Anda di halaman 1dari 33

DIAGNOSIS HOLISTIK

SKABIES

Disusun Oleh:
WIWIN RIANAS 1102014284
Kelompok 4

Pembimbing:
D. Dian Mardhiyah MKK.

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2019

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “SKABIES


” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2019 Pembimbing


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Diganosis Holistik yang berjudul “SKABIES” ini dapat
diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
Penulis sadar masih banyaknya kekurangan dari penyusunan laporan ini.
Maka dari itu, penulis menerima kritik serta saran yang membangun sehingga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata, dengan mengucap
Alhamdulilah, semoga Allah SWT selalu meridhoi kita semua, Amin.

Jakarta Juli 2019

iii
Penulis

iv
BAB I
IDENTITAS PASIEN

A. BERKAS PASIEN
Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Johar Baru

Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Maret 2015

Suku bangsa : Betawi


Agama : Islam
Pekerjaan :-
Umur : 4 tahun
Alamat : Jl. Rawa 87 Selatan 7 RT 05 RW 07
Pendidikan terakhir :-
Jenis Pembayaran : BPJS kelas III
No. RM : P31730601010000507
Tanggal Pemeriksaan : 03 Juli 2019
Tanggal Kunjungan : 07 Juli 2019

B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada pasien pada tanggal
03 Juli 2019 pukul 11.00 WIB di Puskesmas Johar Baru
1. Keluhan Utama
Gatal di sela sela jari tangan, terutama pada malam hari.
2. Keluhan Tambahan
Tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli umum Puskesmas Johar Baru di antar oleh
bapaknya dengan Keluhan timbul bentol berisi nanah dan bruntus-
bruntus di sela-sela jari, pantat, dan tungkai bawah yang terasa sangat
gatal serta nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya bruntus kemerahan
sebesar ujung jarum pentul didapatkan pada sela jari tangan kiri
5
kemudian semakin banyak dan meluas ke tangan kanan, pantat, dan
tungkai bawah.
Keluhan gatal dialami semakin hebat terutama pada malam hari
sehingga pasien sulit untuk tidur dan sering terbangun pada malam
hari. Keluhan gatal yang dialami membuat pasien menggaruk kulit
hingga timbul luka. Pasien jarang memotong kukunya. Mulai muncul
bentolan berisi nanah kurang lebih 2 minggu yang lalu, semenjak saat
itu pasien mulai merasakan nyeri dan panas pada bentol-bentol
tersebut. Menurut Bapak pasien keluhan yang di alami anaknya serupa
dengan keluhan yang di alami tetangga pasien 2 bulan yang lalu Pasien
mengaku tidak menggunakan bedak atau obat apapun untuk
mengurangi keluhan gatal yang dialami.
Pasien memiliki kebiasaan mandi sekali dalam sehari yaitu pada
pagi hari, kemudian tidak berganti pakaian dalam sampai keesokan
harinya. Pasien menggunakan handuk miliknya sendiri apabila
mengeringkan badan setelah mandi namun setelah digunakan biasanya
diletakkan di lemari dan terkadang dijemur. Menurut Pasien
menyangkal pernah bertukar handuk dengan temannya, namun pasien
pernah sesekali menggunakan sarung milik orang tuanya..
Orang tua pasien merasa khawatir jika gatal yang dirasakan pada
sela jari tangan semakin memberat sehingga dapat menganggu
aktivitas dirinya. Orang tua pasien merasa sakit yang diderita pasien
tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter serta orang
tua pasien percaya apabila pasien tekun berobat dan berdoa kepada
Allah SWT, penyakitnya dapat disembuhkan. Penyakit yang diderita
pasien dianggap sebagai akibat dari kebiasaan pasien yang kurang
dalam menjaga kebersihan. Pasien ingin rasa gatal di sela jari tangan
berkurang agar tidak perlu berobat terus-menerus. Akhirnya orang tua
pasien memutuskan untuk berobat ke Puskesmas Johar baru dan orang
tua pasien berharap dengan pengobatan dan bertawakal kepada Allah
SWT, penyakit yang dialaminya dapat sembuh dan tidak kambuh lagi.
Menurut orang tua pasien mengenai penyakit yang dideritanya
merupakan ujian kesabaran dan teguran dari Allah SWT karena kurang
memperhatikan kebersihan diri. Selain itu, orang tua pasien juga
6
mempercayai setiap sakit ada obatnya dan semua penyakit didatangkan
oleh Allah SWT, serta dapat disembuhkan oleh Allah SWT melalui
perantara dokter dan obat yang diberikan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, dan debu.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada dalam keluarga pasien yang pernah mengalami hal
serupa
6. Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya
7. Riwayat Sosial Ekonomi
An. A tinggal dalam satu rumah bersama bapaknya Tn. A dan
neneknya. Tempat tinggal yang ditempati An. A Aadalah kos-kosan.
Bapaknya bekerja sebagai Wiraswasta dan neneknya hanya ibu rumah
tangga.
8. Riwayat Kebiasaan
An. Amemiliki kebiasaan jarang mandi, kadang 1 kali sehari dan
mengganti pakaian 2 kali sehari.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Composmentis, E4M6V5 (GCS total:15)
3. Tanda Vital
Frekuensi nadi : 80 x/menit, teratur, isi cukup
Frekuensi napas : 25 x/menit
Suhu : 36,80 °C
Tekanan darah : 105/71 mmHg

4. Data Antropometri
Berat badan : 16 kg
Tinggi badan : 100 cm
IMT : BB = 16 = 16 kg/m2 (Normal)

7
(TB
(m)2) (1)2

5. Status Generalis
 Kepala :
Normocephale, rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
 Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+).
 Hidung :
Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada deformitas maupun
deviasi.
 Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah tidak deviasi, tonsil T1-T1, uvula tidak
deviasi, ginggiva tidak ada perdarahan.
 Leher :
Trakea di tengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid
 Dada :
a. Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
- Perkusi : Batas jantung tidak membesar
- Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
b. Paru
- Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan
dan kiri
- Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
- Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Abdomen :
- Inspeksi : Abdomen datar simetris
- Auskultasi : Bising usus normal
8
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
- Perkusi : Tympani pada seluruh lapang abdomen

 Ekstremitas :
Akral hangat, Capillary Refill Time < 2 detik, turgor baik, edema
dan sianosis (-)
6. Status Lokalis
- Lokasi : Regio Dorsum Manus
- Effloresensi : Terdapat bercak hiperpigmentasi multiple
berukuran miliar sampai lentikular, berbatas tidak tegas, betuk
tidak teratur, penyebarannya diskret, disertai skuama halus.

Gambar 1. Regio Dorsum Manus, bercak hiperpigmentasi


multiple berukuran miliar sampai lentikular, diskret, disertai
skuama halus.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
E. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga

9
Tn. A (35 tahun)
b. Nama Nenek

Ny. U (56 tahun)

c. Struktur Komposisi Keluarga


Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Keduduka Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
n dalam Kelamin Tambahan
Rumah
Tangga
1. Tn. A Suami L 28 SMK Wiraswasta Kepala
keluarga
2. Ny. A Istri P SMK Ibu Rumah Ibu
Tangga pasien(beda
tempat tinggal
dengan
pasien)
3. An. A Anak P 4 - - Pasien
4. An. R Anak L 2 - - Adik Pasien
( beda tempat
tinggal dengan
pasien)
5. Ny. U Nenek P 56 SLTP Ibu rumah Nenek pasien
tangga

2. Bentuk Keluarga
Menurut Friedman, 2010 bentuk keluarga Tn. A adalah
nuclear family. Yaitu satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua kelurga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling
menunjang satu sama lain. Keluarga terdiri dari 1 generasi.
Bentuk keluarga ini termasuk keluarga inti. Tn. A sebagai kepala
keluarga. Ny. U sebagai nenek An. A sebagai anak. Dari hasil
pernikahan Tn. A dan Ny A. Amemiliki 2 orang anak yaitu An.
A dan An. R.
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga
dikutip dari Friedman, 2010 tahapan siklus keluarga Tn. A dan
An. A termasuk ke dalam tahap II, yaitu keluarga dengan anak
pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5

10
tahun.
4. Dinamika Keluarga
Keluarga An. A termasuk keluarga yang harmonis.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. A dan Ny. A mampu menghasilkan 2
orang anak yang sudah dirawat hingga kini. Keluarga An.
A merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan
sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang
yaitu jarang mengonsumsi buah, sayur mayur, dan jarang
melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berolah raga.
b. Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi.
Keluarga pasien memiliki semangat yang tinggi dalam
mengurus pasien baik dalam kegiatan sehari-hari maupun
untuk pengobatan.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk kebutuhan sehari-
hari keluarga. Penghasilan keluarga ini didapat dari
pendapatan Tn. A dan Ny. A sebesar Rp 4.500.000/bulan
yang bekerja sebagai Wiraswasta. Dengan jumlah
penghasilan yang ada dirasa cukup untuk kehidupan sehari-
hari. Keluarga An. A mempunyai BPJS sebagai asuransi
kesehatan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk
lingkungan padat penduduk. Lingkungan rumah pasien
bersih. Keluarga An. A dikenal sebagai keluarga yang baik.

e. Fungsi Pendidikan
Keluarga An. A menyadari akan pentingnya
mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan
terakhir Tn. A adalah SMK dan Ny. A adalah SMK. An. A
belum sekolah dan An. R belum sekolah.
f. Budaya
11
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. A
adalah suku Jawa. An. A dan keluarga merupakan suku
Betawi. Keluarga An. A dapat tinggal dan bersosialisasi
dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Tn. A rutin melaksanakan ibadah wajib, begitupun
pada keluarga Tn. A yang selalu melaksanakan ibadah
wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya
hambatan dalam keluarga.

6. Genogram

Gambar 2. Genogram Keluarga Ny. M

Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Pernikahan

: Keturunan : Laki-laki meninggal


: Tinggal serumah : Perempuan meninggal

12
F. PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP
a) Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 0
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 0
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2 1
membaca dengan normal.

13
II SARANA SANITASI 25

14
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 3
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 1
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk diolah
lebih lanjut 4
4 Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 1
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

PERILAKU
III PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 0

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 1

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 1

TOTAL HASIL PENILAIAN 1199

Keterangan:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
10 x 31 = 310, 9 x 25 = 225, 6 x 44 = 264
Total = 699
15
Kriteria 1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien An. A masuk dalam kriteria
rumah tidak sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.
b) Kepemilikan Barang-barang Berharga
Keluarga An. A memiliki beberapa barang elektronik di
rumahnya antara lain, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas
angin yang terletak di ruang tamu. Satu buah rice cooker, satu buah
kompor gas dan satu unit mesin cuci. Selain itu, keluarga An. A
memiliki satu sepeda motor.

c) Denah Rumah

5 meter

Ruang tamu
4 meter

Kamar
mandi

teras

Gambar 3. Denah Rumah Keluarga Ny. M

Kesan: Berdasarkan Depkes RI (2002) mengenai kriteria rumah sehat,


rumah An. A termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat. Melihat
lingkungan tempat tinggal dan denah rumah yang dimiliki keluarga
pasien tergolong keluarga dengan ekonomi kurang baik.
16
G. PENILAIAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga An. A
terlebih dahulu meminum obat yang beli di warung alasannya karena
tidak ada waktu dan menunggu antrian lama jika ke puskesmas.. Jika
tidak membaik, keluarga An. A baru datang berobat ke Puskesmas
Johar Baru.

b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan


Keluarga An. A mengikuti program BPJS dan selalu membayar
iuran untuk mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun
Rumah Sakit. An. A menggunakan BPJS kelas III untuk biaya
pelayanan kesehatan. Pasien berobat ke puskesmas dengan angkutan
umum atau menggunakan motor. Alasan pasien berobat ke puskesmas
karena biaya pengobatan di puskesmas terjangkau oleh pasien dan
tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pasien.
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga An. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua
kali sehari. Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai
dengan gizi seimbang yaitu tidak mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam dan tidak melakukan aktivitas fisik. An. A jarang
mengkonsumsi buah. Menurut pengakuan pasien dalam satu hari
pasien minum air putih sekitar 8 gelas.

