Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan penyertaan-
NYA yang senantiasa melindungi dan menyertai penyusun sehingga penyusun dapat menyusun
makalah ini dengan judul Rancangan Alat Incenerator untuk Pembakaran Limbah Kayu dengan
Kapasitas 60kg/2jam dari awal hingga terselesaikannya penyusunan ini, dan dapat berjalan dengan
baik.
Makalah ini di susun sebagai tugas wajib dari mata kuliah Pra Rancangan Bangunan
Limbah Padat dan Gas tahun ajaran 2014/2015 Institut Teknologi Yogyakarta (STTL- “YLH”)
Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu baik dalam pelaksanaan maupun dalam penyusunan laporan ini.
Khususnya kepada yang terhormat :
1. Ir. Prayitno, M. Eng. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk
dan pengarahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini.
2. Teman-teman seperjuangan angkatan 2014. Dan seluruh pihak yang membantu kami
dalam penyusunan ini yang kami tidak bisa sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini
dari segi pengalaman maupun ilmu pengetahuan.Untuk itu penyusun membuka hati untuk
menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 komposisi bahan, berat (%), panas pembakaran. dan kapasitas panas .................. 1
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah padat merupakan permasalahan umum yang menjadi perhatian khusus, jika tidak
segera diatasi maka limbah ini akan menumpuk dan mengakibat maslah lingkungan. Untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan incinerator untuk proses pembakaran limbah padat yang dapat
mengurangi volume limbah di sekitar kita.
Insinerator adalah tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, yang mengkonversi
materi padat (sampah) menjadi materi gas, dan abu, (bottom ash dan fly ash). Insinerator
merupakan alat teknologi pengolahan limbah padat yang dapat memusnahkan komponen
berbahaya, volume limbah dapat direduksi sampai berupa abu dan menghasilkan energi. Ketiga
hal tersebut dapat diperoleh secara bersamaan, sehingga insinerasi dianggap sebagai salah satu
cara mengolah limbah padat yang ideal (Reinhardt, 1995). Pemusnahan limbah padat disesuaikan
dengan kapasitas tungku pembakaran serta kemampuan insinerator dalam mereduksi limbah.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat insinerator dalam mereduksi limbah kayu
dan untuk mengetahui pengaruh kapasitas, debit, Volume serta effisinsi alat incinerator.
1.2 Tujuan
Makalah dengan judul ini dibuat bertujuan untuk mendapatkan ukuran alat incinerator,
merancang alat insinerator dalam mereduksi limbah kayu dan untuk mengetahui pengaruh
kapasitas, debit, Volume serta mengetahui effisiensi alat incinerator yang sudah dirancang.
Ruang lingkup yang di paparkan pada makalah ini adalah mengenai bahan yang di gunakan
untuk perancangan incenerator serta bagaimana cara menghitung kapasitas ukuran incinerator
secara umum.
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah adalah masuknya atau dimasukkannya suatu bahan sebagai hasil dari aktivitas
manusia maupun hasil aktivitas alam dimana bahan tersebut mengandung pencemar.
Insinerasi adalah proses pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang
disebut incenerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat
banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan residu yang bersifat
anorganik dan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas
ruangan. Incinerator yang juga dilengkapi dengan pembersih gas buang memiliki keunggulan tidak
menghasilkan racun dan minim asap.
vii
Pembersih gas buang berfungsi untuk membersihkan gas buang. Udara dan bahan masuk
alat tersebut secara tangensial sehingga bergerak secara spiral dalam ruang cyclone. Adanya gerak
spiral ini timbul gaya centrifugal yang akan melempar bahan padat ke dinding dan akhirnya turun
kebawah sedangkan udara keatas. Untuk cyclone standar, kapasitas cyclone sangat ditentukan
oleh diameter minimum dari bahan yang terendapkan .
1. Debit
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡/𝜌 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑄 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢/𝑡 = =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
Q = Kapasitas (kg/jam)
t = Waktu (jam, menit, detik)
V = Volume (m3)
Ρ = Massa Jenis (kg/m3)
2. Rumus Balok
Luas balok = 2pl + 2 pt + 2 lt
viii
Volume Balok = p x l x t
P = Panjang (cm)
l = Lebar (cm)
t = Tinggi (cm)
3. Luas Lingkaran
Luas Lingkaran = 𝜋𝑟 2
Π = 3,14
r = jari-jari (cm)
4. Rumus Silinder
𝜋
V silinder = 4 𝐷3
Π = 3,14
D = Diameter (cm)
Q1 = m cp dT = m cp ( T2 – T1 )
𝑇2 −𝑇1
Q2 = kA( )
𝑋
ix
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan di dalam perancangan tungku pembakaran meliputi:
1. Bahan_yang_dibakar
Bahan yang dibakar adalah limbah padat yang dapat dibakar misalnya kayu atau triplek.
Tabel 2.1 Data komposisi bahan, berat (%), panas pembakaran. dan kapasitas panas
No. Bahan Berat(%) Panas Pembakaran Kapasitas Gas
panas(Btu/lbF
(Btu/lb) (lbmol/lb)
1 Kayu, triplek 10 8.100 1,04 0,44
2 Kain, kertas 55 7.900 1,02 0,39
3 Karet 5 10.000 1,30 0,76
4 Polietylin 30 20.000 2,60 1,06
Komposisi 100 11.655 1,50 0,61
Sumber: Prayitno, 2016.
x
3. Pembakar.
Untuk pemanasan ruang bakar/tungku bakar dan pembakar awal limbah dapat bakar sebagai
sumber pengapian dapat dipakai burner dengan bahan bakar minyak tanah.
4. Kondisi_ruang_bakar.
Tungku bakar terbuat dari batu tahan api dengan perekat semen api yang adonannya
ditambahkan larutan tetes tebu dan tungku bagian luarnya dilapisi dengan plat stainless steel.
Konduktivitas panas batu tahan api : K = 0,1130 Btu./(jam.Ft. oF), Konduktivitas panas
stainless steel :K = 0,1519 Btu./(jam.Ft. oF)
xi
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data
60 𝑘𝑔
𝑄 = 2 𝑗𝑎𝑚 𝑥 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60 𝑘𝑔
𝑄 = 120 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 15 kg
15 𝑘𝑔
- 𝑉 = 470𝑘𝑔/𝑚3 = 0,0319 m3 x 1,2 = 0,0383 m3
- V balok = pxlxt = a3
= 3 x 2 x 4 = 24
Vbalok = 24a3
0,0383m3 = 24a3
0,0383𝑚3
a3 = 24
3
a = √0,0016 = 0,12 m = 12 cm
Panjang = 3 x 12 cm = 36 cm
Lebar = 2 x 12 cm = 24 cm
Tinggi = 4 x 12 cm = 48 cm
xii
3.2 Perhitungan Perancangan Sistem
Data-data : ruang bakar berbentuk segi empat sesuai dengan kemampuan:
Perhitungan:
1. Menentukan tebal rerata batu tahan api.
Bahan yang dibakar mempunyai kapasitas panas rerata
T2 = 1832 ◦F, T1 = 86 ◦F
T2 T1
Q2 = kA
X
1832 86o F
= 0,113 Btu/ jam.ft◦F x 9,70 ft x
2
xiii
= 1913,8 Btu.ft /(x.jam)
Untuk menjamin keamanan tebal batu tahan api diambil 5 - 10 cm. Jadi tebal dinding
keseluruan yaitu tebal batu tahan api ditambah tebal stainless steel diambil 10 cm.
Diameter pipa = 7 cm
- Mencari Volume
𝜋
V silinder = 4 𝐷3
3,14
V silinder = (7𝑐𝑚)3
4
xiv
V silinder = 0,785 𝑥 343 cm3
- Mencari tinggi
V =𝐴𝑥𝑡
V =𝐴𝑥𝑡
𝜋
V = 4 𝐷2 𝑥 𝑡
3,14
323,04cm3 = (7𝑐𝑚)2 𝑥 𝑡
4
323,04cm3 = 38,465𝑐𝑚2 𝑥 𝑡
323,4𝑐𝑚3
t =
38,465𝑐𝑚2
323,4𝑐𝑚3
t =
38,465𝑐𝑚2
t = 8,4 𝑐𝑚 = 8 cm
Jumlah sampah yang masuk 41.472 – (41.472 x 20/100) =41.472 cm3 – 8294,4 cm3=33177,6
cm3 (untuk 1 kali pembakaran per t = 30 menit)
Pembakaran dilakukan selama 2 jam/ hari , maka dalam sehari dilakukan (1 hari = 24 jam)
15
24 𝑗𝑎𝑚 x (120menit/2jam) / 30menit = 48 kali pembakaran per hari.
s = 20cm
s = 20cm
BAB IV
16
HASIL
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan makalah ini yaitu rancangan sederhana incinerator
dengan skala 1: 8 pada gambar dan 1: 2 pada maket.
17
Gambar 4.3 Tampak Depan Maket
18
BAB V
KESIMPULAN
Incinerator dengan kapasitas 60 kg / 2 jam dapat mengolah limbah padat kayu dengan
kemampuan reduksi 90% dengan sisa partikulat dalam gas hasil pembakaran dari tungku
bakar yaitu sebesar 6,298 kg/ 2 jam yang kemudian dilakukan pengolahan dengan tahap
tungku bakar dan siklon. Incinerator dapat melakukan pengolahan limbah padat kayu dengan
efisiensi sebesar 90% dan memiliki keunggulan tidak menghasilkan racun dan minim asap.
19
DAFTAR PUSTAKA
20