Kompetensi Dasar
1.3 Mengamalkan ketentuan mengkonsumsi makanan yang halalan thoyiban
2.3 Membiasakan diri mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan
baik
3.4 Menganalisis ketentuan makanan halal-haram
3.5 Menganalisis ketentuan minuman halal-haram
3.6 Mengetahui tatacara mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan baik
4.3 Mempraktikkan tatacara mengkonsumsi makanan dan minuman yang
halal dan baik
TANGGAPAN
Tanggapan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:
a. Gambar 1: ..……………………………………….
b. Gambar 2: …………………………………………
c. Gambar 3: …………………………………………
PERTANYAAN
Pertanyaan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:
a. ..………………………………………..
b. ……………………………………….
c. …………………………………………..
MEMBACA
A. KETENTUAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL
Islam sangat memperhatikan kebaikan, kesehatan dan kesejahteraan umatnya.
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keadaan tubuh kita baik langsung
maupun tidak langsung adalah makanan dan minuman. Makanan dan
minuman halal dan thayyib (baik) akan berpengaruh baik terhadap tubuh dan
kehidupan kita, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu masalah ini
mendapat perhatian yang sangat penting dalam Islam
Pada hakekatnya semua makanan di muka bumi ini disediakan untuk
manusia, tetapi ada kriteria tertentu yang menjadikan makanan atau minuman
tertentu boleh dinikmati ataupun dilarang
1. Makanan yang Halal
Pengertian
Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan
menurut ketentuan syari’at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan,
buah-buahan ataupun binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan,
kecuali apabila ada nash Al-Quran atau Al-Hadits yang mengharamkannya
Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena
memberi mengandung mudharat atau bahaya bagi kehidupan manusia.
Allah swt berfirman:
ِ َّ ات ِ ض حالال طَيِّب ا وال َتتَّبِع وا خطُ و مِم
ُالش ْيطَان إِنَّه َ ُ ُ َ ً ْ َّاس ُكلُ وا َّا يِف
َ ِ األر ُ يَ ا أَيُّ َه ا الن
ٌ ِلَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمب
ني
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168).
َو ُكلُوا مِم َّا َر َزقَ ُك ُم اللَّهُ َحالال طَيِّبًا َو َّات ُقوا اللَّهَ الَّ ِذي أَْنتُ ْم بِِه ُم ْؤ ِمنُو َن
Artinya :“ “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah
yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)
Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh
seorang Muslim hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh
hukum syara’
b. Baik/Thayyib, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk
kesehatan.
Kedua, makanan dan minuman harus tayyib artinya baik bagi tubuh dan
kesehatan. Makanan yang membahayakan kesehatan misalnya
mengandung formalin, mengandung pewarna untuk tekstil, makanan
berlemak yang berlebihan, dan lain-lain dikatakan tidak tayyib
Dari ayat di atas jelaslah bahwa semua jenis binatang dari yang
diternak adalah halal, kecuali yang buruk atau yang dijelaskan
keharamannya dalam al-Qur’an atau al-Hadits.
8. Kuda
Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda
saat perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi
Bakr -radhiallahu ‘anhuma-
ِ
ُحَنَْرنَا َفَر ًسا َعلَى َع ْهد رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم فَأَ َك ْلنَاه
Artinya: “Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah saw. lalu
kamipun memakannya”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
2) Darah
Darah yang mengalir dari binatang atau manusia haram
dikonsumsi, baik secara langsung maupun dicampurkan pada
bahan makanan karena dinilai najis, kotor, menjijikkan, dan dapat
mengganggu kesehatan. Demikian juga darah yang sudah
membeku yang dijadikan makanan dan diperjualbelikan oleh
sebagian orang. Adapun darah yang melekat pada daging halal,
boleh dimakan karena sulit dihindari. Hal ini berdasarkan firman
Allah swt.:
َ أَلْ ُق
َو ُكلُوا مَسْنَ ُك ْم. ُوها َو َما َح ْوهَلَا فَاطَْر ُحوه
Artinya: “Buanglah tikusnya dan buang juga lemak yang berada
di sekitarnya lalu makanlah (sisa) lemak kalian”. (HR.
