Anda di halaman 1dari 14

TUGAS V

“TITRASI KOMPLEKSOMETRI”

DISUSUN OLEH:

NAMA : RISNA
STAMBUK : G 701 18 207
KELAS :C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
TITRASI KOMPLEKSOMETRI

A. Pengertian titrasi kompleksometri

Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana


reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk
suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi
akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui
titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran
serta titrat yang hendak diamati. 

pereaksi yang paling sering digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah


ligan bergigi banyak yaitu asam etilendiamintetraasetat (EDTA). Karena senyawa
ini sukar larut dalam air maka garam dinatriumnya lebih mudah larut digunakan
untuk membuat larutan pentiter.

Berdasarkan perubahan warna dari indikator logam ini dapat kita beda-bedakan:
1. Cara titrasi langsung, pada titrasi ini larutan ion logam
ditambah larutan dapar dan indikator, kemudian langsung dititrasi dengan
komplekson III. Titrasi ini digunakan untuk penentuan ion-ion logam kalium,
magnesium dan zink.
2. Cara titrasi tidak langsung, digunakan untuk menentukan
senyawa aluminium dan bismth, karena pada titrasi secara langsung terjadi
kesalahan yang disebabkan karena pengendapan dari logam sebagai hidroksida
dalam suasana alkali.

Dalam perkembangan analisa kimia kompleks, kompleksometri pengkhelat


yang paling umum dan menonjol dalam penggunaannya adalah EDTA, faktor-
faktor yang membuat EDTA sebagai titrimetri:
- Dengan ion logam membentuk kompleks 1:1 sehingga reaksi hanya
berlangsung satu tahap.
- Konstan kestabilan khelatnya umumnya besar sekali sehingga reaksinya
sempurna (kecuali logam alkali).
- Banyak ion logam yang bereaksi cepat.

Pemberian khelat adalah anion organik yang pada jarak tertentu


mempunyai beberapa gugus dengan fungsi dasar elektron atau senyawa organik
dengan dua atau lebih gugus donor elektron pada jarak tertentu. Setiap molekul
akan membentuk satu atau lebih cincin dengan ion logam bervalensi dua atau
lebih. Kompleks yang terjadi dengan cara ini disebut khelat karena berbentuk
gunting.

Indikator dalam titrasi kompleksometri tidak berubah karena perubahan


pH, tidak juga karena daya oksidasi titrat berubah, akan tetapi karena perubahan
pM (M adalah khelat logam ).

Syarat-syarat indikator logam, yaitu:


- Reaksi warnanya harus sensitif, dengan kepekaan yang besar terhadap logam.
- Reaksi warnanya harus spesifik.
- Perbedaan warna dari indikator bebas dengan indikator kompleks harus
mempunyai kestabilan yang efektif dimana pH titrasi tidak boleh tidak
teroksidasi dan tereduksi.
- Kestabilan kompleks logam indikator harus cukup.
- Reaksi pengusiran indikator oleh EDTA harus belangsung cepat.
Kestabilan termodinamik (dari) suatu spesi merupakan ukuran sejauh mana
spesi ini akan terbentuk dari spesi-spesi lain pada kondisi-kondisi tertentu, jika
sistem itu dibiarkan mencapai keseimbanagan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan kompleks, yaitu :


a. Kemampuan mengkompleks logam-logam.
Kemampuan mengkompleks relatif (dari) logam-logam digambarkan dengan
baik menurut klarifikasi Schwarzenbach, yang dalam garis besarnya didasarkan
atas pembagian logam menjadi asam Lewis (penerima pasangan elektron) kelas
A dan kelas B.

b. Ciri-ciri khas ligan.


Di antara ciri-ciri khas ligan yang umum diakui sebagai mempengaruhi
kestabilan kompleks dalam mana ligan itu terlibat, adalah :
1. kekuatan basa dari ligan itu,
2. sifat-sifat penyepitan (jika ada), dan
3. efek-efek sterik (ruang).

Keinertan atau kelabilan kinetik dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi


pengamatan umum berikut ini merupakan pedoman yang baik akan perilaku
kompleks-kompleks dari berbagai unsur, yaitu diantaranya :
1. Unsur grup utama, biasanya membentuk kompleks-kompleks labil.
2. Dengan kekecualian Cr(III) dan Co(III), kebanyakan unsur transisi baris-
pertama, membentuk kompleks-kompleks labil.
3. Unsur transisi baris kedua dan baris ketiga, cenderung membentuk kompleks-
kompleks inert.

