap
yang telah disediakan (O2, standart infuse, pengaman,
TT).
2. Mengatur posisi sesuai kondisi pasien.
3. Mengatur alat – alat medis yang dipakai.
4. Mengobservasi daerah dioperasi.
5. Menerima operan obat – obatan program dokter dan
perawat anasthesi secar tertulis.
6. Perhatikan keadaan umum dan keselamatan pasien
selama perjalanan.
UNIT TERKAIT IBS, Rawat Inap.

MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI


KE KAMAR OPERASI

189
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PERAWATAN PASIEN DIRUANG PULIH (RR)


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

190
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Perawatan pasca bedah sejak pasien dipindahkan ke
ruang pulih sampai diserah terimakan kepada perawat
diruang rawat inap.
TUJUAN 1. Mengawasi kondisi pasien selama masa pemulihan.
2. Mencegah dan mengatasi timbulnya komplikasi yang
timbul akibat pembedahan / pembiusan.
3. Segera mengatasi komplikasi yang timbul akibat
pembedahan / pembiusan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien pasca operasi.
PERSIAPAN 1. O2.
2. Tensimeter.
3. Stethoscope.
4. Jam tangan dengan penunjuk detik.
5. CM Keperawatan.
6. Pena.
PROSEDUR KERJA 1. Mempertahankan jalan nafas dengan posisi extensi
kepala.
2. Member O2 sesuai dengan kebutuhan.
3. Mengukur tanda – tanda vital tiap ½ jam sampai
keadaan pasien stabil.
4. Mengawasi tingkat kesadaran pasien.
5. Melaksanakan perawatan pasien yang terpasang
infuse.
6. Mengukur intake dan output cairan.
7. Mengawasi adanya perdarahan pada luka operasi.
8. Melakukan pemeliharaan kebersihan mulut.

191
9. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT Ruang Pulih (Recovery Room).

PERAWATAN PASIEN DIRUANG PULIH (RR)


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

KEBERSIHAN RUANG RAWAT


No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD II 1/2
BOLIYOHUTO

192
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Kebersihan ruang rawat meliputi kebersihan kamar, tempat
tidur, lingkungan.
TUJUAN 1. Untuk menjaga lingkungan Rumah Sakit tetap bersih dan
indah
2. Memberi rasa nyaman dan tenang kepada semua
pengguna Rumah Sakit
3. Menvcegah infeksi nosokomial dan membudayakan
kebersihan pada semua pihak
KEBIJAKAN 1. Semua petugas Rumah Sakit, siswa / mahasiswa yang
praktek, pasien, pengunjung dan penunggu pasien wajib
turut memelihara kebersihan ruangan / lingkungan
2. melakukan bongkaran ruangan sebulan sekali atau
sewaktu-waktu bila diperlukan
PERSIAPAN 43. tempat sampah umum yang tertutup
44. alat-alat terkait kebersihan
PROSEDUR 45. Pekarya/CS menyapu/mengepel 2x sehari setiap ada
kotoran seperti muntahan, urine, dan sebagainya dengan
memakai larutan sesuai ketentuan
46. Pekarya/CS membersihkan kaca, pintu dan jendela 2x
seminggu
47. Pekarya/CS melawa-lawa seminggu 1x
48. Pekarya/CS membersihkan kamar mandi setiap hari / setiap
pasien pulang.
49. Pekarya/CS membersihkan wastafel setiap hari
50. Pekarya/CS mengganti handuk cuci tangan setiap kali
basah, setiap hari
51. Perawat bertangung jawab terhadap kebersihan
52. Perawat/pekarya merapikan tempat tidur dan meja pasien
53. Perawat/pekarya mengganti alat-alat tenun setiap kotor dan
basah

KEBERSIHAN RUANG RAWAT

193
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD 2/2
BOLIYOHUTO

54. Kepala ruangan memantau, membimbing perawat dan


PROSEDUR pekarya dalam menjaga dan meningkatkan kebersihan

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

KEWASPADAAN UNIVERSAL
No Dokumen No. revisi Halaman

II 1/1
RSUD
BOLIYOHUTO

194
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Upaya pencegahan infeksi yang didapatkan di RS dalam
kurun waktu 3 x 24 jam sejak mendapat perawatan dan bukan
merupakan sisi atau residual dari infeksi sebelumnya
TUJUAN Mengobservasi kemungkinan terjadinya infeksi dan
memberikan perlindungan baik terhadap pasien maupun untuk
tenaga kesehatan saat menjalankan tugas
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua tenaga kesehatan dan pasien yang
ada di lingkungan RS
PROSEDUR 55. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
56. memakai sarung tangan dan masker bila melakukan
tindakan yang kontak langsung dengan cairan tubuh pasien
57. melakukan tindakan secara antiseptic
58. jaga kesterilan alat / instrument
59. jaga kebersihan pasien dan lingkungan
60. pemakaian satu alat untuk satu orang pasien
61. pembagian tempat sesuai prosedur

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

CUCI TANGAN (SCRUBBING)


No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD II 1/2
BOLIYOHUTO

195
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO
SPO
KEPERAWATAN
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Adalah cuci tangan untuk tindakan pembedahan dengan
menggunakan air dan cairan desinfectan agar bebas bakteri
dan spora
TUJUAN 5. menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit serta mengurangi jumlah mikro organisme
sementara.
6. memutuskan mata rantai penularan infeksi
7. mencegah infeksi luka operasi
KEBIJAKAN Menjadikan tangan bebas kuman
PROSEDUR c. persiapan
6. chorhexidine 5% hibischrub
7. sikat dan pembersih kuku
8. air mengalir
d. pelaksanaan
62. hidupkan kran air
63. basahi kedua tangan, bubuhkan detergen (chorlaxidine 5%
hibiscrub 2 cc) gosokkan pada kedua tangan dari ujung jari
sampai siku, bilas dengan air mengalir untuk
menghilangkan debu dan lemak
64. perhatikan posisi ujung-ujung jari harus lebih tinggi dari
pada siku
65. ambil sikat yang disiapkan, teteskan hibiscrub 2cc pada
kedua tangan, disikat dari ujung jari sampai siku kemudian
bilas dengan air bersih
66. lakukan berulang-ulang sampai ± 6-10 menit
67. bilas dengan air bersih yang mengalir
68. keringkan tangan dengan kain steril

UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

196
CUCI TANGAN (SCRUBBING)
No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD II 2/2
BOLIYOHUTO

ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/4

197
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Alat untuk mengetahui irama jantung

TUJUAN 4. Untuk mengetahui adanya kelainan jantung


5. Gangguan penghentaran jantung
6. Mengetahui adanya kelainan miocard
7. Mengetahui adanya pengaruh obat-obatan jantung
terutama digitalis
8. Mengetahui gangguan elektrolit
9. Mengetahui adanya perikarditis
10. Mengetahui pembesaran jantung
KEBIJAKAN Kebijakan dan prosedur pelayanan intensif ditetapkan
sebagai pedoman kerja bagi staf unit pelayanan
PERSIAPAN 5. Mesin EKG
 1 kabel untuk listrik
 1 kabel untuk ground
 1 kabel untuk penderita yang terdiri dari 6 bagian
6. Plat elektroda yaitu:
 Elektroda ekstremitas yang diikat dengan ban
pengikat khusus
 Elektroda yang dilengkapi dengan balon
pengisap
7. Jelly untuk pengantar listrik
8. Kertas EKG
9. Kain kassa/ tissue untuk pembersih jelly
Persiapan penderita
1. Memberitahu penderita bahwa akan dilakukan
perekaman jantung

198
2. Menganjurkan penderita untuk membuka pakaian dan
perhiasan
3. Penderita diminta untuk berbaring
UNIT TERKAIT 3. IRD
4. Rawat inap
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/4
RSUD BOLIYOHUTO

199
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/4
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR Cara menempatkan elektroda:


4. Elektroda ekstremitas dipasang pada pergelangan
tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan
yang sudah diberikan jelly
5. Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kiri/
kanan sebelah dalam
6. Merah (RA) untuk lengan kanan
7. Kuning (LA) lengan kiri
8. Hijau (LF) untuk tungkai kiri
9. Hitam (RF) untuk tungkai kanan
10. Elektroda sandapan unipolar perikordial dipasang
pada:
 V1 : Sela iga ke 4 pada garis sternal kanan
 V2 : Sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
 V3 : Diantara V2 dan V4
 V4 : Sela iga ke 5 pada garis tengah
klavikula
 V5 : Garis aksila depan sejajar V4
 V6 : Garis aksila tengah sejajar V4
 V7 : Garis aksila belakang sejajar V4
 V8 : Garis skapula belakang sejajar V4
 V9 : batas kiri kolumna vertebra sejajar V5
 V3R : Lokasi sama dengan V3 tetapi pada
sebelah kanan
 V7
11.

