Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM IlMU RESEP 2

JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO

PERCOBAAN V
“RESEP 13-14”

DISUSUN OLEH:

NAMA : SITI ANISA


STAMBUK : G70118097
KELAS :B
KELOMPOK : VI (ENAM)
TANGGAL : RABU, 11 NOVEMBER 2020
ASISTEN : 1. SITI MUTMAINA AYU LESTARI
2. NUR AZIZAH ABDULLAH

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
RESEP 1
I. Resep Asli
Bapak QA usia 50 tahun baru di diagnosa DM tipe 2 oleh dokter A 1 bulan
yang lalu dengan GDS 389 mg/dl. Datang ke apotik dengan keluhan mata
sering berkunang-kunang, badan terasa lemas dan sering berkeringat yang
berllebihan. Pasien tersebut membawa resep lanjutan pengobatan kedua dari
dokter dengan memberi obat yang sama lalu untuk diabetesnya sebagai
berikut:

dr. Dimas
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
Telp :0451-467834
Palu, 12 Juni
2020

R/ Glimepiride No. XXX


S 1dd tab 1
R/ Gludhepatic No. LX
S 3 dd tab 1
R/ Vit B complex No. XXX
S 3 dd tab 1

Pro : Quraish
II. Kelengkapan Resep

dr. Dimas
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00 Inscriptio
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
Telp :0451-467834
Palu, 12 Juni
2020

R/ Glimepiride No. XXX


Invocatio Praescriptio
S 1dd tab 1
R/ Gludhepatic No. LX
S 3 dd tab 1
R/ Vit B complex No. XXX
S 3 dd tab 1

Signatura Pro : Quraish Propium


Umur : 50 tahun
Keterangan :

 INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Dimas Sp.
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Telp : 0451-467834
 INVOCATIO
R/ (recipe) : Ambillah
 PRAESCRIPTIO
Nama obat : Glimepirid Gludhepatic, Bcomp
Komposisi obat :
 SIGNATURA
S (signa) : Tandai
3 dd (ter de dia) : 3 kali sehari
1 dd (semel de die) : 1 kali sehari
No (numero) : Sebanyak
XXX : tiga puluh
LX : lima pulih
 PROPIUM
Pro : Quraish
Umur : 50 tahun

III. Perhitungan Dosis


Karena usia pasien masuk dalam kategori dewasa yaitu 50 tahun, maka tidak perlu
dilakukan perhitungan dosis.

IV. Penjelasan Obat


1. Glimepiride (MIMS Indonesia, 2020)
Indikasi : Diabetes Mellitus Tipe 2
Farmakologi : Absorpsi: Diserap seluruhnya dari saluran
gastrointestinal. Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: 2-3 jam.
Distribusi: Volume distribusi: 8,8 L.
Pengikatan protein plasma:> 99,5%
Metabolisme: Dimetabolisme secara
ekstensif di hati melalui biotransformasi
oksidatif oleh CYP2C9 menjadi turunan
sikloheksil hidroksi metil (M1) dan
selanjutnya dimetabolisme menjadi
turunan karboksil tidak aktif (M2).
Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar
60%, 80-90% sebagai metabolit M1 dan
M2), sebagai feses (sekitar 40%, 70%
sebagai metabolit M1 dan M2). Waktu
paruh eliminasi: Kira-kira 9 jam.
Interaksi Obat : Efek hipoglikemik yang meningkat
dengan NSAID (misalnya fenilbutazon),
insulin, antidiabetik oral (misalnya
metformin), salisilat, fluoksetin, steroid
anabolik dan androgen, antibiotik
(misalnya kloramfenikol, sulfonamida,
tetrasiklin, kuinolon, klaritromisin),
antikoagulan kumarin, antikoagida
inhibitor, MAOI, alopurinol, probenesid,
sulfinpyrazone, siklofosfamid, flukonazol
dan pentoxifylline. Penurunan efek
hipoglikemik dengan estrogen, kontrasepsi
oral, diuretik tiazid, glukokortikoid,
turunan fenotiazin (misalnya
klorpromazin), simpatomimetik (misalnya
epinefrin, albuterol, terbutalin), asam
nikotinat (dosis tinggi) dan turunan asam
nikotinat, pencahar (penggunaan jangka
panjang) fenitoin , diazoksida, glukagon,
barbiturat, rifampisin, dan isoniazid.
Tanda-tanda hipoglikemia dapat
berkurang atau tidak ada pada pasien yang
memakai obat simpatolitik (misalnya ß-
blocker, clonidine, guanethidine, reserpin).
Dapat menyebabkan hipoglikemia berat
dengan mikonazol.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap glimepiride,
sulfonilurea atau sulfonamid lain.
Diabetes tipe 1 atau diabetes tergantung
insulin, dan ketoasidosis diabetikum
(dengan atau tanpa koma). Gangguan hati
atau ginjal berat.
Perhatian : Pasien dengan defisiensi G6PD, keadaan
terkait stres (misalnya demam, trauma,
infeksi, pembedahan). Gangguan ginjal
dan hati ringan sampai sedang. Tua.
Kehamilan dan menyusui.
Keamanan terhadap ibu : Kategori C: Baik penelitian pada hewan
hamil mengungkapkan efek merugikan pada
janin (teratogenik atau embriosidal atau
lainnya) dan tidak ada penelitian
terkontrol pada wanita atau penelitian pada
wanita dan hewan tidak tersedia. Obat-
obatan harus diberikan hanya jika potensi
manfaatnya sesuai dengan potensi risiko
pada janin.

2. Gludhepatic (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Diabetes Mellitus Tipe 2
Farmakologi : Absorpsi: Diserap perlahan dan tidak
sempurna dari saluran cerna. Makanan
mengurangi luasnya dan sedikit menunda
penyerapan. Ketersediaan hayati mutlak:
50-60% (puasa); dikurangi jika
dikonsumsi bersama makanan. Waktu
untuk mencapai konsentrasi plasma
puncak: 2-3 jam (pelepasan segera); 7
jam, kisaran: 4-8 jam (rilis diperpanjang).
Distribusi: Mendistribusikan dan
berkonsentrasi di hati, ginjal dan saluran
pencernaan; partisi menjadi eritrosit.
Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
Volume distribusi: 654 ± 358 L.
Pengikatan protein plasma: Dapat
diabaikan.
Metabolisme: Tidak dimetabolisme.
Ekskresi: Melalui urin (kira-kira 90%
sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh
eliminasi: 6,2 jam (plasma); kira-kira 17,6
jam (darah).
Interaksi Obat : Peningkatan risiko hipoglikemia dengan
insulin dan sekretagog insulin (misalnya
sulfonylurea). Peningkatan risiko asidosis
laktat dengan penghambat karbonat
anhidrase (misalnya acetazolamide,
dichlorphenamide), NSAID, dan agen
antihipertensi (misalnya inhibitor ACE).
Peningkatan konsentrasi plasma dan
penurunan klirens dengan inhibitor OCT2
(misalnya simetidin, dolutegravir,
ranolazine, trimetoprim, vandetanib,
isavukonazol).
Berpotensi Fatal: Nefropati yang diinduksi
kontras dan peningkatan risiko asidosis
laktat dengan agen kontras beryodium.
Kontraindikasi : Asidosis metabolik akut atau kronis
dengan atau tanpa koma, kondisi akut
yang dapat mengubah fungsi ginjal
(misalnya dehidrasi, infeksi berat, syok),
hipoksia penyebab penyakit akut atau
kronis (misalnya gagal jantung atau
pernapasan tidak stabil, MI baru-baru ini,
syok), alkohol akut keracunan atau
alkoholisme. Ggn ginjal berat (eGFR <30
mL / menit). Pemberian agen kontras
iodinasi intravaskular.
Perhatian : Pasien dengan faktor risiko asidosis laktat,
gagal jantung stabil, dehidrasi, azotemia
prerenal. Ggn ginjal ringan sampai
sedang. Gangguan hati. Anak-anak dan
orang tua. Kehamilan dan menyusui.
Tidak diindikasikan untuk digunakan pada
pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 atau
dengan ketoasidosis diabetikum.
Keamanan terhadap ibu : Kategori B: Baik penelitian reproduksi
hamil hewan belum menunjukkan risiko janin
tetapi tidak ada penelitian terkontrol pada
wanita hamil atau penelitian reproduksi
hewan menunjukkan efek buruk (selain
penurunan kesuburan) yang tidak
dikonfirmasi dalam penelitian terkontrol
pada wanita pada trimester pertama (dan
tidak ada bukti risiko pada trimester
selanjutnya).

3. Vitamin B Complex (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B
kompleks
Farmakologi : Konsentrasi puncak vitamin B kompleks dalam
plasma darah tercapai dalam waktu 2‒6 jam
setelah konsumsi per oral, dan 40 menit pada
pemberian intramuskular. Vitamin B kompleks
terdistribusi ke dalam peredaran darah dan
jaringan tubuh, termasuk ke dalam ASI.
Interaksi Obat : Atropine, Chlorpromazine, Chlorthalidone,
Doxorubicin,Glycopyrrolate,Hydrochlorothiazide,
Levodopa, Methotrexate, Phenobarbital dan
Phenothiazine
Kontraindikasi : Kontraindikasi vitamin B kompleks adalah jika
terdapat riwayat alergi dengan obat ini, atau
komponennya.
Perhatian : Hati-hati pada pasien yang mendapat levodopa.
Keamanan : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
terhadap ibu hamil memperlihatkan adanya efek samping terhadap
janin

V. Konseling
a. Glimepiride (MIMS Indonesia, 2020).
1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Glimepiride
c. Kekuatan obat (mg/g) :
2 mg
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : Diminum 1 kali sehari 1 tablet
Cara penggunaan : Sesudah makan
3. Mekanisme kerja :
Glimepiride, sebuah antidiabetes sulphonylurea, mengurangi glukosa
darah dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel ß pankreas dan
menurunkan keluaran glukosa dari hati. Ini juga meningkatkan
sensitivitas insulin di situs target perifer (MIMS, 2020).
4. Dampak gaya hidup:
Edukasi penyakit DM. Terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula
darah (Nasution I., H., dkk, 2019).
5. Penyimpanan obat :
Simpan pada suhu dibawah 30oC (MIMS, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Hipoglikemia, diare, muntah (MIMS, 2020).

b. Gludhepatic (MIMS Indonesia, 2020).


1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Metformin HCl
c. Kekuatan obat (mg/g) :
500 mg
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : Diminum 3 kali sehari 1 tablet
Cara penggunaan : Diminum dengan air setiap 8 jam bersamaan atau
setelah makan.
3. Mekanisme kerja :
Metformin adalah agen antihiperglikemik biguanida yang
meningkatkan toleransi glukosa dengan menurunkan glukosa plasma
basal dan postprandial. Ini menurunkan produksi glukosa hati dengan
menghambat glukoneogenesis dan glikogenolisis, menunda penyerapan
glukosa usus, dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan
meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer (MIMs,
2020).
4. Dampak gaya hidup
Edukasi penyakit DM. Terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula
darah (Nasution I., H., dkk, 2019).
5. Penyimpanan obat :
Ditempat sejuk dan kering (MIMS, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Defisiensi Vitamin B12, muntah, diare, sakit perut.

c. Vitamin B Complex (MIMS Indonesia, 2020).


1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, calcium pethonate,
nicotinamide
c. Kekuatan obat (mg/g) :
-
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : 3 kali sehari 1 tablet tiap 8 jam
Cara penggunaan : Diminum setelah makan.
3. Mekanisme kerja :
Bekerja dengan memenuhi asupan vitamin B kompleks tubuh.
4. Dampak gaya hidup:
5. Penyimpanan obat :
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari
cahaya(MIMs, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Sakit kepala, pusing, mual.

Form Konseling
RESEP 2

II. Resep II
Bapak Amin usia 60 tahun dengan riwayat DM tipe 2 15 tahun yang lalu
dengan riwayat terapi metformin 3 x 500 mg dan glimepiride 1 x 2 mg. Paien
tersebut sangat patuh mengkonsumsi obat dengan diet yang terkontrol tetapi
kemudian datang ke dokter dengan meminta obat yang selama ini diminum
ddiganti ke insulin karena pasien merasa sudah bosan mengkonsumsi obat
tablet. Kemudian pasien tersebut akhirnya diberikan resep insulin.

