Anda di halaman 1dari 24

1

RUBRIK PENILAIAN TUGAS 1: SUMMARY


MANAJEMEN 53 A
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATA KULIAH : Berpikir Strategis SKS : 2


TAHUN : 2020 TUGAS KE : 5
PERTEMUAN : 5
Laporan RP3KBT No: 3
Judul RP3KBT : Program Pengembangan Pribadi Untuk Berpikir Strategis

Kelompok Nomor :5
Nama Mahasiswa : Mia Kurniati/19911027

DIMEN Bobot Nilai (1-10) Nilai


SI (%) Total
Sistematika laporan RP3KBT 25%
Kelengkapan laporan 25%
Penyajian data 25%
Referensi 25%
Final Score (100%) 100%

KOMENTAR :

Saya menyatakan bahwa dalam tugas ini tidak terdapat plagiarisme. Apabila kemudian
terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar saya sanggup menerima sanksi apapun sesuai
peraturan yang berlaku di UII dan hukuman Allah SWT.
Tanggal Pengumpulan: Tanggal Pemeriksaan:
Tanda Tangan Mahasiswa: Tanda Tangan Dosen:

(Mia Kurniati) (Trias Setiawati, Dra, M.Si, Dr)


2

PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenar-benarnya menyatakan bahwa
RP3KBT yang kami susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Universitas Islam Indonesia. Jika dikemudian hari ternyata kami melakukan tindakan
plagiarisme, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima konsekuensi atau sanksi
yang akan dijatuhkan oleh Universitas Islam Indonesia Kepada kami.

Yogyakarta, 4 Maret 2020

Mia Kurniati
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas dalam menyusun Rancangan Program Pelatihan dan Pengembangan Prbadi yang Bertalenta
Tinggi (RP3KBT). Harapan besar kami semoga rancangan ini dapat bermanfaat untuk pembaca
khususnya bagi kami kelompok penyusun.

Terimakasih kami sampaikan kepada dosen kami Dra. Trias Setiawati, M.Si yang telah
membimbing dan memberikan kami kesempatan untuk menyusun RP3KBT yang bermanfaat ini.
Penyusunan RP3KBT ini merupakan syarat untuk kelulusan mata kuliah Berfikir Strategis. Dari
hasil penyusunan ini semoga dapat membantu kami mengembangkan pemikiran strategis kami
untuk lebih dalam lagi. Judul RP3KBT yang ketiga ini berjudul: Program Pengembangan
Pribadi Untuk Berpikir Strategis.

Hasil dari RP3KBT ini memberikan kami pemahaman dalam pengembangan pribadi untuk
berpikir strategis. Akhir kata, penyusun sangat memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan kedepan dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Yogyakarta, 4 Maret 2020

Penyusun
4

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1

PERNYATAAAN ANTI PLAGIARISME ........................................................................2

KATA PENGANTAR ........................................................................................................3

DAFTAR ISI .......................................................................................................................4

1) RINGKASAN EKSEKUTIF ..........................................................................................6

2) PENDAHULUAN ..........................................................................................................6

a. Latar Belakang .............................................................................................................6

b. Rumusan Masalah........................................................................................................7

c. Tujuan Penulisan .........................................................................................................7

d. Manfaat Penulisan .......................................................................................................8

e. Data yang Diperlukan ..................................................................................................8

f. Metode Pengambilan Data ...........................................................................................8

g. Teknik Analisis Data ...................................................................................................8

3) GAMBARAN KUALITAS SDM INDONESIA DALAM BIDANG

STRATEGI THINGKING ..................................................................................................8

4) GAMBARAN PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS

DIBIDANG STRATEGI THINGKING ...........................................................................10

5) PEMBAHASAN............................................................................................................10

a. Analisis Eksternal ..........................................................................................................10

b. Analisis Internal ............................................................................................................10


5

c. Masalah Kualitas Tenaga Kerja Dalam Berfikir Strategis.............................................11

d. Urutan Prioritas Masalah yang harus ditindaklanjuti.....................................................11

6) KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................11

a. Acuan Penelitian Terdahulu ..........................................................................................11

b. Landasan teori................................................................................................................13

7) TUJUAN PR3KBT ......................................................................................................15

8) TIGA ALTERNATIF USULAN PR3KBT ..................................................................15

9) Judul usulan akhir Proposal program RP3KBT yang diperlukan

sebagai pendukung pencapaian kinerja anggota kelompok dalam jangka panjang...........15

10) Rekomedasi dalam Proses Implementasi RP3KBT ....................................................17

(termasuk jadwal pelaksanaan dan Biaya)

11) KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................18

12) DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................................19

13) LAMPIRAN................................................................................................................22
6

1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Saya menyusun RP3KBT dengan Judul “Program Pengembangan Pribadi Untuk
Berpikir Strategis”. Dalam penulisan proposal ini kami melihat pengembangan pribadi
merupakan faktor yang cukup peting dalam proses pembelajaran berpikir strategis.
Tujuan dari RP3KBT ini untuk mengetahui bagaimana program pengembangan
pribadi untuk berpikir strategis apabila dimanfaatkan sebagai salah satu dasar dalam membuat
dan menyusun kerangka pikir rancangan program pelatihan dan pengembangan bagi
karyawan dengan sehingga memiliki keunggulan kompetitif di lapangan kerja.
Hasil dari wawancara yang dilakukan menerangkan bahwa setiap individu memiliki
latar belakang pribadi yang berbeda yang membuat tanggapan mereka pun berbeda-beda.
Setiap dari mereka memiliki cara tersendiri untuk mengahadapi suatu masalah tetapi ada juga
yang hanya diam saja dan menerima arahan dari atasan saat terjadi suatu masalah dalam suatu
perusahaan.

2. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Beberapa factor yang berpengaruh dalam belajar berpikir stratgeis menurut Sloan
(2006), yaitu budaya, atribut, seni dan adaptasi. Dalam menghadapi kemajuan teknologi
saat ini sangat dibutuhkan seorang profesional yang memiliki keahlian, keterampilan dan
wawasan luas serta dapat diandalkan. Seorang profesional yang mampu menguasai masa
depan, selalu berusaha untuk mengembangkan potensi pribadinya secara optimal,
bermotivasi kuat, percaya diri, disiplin, dan mempunyai daya juang yang gigih serta mau
bekerja keras.
Setipa individu memiliki potensi yang dapat dikembangkan secara optimal, maka
kita harus berusaha untuk mengembangkan diri agar dapat berdaya guna secara optimal di
dunia ini. Pengembangan pribadi menuntut seseorang untuk belajar sendiri, mencari secara
mandiri tentang kualitas diri yang bisa diandalkan, terutama dalam dunia kerja. Upaya
pengembangan ini berarti mengembangkan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-
impian, meningkatkan percaya diri, komunikasi yang baik dengan lingkungan, menjadi
kuat dalam menghadapi percobaan dan menjalani hubungan baik dengan sesamanya.
7

Pengembangan pribadi penting karena dengan mengembangkan diri seseorang


akan memperoleh banyak manfaat, salah satunya adalah mendorong rasa percaya diri.
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan percaya pada kemampuan dan kekuatan
yang dimilikinya, sehingga akan membantu perkembangan karirnya untuk meningkatkan
kemajuan perusahaan. Pengembangan pribadi juga dapat membuat individu memiliki
pribadi yang dewasa dan mandiri.
Pengembangan pribadi seseorang tidak dapat dilakukan tanpa adanya bantuan.
Dengan demikian, kita harus memperhatikan langkah-langkah dalam mengembangkandan
dukungan berbagai aspek, namun pengembangan diri yang dilakukan harus bertumpu pada
kemauan individu yang bersangkutan. Hal ini dapat diawali dengan mengenal jati diri dan
menyadari tuntutan peningkatan kualitas individu demi perubahan dirinya menjadi lebih
baik. Dalam mengembangkan pribadi tentu terdapat faktor pendukung dan penghambatnya.
Dengan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan pribadi
akan membantu karena seseorang akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
mendukung dan mengatasi hambatan yang akan terjadi dengan cara mencari solusinya,
sehingga pengembangan pribadi akan berjalan dengan baik dan optimal.
Sloan, (2006) menjelasakan ada lima atribut dalam pemikiran strategis antara lain;
imajinasi, perkspektif luas, multi tasking, tidak memiliki kendali dan keinginan untuk
menang. Kelima atribut tersebut sebagai dasar dalam pengembangan pemikiran strategis
untuk siapapun. Sloan (2006) mengatakan bahwa pembelajaran pemikiran strategis dapat
dipelajari oleh siapa orang tanpa usia, budaya atau yang lainnya. Dalam pengembangan
yang menggunakan lima atribut tersebut dikombinasikan dengna adaptasi, seni dan refleksi
kritis. Sehingga pemikiran strategis dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapapun.
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Bagaiman program pengembangan diri untuk berpikir strategi?
2. Bagaimna lima atribut dalam proses pemikiran strategi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana program pengembangan pribadi dalam proses pemikiran
strategi
2. Untuk mengetahui peran lima atribut dalam proses pemikiran strategi
8

