Anda di halaman 1dari 14

NAMA : NURHIKMA

NIM : G70118155
KELAS :C
TITRASI ASAM BASA
Pengertian Titrasi
Titrasi yaitu merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu
konsentrasi sebuah larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit demi
sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil
standarisasi yang sudah dapat diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant).

Pengertian Titrasi Asam Basa


Titrasi Asam Basa yaitu merupakan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam
yang ingin diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa
yang ingin diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.

Titrasi Asam Basa


Menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang
volumenya terukur dapat kita ukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya
(larutan standar) dan juga secara bertahap.

Perubahan pH Pada Titrasi Asam Basa


Pada saat larutan basa sedang ditetesi dengan larutan asam, pH larutan pun akan turun, dan
sebaliknya jika larutan asam sedang ditetesi dengan larutan basa, maka pH pun larutan akan
naik.
Jika suatu pH larutan asam basa telah diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau
asam tersebut yang sudah diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang bisa disebut
kurva titrasi.

Kurva Titrasi Asam Basa


Kurva titrasi dapat menunjukkan suatu perubahan pH larutan selama proses titrasi asam
dengan basa berlangsung atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi sendiri memiliki karakteristik
tertentu yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.

1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat


Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

 Pertama kita lihat pH larutan naik sedikit demi sedikit.


 Perubahan pH drastis akan terjadi pada titik ekivalen.
 pH titik ekivalennya = 7 (netral).
 Indikator yang dapat digunakan yaitu : metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.
 Namun, yang lebih sering digunakan yaitu fenolftalein karena pada perubahan warna
fenolftalein yang lebih mudah diamati.

2. Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat


Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

 Dapat dilihat titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9.


 Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen akan lebih kecil, tetapi hanya
sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±10.
 Indikator yang dapat digunakan : fenolftalein.
 Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum
tercapai titik ekivalennya.

3. Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat


Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat
Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

a) Dapat kita lihat titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6.


b) Pada lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan,
yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4
c) Indikator yang dapat digunakan : metil merah.
d) Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya akan terjadi jauh
sebelum tercapai titik ekivalen.

Rumus Titrasi Asam Basa

Rumus Titrasi Asam Basa Manovalen/Divalen :

Ma . Va = Mb . Vb

Rumus Titrasi Asam Divalen dengan Basa Manovalen :

2Ma . Va = Mb . Vb

Rumus Titrasi Basa Divalen dengan Asam Manovalen :

Ma . Va = 2Mb . Vb
PILIHAN GANDA
1. Jika 100 mL lautan HCl 0,01 M dan 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampurkan, maka
jumlah garam NaCl (Mr = 58,5) yang terbentuk adalah…..
a. 58,5 mg
b. 57,5 mg
c. 56,5 mg
d. 55,5 mg
e. 585 mg
Pembahasan :
Jumlah mmol NaCl = jumlah mmol HCl
= jumlah mmol NaOH = 10 mmol
Massa NaCl = jumlah mmol NaCl × Mr NaCl
= 10 mmol × 58,5 mg mmol−1 = 585 mg

2. Jika 100 mL larutan HBr 0,1 M dan 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampurkan maka pH
campuran adalah…..
a. 6
b. 4
c. 7
d. 5
e. 8
Pembahasan :
Jumlah mmol HBr = volume HBr x kemolaran HBr
= 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Jumlah mmol NaOH = volume NaOH x kemolaran NaOH
= 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Maka habis karena itulah pHnya = 7

3. Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry dalam reaksi


NH3 + H2O → NH4+ + OH–
Dapat ditarik kesimpulan…..
a. Air adalah asam karena dapat menerima sebuah proton
b. Amonia dan air adalah pasangan asam-basa konjugat
c. NH3 dan NH4+ adalah pasangan asam-basa konjugat
d. NH3 adalah asam karena memberi sebuah proton
e. NH4+ dan OH– adalah basa kuat

4. Diantara spesi berikut manakah yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry…..
a. NH4+
b. H2O
c. HCO3–
d. CO32-
e. H2CO3

5. Diantara zat-zat berikut yang memiliki keasaman paling kuat adalah….


a. HCN (Ka = 6,0 x 10-10)
b. CH3COOH (Ka = 1,8 x 10-5)
c. HCl (Ka = 1 x 106 )
d. NH3 (Ka = 10-33)
e. H2O (Ka = 1,8 x 10-16)

6. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang . . . .


a. Meningkatkan [H+] bila dimasukkan kedalam H2O
b. Menurunkan [H+] bila dimaasukkan kedalam H2O
c. Meningkatkan [OH–] bila dimasukkan kedalam H2O
d. Menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya
e. Memberi 1 H+ dari pasangan reaksinya

7. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, bila dimasukkan ke dalam larutan…
a. Kalium hidroksida
b. Natrium klorida
c. Barium sulfat
d. Asam klorida
e. Natrium nitrat

8. Untuk mengukur derajat keasaman asam atau basa yang akurat, paling tepat menggunakan.
...
a. Fenolftalein
b. Metil jingga
c. pH meter
d. Bromtimol biru
e. Universal

9. Reaksi yang tidak menghasilkan gas adalah . . . .


a. Logam magnesium dengan asam klorida encer
b. Natrium karbonat padat dengan asam sulfat encer
c. Logam besi dengan asam sulfat encer
d. Amonium klorida dengan natrium hidroksida
e. Logam tembaga dengan asam klorida encer

10. Larutan yang mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah . . . .


a. Gula
b. Alkohol
c. Amoniak
d. Asam nitrat
e. Asam klorida
11. Diantara spesi berikut manakah yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry…..

a. NH4+

b. H2O

c. HCO3–

d. CO32-

e. H2CO3

Pembahasan:

Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai pendonor 1 ion H+ pada basa,
dan basa didefinisikan sebagai penerima 1 ion H+ dari asam.

Spesi yang tidak memiliki atom H tidak dapat berperan sebagai pendonor H+, oleh karena itu
spesi yang tidak berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry ialah CO32-

Jawaban: D
12. Larutan CH3COOH 0,01 M ,Harga Ka = 1,8 x 10-5, nilai kosentrasi ion H+ larutan tersebut
adalah……

a. 8 x 10-7

b. 4,2 x 10-4

c. 4,2 x 10-6

d. 2,4 x 10-4

e. 2,4 x 10-6

Pembahasan:
Jawaban: B

13. Berapa harga Ka asam asetat jika 0,1 mol CH3COOH dalam 1 liter laerutan mengandung
0,001 M ion H+?

a. 1 x 10-7
b. 1 x 10-6

c. 1 x 105

d. 1 x 10-5

e. 1 x 106

Pembahasan:

Jawaban: D

14. Hitunglah pH larutan jika 17,1 gram Ba(OH)2 dilarutkan dalam air sehingga volume
larutan menjadi 500 mL. (Ar Ba = 137; O = 16; H = 1)

a. 13,60

b. 16,30

c. 8

d. 9,70

e. 11

Pembahasan:
 

Jawaban: A

15. Perhatikan data pengujian pH beberapa sampel air limbah berikut!

Jenis air limbah P Q R S T

pH 8 5,5 7,6 9,4 4,7

Air limbah yang tercemar asam adalah . . . .

a. P dan Q

b. Q dan T

c. R dan S

d. S dan T

e. T dan R

Pembahasan:

Nilai pH untuk asam <7 sehingga berdasarkan data diatas dapat diketahui air limbah yang
tercemar asam adalah Q dan T

Jawaban: B
16. Beberapa larutan diuji dengan kertas lakmus didapat hasil sebagai berikut.

Larutan Lakmus Merah Lakmus biru

1 Merah Merah

2 Biru Biru

3 Merah Merah

4 Biru Biru

5 Merah Biru

Berdasarkan data di atas, larutan yang bersifat asam adalah…..

a. Larutan 1 dan 2

b. Larutan 1 dan 3

c. Larutan 2 dan 3

d. Larutan 2 dan 4

e. Larutan 4 dan 5

Jawaban B
Lakmus merupakan salah satu indikator pH dengan perubahan warna merah ke biru trayek
pH 4,5-8,3. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.

Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.

17. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .


a. 2 – log 4
b. 2 + log 4
c. 2 + log 2
d. 12 + log 4
e. 12
Jawab :
H2SO4 merupakan asam kuat, bervalensi 2
[H+] = Ma x Val
= 0,02 x 2 = 4 x 10-2
pH = -log 4 X 10-2
= 2-log 4

18. Larutan dengan pH=12 dibuat dengan melarutkan a gram NaOH (Mr=40) ke dalam air
hingga volum larutan 500ml. besarnya a adalah….

a. 4,0

b. 2,0

c. 1,0

d. 0,4

e. 0,2

Pembahasan :

Jawaban E. 0,2

19. Asam HA 0,1 M jika ditetesi indikator universal akan memberikan warna yang sama jika
HCl 0,001 M ditetesi dengan indikator yang sama, maka harga Ka asam HA tersebut
adalah…..

a. 1 x 10-5

b. 1 x 10-6
c. 2 x 10-6

d. 4 x 10-7

e. 2 x 10-8

Pembahasan :

Jawaban A

20. Asam sulfat sebanyak 20 ml dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Jika ternyata
diperlukan 30 ml NaOH, kemolaran larutan asam sulfat tersebut adalah…..

a. 0,075 M

b. 0,10 M

c. 0,15 M

d. 0,20 M

e. 0,30 M

Pembahasan :

Jawaban : C
ESSAI
1. Terdapat Larutan HCl 0,3 M, akan dititrasi dengan larutan NaOH, pada titik akhir titrasi
tercapai bila 10 ml larutan HCl dan memerlukan 75 ml larutan NaOH :
a. Tentukan molaritas NaOH tersebut !
b. Tentukan Konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCI 0,1 M !
Penyelesaian :
Diketahui :
Ma = 0,3 M
Va = 10 ml
Vb = 75 ml
nA = 1
nB = 1
Ditanya : Mb = ….?
Jawab soal a :
a. Mb = Va x Ma x nA/Vb x nB
Mb = 10 x 0,3 x 1/75 x 1
Mb = 0,04 M
Jadi, molaritas dari larutan tersebut adalah = 0,04 M
Jawab soal b :
b. = Va x Ma x nA = Vb x Mb nB
= 100 x 0,1 x 1 = 20 x Mb x 2
Mb = 100 x 0,1 x 1 : 40
Mb = 0,25 M
Jadi, konsentrasi dalam larutan tersebut adalah = 0,25 M

2. Sebanyak 5 mL larutan HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi dengan NaOH 1
M. Pada titrasi dibutuhkan 10 mL NaOH sehingga indikator PP berubah warna menjadi
merah muda. Tentukan konsentrasi HCl
Jawabannya
Ma x Va = Mb x Vb
Ma x 5mL = 1M x 10mL
Ma = 2M
Maka diketahui dari perhitungan bahwa konsentrasi HCl adalah 2M

3. Tentukan jumlah larutan HCl 0.105M yang digunakan untuk menitrasi 22.5 mL larutan
NH3118M
Jawabannya
HCl + NH3 NH4Cl , maka valensi = 1
Ma x Va = Mb x Vb
0.105M x Va = 0.118M x 22.5mL
Va = 25.3 mL
4. Sebanyak 20 ml sampel mengandung NaOH dititrasi dengan HCl 0,1 M. Volume titran
yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekuivalen yaitu sebanyak 18 ml. Berapakah
konsentrasi NaOH dalam sampel tersebut?
Penyelesaian
Diketahui:
VNaOH = 20 ml
VHCl = 18 ml
MHCl = 0,1 M
Ditanya: MNaOH
Jawab:
MHCl x VHCl = MNaOH x VNaOH
0,1 M x 18 ml = MNaOH x 20 ml
MNaOH = 0,1 M x 18 ml / 20 ml
= 0,09 M
5. Diketahui sampel Ba(OH)2sebanyak 25 mL tetap dititrasi oleh 100 mL HCl 0,1 M,
tentukan konsentrasi sampel tersebut!

Penyelesaian: Diketahui : V Ba(OH)2= 25 mL


V HCl = 100 mL
M HCl = 0,1 M Elektron valensi HCl = 1
Elektron valensi Ba(OH)2= 2
Ditanyakan: Molaritas pada Ba(OH)2

Jawab:

Jadi, nilai kemolaran pada larutan Ba(OH)2adalah 0,1 M.

Anda mungkin juga menyukai