Anda di halaman 1dari 85

PELATIHAN PERAWATAN KRITIS UNTUK INFEKSI

PERNAFASAN AKUT BERAT

INFEKSI PERNAFASAN AKUT BERAT


(SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME - SARI)
DESAIN UNTUK FASILITAS LAYANAN KESEHATAN
MODUL 2: DESAIN UNTUK FASILITAS SKRINING DAN TEMPAT
PERAWATAN
MARET 2020
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dari Severe Acute Respiratory Infection (SARI) Treatment Facility Design,2020 . WHO
tidak bertanggung jawab atas konten atau keakuratan terjemahan ini. Dalam hal terjadi ketidakkonsistenan antara bahasa Inggris
dengan terjemahan bahasa Indonesia, maka versi bahasa Inggris asli adalah versi yang mengikat dan asli

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran , anda diharapkan mampu:

• Memahami prinsip-prinsip dasar dan layout ruang skrining COVID-19 untuk fasilitas layanan
kesehatn;

• Mampu menjelaskan mengenai bagaimana cara menyusun ruangan perawatan SARI di fasilitas
layanan kesehatan; dan

• Mampu menjelaskan mengenai bagaimana cara menyusun ruangan perawatan SARI di tenda
kesehatan lapangan.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul
Materi pembelajaran disusun menjadi tiga topik pembahasan:

• 2A Prinsip-prinsip dasar dan layout ruangan skrining COVID-19 untuk fasilitas layanan kesehatan

• 2B Mengadakan tempat perawatan SARI di fasilitas layanan kesehatan

• 2C Mengadakan tempat perawatan SARI di tenda kesehatan lapangan.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul: 2A

Modul 2A

Prinsip-prinsip dasar dan layout ruangan skrining COVID-19


untuk fasilitas layanan kesehatan

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes
Membuat sistem skrining yang memadai di semua level
layanan kesehatan masyarakat untuk memastikan
terselenggaranya deteksi dini bagi suspek yang memiliki
potensi COVID-19. Hal tersebut juga meliputi kapasitas
isolasi sementara, sistem ambulans rujukan, tenaga
terlatih, SOP dan logistic yang diperlukan.
Dapat disusun dengan memanfaatkan:
• Bangunan yang ada dan kostruksi baru
• Fasilitas sementara dengan tenda besar [>100m2]
• Fasilitas sementara dengan tenda kecil [sekitar 45m2]
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Bangunan
4: Ruangan untuk triage pasien 1: tempat masuk pasien

cat: Semua pasien harus melalui triage!


5: Ruangan petugas triage
Disini pasien akan:
- Mendapatkan masker;
6: Akses masuk ke fasyankes - Mencuci tangan;
- Diarahkan ke pojok individual untuk
pasien di ruang tunggu.
7: Akses Ruang isolasi

2: Ruang tunggu
8: Tempat donning dan doffing
Terdiri dari beberapa both individual yang
terpisah dengan akses masuk dan keluar
9: Ruang isolasi mandiri yang terpisah.

Fasilitas ruang tunggu ini terbuka


10: Akses ke perawatan SARI sepenuhnya (tanpa pintu) agar tercapai
ventilasi alamiah yang mamadai dan
dilengkapi juga denga toilet yang terpisah.
3: Kamar mandi ruang tunggu

Laki-laki/ Perempuan terpisah

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Bangunan
3. Triase
2. Ruang tunggu
Pasien akan dianamnesis pada both triase individual. Pada
Terdiri dari beberapa both individual jarak satu meter dari pasien dibuat pagar pembatas setinggi
yang terpisah dengan akses masuk dan 1,2 meter sebagai pemisah dengan petugas.
keluar yang terpisah. Fasilitas ini terbuka penuh (tanpa pintu) agar tersedia
Fasilitas ruang tunggu ini terbuka ventilasi alamiah dan disediakan toilet terpisah.
sepenuhnya (tanpa pintu) agar tercapai
ventilasi alamiah yang mamadai dan
dilengkapi juga denga toilet yang
terpisah.
4. Kasus Suspek
1. Tempat masuk pasien Pasien akan diarahkan ke ruang isolasi, sambal
menunggu proses pemindahan ke fasilitas
Disini pasien akan: perawatan yang sudah ditentukan.
• Mendapatkan masker;
• Mencuci tangan;
• Diarahkan ke both individual untuk 5. Bukan kasus
pasien di ruang tunggu.
Pasien diarahkan untuk melanjutkan ke ruang
layanan yang sesuai.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda besar

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Fasilitas skrining di Fasyankes– Tenda kecil

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Modul: 2B

Modul 2B

Mengadakan tempat perawatan SARI di fasilitas layanan


kesehatan

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Dimana kita harus membuat tempat perawatan
untuk SARI (STC)?
- Di tempat yang sedekat mungkin dengan episenter wabah/ KLB;
- Dekat dengan fasilitas layanan kesehatan yang sudah ada (untuk mempermudah
integrase layanan dan system jejaring rujukan kasus suspek);

Dan/atau

- Tempat baru yang dipilih berdasarkan alasan strategis tertentu (luasan, penerimaan
masyarakat, kemudahan akses, dll.)

Konstruksi lapangan harus mempertimbangkan:


- Ketersediaan ruang yang cukup (termasuk untuk perluasan bila diperlukan) dan adanya akases air
bersih dan listrik;
- Kondisi tanah: resapan air limbah, pembuangan air hujan, stabilitas, dll.;
- Perhitungan mengenai arah angin untuk pengendalian asap dan bau.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout

Alasan mendasar tentang pentingnya dilakukan layout tempat perawatan SARI :

✓ Perawatan medis harus segera disediakan sesegera mungkin, meskipun untuk kasus suspek yand belum ada

hasil konfirmasi laboratorium, untuk menghindari perburukan kondisi klinis pasien.

✓ Tingkat resiko yang berbeda sesuai dengan kondisi klinis pasien, misalnya pada pasien dengan kondisi buruk

yang mungkin memerlukan tindakan yang bisa memicu terjadinya aerosol (aspirasi, intubasi, bronkoskopi, dll).

✓ Pentingnya kejelasan mengenai pembagian ruangan dan pemisahan area pasien dengan petugas kesehatan

untuk mengurangi resiko penularan sekaligus memungkinkan pengaturan untuk pemakaian APD yang rasional.

HEALTH
World Health Organization (WHO). Home care for patients with suspected novel coronavirus
( nCoV ) infection presenting with mild symptoms and management of contacts. 4–6 (2020).
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout

Berdasarkan definisi klinis untuk


pasien dengan SARI, dicurigai
karena COVID-19, Kondisi klinis
dan keparahan infeksi COVID-19
dibedakan menjadi: mild,
moderate dan severe [termasuk
pasien yang kritis].

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Prinsip dasar layout

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci

Tempat masuk pasien


Ruang tunggu
Triase
Ruang Sampling

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi

Tempat masuk pasien


Ruang tunggu
Triase
Ruang Sampling Laboratory

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi

Tempat masuk pasien


Bangsal perwatan
Ruang tunggu
kasus berat
Triase
Ruang Sampling Laboratory

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi

Tempat masuk pasien


Bangsal perwatan
Ruang tunggu
kasus berat
Triase
Ruang Sampling Laboratory

Bangsal perawatan
kasus kritis

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi

Tempat masuk pasien


Bangsal perwatan
Ruang tunggu
kasus berat
Triase
Ruang Sampling Laboratory

Bangsal perawatan
Masuk petugas kasus kritis
Ruang ganti
Laundri
Triage [petugas]
Area pembuangan

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci
Mild/Moderate
Bangsal rawat temporer
Observasi

Tempat masuk pasien


Bangsal perwatan
Ruang tunggu
kasus berat
Triase
Ruang Sampling Laboratory

Bangsal perawatan
Masuk petugas kasus kritis
Ruang ganti
Laundri
Triage [petugas]
Area pembuangan Kamar Jenazah

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Kategori Klinis
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi

Bangsal untuk kasus


berat
❑ Pneumonia berat

Bangsal untuk kasus kritis


❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
❑ Sepsis
❑ Syok septik

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Manajemen Kasus
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi

Bangsal untuk kasus


berat
❑ Pneumonia berat

Bangsal untuk kasus kritis


❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
❑ Sepsis
❑ Syok septik

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– Manajemen Kasus
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
✓ Isolasi/ Fasilitas umum

Bangsal untuk kasus


berat
❑ Pneumonia berat
✓ Oksigenasi

Bangsal untuk kasus kritis


❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
❑ Sepsis
❑ Syok septic
✓ Ventilator Pasien

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– PPI dan APD
Bangsal rawat temporer
Kasus Ringan/ Sedang
❑ Tanpa komplikasi
✓ Isolasi/ Fasilitas umum
✓ Kewaspadaan droplet
dan kontak
Bangsal untuk kasus
berat
❑ Pneumonia berat
✓ Oksigenasi
✓ Kewaspadaan
droplet dan
airborne
Bangsal untuk kasus kritis
❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
❑ Sepsis
❑ Syok septic
✓ Ventilator Pasien
✓ Kewaspadaan droplet dan airborne
HEALTH
EMERGENCIES
programme
Elemen Kunci– PPI/ Rekayasa Udara
Bangsal rawat temporer
Bangsal rawat temporer Kasus Ringan/ Sedang
Kasus Ringan/ Sedang ❑ Tanpa komplikasi
Bangsal: Sekat pemisah ✓ Isolasi/ Fasilitas umum
Ventilasi: Ventilasi Natural ✓ Kewaspadaan droplet
dan kontak
Bangsal untuk kasus
Bangsal kasus berat berat
Bangsal atau ruangan terpisah ❑ Pneumonia berat
Ventilasi: Ventilatsi sekurangnya ✓ Oksigenasi
160 l/m/pasien ✓ Kewaspadaan
droplet dan
airborne
Bagsal kasus kritis Bangsal untuk kasus kritis
Ruangan terpisah ❑ Acute Respiratory Distress Syndrome [ARDS]
Ventilasi: Ventilatsi sekurangnya ❑ Sepsis
160 l/m/pasien ❑ Syok septic
✓ Ventilator Pasien
✓ Kewaspadaan droplet dan airborne

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Tempat masuk Pasien
Catatan: Pasien sudah dilakukan triage di
fasilitas yang lain dan dirujuk ke ruangan
perawatan SARI.

Disini, semua pasien akan:


• Menerima masker bedah;
• Mencuci tangan; dan
• Diarahkan ke booth individual ruang
tunggu.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
2. Ruang Tunggu
Ruang tunggu disusun menjadi beberapa
booth individual yang memiliki tempat
keluar masuk yang terpisah. Ruangan ini
terbuka penuh [tanpa pintu] yang
memungkinkan terjadinya pertukaran
udara secara natural yang memadai dan
dilengkapi dengan toilet yang terpisah.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
3. Triase
Pasien akan dianamnesis pada both triase individual.
Pada jarak satu meter dari pasien dibuat pagar
pembatas setinggi 1,2 meter sebagai pemisah dengan
petugas.
Fasilitas ini terbuka penuh (tanpa pintu) agar tersedia
ventilasi alamiah dan disediakan toilet terpisah.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
4. Ruang Sampling
Ruang sampling memiliki empat (4) booth
individual dengan ventilasi natural atau
campuran.

Catatan: Tidak semua pasien harus dilakukan


pemeriksaan lab, hal ini tergantung dengan
keputusan klinis yang diambil.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Patient entry

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage

5
4

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling

5
4

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5
4

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
8
4. Toilet Pasien
5. Triage
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5 8. Donning/doffing
4

1
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
1. Entry Pasien
7 2. Resepsionis/skrining
6
3. Ruang Tunggu
8
4. Toilet Pasien
5. Triage
9
6. Ruang sampling
7. Masuk Ambulans
5 8. Donning/doffing
4
9. Penahan [tinggi 1.2
meter]*
3

1
2

*Jarak yang direkomendasikan untuk PPI adalah 1 meter. Tetapi untuk memastikan
akses dan pergerakan petugas maka jarak yang disarankan adalah 2 meter.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
5. Ruang rawat sementara untuk kasus ringan
dan sedang
Pasien dipindahkan ke ruangan perawatan sementara yang
memungkinkan pemberian jarak antar pasien dan memiliki
ventilasi alamiah yang memenuhi standar PPI. Pasien bisa
berada dalam ruangan ini selama beberapa jam sambal
menunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, pasien
juga diberikan beberapa penjelasan mengenai pengobatan
dan materi tentang promosi kesehatan.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
6. Pemulangan Pasien
Bila didapatkan hasil negatif, pasien akan
dirujuk ke fasyankes yang lain. Bila hasil
positif, pasien dengan gejala ringan
maupun sedang akan dipulangkanIf
negative, patients can be referred to
another health facility. If positive, Mild
and Moderate cases can be referred to
community facilities for isolation and
follow-up.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
7. Bangsal Rawat Sementara–
Observasi dan kasus sakit sedang
Pasien dipindahkan ke ruang observasi
sementara ini hanya untuk kasus-kasus
yang tim medis memutuskan untuk
melakukan observasi selama beberapa
jam saja.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
8. Kasus Berat
Kasus berat akan dipindahkan langsung
ke bangsal perawatan kasus sakit berat.
Perawatan medis akan segera diberikan
dan sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan sistem ventilasi
campuran.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
8. Kasus Berat
Kasus berat akan dipindahkan langsung
ke bangsal perawatan kasus sakit berat.
Perawatan medis akan segera diberikan
dan sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan sistem ventilasi
campuran.

Bila hasil tes negatif maka pasien akan


dipulangkan melalui pintu pemulangan
pasien.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
9. Kasus Sakit Kritis
Kasus sakit kritis akan dipindahkan
langsung ke bangsal sakit kritis.
Perawatan medis akan diberikan dan
sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan ventilasi campuran.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien
9. Kasus Sakit Kritis
Kasus sakit kritis akan dipindahkan
langsung ke bangsal sakit kritis.
Perawatan medis akan diberikan dan
sampel pemeriksaan akan diambil.
Bangsal ini terdiri dari kamar-kamar
terpisah dengan ventilasi campuran.

Bila hasil tes negatif, pasien akan


dipulangkan melalui pintu kepulangan
khusus

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Alur pasien tidak bersifat unidirectional
sehingga tergantung kondisi klinis pasien.
Pasien dapat dipindahkan dari satu
bangsal ke bangsal yang lain.

Sebagai contoh, pasien yang sakit sedang


dapat mengalami perburukan klinis
sehingga harus dipindahkan ke bangsal
sakit berat.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Alur pasien tidak bersifat unidirectional
sehingga tergantung kondisi klinis pasien.
Pasien dapat dipindahkan dari satu
bangsal ke bangsal yang lain.

Sebagai contoh, pasien yang sakit sedang


dapat mengalami perburukan klinis
sehingga harus dipindahkan ke bangsal
sakit berat, atau kemudian ke bangsal
sakit kritis

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.

Sebagai contoh pasien sakit kritis yang


mengalami perbaikan akan dipindahkan
ke bangsal sakit berat….

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.