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penulisan RP3KBT 3 ini antara lain adalah
1. Diharapkan Mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
2. Agar memperluas wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap budaya yang
mempengaruhi proses pemikiran strategi
E. Data yang diperlukan
1. Data yang diperlukan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Dalam penyusunan RP3KBT-3
ini sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan curriculum vitae dari setiap
karyawan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, artikel, dan referensi non-
fisik (internet) yang berkaitan dengan pembahasan
F. Metode pengambilan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditetapkan. Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam
penyusunan RP3KBT ini berupa wawancara dan latar belakang pribadi melalui
curriculum vitae..
G. Teknik Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Jadi bentuk analisis yang dilakukan merupakan penjelasan, bukan merupakan
angka-angka statistik atau bentuk angka lainya (Idriantoro, N dan Supomo, B. 1999).

3. GAMBARAN KUALITAS SDM DI BIDANG STRATEGIK THINGKING

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting sehingga harus
dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi maupun
perusahaan. Oleh karena itu, Manajemen sumber daya manusia merupakan program aktivitas
untuk mendapatkan sumber daya manusia, mengembangkan, memelihara dan
mendayagunakan untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya.
9

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) mulai tahun 2019 dan selanjutnya menjadi
pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan, pilihan strategi tersebut
diupayakan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Urgensi pembangunan sumber daya manusia menjadi
faktor kunci dalam memenangkan persaingan global, yang membawa konsekuensi semakin
ketatnya persaingan ditengah ketidakpastian, langkah strategis ini sudah selayaknya
mendapatkan dukung penuh dari seluruh pemangku kepentingan.Penguatan sumber daya
manusia menuju manusia unggul memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan
produktivitas kerja, dalam memenangkan persaingan ditengah perubahan-perubahan yang
berlangsung cepat dalam dunia bisnis, ekonomi politik dan budaya.
Di tengah gejolak ekonomi dunia yang semakin bersaing, Indonesia dituntut untuk tetap
konsisten menaikkan angka pertumbuhan ekonomi, guna menjawab masalah peningkatan
kesejahteraan rakyat. Hal ini berbarengan dengan derasnya harapan untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara maju dengan potensi bonus demografi dan anugerah sumber daya
alam. Harapan ini tidaklah berlebihan bila melihat capaian pembangunan yang telah berhasil
diraih oleh bangsa Indonesia dalam waktu akhir-akhir ini, dan juga beberapa prediksi
lembaga survei asing, yang memproyeksikan Indonesia akan sejajar dengan Cina dan
Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.
Indonesia juga memiliki berbagai aspek potensial yang dapat menjadi ‘senjata ampuh’
bila kita mampu mentransformasikannya menjadi potensi yang berkonstribusi positip
terhadap pencapaian Indonesia unggul , utamanya dalam mewujudkan impian besar para
pendiri bangsa akan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pembangunan sumber daya manusia
menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia bila mencermati data yang dikeluarkan
Bank Dunia, dimana pada tahun 2018 Bank Dunia menyebutkan bahwa kualitas SDM
Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Sementara itu, di tahun yang sama,
Business World memaparkan bahwa peringkat daya saing SDM Indonesia berada di ranking
45 dari 63 negara. Peringkat ini masih kalah dari dua negara tetangga yaitu Singapura dan
Malaysia yang masing-masing berada diperingkat 13 dan 22.
Dengan adanya manajemen sumber daya manusia, perencanaan yang baik akan dibentuk
mengenai pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Manajer
memiliki peran untuk menyaring tenaga kerja sesuai dengan keahlian dan komposisi yang
10

dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuannya adalah untuk menghindari kelebihan dan kekurangan
tenaga kerja.
4. GAMBARAN PRIBADI DAN KUALITAS DI BIDANG STRATEGIK THINKING
Pengambilan keputusan mempengaruhi setiap bagian dalam strategi dan pengalaman juga
mempengaruhi seseorang dalam berpikir secara strategis. Setiap orang harus dapat mengambil
keputusan secara cepat dan tepat oleh karena itu dibutuhkan strategi dan analisis yang kuat
agar dapat meminimalisirkan kesalahan yang akan terjadi dikemudian hari. Berpikir Strategis
dipengaruhi oleh pengembangan pribadi. Hal ini penting dalam berpikr strategis terutama
ketika suatu pimpinan harus mengambil keputusan. Keputusan yang baik setidak melibatkan
hal ini yang dapat dirasakan dan dapat dianalisis secara rasional.
5. ANALISIS PERMASALAHAN

A. Analisis Eksternal

Fakta dalam analisis dari faktor eksternal tentang program pengembangan pribadi
untuk berpikir strategis yakni faktor lingkungan yang belum dapat memaksimalkan
pengembangan pribadi seseorang untuk berpikir strategis.
Situasi yang Diharapkan, Harus dipahami bahwa pengembangan pribadi dapat
diasah, tidak hanya melalui pengalaman, namun juga melalui pelatihan dan pendidikan.
Baik dalam lingkungan organisasi atau perusahaan maupun dalam lingkungan pendidikan
dibutuhkan adanya pembekalan dalam kemampuan pengembangan pribadi bagi setiap
bagian organisasi atau perusahaan agar kemampuan tersebut lebih merata. Sehingga setiap
orang dapat melakukan proses berpikir strategis dengan baik

B. Analisis Internal

Oleh karena itu terkait permasalahan yang terjadi mampu dijelaskan dengan analisis
SWOT agar lebih tersusun secara baik.

- Kekuatan
Imajinasi menjadi kekuatan dasar, imajinasi dapat menjadi landasan dasar untuk
pemikiran strategi.
- Kelemahan
11

Tidak adanya keinginan untuk menang sehingga kurangnya motifasi untuk


berpikir strategis serta masih kurangnya pengalam dalam pekerjaan.
- Peluang
Kemampuan multitasking bisa menjadi peluang di tambah dengan pengalaman
yang didapat sehingga mempunyai kerangka yang banyak dalam berpikir strategis.
- Ancaman
Ketika tidak mempunyai hasrat untuk menang ini bisa menjadi bomerang karena
tidak mempunyai motivasi dalam berpikir strategis.

C. Masalah Kualitas Tenaga Kerja dalam Strategic Thinking

- Kurangnya Pemahaman peranan atribut penting dan pengembangan pribadi


- Kurangnya keterbukaan pemikiran untuk mendapatkan perspektif yang luas
- Kurangnya keinginan untuk menang dalam bersaing

D. Urutan Prioritas Masalah yang Harus Ditindak Lanjuti

- Mengetahui tingkatan dimensi pengembangan pribadi agar menghasilkan kemampuan


berpikir strategis
- Meningkatkan pemahaman strategi kritis yang didukung dengan lima atribut.
- Membuka gaya berpikir menjadi lebih luas / menciptakan perspektif yang luas

6. KAJIAN PUSTAKA

A. Acuan Penelitian Terdahulu

Penelitian Delaney, Guidling dan McManus (2014) berjudul “The Use of Intuition
in the Sponsorship Decision-Making Process” menguji penggunaan intuisi dalam
sponsorship pengambilan keputusan dan berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi penggunaan intuisi dalam proses. Temuan itu mendukung pandangan
bahwa intuisi memainkan peran penting dalam sponsorship pengambilan keputusan.
Dukungan juga diberikan untuk harapan bahwa sponsorship pengambilan keputusan
dalam organisasi besar dengan proses pengambilan keputusan yang lebih formal kurang
intuitif berbasis. Selain itu, organisasi yang menempatkan kepentingan tinggi pada
hubungan saling percaya ketika memasuki pengaturan sponsor menggunakan tingkat yang
12

relatif tinggi intuisi. Sebuah asosiasi juga ditemukan antara tiga aspek eksposur risiko dan
penggunaan intuisi dalam sponsorship pengambilan keputusan. Penelitian ini kemajuan
pemahaman kita tentang sifat dari peran intuisi dalam sponsorship pengambilan
keputusan. Pentingnya intuisi dalam sponsorship pengambilan keputusan telah diperiksa
dalam literatur pengambilan keputusan investasi tetapi tidak literatur sponsor, dan dengan
panggilan terakhir untuk penggunaan yang lebih besar dari prosedur analitis diformalkan
dalam sponsorship pengambilan keputusan.

Bonn (2001) dalam Developing Strategic Thinking as a Core Compentency.


