FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
PEMANFAATAN SISTEM PNEUMATIK DALAM DUNIA OTOMOTIF
“Pintu Kendaraan Otomatis Kontrol Pneumatik”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Pneumatik Dan Hidrolik yang diampu oleh Bapak Drs. Yatin Ngadiyono, M.Pd.
Abstrak
Penggunan system pneumatic dalam dunia industri sudah menjadi barang umum, bahkan
hampir semua industri apalagi manufacture mengandal pneumatic untuk mempermudah
dalam proses produksinya. Salah satunya dalam dunia otomotif yang juga sangat bergantung
dalam penggunaaan system pneumatik ini.
Kata Kunci: sistem pneumatik, penerapan, dunia otomotif
2
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber ilmu dalam mempelajari sistem
pneumatik dan hidrolik khususnya dalam penerapannya.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu demi
kemajuan dan untuk memperbaiki makalah ini saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr Wb
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka penumatik banyak
digunakan pula pada industri pengolahan logam dan sejenisnya.
Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam suatu tabung
penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar menjadi kering, dan
mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara dapat digunakan
menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa silinder/stang torak yang bergerak
translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan
berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan yang
selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Silinder Kerja Tunggal
6
Gambar 4 Katup empat arah (Wirawan, Pramono, 2010)
c. Katup kontrol aliran
7
2. Sistem cascade Sistem ini adalah suatu sistem untuk rangkaian kontrol pneumatik
yang menggunakan lebih dari dua buah silinder, katup utama yang digunakan adalah
4/2 (empat saluran dua arah gerakkan).
3. Sistem register shift Dalam rangkaian sistem ini digunakan katup 3/2 (tiga saluran dua
arah gerakkan) yang tidak dihubungkan dalam rangkaian seri, karena masing-masing
katup dihubungkan secara langsung pada persediaan udara. Dengan demikian padsa
sistem ini tidak terjadi jatuhnya tekanan meskipun menggunakan tingkat yang banyak.
8
6. Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaju dengan
kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya. Bila Aktuator
menggunakan silinder pneumatik, maka kecepatan torak dapat mencapai 3 m/s. Bagi
motor pneumatik putarannya dapat mencapai 30.000 rpm, sedangkan sistim motor turbin
dapat mencapai 450.000 rpm.
7. Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman terhadap
kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan atau pengaman
sehingga sistim menjadi aman.
8. Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung missal untuk
membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak langsung, yaitu melalui
peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan tertentu.
B. Kerugian / kelemahan Pneumatik
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
1. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus dipersiapkan secara
baik hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu, misalnya kering, bersih, serta
mengandung pelumas yang diperlukan untuk peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem
pneumatik memerlukan instalasi peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor,
penyaring udara, tabung pelumas, pengeering, regulator, dll.
2. Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin selalu menempati
ruang yang kosong dan tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh
karena itu diperlukan seal agar udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan
kerugian energi. Peralatan pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara
agar kebocoran pada sistim udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
3. Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya udara yang
telah digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar cukup keras dan berisik
sehingga akan menimbulkan suara bising terutama pada saluran buang. Cara mengatasinya
adalah dengan memasang peredam suara pada setiap saluran buangnya.
4. Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga sebelum
memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi
9
Pintu Kendaraan Otomatis (Pneumatik)
Pintu Kendaraan Otomotis yang menggunakan prinsip kerja pneumatik merupakan
salah satu inovasi teknologi dalam membuka dan menutup pintu secara otomatis. Pada pintu
pneumatik ini di berikan sebuah system atau rangkaian pneumatik yang akan menggerakan
pintu secara otomatis dengan kontrol udara bertekenan tadi.
10
melalui saluran 1.4 (Y). Pada saat yang bersamaan, pada saluran 1.2 (X) masih terdapat udara
mampat sehingga kondisi ini tidak akan mempengaruhi posisi katup 1V4. Posisi silinder
masih dalam kondisi awal dan posisi pintu bus masih dalam keadaan terbuka terus.
11
Gambar 8 Menutup pintu bus dengan menggunakan katup 1S4
Apabila di tengah perjalanan ada penumpang yang akan turun, maka untuk membuka
pintu, penumpang tinggal menekan katup 1S2. Pada waktu katup 1S2 ditekan maka saluran 1
terbuka dan saluran 3 tertutup. Aliran udara dari saluran 1 menuju saluran 2 untuk
selanjutnya diteruskan ke 1V2 dan 1V3, kemudian menuju ke katup 1V4 melalui saluran 1.2
(X). Aliran udara pada katup 1V4 udara masuk saluran 1 menuju saluran 2 kemudian
diteruskan ke katup 1V6. Selanjutnya diteruskan ke silinder melalui saluran bagian depan.
