Anda di halaman 1dari 2

HASIL DISKUSI

OLEH

KELOMPOK B

1. Milo Y. Kolatfeka

2. Monica Talahatu

3. Ofli Waemese ( TA )

4. Philjon Latupeirissa

5. Pilya E. Thyssen

6. Plethy A. Ferdinandus

7. Richardo M. Watunwotuk

8. Rina Salakory

9. Rio R. Hehakaya

10. Rosmila Y. Porumau

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2020
Pertanyaan yang belum sempat terjawab dari kelompok B ialah :
1. Dari saudari Windy Tuapetel, dengan pertanyaan : untuk sistem kardiovaskuler kenapa
kelompok tidak melanjutkan semua intervensi untuk diagnosa pertama karena menurut yang saya
baca diagnosa pertama belum teratasi masalahnya dan pada evaluasi tidak menunjukkan
perubahan
2. Dari saudari Seska Patotnem dari kelompok C, dengan pertanyaan : dibagian analisa data
(etiologi) saya ingin teman – teman jelaskan alurnya mulai dari penyebab sampai timbulnya
masalah hambatan pertukaran gas

Jawaban :

1. Saudari windy, dalam intervensi yang kami buat terdapat 5 intevensi yaitu : mengevaluasi adanya
nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi ), memonitor irama jantung, mengauskultasi suara jantung,
mengauskultasi suara paru dan membatasi stimulus lingkungan. Dalam evaluasi dinilai bahwa
diagnose pertama masalah penurunan curah jantung belum teratasi dan kami tetap melanjutkan
intervensi 1, 2, dan 3 mengapa demikian karena pada intervensi ke 4 yaitu mengauskultasi suara
paru sudah normal yaitu dengan suara paru vesikuler sejak awalnya dan untuk intevensi ke 5
yaitu membatasi stimulus lingkungan pasti telah diterapkan oleh perawat hingga kami anggap
intervensi ke 5 tidak perlu untuk dilanjutkan. Jadi yang kami lanjutkan hanya intervensi 1, 2, dan
3 karena hasilnya dinilai belum normal.
2. Terjadinya kerusakan glomerulus yang menyebabkan protein melewati membran glomerulus hal
ini menyebabkan proteinuria yang kemudian dapat menyebabkan hipoalbumenia. Kemudian
terjadilah katabolisme dalam sel yang menyebabkan kadar ureum menigkat yang kemudian
menyebabkan asidosis metabolic dari sinilah mulai terjadi kompensasi respiratorik yang
menyebabkan hiperventilasi. Dari sinilah muncul masalah hambatan pola napas.

Anda mungkin juga menyukai