Bukhari
َول اهلل صلى اهلل عليه وسلم إِ َّن اهلل ُ قَ َال َر ُس: ال َ َضي هللُ َعْن ه ُق َ ريرة َر َ َعن أىب ُه
يَ ا: ال َ ني مِب َ ا أ ََمَربِ ِه الْ ُم ْر َس لِنْي َ َف َقِِ
َ َت َع اىل اَل ي ْقبَ ُل إِاَّل طَيِّبً ا َوإِ َّن اهللَ أ ََم َر املُ ْؤمن
يَ ا أَيُّ َهاالَّ ِذيْ َن آَ َمنُ وا: ال َت َع اىَل
َ َص احِلًا َوق ِ ِ
َ أَيُّ َهاالُُّّر ُس ُل ُكلُ وا م َن الطَّيِّبَ ات َو ْاع َملُ وا
) (رواه مسلم.... ات َم َار َز ْقنَا ُك ْم ِ ُكلُوا ِمن طَيِّب
َ ْ
Artinya: “ “Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah
Dzat Yang Maha Baik, tidak mau menerima kecuali yang
baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-
orang mukmin sesuai dengan yang diperintahkan kepada
para Rasul. Allah Ta’ala berfirman: Hai Para Rasul,
makanlah dari amaknan yang baik-baik dan kerjakanlah
amal yang shalih, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang
yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang
kami berikan kepada kamu sekalian…” (HR. Muslim)
3. Dengan makan dan minum sesuai dengan adab yang baik, menunjukkan
bahwa kita :
a. Manusia yang beradab
b. Merefleksikan rasa syukur atas rizki Allah SWT
c. Menghormati makanan dan minuman bahwa mereka adalah makhluk
Allah yang disediakan untuk manusia
MOTIVASI
Abu Bakar Shiddiq r.a. mempunyai seorang hamba sahaya yang senantiasa
memberikan makanan kepadanya. Suatu ketika hamba sahayanya itu membawa
makanan dan Abu Bakar Shiddiq r.a. memakan satu suap dari makanan itu.
Hamba sahaya itu berkata, “Biasanya tuan selalu bertanya tentang sumber
makanan yang saya bawa, tetapi mengapa hari ini tuan tidak berbuat demikian?”
Abu Bakar r.a. menjawab, “ Saya sangat lapar sehingga saya lupa
bertanya. Terangkanlah kepada saya darimana kamu memperoleh makanan ini?”
Hamba sahayanya menjawab, “Pada zaman jahiliyyah, sebelum saya
memeluk Islam,
saya pernah menjadi seorang peramal. Suatu ketika saya bertemu dengan satu
kaum di sebuah kabilah, kemudian saya membaca mantra kepada mereka. Mereka
berjanji kepada saya akan memberikan sesuatu sebagai imbalan jasa saya kepada
mereka. Hari ini saya lewat di perkampungan mereka. Mereka berkata, “Di sini
sedang dilakukan upacara pernikahan,kemudian mereka memberi makanan ini
kepada saya,”
Mendengar cerita hamba sahayanya itu, Abu Bakar r.a. berkata, “Hampir
saja kamu membinasakanku.” Setelah itu dia berusaha memuntahkan makanan itu
dengan memasukkan jari tangan ke dalam kerongkongannya. Tetapi disebabkan
perasaan sangat lapar yang beliau derita sebelumnya, makanan itupun tidak dapat
dikeluarkan. Ada orang yang memberitahu beliau bahwa makanan itu dapat
dimuntahkan dengan meminum air sebanyak-banyaknya. Maka beliau meminta
air di gelas yang besar, kemudian beliau meminum sebanyak-banyaknya, sehingga
makanan itu berhasil dimuntahkan kembali.
Seseorang yang memperhatikan beliau berkata, “Semoga Allah
mencurahkan rahmat-Nya kepada engkau. Engkau telah bersusah-payah
disebabkan sesuap makanan.”
