HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran , anda diharapkan mampu:
• Memahami prinsip-prinsip dasar dan layout ruang skrining COVID-19 untuk fasilitas layanan
kesehatn;
• Mampu menjelaskan mengenai bagaimana cara menyusun ruangan perawatan SARI di fasilitas
layanan kesehatan; dan
• Mampu menjelaskan mengenai bagaimana cara menyusun ruangan perawatan SARI di tenda
kesehatan lapangan.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul
Materi pembelajaran disusun menjadi tiga topik pembahasan:
• 2A Prinsip-prinsip dasar dan layout ruangan skrining COVID-19 untuk fasilitas layanan kesehatan
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul: 2A
Modul 2A
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes
Membuat sistem skrining yang memadai di semua level
layanan kesehatan masyarakat untuk memastikan
terselenggaranya deteksi dini bagi suspek yang memiliki
potensi COVID-19. Hal tersebut juga meliputi kapasitas
isolasi sementara, sistem ambulans rujukan, tenaga
terlatih, SOP dan logistic yang diperlukan.
Dapat disusun dengan memanfaatkan:
• Bangunan yang ada dan kostruksi baru
• Fasilitas sementara dengan tenda besar [>100m2]
• Fasilitas sementara dengan tenda kecil [sekitar 45m2]
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Bangunan
4: Ruangan untuk triage pasien 1: tempat masuk pasien
2: Ruang tunggu
8: Tempat donning dan doffing
Terdiri dari beberapa both individual yang
terpisah dengan akses masuk dan keluar
9: Ruang isolasi mandiri yang terpisah.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Bangunan
3. Triase
2. Ruang tunggu
Pasien akan dianamnesis pada both triase individual. Pada
Terdiri dari beberapa both individual jarak satu meter dari pasien dibuat pagar pembatas setinggi
yang terpisah dengan akses masuk dan 1,2 meter sebagai pemisah dengan petugas.
keluar yang terpisah. Fasilitas ini terbuka penuh (tanpa pintu) agar tersedia
Fasilitas ruang tunggu ini terbuka ventilasi alamiah dan disediakan toilet terpisah.
sepenuhnya (tanpa pintu) agar tercapai
ventilasi alamiah yang mamadai dan
dilengkapi juga denga toilet yang
terpisah.
4. Kasus Suspek
1. Tempat masuk pasien Pasien akan diarahkan ke ruang isolasi, sambal
menunggu proses pemindahan ke fasilitas
Disini pasien akan: perawatan yang sudah ditentukan.
• Mendapatkan masker;
• Mencuci tangan;
• Diarahkan ke both individual untuk 5. Bukan kasus
pasien di ruang tunggu.
Pasien diarahkan untuk melanjutkan ke ruang
layanan yang sesuai.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda besar
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul: 2B
Modul 2B
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Dimana kita harus membuat tempat perawatan
untuk SARI (STC)?
- Di tempat yang sedekat mungkin dengan episenter wabah/ KLB;
- Dekat dengan fasilitas layanan kesehatan yang sudah ada (untuk mempermudah
integrase layanan dan system jejaring rujukan kasus suspek);
Dan/atau
- Tempat baru yang dipilih berdasarkan alasan strategis tertentu (luasan, penerimaan
masyarakat, kemudahan akses, dll.)
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout
✓ Perawatan medis harus segera disediakan sesegera mungkin, meskipun untuk kasus suspek yand belum ada
✓ Tingkat resiko yang berbeda sesuai dengan kondisi klinis pasien, misalnya pada pasien dengan kondisi buruk
yang mungkin memerlukan tindakan yang bisa memicu terjadinya aerosol (aspirasi, intubasi, bronkoskopi, dll).
✓ Pentingnya kejelasan mengenai pembagian ruangan dan pemisahan area pasien dengan petugas kesehatan
untuk mengurangi resiko penularan sekaligus memungkinkan pengaturan untuk pemakaian APD yang rasional.
HEALTH
World Health Organization (WHO). Home care for patients with suspected novel coronavirus
( nCoV ) infection presenting with mild symptoms and management of contacts. 4–6 (2020).
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi
Bangsal perawatan
kasus kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi
Bangsal perawatan
Masuk petugas kasus kritis
Ruang ganti
Laundri
Triage [petugas]
Area pembuangan
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi
Bangsal perawatan
Masuk petugas kasus kritis
Ruang ganti
Laundri
Triage [petugas]
Area pembuangan Kamar Jenazah
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Kategori Klinis
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Manajemen Kasus
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Manajemen Kasus
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
✓ Isolasi/ Fasilitas umum
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– PPI dan APD
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
✓ Isolasi/ Fasilitas umum
✓ Kewaspadaan droplet
dan kontak
Bangsal untuk kasus
berat
❑ Pneumonia berat
✓ Oksigenasi
✓ Kewaspadaan
droplet dan
airborne
Bangsal untuk kasus kritis
❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
❑ Sepsis
❑ Syok septic
✓ Ventilator Pasien
✓ Kewaspadaan droplet dan airborne
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– PPI/ Rekayasa Udara
Bangsal rawat temporer
Bangsal rawat temporer Kasus Ringan/ Sedang
Kasus Ringan/ Sedang ❑ Tanpa komplikasi
Bangsal: Sekat pemisah ✓ Isolasi/ Fasilitas umum
Ventilasi: Ventilasi Natural ✓ Kewaspadaan droplet
dan kontak
Bangsal untuk kasus
Bangsal kasus berat berat
Bangsal atau ruangan terpisah ❑ Pneumonia berat
Ventilasi: Ventilatsi sekurangnya ✓ Oksigenasi
160 l/m/pasien ✓ Kewaspadaan
droplet dan
airborne
Bagsal kasus kritis Bangsal untuk kasus kritis
Ruangan terpisah ❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
Ventilasi: Ventilatsi sekurangnya ❑ Sepsis
160 l/m/pasien ❑ Syok septic
✓ Ventilator Pasien
✓ Kewaspadaan droplet dan airborne
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Tempat masuk Pasien
Catatan: Pasien sudah dilakukan triage di
fasilitas yang lain dan dirujuk ke ruangan
perawatan SARI.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
2. Ruang Tunggu
Ruang tunggu disusun menjadi beberapa
booth individual yang memiliki tempat
keluar masuk yang terpisah. Ruangan ini
terbuka penuh [tanpa pintu] yang
memungkinkan terjadinya pertukaran
udara secara natural yang memadai dan
dilengkapi dengan toilet yang terpisah.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
3. Triase
Pasien akan dianamnesis pada both triase individual.
Pada jarak satu meter dari pasien dibuat pagar
pembatas setinggi 1,2 meter sebagai pemisah dengan
petugas.
Fasilitas ini terbuka penuh (tanpa pintu) agar tersedia
ventilasi alamiah dan disediakan toilet terpisah.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
4. Ruang Sampling
Ruang sampling memiliki empat (4) booth
individual dengan ventilasi natural atau
campuran.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Patient entry
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage
5
4
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling
5
4
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5
4
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
8
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5 8. Donning/doffing
4
1
2
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
8
4. Toilet Pasien
5. Triage
9
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5 8. Donning/doffing
4
9. Penahan [tinggi 1.2
meter]*
3
1
2
*Jarak yang direkomendasikan untuk PPI adalah 1 meter. Tetapi untuk memastikan
akses dan pergerakan petugas maka jarak yang disarankan adalah 2 meter.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
5. Ruang rawat sementara untuk kasus ringan
dan sedang
Pasien dipindahkan ke ruangan perawatan sementara yang
memungkinkan pemberian jarak antar pasien dan memiliki
ventilasi alamiah yang memenuhi standar PPI. Pasien bisa
berada dalam ruangan ini selama beberapa jam sambal
menunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, pasien
juga diberikan beberapa penjelasan mengenai pengobatan
dan materi tentang promosi kesehatan.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
6. Pemulangan Pasien
Bila didapatkan hasil negatif, pasien akan
dirujuk ke fasyankes yang lain. Bila hasil
positif, pasien dengan gejala ringan
maupun sedang akan dipulangkanIf
negative, patients can be referred to
another health facility. If positive, Mild
and Moderate cases can be referred to
community facilities for isolation and
follow-up.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
7. Bangsal Rawat Sementara–
Observasi dan kasus sakit sedang
Pasien dipindahkan ke ruang observasi
sementara ini hanya untuk kasus-kasus
yang tim medis memutuskan untuk
melakukan observasi selama beberapa
jam saja.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
8. Kasus Berat
Kasus berat akan dipindahkan langsung
ke bangsal perawatan kasus sakit berat.
Perawatan medis akan segera diberikan
dan sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan sistem ventilasi
campuran.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
8. Kasus Berat
Kasus berat akan dipindahkan langsung
ke bangsal perawatan kasus sakit berat.
Perawatan medis akan segera diberikan
dan sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan sistem ventilasi
campuran.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
9. Kasus Sakit Kritis
Kasus sakit kritis akan dipindahkan
langsung ke bangsal sakit kritis.
Perawatan medis akan diberikan dan
sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan ventilasi campuran.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
9. Kasus Sakit Kritis
Kasus sakit kritis akan dipindahkan
langsung ke bangsal sakit kritis.
Perawatan medis akan diberikan dan
sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan ventilasi campuran.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Alur pasien tidak bersifat unidirectional
sehingga tergantung kondisi klinis pasien.
Pasien dapat dipindahkan dari satu
bangsal ke bangsal yang lain.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Alur pasien tidak bersifat unidirectional
sehingga tergantung kondisi klinis pasien.
Pasien dapat dipindahkan dari satu
bangsal ke bangsal yang lain.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
3. Area kerja[khusus Staf]
1
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
8 2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
8 2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
9 1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien
9
9. Jendela ventilasi alamiah
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang
8 2
10
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
9 1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien
9
9. Jendela ventilasi alamiah
10. Tempat observasi.
HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
3 1
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
1. Pintu masuk petugas
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
2. Ruang Ganti
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
3. Triase
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
4. Triase -Donning/Doffing
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
5. Bangsal –area Petugas
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Permukaan Transparan
HEALTH
Katwa ETC, North Kivu, D.R.Congo, 2019
EMERGENCIES
programme
Permukaan Transparan
• Memungkinkan kontak visual dengan pasien tanpa APD
• Alat biomedis yang ditempatkan di sisi petugas :
• Monitor,
• Oksigen,
• IV, dll.
• Fleksibilitas dan keseragaman ketersediaan alat karena
alat biomedis tersebut bisa dipindahkan sesuai
kebutuhan.
• Perawatan yang lebih ‘’Manusiawi’’
• Mengurangi keharusan untuk masuk ke ruangan :
• Berarti mengurangi konsumsi APD
HEALTH
Katwa ETC, North Kivu, D.R.Congo, 2019
EMERGENCIES
programme
Modul: 2C
Modul 2C
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Sakit ringan & Sakit Sedang
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Sakit berat & Sakit kritis
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Layout
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Layout
HEALTH
EMERGENCIES
programme
08 May 2020
Kepustakaan
• World Health Organization(WHO). Infection prevention and control of epidemic- and pandemic-prone acute respiratory infections in health care. WHO Guidel. 1–156 (2014).
• World Health Organization. Infection prevention and control during health care when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected Interim guidance January 20200125. 1–3 (2020).
• World Health Organization. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care. (2009).
• Michigan Occupational Safety & Health. VENTILATION: ENGINEERING CONTROLS FOR TB. (2017).
• World Health Organization (WHO). Home care for patients with suspected novel coronavirus ( nCoV ) infection presenting with mild symptoms and management of contacts. 4–6 (2020).
• World Health Organization. Clinical management of severe acute respiratory infection when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected. 12 (2020).
• Awbi, H. B. Ventilation and Air Distribution Systems in Buildings. Front. Mech. Eng. (2016) doi:10.3389/fmech.2015.00004.
• Atkinson, J., Chartier, Y., Pessoa-silva, C. L., Jensen, P. & Li, Y. Natural Ventilation for Infection Control in Health-Care Settings Edited by : WHO Publ. (2009).
• CDC. centre for Disease Control and Prevention. Chapter 7-Tuberculosis Infection Control. (2017).
• Kowalski, W. Ultraviolet germicidal irradiation handbook: UVGI for air and surface disinfection. Ultraviolet Germicidal Irradiation Handbook: UVGI for Air and Surface Disinfection (2009).
• Tseng, C. C. & Li, C. S. Inactivation of virus-containing aerosols by ultraviolet germicidal irradiation. Aerosol Sci. Technol. 39, 1136–1142 (2005).
• Welch, D. et al. Far-UVC light : A new tool to control the spread of airborne-mediated microbial diseases. Sci. Rep. 1–7 (2018) doi:10.1038/s41598-018-21058-w.
• Seltsam, A. Inactivation of three emerging viruses – severe acute respiratory syndrome coronavirus , Crimean – Congo haemorrhagic fever virus and Nipah virus – in platelet concentrates by
ultraviolet C light and in plasma by methylene blue plus visible light. Vox Sang. - Int. Soc. Blood Transfus. 1–6 (2020) doi:10.1111/vox.12888.
HEALTH
EMERGENCIES
programme
08 May 2020
Terima Kasih
HEALTH
EMERGENCIES
programme