PTPS-B
(PEMBAKARAN SAMPAH DENGAN INCENARATOR)
DI SUSUN OLEH :
Manado, 25 Februari2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
A. Pengertian Incenarator.............................................................................2
B. Manfaat Incenarator.................................................................................2
C. Faktor yang Mempengaruhi Proses Incenarator......................................3
D. Keuntungan dan kerugian incenarator.....................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................5
A. Kesimpulan..............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan sampah menjadi momok yang belum menemui upaya yang
efektif dalam menanganinya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini
sebagian besar bertumpu pada pengumpulan dan penimbunan sampah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Penimbunan sampah selain menguras lahan yang luas juga
memiliki dampak buruk bagi kesehatan lingkungan disekitar TPA. Upaya lain yang
digemari karena kepraktisan dan dapat mengurangi volume sampah dalam jumlah
besar yakni insinerasi atau pembakaran. Pembakaran ini dapat dilakukan di lahan
terbuka atau tertutup dengan insinerator.
Insinerator merupakan media pengolahan sampah yang memanfaatkan proses
insinerasi didalamnya. Proses tersebut melibatkan pembakaran bahan organik dan
inorganik pada temperatur yang cukup tinggi. Teknologi pengolahan sampah dengan
metode insinerasi dikategorikan sebagai WtE (Waste to Energy), dimana sampah
yang diolah dikonversi menjadi energi panas. Energi panas yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik yang baru.
B. Rumusan Masalah
A. Apakah yang dimaksud dengan incenarator ?
B. Bagaimana manfaat incenarator ?
C. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses incenarato ?
D. Apa Saja Keuntungan dan kerugian dari incenarator ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Incenarator
Incinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam
bentuk padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada
suhu tertentu. Teknologi ini merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi
timbunan limbah. Karena melibatkan pembakaran dengan suhu tinggi, energi panas
yang dihasilkan bisa dimanfaatkan menjadi sumber listrik.
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah kandungan energi (heating
value) limbah yang diolah. Faktor ini tak hanya menentukan kemampuan yang
diperlukan dalam berlangsungnya proses pembakaran, tetapi juga mengetahui berapa
energi yang diperoleh ketika proses insinerasi selesai dilakukan.
Insinerator memiliki dua ruang bakar yakni Primary
Chamber dan Secondary Chamber. Bagian pertama atau Primary
Chamber menjalankan fungsi sebagai lokasi pembakaran limbah. Jumlah udara ketika
proses pembakaran diatur kurang dari yang seharusnya sehingga material organik
seperti metana dan karbon monoksida bisa terdegradasi.
Temperatur dalam primary chamber berkisar antara 600-800oC. Untuk
mencapai suhu tersebut, pemanasan dalam chamber dibantu oleh burner dan energi
pembakaran limbah tersebut. Setelah proses pembakaran selesai, padatan sisa yang
ditemukan berupa padatan tak terbakar seperti logam, arang, kaca serta abu.
Sementara itu, gas hasil pembakaran yang tidak dapat dikelola di primary
chamber akan dilanjutkan prosesnya di secondary chamber.
Proses ini dilakukan agar nantinya gas yang dikeluarkan tidak mencemari
lingkungan. Pembakaran di chamber kedua ini memiliki temperatur lebih tinggi
yakni 800-1000oC. Ini memungkinkan gas-gas berbahaya terurai menjadi karbon
dioksida dan hidrogen.
Insinerator tersedia dalam banyak tipe yang bisa dibeli sesuai dengan
kebutuhan. Namun, pada umumnya sering digunakan tipe aqueous waste injection,
fluidized bed, single chamber, starved air unit dan rotary kiln.
B. Manfaat Incenarator
Manfaat utama yang dirasakan bagi pengguna insinerator adalah efektivitasnya.
Berdasarkan perhitungan, alat ini bisa menekan 90% volume dan 75% massa
limbah, tergantung pada derajat recovery serta komposisi sampah.
Memang teknologi ini bukan solusi akhir dalam sistem pengolahan limbah padat
karena dalam prosesnya alat ini mengubah bentuk limbah padat menjadi bentuk gas.
Namun, proses ini sangat efektif mengurangi volume sampah yang dibuang dalam
jumlah besar.
Meski tak meniadakan penggunaan lahan, insinerasi dapat digunakan untuk
mengelola berbagai jenis sampah berbahaya. Misanya sampah medis maupun sampah
B3 yang bisa dihilangkan dengan pembakaran pada temperatur tinggi.