BAB I
A. Defenisi
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan
B. Etiologi
1. Virus Utama :
a. ISPA atas : Rino virus ,Corona Virus,Adeno virus,Entero Virus
b. ISPA bawah : RSV,Parainfluensa,1,2,3 corona virus,adeno virus
2. Bakteri Utama: Streptococus, pneumonia, haemophilus influenza,
Staphylococcus aureus. Pada neonatus dan bayi muda : Chlamidia
trachomatis, pada anak usia sekolah : Mycoplasma pneumonia.
Faktor-faktor resiko yang berperan dalam kejadian ISPA pada anak adalah
sebagai berikut :
C. Patofisiologi
Dari uraian di atas, perjalanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi
menjadi empat tahap, yaitu:
D. Pathway
E. Manifestasi Klinik
F. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Fokus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha
serta irama dari pernafasan.
G. Komplikasi
1. Meningitis
2. Otitis Media Akut
3. Mastoiditis
4. Kematian
H. Penatalaksanaan/Pengobatan
dirumah dengan pengawasan yang ketat pada anak yang tidak mengalami
penarikan dinding dada hebat, sianosis, atau tanda penyakit yang sangat berat.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanik
dari jalan nafas oleh sekret, proses inflamasi, peningkatan produksi sekret
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi pada
saluran pernafasan, aadanya sekret
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak dan batuk
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan penyakit yang dialami
oleh anak, hospitalisasi pada anak
7. Kurang pengetahuan orang tua tentang proses penyakit berhubungan
dengan kurang informasi
8. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
kehilangan cairan
9. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia,
intake inadekuat
J. Intervensi keperawatan
Intervensi:
a. Observasi tanda vital, adanya cyanosis, serta pola, kedalaman dalam
pernafasan
Rasional: sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnya
b. Berikan posisi yang nyaman pada pasien
Rasional : Semi fowler dapat meningkatkan ekspansi paru dan
memperbaiki ventilasi
c. Ciptakan dan pertahankan jalan nafas yang bebas.
Rasional : Untuk memperbaiki ventilasi
d. Anjurkan untuk tidak memberikan minum selama periode tachypnea.
Rasional : Agar tidak terjadi aspirasi
e. Kolaborasi
Pemberian oksigen
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan oksigen
Nebulizer
Rasional: Mengencerkan sekret dan memudahkan pengeluaran sekret
Pemberian obat bronchodilator
Rasional: Untuk vasodilatasi saluran pernapasan
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak dan batuk
Tujuan : Pola tidur kembali optimal
Kriteria Hasil :Pola tidur membaik ditandai dengan orang tua
melaporkan anaknya sudah dapat tidur, klien nampak segar
Intervensi :
a. Kaji gangguan pola tidur yang dialami klien
Rasional: sebagai indicator dalam melakukan tindakan selanjutnya
b. Ciptakan lingkungan yang tenang
Rasional : Mengurangi rangsangan suara yang dapat menyebabkan
klien tidak nyaman untuk tidur
c. Berikan bantal dan seprei yang bersih
Rasional: meningkatkan kenyamanan
d. Kolaborasi
DAFTAR PUSTAKA