Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ETIKA PROFESI DAN

PENGEMBANGAN DIRI
CONTOH PELANGGARAN KODE ETIK/ ETIKA PROFESI DIBIDANG KETEKNIKAN

DISUSUN OLEH :
Nur Taufiq Hidayat (17509134037)

DOSEN PENGAMPU:
Joko Sriyanto , S.Pd., M.T.

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
L
Kasus Kantung Udara Takata

Kantor perusahaan Takata di Tokyo, Jepang (foto: ilustrasi).

Perusahaan asal Jepang pembuat kantung udara mobil bernama “Takata” kembali
menarik 3,3 juta kantung udara. Penarikan otomotif ini merupakan penarikan terbesar dalam
sejarah Amerika.
Penarikan terbaru ini mencakup kantung udara di bagian depan pada mobil-mobil
buatan Honda, Toyota, Audi, BMW, Daimler Vans, Fiat Chrysler, Ford, General Motors,
Jaguar-Land Rover, Maza, Mercedes-Benz, Mitsubishi, Nissan, Subaru dan Tesla; keluaran
tahun 2009, 2010 dan 2013.
Pembuat mobil akan menyediakan model-model khusus dalam dokumen yang akan
disampaikan ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) akhir
bulan ini.
Pemberitahuan tentang penarikan yang diperluas itu telah dipasang di situs badan itu
pada hari Sabtu (6/1).
Takata menggunakan ammonium nitrat untuk membuat ledakan kecil dan mengisi
kantung udara itu segera jika terjadi kecelakaan. Tetapi bahan kimia itu bisa memburuk jika
terpapar kelembaban dan suhu tinggi, dan terbakar terlalu cepat, meledakkan tabung
logamnya. Hal ini bisa melemparkan pecahan logam tajam ke penumpang dan pengemudi
yang tidak menduga terjadinya hal ini. Sedikitnya 20 orang tewas di seluruh dunia dan lebih
dari 180 lainnya cedera karena insiden ledakan kantung udara.
Penarikan terbaru ini merupakan bagian dari rangkaian penarikan otomotif terbesar
dalam sejarah Amerika, dimana 19 produsen mobil harus menarik kembali hingga 69 juta
pompa kantung udara pada 42 juta kendaraan. Masalah ini membuat Takata dikenai denda
dan menghadapi gugatan kriminal; dan memaksa perusahaan Jepang itu mengajukan
perlindungan kebangkrutan.
Penarikan yang dikelola oleh NHTSA dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun ke
depan. Model-model yang lebih tua dan berada di negara bagian dengan tingkat kelembaban
dan suhu lebih tinggi mendapat prioritas utama.
Banyak produsen mobil bergerak lamban untuk mengganti pompa kantung udara yang
berpotensi mematikan ini. Sebuah laporan yang dikeluarkan badan pemantau independen,
hingga 15 September 2017, produsen mobil baru menarik kembali 43,1 juta pompa. Dari
jumlah itu hanya 18,5 juta atau 43% yang diganti, meskipun Takata telah memulai proses
penarikan itu sejak tahun 2001.
NHTSA mengatakan penarikan Takata – dari segi jumlah dan kerumitannya belum
pernah terjadi sebelumnya, dan memberi pelajaran amat berharga yang akan membantu para
produsen mobil mencapai tujuan perbaikan mereka. Badan itu mengatakan pihaknya kini
memantau kemajuan yang dicapai para produsen mobil dan berupaya mengembangkan
praktek terbaik untuk mendorong tingkat penyelesaian penarikan kantung udara ini. Badan itu
juga memiliki wewenang untuk mengenakan denda terhadap produsen mobil yang tidak
melakukan perbaikan sesuai waktunya.

Pembahasan :
Kasus diatas merupakan contoh pelanggaran kode etik yang terjadi di dunia teknik.
Melalui kasus Kantung Udara Takata ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Perusahaan
tersebut membuat suatu komponen pada suatu kendaraan yang harusnya berfungsi sebagai
pengaman, namun justru malah menjadi sumber bahaya bagi pengendara. Kantung udara
didesain sedemikian rupa agar apabila kendaraan menerima hantaman atau guncangan
dengan keras, kantung tersebut akan mengembang dengan cepat sehingga pengenara mobil
bisa terlindungi. Namun ada kekeliruan pada kantung udara yang diproduksi oleh Takata,
yaitu pada bahan pengembang kantung udaranya. Bahan yang digunakan adalah ammonium
nitrat untuk membuat ledakan kecil dan mengisi kantung udara itu segera jika terjadi
kecelakaan. Tetapi bahan kimia itu bisa memburuk jika terpapar kelembaban dan suhu tinggi,
dan terbakar terlalu cepat, meledakkan tabung logamnya. Hal ini bisa melemparkan pecahan
logam tajam ke pengendara yang tidak menduga terjadinya hal ini. Karena hal ini banyak
pihak yang mengalami kerugian, bukan hanya pengendara yang menjadi korban namun juga
perusahaan mobil yang menggunakan produk Takata, karyawan Takata yang terancam
kehilangan pekerjaan dan Perusahaan Takata itu sendiri yang terancam bangkrut.
Profesionalitas sangatlah penting dalam melakukan suatu pekerjaan. Untuk
menciptakan produk semua proses harus dilakukan secara teliti, karena itu merupakan etika
profesi seorang engineer. Mulai dari proses riset, desain, manufactur, assembly dan lain-lain
semuanya harus dikerjakan dengan detail dan telah diujicoba keamananya. Hal ini
menunjukan betapa pentingnya Etika Profesi, memang terdengar sepele namun apabila
dilakukan akan memberikan dampak positif yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai