Anda di halaman 1dari 10

Ca cerviks merupakan kanker yang tumbuh

Tidak merokok pada leher rahim atau serviks yang terletak di


Definisi bagian atas vagina dan merupakan bagian
Berhubungan seks secara aman. bawah dari rahim
Gunakan kondom dan hindari
berhubungan seksual dengan berganti
pasangan.

Pencegahan
Menerima vaksin HPV. Vaksin HPV dapat
diberikan pada wanita usia 9-26 tahun. Vaksin
Ca Cerviks
ini akan lebih efektif bila diberikan sebelum
aktif secara seksual.

Rutin menjalani pap smear. Menjalani pap smear


secara rutin berdasarkan usia membuat kondisi
serviks selalu terpantau. Sehingga bila terdapat
kanker, akan lebih mudah ditangani sebelum
berkembang lebih lanjut.
Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim,
tetapi belum menyebar ke luar rahim.

Terdapat kemungkinan kanker sudah


menyebar ke kelenjar getah bening di angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
Stadium I
sekitarnya, namun belum menyerang organ stadium 1 = 80-93%
di sekitarnya.

Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih


dari 4 cm.

Kanker sudah menyebar ke rahim, namun


belum menyebar hingga ke bagian bawah
vagina atau dinding panggul.

Terdapat kemungkinan kanker sudah


angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
Stadium II menyebar ke kelenjar getah bening di
stadium 2 = 58-63%
sekitarnya, namun belum menyerang organ
di sekitarnya.
Stadium
Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih
dari 4 cm.

Kanker sudah menyebar ke bagian bawah


vagina, serta menekan saluran kemih dan
menyebabkan hidronefrosis.
Stadium III angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
Terdapat kemungkinan kanker sudah stadium 3 = 32-35%
menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ
di sekitarnya.

Pada stadium ini kanker telah menyebar ke


angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
Stadium IV organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-
stadium 4 = 15-16%
paru, usus, atau tulang.

Bertujuan menghancurkan sel kanker dengan


Bedah laser
menembakkan sinar laser melalui vagina.

menggunakan nitrogen cair untuk membekukan


Cryosurgery
dan menghancurkan sel kanker.

Prosedur ini bertujuan mengangkat sel kanker


menggunakan pisau bedah, laser, atau kawat
tipis yang dialiri listrik (LEEP). Metode konisasi Konisasi atau biopsi kerucut.
yang dipilih tergantung pada lokasi dan jenis
kanker.

adalah bedah untuk mengangkat rahim (uterus) dan leher rahim (


serviks). Pengangkatan sel kanker dapat dilakukan melalui sayatan di
perut (abdominal hysterectomy), atau dengan laparoskopi ( Histerektomi
Pembedahan
laparoscopic hysterectomy). Selain dua metode tersebut, kanker juga
bisa diangkat melalui vagina (vaginal hysterectomy).
Virus HPV (Human Pappiloma Virus) sub tipe
Etiologi onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18
Bedah trakelektomi bertujuan mengangkat serviks, vagina bagian
atas, serta kelenjar getah bening di area pinggul, melalui
laparoskopi. Pada trakelektomi, rahim tidak ikut diangkat, dan Trakelektomi radikal
disambungkan ke bagian bawah vagina. Oleh karena itu, pasien
masih memungkinkan memiliki anak.

Bedah ini digunakan untuk mengangkat


Bilateral salpingo oophorectomy.
kedua ovarium dan tuba falopi.

adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kanker


serviks kambuh kembali setelah sempat sembuh.
Pelvic exenteration.
Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke daerah
Kanker serviks merupakan kanker yang
panggul, tapi belum menyebar ke wilayah lain.
menyerang area mulut rahim. Serviks
merupakan bagian terbawah dan ujung dari
Radioterapi eksternal atau disebut juga external beam radiation therapy ( rahim atau uterus. Serviks menghubungkan
EBRT), dilakukan dengan menggunakan mesin radioterapi. Mesin ini akan antara uterus dan liang vagina. Serviks
menembakkan gelombang energi tinggi ke area panggul pasien untuk memiliki dua bagian yaitu ektoserviks yang
Radioterapi eksternal
menghancurkan sel kanker. Pada umumnya, pasien menjalani EBRT 5 hari merupakan bagian luar serviks dan
dalam seminggu, selama 6-7 pekan. EBRT akan dikombinasikan dengan endoserviks yang merupakan bagian dalam
pemberian obat kemoterapi dalam dosis rendah, seperti cisplatin. serviks.
Radioterapi
Radioterapi internal atau brakiterapi dilakukan dengan memasukkan implan Karsinoma serviks timbul dibatasi antara
radioaktif melalui vagina, dan ditempatkan langsung di sel kanker atau di epitel yang melapisi ektoserviks(portio) dan
Penatalaksanaan
dekatnya. Brakiterapi sering dikombinasikan dengan EBRT sebagai terapi
utama kanker serviks. Brakiterapi dapat diberikan dengan dosis rendah selama Radioterapi internal CA CERVIKS Patofisiologi
endoserviks kanalis serviks yang disebut
skuamo columnar junction (SCJ)
beberapa hari. Bisa juga diberikan dalam dosis tinggi selama seminggu. Pada
brakiterapi dosis tinggi, implan radioaktif akan dimasukkan dan didiamkan Eksofitik. Mulai dari SCJ ke arah lumen
selama beberapa menit, lalu dikeluarkan. vagina sebagai massa proliferatif yang
mengalami infeksi sekunder dan nekrosis
adalah metode pengobatan dengan memberikan pasien obat
antikanker dalam bentuk obat minum atau suntik. Obat ini dapat Endofitik 1ulai dari SJC tumbuh ke dalam
memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Oleh stroma serviks dan cenderungin infiltrasi
karena itu, kemoterapi sangat berguna dalam membunuh sel membentuk ulkus
Tumor dapat tumbuh dan :
kanker berbagai area tubuh.

Ulseratif. mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan pelvis
Umumnya, kemoterapi dikombinasikan dengan radioterapi secara dengan melibatkan fornices vagina untuk menjadi ulkus yang luas. Serviks
bersamaan untuk meningkatkan efektivitas radioterapi. Metode ini normal secara alami mengalami metaplasi/erosi akibat saling desak kedua
disebut juga dengan kemoradiasi. Contoh obat yang digunakan dalam Kemoterapi jenis epitel yang melapisinya dengan masuknya mutagen, portio yang
kemoradiasi adalah cisplatin (diberikan 4 jam sebelum pasien menjalani erosif (metaplasia skuamos) yang semula fisiologis berubah menjadi
radioterapi) atau cisplatin dengan 5-fluorouracil (diberikan tiap 4 minggu patologik (diplatik-diskariotik) melalui tingkatan NIS-I, II, III dan KIS dan
selama pasien menjalani radioterapi). akhirnya menjadi karsinoma invasif. Sekali menjadi mikroinvasife, proses
keganasan akan berjalan terus
Kemoterapi juga digunakan untuk menangani kanker yang
telah menyebar ke organ dan jaringan lain. Beberapa obat
kemoterapi yang digunakan dalam kondisi ini, antara lain
adalah carboplatin, cisplatin, gemcitabine, atau paclitaxel.

adalah pemberian obat yang menghambat pertumbuhan tumor. Jenis obat yang
digunakan dalam terapi target memiliki fungsi yang berbeda dengan obat
kemoterapi biasa. Salah satu golongan obat terapi target adalah penghambat
Terapi target Sering berganti pasangan seksual
angiogenesis (misalnya, bevacizumab). Obat ini bekerja dengan menghambat
angiogenesis, yaitu proses di mana tumor membentuk pembuluh darah baru, guna
mendukung perkembangannya. Terlalu dini dalam berhubungan seksual