 Suatu reaksi kompleks dapat dipakai dalam penitaran apabila:


1. Kompleks cukup memberikan perbedaan pH yang cukup besar pada daerah
titik setara.
2. Terbentuknya cepat.

 Ada 2 jenis lignand dilihat dari jumlah atom donor di dalamnya :


1. Ligand monodentat : terdapat 1 atom di dalamnya.
2. Ligand polidentat : terdapat lebih dari 1 atom donor di dalamnya.
Keuntungan dan kerugian metode kompleksometri
Keuntungan dari metode kompleksometri adalah waktu pengerjaannya lebih
sederhana dibandingkan gravimetri dan spektrometer. Sedangkan kerugiannya adalah
penentuan titik akhir susah ditentukan, karena sangat dipengaruhi oleh pH dan bahan
yang digunakan cukup banyak dibandingkan dengan metode lain yaitu larutan bak,
indikator, larutan dapar, dan larutan asam atau basa.
 Soal pilihan ganda
1. Suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisa dan titrat akan
membentuk suatu komplek senyawa, merupakan pengertian dari...
a. Titrasi gravimetri
b. Titrasi asam basa
c. Titrasi Kompleksometri
d. Titrasi bebas air
e. Titrasi redoks
2. Prinsip dari titrasi kompleksometri adalah terbentuknya...
a. Endapan
b. Senyawa kompleks
c. Perubahan warna larutan
d. a dan b Benar
e. Tidak ada jawaban yang benar
3. Cara titrasi pengganti untuk menetapkan kadar logam ...
a. Magnesium
b. Calsium
c. Nikel
d. Aluminium
e. Besi
4. Logam-logam berikut yang membentuk komplrks lebih baik dengan indikator
EBT dibandingkan dengan EDTA adalah...
a. Magnesium
b. Zink
c. Cadmium
d. Calsium
e. Nikel
5. Syarat indikator logam sebagai berikut, kecuali...
a. Spesifik
b. Selektif
c. Perubahan warnanya tajam
d. Reaksi warna tepat waktu
e. Komplek logam dengan indikator harus paling mantap
6. Indikator kompleksometri disebut juga indikator logam karena...terhadap
logam.
a. Peka
b. Suka
c. Berikatan
d. Bereaksi
e. Membentuk Kompleks
7. Salah satu syarat larutan buffer dalam metode kompleksometri adalah...
a. Buffer capacitynya harus besar
b. Harus memberikan warna titik akhir tajam
c. pKa/pKbnya jauh dari pH yang diharapkan
d. Berpengaruh dalam jalannya reaksi
e. Terbuat dari asam atau basa kuat dengan garamnya
8. Indikator hitam eriokrom membentuk senyawa bewarna biru pada pH...
a. 6-9
b. 5-8
c. 7-10
d. 8-10
e. 6-8
9. Dibawah ini yang bukan merupakan syarat dari suatu indiktor logam, adalah...
a. Spesifik
b. Stabil
c. Mudah dalam Penglihatan
d. Peka
e. Tidak selektif
10. Dibawah ini yang merupakan faktor yang membantu menaikkan selektivitas,
yaitu...
a. Indikator
b. Anion-anion
c. Ekstraksi pelarut
d. Pemisahan secara klasik
e. Benar semua
11. Sebanyak 25 ml NaOH 0,5 M dapat dinetralkan oleh HCl 20 ml. Hitunglah
molaritas dari HCl !
a. 0,625 M
b. 0,25 M
c. 0,265 M
d. 0,250 M
e. 0,65 M
Rumus : V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,5 . 1 = 20 . M . 1
12,5 = 20 M
M = 0,625 M
12. Titrasi yang dapat dilakukan terhadap setidaknya 25 kation dengan
menggunakan indikator logam, adalah...
a. Titrasi kembali
b. Titrasi langsung
c. Titrasi subsitusi
d. Titrasi tidak langsung
e. Titrasi alkalimetri
13. Jika pada titrasi 70 mL Mg(OH)2 membutuhkan 65 mL HCl 0,1 M .maka
berapakah massa Mg(OH)2 yang terdapat dalam larutan tersebut? (Ar Mg=
24 ,Ar O= 16,dan Ar H= 1)
a. 0 ,1885 gr
b. 0,1558 gr
c. 0,1655 gr
d. 0,2890 gr
e. 0,1558 gr
Pembahasan :
Va x Ma = Vb x Mb x indeks basa
65 x 0,1 = 70 x Mb x 2
6,5 = 140 Mb
Mb = 0,04
Massa = M x Mr x V / 1000
Massa = 0,04 x 58 x 70 / 1000 = 0,18 g
14. Dalam kompleksometri, ion logam berperan sebagai...
a. Senyawa kompleks
b. Ligan
c. Atom pusat
d. Titran
e. Indikator logam
15. Indikator calcon akan aktif pada pH...
a. 5
b. 7
c. 10
d. 11
e. 12,5
16. Indikator biru hidroksi naftol akan memberikan warna merah sampai
lambayung pada rentang pH...
a. 9-10
b. 10-11
c. 8-9
d. 12-13
e. 11-12
17. Yang merupakan indikator logam dibawah ini yaitu...
a. Mureksida
b. Hitam Solokrom
c. Kalmagit
d. Kalsikrom
e. Benar semua
18. Dibawah ini merupakan kegunaan titrasi kompleksometri, yaitu...
a. Penentapan total kesadahan air
b. Penetapan kadar Mg
c. Penetapan kadar MgCl2
d. Analisis kadar Attapulgite dalam tablet A
e. Benar semua
19. EDTA merupakan jenis ligan..
a. Heksadentat
b. Monodentat
c. Tetradentat
d. Bidentat
e. Pentadentat
20. Diketahui sampel Ba(OH)2 sebanyak 25 ml tetap dititrasi oleh 100 ml HCL 0,1
m=M, tentukan konsentrasi sampel tersebut!
a. 0,3
b. 0,4
c. 0,5
d. 0,1
e. 0,2
Diketahui:
V Ba(OH)2 =25 mL
V HCL = 100 mL
M HCL = 0,1 M
Elektron Valensi HCL = 1
Elektron Valensi Ba(OH)2=2
Ditanyakan: Molaritas pada ba(OH)2
V1.M1.n1=V2.M2.N2
V 1. M 1. n 1
M 2=
V 2.n 2
100.0,1 .1
M 2=
25. 2
M2 = 0,1

 Essay
1. Sebanyak 200 mg sampel kalsium karbonat murni diasamkan dan dilarutkan
dalam 500 mL larutan. Sebanyak 50,0 mL sampel membutuhkan 25,0 mL
larutan EDTA utk titrasi. Tentukan berapa molaritas larutan EDTA
Jawab:
Diketahui:

massa CaCO₃ = 200 mg = 0,2 gram

V larutan = 500 mL

V titrasi sampel = 50 mL

V EDTA = 25 mL

Ar Ca = 40

Ar C = 12

Ar O = 16

Ditanyakan:

Molaritas larutan EDTA

Penyelesaian:

V₁ x M₁ = V₂ x M₂
dengan,

V₁ = volume larutan sampel/ligan (L/mL)

V₂ = volume larutan sampel/ligan (L/mL)

M₁ = konsentrasi larutan sampel/ligan (M)

M₂ = konsentrasi larutan sampel/ligan (M)

Menentukan Mr CaCO₃

Mr CaCO₃ = Ar Ca + Ar C + 3. Ar O

Mr CaCO₃ = 40 + 12 + 3. 16

Mr CaCO₃ = 100

Menentukan konsentrasi sampel

[sampel] = 

[sampel] = 

[sampel] = 0,004 M

Menentukan konsentrasi EDTA

V₁ x M₁ = V₂ x M₂

0,004 x 50 = 25 x M₂

M₂ = 

M₂ = 0,008 M

2. Perhatikkan data hasil titrasi larutan HBr dengan larutan Ba(OH)2 berikut !
Percobaan 1 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 22 ml
Percobaan 2 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 18 ml
Percobaan 3 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 20 ml
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah....
Jawab
Pertama, kita cari volume rata-rata dari HCl dan Ba(OH)2 !
- Volume HCl = 25+25+25 / 3 = 25 ml
- Volume Ba(OH)2 = 22+18+20 / 3 = 20 ml
Kemudian kita cari molaritas HCl dengan menggunakan rumus berikut :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 20 . M2 . 1
5 = 20 M2
M2 = 0,25 M
3. Sebanyak 400 mg sampel kalsium karbonat murni diasamkan dan dilarutkan
dalam larutan 600 mL larutan. Sebanyak 60,0 mL sampel membutuhkan 25,0
mL larutan EDTA untuk titrasi. Tentukan berapa molaritas larutan EDTA!
Jawab:
Diketahui:
massa CaCO3 = 400 mg = 0,4 gram
V larutan = 500 mL
V titrasi = 60 mL
V EDTA = 25 mL
Ar Ca = 40
Ar C = 12
Ar O = 16
Ditanyakan:
Molaritas larutan EDTA
Penyelesaian:
Perhitungan titrasi kompleksometri
V1 x M1 = V2 x M2
Menentukan Nr CaCO3
Mr CaCO3 = Ar Ca + Ar C + 3. Ar. O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 3. 16
Mr CaCO3 = 100
Menentukan konsentrasi sampel
a 100
{ Sampel ] = x
Mr ml
0,4 1000
{ Sampel ] = x
100 600
[Sampel] = 0,006 M
Menentukan Konsentrasi EDTA
V1 x M1 = V2 x M2
0,006 x 60 = 25 x M2
0,006 x 60
M 2=
25
M2 = 0,014 M

4. Ada lima syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian
visual dari titik-titik akhir. Jelaskan!
Jawab:
 Reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir
semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna
kuat.
 Reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif.
 Kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup, kalau
tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam.
 Kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding kompleks
logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkan
ion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA
harus tajam dan cepat.
 Kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator logam harus
sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap
ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan warna terjadi sedikit
mungkin dengan titik ekuivalen. Larutan indikator bebas mempunyai
warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator.
5. Tuliskan kelebihan dan kekurangan titrasi kompleksometri!
Jawab:
Keuntungan dari metode kompleksometri adalah waktu pengerjaannya lebih
sederhana dibandingkan gravimetri dan spektrometer. Sedangkan kerugiannya
adalah penentuan titik akhir susah ditentukan, karena sangat dipengaruhi oleh
pH dan bahan yang digunakan cukup banyak dibandingkan dengan metode
lain yaitu larutan bak, indikator, larutan dapar, dan larutan asam atau basa.

Anda mungkin juga menyukai