“ STERILISASI INCINARATOR”
OLEH KELOMPOK II :
GORONTALO
2023/2024
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa karya ini masih butuh masukan dan saran. Oleh karena
penyusun membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata penyusun berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ini akan membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan
Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................9
Page 3
BAB 1
PENDAHULUAN
Permasalahan sampah menjadi momok yang belum menemui upaya yang efektif
dalam menanganinya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini sebagian besar
bertumpu pada pengumpulan dan penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Penimbunan sampah selain menguras lahan yang luas juga memiliki dampak buruk bagi
kesehatan lingkungan disekitar TPA. Upaya lain yang digemari karena kepraktisan dan dapat
mengurangi volume sampah dalam jumlah besar yakni insinerasi atau pembakaran.
Pembakaran ini dapat dilakukan di lahan terbuka atau tertutup dengan insinerator.
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
Incinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk
padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu.
Teknologi ini merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi timbunan limbah. Karena
melibatkan pembakaran dengan suhu tinggi, energi panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan
menjadi sumber listrik.
Memang teknologi ini bukan solusi akhir dalam sistem pengolahan limbah padat karena
dalam prosesnya alat ini mengubah bentuk limbah padat menjadi bentuk gas. Namun, proses
ini sangat efektif mengurangi volume sampah yang dibuang dalam jumlah besar.
Meski tak meniadakan penggunaan lahan, insinerasi dapat digunakan untuk mengelola
berbagai jenis sampah berbahaya. Misanya sampah medis maupun sampah B3 yang bisa
dihilangkan dengan pembakaran pada temperatur tinggi.
1) Hemat Lahan
Lahan memang dibutuhkan sebagai tempat berdirinya infrastruktur insinerasi.
Namun, luas lahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dibandingkan saat Anda
mengelola limbah dengan metode sanitary landfill.
2) Mengurangi sampah dengan signifikan
Ketika mengelola limbah dengan menggunakan metode pembakaran di insinerator,
maka pengurangan volume dan berat yang menjadi hasilnya. Dalam pengolahan
Page 5
limbah padat, pengurangan volume sampah mampu mencapai 95%. Adapun beratnya
mampu berkurang hingga 80%.
3) Sumber Energi Listrik
Ketika proses pembakaran terjadi, panas dari dalam insinerator dapat digunakan
sebagai sumber energi listrik. Bila melihat negara-negara maju, bukanlah hal yang
asing untuk memperoleh pasokan listrik dari tenaga sampah.
4) Limbah Cepat Teratasi
Penggunaan insinerator sangat cocok untuk mengatasi jumlah limbah yang besar
dalam waktu singkat. Misalnya terdapat perusahaan yang volume produksi limbah
padat hariannya cukup tinggi. Di sisi lain, mereka tidak memiliki cukup lahan untuk
menimbunnya.
1. Harga Mahal
Harga yang harus dibayarkan ketika membeli sebuah incinerator cukup mahal.
Kisaran harganya mulai dari belasan juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada
kapasitas, spesifikasi serta kelengkapan fiturnya. Karena mahalnya harga alat ini,
tidak semua industri mampu memilikinya.
2. Biaya Operasi Mahal
Tak hanya harus mengeluarkan dana besar ketika membeli, biaya operasional
insinerator pun terbilang mahal. Bila dihitung, biaya operasional pengelolaan satu ton
sampah bisa mencapai hingga Rp400 ribu per ton sampah. Belum lagi biaya yang
harus dikeluarkan untuk proses pemeliharaan secara berkala.
3. Tidak Dapat memproses semua jenis limbah
Tidak semua jenis limbah padat dapat langsung dibakar dalam insinerator. Biasanya
sebelum proses pembakaran, limbah harus disortir terlebih dulu. Limbah yang
berpotensi memunculkan ledakan harus dihilangkan. Tak hanya itu, bahan-bahan
yang memiliki peluang mengeluarkan asap bersifat racun juga harus dieliminasi.
4. Menghasilkan Polutan
Masih dikhawatirkan bahwa hasil pembakaran dari insinerator menghasilkan polutan
seperti karbon monoksida, asam hidroklorat serta partikel halus berupa abu. Bila
terhirup oleh manusia dan hewan, polutan ini akan memberikan dampak negatif.
Page 6
2.5. Cara perawatan Incinarator
Page 7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.2. Saran
Diharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini. Atas
perhatiam diucapkan terima kasih.
Page 8
DAFTAR PUSTAKA
http://balitbang.magelangkota.go.id/
https://brainly.co.id/
https://ejurnal.bppt.go.id/
Page 9