SKABIES
Disusun Oleh:
WIWIN RIANAS 1102014284
Kelompok 4
Pembimbing:
D. Dian Mardhiyah MKK.
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
iii
Penulis
iv
BAB I
IDENTITAS PASIEN
A. BERKAS PASIEN
Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Johar Baru
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Maret 2015
B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada pasien pada tanggal
03 Juli 2019 pukul 11.00 WIB di Puskesmas Johar Baru
1. Keluhan Utama
Gatal di sela sela jari tangan, terutama pada malam hari.
2. Keluhan Tambahan
Tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli umum Puskesmas Johar Baru di antar oleh
bapaknya dengan Keluhan timbul bentol berisi nanah dan bruntus-
bruntus di sela-sela jari, pantat, dan tungkai bawah yang terasa sangat
gatal serta nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya bruntus kemerahan
sebesar ujung jarum pentul didapatkan pada sela jari tangan kiri
5
kemudian semakin banyak dan meluas ke tangan kanan, pantat, dan
tungkai bawah.
Keluhan gatal dialami semakin hebat terutama pada malam hari
sehingga pasien sulit untuk tidur dan sering terbangun pada malam
hari. Keluhan gatal yang dialami membuat pasien menggaruk kulit
hingga timbul luka. Pasien jarang memotong kukunya. Mulai muncul
bentolan berisi nanah kurang lebih 2 minggu yang lalu, semenjak saat
itu pasien mulai merasakan nyeri dan panas pada bentol-bentol
tersebut. Menurut Bapak pasien keluhan yang di alami anaknya serupa
dengan keluhan yang di alami tetangga pasien 2 bulan yang lalu Pasien
mengaku tidak menggunakan bedak atau obat apapun untuk
mengurangi keluhan gatal yang dialami.
Pasien memiliki kebiasaan mandi sekali dalam sehari yaitu pada
pagi hari, kemudian tidak berganti pakaian dalam sampai keesokan
harinya. Pasien menggunakan handuk miliknya sendiri apabila
mengeringkan badan setelah mandi namun setelah digunakan biasanya
diletakkan di lemari dan terkadang dijemur. Menurut Pasien
menyangkal pernah bertukar handuk dengan temannya, namun pasien
pernah sesekali menggunakan sarung milik orang tuanya..
Orang tua pasien merasa khawatir jika gatal yang dirasakan pada
sela jari tangan semakin memberat sehingga dapat menganggu
aktivitas dirinya. Orang tua pasien merasa sakit yang diderita pasien
tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter serta orang
tua pasien percaya apabila pasien tekun berobat dan berdoa kepada
Allah SWT, penyakitnya dapat disembuhkan. Penyakit yang diderita
pasien dianggap sebagai akibat dari kebiasaan pasien yang kurang
dalam menjaga kebersihan. Pasien ingin rasa gatal di sela jari tangan
berkurang agar tidak perlu berobat terus-menerus. Akhirnya orang tua
pasien memutuskan untuk berobat ke Puskesmas Johar baru dan orang
tua pasien berharap dengan pengobatan dan bertawakal kepada Allah
SWT, penyakit yang dialaminya dapat sembuh dan tidak kambuh lagi.
Menurut orang tua pasien mengenai penyakit yang dideritanya
merupakan ujian kesabaran dan teguran dari Allah SWT karena kurang
memperhatikan kebersihan diri. Selain itu, orang tua pasien juga
6
mempercayai setiap sakit ada obatnya dan semua penyakit didatangkan
oleh Allah SWT, serta dapat disembuhkan oleh Allah SWT melalui
perantara dokter dan obat yang diberikan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Composmentis, E4M6V5 (GCS total:15)
3. Tanda Vital
Frekuensi nadi : 80 x/menit, teratur, isi cukup
Frekuensi napas : 25 x/menit
Suhu : 36,80 °C
Tekanan darah : 105/71 mmHg
4. Data Antropometri
Berat badan : 16 kg
Tinggi badan : 100 cm
IMT : BB = 16 = 16 kg/m2 (Normal)
7
(TB
(m)2) (1)2
5. Status Generalis
Kepala :
Normocephale, rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+).
Hidung :
Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada deformitas maupun
deviasi.
Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah tidak deviasi, tonsil T1-T1, uvula tidak
deviasi, ginggiva tidak ada perdarahan.
Leher :
Trakea di tengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid
Dada :
a. Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
- Perkusi : Batas jantung tidak membesar
- Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
b. Paru
- Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan
dan kiri
- Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
- Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
- Inspeksi : Abdomen datar simetris
- Auskultasi : Bising usus normal
8
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
- Perkusi : Tympani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Akral hangat, Capillary Refill Time < 2 detik, turgor baik, edema
dan sianosis (-)
6. Status Lokalis
- Lokasi : Regio Dorsum Manus
- Effloresensi : Terdapat bercak hiperpigmentasi multiple
berukuran miliar sampai lentikular, berbatas tidak tegas, betuk
tidak teratur, penyebarannya diskret, disertai skuama halus.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
E. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
9
Tn. A (35 tahun)
b. Nama Nenek
2. Bentuk Keluarga
Menurut Friedman, 2010 bentuk keluarga Tn. A adalah
nuclear family. Yaitu satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua kelurga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling
menunjang satu sama lain. Keluarga terdiri dari 1 generasi.
