DENGAN
TEKNOLOGI EFI
Di susun oleh :
14504241031
2015
1
Daftar Isi
Halaman Judul 1
Daftar Isi 2
Kata Pengantar 3
I. Pendahuluan 4
1. Latar Belakang 4
2. Rumusan Masalah 5
3. Tujuan Pembahasan 5
II. Isi 6
1. Sejarah Electronic Fuel Injection 6
2. Cara kerja System EFI (Electronic Fuel Injection) 7
3. Penyebab – Penyebab Teknologi Electronic Fuel Injection
Lebih Efisien Dari Pada Teknologi Sebelumnya 13
III. Penutup 19
Kesimpulan 19
Daftar Pustaka 20
2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya diberikan kepada yang
terhormat:
1. Drs Noto Widodo, M.Pd, selaku Pengampu atau dosen dari mata
kuliah teknologi sepeda motor, yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi dengan segala kesabaran dan dorongannya, sehingga
makalah ini dapat selesai,
2. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
laporan ini.
Seperti pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, Penulisan makalah ini
tentu jauh dari kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran
maupun kritikan yang membangun dari segala pihak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
memberikan referensi pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu
pengetahuan.
Wa’alaikumsalam wr.wb.
Penyusun
3
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
4
Bahan bakar minyak yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor
adalah bensin dan solar. Bahan bakar minyak itu diambil dari dalam tanah dan
berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.
Meski jumlahnya banyak, jika diambil secara terus-menerus lama-kelamaan akan
habis. Jika hal itu terus berlanjut akan menyebabkan menipisnya ketersediaan
bahan bakar minyak dan kerugian diberbagai macam sektor, terutama transportasi
di Indonesia.
Dari permasalahan tersebut munculah beberapa solusi untuk menghemat bahan
bakar minyak terutama bensin dan solar yaitu dengan berkembangnya teknologi
yang mengedepankan efisiensi BBM. Elektronic Fuel Injection adalah salah
satunya. EFI (Electronic Fuel Injection ) adalah sistem injeksi bahan bakar yang
dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan
bakar pada motor bensin. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan
tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan
bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih
tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa
mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa
mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi
mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk
menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan
bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga
memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Di zaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan
sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan
orang mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit
bahan bakar dari pada sistem karburator. Asumsi masyarakat bahwa dengan
semakin maju teknologi maka biaya yang akan di keluarkan juga semakin banyak.
Padahal dengan semakin majunya teknologi, semua di tuntut untuk lebih mudah
dan hasil atau output mesin yang semakin maksimal.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu Elektronik Fuel Injection?
b. Mengapa EFI lebih efisien bahan bakar daripada teknologi
pendahulunya?
3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui apa yang di maksud Electronic Fuel Injection
b. Mengetahui system sytem yang bekerja pada system EFI
5
c. Mengetahui penyebab Teknologi EFI lebih Efisien daripada teknologi
pendahulunya..
BAB II
ISI
1. SEJARAH EFI
6
dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection),
PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan
sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai
dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi
Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda
adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah
terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke
sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin
(power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin,
pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun
(emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap
lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini
adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak
terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.
Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh Toyota
sejak tahun 1971, tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan. Baru pada tahun 1981
pertama kali diterapkan pada mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa mobil
Eropa memang sudah menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun cara yang
digunakan berbeda dengan yang sekarang sangat populer dengan istilah EFI. EFI
yang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) - sangat membutuhkan
campur tangan sistem elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa, di saat
kaki pengemudi menekan pedal gas maka sensor air flow meter, akan
mengirimkan sinyal ke EFI-ECU. Setelah data tersebut diolah, ECU
memerintahkan agar injektor mengirimkan sejumlah bahan bakar sesuai
banyaknya udara yang dikirim lewat air flow meter. Air flow meter adalah sebuah
peralatan yang terletak pada tempat dimana dipasangkan "karburator" pada mobil
yang menggunakan karburator.
Macam Macam Sistem EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan
untuk megontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang
dihisap diukur langsung dengan tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI
sistem) atau dengan airflow meter pada sistem L-EFI.
2. CARA KERJA SYSTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION
Pada system electronic fuel injection terdapat beberapa system yang saling
terintegrasi satu dengan yang lainnya. Seperti teknologinya yang juga
7
menggunakan system system ini , akan tetapi pada teknologi EFI system-system
ini di sempurnakan lagi fungsionalnya. System – system tersebut antara lain :
8
Gambar 10.memperlihatkan prinsip dasar L-Jetronic.
9
istem distribusi bahan bakar (Fuel Delivery System).
Gambar 11. S
10
Gambar 12. system control mekanik.
Prinsip kerja :
Sensor plat akan mendeteksi jumlah udara masuk, jika udara masuk
sedikit, maka gerakan dari sensor juga kecil, dan jika jumlah udara masuk
bertambah maka gerakan sensor akan bergerak semakin jauh sehingga
membesar. Gerakan sensor plat ini dihubungkan dengan sebuah plunyer
yang akan menentukan besar kecilnya saluran bahan bakar ke injector.
b. Sistem kontrol hidrolik-mekanik. Sistem penginjeksian dengan control
hidrolik-mekanik menggunakan unit pengontrolan campuran (sensor
udara masuk dan unit distributor bensin) untuk mengoprasikan injector.
Sensor aliran udara masuk untuk system injeksi tipe ini tidak
menggunakan control elektronik. (lihat gambar 13)
Prinsip kerja :
Gerakan plat sensor udara masuk ini dihubungkan dengan plunyer yang
diletakan ditengah distributor bensin. Ketika jumlah udara masuk
bertambah maka plat sensor akan terdorong naik, gerakan ini juga akan
mendorong plunyer. Gerakan plunyer ini akan menentukan banyak
sedikitnya bahan bakar yang akan dialirkan ke injector.
11
Gambar 13. Sistem kontrol hidrolik-mekanik
12
harus sebanding dengan jumlah udara yang masuk kedalam silinder (AFR).
Semakin banyak udara yang masuk ke dalam silinder, maka bensin harus
semakin banyak yang disemprotkan. Demikian sebalikya, semakin sedikit
udara yang masuk, maka volume bensin yang disemprotkan juga semakin
sedikit.(lihat gambar 15)
13
Dari pembahasan sebelum sebelumnya kita dapat mengetahui bagaimana
sytem EFI memproses segala keperluan pembakaran agar mesin dapat bergerak.
Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa system EFI adalah suatu sytem
terintegrasi yang terdiri dari berbagai komponen elektronik yang saling
mendukung satu sama lain.
Pada system EFI banyak sekali sensor sensor yang di perlukan untuk proses
pembakaran dan proses kerja dari mesin. Sensor sensor tersebut ada di sebabkan
berbagai tujuan. Beberapa di antaranya adalah efisiensi penggunaan bahan bakar.
Dengan adanya sensor sensor tersebut maka efisiensi penggunaan bahan bakar
dapat di naikkan hingga 30%. Terdapat banyak perbedaan bagaimana system EFI
bekerja dengan system sebelumnya yaitu karburator.
Pada pemasukan bahan bakar, system EFI tidak lagi menggunakan karburator
dalam pemasukan bahan bakar, tetapi dengan penginjeksian. Dengan penggunaan
injeksi, maka pemasukan bahan bakar tidak memanfaatkan kevakuman.
Penginjeksian sendiri bekerja berdasarkan tekanan yakni bahan bakar di pompa
dan di semprotkan seperti mesin diesel. Keuntungan penginjeksian sendiri adalah
bahan bakar dapat bercampur sempurna dengan udara karena bahan bakar
teratomisasi lebih sempurna. Pengontrolan bahan bakar tidak hanya berdasarkan
katup gas atau katup throttle yang hanya bisa mengatur banyaknya bahan bakar
yang masuk pada besarnya katup gas yang terbuka, akan tetapi menggunakan
sensor sensor dan komponen yang berfungsi sebagai pengontrol.
14
Saat baru dinyalakan, biasanya mesin dalam kondisi dingin dan kondisi ini
diketahui oleh ECU berdasarkan informasi dari Engine temperature sensor (ETS).
ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin lebih banyak,
mirip dengan penggunaan choke saat menstarter engine di pagi hari. Putaran
mesin meninggi dan semakin menurun seiring dengan kenaikan suhunya.
Posisinya biasanya di silider atau di head di jalur cairan pendingin (water cooled),
dan tegangan (V) yang diinformasikan ke ECU. Setelah informasi banyaknya
volume udara yang masuk diketahui (Throtle Position Sensor), maka ECU akan
menghitung seberapa besar bensin yang akan disemprotkan. Setelah dihitung
dengan teliti dengan menggunakan faktor koreksi dari masukan sensor2 yang lain
seperti IAT dan IAP (nanti akan dijelaskan dalam artikel yang berbeda), maka
ECU akan mengirimkan sinyal ke injector untuk menyemprotkan bensin dalam
ukuran tertentu yang sesuai dengan volume udara yang masuk agar diperoleh
komposisi stoichiometric (AFR=14.7). Bentuk sinyalnya secara umum tampak
pada gambar berikut.
15
Jadi banyaknya bensin yang akan disemprotkan oleh injektor tergantung dari
durasi sinyal mulai dari “ECU switches on ” sampai “ECU switches off”, atau
sepanjang panah waran merah dalam satuan mili detik (1/1000 detik). Sedangkan
bentuk dari injektor secara umum adalah sebagai berikut.
Tegangan yang berasal dari ECU akan diumpankan ke bagian koil selenoid
(selenoid coil no.9) yang bersama-sama dengan core spring (pegas pengembali
no.4) menghasilkan gerakan core (poros) naik dan turun. Jika naik maka lubang di
director (pengarah akan terbuka dan sebaliknya. Durasi bukaan ini dan tekanan
bensin yang berasal dari fuel pump, akan menentukan banyaknya bensin yang
disemprotkan.
b. Pemasukan Udara
Pada system pemasukan udara sebenarnya hampir sama dengan tipe
konvensional, akan tetapi pada pengontrolannya di sempurnakan lagi dengan
berbagai control elektronik seperti :
1. Banyak sedikitnya di atur menggunakan TPS ( Throrle Position
Sensor)
2. Pendeteksi banyak oksigen dengan Oksygen Sensor
3. Pendeteksi panas dan tekanan udara yang masuk dengan IAT (Intake
Air Temperature Sensor ) dan IAP (Intake Air Presure), dll.
16
Saat baru dinyalakan, ECU mengatur bukaan bypass valve untuk
mengatur supplay udara pada saat pemanasan mesin dalam kondisi stasioner.
Pada saat normal, handle gas akan mentransfer gerakan tangan lewat kabel
throttle (kabel gas), menjadi bukaan kupu2 (throttle valve). Bukaan ini disensor
oleh TPS dan memberikan informasi mengenai derajat bukaan klep kupu2 kepada
ECU. Bentuk TPS dapat diliihat dalam gambar berikut, bentuk dalamnya.
17
sedangkan bentuk luarnya seperti ini
Dan posisinya terletak di TB dengan poros yang terkoneksi dengan klep kupu2
18
Dan sensor TPS ini akan mengirimkan sinyal ke ECU berupa tegangan seperti
gambar berikut
Dan oleh ECU tegangan yang dikirimkan TPS ini akan diartikan sebagai
banyaknya volume udara yang masuk, karena volume udara yang masuk
ditentukan oleh luasnya area yang terbuka dikalikan dengan kecepatan aliran
udara yang melalui TB. Pada salah satu gambar di atas telah terdapat penampakan
dari TB, akan tetapi akan lebih jelas jika melihat gambar berikut.
19
Hasil dari pengolahan banyaknya udara yang masuk tersebut selanjutnya di
gunakan untuk memproses banyaknya bahan bakar yang akan di masukkan atau di
semprotkan.
BAB III
20
Penutup
Kesimpulan
21
Daftar Pustaka
_.Nama sensor sensor pada mesin EFI di akses melalui
*otosantoso.blogspot.com/.../nama-sensor-sensor-pada-mesin-efi.html
Tanggal 19 mei 2015
_.2008.EFI MACAM SYSTEM.di akses melalui
*m-edukasi.net/online/2008/efi/macamsistem.html
Tanggal 19 mei 2015
Georgehendry.electronic fuel injection. di akses melalui
*www.hendrygeorge.com/.../electronic-fuel-injection-efi-system.html
Tanggal 19 mei 2015
_. EFI FUEL COMPONENT. di akses melalui
*www.cdxetextbook.com/.../efiFuelComp/efico
Tanggal 19 mei 2015
_. SENSOR EFI. Di akses melalui
*www.cdxetextbook.com/.../efi/sensors/title.ht...
Tanggal 19 Mei 2015
_.2015.EFI Electronic Fuel Injection. Di akses melalui
*otorhiez.blogspot.com/2010/05/efi-electronic-fuel-injection.html
Tanggal 19 Mei 2015
_.2014.lebih Rinci Tentang Prinsip Kerja Sistem EFI Pada Motor. Di akses melalui
http://motogokil.com/2014/01/04/lebih-rinci-tentang-prinsip-kerja-sistem-efi-electronic
-fuel-injection-pada-motor/
tanggal 19 Mei 2015
22
23