Dr. Martha
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari Praktik : Senin - Sabtu
Jam Praktik : 18.00 – 22.00
Alamat : Jln. Lasoso No. 10
Telp 0451-467834
Palu, 1 Oktober 2020

R/ Novorapid III
S 3 dd 6 U
R/ Levemir II
S 1 dd 12 U
R/ Sangobion No. XXX
S 1 dd 1

Pro : Amin
Umur : 60 tahun

I. Kelengkapan Resep

Dr. Martha
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari Praktik : Senin - Sabtu
Jam Praktik : 18.00 – 22.00 Inscriptio
Alamat : Jln. Lasoso No. 10
Telp 0451-467834
Invocatio Palu, 1 Oktober 2020
R/ Novorapid III Praescriptio
S 3 dd 6 U
R/ Levemir II
S 1 dd 12 U
R/ Sohobion No. XXX
S 1 dd 1

Pro : Amin
Subscriptio
Signatura
Umur : 60 tahun

Keterangan :
 INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Martha
Alamat : Jl. lasoso No.10
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Telp : 0451-467834
 INVOCATIO
R/ (recipe) : Ambillah
 PRAESCRIPTIO
Nama obat : Novorapid, Levemir, Sohobion
Komposisi obat :
 SIGNATURA
S (signa) : Tandai
3 dd (ter de dia) : 3 kali sehari
1 dd (semel de die) : 1 kali sehari
No (numero) : Sebanyak
III : tiga
II : dua
XXX : tiga puluh
 PROPIUM
Pro : Amin
Umur : 60 tahun

II. Perhitungan Dosis


Karena umur pasien 60 tahun, maka tidak perlu dihitung dosisnya.

III. Penjelasan Obat


1. Novorapid (MIMS Indonesia, 2020)
Indikasi : Pengobatan DM
Farmakologi : Novorapid menghasilkan onset kerja yang
lebih cepat dibandingkan dengan insulin
manusia yang dapat larut, bersama dengan
konsentrasi glukosa yang lebih rendah,
seperti yang dinilai dalam empat jam
pertama setelah makan. NovoRapid
memiliki durasi kerja yang lebih pendek
dibandingkan dengan insulin manusia
yang dapat larut setelah injeksi subkutan
Interaksi Obat : Produk antidiabetik oral, MAOI, penyekat
β, penghambat ACE, salisilat, steroid
anabolik & sulfonamid dpt menurunkan
kebutuhan insulin. Kontrasepsi oral, tiazid,
glukokortikoid, hormon tiroid,
simpatomimetik, hormon pertumbuhan &
danazol dpt meningkatkan kebutuhan
insulin. Agen penghambat β dapat
menutupi gejala hipoglikemia.
Oktreotida / lanreotida dapat
meningkatkan atau menurunkan
kebutuhan insulin. Alkohol dapat
meningkatkan atau mengurangi efek
hipoglikemik insulin.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, Hipoglikemmia.
Perhatian : Dosis yang tidak adekuat atau penghentian
pengobatan, terutama pada diabetes tipe 1,
dapat menyebabkan hiperglikemia &
ketoasidosis diabetik. Tidak makan atau
olahraga berat yang tidak direncanakan
dapat menyebabkan hipoglikemia.
Penyakit yang menyertai, terutama infeksi
& kondisi demam, biasanya meningkatkan
kebutuhan insulin pasien; penyakit ginjal,
hati atau yang mempengaruhi kelenjar
adrenal, hipofisis atau tiroid dapat
memerlukan perubahan dosis insulin.
Pemindahan ke jenis atau merek insulin
lain harus dilakukan di bawah pengawasan
medis yang ketat. Putar tempat inj secara
terus menerus untuk mengurangi atau
mencegah reaksi. Pasien harus
berkonsultasi dengan dokter sebelum
melakukan perjalanan di antara zona
waktu yang berbeda. Kasus CHF telah
dilaporkan ketika thiazolidinediones
digunakan dalam kombinasi dengan
insulin. Thiazolidinediones harus
dihentikan jika terjadi gejala penurunan
fungsi jantung. Dapat menyebabkan
insulin Abs terbentuk. Dapat mengganggu
kemampuan mengemudi atau
mengoperasikan mesin akibat
hipoglikemia. Gangguann hati atau ginjal.
Mengintensifkan kontrol & pemantauan
glukosa darah pada kehamilan. Laktasi.
Anak <2 thn.
Keamanan terhadap ibu : Kategori B. Penelitian pada reproduksi
hamil hewan tidak menunjukkan resiko janin dan
tidak ada studi yang memadai dan
terkendali dengan baik pada wanita hamil.
Penelitian pada hewan telah menunjukkan
efek buruk pada janin, tapi studi yang
memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil tidak menunjukkan resiko
pada janin ditrimester berapapun.