Bentuk keluarga ini termasuk keluarga inti. Tn. A sebagai kepala
keluarga. Ny. U sebagai nenek An. A sebagai anak. Dari hasil
pernikahan Tn. A dan Ny A. Amemiliki 2 orang anak yaitu An.
A dan An. R.
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga
dikutip dari Friedman, 2010 tahapan siklus keluarga Tn. A dan
An. A termasuk ke dalam tahap II, yaitu keluarga dengan anak
pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5
10
tahun.
4. Dinamika Keluarga
Keluarga An. A termasuk keluarga yang harmonis.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. A dan Ny. A mampu menghasilkan 2
orang anak yang sudah dirawat hingga kini. Keluarga An.
A merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan
sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang
yaitu jarang mengonsumsi buah, sayur mayur, dan jarang
melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berolah raga.
b. Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi.
Keluarga pasien memiliki semangat yang tinggi dalam
mengurus pasien baik dalam kegiatan sehari-hari maupun
untuk pengobatan.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk kebutuhan sehari-
hari keluarga. Penghasilan keluarga ini didapat dari
pendapatan Tn. A dan Ny. A sebesar Rp 4.500.000/bulan
yang bekerja sebagai Wiraswasta. Dengan jumlah
penghasilan yang ada dirasa cukup untuk kehidupan sehari-
hari. Keluarga An. A mempunyai BPJS sebagai asuransi
kesehatan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk
lingkungan padat penduduk. Lingkungan rumah pasien
bersih. Keluarga An. A dikenal sebagai keluarga yang baik.
e. Fungsi Pendidikan
Keluarga An. A menyadari akan pentingnya
mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan
terakhir Tn. A adalah SMK dan Ny. A adalah SMK. An. A
belum sekolah dan An. R belum sekolah.
f. Budaya
11
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. A
adalah suku Jawa. An. A dan keluarga merupakan suku
Betawi. Keluarga An. A dapat tinggal dan bersosialisasi
dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Tn. A rutin melaksanakan ibadah wajib, begitupun
pada keluarga Tn. A yang selalu melaksanakan ibadah
wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya
hambatan dalam keluarga.
6. Genogram
Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Pernikahan
12
F. PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP
a) Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 0
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 0
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2 1
membaca dengan normal.
13
II SARANA SANITASI 25
14
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 3
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 1
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk diolah
lebih lanjut 4
4 Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 1
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2
Keterangan:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
10 x 31 = 310, 9 x 25 = 225, 6 x 44 = 264
Total = 699
15
Kriteria 1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien An. A masuk dalam kriteria
rumah tidak sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.
b) Kepemilikan Barang-barang Berharga
Keluarga An. A memiliki beberapa barang elektronik di
rumahnya antara lain, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas
angin yang terletak di ruang tamu. Satu buah rice cooker, satu buah
kompor gas dan satu unit mesin cuci. Selain itu, keluarga An. A
memiliki satu sepeda motor.
c) Denah Rumah
5 meter
Ruang tamu
4 meter
Kamar
mandi
teras
17
pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang yaitu tidak mengonsumsi
makanan yang beraneka ragam, kurang mengkonsumsi buah dan tidak
melakukan aktivitas fisik.
18
sesuai dengan pedoman gizi. Makanan yang dimakan juga tidak sesuai
dengan menu makan gizi seimbang, tidak membatasi konsumsi
makanan yang berlemak dan berminyak, masih mengkonsumsi
makanan yang mengandung bahan pengawet dan tidak melakukan
aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur.
J. POLA MAKAN
Tabel 4. Food Record Pola Makan Pasien pada Tanggal 7 juli-9 Juli 2019
Makan
Malam Nasi 204 44.08g 4.2g 0.44g
ayam 260 10.76g 21.93g 14.55g
jumlah 1861kkal 879.06g 58.47g 131.78
g
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 1650kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 428.11gr, protein 52.61gr, dan lemak
83.52gr.
Perhitungan Kalori :
Kesimpulan :
22
satunya dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan pasien
terhadap perjalanan penyakit yang dialami pasien.
2. Keluarga An. A tidak mengerti tentang gizi seimbang dan
pengaturan pola makan atau menu makanan yang tepat.
3. Keluarga kurang menjaga kesehatannya, ini terlihat dari
kebiasaan keluarga yang jarang sekali untuk berolahraga
23
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. DIAGNOSIS HOLISTIK
Untuk melakukan diagnostik holistik yang komprehensif maka
diperlukan tinjauan dari beberapa aspek antara lain:
1. Aspek Personal
- Alasan Datang
Gatal di sela-sela jari tangan sejak 1 bulan yang lalu dan
lebih sering pada malam hari.
- Kekhawatiran
Orang tua pasien merasa khawatir jika gatal yang
dirasakan oleh anaknya pada sela jari tangan semakin memberat
sehingga dapat mengganggu aktivitas dirinya.
- Harapan
Orang tua pasien berharap dengan pengobatan dan
bertawakal kepada Allah SWT, penyakit yang dialaminya
dapat sembuh dan tidak kambuh lagi.
- Persepsi Penyakit
a. Medis: Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah
berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter. Penyakit
yang diderita pasien dianggap sebagai akibat dari kebiasaan
pasien yang kurang dalam menjaga kebersihan.
b. Religi: Menurut pasien mengenai penyakit yang dideritanya
merupakan ujian kesabaran dan teguran dari Allah SWT
karena kurang memperhatikan kebersihan diri. Pasien
mempercayai setiap sakit ada obatnya dan semua penyakit
didatangkan oleh Allah SWT, serta dapat disembuhkan oleh
Allah SWT melalui perantara dokter dan obat yang diberikan.
2. Aspek Klinis
- Diagnosis Kerja
Skabies
- Diagnosis Banding
a. Pedikulosis korporis
b. Dermatitis
26
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
aktivitas
dirinya.
Pasien berharap Memberikan penjelasan Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien sudah
dengan mengenai prognosis orang tua kunjungan bahwa penyakit ini mengetahui
pengobatan dan Skabies serta ke rumah dapat disembuhkan bahwa penyakit
bertawakal menganjurkan pasien dengan meminum ini dapat
kepada Allah untuk meminum obat obat yang diberikan disembuhkan
SWT, penyakit sesuai anjuran agar untuk mengurangi dengan meminum
yang keluhan berkurang dan gejalanya obat yang
dialaminya tidak kambuh lagi diberikan untuk
dapat sembuh mengurangi
dan tidak gejalanya
kambuh lagi
Menurut pasien Mengingatkan pasien Pasien Pada saat Pasien dapat Pasien sudah
mengenai untuk selalu beribadah orang tua kunjungan memahami untuk mengetahui untuk
penyakit yang dan berdoa kepada Allah ke rumah selalu beribadah dan selalu beribadah
dideritanya SWT agar diberi berdoa kepada Allah dan berdoa
merupakan kesembuhan terhadap SWT agar diberi kepada Allah
ujian kesabaran penyakitnya kesembuhan terhadap SWT
dan teguran penyakitnya
dari Allah SWT
karena kurang
memperhatikan
kebersihan diri
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Pasien berusia Menjelaskan terapi yang Pasien Pada saat Pasien mendapat obat Pasien meminum
4 tahun sesuai dengan penyakit orang di sesuai dengan obat teratur dan
didiagnosis pasien, yaitu skabies: tua Puskesmas penyebab penyakit sesuai instruksi
skabies Non medikamentosa Johar baru dan obat untuk
Menjaga kebersihan mengurangi
badan pasien keluhannya.
Seluruh pakaian di
dicuci dengan
menggunakan air
hangat
Rajin melakukan
pengobatan
Aspek Kontrol seminggu
Klinis lagi untuk melihat
hasil terapi dan
perkembangan
penyakit
Medikamentosa
Krim Permethrin 5%,
1x per minggu dan
didiamkan selama 8
jam
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
An. A jarang Menganjurkan pasien Pasien Pada saat Pasien menjadi sering Pasien sudah
mandi, mandi untuk mandi dan sering orang di mengganti pakaian mengganti
kadang 1 kali mengganti pakaian tua Puskesmas pakaian.
sehari dan Johar baru
mengganti dan saat
pakaian 2 kali kunjungan
sehari ke rumah
Aspek Secara Secara fungsional pasien Pasien Pada saat Pasien dapat Pasien
Fungsional fungsional dapat digolongkan ke orang kunjungan mempertahankan mempertahankan
pasien dapat derajat I, dikarenakan tua ke rumah score fungsional dan score fungsional
digolongkan ke tidak ada keterbatasan pasien Quality of Life pasien dan Quality
derajat 1, fungsi apapun dan dapat meningkat. of Life
dikarenakan pasien dapat mandiri pasien
tidak ada dalam perawatan diri, meningkat.
keterbatasan melakukan aktivitas di
fungsi apapun luar dan di dalam rumah.
dan pasien
dapat mandiri
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
dalam
perawatan diri,
melakukan
aktivitas di luar
dan di dalam
rumah.
C. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
Ad fungsionam : Ad bonam
32
HOME VISIT :
FOLLOW UP :