Udara mendorong silinder ke belakang. Udara pada bagian belakang silinder akan didorong
ke luar melalui katup 1V5 menuju saluran 4 dan dibuang melalui saluran 5. Silinder bergerak
mundur (A-) dan pintu bus terbuka (lihat gambar 9).
12
Gambar 9 Membuka pintu bus dengan menggunakan katup 1S2
Pada waktu pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup 1S1. Dengan
terbukanya katup 1S1, maka katup 1V1 akan mengalirkan udara dari kompresor menuju
katup 1V4 melalui saluran 1.4 (Y). Pada saat udara masuk ke saluran 1.4 (Y), pada saluran
1.2 (X) tidak ada udara mampat karena pada saat katup 1S2 dilepas maka posisi akan kembali
ke posisi awal. Sehingga udara pada saluran 1.2 (X) akan segera dibuang ke udara bebas
melalui saluran 3 pada katup 1S2. Akibatnya silinder akan bergerak maju (A+) dan pintu bus
akan segera menutup kembali (lihat gambar 10).
13
Gambar 10 Menutup pintu bus dengan menggunakan katup 1S2
Apabila akan menaikkan penumpang di tengah perjalanan, maka untuk membuka
pintu bus, dilakukan oleh sopir atau kondektur bus tersebut yaitu dengan cara menekan katup
1S3. Ketika katup ditekan, maka saluran 1 terbuka, saluran 3 tertutup, udara mengalir dari
saluran 1 ke saluran 2 untuk selanjutnya diteruskan ke saluran 1.2 (X) pada katup 1V4
melalui katup 1V2 dan katup 1V3. Aliran udara ini akan mengubah arah aliran pada katup
1V4 yaitu udara masuk dari saluran 1 ke saluran 2 menuju katup 1V6. Selanjutnya masuk ke
silinder melalui saluran bagian depan. Silinder bergerak mundur (A-) dan pintu bus akan
terbuka (lihat gambar 11)
14
Gambar 11 Membuka pintu bus dengan menggunakan katup 1S3
Pada saat pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup 1S1 sehingga udara
dari kompresor akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 menuju katup 1V1. Dengan
terbukanya katup 1V1, maka udara dari kompresor akan masuk ke katup 1V4 melalui saluran
1.4 (Y). Akibatnya udara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 4 menuju
katup 1V5 menuju silinder bagian belakang. Maka silinder akan bergerak maju (A+) dan
pintu akan tertutup kembali (lihat gambar 12).
15
Gambar 12 Menutup pintu bus dengan menggunakan katup 1S3
Fungsi-fungsi katup 1V5 dan 1V6 adalah untuk mengatur kecepatan gerak pintu bus
pada saat membuka dan menutup. Katup 1V1 merupakan katup tunda waktu. Katup ini
berfungsi untuk memberikan selang waktu pintu bus menutup kembali setelah pintu bus
terbuka. Sedangkan katup 1V2 dan 1V3 merupakan katup balik fungsi “ATAU” yang
memungkinkan pintu bus dapat dioperasikan dengan menggunakan beberapa jenis katup
pneumatik menurut situasi dan kondisi pada saat pintu bus tersebut dioperasikan.
16
BAB III
PENUTUP
Jadi pada umumnya pemanfaatan dari sistem pneumatik sendiri sangat banyak
dalam dunia otomotif baik dalam perbengkelan, pembuatan atau proses produksi, serta
teknologi yang di terapkan dalam kendaraan yang di buat. Sistem pneumatik banyak di
gunakan karena memiliki kelebihan di antaranya: mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan
zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil, aman
dari bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap
perubahan suhu dan sebagainya. Dengan hal tersebut maka dapat di ketahui bahwa sistem
pneumatik dapat di gunakan sebagi teknologi yang patut di kembangkan guna mengurangi
dampak negatif dari teknologi lain yang menggunakan bahan - bahan kimia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku :
Poeng, R. 1993. Perencanaan Perkakas Penggerak Dies dan Pisau Potong Sistem Pneumatik
untuk Pembuatan Botol Plastik, Skripsi FTI-ITS, Surabaya.
Wirawan, Pramono. 2010, Bahan Ajar Pneumatik-Hidrolik, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
Drs. Suyanto,M.Pd.,M.T. 2015. Pengantar Sistem Pneumatik.Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta
Referensi Internet :
Zoenaidi.Peralatan Pneumatik.
http://zoenaidi230493.blogspot.co.id/2013/05/peralatan-pneumatik_1.html di akses tanggal
18 Desember 2015
Otomotifotoretrik.Tugas Terus.
http://otomotifototerik.blogspot.co.id/2013/05/tugas-terus.html di akses tanggal 18 Desember
2015
Diditnote. Keuntungan Dan Kerugian Pneumatik.
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/02/keuntungan-dan-kerugian-pneumatik_4.html di akses
tanggal 18 Desember 2015
18