Sebagai contoh pasien sakit kritis yang


mengalami perbaikan akan dipindahkan
ke bagsal sakit berat….dan seterusnya
dipindahkan ke bangsal observasi untuk
kasus sakit sedang

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien– Kondisi Perburukan & Perbaikan secara medis
Pemindahan Pasien
Sebaliknya bila pasien mengalami
perbaikan klinis, pasien akan dipindahkan
ke bangsal yang lain yang sesuai.

Sebagai contoh pasien sakit kritis yang


mengalami perbaikan akan dipindahkan
ke bagsal sakit berat….dan seterusnya
dipindahkan ke bangsal observasi untuk
kasus sakit sedang, dan seterusnya
dipulangkan apabila kondisi klinis sudah
mengalami kriteria untuk pemulangan
pasien.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

1. Pasien [ jarak 2 m*]

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
3. Area kerja[khusus Staf]
1

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

8 2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

8 2
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
9 1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien
9
9. Jendela ventilasi alamiah

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit ringan & sakit sedang

8 2
10
1. Pasien [ jarak 2 m*]
7 2. Penghalang tunggal[ tinggi 1.2 meter]
5 untuk melihat situasi di tengah ruang
layanan. Pagar ganda dengan jarak 1
4
meter dapat digunakan untuk memaksa
pengunjung untuk melakukan spatial
7
3 distance ketika mengunjungi pasien
[tidak wajib]
6 4 3. Area kerja[khusus Staf]
9 1 4. Ruang Doffing
5. Rak APD
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus Staf
8. Ruang pemulangan pasien
9
9. Jendela ventilasi alamiah
10. Tempat observasi.

HEALTH
Recommended spatial distance for IPC is 1 meter. However, in order to facilitate access
and movement of health-care workers, 2 meters separation is advised.
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah

3 1

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah
4
4. Rak APD
3 1

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah
5
4
4. Rak APD
3 1 5. Area kerja [khusus staf]

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah
5
4
4. Rak APD
3 1 5. Area kerja [khusus staf]
6. Pintu masuk pasien
6

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

7 1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah
5
4
4. Rak APD
3 1 5. Area kerja [khusus staf]
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus staf

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Pasien/ sakit berat & sakit kritis

7 1. Ruang Doffing Individual [satu per kamar]


2. Ruangan terpisah dengan teras masing-
masing
3. Kamar mandi terpisah
5
4
4. Rak APD
3 1 5. Area kerja [khusus staf]
6. Pintu masuk pasien
6 7. Pintu masuk khusus staf
8
8. Ruangan untuk pembersihan dan disinfeksi
untuk alat/barang yang digunakan.
2

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
1. Pintu masuk petugas

Pada titik ini semua petugas:


• Menerima masker;
• mencuci tangan;
• Mengukur suhu tubuh;
• absensi kedatangan.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
2. Ruang Ganti

Ruang ganti baju terpisah antara petugas


pria dan wanita untuk berganti pakaian
pribadi dengan pakaian kerja, memakai
penutup kepala dan sepatu boot (atau
penutup sepatu). Toilet petugas tersedia di
dekat ruang ganti.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
3. Triase

Setiap pasien dilakukan penilaian di ruang


triase yang terpisah. Pagar berjarak 1 meter
dengan tinggi 1.2 m memisahkan pasien
dengan petugas. Ruangan triase bersifat
terbuka penuh [tanpa pintu] untuk
memastikan adanya ventilasi alamiah yang
memadai.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
4. Triase -Donning/Doffing

Petugas akan menggunakan APD yang


sesuai sebelum bertemu pasien di ruang
triase.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Alur Petugas
5. Bangsal –area Petugas

Setiap bangsal akan dilengkapi dengan area


kerja khusus untuk petugas dimana pasien
tidak diperbolehkan masuk.