2. Lovemir (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Pengobatan DM
Farmakologi : Levemir adalah analog insulin basal yang
bekerja lama dan larut dengan durasi efek
yang lama yang digunakan sebagai insulin
basa.
Interaksi Obat : Produk antidiabetik oral, MAOI, penyekat
β, penghambat ACE, salisilat, steroid
anabolik & sulfonamid dapat mengurangi
kebutuhan insulin. Kontrasepsi oral, tiazid,
glukokortikoid, hormon tiroid,
simpatomimetik, hormon pertumbuhan &
danazol dpt meningkatkan kebutuhan
insulin. Agen penghambat β dapat
menutupi gejala hipoglikemia.
Oktreotida / lanreotida dapat
meningkatkan atau menurunkan
kebutuhan insulin. Alkohol dapat
meningkatkan atau mengurangi efek
hipoglikemik insulin.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas..
Perhatian : Dosis yang tidak adekuat atau penghentian
pengobatan dapat menyebabkan
hiperglikemia & ketoasidosis diabetikum.
Pada diabetes tipe 1, kejadian
hiperglikemik yang tidak diobati
menyebabkan ketoasidosis diabetikum.
Tidak makan atau olahraga berat yang
tidak direncanakan dapat menyebabkan
hipoglikemia. Pasien dengan
hipoalbuminemia berat. Penyakit yang
menyertai, terutama infeksi & kondisi
demam, biasanya meningkatkan
kebutuhan insulin pasien; penyakit yang
mempengaruhi adrenal; Kelenjar hipofisis
atau tiroid dapat memerlukan perubahan
dosis insulin. Mentransfer ke produk
insulin lain harus dilakukan di bawah
pengawasan medis yang ketat. Putar
tempat inj secara terus menerus untuk
membantu mengurangi atau mencegah
reaksi. Pasien harus berkonsultasi dengan
dokter sebelum melakukan perjalanan di
antara zona waktu yang berbeda. Kasus
CHF telah dilaporkan ketika
thiazolidinediones digunakan dalam
kombinasi dengan insulin.
Thiazolidinediones harus dihentikan jika
terjadi gejala penurunan fungsi jantung.
Tidak untuk digunakan dalam pompa infus
insulin. Bukan untuk administrasi IV atau
IM. Mengandung metacresol yang dapat
menyebabkan reaksi alergi. Hindari
pencampuran dengan insulin kerja cepat
misalnya insulin aspart. Dapat
mengganggu kemampuan mengemudi atau
mengoperasikan mesin akibat
hipoglikemia. Ggn hati atau ginjal.
Perawatan dapat dipertimbangkan selama
kehamilan jika manfaatnya membenarkan
kemungkinan risiko.
Keamanan terhadap ibu : Kategori B. Penelitian pada reproduksi
hamil hewan tidak menunjukkan resiko janin dan
tidak ada studi yang memadai dan
terkendali dengan baik pada wanita hamil.
Penelitian pada hewan telah menunjukkan
efek buruk pada janin, tapi studi yang
memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil tidak menunjukkan resiko
pada janin ditrimester berapapun

3. Sohobion (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Mengobati dan mencegah defisiensi
vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12
Farmakologi : Tindakan farmakologis Neurobion terjadi
dalam tiga cara. Dalam Vitamin B1, itu
berkontribusi untuk mengatasi kekurangan
tiamin dalam tubuh, yang bertanggung
jawab atas asam laktat yang terakumulasi
dalam tubuh dan yang mempengaruhi
kinerja otot, peredaran darah, tulang dan
saraf. Vitamin B6 mengimbangi
kekurangan piridoksin yang menyebabkan
masalah saraf, terlepas dari cedera
jaringan lainnya. Dalam Vitamin B12, di
sisi lain, berguna untuk mengurangi
kerusakan neurologis yang dapat terjadi
dalam proses patologis degeneratif. Secara
keseluruhan, ketiga vitamin ini (yaitu, B1,
B6 dan B12), terintegrasi dalam
Neurobion, dapat mengatur aktivitas
metabolisme enzim, yang kadar dalam
tubuh dapat meningkat dengan
peningkatan dosis di atas persyaratan.
Perubahan metabolisme jangka pendek
dan jangka panjang dirasakan, yang
mengalami saturasi dan kemudian
pelepasan enzim ini (koenzim dan
apoenzim)
Interaksi Obat : Penurunan efektivitas obat levodopa, bila
obat ini digunakan bersamaan dengan
Neurobion. Penurunan khasiat dari
vitamin B6 di dalam Neurobion, bila
digunakan bersamaan dengan isoniazid.
Penurunan kadar vitamin B6 dalam darah,
bila digunakan bersama furosemide
Kontraindikasi : Hipersensitivitas..
Perhatian : Sebaiknya tidak digunakan untuk pasien
yang sedang menerima terapi levodopa
Keamanan terhadap ibu : Kategori C. Penelitian pada hewan
hamil terbukti terdapat efek samping pada fetus,
namun data penelitian pada manusia
belum cukup. Walau demikian potensi
keuntungan terapi dapat dipertimbangkan
dengan potensi risiko terapi obat

IV. Konseling
1 Deskripsi dan Kekuatan Sediaan
a Novorapid
- Bentuk sediaan : Flexpen.
- Cara pemakaian obat : Disuntikkan secara subkutan.
- Nama produk : Novorapid.
- Zat aktif : Insulin aspart.
- Kekuatan obat : 100 U/mL.
b Levemir
- Bentuk sediaan : Flexpen.
- Cara pemakaian obat : Disuntikkan secara subkutan.
- Nama produk : Levemir Flexpen.
- Zat aktif : ..Insulin detemir.
- Kekuatan obat : 100 IU/mL.
c Sohobion
- Bentuk sediaan : Tablet salut selaput.
- Cara pemakaian obat : Oral.
- Nama produk : Sohobion.
- Zat aktif : Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12
200 mcg..
- Kekuatan obat : 200 mg.

2 Jadwal dan cara penggunaan obat


a Novorapid
- Jadwal
3 kali sehari 6 unit.
- Cara penggunaan obat
3 kali sehari 6 unit, tiap 8 jam dan dapat digunakan 5-10 menit
tepat sebelum atau sesudah makan. Suntikkan secara sub kutan
(dibawah kulit).
Cara penggunaan insulin
1. Cuci tangan dengan air dan sabun.
2. Siapkan pen insulin yang akan digunakan (apabila baru
dikeluarkan dari lemari pendingin, tunggu suhu insulin hingga
suhu kamar baru bisa digunakan), dan lepaskan penutup pen
insulin.
3. Jika insulin terlihat keruh, putar/gulung pen diantara kedua
telapak tangan.
4. Ambil jarum dan buka kertas penutup jarum (jangan sentuh
jarum dengan tangan secara langsung), kemudian pasang pada
pen insulin dengan cara memutar jarum pada ujung (tempat
meletakkan jarum) pen insulin.
5. Lepaskan kemasan plastik dan penutup jarum insulin.
6. Hilangkan gelembung udara dengan cara memutar tombol
dosis (1 atau 2 unit), kemudian arahkan pena hingga jarum
mengarah tegak lurus ke atas dan tekan tombol dosis hingga
insulin muncul /terlihat di ujung jarum. Setelah itu, posisikan
dosisi ke nol (0).
7. Kemudian, putar tombol dosis sesuai dengan aturan dosis yang
diberikan.
8. Pilih lokasi tubuh yang akan disuntikkan insulin (Biasanya
pada bagian perut, paha, atau lengan atas. Tidak dianjurkan
untuk menyuntik pada lokasi yang sama terus-menerus dan
harus dilakukan rotasi lokasi suntik) dan usap dengan alkohol,
kemudian tunggu sampai alkohol kering.
9. Pegang pen dengan 4 jari dan jempol diletakkan pada tombol
dosis, cubit bagian kulit yang akan disuntik.
10. Suntikkan dengan posisi 90 derajat, lepaskan cubitan dan tekan
tombol dosis dengan jempol hingga berhenti (klep dosis akan
kembali ke nol),kemudian biarkan selama 5-10 detik agar
insulin tidak tumpah. 8. Setelah selesai, lepaskan jarum dari
pen dan buang jarum pada tempat yang aman.
b Levemir
- Jadwal
1 kali sehari 12 unit.
- Cara penggunaan obat
1 kali sehari 12 unit, tiap 24 jam pada saat akan tidur. Suntikkan
secara sub kutan (dibawah kulit).
c Sohobion
- Jadwal
1 kali sehari 1 tablet.
- Cara penggunaan obat
1 kali sehari 1 tablet, dapat digunakan sesudah makan.

