Anda di halaman 1dari 5

1d.

Apa saja landasan hukum BPJS ?


Jawab:
Menurut BPJS Kesehatan (2017) landasan hukum BPJS Kesehatan adalah:
- Undang-undang Dasar 1945
- Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
- Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan

1g
Apa saja macam-macam klinik keluarga?
Jawab:
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:
- Klinik pratama; dan
- Klinik utama.
Klinik pratama sebagaimana dimaksud merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus, dapat mengkhususkan pelayanan
pada satu bidang tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ.
Sedangkan klinik utama merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik (Peraturan Menteri Kesehatan
No.9 Tahun 2014 tentang Klinik Pasal 1 dan 2).

Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas
tiga macam:
- Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit
(hospital based)
Pada bentuk pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah
sakit. Untuk
ini dibentuklah suatu unit khusus yang diserahkan tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Unit khusus ini dikenal
dengan nama bagian dokter keluarga (departement of family
medicine), semua pasien baru yang berkunjung ke rumah sakit,
diwajibkan melalui bagian khusus ini. Apabila pasien tersebut ternyata
membutuhkan pelayanan spesialistis, baru kemudian dirujuk kebagian
lain yang ada dirumah sakit.
- Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga
(family clinic).
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga adalah suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut
dengan nama klinik dokter keluarga (family clinic/center). Pada
dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik
keluarga mandiri (free-standing family clinic). Kedua, merupakan
bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah sakit
(satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini
mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang
pelayanan dan juga penghasilan rumah sakit. Terlepas apakah klinik
dokter keluarga tersebut adalah suatu klinik mandiri atau hanya
merupakan klinik satelit dari rumah sakit, lazimnya klinik dokter
keluarga tersebut menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan
rumah sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap akan
dirawat sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja sama tersebut. Klinik
dokter keluarga ini dapat diselenggarakan secara sendiri (solo practice)
atau bersama-sama dalam satu kelompok (group practice). Dari dua
bentuk klinik dokter keluarga ini, yang paling dianjurkan adalah klinik
dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok. Biasanya
merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga. Pada
klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem
manajernen yang sama. Dalam arti para dokter yang tergabung dalam
klinik dokter keluarga tersebut secara bersama-sama membeli dan
memakai alat- alat praktek yang sama. Untuk kemudian
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga yang dikelola oleh satu
sistem manajemen keuangan, manajemen personalia serta manajemen
system informasi yang sama pula
- Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter
keluarga (family practice)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga adalah praktek dokter keluarga. Pada dasarnya bentuk
pelayanan dokter keluarga ini sama dengan pelayanan dokter keluarga
yang diselenggarakan melalui klinik dokter keluarga. Disini para
dokter yang menyelenggarakan praktek, rnenerapkan prinsip-prinsip
pelayanan dokter keluarga pada pelayanan kedokteran yang
diselenggarakanya. Praktek dokter keluarga tersebut dapat dibedaka
pula atas dua macam. Pertama, praktek dokter keluarga yang
diselenggarakan sendiri (solo practice). Kedua praktek dokter keluarga
yang diselenggarakan secara berkelompok (group practice).

1o.
Apa makna jam operasional klinik hebat dari pukul 18.00 hingga pukul 21.00?
Jawab:
Klinik Hebat tidak menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat)
jam.

2b
Apa manfaat kapitasi pada klinik?
Jawab:
- ada jaminan tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang
akan diberikan
- ada dorongan untuk merangsang perencanaan yang baik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga dapat dilakukan: pengendalian biaya
kesehatan per anggota, pengendalian tingkat penggunaan pelayanan
kesehatan, efesiensi biaya dengan penyerasian upaya promotif-
preventif dengan kuratif-rehabilitatif, rangsangan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan
efesien, peningkatan pendapatan untuk PPK yang bermutu, dan
peningkatan kepuasan anggota yang akan menjamin tersedianya
kesehatan masyarakat.

2j
Apa makna perkiraan kapitasi klinik “hebat” adalah sebesar 300 jiwa?
Jawab:
Jumlah perkiraan peserta dari klinik Hebat masih kurang dari standar yaitu yang
seharusnya standarnya adalah 5001 perserta. Seperti ketentuan dari Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan
Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen
Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Pasal 19 yaitu Klinik Pratama
memperoleh kapitasi sebesar Rp.8.100,00 (delapan ribu seratus rupiah) apabila
memiliki dokter paling sedikit 2 (dua) orang dengan perbandingan 1 (satu) orang
dokter berbanding dengan paling sedikit 5.001 (lima ribu satu) Peserta, memiliki
dokter gigi paling sedikit 1 (satu) orang, dan membuka waktu pelayanan kurang dari
24 (dua puluh empat) jam setiap hari.
DAPUS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. 2017. Landasan Hukum. Jakarta:
BPJS Kesehatan. http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2013/5

Peraturan Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2014 tentang
Klinik Pasal 1 dan 2. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem


Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 2 Tahun 2015 tentang Norma
Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Pasal 19.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai