Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN SISTEM PNEUMATIC DALAM DUNIA OTOMOTIF

“Klep Pneumatik”
PAPER
MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK
ENGGAR DISTA PRATAMA
14504241031

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
PEMANFAATAN SISTEM PNEUMATIK DALAM DUNIA OTOMOTIF
“Klep Pneumatik”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Pneumatik Dan Hidrolik yang diampu oleh Bapak Drs. Yatin Ngadiyono, M.Pd.

Enggar Dista Pratama


14504241031
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penggunan system pneumatic dalam dunia industri sudah menjadi barang umum, bahkan
hampir semua industri apalagi manufacture mengandal pneumatic untuk mempermudah
dalam proses produksinya. Salah satunya dalam dunia otomotif yang juga sangat bergantung
dalam penggunaaan system pneumatik ini.
Kata Kunci: sistem pneumatik, penerapan, dunia otomotif

2
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan paper ini. Semoga
paper ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber ilmu dalam mempelajari sistem
pneumatik dan hidrolik khususnya dalam penerapannya.
Harapan saya semoga paper ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.Paper ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan
pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu demi kemajuan dan untuk
memperbaiki paper ini saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan paper ini.
Wassalamualaikum Wr Wb

Yogyakarta, 18 Desember 2015

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk berbagai


keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang selama ini
dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan
lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh komponen pneumatik,
seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi maupun
gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu
menjadi gerakan mekanik untuk keperluan proses produksi yang terus menerus (continue),
dan flexibel.
Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesat,
terutama pada dunia otomotif. Pada dunia otomotif umumnya pemilihan penggunaan udara
bertekanan (pneumatik) sebagai sistim kontrol dalam proses otomasinya, karena pneumatik
mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan zat
kimia yang merusak, mudah didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari
bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan
suhu dan sebagainya. Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah
didapat/diperoleh di sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia
dalam jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita cenderung bersih dari
kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat dibebani lebih tanpa menimbulkan

4
bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka penumatik banyak
digunakan pula pada industri pengolahan logam dan sejenisnya.

Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam suatu tabung
penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar menjadi kering, dan
mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara dapat digunakan
menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa silinder/stang torak yang bergerak
translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan
berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan yang
selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.

BAB II
PEMBAHASAN

Teori Sistem Pneumatik


Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ​‘pneuma’ ​yang berarti napas atau
udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan,
baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (​vacum)​ . Sehingga
pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara
kempa). Jaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk
berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah tekanan udara ban
mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan kotoran, dan sejenisnya.
Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi yang luas karena udara pneumatik bersih dan
mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi
seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun industri
yang lain. Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang
memanfaatkan sistem pneumatik. (http://www.slideshare.net) Komponen yang sering
digunkan dalam merencanakan sistem kontrol pneumatik, yaitu: (Wirawan, Pramono, 2010)

5
1. Silinder Kerja Tunggal

Gambar 1 Silinder Kerja Tunggal (Wirawan, Pramono, 2010)


2. Silinder Kerja Ganda

Gambar 2 Silinder Kerja Ganda (Wirawan, Pramono, 2010)


3. Katup Pengarah Aliran
a. Katup tiga arah (Katup 3/2)

Gambar 3 Katup tiga arah (Wirawan, Pramono, 2010)


b. Katup empat arah (Katup 4/2)

6
Gambar 4 Katup empat arah (Wirawan, Pramono, 2010)
c. Katup kontrol aliran

Gambar 5 Katup kontrol aliran (Wirawan, Pramono, 2010)


Adapun beberapa teknik perencanaan sistem kontrol pneumatik yang umum dipakai yaitu
antara lain: (Poeng, 1993)
​ istem ini digunakan untuk merancang suatu rangkaian kontrol
1. Sistem ​intutif S
pneumatik berdasarkan intuisi secara alami dari setiap perencanaan, dan hal ini tidak
memiliki langkah-langkah tertentu seperti sistem yang lain. Sistem ini paling sesuai
digunakan untuk rangkaian kontrol pneumatik sederhana, dimana rangkaian hanya
menggunakan satu atau dua buah silinder dengan gerakkan sederhana. Untuk
rangkaian gerakkan yang rumit dan bersilinder banyak, kecil kemungkinan
menggunakan sistem ini.

