Pertemuan 1 & 2
Tujuan pembelajaran:
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian keperawatan holistik - komplementer.
2. Menjelasakan tren dan isu keperawatan holistik - komplementer terkini
3. Menjelaskan peran dan tugas perawat dalam keperawatan holitik - komplementer
4. Menjelaskan aspek legal dan etik dalam keperawatan holitik - komplementer
5. Menjelaskan jenis-jenis terapi komplementer dalam praktik asuhan keperawatan
6. Menjelaskan evidance based practice aplikasi terapi komplementer dalam asuhan
keperawatan
TUGAS
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR DAN
MENGGUNAKAN DATA SERTA REFERENSI YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
PADA KOLOM YANG TELAH DISEDIAKAN!
2. Jelaskan tren dan isu keperawatan holistik - komplementer dalam praktik pelayanan
keperawatan di Indonesia dan dunia!
Tren Isu
Pada masa yang menuju ke arah modern, terjadi Pelayanan keperawatan adalah pelayanan
peingkatan pelayanan keperawatan dimana profesinal yang dilakukan secara menyeluruh
banyak tenaga profesinal keluar dan masuk (holistik). Namun dalam kenyataannya,
kedalam negri.pada saat itu mulai terjadi suatu pelayanan keperawatan secara menyeluruh
masa transisi/pergeseran pola kehidupan belum terlaksana secara optimal terutama pada
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat pasien/klien misalkan dengan penyakit kronis
tradisional berubah menjadi masyarakat yang atau pasien beresiko mengalami masalah
maju keadaan ini memberikan implikasi bahwa psikologio. Kondisi tersebut diatas sejalan
tenaga kesehatan khususnya keperawatan dalam dengan pernyataan yang di sampaikan oleh
memenuhi standar globalisasi internasional King dan Gates (2006) bahwa pelayanan
dalam memberikan pelayanan keperawatan lebih memfokuskan pada
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan perencanaan medis dan hanya sedikit waktu
profesinal intelektual dan teknik serta peka unyuk melaksanakan aspek- aspek keperawatan
terhadap aspek social budaya, ,memiliki holistik.
wawasan yang luas dan menguasai
perkembangan iplik.
3. Jelaskan peran dan tugas perawat dalam praktik keperawatan holistik - komplementer!
4. Sebutkan dan jelaskan peraturan perundang-undangan (pasal dan ayat) yang menjadi
dasar hukum bagi perawat dalam melakukan terapi komplementer!
Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 tentang Praktik Keperawatan pasal 30
ayat (2) huruf m yang berbunyi “dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat berwenang melakukan
penatalaksanaan keperawatan kompelementer dan alternatif”.
Sementara itu dalam Undang-Undang kesehatan No. 36 tahun 2009 menegaskan tentang
penggunaan terapi komplementer dan aternatif pasal 1 ayat (16) pelayanan kesehatan
tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan normal yang berlaku di
masyarakat, selanjutnya, pada pasl 28 ayat (1) huruf e disebutkan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 dilaksanakan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional.
a.
5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip etik yang diterapkan dalam dalam praktik
keperawatan holistik - komplementer!
Dalam profesi keperawatan, ada 8 prinsip etika keperawatan, dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada penerima layanan keperawatan, baik individu, kelompok, keluarga atau
masyarakat. 8 Prinsip Etika Dalam Keperawatan tersebut adalah;
1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan
orang lain harus menghargainya.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.
Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
Contoh perawat menasehati klien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan
karena alasan resiko serangan jantung.
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan
memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga
klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan
faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan
klien semakin memburuk dan dokter harus menginstrusikan pemberian transfusi darah.
Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip beneficence walaupun pada situasi
ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan
agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan
dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan
mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. A selalu
bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat
untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini
dihadapkan oleh konflik kejujuran.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan, upaya
peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai
dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman
sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien
perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis terapi komplementer yang biasa digunakan dalam praktik
asuhan kperawatan di Inonesia dan dunia!
1. Akupuntur
Akupuntur adalah terapi tradisional Cina kuno yang menggunakan jarum dan
ditusukkan ke titik-titik tertentu ke dalam tubuh. Awalnya, akupuntur bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan 'energi' di dalam tubuh. Akupuntur masih banyak
dilakukan dan menjadi salah satu terapi komplementer yang paling terkenal dan
populer.
2. Massage
Pijat adalah terapi komplementer dengan melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh,
biasanya dilakukan dengan tangan. Terapi ini utamanya digunakan untuk merilekskan
tubuh, walau juga dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit tertentu.
3. Bekam
Bekam merupakan salah satu jenis dari terapi komplementer yang terdiri dari empat
proses, yaitu penghisapan kulit dan jaringan bawah kulit, pembiaran gelas dalam posisi
tekanan negatif, pengeluaran darah, dan titik yang tepat (Purwanto, 2013; Umar, 2012).
4. Akupresur
Akupresur adalah terapi yang telah dikembangkan lebih dari 5.000 tahun yang lalu sebagai
aspek penting dari sistem pengobatan Tiongkok. Terapi ini dilakukan dengan peletakan jari
dan tekanan yang tepat pada titik-titik spesifik si sekujur tubuh.
7. Carilah artikel jurnal terkini (5 tahun terakhir) tentang penerapan terapi komplementer atau
alternatif dalam praktik keperawatan gawat darurat, medikal bedah, anak, meternitas dan
gerontik pada halaman website, lalu tuliskan judul dan copy link URL nya!
Praktik Judul Link URL
Keperawatan
Gawat darurat 1.
1. Terapi Komplementer
Sensory Therapies Movement
Untuk Mengurangi Nyeri: http://journal.stikeshangtuah-
Literature Review sby.ac.id/index.php/JIKSHT/art
icle/download/82/63
Maternitas