3 Mekanisme kerja obat


a. Novorapid
Sediaan ini mengandung insulin. Obat ini bekerja dengan mengurangi
tingkat gula darah tinggi dan berfungsi untuk membantu memperbaiki
produksi insulin dalam tubuh.
b. Levemir
Merupakan inssulin buatan yang bekerja dengan membantu
mengontrol gula darah pada pasien diabetes baik tipe satu maupun tipe
dua.
c. Sohobion
Merupakan multivitamin yang bekerja dengan pencegahan dan
pengobatan untuk penyakit kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.
4 Dampak gaya hidup
Terapi non farmakologi pada Diabetes Mellitus yaitu dengan edukasi
penyakit DM, terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula darah
(Nasution.,I.,H.,dkk, 2019).

5 Penyimpanan Obat
a. Novorapid
Simpan pada suhu antara 2-8°C (dalam lemari es), tetapi jangan
dibekukan dalam freezer untuk insulin pen yang belum pernah
dipakai. Simpan insulin pen yang sedang dipakai pada suhu sejuk
ruangan yang terlindung dari cahaya matahari (15-20°C) dan
sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es (MIMS 2020)
b. Levemir
Simpan pada suhu antara 2-8°C (dalam lemari es), tetapi jangan
dibekukan dalam freezer untuk insulin pen yang belum pernah
dipakai. Simpan insulin pen yang sedang dipakai pada suhu sejuk
ruangan yang terlindung dari cahaya matahari (15-20°C) dan
sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es (MIMS, 2020)
c. Sohobion
Simpan ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung (MIMS, 2020)

6 Efek Potensial yang tidak diingikan (ESO)


a. Novorapid
Hipoglikemia.Urtikaria, ruam kulit, erupsi reaksi anafilaksis,
neuropati perifer.Gangguan refraksi, retinopati
diabetikum.Lipodistrofi.Reaksi pada tempat injeksi, edema (MIMS,
2020).
b. Levemir
Hipoglikemia.Urtikaria, ruam kulit, erupsi reaksi anafilaksis,
neuropati perifer.Gangguan refraksi, retinopati
diabetikum.Lipodistrofi.Reaksi pada tempat injeksi, edema (MIMS,
2020).
c. Sohobion
Sindroma neuropati (MIMS, 2020).

Form Konseling
DAFTAR PUSTAKA
Medscape. (2020). Diakses pada tanggal 13 November 2020 Pukul 21.30 WITA

MIMS. (2020). Diakses pada tanggal 13 November 2020 Pukul 20.20 WITA

Nasution., S., H, dkk. (2019). Penatalaksanaan Holistik Pasien Diabetes Mellitus


Tipe 2 dan Retinopati Diabetik serta Hipertensi dengan Pendekatan Dokter
Keluaga. Majority Vol 8 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai