Anda di halaman 1dari 13

Nama : Rizkia Sabatini

Kelas : 5 EGB
Mata Pelajaran: Teknik Konversi Energi
1. Jenis –Jenis Boiler dan Pemenentuan Pertibangan Pemakaian boiler serta
konfigurasi Tubing nya
a. Fire Tube Boiler
Fire tube boiler adalah jenis boiler dimana gas panas melewati
pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi
steam. Terdiri dari tangki air yang dilubangi dan dilalui pipa-pipa, dimana
gas panas yang mengalir pada tanki tersebut digunakan untuk
memanaskan air di tanki. Air yang dipanaskan menghasilkan uap panas
yang dapat digunakan untuk memanaskan air dikamar mandi ataupun
laundry. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang
relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai
pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai
12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat
menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat
dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers
dikonstruksi sebagai “paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua
bahan bakar.

Gambar 1 Fire tube boiler

a. Jenis-jenis Fire Tube Boiler


 Boiler Cochran atau Boiler Pipa Banyak Vertikal

Gambar 2. Bagian-bagian Cochran boiler


Cochran boiler terdiri dari shell silinder dengan kubah berbentuk
atas di mana tempat yang disediakan untuk uap. Mahkota memiliki bentuk
hemispherical dan dengan demikian memberikan volume maksimum
ruang. Tungku adalah mulus, di bawah ini ada parut dan abu pit. Memiliki
ruang pembakaran dan kotak asap, yang dihubungkan melalui tabung api.
Kotak Asap terhubung ke cerobong asap. Berbagai mounting juga
dipasang di atasnya seperti
(i) Indikator ukuran air (ii) Keselamatan katup
(iii) uap berhenti katup (IV) Blow-off ayam
(v) pengukur tekanan.
Prinsip Kerja Cochran Boiler
Bahan bakar dibakar di dalam tungku perapian. Gas hasil
pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar masuk ke ruang
pembakaran melalui tabung buang dan lapisan bata api akan mengarahkannya
untuk melewati sejumlah tabung horisontal, yang dikelilingi oleh air. Setelah
itu gas melarikan diri ke atmosfer melalui kotak asap dan cerobong asap. Air
dikelilingi atas jenis fix bisa dipanaskan dan diubah menjadi uap. Uap ini
sedang dikumpulkan ke dalam mahkota boiler. Uap yang dipasok akan
berhenti pada katup.
Ada banyak desain mengenai boiler pipa banyak, boiler Cochran
dianggap sebagai salah satu boiler jenis ini yang paling efisien. Boiler
Cochran merupakan jenis boiler vertikal sederhana yang telah ditingkatkan.
Boiler terdiri dari kulit silinder eksternal dan kotak api seperti yang
diperllihatkan gambar diatas. Kulit dan kotak api keduanya berbentuk
setengah bola. Mahkota setengah bola pada kulit memberikan ruang
maksimum dan kekuatan maksimum untuk menahan tekanan uap di dalam
boiler. Kotak api dan ruang bakar (combustion chamber) dihubungkan
melalui pipa pendek. Gas asap dari ruang bakar mengalir ke kotak asap
(smoke box) melalui sejumlah pipa asap. Pipa ini umumnya mempunyai
diameter luar 62,5 mm dan berjumlah 165 buah. Gas dari kotak asap mengalir
ke atmosfir melalui cerobong (chimney). Ruang bakar dilapisi dengan batu
tahan api pada sisi kulit. Lobang orang dekat puncak mahkota kulit
diperlukan untuk pembersihan.
Pada dasar kotak api terdapat panggangan (dalam hal pembakaran
batubara) dan batu bara di umpan melalui lobang api (fire hole). Jika boiler
digunakan untuk pembakaran bahan bakar minya, tidak diperlukan
panggangan, tetapi dasar kotak api dilapisi dengan bata tahan api. Pembakar
minyak di pasang di lobang api.

 Locomotive Boiler
Boiler Lokomotif (Locomotive Boiler) merupakan shell yang terbuat
dari baja, mengandung air yang dapat dirubah menjadi uap, dengan
pemanasan tungku api untuk menghasilkan energi sebagai wujud lokomotif.

Gambar 3 Boiler Lokomotif


Prinsip kerja Locomotive Boiler
Merupakan jenis boiler dengan pembakaran internal, horizontal
dan banyak pipa. Prinsip boiler ini adalah menghasilkan uap dengan laju
kecepatan tinggi. Boiler terdiri dari kulit atau barrel yang mempunyai
diameter 1,5 m dan panjang 4 m. Batu bara diumpan kedalam kotak api
melalui pintu api dan terbakar pada panggangan. Gas asap dari panggangan
dibelokkan oleh bata dan keseluruhan kotak api terpanaskan secara baik.
Ada sekitar 157 pipa tipis atau pipa api F (diameter 47,5 mm) dan 24 buah
pipa panas lanjut tebal G (diameter 13 cm). Gas asap setelah melewati pipa
ini masuk ke kotak asap. Gas kemudian keluar ke atmosfir melewati
cerobong. Barrel berisi air disekeliling pipa, dimana dipanaskan oleh gas
asap dan berubah menjadi uap. Header terbagi atas dua porsi, satu adalah
ruang uap panas lanjut dan satu lagi ruang uap jenuh. Pipa uap mengarahkan
uap dari regulator ke ruang uap jenuh. Kemudian uap diarahkan ke pipa
panas lanjut, dan setelah melewati pipa ini, uap kembali ke ruang uap panas
lanjut. Uap panas lanjut sekarang mengalir melalui pipa uap ke silinder, satu
buah di setiap sisi. Abu dari panggangan dikumpulkan pada nampan abu
(ash pan) dan dibuang dari waktu ke waktu dengan bantuan damper yang
dioperasikan oleh batang dan tuas.
b. Water Tube Boilers
Water tube boiler adalah jenis boiler dimana air umpan boiler
mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi
dipanaskan olehgas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam
drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat
tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler
yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 –
12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers
yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar
dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak
umum dirancang secara paket.
Air mengalir melalui susunan pipa yang terletak di dalam gas
panas yang dihasilkan dari pembakaran. Pada boiler water tube, air panas
tidak berubah menjadi uap, sehingga bisa langsung digunakan untuk
keperluan seperti air panas di kamar mandi, laundry. Ketika air dalam pipa-
pipa yang didih mendapat pemanasan, air dalam pipa menjadi mendidih
sehingga air mengandung uap dan berat jenis air berkurang, air dan uap
mengalir ke atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan
menggantikan posisi air yang menuju ke atas. Pada drum atas air dan uap
berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap jenuh disalurkan ke superheater
untuk diubah menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut yang keluar dari
superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak mesin uap.

Gambar 4. Water tube boiler


Cara Kerja water Tube boiler secara umum adalah sebagai berikut:
Proses pengapian terjadi di luar pipa. panas yang dihasilkan
digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu
sebelumnya dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer. Steam yang
dihasilkan kemudian dikumpulkan terlebih dahulu di sebuah steam drum
sampai sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Setelah melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater, baru steam dilepaskan ke
pipa utama distribusi.
Karakterisitik water Tube boiler secara umum adalah sebagai berikut:
˗ Tingkat efisiensi panas yang dihasilkan cukup tinggi
˗ kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan-
kandungan lain yang larut dalam air
˗ boiler ini digunakan untuk tekanan steam yang sangat tinggi seperti pada
pembangkit tenaga
˗ kapasitas steam antara 4500-12.000 kg/jam dengan tekanan sangat tinggi
˗ menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler yang
dirakit dari pabrik
˗ menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak dirakit
di pabrik.
Jenis-jenis Water Tube Boiler
 Longitudinal Drum
Longitudinal Drum boiler adalah tipe boiler dimana air dan tabung boiler
yang beroperasi pada prinsip thermo-siphon.

Gambar 6 Bagian-bagian Logitudinal drum boiler


Prinsip Kerja Logitudinal drum boiler

Gambar 2.4.2. Logitudinal drum boiler


Cooler feedwater dimasukkan ke drum, yang ditempatkan membujur di atas
sumber panas. Pendingin air jatuh sirkulasi sundulan belakang menjadi
beberapa tabung dipanaskan miring. Sebagai suhu air meningkat ketika
melalui tabung miring, mendidih dan penurunan densitas, sehingga sirkulasi
air panas dan uap membentuk tabung miring ke dalam sirkulasi sundulan
depan yang feed kembali ke drum. Dalam drum, uap gelembung terpisah
dari air dan uap dapat dilepas. Kapasitas Khas untuk memanjang Drum
boiler berkisar dari 2 250 kg / jam menjadi 36 000 kg / jam.

2. Gambarkan Aliran Fluida air pada Boiler Secara Rinci

Gambar 7. Water tube boiler

Gambar 8. Bagian-bagian Logitudinal drum boiler

3. Kegunaan Pengambilan data pada praktikum Boiler


1. Untuk mengetahui kondisi dari Boiler tersebut apakah ada yang bocor atau
tidaknya
2. Mengetahui Effesiensi dari Boiler
3. Mengetahui kerja dari turbin dan generator
4. Mengukur Massa alir dari fluida tersebut
5. Mengukur Kecepatan alir dari Kompresor, Bahan bakar dan Burner
6. Mengetahui suhu pada tube setiap 5 menit
7. Mengetahui penggunaan massa bahan bakar untuk menghidupkan boiler
8. Perpindahan panas pada boiler seperti temperature pada gas buang
9. Proses pembakaran dan udara excess yang terdapat dalam ruang
pembakaran.
10. Kecepatan Putaran turbin
11. Untuk mengukur Tekanan Maksimum pada boiler yang digunakan.

4. Proses Start Up dari penyaalan boiler


 Pengisian air lunak (Feed Water) ke dalam boiler Lakukan pengisian air
umpan (Feed Water) ke boiler begitu juga dengan ventilasi udara dan
sistemnya. Pastikan water feed level gauge dan pressure gauge bekerja
dengan normal Cek sistem pipa dari kebocoran.
 Lakukan pengecekan level air boiler.
 Ventilasi udara dari sirkulasi bahan bakar Buka semua kran sistem bahan
bakar. Pastikan sistem ventilasi udara dan bahan bakar siap dioperasikan
Cek sistem bahan bakar dari kebocoran.
 Persiapkan Kompresor, tanki bahan bakar dan Burner
 Pastikan Inlet Injection berfungsi dengan baik
 Alirkan udara dari Kompresor ke burner
 Beri umpan pada bagian mulut burner dengan menggunakan besi yang
diujungnya di beri kain dan solar dan hidupkan dengan korek api
 Setelah api hidup dan menyala atur kecepatan kompresor dan arahkan
mulut burner ke ruang pembakaran boiler.
5. Adapun alat pengaman pada ketel meliputi :
a. Katub pengaman (safety valve) berfungsi untuk mengamankan ketel dari
kelebihan tekanan dari tekanan maksimum yang telah ditentukan, katub
pengaman ini pada satu ketel dipasang lebih dari satu. Dalam pasal 11
tersebut dinyatakan pula bahwa suatu ketel uap sekurang-kurangnya
dilengakapi dengan 2 katub pengaman. Katub pengaman ini dipasang
dibagian atas dari drum ketel (upper drum) dan pada super heater header juga
dipasang 1 buah.
b. Gelas Penduga
Gelas penduga berfungsi untuk mengetahui batas permukaan air didalam
ketel. Dalam undang-undang atau peraturan-peraturan uap menyebutkan
bahwa ketel uap sekurang-kurangnya dipasang 2 buah gelas penduga.
c. Manometer
Manometer ini berfungsi untuk mengetahui / mengukur tekanan uap dari
drum ataupun pada super heater header.
d. Kran penguras (blow down valve)
Berfungsi untuk membuang air beserta endapan-endapan yang terjadi pada
dasar drum ketel, atau digunakan untuk mengosongkan air pada saat ketel
akan over houl.
e. Katub induk (Main steam valve)
Katub induk ini berfungsi untuk mengatur bukaan pada saat uap dari ketel
akan dialirkan ke steam distributor header
f. Peluit bahaya (alarm)
Alat ini berfungsi untuk memberi tanda apabila ketel kekurangan air (level
atau permukaan air pada batas minimum yang telah ditentukan)
g. Lubang lalu orang (Manhole)
Lubang lalu orang ini berfungsi untuk keluar masuknya orang pada saat ketel
mengalami perbaikan, pembersihan dan pemeriksaan
h. Pelat Cap (Name plate)
Dalam undang-undang uap pasal 12 setiap ketel harus mempunyai plat cap
sesi empat dengan ukuran 80 x 140 mm. Pada plate cap tersebut harus tertera
dengan jelas :
1. Nama pabrik pembuat ketel
2. Tahun pembuatannya
3. Tekanan kerja yang diijinkan
4. Seri nomor
5. Negara tempat pabrik pembuat ketel
i. Katub Pengisi Ketel
Katub ini berfungsi untuk mengatur level air di dalam ketel

6. Keunggulan dari merk Pompa Shimidzu, sanyo dan panasonic


Spesifikasi pompa air
Untuk memudahkan, kita ambil salah satu pompa air dengan kelas yang sama
1. Sanyo PWH 137 C
Dengan harga Rp. 430.000
 Daya listrik yang digunakan perjam penggunaan 125
watt,
 Daya hisap yang mampu dioptimalkan maximum 9
meter,
 Daya dorong yang mampu dioptimalkan maximum
30m
 Pompa air ini mampu menghisap 32 liter air per menit dengan total head 9
meter
2. Shimizu PS 128 BIT
Dengan harga Rp. 420.000
 Daya listrik yang digunakan perjam penggunaan 125
watt
 Daya hisap yang mampu dioptimalkan maximum 9
meter
 Daya dorong yang mampu dioptimalkan maximum 33 meter
 Ukuran Pipa yang digunaan 1 Inch ¾ Inch dan ½ Inch
 Pompa air ini mampu menghisap 30 liter air per Menit
 Pompa ini tidak dilengkapi dengan Switch Otomatis
3. Panasonic GL – 75JXK
Dengan harga Rp. 485.000
 Daya listrik yang digunakan perjam penggunaan 75
watt
 Daya hisap yang mampu dioptimalkan maximum 9
meter
 Daya dorong yang mampu dioptimalkan maximum 20 m
 Ukuran Pipa yang digunaan ¾ Inch dan ½ Inch
 Pompa air ini mampu menghisap 16 liter air per Menit
 Pompa ini tidak dilengkapi dengan Switch Otomatis
7. Hal Apa saja yang mengakibatkan pompa tidak mengalir
a. Kesalahan Pemasangan instalasi pompa hisap
b. Putaran motor listrik lemah atau kurang mengangkat
c. Terjadi kebocoran pada pipa penghisap pada pompa air
d. Air menyurut sehingga jarak air dan pipa pompa melebihi jarak
maksimum
e. Mengganti Seal atau klep yang bocor
8. Bagian pompa yang menerima sinyal-sinyal listrik pertama kali adalah
Kapasitor
Bagian kapasitor pompa air berfungsi untuk memutus aliran listrik untuk
bagian lilitan start atau memulai bekerja
Lilitan utama memiliki diameter sedikit lebih besar namun dengan jumlah
lebih sedikit dibanding dengan diameter lilitan bantu.
Lilitan bantu memiliki fungsi sebagai arus pengejut sekaligus sebagai
pendorong motor listrik pompa air agar berputar sehingga dapat mencapai
titik kecepatan stabil dan akan diputus melalui bagian kapasitor.
Bagian rotor berfungsi sebagai gaya magnetikyang dapat mendorong dan
memutar bagian impeler.

9. Prinsip kerja Pompa Sentrifugal


 Fluida memasuki pompa lalu dialirkan dari suction nozle menuju impeler.
Dalam keadaan awal masuk, fluida masih dalam tekanan atmosfer.
 Kecepatan putar dari impeller memberikan gaya centrifugal pada fluida.
Gaya tersebut akan menggerakkan fluida sepanjang impeller vane (baling-
baling impeller) dan keluar menuju sisi sempit dimana fluida memiliki
gaya yang melawan dinding volute yang kemudian keluar melalui
discharge nozzle.
 Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida
dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu.
 Bentuk dari volute yang semakin melebar ketika menuju discharge nozzle
dari pada posisi awal fluida memasuki volute. Ketika fluda dari impeller
menabrak sisi volute maka kecepatan dari fluida tersebut akan meningkat.
Percepatan yang terjadi pada kondisi ini sangat berhubungan dengan
energi kinetiknya.
 Kemudian bentuk volute yang lebar pada posisi keluar fluida dari impeller
akan memperlambat gerakan dari fluida. Sesaat ketika fluida mencapai
poisisi akhir volute, energi kinetik akan ditransformasikan menjadi
tekanan. Tekanan ini lah yang akan menggerakkan fluida keluar dari
pompa melalui discharge nozzle yang kemudian mengalir menuju pipa
keluaran.

Anda mungkin juga menyukai