Anda di halaman 1dari 8

PERSPEKTIF KEPERAWATAN HOLISTIK - KOMPLEMENTER

Pertemuan 1 & 2

Tujuan pembelajaran:
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian keperawatan holistik - komplementer.
2. Menjelasakan tren dan isu keperawatan holistik - komplementer terkini
3. Menjelaskan peran dan tugas perawat dalam keperawatan holitik - komplementer
4. Menjelaskan aspek legal dan etik dalam keperawatan holitik - komplementer
5. Menjelaskan jenis-jenis terapi komplementer dalam praktik asuhan keperawatan
6. Menjelaskan evidance based practice aplikasi terapi komplementer dalam asuhan
keperawatan

TUGAS
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR DAN
MENGGUNAKAN DATA SERTA REFERENSI YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
PADA KOLOM YANG TELAH DISEDIAKAN!

1. Jelaskan pengertian dari keperawatan holistik, keperawatan komplementer dan terapi


komplementer!
Kata/Frase Pengertian/definisi

Keperawatan Keperawatan holistik adalah cara merawat dan merawat pasien


holistik sebagai keseluruhan tubuh yang melibatkan keyakinan fisik,
lingkungan, psikologis, budaya dan agama. Ada banyak teori yang
mendukung pentingnya perawat mendekati pasien secara holistik dan
bagaimana pendidikan tentang hal ini untuk mendukung tujuan
keperawatan holistik. Keterampilan penting yang akan digunakan
dalam keperawatan holistik adalah keterampilan berkomunikasi
dengan pasien dan praktisi lainnya. Ini menekankan bahwa pasien
yang dirawat akan diperlakukan tidak hanya tubuh mereka tetapi juga
pikiran dan jiwa. Keperawatan holistik adalah spesialisasi keperawatan
mengenai integrasi pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang dengan
lingkungannya. Keistimewaan ini memiliki dasar teori dalam beberapa
teori keperawatan besar, terutama ilmu tentang manusia kesatuan,
seperti yang diterbitkan oleh Martha E. Rogers dalam Pengantar Dasar
Teoritis Keperawatan, dan teori jangka menengah Empowered Holistic
Nursing Education , seperti yang diterbitkan oleh Dr. Katie Love.
Keperawatan holistik telah mendapatkan pengakuan oleh American
Nurses Association (ANA) sebagai spesialisasi keperawatan dengan
lingkup praktik dan standar yang ditentukan. Keperawatan holistik
berfokus pada pikiran, tubuh, dan roh yang bekerja bersama secara
keseluruhan dan bagaimana kesadaran spiritual dalam keperawatan
dapat membantu menyembuhkan penyakit. Pengobatan holistik
berfokus pada menjaga kesejahteraan optimal dan mencegah daripada
sekadar mengobati penyakit

Keperawatan Keperawatan Komplementer adalah cabang ilmu keperawaratan yang


komplementer menerapkan pengobatan non konvensional yang di tujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai
terapi suportif untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup
dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara
keseluruhan.

Terapi Terapi komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya


komplementer berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran yang
mengandalkan obat kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas yang digunakan pada
terapi komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti teknik
sentuhan, masage dan manajemen stress.

Terapi Komplementeradalah cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang
konvensional.

2. Jelaskan tren dan isu keperawatan holistik - komplementer dalam praktik pelayanan
keperawatan di Indonesia dan dunia!
Tren Isu

Pada masa yang menuju ke arah modern, terjadi Pelayanan keperawatan adalah pelayanan
peingkatan pelayanan keperawatan dimana profesinal yang dilakukan secara menyeluruh
banyak tenaga profesinal keluar dan masuk (holistik). Namun dalam kenyataannya,
kedalam negri.pada saat itu mulai terjadi suatu pelayanan keperawatan secara menyeluruh
masa transisi/pergeseran pola kehidupan belum terlaksana secara optimal terutama pada
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat pasien/klien misalkan dengan penyakit kronis
tradisional berubah menjadi masyarakat yang atau pasien beresiko mengalami masalah
maju keadaan ini memberikan implikasi bahwa psikologio. Kondisi tersebut diatas sejalan
tenaga kesehatan khususnya keperawatan dalam dengan pernyataan yang di sampaikan oleh
memenuhi standar globalisasi internasional King dan Gates (2006) bahwa pelayanan
dalam memberikan pelayanan keperawatan lebih memfokuskan pada
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan perencanaan medis dan hanya sedikit waktu
profesinal intelektual dan teknik serta peka unyuk melaksanakan aspek- aspek keperawatan
terhadap aspek social budaya, ,memiliki holistik.
wawasan yang luas dan menguasai
perkembangan iplik.

Dari definisi tersebut menunjukan bahwa sebagai


pengembangan pelayanan kesehatan tradisonal
dan ada yang di integrasikan dengan
pengobatan yang modern yang mengaruhi
keharmonisan individu dari aspek biologis,
pikologi , dan spiritual .kondisi ini sesuai dengan
prinsip keperawatan yang memandang manusia
sebagai mahkluk yang holistik (bio, psiko, sosial,
dan spritual).

3. Jelaskan peran dan tugas perawat dalam praktik keperawatan holistik - komplementer!

1. Caregiver : peran perawat memberikan pelayanan langsung kepada pasien dalam


terapi komplementer, seperti: masase, terapi musik, diet, teknik relaksasi, vitamin, dan
produk herbal
2. Edukator : peran perawat dapat memberitahukan informasi mengenai terapi
komplementer
3. Konselor : peran perawat sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya
untuk pasien, konsultasi, dan diskusi sebelum mengambil keputusan tentang terapi
komplementer yang akan dipilih
4. Koordinator : perawat dapat mendiskusikan terapi komplementer dengan dokter yang
merawat dan unit manajer terkait.
5. Advokat : peran perawat berperan untuk memenuhi permintaan kebutuhan perawatan
komplementer yang akan diberikan dan perawat memberikan rasa aman dan nyaman
kepada pasien
6. Konsultan : peran perawat membantu dalam memecahkan masalah yang dialami
pasien
7. Kolaborator : peran perawat berkolaborasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya
dalam memberikan terapi komplementer.
8. Sebagai penyidik kesehatan : perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat disekolah
tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dulu
mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001)
9. Sebagai peneliti : dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasil
hasil evidence based practice

Tugas Keperawatan Holistic


Seorang perawat holistic adalah alat penyembuhan dan fasilitator dalam proses
penyembuhan .-seorang perawat holistic sangat menjaga kehormatan masing-masing
individu baik pengalaman tentang kesehatan ,keyakinan kesehatan dan nilai-nilai.

4. Sebutkan dan jelaskan peraturan perundang-undangan (pasal dan ayat) yang menjadi
dasar hukum bagi perawat dalam melakukan terapi komplementer!
Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 tentang Praktik Keperawatan pasal 30
ayat (2) huruf m yang berbunyi “dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat berwenang melakukan
penatalaksanaan keperawatan kompelementer dan alternatif”.
Sementara itu dalam Undang-Undang kesehatan No. 36 tahun 2009 menegaskan tentang
penggunaan terapi komplementer dan aternatif pasal 1 ayat (16) pelayanan kesehatan
tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan normal yang berlaku di
masyarakat, selanjutnya, pada pasl 28 ayat (1) huruf e disebutkan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 dilaksanakan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional.
a.

5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip etik yang diterapkan dalam dalam praktik
keperawatan holistik - komplementer!
Dalam profesi keperawatan, ada 8 prinsip etika keperawatan, dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada penerima layanan keperawatan, baik individu, kelompok, keluarga atau
masyarakat. 8 Prinsip Etika Dalam Keperawatan tersebut adalah;

1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan
orang lain harus menghargainya.

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.

Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan

2. Beneficence (Berbuat Baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat
keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan.

Contoh perawat menasehati klien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan
karena alasan resiko serangan jantung.

Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan


secara umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah
prioritas kebaikan yang haruslah dilakukan.

3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan
memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.

Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga
klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan
faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)


Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.

Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan
klien semakin memburuk dan dokter harus menginstrusikan pemberian transfusi darah.
Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip beneficence walaupun pada situasi
ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.

5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan
agar klien mengerti.

Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan
dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan
mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. A selalu
bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat
untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini
dihadapkan oleh konflik kejujuran.

6. Fidelity (Menepati Janji)


Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu
perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan, upaya
peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.

8. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai
dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman
sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien
perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.

6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis terapi komplementer yang biasa digunakan dalam praktik
asuhan kperawatan di Inonesia dan dunia!
1. Akupuntur
Akupuntur  adalah terapi tradisional Cina kuno yang menggunakan jarum dan
ditusukkan ke titik-titik tertentu ke dalam tubuh. Awalnya, akupuntur bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan 'energi' di dalam tubuh. Akupuntur masih banyak
dilakukan dan menjadi salah satu terapi komplementer yang paling terkenal dan
populer.

2. Massage
Pijat adalah terapi komplementer dengan melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh,
biasanya dilakukan dengan tangan. Terapi ini utamanya digunakan untuk merilekskan
tubuh, walau juga dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit tertentu.

3. Bekam 
Bekam merupakan salah satu jenis dari terapi komplementer yang terdiri dari empat
proses, yaitu penghisapan kulit dan jaringan bawah kulit, pembiaran gelas dalam posisi
tekanan negatif, pengeluaran darah, dan titik yang tepat (Purwanto, 2013; Umar, 2012).

4. Akupresur 
Akupresur adalah terapi yang telah dikembangkan lebih dari 5.000 tahun yang lalu sebagai
aspek penting dari sistem pengobatan Tiongkok. Terapi ini dilakukan dengan peletakan jari
dan tekanan yang tepat pada titik-titik spesifik si sekujur tubuh.

7. Carilah artikel jurnal terkini (5 tahun terakhir) tentang penerapan terapi komplementer atau
alternatif dalam praktik keperawatan gawat darurat, medikal bedah, anak, meternitas dan
gerontik pada halaman website, lalu tuliskan judul dan copy link URL nya!
Praktik Judul Link URL
Keperawatan

Gawat darurat 1.

1. Metode Keperawatan https://media.neliti.com/media/


Komplementer Hipnotrapi Untuk publications/137954-ID-
Menurunkan Efek Stress Pasca none.pdf
Trauma Tingkat Sedang Pada
Fase Rehabilitasi Sistem
Penanggulangan
Kegawatdaruratan Terpadu
(SPGDT)
Medikal bedah1.

1. Terapi Komplementer
Sensory Therapies Movement
Untuk Mengurangi Nyeri: http://journal.stikeshangtuah-
Literature Review sby.ac.id/index.php/JIKSHT/art
icle/download/82/63

Maternitas

2. 1. Massage Postpartum Dan Status http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/


Fungsional Ibu Pasca Salin Dimedan buletin_farmatera/article/downloa
d/1317/1829

Anak 1. Terapi Slow Deep Breathing https://media.neliti.com/media/pu


Dengan Bermain Meniup Baling- blications/130449-ID-terapi-slow-
Baling Terhadap Intesitas Nyeri deep-breathing-dengan-bermai.pdf
Pada Anak yang Dilakukan
Penyuntikan Anestesi Sirkumsisi
Gerontik 1. hidrotrapi air hangat penurunan https://journal.stikes-
tekanan darah pada lansia aisyiyahbandung.ac.id/index.php/j
penderita hipertensi dipanti sosial ka/article/view/62
tresna werdha senjarawi bandung

Anda mungkin juga menyukai