Keterangan lebih rinci ada pada bagian


selanjutnya.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Permukaan Transparan

HEALTH
Katwa ETC, North Kivu, D.R.Congo, 2019
EMERGENCIES
programme
Permukaan Transparan
• Memungkinkan kontak visual dengan pasien tanpa APD
• Alat biomedis yang ditempatkan di sisi petugas :
• Monitor,
• Oksigen,
• IV, dll.
• Fleksibilitas dan keseragaman ketersediaan alat karena
alat biomedis tersebut bisa dipindahkan sesuai
kebutuhan.
• Perawatan yang lebih ‘’Manusiawi’’
• Mengurangi keharusan untuk masuk ke ruangan :
• Berarti mengurangi konsumsi APD

HEALTH
Katwa ETC, North Kivu, D.R.Congo, 2019
EMERGENCIES
programme
Modul: 2C

Modul 2C

Mengadakan tempat perawatan SARI di tenda kesehatan lapangan

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Sakit ringan & Sakit Sedang

Tenda lapangan berukuran


kecil[~45 m2] dapat digunakan
untuk mengadakan ruangan
bangsal untuk pasien yang sakit
ringan atau sakit sedang.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Sakit berat & Sakit kritis

Untuk pasien sakit berat dan


sakit kritis, direkomendasikan
untuk dirawat diruangan
yang terpisah.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Layout

Contoh pintu masuk khusus


petugas untuk tenda-tenda
berukuran kecil [~45 m2]

HEALTH
EMERGENCIES
programme
Tempat perawatan SARI di Tenda– Layout

HEALTH
EMERGENCIES
programme
08 May 2020

Kepustakaan
• World Health Organization(WHO). Infection prevention and control of epidemic- and pandemic-prone acute respiratory infections in health care. WHO Guidel. 1–156 (2014).

• World Health Organization. Infection prevention and control during health care when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected Interim guidance January 20200125. 1–3 (2020).

• World Health Organization. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care. (2009).

• Michigan Occupational Safety & Health. VENTILATION: ENGINEERING CONTROLS FOR TB. (2017).

• World Health Organization (WHO). Home care for patients with suspected novel coronavirus ( nCoV ) infection presenting with mild symptoms and management of contacts. 4–6 (2020).

• World Health Organization. Clinical management of severe acute respiratory infection when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected. 12 (2020).

• Awbi, H. B. Ventilation and Air Distribution Systems in Buildings. Front. Mech. Eng. (2016) doi:10.3389/fmech.2015.00004.

• Atkinson, J., Chartier, Y., Pessoa-silva, C. L., Jensen, P. & Li, Y. Natural Ventilation for Infection Control in Health-Care Settings Edited by : WHO Publ. (2009).

• CDC. centre for Disease Control and Prevention. Chapter 7-Tuberculosis Infection Control. (2017).

• Kowalski, W. Ultraviolet germicidal irradiation handbook: UVGI for air and surface disinfection. Ultraviolet Germicidal Irradiation Handbook: UVGI for Air and Surface Disinfection (2009).

• Tseng, C. C. & Li, C. S. Inactivation of virus-containing aerosols by ultraviolet germicidal irradiation. Aerosol Sci. Technol. 39, 1136–1142 (2005).

• Welch, D. et al. Far-UVC light : A new tool to control the spread of airborne-mediated microbial diseases. Sci. Rep. 1–7 (2018) doi:10.1038/s41598-018-21058-w.

• Seltsam, A. Inactivation of three emerging viruses – severe acute respiratory syndrome coronavirus , Crimean – Congo haemorrhagic fever virus and Nipah virus – in platelet concentrates by
ultraviolet C light and in plasma by methylene blue plus visible light. Vox Sang. - Int. Soc. Blood Transfus. 1–6 (2020) doi:10.1111/vox.12888.

HEALTH
EMERGENCIES
programme
08 May 2020

Terima Kasih

Luca Fontana – WHO - WASH/IPC Highly Infectious Pathogens Expert


Anna Silenzi – WHO - Architect

HEALTH
EMERGENCIES
programme

Anda mungkin juga menyukai