Anda di halaman 1dari 2

Pengharapan Tanpa Jeda

Detik demi detik, menit demi menit, bahkan bulan dan tahun demi tahun, berlalu tanpa kita
sadari.

Kesedihan, kesenangan, kepedihan, bahkan rasa kehilangan, menjadi suatu partikel yang tak
dapat dipisahkan dari setiap kisah kehidupan kita.

Ada kalanya air mata karena bahagia menjadi sahabat bagi kita. Sementara, air mata karena
kehidupan yang patah, bisa dengan tiba-tiba masuk dan memeluk dengan erat setiap waktu
dalam kehidupan ini.

Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada
jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tau, kapan
hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita
mengambil keputusan. Satu, dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya lebih
banyak menghasilkan penyesalan.

Lantas, hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa,
besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu
sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak,
tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak
pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa, untuk besok
lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa
terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari yang menyakitkan, seolah terus memaksa
tanpa memberikan pilihan, selain pilihan untuk bertahan atau menyerah atas pahit dan pedih
kehidupan ini.

Tak ada cara terbaik menikmati perjalanan selain membiarkan diri kita tersesat. Ketika
berhadapan dengan jalan yang tampak tak berujung dan jembatan serupa yang
membingungkan. Terus saja berjalan. Setiap belokan, setiap sudut, menghadirkan misteri
tersendiri. Tersesat adalah anugerah, karena kita tak tahu apa yang menanti di tiap kelokan.
Bukankah begitu dengan kehidupan, bahkan kematian sekalipun?

Pengharapan! Yups.... Pengharapan tanpa jeda! Pengharapan tanpa spasi! Setelah gemuruh
beserta bising petir dan pemandangan kelam yang dibawa awan-awan hitam, ada pelangi
yang selalu mengingatkan kita, bahwa kehidupan selalu bisa dinikmati dengan cara yang
lebih baik.

Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja,
sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang. Selalulah menjadi
manusia-manusia yang peduli, memilih jalan suci bersama Kristus dengan penuh kemuliaan.
Kita akan menjalani kehidupan ini penuh kehormatan. Kehormatan seorang petarung.

Waktu berjalan seperti anak busur panah yang melesat, tanpa bisa kembali. Kepenatan dan
keterpurukan hidup sering membuat kita lupa, bahwa Tuhan berkuasa penuh atas kehidupan

1
setiap kita. Kehidupan ini bukan hanya tentang memiliki, tetapi tentang menghargai dan
bersyukur atas yang sudah kita miliki.

Hati yang senantiasa bersyukur dan kehidupan yang berserah kepada Tuhan, adalah sejatinya
kehidupan orang percaya. Waktu akan menamparmu dengan sangat bijaksana.

Nilai tertinggi dari kehidupan lebih bergantung kepada kekuatan pada kesadaran dan
perenungan hidup, dibandingkan bertahan hidup belaka hanya dengan mengandalkan
kekuatan manusia kita! Segala mimpi, setiap pengharapan baik, semua cita-cita yang mulia,
mari kita belajar meletakkan dan mempercayakan sepenuhnya di dalam tangan kasih Kristus!

"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia."

(1 Korintus 15:58)

Selamat tinggal tahun 2019..... Selamat datang tahun 2020!

Brampi Kanatalo, December ‘31’ 2019


Refleksi 365 hari with ♥️Tana
Jeruji Besi - Youth Prison, Tangerang Lama

Anda mungkin juga menyukai