d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan


Rumah An. A mempunyai ventilasi yang kurang memadai,
ketersediaan air bersih, jamban keluarga serta tempat pembuangan
sampah yang cukup baik.
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien memiliki kepedulian yang cukup mengenai kesehatan
keluarganya. Bila ada anggota keluarga yang sakit ketika tidak membaik
dengan obat yang dibeli di warung maka langsung dibawa ke puskesmas
yang tidak jauh dari rumah pasien. Keluarga An. A juga memiliki BPJS
pada setiap anggota keluarganya. Menu makanan pasien dan keluarga

17
pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang yaitu tidak mengonsumsi
makanan yang beraneka ragam, kurang mengkonsumsi buah dan tidak
melakukan aktivitas fisik.

H. SARANA PELAYANAN KESEHATAN (PUSKESMAS)


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Motor/angkutan Letak Puskesmas
pelayanan kesehatan umum Kecamatan cukup dekat
dari tempat tinggal
pasien
Tarif pelayanan Tanpa biaya Untuk biaya pengobatan
kesehatan murah karena
ditanggung oleh BPJS
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan
kesehatan

I. POLA KONSUMSI KELUARGA


a. Kebiasaan Makan
Pola makan An. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2-3
kali sehari yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Menu
makanan yang biasa dimakan terdiri dari nasi, sayur, dan lauk. Lauk
yang dihidangkan bervariasi seperti ayam, ikan, tempe, gorengan serta
sayur. Sedangkan untuk buah-buahan jarang dikonsumsi oleh
keluarga ini. Mereka juga membiasakan diri untuk mencuci tangan
dengan sabun sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan
membersihkan peralatan mereka setelah makan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari
nasi, lauk dan pauk, sayur mayur, dan buah. Namun menu makan
sehari-hari keluarga An. A yang biasa disajikan terdiri dari nasi, ayam,
tempe, gorengan dan sayur sedangkan konsumsi buah-buahan, daging
sapi jarang sekali. Keluarga An. A belum menerapkan gizi seimbang

18
sesuai dengan pedoman gizi. Makanan yang dimakan juga tidak sesuai
dengan menu makan gizi seimbang, tidak membatasi konsumsi
makanan yang berlemak dan berminyak, masih mengkonsumsi
makanan yang mengandung bahan pengawet dan tidak melakukan
aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur.

J. POLA MAKAN
Tabel 4. Food Record Pola Makan Pasien pada Tanggal 7 juli-9 Juli 2019

Minggu, 07 Juli 2019


Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Makan Nasi uduk 260 32.84g 4.07g 12.95g
Pagi

Selingan Rot sobek 400 60g 9g 14g


Pagi Kue pukis 117 15.73g 2.75g 4.96g

Makan Nasi 260 32.84g 4.07g 12.95g


Siang bakso

Selingan Donat 133 13.44g 1.4g 8.68g


Sore Susu ultra 200 30g 8g 5g

Makan Nasi 204 44.08g 4.2g 0.44g


Malam ayam 260 10.76g 21.93g 14.55g
bakar
Jumlah 1834kkal 239.69g 55.42g 73.53g

Senin, 08 Juli 2019

Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak


Makan Nasi 260 32.84g 4.07g 12.95g
Pagi bakso

Selingan gorengan 137 6.74g 1.99g 11.59g


Pagi

Makan Nasi 260 32.84g 4.07g 12.95g


Siang bakso
Selingan Susu ultra 200 30g 8g 5g
Sore ciki 50 6g 1g 1.25g
19
Makan
Malam Nasi 204 44.08g 4.2g 0.44g
Ikan 84 0g 17.76g 0.92g
sayur 60 13.09g 2.86g 0.15g
jumlah 1255kkal 165.59g 43.95g 45.25g

Selasa, 09 Juli 2019


Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Makan Nasi uduk 260 32.84g 4.07g 12.95g
Pagi

Selingan Ciki 50 6g 1g 2.5g


Pagi Gorengan 137 6.74g 1.99g 11.59g
donat 133 13.44g 1.4g 8.68g

Makan Nasi 204 44.08g 4.2g 0.44g


Siang bakso 57 2.12g 3.47g 3.69g

Selingan Susu ultra 200 30g 8g 5g


Sore Mie 219 40.02g 7.22g 3.3g
gorengan 137 6.47g 1.99g 11.59g

Makan
Malam Nasi 204 44.08g 4.2g 0.44g
ayam 260 10.76g 21.93g 14.55g
jumlah 1861kkal 879.06g 58.47g 131.78
g

Interpretasi terhadap food record pasien An. A


Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa An. A mendapat
Total kalori perhari:
 Tanggal 07 Juli 2019 : 1834kkal
 Tanggal 08 Juli 2019 : 1255 kkal
 Tanggal 09 Juli 2019 : 1861 kkal
Total asupan karbohidrat perhari:
 Tanggal 07 Juli 2019 : 239.69g
 Tanggal 08 Juli 2019 : 165.59g
 Tanggal 09 Juli 2019 :879.06g
20
Total asupan protein perhari:
 Tanggal 07 Juli 2019 : 55.42g
 Tanggal 08 Juli 2019 : 43.95g
 Tanggal 09 Juli 2019 :58.47g
Total asupan lemak perhari:
 Tanggal 07 Juli 2019 : 73.53g
 Tanggal 08 Juli 2019 : 45.25g
 Tanggal 09 Juli 2019 : 131.78g

Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 1650kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 428.11gr, protein 52.61gr, dan lemak
83.52gr.

Penentuan Status Gizi


a. Berat Badan : 16 kg
b. Tinggi Badan : 100 cm
c. IMT : BB = 16 = 16 kg/m2
(TB (m)2) (1)2
d. Status Gizi : Berat badan normal
BB ideal = 90% (Tinggi Badan-100) kg
BB ideal = 90% X (100-100) = 0kg
Jumlah kebutuhan kalori perhari :
Kebutuhan kalori basal = BB Ideal x kalori perempuan = kkal/kgBB =
kkal/hari
Faktor Risiko :
 Usia 4 tahun (-5%) x Kebutuhan Basal 5%
x kkal = kkal
 Aktivitas Fisik :
kkal

Perhitungan Kalori :

 Kebutuhan Kalori Basal =kal/hari


 Koreksi : Usia =kkal
Aktivitas Fisik = kkal

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah :


21
kalori/hari
Untuk Kebutuhan Harian :
Kebutuhan Karbohidrat :
= gr karbohidrat
Kebutuhan Protein : = kal : 4
= gr protein
Kebutuhan Lemak : = kal : 9
= gr lemak

Kalori selama 3 hari =


Kalori selama tiga hari =
Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari =

Kesimpulan :

K. NILAI/KEPERCAYAAN YANG DIANUT KELUARGA TERKAIT


KESEHATAN
Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang
menjaga kesehatan dan tidak ada hubungannya dengan ilmu ghaib atau
guna-guna. Sakit yang dialami pasien semata-mata adalah ujian dari Allah
SWT.

L. POLA DUKUNGAN KELUARGA


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
1. Pasien ingin menjalani pengobatan
2. Adanya keinginan pasien untuk sembuh dari penyakitnya
3. Tempat pelayanan kesehatan yang tidak terlalu jauh
4. Keluarga memiliki layanan gratis berobat (BPJS)

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga


Pada keluarga An. A tidak ada faktor penghambat dalam
menyelesaikan masalah dalam keluarga.

c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


1. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit pasien, yang salah

22
satunya dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan pasien
terhadap perjalanan penyakit yang dialami pasien.
2. Keluarga An. A tidak mengerti tentang gizi seimbang dan
pengaturan pola makan atau menu makanan yang tepat.
3. Keluarga kurang menjaga kesehatannya, ini terlihat dari
kebiasaan keluarga yang jarang sekali untuk berolahraga

23
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. DIAGNOSIS HOLISTIK
Untuk melakukan diagnostik holistik yang komprehensif maka
diperlukan tinjauan dari beberapa aspek antara lain:
1. Aspek Personal
- Alasan Datang
Gatal di sela-sela jari tangan sejak 1 bulan yang lalu dan
lebih sering pada malam hari.
- Kekhawatiran
Orang tua pasien merasa khawatir jika gatal yang
dirasakan oleh anaknya pada sela jari tangan semakin memberat
sehingga dapat mengganggu aktivitas dirinya.
- Harapan
Orang tua pasien berharap dengan pengobatan dan
bertawakal kepada Allah SWT, penyakit yang dialaminya
dapat sembuh dan tidak kambuh lagi.
- Persepsi Penyakit
a. Medis: Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah
berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter. Penyakit
yang diderita pasien dianggap sebagai akibat dari kebiasaan
pasien yang kurang dalam menjaga kebersihan.
b. Religi: Menurut pasien mengenai penyakit yang dideritanya
merupakan ujian kesabaran dan teguran dari Allah SWT
karena kurang memperhatikan kebersihan diri. Pasien
mempercayai setiap sakit ada obatnya dan semua penyakit
didatangkan oleh Allah SWT, serta dapat disembuhkan oleh
Allah SWT melalui perantara dokter dan obat yang diberikan.
2. Aspek Klinis
- Diagnosis Kerja
Skabies
- Diagnosis Banding
a. Pedikulosis korporis
b. Dermatitis

3. Aspek Resiko Internal


a. Genetik : Tidak ada
b. Kebiasaan An. A yang jarang mandi, mandi kadang 1 kali
sehari dan mengganti pakaian 2 kali sehari.
c. Kurangnya asupan daging dan buah-buahan pada menu
makanan pasien sehari-hari, pasien tidak menerapkan pola gizi
seimbang
4. Aspek Resiko Eksternal
Kurangnya pengetahuan keluarga seputar menjaga
kebersihan sehingga keluarga tidak memantau kebersihan
5. Aspek Fungsional
Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC)
pasien mempunyai aspek fungsional dimana pasien mampu
melakukan aktivitas seperti sebelum sakit dimasukkan ke nilai dalam
klasifikasi derajat fungsional derajat 1, dikarenakan tidak ada
keterbatasan fungsi apapun dan pasien dapat mandiri dalam perawatan
diri, melakukan aktivitas di luar dan di dalam rumah
B. RENCANA TATALAKSANA
Tabel 5. Rencana Tatalaksana
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Pasien datang Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien dapat Pasien sudah
dengan keluhan pasien mengenai orang tua di memahami dengan mulai mengerti
gatal di sela- penyakit skabies yang Puskesmas baik mengenai tentang penyakit
sela jari tangan dideritanya, faktor Johar baru penyakit skabies, pasien dan
sejak 1 bulan penyebab terjadinya, mengetahui factor mengerti apa saja
yang lalu. gejala klinis, pengobatan yang dapat faktor yang dapet
dan prognosis skabies menyebabkan menyebabkannya.
terjadinya penyakit ini
dan mengetahui
penanganan yang
Aspek tepat aga tidak
Personal menimbulkan
keparahan.
Pada saat
Pasien merasa Menjelaskan kepada di Pasien memahami dan Pasien sudah
khawatir jika pasien untuk tidak perlu Pasien Puskesmas tidak lagi khawatir tidak khawatir
gatal yang khawatir karena penyakit orang tua Johar baru terhadap penyakitnya terhadap
dirasakan pada ini dapat disembuhkan penyakitnya
sela jari tangan
semakin
memberat
sehingga dapat
menganggu

26
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
aktivitas
dirinya.

Pasien berharap Memberikan penjelasan Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien sudah
dengan mengenai prognosis orang tua kunjungan bahwa penyakit ini mengetahui
pengobatan dan Skabies serta ke rumah dapat disembuhkan bahwa penyakit
bertawakal menganjurkan pasien dengan meminum ini dapat
kepada Allah untuk meminum obat obat yang diberikan disembuhkan
SWT, penyakit sesuai anjuran agar untuk mengurangi dengan meminum
yang keluhan berkurang dan gejalanya obat yang
dialaminya tidak kambuh lagi diberikan untuk
dapat sembuh mengurangi
dan tidak gejalanya
kambuh lagi

Menurut pasien Mengingatkan pasien Pasien Pada saat Pasien dapat Pasien sudah
mengenai untuk selalu beribadah orang tua kunjungan memahami untuk mengetahui untuk
penyakit yang dan berdoa kepada Allah ke rumah selalu beribadah dan selalu beribadah
dideritanya SWT agar diberi berdoa kepada Allah dan berdoa
merupakan kesembuhan terhadap SWT agar diberi kepada Allah
ujian kesabaran penyakitnya kesembuhan terhadap SWT
dan teguran penyakitnya
dari Allah SWT
karena kurang
memperhatikan
kebersihan diri
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Pasien berusia Menjelaskan terapi yang Pasien Pada saat Pasien mendapat obat Pasien meminum
4 tahun sesuai dengan penyakit orang di sesuai dengan obat teratur dan
didiagnosis pasien, yaitu skabies: tua Puskesmas penyebab penyakit sesuai instruksi
skabies Non medikamentosa Johar baru dan obat untuk
 Menjaga kebersihan mengurangi
badan pasien keluhannya.
 Seluruh pakaian di
dicuci dengan
menggunakan air
hangat
 Rajin melakukan
pengobatan
Aspek  Kontrol seminggu
Klinis lagi untuk melihat
hasil terapi dan
perkembangan
penyakit

Medikamentosa
 Krim Permethrin 5%,
1x per minggu dan
didiamkan selama 8
jam
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
An. A jarang Menganjurkan pasien Pasien Pada saat Pasien menjadi sering Pasien sudah
mandi, mandi untuk mandi dan sering orang di mengganti pakaian mengganti
kadang 1 kali mengganti pakaian tua Puskesmas pakaian.
sehari dan Johar baru
mengganti dan saat
pakaian 2 kali kunjungan
sehari ke rumah

Aspek Kurangnya Menjelaskan kepada Pasien bisa Pasien


Resiko asupan daging pasien bahwa dengan membiasakan membiasakan
Internal dan buah- asupan gizi yang baik mengkonsumsi sarapan pagi dan
buahan pada termasuk rutin konsumsi makanan dengan gizi mengatur menu
makanan buah, dapat seimbang dan makanan dengan
pasien, pasien meningkatkan daya membiasakan sarapan gizi seimbang
tidak tahan tubuh. Selain itu,
menerapkan menjelaskan pentingnya
pola gizi gizi sarapan.
seimbang.
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
Kurangnya Mengedukasi keluarga Pasien Pada saat Keluarga pasien Keluarga pasien
pengetahuan pasien mengenai orang kunjungan memahami sudah memahami
keluarga pentingnya menjaga tua ke rumah pentingnya menjaga pentingnya
seputar kebersihan dan pasien kebersihan dan menjaga
menjaga menganjurkan kepada memantau kebersihan kebersihan dan
kebersihan keluarga pasien untuk serta kesehatan mulai
sehingga memantau kebersihan membiasakan diri
keluarga tidak untuk memantau
memantau kebersihan serta
kebersihan kesehatan
Aspek
Resiko
Eksternal

Aspek Secara Secara fungsional pasien Pasien Pada saat Pasien dapat Pasien
Fungsional fungsional dapat digolongkan ke orang kunjungan mempertahankan mempertahankan
pasien dapat derajat I, dikarenakan tua ke rumah score fungsional dan score fungsional
digolongkan ke tidak ada keterbatasan pasien Quality of Life pasien dan Quality
derajat 1, fungsi apapun dan dapat meningkat. of Life
dikarenakan pasien dapat mandiri pasien
tidak ada dalam perawatan diri, meningkat.
keterbatasan melakukan aktivitas di
fungsi apapun luar dan di dalam rumah.
dan pasien
dapat mandiri
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow Up
Diharapkan
dalam
perawatan diri,
melakukan
aktivitas di luar
dan di dalam
rumah.
C. PROGNOSIS
 Ad vitam : Ad bonam
 Ad sanationam : Ad bonam
 Ad fungsionam : Ad bonam

32
HOME VISIT :

FOLLOW UP :

Anda mungkin juga menyukai