Anda di halaman 1dari 16

dr. Titut Harnanik, M.

Kes
Pendahuluan
 Tx. OHB
- Kasus Penyelaman
- Kasus Klinis
 Kasus Klinis
- Diabetes
- Ulkus Diabetikum
 Manfaat -> Risiko
 Tx OHB - Aspek Fisika
- Aspek Fisiologi
- Obat
 Pengalaman Klinik  - Keracunan Oksigen
- Hipoglikemia
KERACUNAN OKSIGEN

OKSIGEN
- Oksigen adalah suatu gas yang sangat vital
dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup
-Sifat : tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa,
membantu proses pembakaran
-Tek parsial normal di udara, 0,2 ATA atau 160 mmHg
- Mempunyai sifat toksik/racun
Keracunan Oksigen bisa terjadi
pada :
-Alat selam sistem tertutup
-Penyelaman saturasi/penggunaan oksigen
untuk memperlama waktu penyelaman
-Resusitasi dengan pemberian oksigen yang
lama pada gangguan pernafasan
PENYEBAB KERACUNAN OKSIGEN

-Tekanan parsial oksigen


-Lamanya paparan oksigen
- Variasi daya perorangan
-Obat : steroid, narkotik (asma)
GEJALA
- konvulsi
- gemetar
- mengantuk
- iritasi pada trachea/batuk,
- mual muntah
- pusing, vertigo,
- pucat, berkeringat
- bradikardia
-gg respirasi ; dispneu
- halusinasi
TERAPI
-Pengurangan tek parsial oksigen
-pada media pernafasan
a. RUBT ; lepas masker, penurunan kedalaman
b. Dalam air : diangkat ke permukaan setelah
fase tonik konvulsi hilang
-Mencegah trauma fisik karena konvulsi :
a. Mencegah lidah tergigit
-Monitoring kapasitas vital paru
- Obat : diazepam (pencegahan?)
B. Hipoglikemi Secara Umum
 Triad Whipple
1. Gejala Hipoglikemi
2. Konsentrasi Glukosa darah rendah
3. Hilangnya gejala hipoglikemia setelah
konsentrasi glukosa meningkat
Gejala dan Tanda
 Pucat  Bingung
 Keringat dingin  Bicara tak jelas
 Takikardi  Perubahan sikap
 Gemetar  Lemah
 Lapar  Dis orientasi
 Kesadaran menurun
 Lemas
 Kejang
 Gelisah
 Mata Sembab
 Sakit Kepala
 Penurunan respon
 Mengantuk terhadap stimul bahaya
Etiologi / Penyebab
 Obat
 Keadaan Sakit berat
 Defisiensi hormon kortisol, growth hormon
glucagon
 Insuknoma
 Insulin scretagogue
 Auto imun
 Hypoglikemi reaktif
C. Hipoglikemi Saat Terapi OHB
 Pengalaman Klinik :
Pasien diabet dengan komplikasi kronis yang
mendapat terapi insulin dan atau OAD
 Waspada HIPOGLIKEMIA

 Penelitian oleh …Kakhn0usky et al, 1980.


- 130 Ps. Diabet dengan insulin
- 62.3 %  kebutuhan insulin 2 – 38 Unit
setelah di OHB
 Dugaan :
Tx OHB
 Menghambat kerja hormon anti insulin
Somatotropik & Glukagon
 Sekresi C Peptida
 Sensitifitas jaringan terhadap insulin
• Dosis Insulin perlu diatur
• Rencana penelitian tentang : apakah ada
pengaruh oksigen hiperbarik terhadap sel sel
pada pancreas serta pengaruh terhadap resisten
insulin.
D. Diagnosis
 Gejala Klinis +
 GDA : 30 - 60 m

E. Penanganan
•Pisang/roti/ Karbohidrat komplek
 teh gula / tetesi gula kental/madu
Rumus 1, 2, 3 Injeksi glukosa 40% 25 cc
D 40 % GDA Infus glukosa 10 % 500 a/6
1. Flash 60 - 90 jam ± 28 tts/mnt
Bisa diulang sampai 6 kali
2. Flash 30 - 60
interval ½ jam
3. Flash < 30
injeksi metil Pred 62,5 – 125
mg I.V dpt diulang

injeksi epedrin 25 – 50 mg
atau inj glukagen 1 mg 1m
Catatan / Pedoman
1. GDA diarahkan ke 120 mg /dtk
2. 1 flash D 40 % dapat menaikkan ± 25 – 50 mg/dt

Anda mungkin juga menyukai