7
​ istem ini adalah suatu sistem untuk rangkaian kontrol pneumatik
2. Sistem ​cascade S
yang menggunakan lebih dari dua buah silinder, katup utama yang digunakan adalah
4/2 (empat saluran dua arah gerakkan).
3. Sistem ​register shift ​Dalam rangkaian sistem ini digunakan katup 3/2 (tiga saluran dua
arah gerakkan) yang tidak dihubungkan dalam rangkaian seri, karena masing-masing
katup dihubungkan secara langsung pada persediaan udara. Dengan demikian padsa
sistem ini tidak terjadi jatuhnya tekanan meskipun menggunakan tingkat yang banyak.

Alasan Sistem Pneumatik Banyak Di Gunakan Dalam Dunia Otomotif


Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesat,
terutama pada dunia otomotif. Pada dunia otomotif umumnya pemilihan penggunaan udara
bertekanan (pneumatik) sebagai sistim kontrol dalam proses otomasinya, karena pneumatik
mempunyai beberapa keunggulan yang tidak di miliki oleh sistem yang lain. Berikut
kelebihan dan kekuarangan sistem pneumatic di banding dengan sistem yang lain:
A. Kelebihan Sistem Pneumatik
1. Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam jumlah yang
tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.
2. Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke tempat lain
melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.
3. Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai temperatur yang
diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan tertentu, bahkan dalam
kondisi yang agak ekstrem udara masih dapat bekerja.
4. Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah terbakar dan tidak
terjadi hubungan singkat (​konsleting)​ atau meledak sehingga proteksi terhadap kedua hal
ini cukup mudah, berbeda dengan sistim elektrik yang dapat menimbulkan kostleting
hingga kebakaran.
5. Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang berbahaya
dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan sehingga sistem pneumatik
aman digunakan untuk industri obat-obatan, makanan, dan minuman maupun tekstil

8
6. Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaju dengan
kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya. Bila Aktuator
menggunakan silinder pneumatik, maka kecepatan torak dapat mencapai 3 m/s. Bagi
motor pneumatik putarannya dapat mencapai 30.000 rpm, sedangkan sistim motor turbin
dapat mencapai 450.000 rpm.
7. Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman terhadap
kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan atau pengaman
sehingga sistim menjadi aman.
8. Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung missal untuk
membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak langsung, yaitu melalui
peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan tertentu.
B. Kerugian / kelemahan Pneumatik
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
1. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus dipersiapkan secara
baik hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu, misalnya kering, bersih, serta
mengandung pelumas yang diperlukan untuk peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem
pneumatik memerlukan instalasi peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor,
penyaring udara, tabung pelumas, pengeering, regulator, dll.
2. Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin selalu menempati
ruang yang kosong dan tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh
karena itu diperlukan seal agar udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan
kerugian energi. Peralatan pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara
agar kebocoran pada sistim udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
3. Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya udara yang
telah digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar cukup keras dan berisik
sehingga akan menimbulkan suara bising terutama pada saluran buang. Cara mengatasinya
adalah dengan memasang peredam suara pada setiap saluran buangnya.
4. Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga sebelum
memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi

9
Klep Pneumatic

Gambar Konstruksi Klep Pneumatik

Pada Klep makin tinggi putaran mesin, juga menimbulkan masalah pada per yang
berbentuk spiral . Per harus bergerak lebih cepat. Padahal spiral yang dibuat dari logam ini
mempunyai frekuensi harmonis. Jika melebihi batas kemampuannya, per akan patah.
Komponen sekelilingnya ikut rontok dan mesin tidak bisa lagi bekerja. Karena itulah, pada
mesin mobil-mobil umum tertentu dengan putaran lebih tinggi atau karakteristik sport
digunakan dua per. Di samping itu, karena komponen klep dibuat dari logam, saat panas
ukurannya berubah. Kondisi ini menyebabkan, celah antara katup dengan pelatuknya berbeda
dan mempengaruhi kerja mesin. Ini pula yang melahirkan klep pneumatik.