200
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. Rawat inap
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

4/4
RSUD BOLIYOHUTO

201
PASIEN PULANG PAKSA
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu langkah-langkah yang dilakukan apabila pasien/
keluarga menolak untuk rawat inap
TUJUAN 1. Memastikan pasien/ keluarga memahami tujuan rawat
inap dan resikoterhadap keputusan yang telah diambil
pasien/ keluarga
2. Menghindari terjadinya tuntutan dhukum terhadap RS
dikemudian hari
KEBIJAKAN 8. HE dilakukan oleh dokter dan perawat
9. Pasien/ keluarga menandatangani surat penolakan
PERSIAPAN 10. Surat penolakan
11. Catatan perawatan
PROSEDUR 1. Dokter memberikan HE tentang kondisi pasien,
komplikasi/ resiko dan program perawatan/
pengobatan
2. Pasien/ keluarga menandatangani surat penolakan
3. Dokter menjadi saksi dan menandatangani kolom
saksi
4. Dokter menegaskan sekali lagi informasi yang telah
diberikan, yang merawat dan tanda tangan
5. Perawat menanda tangani sebagai saksi
6. Pasien menyelesaikan administrasi RS

202
UNIT TERKAIT 3. IRD
4. Rawat inap
PASIEN PULANG PAKSA
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

203
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN
DENGAN PERILAKU
GRIEVING (BERKABUNG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mendampingi pasien yang dalam keadaaan berkabung
sampai dapat menerima kenyataan
TUJUAN 3. Untuk memenuhi kebutuhan emosional diri
4. Mencegah terjadinya tindakan merusak diri
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami grieving/
berkabung
PERSIAPAN 12. Ruang yang aman, nyaman dan tenang sehingga
pasien bebas mengungkapkan perasaannya
13. Catatan medik keperawatan
14. Alat tulis
PROSEDUR 7. Beri salam
8. Ciptakan suasana yang aman, nyaman dan tenang
sehingga pasien bebas mengungkapkan perasaanya
9. Bina hubungan saling percaya
10. Perhatikan intake dan output
11. Perhatikan keseimbangan kebutuhan istirahat
12. Beri kesempatan pada pasien untuk melewatai
beberapa tahapan dari grieving/ berduka
D : denial/ menolak
A : anger/ marah

204
B : begaining/ tawar-menawar
D : depresi/ diam
A : accepted/ menerima
13. Cegah perilaku pasien yang cenderung bertindak
merusak diri dalam menghadapi kecemasan
14. Bantu pasien dalam menerima kenyataan akan
kehilangan
15. Bantu pasien dalam mengidentifikasi reaksi kehilangan
16. Beri salam, pamitan
17. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 5. IRD
6. Rawat inap
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN
DENGAN PERILAKU
GRIEVING (BERKABUNG)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/2

205
MEMBERSIHKAN KARANG GIGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan gigi yang terdapat karang gigi dan
pewarnaan
TUJUAN Agar gigi tetap bersih dan sehat
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua gigi yang ada karang gigidan
mengalamai pewarnaan
PERSIAPAN 15. Kaca mulut
16. Pinset
17. Sonde
18. Scaler
19. Occo
20. Handscoen
21. Masker
22. Saliva injektor
23. Alas dada pasien
PROSEDUR 19. Beri salam
20. Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
21. Cuci tangan
22. Pakai handscoen
23. Pakai masker
24. Pasien didudukkan di kursi pasien
206
25. Pasien dipasang pengalas dada
26. Pasien dianjurkan membuka muut
27. Psang she aparat- saliva injektor
28. Bersihkan gigi dengan scaler
29. Beri penyuluhan
30. Lepaskan handscoen
31. Cuci tangan
32. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ (Poliklinik Gigi)

MEMBERSIHKAN KARANG GIGI


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

207
PENAMBALAN GIGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/3
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan penambalan gigi yang sudah lubang dan
masih bisa ditamabal
TUJUAN Untuk mempertahankan gigi agar tidak sampai dilakukan
pencabutan
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua gigi yang sudah lubang dan masih
bisa ditambal
PERSIAPAN 24. Sonde
25. Boor
26. Kaca mulut
27. Pinset
28. Excavator
29. Plastis instrumen
30. Burnisher
31. Cement spatula
32. Cement stopper
33. Cement powder/ liquid
34. Glass plate
35. Handscoen
36. Masker
37. Kapas

208
38. Cotton roll
39. Alkohol
40. TKF
41. CHKM
42. Eugenol
43. Dentroit/ cavaton
44. Bonding
45. Etching
46. Komposit
47. Fuji IX/ II
48. Cement eugenol powder/ liquid

PENAMBALAN GIGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

209
PENAMBALAN GIGI
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/3
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR 1. Beri salam


2. Jelaskan tentang tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoen
5. Pakai masker
6. Pasien didudukandi kursi pasien
7. Pasien dianjurkan untuk membuka mulut
8. Bor gigi
9. Lakukan penambalan gigi
10. Berikan penyuluhan
11. Lepaskan handscoen
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD (Poliklinik Gigi)

210
PENCABUTAN GIGI
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan pengangkatan gigi yang sudah tidak bisa
linfeksi lagi
TUJUAN Untuk menghindari terjadinya infeksi di dalam mulut
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua gigi yang sudah tidak bisa dirawat
PERSIAPAN 1. Kaca mulut
2. Pinset
3. Sonde
4. Bein
5. Chrayer
6. Tang
7. Handscoen
8. Masker
9. Iodine
10. Cito ject
11. Lidocain / septocain
12. Disposable 3cc/1cc
13. Eathil chlorida
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam
2. Beritahu pasien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan

211
PENCABUTAN GIGI
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

3. Cuci tangan
4. Pakai handscoen
5. Pakai masker
6. Pasien didudukkan di kursi pasien
7. Pasien dianjurkan untuk membuka mulut
8. Lakukan injeksi (anastesi local)
9. Lakukan pencabutan gigi
10. Tutup area pencabutan gigi dengan menggunakan
tampon+iodine
11. Beri penyuluhan pada pasien
12. Lepaskan handscoen
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ (Poliklinik Gigi)

ODONTEKTOMI

212
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/4
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Pengambilan gigi impaksi yaitu gigi yang mengalami
kesukarn/ kegagalan erupasi akubat malposisi,
kekurangan tempat dan terhalang oleh gigi lain, tertutup
tulang dan jaringan lunak sekitarnya
TUJUAN Menghindari terjadinya infeksi, menghindari kista,
ameloblastoma, untuk preventiv dan perawatan orthodentik
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua gigi yang mengalami kesukaran/
kegagalan erupsi
PERSIAPAN 10. Kaca mulut
11. Pinset
12. Cheek retractor
13. Disposible 3 cc/
14. Disposible 5 cc/ spooling
15. Bein
16. Tang
17. Handscoen
18. Masker
19. Tampon
20. Bethadine
21. Nacl 0.9 %
22. Lidocaine/
23. Artheri

213
24. Needle holder
25. Bone file
26. Knable tang
27. Curette
28. Benang silk
29. Jarum heacting
30. Gunting benang
31. Csapel no. 15/ 12
32. Handle scapel
33. Gunting jaringan
34. Raspatorium
35. Pinset jaringan
36. Handipiece – coatra angle
37. Bor tulang
38. Baju operasi steril
39. Duk bolong + ampar
40. Suction
41. Foto periapokal/ mandibula
ODONTEKTOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/4
RSUD BOLIYOHUTO

214
ODONTEKTOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

3/4
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR 1. Beri salam


2. Berikan penjelasan pada pasien tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan dan tanda tangan
infomed consent
3. Cuci tangan
4. Pakai masker
5. Pakai baju operasi steril
6. Pakai handscoen
7. Pasien didudukkan di dental chair
8. Desinfeksi daerah operasi
9. Tutup wajah dan dada pasiendengan doek bolong +
doek ampar kecuali mulut
10. Anastesi blok daerah operasi
11. Insisi dengan scapel no 15
12. Buka mukosa ginggiva dengan raspatorium
13. Kontrol perdarahan
14. Pembebasan tulang di sekitar gigi impaksi
15. Pemotongan gigi menjadi beberapa bagian dan
pengambilan gigi sebagian-sebagian
16. Pengambilan dan penghalusan tulang sekitar gigi
17. Buka mukosa ginggiva dengan raspatorium
18. Kontrol perdarahan
19. Pembebasan tulang di sekitar gigi impaksi
20. Pemotongan gigi menjadi beberapa bagian dan
pengambilan gigi sebagian-sebagian

215
21. Pengambilan dan penghalusan tulang sekitar gigi
22. Kuratase
23. Spooling dengan Nacl 0.9 % + bethadine
24. Heacting ginggiva
25. Tutup bekas luka operasi dengan tampon + bethadine
26. Bereskan alat dan rapikan pasien
27. Buka handscoen
28. Cuci tangan
29. Dokumentasikan tindakan
ODONTEKTOMI
No Dokumen No. Revisi Halaman

4/4
RSUD BOLIYOHUTO

MEMBERIKAN POSISI SEMIFOWLER

216
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Cara berbaring pasien denganposisi setengah duduk

TUJUAN 5. Mengurangi sesak napas


6. Memberikan rasa nyaman
7. Membantu memperlancar keluarnya cairan, misalnya
pada WSD
8. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
KEBIJAKAN Dilakukan pada saat pasien dengan :
42. Sesak napas (penyakit jantung, astma, dll)
43. Pasien pasca bedah, bila KU baik atau bila pasien
sudah sadar betul. Misalnya : Pasca bedah pada
thoraks dan perut
PERSIAPAN 50. Bantal 1 – 5
51. Jika perlu, sandaran pungggung
PROSEDUR KERJA 30. Beritahu pasien tenatng prosedur yang akan dilakukan
31. Perawat mencuci tangan dan memakai handscoen
32. Membantu pasien duduk
33. Menyusun bantal, dengan sudut 30º – 60º
34. Menaikkan pasien
- Perawat berdiri di debelah kanan menghadap
pasien
- Menganjurkan pasien untuk menekuk lutut
35. Bila pasien tidak dapat membantu:

217
- Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur
- Masing-masing oerawat merentangkan 1 tangan
di bawah bahu, dan 1 tangan di bawah paha,
saling berpegangan
- Menganjurkan pasien untuk menundukkan
kepala dan kedua tangan di atas perut
- Salah satu perawat memberi aba-aba dan
bersama mengangkat pasien ke atas
36. Lepas handscoen dan mencuci tangan
37. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MEMBERIKAN POSISI SEMIFOWLER


