Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Kegiatan
1.4 Luaran yang Diharapkan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi mitra kerja
2.2 Produk
2.3 Metode yang digunakan
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
3.2. Tahapan Pelaksanaan
3.3. Studi Literatur
3.4. Pendesainan alat
3.5. PengumpulanAlat dan Bahan
3.6. PembuatanAlat
3.7. Pengujian Alat
3.8. Sosialisasi dan Monitoring
3.9. Evaluasi
3.10. Pembuatan Laporan Akhir
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
4.2. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
Lampiran 5: Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6: Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Lampiran 7: Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
RINGKASAN

Bahan bakar gas saat ini menjadi sumber energi utama dalam mendukung
aktivitas masyarakat. Pada umumnya, masyarakat di daerah perkotaan dan
pedesaan masih menggunakan bahan bakar gas untuk keperluan rumah tangga.
Meningkatnya harga minyak mentah dunia menyebabkan terjadinya kenaikan
harga bahan bakar, termasuk gas. Selain mempunyai harga yang mahal, gas juga
saat ini sulit ditemukan, terlebih di daerah pedesaan. Bahan bakar biomassa
merupakan solusi tepat atas kelangkaan dan mahalnya harga bahan bakar gas.
Meskipun demikian, bahan bakar biomassa yang dikembangkan saat ini masih
terkendala pada rendahnya nilai kalori pembakaran yang dihasilkan. Oleh sebab
itu, perlu adanya suatu inovasi dalam pembuatan bahan bakar biomassa. Biopelet
merupakan inovasi terbaru bahan bakar biomassa yang dapat diaplikasikan untuk
kegiatan rumah tangga. Hasil penelitian Rhen et al., (2009) menunjukkan bahwa
penggunaan pelet akan menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kayu bakar dan menghasilkan residu yang lebih rendah.
Pelet merupakan hasil pengempaan yang memiliki tekanan lebih besar
dibandingkan biobriket (El Bassam dan Maegaard, 2004). Pohon karet merupakan
potensi bahan bakar biomassa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (2018), Luas perkebunan
karet di Sumatera Selatan diperkirakan sebesar 1.220.928 Hektar, dimana untuk
wilayah Organ Ilir (OI) sebesar 30.182 Hektar. Wood pellet dari limbah karet
sebagai sumber energi terbarukan alternatif dan menentukan perlakuan terbaik.
Penelitian ini dilakukan dalam eksperimen dengan rancangan acak lengkap
(RAL), yang terdiri dari tiga perlakuan tiga ulangan, dengan penggunaan limbah
karet kayu, tepung tapioka dan air serta alat-alat yang digunakan adalah pelletmill,
bom pembakaran meteran kalori, hammermill, oven, wadah, pengaduk,
penimbang, gelas ukur, stopwach, kompor wood pellet, dan kamera. Dapat
disimpulkan bahwa kadar air wood pellet 15,06% - 17,26%, berat wood pellet
0,408 g / cm3 (408 kg / m3) - 0,628 g / cm3 (628 kg / m3), wood pellet bakar
panjang 5 , 42 menit / 200gr - 7,29 menit / 200gr dan nilai kalori 4029 Kcal / kg -
4106 Kcal / kg. Perawatan ke tiga dengan kayu karet bubuk tapioka + 30% + 300
ml air memiliki pendekatan perlakuan yang tepat atau terbaik oleh SNI, di mana
kadar air 15,06%, kepadatan 0,628 g / cm3 (628 kg / m3), lama pembakaran 5,42
menit / 200gr dan nilai kalori 4106 Kcal / kg.

Kata kunci: limbah, kayu karet, pelet kayu, energi terbarukan

Anda mungkin juga menyukai