Management Decision Vol. 39 London mendefinisikan pemikiran strategis sebagai "cara
pemecahan masalah-masalah strategis yang menggabungkan pendekatan rasional dan
konvergen dengan proses berpikir kreatif dan berbeda".Bonn menunjukkan bahwa
orientasi proses berfokus pada bagaimana para pemikir strategis memahami dan
mengambil tindakan strategis dalam lingkungan yang sangat kompleks, ambigu dan
kompetitif. Oleh karena itu, pemikiran strategis berkaitan dengan berpikir dalam cara
baru untuk bersaing dalam lingkungan ambigu dan kompetitif.

Penelitian Fantini dan Taischa (2015) berjudul “Back to Intuition: Proposal for a
Performance Indicators Framework to Facilitate Eco-factories Management and
Benchmarking” memiliki hasil bahwa dalam lanskap kompetitif dan diatur saat ini,
perusahaan manufaktur berjuang untuk meningkatkan penampilan mereka, meliputi
tujuan lingkungan serta ekonomi, menuju produksi berkesinambungan dan Eco-pabrik di
masa depan. Para ahli dan sarjana telah mengembangkan lebih dan lebih indikator,
biasanya disebut sebagai Key Performance Indicators (KPI), sebagai sarana untuk
kemudi dan mengendalikan sistem pabrik yang kompleks, ditandai dengan saling
ketergantungan yang dinamis antara subsistem yang berbeda dan variabel eksternal.
Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja sintetis untuk membawa kembali ratusan KPI
lingkungan dan ekonomi untuk beberapa kategori intuitif suara, untuk mengurangi
duplikasi, memulihkan diri kebermaknaan dan kesadaran, memfasilitasi inter dan intra-
organisasi benchmarking. Pendekatan, berdasarkan pemodelan input-output arus fisik
(produk, bahan, energi, emisi, dll) dalam sistem manufaktur, dapat digunakan pada
13

tingkat hirarki yang berbeda di pabrik dan di pabrik yang berbeda fase siklus hidup
(desain, operasi dan re-desain).

B. Landasan Teori
Mengembangkan Lima Atribut Penting
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat berpikir strategis, dari
pendekatan pengalaman yang tidak menekankan seni dan budaya serta proses reflektif
dalam pendekatan pengembangan yang digunakan sebagai kurikulum untuk sekolah
bisnis. Dalam kombinasinya akan ditekankan pada analisis, logika, berpikir linier,
kemudian dengan pendekatan praktis dan komprehensif sebagai pemenuhan kebutuhan
organasisasi pada berpikir strategis.

Seni Untuk Penyelamatan


Apa peran partisipasi dan pengalaman dalam mengembangkan berpikir strategis?
Tidak ada hubungannya bakat artistik dengan ketenaran dan keberuntungan sebagai suatu
master artistik, hanya saja artistik diperlukan untuk mengembangkan lima atribut dan
refleksi kritis untuk proses berpikir strategis. Selain itu, itu seni dalam pengalaman juga
membuka pintu persepsi yang luas.

Pengalaman yang luas dapat membuka, menambah dan memperluas cakrawala


sebagai salah satu yang paling komprehensif dan berpengaruh pada berpikir strategis.
Untuk belajar berpikir strategis bukan hanya diperkuat untuk berpartisipasi dalam seni,
tetapi juga harus dihubungkan dengan refleksi kritis dalam kerangka yang bermanfaat.
Kita dapat belajar seni dengan pengalaman melakukan, fotografi, lukisan, menulis,
bernyanyi, memainkan alat musik. Kita juga bisa belajar pengalaman dan seni pada awal
abad 20 tentang seni dan budaya, memonton okresta, tarian, membaca novel, melihat
drama. Secara alami, apa yang telah kita lakukan dengan aktivitas seni menambah
wawasan dan pengalaman serta memberikan kontribusi pengetahuan kita dimana kita
dapat mengambil dari sisi yang kita percaya. Kita menemukan beberapa karakter tertentu
dan tindakan menurut kita apa yang dapat kita pelajari dari hal seni tersebut. Kemudian
hal ini akan membentuk asumsi-asumsi dan menjadi keyakinan dimana kita mengambil
tindakan dan membuat keputusan-keputusan strategis.
14

Pikiran yang nonlinear, tidak rasional, berpikir divergen atau konvergen, dialog
kritis, dan refleksi kritis semua datang secara tidak sadar ketika kita menikmati suatu
pengalaman seni. Seperti contoh drama, novel, atau film, dimana seringkali hal tersebut
membawa kita pada sebuah perasaan yang mendalam dan memaksa kita terbawa pada
posisi tertentu. Kita secara tidak sadar telah membangun analogi dan asumsi sehingga hal
ini dapat sebagai fasilitas belajar pengalaman dengan masalah strategi. Konten dari seni
tersebut tidak harus berisi tentang bisnis yang terkait, karena nantinya proses refleksi
dapat mengkonversi pengalaman seni ke dalam konteks yang lain.