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN

218
NASAL KANULE KATETER DAN MASKER
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Pemberian oksigen pada pasien dengan menggunakan
nasal kanule dan masker
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan oksigen secara efektif dan efisien
2. Membantu mengatasi masalah respirasi pasien
KEBIJAKAN Seluruh pasien yang memerlukan oksigen dalam
pernapasannya selain therapy lain yang telah didapat
PERSIAPAN 1. Oksigen
2. Nasal kanule/masker
3. Handscoen
4. CM keperawatan
PROSEDUR KERJA 1. Beri salam
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoen
5. Atur posisi pasien semi fowler
6. Control flow meter dan humidifier
7. Periksa isi tabung dan dicoba pada punggung
tangan/yang tidak tertutup oleh handscoen
8. Selang oksigen dihubungkan dengan nasal
kanule/masker
9. Pasang nasal kanule/masker pada hidung pasien
10. Flow meter dibuka dengan ukuran (2-3 liter/menit) atau
sesuai dengan kebutuhan
11. Setelah terpasang, tanyakan/klarifikasi pada pasien
apakah sesaknya berkurang?
12. Lepas handscoen
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN
NASAL KANULE KATETER DAN MASKER

219
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

13. Cuci tangan


14. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

MEMBANTU PASIEN PINDAH


DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA

220
DAN SEBALIKNYA
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk di
atas kursi roda bagi pasien yang tidak dapat berjalan
sendiri, tetapi boleh duduk
TUJUAN 9. Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan
sendi
10. Memberikan rasa nyaman pada pasien
11. Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah psien
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang tidak bisa jalan sendiri tetapi
boleh duduk
PERSIAPAN Kursi roda
PROSEDUR 38. Mencuci tangan
39. Memberitrahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
40. Meletakkan kursi roda dan membuka sandaran kaki
41. Kedua kaki pasien digeser ke pinggir tempat tidur dan
dibantu untuk duduk dengan kaki terjuntai
42. Perawat berdiri di depan pasien dengan kaki
direntangkan
43. Perawat meletakkan kedua tangan di bawah ketik
pasien dan jari-jari melebar menutupi bagian atas
44. Pasien dibantu untuk berdiri
45. Menganjurkan pasien membelakangi kursi roda
46. Kedua tangan pasien memegang kedua tangan kursi

221
roda, kemudian pasien dibantu duduk di atas kursi
roda
47. Memasang kembali sandaran kaki dan meletakkan
kaki pasien di atas sandaran
48. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT 7. IRD
8. IRJ
9. Rawat inap
MEMBANTU PASIEN PINDAH
DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
DAN SEBALIKNYA
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO
2/2

MEMANDIKAN PASIEN DITEMPAT TIDUR

222
No Dokumen No. revisi Halaman

1/3

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air dan
sabun.
TUJUAN 1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan.
2. Memberikan perasaan segar.
3. Merangsang peredaran darah.
4. Sebagai pengobatan.
5. Mencegah infeksi kulit.
6. Mendidik pasien dalam kebersihan dalam kebersihan
perorangan.
KEBIJAKAN 1. Pada semua pasien baru bila persona lhygiene kurang
dengan tingkat ketergantungan inter mediate care dan
total care.
2. Pada semua pasien yang dirawat.
3. Segera pada pasien post partum.
4. Bila diperlukan sewaktu – waktu.
PERSIAPAN 1. Satu stel pakaian bersih.
2. Waskom mandi 2 buah.
3. Air bersih dalam ember tertutup.
4. Air hangat dalam ember tertutup.
5. Sabun ditempatnya.
6. 2 waslap.
7. 1 buah handuk besar, 1 buah handuk kecil.
8. Selimut mandi / kain penutup.
9. Hand body, talk.

223
10. Tempat pakaian kotor tertutup.
11. Sampiran (k/p).
PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberitahukan dan dianjurkan untuk BAK atau
BAK terlebih dahulu bila pasien sadar.
2. Pintu, jendela / gorden ditutup, pasang sampiran jika
perlu.
3. Mencuci tangan dan menggunakan handcsoen.
4. Selimut dan bantal – bantal dipindahkan dari tempat
tidur, bila bantal masih dibutuhkan dipakai seperlunya.
5. Perawat berdiri disis kiri / kanan pasien.
6. Beritahukan pasien bahwa pakaian bagian atas dibuka,
lalu bagian yang terbuka tersebut ditutup dengan
selimut mandi atau kain penutup.
7. Pasien siap dimandikan mulai dari :
- Mencuci muka.
- Mencuci lengan.
- Mencuci dada dan perut.
- Mencuci punggung.
- Mencuci kaki.
- Mencuci lipatan paha dan genitalia.
8. Setelah selesai dimandikan, pasien dikeringkan dengan
handuk.
MEMANDIKAN PASIEN DITEMPAT TIDUR
No Dokumen No. revisi Halaman

2/3
RSUD BOLIYOHUTO

MEMANDIKAN PASIEN DITEMPAT TIDUR

224
No Dokumen No. revisi Halaman

3/3

RSUD BOLIYOHUTO
9. Dimassage pakai hand body dan diberikan talk.
10. Memakaikan baju, pasien dirapikan.
11. Alat dibereskan.
12. Lepas handscoen dan cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap.

MEMBANTU MENYIKAT GIGI

225
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan
menggunakan sikat gigi.
TUJUAN 1. Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak
berbau.
2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Memberi perasaan nyaman dan meningkatkan rasa
percaya diri.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang tidak dapat menggosok gigi
sendiri.
PERSIAPAN 1. Sikat gigi.
2. Pasta gigi.
3. Gelas kumur.
4. Kom kumur.
5. Handuk kecil.
6. K/p sedotan.
PROSEDUR KERJA 1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Pakai handscoen dan mencuci tangan.
3. Menganjurkan pasien untuk memiringkan kepala
dipinggir tempat tidur.
4. Jika memungkinkan pasien dianjurkan duduk.
5. Meletakkan handuk kecil dibawah dagu pasien.
6. Membasahi sikat gigi dengan sedikit air dan memberi
pasta gigi.
226
7. Menganjurkan / membantu pasien untuk sikat gigi.
8. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas
kumur ditampung dalam kom kumur.
9. Memberikan sikap yang menyenangkan.
10. Handuk dikembalikan pada tempatnya.
11. Membereskan alat dan merapikan pasien kembali.
12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
13. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT Semua Rawat Inap.

MEMBANTU MENYIKAT GIGI


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MENJAGA KESELAMATAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

227
No Dokumen No. revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menjaga keselamatan pasien diatas tempat tidur.

TUJUAN Mencegah terjadinya cedera atau pasien terjatuh dari


tempat tidur.
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pada pasien yang tidak sadar.
2. Dilakukan pasien yang gaduh gelisah.
PERSIAPAN 1. Tempat tidur dengan bed plan (berpengaman).
2. Tali tangan atau kaki yang aman (k/p).
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan.
2. Tempat tidur lengkap disiapkan.
3. Bed plan dipasang.
4. Pasien ditidurkan dengan posisi yang nyaman.
5. Keluarga diberi penjelasan.
6. Bila perlu tangan dan kaki pasien diikat dengan posisi
bergantian setiap 3 jam (untuk pasien gaduh gelisah).
7. Pasien diawasi secara teratur sesuai keadaan.
8. Bila perlu keluarga diijinkan menunggu.
9. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

228
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur yang lengkap dengan segala
keperluannya untuk pasien.
TUJUAN Tersedianya tempat tidur pasien yang dapat digunakan
sewaktu – waktu.
KEBIJAKAN 1. Bila akan menerima pasien baru.
2. Setelah tempat tidur dan keperluannya dibersihkan.
PERSIAPAN 1. Tempat tidur, kasur, bantal kepala / guling.
2. Sprei besar.
3. Sprei kecil / stik laken.
4. Sarung bantal dan guling.
5. Perlak / zeil.
6. Selimut.
7. Talk.
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan.
2. Pakai handscoen.
3. Kasur diratakan.
4. Sprei besar dipasang dengan cara :
- Garis tengah lipatan sprei harus tepat ditengah –
tengah kasur.
- Bagian atas sprei dimasukkan rata dibawah kasur
sedalam lebih kurang 30 cm, demikian juga sprei
pada bagian kaki setelah ditarik setegang mungkin.
- Pada ujung sisi – sisi kasur dibuat sudut segi tiga
(90 derajat), lalu seluruh tepi sprei besar

229
dimasukkan kebawah kasur dengan rapi dan
tegang, Demikian juga sisi yang lain.
5. Perlak dipasang lebih 30 cm dari sisi tempat tidur
dibagian kepala, diberi tali tipis – tipis dan rata.
6. Sprei kecil / stik laken dipasang rata diatas perlak, sisi
– sisinya dimasukkan bersama – sama perlak kebawah
kasur setegang mungkin.
7. Selimut dilipat empat secara terbalik, dipasang pada
kasur bagian kaki, bagian atas yang terbalik
dimasukkan dibawah kasur lebih kurang 10 cm. pada
ujung sisinya dimasukkan kebawah kasur.
8. Bantal dipasangkan sarungnya, sudut – sudut bantal
dimasukkan benar – benar kedalam sudut – sudut
sarungnya.
9. Letakkan bantal pada tempat tidur bagian kepala dan
bagian – bagian sarung bantal yang terbuka jangan
menghadap pintu masuk.
10. Guling dipasang sarungnya dan diletakkan di tengah –
tengah.
11. Lepas handscoen.
12. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap.

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


No Dokumen No. revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

RESUSITASI CAIRAN
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2

230
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Pemberian cairan secara tepat dalam waktu tertentu yang
diberikan dengan mempertimbangkan penyebab dari
kehilangan cairan pasien.
TUJUAN 1. Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh.
2. Untuk ekspansi cepat dari cairan intravaskuler dan
memperbaiki perfusi jaringan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien syock hipovolemik, syock
hemoragic, luka bakar dan pasien dengan dehidrasi berat.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Petugas memakai sarung tangan.
2. Lakukan penilaian tentang kondisi pasien.
3. Pasang infuse dengan cairan kristaloid.
4. Berikan cairan infuse 2 – 3 liter dalam 10 menit.
a. Pasien syock hipovolemik : berikan ringer laktat
atau normal saline 20 ml/kg bb selama 30 – 60
menit jika (respon tidak membaik dosis bisa
diulangi).
b. Pasien syock hemoragic boleh dibagikan cairan 2 –
3 liter dalam 10 menit.
c. Pasien dengan luka bakar : 24 jam pertama berikan
2 – 4 ml RL/kg bb tiap % luka bakar dengan cara
setengah dosis diberikan untuk 8 jam pertama dan
setengah dosis berikut 16 jam kemudian (jika
respon membaik turunkan laju infuse secara
bertahap).
d. Pasien dehidrasi berat.

231
- Untuk neonatus dengan berat 2 – 3 kali : 4 jam
pertama diberikan 25 ml/kg/bb/jam atau 6
tetes/kg/bb/menit bila 1 ml = 15 tetes atau 8
tetes/kg/bb/menit bila 1 ml = 20 tetes.
- Untuk anak 1 bulan 2 tahun dengan berat 3 – 10 kg
: 1 jam pertama = 40/kg/bb/jam, 7 jam kemudian 12
ml/kg/bb/jam.
- Untuk anak 2 – 5 tahun dengan berat 10 – 15 kg : I
jam pertama = 30 ml/kg/bb/jam, 7 jam kemudian =
10 ml/kg/bb/jam.
- Untuk anak 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 –
25 kg : 1 jam pertama = 20 ml/kg/bb/jam, 7 jam
kemudian 10 ml/kg/bb/jam.
- Untuk anak lebih dari 10 tahun berikan 20
ml/kg/bb/jam pada jam pertama.
UNIT TERKAIT IRD, CMU, Ruang Perawatan.

RESUSITASI CAIRAN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

RESUSITASI JANTUNG PARU


No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

232
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan
dan jantung untuk kelangsungan hidup.
TUJUAN Mengembalikan fungsi jantung dan paru.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami henti nafas dan
henti jantung.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,
handscoen).
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
- Memanggil nama.
- Menanyakan keadaannya.
- Menggoyangkan bahu pasien / mencubit pasien.
3. Jika pasien tidak sadar / tidak ada respon, aktifkan
SPGDT.
4. Buka jalan nafas dengan “head tilt chin lift” dan
bersihkan jalan nafas dari sumbatan.
5. Menilai pernafasan dengan cara :
- Melihat pergerakan dada / perut.
- Mendengar suara keluar / masuk udara dari hidung.
- Merasakan adanya udara dari mulut / hidung
dengan pipi atau punggung tangan.
6. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan
dengan bag resucitator sebanyak 2 kali secara
perlahan.
7. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba
arteri carotis, jika arteri carotis teraba, cukup berikan
nafas buatan setiap 5 detik sekali.

233
8. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas
buatan dan kompresi jantung luar dengan
perbandingan 15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2
penolong dan 3 : 1 neonatus.
9. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan.
10. Jika nafas tetap belum ada, lanjutkan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar.
UNIT TERKAIT IRD, ICU, ICCU, PICU, NICU.

RESUSITASI JANTUNG PARU


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

MENCUKUR RAMBUT PADA DAERAH SEKITAR


OPERASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

234
01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Membersihkan bulu / rambut pada daerah sekitar yang
akan dilakukan operasi dengan menggunakan alat cikur.
TUJUAN 1. Agar dalam tindakan pembedahan tidak terjadi infeksi
sekunder karena bulu / rambut.
2. Menghindari rasa sakit pada saat melepas plester.
KEBIJAKAN Dilakukan sebelum tindakan pembedahan / tindakan medic
tertentu.
PERSIAPAN 1. Baki berisi : alat cukur, silet, gunting kecil.
2. Sarung tangan.
3. Air hangat.
4. Handuk.
5. Perlak kecil.
6. Bengkok.
7. Kapas sublimat.
PROSEDUR KERJA 1. Memberikan dan menjelaskan kepada pasien /
keluarga tindakan yang akan dilakukan.
2. Mencuci tangan dan pakai handscoen.
3. Alat – alat didekatkan dengan pasien.
4. Perlak / pengalas dipasang dibawah daerah yang akan
dicukur.
5. Rambut / bulu dibasahi dengan kapas sublimat.
6. Melakukan pencukuran sesuai dengan arah rambut.
7. Daerah yang dicukur dibersihkan dengan air hangat.
8. Dikeringkan dengan handuk.
9. Kotoran dan bulu yang dipotong diletakkan dibengkok.
10. Alat – alat dibereskan, pasien dirapikan.
11. Lepas handscoen.
12. Mencuci tangan.

235
Perhatian :
 Hati – hati terjadinya luka pada saat mencukur bulu.
 Harus menjaga kesopanan.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENCUKUR RAMBUT PADA DAERAH SEKITAR


OPERASI
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

INFORMED CONSENT
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO 01 MARET 2020
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

236
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Persetujuan tindakan yang diberikan oleh perawat / bidan
kepada pasien / leluarganya atas dasar penjelasan
tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien.
TUJUAN 1. Terselenggaranya pelayanan tindakan keperawatan.
2. Pasien dapat mengetahui, memahami tindakan dengan
haknya tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
KEBIJAKAN Tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien
harus menggunakan informed consent sesuai dengan
protap.
PERSIAPAN 1. Lembar informed consent.
2. Pena.
PROSEDUR KERJA 1. Menjelaskan selengkap – lengkapnya tentang rencana
tindakan keperawatan.
2. Manfaat serta resiko yang dapat timbul dari tindakan
keperawatan tersebut.
3. Memberikan hak bertanya kepada pasien atau
keluarga.
4. Menyetujui tindakan keperawatan dengan
menandatangani blanko persetujuan tindakan yang
telah ditandatangani oleh pasien / keluarganya.
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap.

INFORMED CONSENT
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

237
KOMUNIKASI THERAPEUTIK
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001

238
PENGERTIAN Kegitan yang dilakukan atau penyampaian pesan /
informasi tentang pikiran perasaan atau cermin dalam
informasi dan pergantian dari satu orang keorang lain.
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya mis komunikasi.
2. Menggunakan perasaan dan menjelaskan prilaku
sendiri untuk mencapai suatu tujuan.
KEBIJAKAN 1. Segala sesuatu yang dikerjakan harus diinformasikan
sejelas – jelasnya kepada pasien dan keluarga.
2. Pendekatan terhadap pasien atau keluarga harus
secara holistic (bio psiko social spiritual).
3. Dalam kondisi therapeutic kita dapat memperkecil
kesalahpahaman antara petugas dan pasien / keluarga.
PERSIAPAN Buku catatan dan pena.
PROSEDUR KERJA 1. Tahap pre interaksi.
a. Mengumpulkan data tentang klien.
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
diri.
c. Membuat rencana pertemuan dengan klien.
2. Tahap orientasi.
a. Beri salam dan tersenyum pada klien.
b. Memperkenalkan nama perawat.
c. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien.
d. Melakukan validasi, perasaan, kognitif, afektif /
psikomotor.
e. Menjelaskan tanggung jawab pada klien.
f. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
g. Menjelaskan tujuan wawancara.
h. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
wawancara.
i. Menjelaskan kerahasiaan.
3. Tahap kerja.
a. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya.

239
b. Menanyakan keluhan klien.
c. Menilai wawancara dengan cara yang baik.
d. Melakukan wawancara sesuai rencana.
4. Tahap terminasi.
a. Mengumpulkan hasil wawancara , evaluasi proses
dan hasil.
b. Memberikan reinforcement positif.
c. Merencanakan tindak lanjut dengan klien.
d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik).
e. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik dan
senyum.
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap.

