“TITRASI KOMPLEKSOMETRI”
DISUSUN OLEH:
NAMA : RISNA
STAMBUK : G 701 18 207
KELAS :C
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Berdasarkan perubahan warna dari indikator logam ini dapat kita beda-bedakan:
1. Cara titrasi langsung, pada titrasi ini larutan ion logam
ditambah larutan dapar dan indikator, kemudian langsung dititrasi dengan
komplekson III. Titrasi ini digunakan untuk penentuan ion-ion logam kalium,
magnesium dan zink.
2. Cara titrasi tidak langsung, digunakan untuk menentukan
senyawa aluminium dan bismth, karena pada titrasi secara langsung terjadi
kesalahan yang disebabkan karena pengendapan dari logam sebagai hidroksida
dalam suasana alkali.
Essay
1. Sebanyak 200 mg sampel kalsium karbonat murni diasamkan dan dilarutkan
dalam 500 mL larutan. Sebanyak 50,0 mL sampel membutuhkan 25,0 mL
larutan EDTA utk titrasi. Tentukan berapa molaritas larutan EDTA
Jawab:
Diketahui:
V larutan = 500 mL
V titrasi sampel = 50 mL
V EDTA = 25 mL
Ar Ca = 40
Ar C = 12
Ar O = 16
Ditanyakan:
Penyelesaian:
V₁ x M₁ = V₂ x M₂
dengan,
Menentukan Mr CaCO₃
Mr CaCO₃ = Ar Ca + Ar C + 3. Ar O
Mr CaCO₃ = 40 + 12 + 3. 16
Mr CaCO₃ = 100
[sampel] =
[sampel] =
[sampel] = 0,004 M
V₁ x M₁ = V₂ x M₂
0,004 x 50 = 25 x M₂
M₂ =
M₂ = 0,008 M
2. Perhatikkan data hasil titrasi larutan HBr dengan larutan Ba(OH)2 berikut !
Percobaan 1 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 22 ml
Percobaan 2 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 18 ml
Percobaan 3 :
Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 20 ml
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah....
Jawab
Pertama, kita cari volume rata-rata dari HCl dan Ba(OH)2 !
- Volume HCl = 25+25+25 / 3 = 25 ml
- Volume Ba(OH)2 = 22+18+20 / 3 = 20 ml
Kemudian kita cari molaritas HCl dengan menggunakan rumus berikut :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 20 . M2 . 1
5 = 20 M2
M2 = 0,25 M
3. Sebanyak 400 mg sampel kalsium karbonat murni diasamkan dan dilarutkan
dalam larutan 600 mL larutan. Sebanyak 60,0 mL sampel membutuhkan 25,0
mL larutan EDTA untuk titrasi. Tentukan berapa molaritas larutan EDTA!
Jawab:
Diketahui:
massa CaCO3 = 400 mg = 0,4 gram
V larutan = 500 mL
V titrasi = 60 mL
V EDTA = 25 mL
Ar Ca = 40
Ar C = 12
Ar O = 16
Ditanyakan:
Molaritas larutan EDTA
Penyelesaian:
Perhitungan titrasi kompleksometri
V1 x M1 = V2 x M2
Menentukan Nr CaCO3
Mr CaCO3 = Ar Ca + Ar C + 3. Ar. O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 3. 16
Mr CaCO3 = 100
Menentukan konsentrasi sampel
a 100
{ Sampel ] = x
Mr ml
0,4 1000
{ Sampel ] = x
100 600
[Sampel] = 0,006 M
Menentukan Konsentrasi EDTA
V1 x M1 = V2 x M2
0,006 x 60 = 25 x M2
0,006 x 60
M 2=
25
M2 = 0,014 M
4. Ada lima syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian
visual dari titik-titik akhir. Jelaskan!
Jawab:
Reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir
semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna
kuat.
Reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif.
Kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup, kalau
tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam.
Kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding kompleks
logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkan
ion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA
harus tajam dan cepat.
Kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator logam harus
sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap
ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan warna terjadi sedikit
mungkin dengan titik ekuivalen. Larutan indikator bebas mempunyai
warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator.
5. Tuliskan kelebihan dan kekurangan titrasi kompleksometri!
Jawab:
Keuntungan dari metode kompleksometri adalah waktu pengerjaannya lebih
sederhana dibandingkan gravimetri dan spektrometer. Sedangkan kerugiannya
adalah penentuan titik akhir susah ditentukan, karena sangat dipengaruhi oleh
pH dan bahan yang digunakan cukup banyak dibandingkan dengan metode
lain yaitu larutan bak, indikator, larutan dapar, dan larutan asam atau basa.