Pada klep pneumatik dinilai lebih mumpuni namun rumit dan mahal harganya. Ini
pula yang menyebabkan aplikasinya terbatas di arena balap. Pada klep pneumatik, tugas
pegas digantikan oleh tabung berisi gas bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan
sokbreker gas. Jenis gas yang digunakan sama, yaitu nitrogen.

Gas ini dipilih karena stabilitasnya tinggi terhadap pengaruh suhu. Meski begitu,
karena suhu mesin sangat tinggi, tekanan bisa berubah secara drastis. Untuk mengatasinya,
sistem dilengkapi dengan katup buang angin.

10
Kendati prinsipnya kerjanya sederhana, tidak menimbulkan keausan pada rangkaian
lain dari klep. Pneumatik membutuhkan sil atau sekat yang sangat andal. Pasalnya tekanan
sikruit pneumatik mencapai 2.500 psi (170 bar). Bila silnya jebol, tamat sudah riwayat mesin
untuk berpacu dan ini sering terjadi di arena balap F1.

Katup pneumatik pertama kali digunakan oleh Renault pada mesin RVS-9. Waktu itu
dipasang pada mobil Lotus yang digunakan Ayrton Sena pada wal musim balap 1986.
Putaran mesin Renault waktu sudah mencapai 19.000 rpm. Karena rumitnya sistem katup
pneumatik dan masih tetap menggunakan nok atau kem (cam), sebenarnya para ahli mesin
sudah menemukan sistem lain yaitu elektro hidraulik dan elektromagnetik. Ternyata, sampai
saat ini belum bisa diandalkan. Karena itu, katup pneumatiklah yang dinilai saat ini sebagai
teknologi yang terbaik.

11
BAB III
PENUTUP

Jadi pada umumnya pemanfaatan dari sistem pneumatik sendiri sangat banyak
dalam dunia otomotif baik dalam perbengkelan, pembuatan atau proses produksi, serta
teknologi yang di terapkan dalam kendaraan yang di buat. Sistem pneumatik banyak di
gunakan karena memiliki kelebihan di antaranya: mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan
zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil, aman
dari bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap
perubahan suhu dan sebagainya. Dengan hal tersebut maka dapat di ketahui bahwa sistem
pneumatik dapat di gunakan sebagi teknologi yang patut di kembangkan guna mengurangi
dampak negatif dari teknologi lain yang menggunakan bahan - bahan kimia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku :
Poeng, R. 1993. Perencanaan Perkakas Penggerak Dies dan Pisau Potong Sistem Pneumatik
untuk Pembuatan Botol Plastik, Skripsi FTI-ITS, Surabaya.
Wirawan, Pramono. 2010, Bahan Ajar Pneumatik-Hidrolik, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
Drs. Suyanto,M.Pd.,M.T. 2015. Pengantar Sistem Pneumatik.Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta

Referensi Internet :
Zoenaidi.Peralatan Pneumatik.
http://zoenaidi230493.blogspot.co.id/2013/05/peralatan-pneumatik_1.html di akses tanggal
18 Desember 2015

13
Otomotifotoretrik.Tugas Terus.
http://otomotifototerik.blogspot.co.id/2013/05/tugas-terus.html di akses tanggal 18 Desember
2015
Diditnote. Keuntungan Dan Kerugian Pneumatik.
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/02/keuntungan-dan-kerugian-pneumatik_4.html di akses
tanggal 18 Desember 2015
Jumarisusanto.kehebatan desmodromic dan pneumatik.
http://jumarisusanto.blogspot.co.id/2009/02/kehebatan-desmodromic-dan-pneumatic.html​ di
akses tanggal 20 Desember 2015.

14

Anda mungkin juga menyukai