KOMUNIKASI THERAPEUTIK
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PELAKSANAAN KOMUNIKASI
SECARA LANGSUNG/ LISAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Tanggal Terbit Ditetapkan :


SPO 01 MARET 2020
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

dr. Imelda Mohamad, M.Kes

240
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan informasi pasien/ keluarga mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan keperawatan pasien
TUJUAN Pasien / keluarga mengetahui prosedur pelayanan
keperawatan yang diberikan
KEBIJAKAN Semua pasien/ keluarga yang berobat di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. M. M. Dunda Limboto
PERSIAPAN 52. CM keperawatan
53. Ruangn dengan suasana yang nyaman dan tenang
PROSEDUR 49. Memberikan salam
50. Memanggil nama pasien dengan jelas
51. Memperkenalkan nama perawat
52. Menyampaikan informasi yang ingin disampaikan
secara jelas, lengkap dan tepat
53. Mengguankan bahasa yang mudah dimengerti
54. Mengobservasi respon pasien
55. Memberi salam untuk pamitan
56. Mendokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 10. IRD
11. IRJ
12. Rawat inap
PELAKSANAAN KOMUNIKASI
SECARA LANGSUNG/ LISAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO

241
PELAKSANAAN KOMUNIKASI SECARA TIDAK
LANGSUNG / TERTULIS
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan informasi kepada pasien/keluarga secara
tidak langsung/tertulis

242
TUJUAN Pasien/keluarga mengetahui prosedur pelayanan
keperawatan yang diberikan
KEBIJAKAN Semua pasien/keluarga yang berobat di Rumah Sakit Dr.
M.M. Dunda Limboto
PERSIAPAN 1. CM keperawatan
2. Kertas tulis
3. Pena / ballpoint
4. Ruang dengan susasana yang nyaman dan tenang
PROSEDUR KERJA 1. Menuliskan informasi secara jelas dan lengkap
2. Tulisan jelas dan mudah dibaca
3. Mempergunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Mengobservasi respon pasien
5. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRJ, IRD, Rawat Inap

PELAKSANAAN PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO
Tanggal Terbit

01 MARET 2020
dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan informasi melalui bahasa isyarat
TUJUAN Pasien mengetahui informasi melalui bahasa isyarat
KEBIJAKAN Semua pasien/ keluarga yang membutuhkan informasi

243
pelayanan keperawatan melalui bahasa isyarat
PERSIAPAN 1. Catatan Medik keperawatan
2. Pena/ alat tulis
3. Alat/ bahan untuk simulasi informasi
4. Ruangan dengan suasana yang nyaman dan tenang
PROSEDUR 1. Memberikan informasi dengan menggunakan bahasa
isyarat yang dimengerti oleh pasien/ keluarga
2. Informasi diberikan secara lengkap
3. Memahami isyarat yang diberikan oleh pasien
4. Mengobservasi respon pasien
5. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT 13. IRD


14. IRJ
15. Rawat inap

PELAKSANAAN PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

244
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN
DENGAN KECEMASAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mendampingi pasien yang dalam kecemasan serta
membantu mengatasi masalah kecemasan yang dialami
pasien

245
TUJUAN Pasien mampu mengatsi kecemasan
KEBIJAKAN 1. Pendekatan pada pasien yang mengalami kecemasan
pada saat pre operasi
2. Pendekatan pada pasien yang cemas akan
penyakitnya
PERSIAPAN 5. Buku catatan
6. Alat tulis
PROSEDUR 6. Temui pasien dan ciptakan hubungan antar pribadi
7. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
8. Ciptakan keseimbangan antara waktu istirahat, tidur,
aktifitas dan pengobatan
9. Tingkatan pemahaman tentang stress yang timbul dan
caramenghadapinya
10. Observasi perilaku pasien/ keluarga sehubungan
dengan sakit dan di raawat
11. Bantu pasien menggunakan cara penyelesaian
masalah
12. Bantu pasien dalam tingkatkan pemahaman harga diri
13. Dkumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 16. IRD
17. IRJ
18. Rawat inap
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN
DENGAN KECEMASAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

246
PENDEKATAN PADA PASIEN DENGAN
PENYAKIT KRONIK, AKUT DAN TERMINAL
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO
Tanggal Terbit

SPO 01 MARET 2020 dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001

PENGERTIAN Melakukan pendekatan mendampingi pasien yang


menderita penyakit kronik, akut dan terminal
TUJUAN 1. Pasien patuh pada program pengobatan
2. Pasien mampu beradaptasi dengan keadaan

247
penyakitnya
3. Mencegah perilaku menarik diri
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang menderita penyakit Akut,
kronik dan terminal
PERSIAPAN 7. Format pendokumentasian
8. Alat tulis
PROSEDUR 14. Temui pasien/ keluarga
15. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
16. Hindari pasien dari perilaku menarik diri
17. Observasi pasien/ keluarga tentang reaksi psikologik
18. Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaan
terhadap penyakit dan di rawat
19. Tingkatkan harga diri pasien
20. Bantu pasien untuk menggunakan waktu rekreasi dan
sosialisasi ssuai dengan kemampuannya
21. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 19. IRD
20. Rawat inap
PENDEKATAN PADA PASIEN DENGAN
PENYAKIT KRONIK, AKUT DAN TERMINAL
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 2/2

248
PERAWATAN PASIEN YANG AKAN MENINGGAL
(SAKARATUL MAUT)
No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BOLIYOHUTO 1/2

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan perawatan khusus kepada pasien yang akan
meninggal (daalam keadaan sakaratul maut)
TUJUAN 4. Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada pasien
dan keluarganya
5. Memberikan ketenangan dan kesan yang baik kepada
psien di sekitar
KEBIJAKAN Dilakuakn pendampingan pada pasien yang akan

249
meninggal (sakaratul maut)
PERSIAPAN Alat-alat :
9. Tempat/ ruangan khusus bila memungkinkan ada
sampiran
10. Alat resusitasi
11. Tensimeter dan stetoskop
12. Pinset
13. Kain kassa dan air matang dalam tempatnya
14. Handuk kecil dan washlap untuk menyeka keringat
dingin
15. Alat tenun secukupnya

Pasien :
1. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
2. Pasien disiapkan menurut agamanya
PROSEDUR 22. Pasien ditempatkan pisah dari pasien lain atau pasang
sampiran
23. Pasien tetap didampingi oleh perawat dan keluarga
24. Perawat secar bijaksana menjelaskan keadaan pasien
kepada keluarga pasien
25. Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
26. Usahakan suasana disekitar pasien dalam keadaan
terkendali
27. Bila bibir pasien kering basahi dengan kassa yang
dicelupkan dulu ke dalam air matang dengan
menggunakan pinset
28. Berikan bantuan kepda keluarga pasien untuk
kelancaran pelaksanaan upacara keagamaqan
29. Amati terus tanda-tanda kehidupan (Vital Sign)
UNIT TERKAIT 21. IRD
22. Rawat inap
PERAWATAN PASIEN YANG AKAN MENINGGAL

250
(SAKARATUL MAUT)
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM


No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Kejang yang terjadiakibat adanya kenaikkan suhu tubuh

TUJUAN 12. Mencegah terjadinya kejang berulang


13. Meminimalisir cedera akibat kejang
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan kasus kejang demam
PERSIAPAN -
PROSEDUR 57. Petugas menggunakanalat pelindung
58. Mengatur posisi pasien (cegah pasien terbentur

251
dengan benda-benda sekitar)
59. Berikan O2
60. Memasng sudip lidah
61. Memasang infuse
62. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
63. Mengukur tanda-tanda vital
UNIT TERKAIT 23. CMU
24. Rawat inap
PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

252
PENANGANAN TRAUMA TUMPUL
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu keadaaan dimana abdomen mengalami benturan
TUJUAN Mencegah kerusakan lebih lanjut organ di rongga perut
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan cedera pada daerah
abdomen
PERSIAPAN -
PROSEDUR 1. Petugas mengguanakan alat pelindung diri
2. Mempertahankan jalan napas tetap terbuka dan
immobilisasi C spain
3. Pasien diberikan O2 6 liter/ menit
4. Pasang infuse RL hangat dengan menggunakan jarum
yang besar

253
5. Pasang gurita jika terjadi perdarahan eksternal
6. Jika ada organ yang keluar tutup dengan kasa steril
yang lembab
7. Berkolaborasi dengan dokter bila ada indikasi operasi
8. Monitor tanda0tanda vital
9. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT IRD

PENANGANAN TRAUMA TUMPUL


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

254
PENANGANAN PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu keadaan dimana kepala mengalami cedera akibat
adanya suatu trauma
TUJUAN 6. Mencegah kerusakan otak sekunder
7. Mempertahankan pasien tetap hidup
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan kontusio cerebri dan
commotio
PERSIAPAN -
PROSEDUR 30. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata
safety, masker dan sarung tangan)
31. Bersihkan jalan napas dari kotoran 9darah, secret,
muntah)
32. Imobilisasi cervical spain dengan neck collar

255
33. Jika tiba-tiba muntah miringkan dengan menggunakan
tehnik long roll
34. Letakkan pasien di atas spinal board
35. Bila pasien menggorok pasang oropharingeal jangan
difiksasi
36. Bantu dokter pasang intubasi (jika ada indikasi)
37. Pertahankan breathing dan ventilation dengan
memakai masker O2 dan berikan oksigen 100%,
diberikandengan kecepatan 10-12 liter/ menit
38. Monitor sirkulasi dan stop perdarahan, berikan infuse
RL 1-2 liter bila ada tanda-tanda syock dan gangguan
perfusi, hentikan perdarahan luae dengan cara balut
tekan
UNIT TERKAIT 25. IRD
26. ICU
PENANGANAN PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA
No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

256
PENANGANAN PENGHENTIAN PERDARAHAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO
Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada
kasus bedah maupun non bedah
TUJUAN Mencegah terjadinya syock
KEBIJAKAN Dilakukan pada psien bedah maupun non bedah
PERSIAPAN -
PROSEDUR 64. Mencuci tangan
65. Petugas menggunakan masker, sarung tangan dan
cort
66. Perawat 1.
 Menekan pembuluh darah proximal dari luar, yang
dekat dengan permukaan kulit dengan
menggunakan jari tangan
 Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah

257
yang luka
67. Perawat 2
 Mengatur posisi pasien
 Memakai sarung tangan kecil
 Meletakkan lagi kain kasa steril di atas kain
kasayang pertama, kemudian tekan dengan ujung
jika perdarahan masih berlangsung tindakan ini
dapat dilakukan secara berulang tanpa mengangkat
kain kasa uang sudah ada
68. Balut tekan
 Meletakkan kasa steril di atas luka
 Memasang perban balut tekan, kemudian letakkan
benda keras (perban atau kayu balut) di atas luka
 Membalut luka dengan menggunakan perban balut
tekan
69. Memasang torniquet untuk luka dengan perdarahan
yang hebat dan traumatik amputasi
 Menutup luka ujung tungkai yang putus dengan
menggunakan kain kasa steril
 Memasang torniquet kurang lebih 10 cm proximal
luka, kemudian ikatlah dengan kuat
 Torniquet harus longgarkan setiap 15 menit secara
periodik
UNIT TERKAIT IRD

PENANGANAN PENGHENTIAN PERDARAHAN


No Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

258
PENATALAKSAAN PASIEN CEDERA KEPALA
DENGAN GANGGUAN KESADARAN
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu cara untuk melakukan pertolongan pertama pada
pasien yang mengalami trauma kepala dari berbagai
etiologi dengan gangguan kesadaran.
TUJUAN Memberikan pertolongan secara tepat dan cepat.
KEBIJAKAN 1. Pertolongan pertama untuk life saving boleh dilakukan
untuk perawat yang berpengalaman.
2. Intubasi boleh dilakukan oleh perawat terlatih
bersertifikat PPGD serta berpengalaman.
PERSIAPAN 1. O2.
2. Sete intubasi.
3. Suction.
4. Uropharyngeal tube.
5. Masker O2.

259
6. Collar brace.
PROSEDUR KERJA 1. Kaji tingkat kesadaran kualitas dan kuantitas.
2. Bebaskan jalan nafas.
3. Berikan oksigen 6 – 12 liter dengan rebreating mask
atau 5 – 8 liter dengan O2 mask.
4. Pasang collar brace.
5. Berikan posisi miring, cegah head down.
6. Pasang infuse RL dengan blood infusion.
7. Ambil sampel darah lengkap.
8. Observasi ketat perkembangan kesadaran tiap 10 – 15
menit.
9. Memasang kateter pada pasien kesadaran memburuk /
tidak sadar.
10. Mengobservasi intake dan output kalau perlu
kolaborasi pemasangan CVP.
11. Melakukan kolaborasi dan delegatif untuk penanganan
therapy lebih lanjut.
12. Melakukan pendokumentasikan terhadap tindakan dan
respon pasien.
UNIT TERKAIT IRD, ICU.

PENATALAKSAAN PASIEN CEDERA KEPALA


DENGAN GANGGUAN KESADARAN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

260
TINDAKAN DC SHOCK
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung
melalui dinding dada dengan menggunakan defibrillator.
TUJUAN Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti
jantung dan kelainan organic jantung lainnya.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami ventrikel fibrilasi
dan ventrikel tachicardi.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Memberikan sedative atau analgetik bila perlu.
2. Memasang elektroda dan menyalakan EKG monitor.
3. Cek ulang gambar EKG dan print gambaran EKG
tersebut untuk mencegah kekeliruan.
4. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi
mulai dengan 150 joule, untuk kardio versi mulai
dengan 50 joule).

261
5. Pegang paddle 1 dengan tangan kiri, letakkan pada
daerah mid sternum dan paddle 2 dengan tangan
kanan pada daerah mid axial.
6. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba – aba
agar staf yang lain tidak ada yang menyentuh pasien
ataupun bed pasien.
7. Bila terdengar tanda “ready” dari mesin defibrillator,
tekan tombol DC shock dengan jempol agar arus
masuk dengan baik.
8. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan
dengan memberi watt second (joule) yang lebih tinggi.
9. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan
tindakan.
10. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT ICU, ICCU.

TINDAKAN DC SHOCK
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

262
MEMASANG BIDAI
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasang alat untuk immobilisasi (mempertahankan
kedudukan tulang).
TUJUAN 1. Mencegah pergerakan tulang yang patah.
2. Mencegah pertambahan perlukaan pada tulang patah.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan patah tulang terbuka dan
tertutup.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Petugas menggunakan masker dan sarung tangan.
2. Petugas 1 mengangkat daerah yang akan dipasang
bidai.
3. Petugas 2 meletakkan bidai melewati dua persendian
anggota gerak.

263
4. Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang.
5. Petugas 1 mempertahankan posisi, sementara petugas
2 mengikat bidai.
6. Pengikatan tidak boleh kencang atau terlalu kendor.
7. Mengatur posisi pasien, sesuaikan dengan kondisi
luka.
8. Pada fraktur terbuka atau fraktur dengan luka, rawat
luka terlebih dahulu dan tutup luka dengan kain kasa
steril.
9. Mencatat respon dan tindakan yang telah dilakukan
pada pencatatan perawatan.
UNIT TERKAIT IRD, IBS, ICU, Rawat Inap.

MEMASANG BIDAI
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

264
PEMASANGAN NECK COLLAR
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang cervical).
TUJUAN 1. Mencegah pergerakan tulang cervical yang patah.
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang cervical
dan spinal cord.
3. Mengurangi rasa sakit.
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran.
2. Dilakukan pada pasien dengan jejas daerah clavicula
kearah cranial.
3. Dilakukan pada pasien dengan multi trauma.
4. Dilakukan pada pasien dengan trauma biomekanika.
5. Dilakukan pada pasien dengan patah tulang leher.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Petugas menggunakan masker dan handscoen.

265
2. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang
bagian kanan mulai dari mandubula kearah temporal,
demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan lain
dengan cara yang sama.
3. Petugas yang lain memasukkan neck collar secara
perlahan kebagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher.
4. Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat pada
dagu.
5. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain.
6. Pasang bantal pasir dikedua kepala pasien.
7. Dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT IRD, IBS.

PEMASANGAN NECK COLLAR


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

266
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK
PEMASANGAN GIPS PADA TULANG
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan peralatan dan pasien yang akan dipasang
gips.
TUJUAN Untuk melakukan fiksasi, reposisi, immobilisasi dan
penyembuhan tulang sesuai dengan yang diharapkan
pada pasien dengan patah tulang terbuka maupun
tertutup.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan patah tulang terbuka dan
tertutup.
PERSIAPAN 1. Verban gips.
2. Ember berisi air secukupnya.
3. Handscoen.
PROSEDUR KERJA 1. Memindahkan pasien keruang khusus.
2. Memasang perlak dibawah daerah yang akan digips.

267
3. Mengisi ember dengan air secukupnya.
4. Bersama dokter pada saat pemasangan gips.
a. Mengatur posisi pasien.
b. Mengangkat daerah yang akan dipasang gips dan
posisi tersebut dipertahankan selama dilakukan
tindakan reposisi.
c. Mengukur daerah yang akan dipasang gips.
d. Memasang gips dengan cara :
- Masukkan gulungan verban gips kedalam air.
- Biarkan verban gips didalam air beberapa saat
sampai gips mengeluarkan gelembung udara.
- Angkat verban gips dan peras sedikit.
- Pemasangan pada daerah yang fraktur dengan
posisi gulungan gips terletak disebelah luar.
- Haluskan gips jika balutan gips dirasa sudah cukup.
- Atur posisi setelah pemasangan.
e. Membersihkan area sekitar pemasangan.
f. Melakukan observasi terhadap respon setelah
tindakan / keluhan pasien, neuro vascular baik.
g. Memindahkan pasien dari meja pemasangan gips.
h. Dokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT IRD, IBS.

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


PEMASANGAN GIPS PADA TULANG
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

268
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk mempersiapkan baik jasmani
maupun rohani serta peralatan yang akan diperlukan untuk
operasi.
TUJUAN 1. Menyiapkan pasien agar kooperatif.
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi.
3. Membantu kelancaran pembedahan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang memerlukan tindakan
pembedahan akut.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Mengecek kelengkapan dukumen medic /
keperawatan, hasil pemeriksaan penunjang dan
persetujuan operasi.
2. Mengganti baju pasien dengan menggunakan mitella

269
dan tutup kepala.
3. Mengukur : tensi, nadi, suhu, pernafasan, tingkat
kesadaran, cairan yang masuk / keluar.
4. Mengecek kelengkapan alat – alat kesehatan dan obat
– obatan serta darah yang diperlukan untuk tindakan
pembedahan.
5. Mengantar pasien kekamar bedah bila perlengkapan,
petugas dan kamar bedahsudah siap.
6. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap.

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN


PEMBEDAHAN AKUT
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

270
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMASANGAN CVP
No Dokumen No. revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memasukkan kateter CVP melalui pembuluh darah tepi
sehingga ujungnya berada dimuara atrium kanan.
TUJUAN Untuk mengetahui tekanan vena sentral dan menilai
jumlah cairan dalam tubuh.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan :
1. Dehidrasi berat.
2. Hipovolemik.
3. Hypervolemik.
PERSIAPAN -
PROSEDUR KERJA 1. Menggantung cairan infuse pada standard infuse.
2. Menempelkan manometer CVP pada standard infuse
dengan titik 0 setinggi jantung.
3. Mendampingi pasien selama pemasangan CVP.
4. Tindakan pemasangan CVP harus oleh dokter.

271
5. Membantu dokter selama pemasangan CVP.
6. Menyambung selang CVP dengan kateter CVP yang
telah dipasang oleh dokter.
7. Memberi zalf desinfektan pada lubang bekas tusukan
CVP.
8. Memfiksasi kateter CVP.
9. Menutup bekas tusukan dengan kateter CVP.
10. Memasang plester lebar diatas kain kasa sampai
tertutup seluruhnya.
UNIT TERKAIT ICU, ICCU.

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMASANGAN CVP


No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

272
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
ADMINISTRASI RUANGAN
KEPERAWATAN

273
KETERTIBAN PENUNGGU DAN PENGUNJUNG
PASIEN
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memelihara ketertiban penunggu pasien dan pengunjung
di ruang perawatan
TUJUAN 1. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dan
petugas
2. Menjaga kelancaran pemberian pelayanan perawatan
pasien
3. Menjaga kebersihan dan ketertiban RS
4. Mencegah infeksi nasokomial
KEBIJAKAN 1. Ada aturan tertulis untuk penunggu dan pengunjung
2. Ada system pengamanan terpadu antara petugas
perawatan-satpam
3. Petugas satpam wajib member bantuan kepada
petugas ruangan untuk menertibkan penunggu dan
pengunjung pasien
4. Tersedia kartu izin/kartu jaga pasien
5. Ada buku catatan penggunaan kartu izin/kartu jaga
pasien
6. Ada sistem informasi melalui media elektronik ke
seluruh ruangan

274
7. Ada jadwal PKMRS di masing-masing ruangan
8. Petugas satpam menutup pintu masuk pengunjung
setelah jam besuk
PERSIAPAN 1. Kartu izin / kartu jaga pasien
2. Leaflet-leaflet tata tertib penunggu dan pengunjung
3. Rambu-rambu tertulis
4. Jadwal PKMRS

KETERTIBAN PENUNGGU DAN PENGUNJUNG


PASIEN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

5. Buku catatan kartu izin / kartu jaga pasien


PROSEDUR KERJA 1. Memberi orientasi pada pasien baru/keluarga pasien
tentang aturan dan tata tertib ruangan
2. Menyiapkan kartu tunggu untuk pasien
3. Menjelaskan pada keluarga bahwa penggantian
penunggu pada saat jam berkunjung
4. Menjelaskan pada pasien/keluarga bahwa kartu tunggu
hanya digunakan dalam ruang perawatan
5. Perawat mendistribusikan kartu izin/kartu jaga pasien
6. Melakukan koordinasi dengan petugas satpam jika
pengunjung masuk banyak di dalam ruang perawatan
setelah jam berkunjung selesai
7. Menutup pintu masuk ruangan setelah jam berkunjung
selesai
8. Memberi pelayanan PKMRS sesuai jadwal yang
ditetapkan pada setiap ruangan
9. Petugas ruangan pada saat-saat tertentu berkoordinasi
dengan satpam dan supervisor keperawatan
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap, Security

275
LAPORAN PERAWAT/BIDAN KEPADA DOKTER JAGA
IRD DAN DOKTER KONSULTAN
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Mengetahui :
Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020

dr. Imelda Mohamad, M.Kes


NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Memberi laporan keadaan pasien yang dirawat dari aspek
keperawatan kepada dokter jaga IRD dan dokter konsultan
secara baik, benar dan informatif
TUJUAN Menciptakan pelayanan asuhan keperawatan yang
professional dan ikut mengupayakan kesembuhan pasien
serta memuaskan keluarganya dalam hal pelayanan
KEBIJAKAN 1. Untuk kelancaran pelayanan
2. Dalam keadaan tertentu (pasien/keluarga pasien
memerlukan dokter)
PERSIAPAN 1. CM keperawatan
2. Pena / ballpoint
3. Alat komunikasi
PROSEDUR KERJA 1. Perawat menyiapkan catatan tentang keadaan pasien
2. Melalui telepon (dokter jaga IRD/dokter konsultan jaga),
perawat melaporkan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyebutkan nama perwat pelapor dan asal ruang
rawat
b. Identitas pasien : Nama, Kelas rawatan, nomor
kamar dan diagnosa medis
c. Data subyektif : keluhan utama pasien saat ini
d. Data obyektif :
- Vita sign terakhir (TD, Nadi, Respirasi, SB)
- Data penunjang yang ada (hasil lab, EKG, rontgen,
dll)
e. Terapi yang didapatkan sekarang (infuse, obat,

276
oksigen dan lain-lain)
f. Balance cairan (urine tamping= ……cc, jam…..)
g. Diet (jenis ……porsi habis/tidak, status nutrisi…)
3. Perawat mencatat tanggal, jam, nama dokter dan
LAPORAN PERAWAT/BIDAN KEPADA DOKTER JAGA
IRD DAN DOKTER KONSULTAN
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

Semua instruksi dokter jaga IRD/dokter konsultan jaga


tersebut pada lembar catatan medis
4. Hari berikutnya setelah memberikan instruksi perawat
mengingatkan kepada dokter untuk memberikan paraf
pada lembar catatan medis
5. Perawat melaksanakan tugas pokoknya sesuai standar
Asuhan Keperawatan
UNIT TERKAIT Rawat Inap

277
MENYIAPKAN KONSUL
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan ke bagian lain yang
diperlukan oleh dokter yang merawat/menanganinya pada
pasien rawat inap maupun rawat jalan
TUJUAN 1. Efektifitas pelayanan pasien yang melakukan konsul
2. Untuk mendapatkan gambaran dalam menentukan
diagnosa, tindakan perawatan dan terapi atau asuhan
keperawatan
KEBIJAKAN 1. Ada permintaan tertulis konsul dari dokter yang
merawat / menangani pasien
2. Semua pasien rawat inap diberlakukan bed konsul
kecuali bila diperlukan alat-alat tertentu yang tidak
memungkinkan dibawa ke ruang rawat inap
3. Konsul rawat jalan dilakukan setiap hari pada jam kerja
(poliklinik)
4. Konsul rawat inap dan konsul emergency dilakukan
dengan menghubungi via telepon dokter konsultan yang
bersangkutan setiap saat
5. Jawaban konsul sudah ada pada hari yang sama
PERSIAPAN 1. Status (Lengkap)
2. Pena
3. Alat komunikasi
PROSEDUR KERJA 1. Perawat/bidan meneliti kelengkapan status dan surat
konsul
2. Perawat/bidan menjelaskan pada pasien/keluarga
tujuan konsul
3. Perawat/bidan menghubungi dokter konsultan
4. Untuk pasien rawat jalan bila diperlukan pasien diantar
kle tempat konsul
MENYIAPKAN KONSUL

278
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
1. Perawat/bidan mendampingi pasien saat konsultasi
berlangsung
2. Perawat/bidan membaca laporan hasil konsul kepada
dokter yang merawat
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap, IRJ

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN


LABORATORIUM

279
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan pasien yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium
TUJUAN 1. Agar diagnosa penyakit dapat ditegaskan dengan cepat
dan tepat
2. Untuk mengevaluasi perkembangan kesehatan pasien
KEBIJAKAN 1. Ada formulir permintaan jenis pemeriksaan oleh dokter
yang merawat
2. Ada informasi jelas kepada pasien tentang pengambilan
sampel dan biaya pemeriksaan
3. Sampel diambil oleh petugas laboratorium
4. Pemeriksaan lab cyto dan di luar jam kerja dilakukan di
laboratorium
5. Hasil pemeriksaan selesai, segera dikirim ke ruangan
oleh petugas laboratorium
6. Pemeriksaan yang perlu dirujuk keluar rumah sakit
harus melalui lab RS
7. Tempat atau wadah untuk bahan pemeriksaan lab,
disiapkan oleh masing-masing ruangan yang meminta
di instalasi lab
PERSIAPAN 1. Formulir lab yang sudah diisi dan ditanda tangani oleh
dokter yang merawat
2. Permintaan/jenis pemeriksaan sudah tertulis pada buku
laporan pasien di ruangan
3. Wadah untuk feses, urine atau sputum
4. Pasien sudah mendapat informasi tentang jadwal
pengambilan bahan lab

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN


LABORATORIUM

280
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

PROSEDUR KERJA 1. Perawat/bidan menyerahkan formulir permintaan lab


kepada petuga sampling laboratorium
2. Menginformasikan kembali kepada pasien tentang
rencana pengambilan bahan lab
3. Perawat/bidan menyiapkan pasien untuk pengambilan
bahan pemeriksaan lab
4. Petugas sampling mengambil bahan lab dan melakukan
labeling pada setiap bahan pemeriksaan
5. Petugas laboratorium mengirim hasil pemeriksaan lab
ke masing-masing ruang rawat inap
6. Perawat/bidan menerima dan melaporkan hasil
pemeriksaan lab kepada dokter yang merawat dan
melampirkan hasil pada status pasien
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap,

SURVEILENS INFEKSI NASOKOMIAL

281
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan terus-menerus
aktif dan sistematis terhadap kejadian dan penyebaran
mempengaruhi terjadinya infeksi nasokomial
TUJUAN Mengontrol langkah kejadian infeksi nasokomial
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien post operasi dan seluruh pasien
yang dirawat
PROSEDUR KERJA 1. Identifikasi infeksi nasokomial yang akan diamati secara
rutin melalui kegiatan surveilens
2. Perencanaan pengumpulan data
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan dan penyajian data
5. Analisa, interpretasi data dan feed back ke masing-
masing instalasi
6. Pembuatan laporan dan rekomendasi tindak lanjut serta
penyebaran informasi
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