Abu Bakar r.a. menjawab, “Apabila untuk memuntahkan makanan itu
harus saya tebus dengan jiwa, maka pasti saya akan melakukannya. Saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Badan yang tumbuh subur dengan
makanan haram, maka api (neraka) lebih baik baginya.” Saya takut ada bagian
dari badan saya yang disuburkan oleh makanan itu.”
http://www.shvoong.com/writers/yaniear11
Tugas Praktek
Setelah mempelajari tentang ketentuan makan yang halal dan
haram, slogan/gambar/iklan dalam bentuk mading tentang bahaya
mengkonsumsi narkoba!
amatilah makanan dan minuman di kantin sekolahmu kemudian
bertanyalah bahan dasarnya!
1. Halal artinya boleh. Makanan dan minuman yang halal adalah makanan dan
minuman yang dibolehkan untuk dimakan atau diminum menurut ketentuan
syariat Islam.
2. Haram artinya dilarang. Makanan dan minuman yang haram adalah
makanan dan minuman yang dilarang oleh syariat Islam untuk dimakan dan
diminum.
3. Jenis makanan yang halal ialah: makanan yang baik-baik, tidak kotor dan
tidak menjijikan, tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, tidak member
mudarat, dan binatang yang hidup di dalam air
4. Jenis minuman yang halal : air atau cairan yang tidak membahayakan bagi
kehidupan manusia, tidak memabukkan, bukan berupa benda najis atau
benda suci yang terkena najis, dan didapat dengan cara-cara yang halal
5. Yang termasuk makanan yang haram ialah : Semua makanan yang disebut
dalam al Qur’an (Al-Maidah ayat 3), makanan kotor dan keji, makanan
yang dipotong dari binatang yang masih hidup, dan makanan yang didapat
dengan cara tidak halal
6. Orang yang makan makanan haram dan minum minuman haram amal
ibadahnya dan amalan-amalan yang lain tidak diterima di sisi Allah.
Demikian juga orang ini doanya tidak dikabulkan oleh Allah swt.
7. Akibat buruk dari makanan dan minuman yang diharamkannya: wajah
menjadi pucat dan mata sering memerah, mulut dan kerongkongan menjadi
kering, kepala pusing dan telinga mendengung, berat badan menurun dan
urat syaraf menjadi bengkak, pancaindra semakin melemah, kecerdasan
semakin menurun dan kemampuan berfikir semakin kurang, sering lupa dan
cenderung untuk melakukan hal-hal yang negative, kemampuan bekerja
menjadi lemah, dan sebagainya
8. Hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman antara lain:
dapat memilih makanan yang halal dan meninggalkan yang haram, hidup
sehat, baik sehat rohani maupun jasmani, dan lebih tenang hidupnya di
tengah-tengah masyarakat, tidak ada kekhawatiran dan ketakukan bahkan
disenangi oleh banyak orang
9. Binatang yang halal maksudnya ialah binatang yang diperbolehkan bagi
umat Islam untuk memakannya. Semuanya binatang halal dimakan kecuali
ada dalil al qur’an atau hadits yang mengharamkannya.
PENDALAMAN
10. KARAKTER
Binatang yang haram dagingnya, di antaranya ialah: bangkai, darah, daging
Dengan memahami ajaran Islam mengenai
babi. binatang yang disembelih dengan makanan danAllah,
nama selain minuman halal yang
binatang
dan haram menurut Islam, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai
bertaring kuat, binatang mempunyai kuku tajam, binatang yang
berikut :
diperintahkanberperilaku
Membiasakan untuk dibunuh, dan binatang
hati-hati dalamyang dilarangmakanan
memilih untuk dibunuh
dan
minuman
Membentuk sikap jujur dan berani dalam menentukkan makanan dan
minumam hala/haram
Menjauhi perilaku tamak dan rakus dalam memilih makanan dan
minuman
Mengembangkan ketrampilan berwirausaha untuk bias membuat
makanan dan minuman halal
Mendorong untuk lebih belajar lebih giat agar bisa memnentukkan
makanan dan minuman yang halal ataupun haram