Partisipasi kita dalam seni, tidak hanya memperlihatkan pola baru dalam imajinasi
serta memunculkan rangsangan sensorik, namun keduanya secara pengalaman telah
melibatkan proses kognitif dan afektif yang dibutuhkan untuk berpikir. Penulis
menemukan kliennya untuk belajar sangat cepat dari partisipasi seni untuk berpikir
strategis.

Manfaat yang Terikat dalam Seni


Dalam praktek penulis, ada banyak manfaat yang diperoleh dari seni atau upaya-
upaya kreatif secara terus menerus. Melalui partisipasi seni kita dapat memperluas
perspektif kita, membuat koneksi, melihat hubungan yang tidak biasa, berpikir dengan
cara baru. Partisipasi dalam seni mendukung pengembangan lima atribut (imajinasi, luas
perspektif, menyulap, tidak ada kontrol, keinginan untuk menang)

• Memperluas perspektif
• Menyetujui dengan banyak kompetisi dalam sekali waktu
• Terlibat imajinasi
• Pengalaman ketegangan
• Memberikan perhatian kepada hal-hal yang tidak dapat kita kontrol
• Mengembangkan kesadaran emosional
• Berurusan dengan paradoks
• Menerima Informasi yang didapat
• Mengambil resiko
• Belajar disiplin
• Menghargai praktik
15

• Mempelajari proses kreatif melalui teknik

7. ALTERNATIF USULAN PROGRAM PELATIHAN

A. Keunggulan dan Kelemahan Alternatif Program Usulan

Studi Kasus dan Diskusi Kelompok


Studi kasus merupakan pembahasan kasus biasanya kasus yang diberikan adalah
riil(nyata) pernah terjadi di dalam perusahaan ,Sedangkan diskusi kelompok merupakan
interaksi anatara dua orang atau lebih  Dari tema (topic) inilah diskusi berkembang dan
dibicarakan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

Keunggulan : Fokus pada satu perusahaan, lebih terpola susunan analisis


permasalahan,diskusi( pembahasana) dan kesimpulan (makna yang bisa diambil dari
setiap penyelesaian yang mereka ambil).

Kelemahan: Kemungkinan anggota akan mengeksplorasi pemikirannya hanya


terbatas pada kasus yang dibahas. Bila ada kasus atau situasi lain, anggota belum tentu
dapat menyelesaikannya sebagaimana pada kasus yang telah diterima pada pelatihan.
Alasannya adalah adanya kemungkinan setiap kasus atau situasi memiliki kerangka
penyelesaian yang berbeda.

Pelatihan Dialog Kritis


Dialog bersifat divergen dan prosesnya tidak linear yang bertujuan untuk
mengeksplorasi suatu kasus atau masalah (Sloan, 2006). Dalam program ini fasilitator
berfungsi sebagai moderator agar anggota dapat mengeksplorasi secara maksimal
mengenai kasus atau situasi yang dibahas.

Keunggulan: Dialog dapat merambah ke berbagai macam aspek sehingga dapat


memperluas perspektif anggota dan menambah wawasan dan pengetahuan karena dalam
dialog kritis terjadi transfer ilmu antar anggota dan fasilitator.
16

Kelemahan: Ruang lingkup yang dibahas dalam dialog kemungkinan sangat luas
sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Keterbatasan waktu dapat mempersempit
ruang lingkup yang mampu dijangkau kegiatan dialog.

B. Strategi yang Dipilih


Pelatihan Dialog Kritis : Dialog bersifat divergen dan prosesnya tidak linear yang
bertujuan untuk mengeksplorasi suatu kasus atau masalah (Sloan, 2006). Dalam program
ini fasilitator berfungsi sebagai moderator agar anggota dapat mengeksplorasi secara
maksimal mengenai kasus atau situasi yang dibahas.
Keunggulan: Dialog dapat merambah ke berbagai macam aspek sehingga dapat
memperluas perspektif anggota dan menambah wawasan dan pengetahuan karena dalam
dialog kritis terjadi transfer ilmu antar anggota dan fasilitator.
Kelemahan: Ruang lingkup yang dibahas dalam dialog kemungkinan sangat luas sehingga
membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Keterbatasan waktu dapat mempersempit ruang
lingkup yang mampu dijangkau kegiatan dialog.

8. PROPOSAL PROGRAM RP3KBT V


Judul : Pelatihan Pengembangan Pemikiran Konsep Budaya Berbasis Culture, Brain, and
Development Program (CBD)
Program CBD mempersiapkan traninee untuk mengejar pertumbuhan diberbagai intelektual,
masyarakat, maupun organisasi yang menuntut interdisipliner, kelincahan dan melibatkan
berbagai perspektif budaya, pikiran/otak manusia, dan pertumbuhan juga pembangunan yang
akan diterapkan nantinya.

Materi Culture, Brain, and Development Program (CBD)


1. Seminar: Pemikiran, otak, dan perilaku
2. Perkembangan Psychopathology: Budaya, otak, dan Pembangunan Karakter Individu
3. Pengelolaan Emosi
4. Cara Melihat: Sociocognitive dari persepsi Individu
5. Budaya dan Organisasi
6. Seminar: Pengembangan Kompetesi Berbasis Pemikiran dan Budaya
17

Rumusan Masalah
Bagaimana pemahaman konteks budaya bisa berperan dalam organisasi untuk berpikir secara
strategis dan terintegrasi.

Tujuan
Tujuan pada program RP3KBT secara umum adalah untuk mengembangkan kemampuan
Sumber Daya Manusia dalam organisasi untuk menjadi professional dibidangnya, selain itu
komponen-komponen kompetensi yang penting akan diberi pelatihan dan pembelajaran
melalui program pengembangan maupun metode dalam pelaksanaan kerja.

Sasaran
Sasaran program dan metode pelatihan ini di tujukan kepada anggota organisasi yang akan
dikembangkan, sebanyak 5 orang dalam organisasi akan melalui program ini.

Bentuk kegiatan
Dalam pelaksanaan program ini akan diberikan materi yang berkaitan tentang pengembangan
pemikiran budaya yang mampu mensinergikan antara pembuatan keputusan satu individu
dengan individu lain dalam organisasi.
Pemateri
Dra. Trias Setiawati, M.Si.

Jadwal Pelaksanaan
Hari/Tanggal: Senin, 19 Maret – Jumat 19 April 2020
Tempat: Program Pasca Sarjana FE UII

Anggaran
Transportasi, Biaya tempat tinggal, dan Pelatihan selama 1 bulan untuk 1 orang sebesar
Rp.15.000.000
18

7. PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di tarik dari RP3KBT ini pengembangan pribadi memiliki
pengaruh yang cukup kuat dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini pribadi yang dimiliki
oleh setiap individu yang mempengaruhi pengambilan keputusan karena selalu mendasarkan
pribadi untuk berfikir strategis. Dimana kepribadian mempengaruhi mental dan pemikiran
sesorang dalam pengambilan keputusan. Ada yang hanya menerima keputusan yang telah
dibuat namun ada juga yang memberi tanggapan terlebih dahulu sehingganya menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan dari keputusan yang dibuat. Kita dapat melihat bagaimana kepribadian
dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan. Meskipun, bukan sebagai faktor utama
dalam berfikir strategis tetapi pribadi dapat mendorong seseorang untuk menjadi pemikir
strategis atau malah sebaliknya.

Saran
Pada situasi seperti ini saran yang dapat diberikan mungkin untuk individu masing
masing yaitu memperkuat pengetahuan mereka sejauh mana suatu pibadi mempengaruhi
proses pemikiran strategis. Karena, ditakutkan apabila kita tidak mengetahunya kita hanya
terdiam saat sesorang yang memeiliki dasar yang kuat dalam memberikan pendapat atau
argumennya. Bukan berniat untuk menjatuhkan tetapi kita mengetahui hal yang harus kita
lakukan.
19

DAFTAR PUSTAKA

Bonn, Ingrid. 2001. Developing Strategic Thinking as a Core Compentency. Management