PERENCANAAN DAN PENGADAAN PERALATAN

282
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Suatu proses pemenuhan persediaan peralatan untuk
memenuhi kebutuhan peralatan di ruang perawatan
TUJUAN Memenuhi kebutuhan peralatan di ruang perawatan agar
sesuai standar ketentuan yang berlaku
KEBIJAKAN Perencanaan pengadaan peralatan dilakukan jika ada
kerusakan alat atau apapun jika ada peralatan yang harus
dipenuhi di setiap ruang perawatan
PERSIAPAN 1. Format permintaan barang
2. Pena / ballpoint
PROSEDUR KERJA 1. Ruangan membuat perencanaan permintaan barang
pada formulir permintaan barang
2. Formulir permintaan barang yang telah diisi, ditanda
tangani oleh kepala ruangan
3. Selanjutnya formulir permintaan disetujui dan ditanda
tangani oleh Kepala Bidang Kperawatan
4. Formulir yang sudah disetujui Kepala Bidang
Keperawatan kemudian diajukan ke bagian umum dan
perlengkapan untuk didistribusikan ke PPTK RS lalu
dibuat telaah yang berisikan tentang tujuan pengadaan,
spesifikasi barang, dan menyesuaikan perencanaan
sesuai RBA
5. Jika barang sudah tersedia, bagian umum
menyerahterimakan kepada user/pemesan
6. Serah terima barang disertai dengan surat bukti barang
keluar yang telah ditanda tangani kedua belah pihak
UNIT TERKAIT IRD, Rawat Inap

PERMINTAAN OKSIGEN (O2) KE GUDANG MEDIS

283
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Permintaan O2 baik O2 sentral maupun O2 portable dari
gudang medis ke ruang perawatan
TUJUAN 1. Tersedianyan O2 siap pakai di ruang perawatan
2. Efektifitas pengadaan dan penyediaan O2
KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir permintaan O2 rangkap 2 yang
ditanda tangani oleh kepala ruangan dan disahkan oleh
kepala sub Div. pengembangan fasilitas pelayanan
medis
2. Tersedianya formulir bon sementara untuk permintaan
pada sore malam dan hari libur (rangkap 2)
3. Ada petugas yang melayani kebutuhan O2 dalam 24
jam mengabarkannya ke unit yang memerlukan
PERSIAPAN 1. Formulir permintaan O2
2. Formulir bon sementara
PROSEDUR KERJA 1. Perawat/bidan mengecek tabung O2 yang habis
2. Perawat/bidan membuat formulir permintaan O2/bon
sementara
3. Perawat/bidan menghubungi IPSRS untuk membawa
tabung isi O2 ke ruang perawatan
4. Petugas IPSRS mengganti tabung O2, isi tabung O2
yang kosong dibawa ke gudang medis
5. Menandatangani serah terima O2, satu lembar formulir
permintaan O2/bon sementara dibawa oleh petugas
IPSRS, satu lembar lagi untuk ruangan yang
bersangkutan
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IPSRS, Gudang Medis

LAPORAN KERUSAKAN DAN PERBAIKAN FASILITAS

284
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Melaporkan adanya kerusakan alat-alat/fasilitas Rumah
sakit ke IPSRS
TUJUAN 1. Agar alat siap pakai sesuai kebutuhan
2. Agar penggunaan alat efektif dan efisien
KEBIJAKAN 1. Ada buku laporan kerusakan dan perbaikan alat
2. Ada petugas IPSRS yang bertugas 24 jam
3. Ada persediaan bahan / alat suku cadang
4. Kerusakan dilaporkan ke IPSRS lewat telepon/aiphone
setiap hari
PERSIAPAN 1. Buku laporan kerusakan dan perbaikan alat
2. Pena
3. Alat komunikasi
PROSEDUR KERJA 1. Petugas ruangan mengidentifikasi jenis kerusakan pada
buku laporan kerusakan dan perbaikan alat
2. Petugas ruangan mencatat tanggal dan jenis kerusakan
pada buku laporan kerusakan perbaiki alat
3. Petugas ruangan menghubungi petugas IPSRS
4. Petugas ruangan/inventaris ruangan monitoring proses
perbaikan
5. Menandatangani format/buku bukti tanda perbaikan,
bila sudah selesai dikerjakan/diperbaiki
6. Petugas inventaris ruangan melakukan koordinasi

LAPORAN KERUSAKAN DAN PERBAIKAN FASILITAS

285
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
dengan kepala IPSRS bila dalam 1x24 jam belum
mendapatkan tanggapan dengan menunjukkan bukti
laporan
7. Petugas inventaris ruangan berkoordinasi dengan sub
divisi logistic keperawatan bila dalam 2x24 jam belum
mendapatkan tanggapan dengan menunjukkan bukti
laporan
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IPSRS

PEMBAYARAN PASIEN RAWAT INAP KELUAR


RUMAH SAKIT

286
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan rekapitulasi pembayaran pasien keluar RS,
baik sudah diijinkan pulang, pulang atas kemauan sendiri
atau karena meninggal
TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Memudahkan administrasi pembayaran pasien keluar
RS
KEBIJAKAN 1. Ada bukti tertulis pasien boleh pulang, pulang atas
kemauan sendiri maupun meninggal
2. Ada rincian pembayaran dari petugas billing/petugas
ruangan
3. Klarifikasi input tindakan medis maupun penggunan
alat-alat/obat di unit terkait, dilakukan oleh petugas loket
keuangan lewat telepon langsung kebagian yang
diinginkan
4. Persiapan kelengkapan administrasi pembayaran
dilakukan oleh petugas billing ruangan
PERSIAPAN Formulir rincian pembayaran
PROSEDUR KERJA 6. Perawat/bidan menginformasikan kepada
pasien/keluarganya bahwa sudah diijinkan pulang oleh
dokter setelah ada bukti tertulis dan memberikan
penjelasan tentang prosedur pembayaran pasien
pulang/meninggal
7. Petugas billing maupun perawat/bidan di ruangan
melakukan verifikasi data-data kegiatan pelayanan
penggunaan obat/alat oleh pasien sebelum
menyerahkan data rincian pembayaran pada keluarga

PEMBAYARAN PASIEN RAWAT INAP KELUAR


RUMAH SAKIT

287
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2
RSUD BOLIYOHUTO

Pasien
8. Petugas billing menyerahkan data rincian pembayaran
serta kelengkapan formulir/kartu yang diperlukan untuk
menyelesaikan administrasi pembayaran
9. Perawat/bidan menjelaskan dengan sopan kepada
keluarga pasien yang meninggal untuk menyelesaikan
administrasi keuangan di loket pembayaran terlebih
dahulu sebelum jenazah dibawa pulang
10. Petugas billing maupun perawat/bidan di ruangan
menerima bukti pelunasan maupun kartu penangguhan
setelah pasien/keluarganya menyelesaikan administrasi
pembayaran
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Kasir

PENGIRIMAN JENAZAH KE INSTALASI


PEMULASARAN JENAZAH

288
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Mengirim pasien yang telah meninggal dari ruang
perawatan ke instalasi pemulasaran jenazah
TUJUAN Jenazah mendapatkan penangan selanjutnya
KEBIJAKAN 1. Ada surat kematian yang ditanda tangani oleh dokter
yang menyatakan pasientelah meninggal
2. Ada kartu identitas jenazah
3. Ada buku ekspedisi pengiriman jenazah
4. Pengiriman jenazah ke IPJ dilakukan minimal 2 jam
setelah pasien dinyatakan meninggal
5. Jenzah dirawat oleh perawat/bidan sebelum dikirim ke
kamar jenazah
6. Jenazah keluar rumah sakit melalui IPJ
PERSIAPAN 1. Kartu identitas
2. Kereta mayat
3. Buku ekspedisi pengiriman mayat
PROSEDUR KERJA 1. Perawat/bidan melakukan perawatan jenazah setelah
pasien dinyatakan meninggal oleh dokter
2. Perawat/bidan menginformasikan kepada petugas
kamar jenazah bahwa ada jenazah yang akan dikirim
3. Menandatangani buku ekspedisi pengiriman jenazah
4. Mengantar jenazah ke instalasi pemulasaran jenazah
dan melakukan serah terima jenazah dengan petugas
kamar jenazah
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Instalasi Pemulasaran Jenazah

PENANGANAN SAMPAH DI UNIT-UNIT PELAYANAN

289
No Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RSUD BOLIYOHUTO

Ditetapkan :
Mengetahui :
Tanggal Terbit Direktur RSUD BOLIYOHUTO

SPO 01 MARET 2020


dr. Imelda Mohamad, M.Kes
NIP : 19780502 200908 2 001
PENGERTIAN Cara membuang sampah, baik sampah medis maupun
umum dari unit-unit pelayanan ke TPA/incinerator
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan
2. Mencegah infeksi
3. Menghindari kecelakan
KEBIJAKAN 1. Ada pemilihan tempat sampah, yaitu sampah medis dan
non medis
2. Ada tempat sampah khusus untuk tempat sampah
medis tajam
3. Ada tenaga khusus (CS) yang menangani sampah
4. Ada petugas sanitasi lingkungan sebagai penanggung
jawab penanganan/pengelolaan sampah di masing-
masing unit
5. Ada denah jalur pengirim sampah dan tas pengumpulan
sampah
6. Sampah dibuang ke TPA, sampah medis dibuang ke
incenerator
7. Sebelum pukul 07.00 WITA. Sampah sudah harus
dikirim ke TPA/inecenerator
PERSIAPAN 1. Tas plastik dua warna : merah untuk sampah medis dan
hitam untuk sampah umum
2. Ember/tempat sampah umum
3. Ember/tempat sampah medis
4. Tempat sampah khusus untuk tempat sampah
PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan tempat sampah yaitu tempat samapah
medis, non medis dan tempat sampah khusus untuk

PENANGANAN SAMPAH DI UNIT- UNIT PELAYANAN

290
No Dokumen No. revisi Halaman

2/2

RSUD BOLIYOHUTO
tempat sampah medis tajam
2. Petugas ruangan membuang sampah di tempat
sampah masing-masing (sesuai fungsi)
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IPSRS (Sanitasi Lingkungan)

291

Anda mungkin juga menyukai