Decision Vol. 39. London
Delaney, D., Guidling, C., & McManus, L. (2014). The use of intuition in the sponsorship
decisionmaking process. Contemporary Management Research, 10(1), 33–60.
http://dx.doi.org/10. 7903/cmr-10174
Fantini, P., Palasciano, C., Taisch, M., (2015), “Back to Intuition: Proposal for a Performance
Indicators Framework to Facilitate Eco-factories Management and Benchmarking”,
Procedia CIRP, Volume 26, pp. 1-6, https://doi.org/10.1016/j.procir.2014.07.099,
ISSN:2212-8271. (PDF) Adoption of a KPI Solution for Accounting Area Inside Sap
System. An Oil and Gas Company Case Study. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/274196622_Back_to_Intuition_Proposal_for_a_Perf
ormance_Indicators_Framework_to_Facilitate_Eco-factories_Management_and_Benchmarking
[accessed Mar 04 2020].
Sloan, Julia. 2006. “LEARNING TO THINK STRATEGICALLY”. ELSEVIER . Oxford, UK:
Butterworth-Heineman
20

Lampiran
Gambaran pribadi dan kualitas di bidang berpikir strategi dalam kelompok kelompok kami
menggunakan delapan indikator dari Peter Walsh:
PERTANYAAN KUESIONER
PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah Anda termasuk seseorang yang dapat mengantisipasi
perubahan dan mencari peluang yang mungkin timbul ?
2. Apakah Anda termasuk orang yang bersedia untuk mencoba
menerapkan metode baru?
3. Apakah Anda termasuk orang yang mampu memilih dan memilah
prioritas?
4. Dapatkah Anda mengerjakan banyak tugas dalam satu waktu?
5. Apakah Anda termasuk orang yang mampu mencari pengetahuan dan
keterampilan serta mampu mengajarkannya kepada orang lain?
6. Apakah Anda mampu memunculkan ide-ide baru yang belum
dimiliki oleh orang lain?

PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana cara Anda mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang
dan mencari peluang yang mungkin ada?
2. Bagaimana cara anda menerapkan metode baru pada perusahaan?
3. Bagaimana cara Anda membedakan kepentingan pribadi Anda dengan kepentingan
organisasi?
4. Bagaimana cara anda mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu?
5. Bagaimana cara anda mencari pengetahuan dan keterampilan serta mengajarkannya kepada
orang lain?
6. bagaimana cara Anda untuk mencari solusi dengan ide-ide baru Anda?
21

Jawaban
Narasumber 1 : Mia Kurniati
PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah Anda termasuk seseorang yang dapat mengantisipasi √
perubahan dan mencari peluang yang mungkin timbul ?
2. Apakah Anda termasuk orang yang bersedia untuk mencoba √
menerapkan metode baru?
3. Apakah Anda termasuk orang yang mampu memilih dan memilah √
prioritas?
4. Dapatkah Anda mengerjakan banyak tugas dalam satu waktu? √

5. Apakah Anda termasuk orang yang mampu mencari pengetahuan dan √


keterampilan serta mampu mengajarkannya kepada orang lain?
6. Apakah Anda mampu memunculkan ide-ide baru yang belum √
dimiliki oleh orang lain?

1. Untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi saya akan meningkatkan kualitas diri
dengan membekali ilmu-ilmu yang saat itu berkembang. Kemudian membuat sebuah soludi
alternative dalam memecahkan suatu masalah.
2. Dengan membuat metode yang lemih mudah dipahami dan diterapkan dari sebelumnya
sehingga dapat di terima oleh setiap orang dalam perusahaan dan menetapkan metode
tersebut sebagai standar perusahaan.
3. Menurut saya kepentingan pribadi merupakan sebuah kebutuhan yang mana ada yang
memamng harus dipenuhi dan ada yg bisa dinomor duakan sedangkan kepentingan
organisasi merupakan kebutuhan bersama yg didasarkan oleh visi dan misi organisasi yang
menyebabkan keuntungan bagi organisasi dan semua orang yang terlibat dalam organisasi
itu.
22

4. Yang saya akan lakukan adalah pertama dengan melihat tugas mana yang diselesaikan
terlebih dahulu dan mana tugas yang bisa digandengkan dengan tugas yang lainnya.
5. Dengan saya memperbanyak bacaan yg saya baca dan membagi pengetahuan dan
ketrampilan tersebut kepada orang lain dengan berdiskusi dan berdialog.
6. Yang saya lakukan adalah memperluaskan pergaulan saya pada orang yang memilki
ketrampilan berbagai bidang ilmu sehingga saya bisa mendapatkan ide-ide inovasi baru dari
mereka sekaligus dapat berdiskusi dengan mereka.
23

Curiculum Vitae :
24

Anda mungkin juga menyukai