Pernikahan usia muda

Multiparitas

Faktor Terkena infeksi penyakit menular seksual


Risiko
Sistem kekebalan tubuh lemah

Rendahnya hygiene diri berpotensi infeksi


kuman

Merokok

Adanya riwayat kanker serviks dalam keluarga

Pemeriksaan pap smear sebenarnya merupakan


pemeriksaan untuk skrining bukan merupakan tes Pada tahap awal, penyakit ini seringkali tidak
diagnostik. Hasil pemeriksaan pas smear yang tidak normal Pemeriksaan PAP SMEAR bergejala.
membutuhkan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi untuk
mendeteksi apakah ada sel kanker atau tidak.
Perdarahan vagina yang tidak normal

Kolposkopi merupakan tindakan pemeriksaan inspeksi serviks dengan menggunakan


alat kolposkop. Pasien diposisikan berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi Sakit saat berhubungan seks.
litotomi. Kolposkop merupakan alat pemeriksaan yang berada di luar tubuh dan
memiliki lensa pembesar sehingga dokter dapat melakukan inspeksi yang lebih akurat Kolposkopi Keluar cairan yang tidak normal dari vagina,
bila dibandingkan dengan penggunaan spekulum cocor bebek biasa. Bila ada bagian baik itu yang berwarna putih, bening, atau
yang abnormal, dokter dapat melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan tindakan cokelat, berbau, dan terdapat noda darah.
biopsi.
Siklus haid berubah
Biopsi serviks merupakan tindakan pengambilan sampel
jaringan untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi di Biopsi Anemia karena perdarahan vagina yang tidak
bawah mikroskop. Manifestasi
normal.
Klinis
Proktoskopi merupakan pemeriksaan inspeksi pada rektum dengan Sakit panggul, kaki, atau punggung.
menggunakan alat proktoskop untuk mengetahui apakah ada metastasis atau
Proktoskopi
penyebaran kanker serviks ke area rektum. Untuk melakukan proktoskopi,
pasien diposisikan berbaring miring atau nungging. Buang air kecil bermasalah karena adanya
Pemeriksaan penyumbatan pada ginjal atau ureter.

Foto X-ray atau rontgen thoraks dilakukan Penunjang


untuk mendeteksi apakah ada metastasis di Foto X-Ray Thoraks Urine atau tinja masuk ke dalam vagina.
paru-paru.
Berat badan turun
CT scan digunakan bila ukuran tumor besar
CT Scan (Computed Tomography)
atau diduga ada metastasis. Kurang nafsu makan

MRI digunakan untuk mendeteksi metastasis Adanya darah pada urin


MRI (Magnetic Resonance Imaging)
di jaringan lunak atau soft tissue.

IVP merupakan pemeriksaan X-ray untuk mendeteksi kelainan pada sistem


perkemihan (urinary system). IVP dilakukan dengan menyuntikkan cairan
kontras pada pembuluh darah vena untuk kemudian dilakukan foto rontgen.
IVP (Intravenous Pielography)
Kanker serviks biasanya menyebabkan sumbatan ureter. Pemeriksaan ini
umumnya lebih jarang digunakan karena dengan menggunakan CT scan atau
MRI sudah dapat dideteksi kelainan pada sistem urinari pasien kanker serviks.

PET scan menggunakan molekul radioaktif yang dapat


diserap oleh sel kanker untuk kemudian dipindai dengan
kamera khusus. PET scan dapat digunakan untuk mengetahui PET Scan (Positron Emission Tomography)
penyebaran sel kanker ke seluruh tubuh terutama ke kelenjar
getah bening (lymph node)
Digunakan untuk mencari perubahan sel
PAP SMEAR yang bisa berubah menjadi kanker serviks
jika tidak ditangani dengan tepat.
Deteksi Dini
Ca Cerviks Dapat menjadi pemeriksaan untuk deteksi
PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI dini kanker serviks. Pemeriksaan ini dapat
VISUAL ASAM ASETAT) dilakukan di Puskesmas dan harganya relatif
murah.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta EGC

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S.(2015).


Diagnosis Keperawatan Defisi &
Klasifikasi 2015-2017.Edisi:10.Jakarta:EGC

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Cegah


Kanker Serviks, Kenali Lebih Dalam Pembunuh Nomor Satu
Kaum Hawa. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/
development/site/dinas-kesehatan/index.php?cid=1-
17073100005&id=cegah-kanker-serviks-kenali-lebih-
dalam-pembunuh-nomor-satu-kaum-hawa

Nyeri kronis Boardman, C. Medscape (2015). Cervical Cancer Staging. Retrieved from
https://www.google.com/search?q=Boardman%2C+C.+Medscape+(2015).+
Ketidakefektifan pola seksual Cervical+Cancer+Staging.&oq=Boardman%2C+C.+Medscape+(2015).+
Cervical+Cancer+Staging.&aqs=chrome..69i57j33.793j0j4&sourceid=
Ketidakefektifan perfusi jaringan perfifer chrome&ie=UTF-8#

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari US Department of Health and Human


kebutuhan tubuh Services. OWH (2018). Cervical Cancer.
Retrieved from https://www.womenshealth.
Masalah gov/cancer/cervical-cancer
Kekurangan volume cairan Keperawatan
Gangguan eliminasi urine

Defisiensi Pengetahuan

Gangguan citra tubuh

Ansietas
Kanker Ovarium atau kanker
indung telur adalah tumor
ganas pada ovarium (indung
telur) yang paling sering
ditemukan pada wanita
berusia 50-70 tahun. Kanker
ini sebagian besar berbentuk
kista berisi cairan maupun
padat, karena letaknya di
bagian dalam sehingga tidak
mudah terdeteksi 70-80%
kanker ini ditemukan pada
stadium lanjut dan telah
bermetastasis (menyebar).

Meminum alkohol

Diet tinggi lemak

Merokok
Nyeri akut Menstruasi dini
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Usia (terjadi pada wanita
dari kebutuhan tubuh berusia >50 tahun
Gangguan eleminasi urin
Keluarga mengalami kanker
MASALAH ETIOLOGI payudara (risiko 50%)
Defisiensi pengetahuan
KEPERAWATAN
Ansietas Tidak pernah melahirkan

Resiko infeksi
Definisi Keluarga mengalami kanker
ovarium (risiko 50%)
Resiko Syok
Infertilitas (tidak hamil dalam
waktu satu tahun setelah
Penatalaksanaan pertama tumor
menikah)
ovarium adalah pembedahan.
Tindakan pembedahan selain
bertujuan untuk diagnosis (jinak/ Sel kanker muncul pada jaringan
ganas, jenis sel tumor), juga pembungkus ovarium/permukaan
bertujuan untuk terapi yaitu Tumor Epitalial ovarium
pengangkatan tumor dan juga
penetapan stadium Pembedahan Kanker berasal dari sel-sel yang
memproduksi hormon wanita atau
Kemoterapi kombinasi diperlukan muncul pada lapisan diman terletak
untuk stadium 1 atau lebih dengan Tumor Stromal sel-sel penghasil hormon
kombinasi dasar cisplatin (untuk KLASIFIKASI
memperlambat pertumbuhan sel Kanker berkembang pada sel-sel
kanker dengan mengubah struktur penghasil telur (sel telur)). Kanker ini
dan fungsi sel) dan taxan (untuk Tumor Sel Germinal cenderung terjadi pada wanita muda
menghambat tumor dan
mencegahnya masuk kedalam sel) PENATALAKSANAAN
sebagai kemoterapi primer Kemoterapi Darah menstruasi yang banyak (
menoragia) dengan nyeri tekan
Radioterapi hanya diberikan pada
pada payudara
jenis digerminoma dan penderita
tidak lagi menginginkan anak. Menstruasi tidak teratur
Regimen kemoterapi juga
tergantung jenis hispatologi tumor Radioterapi Sering berkemih dan dysuria (
KANKER OVARIUM nyeri saat berkemih)

Pemeriksaan darah lengkap Menopause dini

Pemeriksaan kimia darah Perubahan fungsi


gastrointestinal: rasa penuh,
Analisa air kemih
tidak enak pada perut, mual,
Serum HCG (Human Chorionic cepat kenyang dan konstipasi
Gonadotropin)
MANIFESTASI KLINIS
Pendarahan abnormal vagina
Pemeriksaan saluran pencernaan sekunder akibat hyperplasia
PEMERIKSAAN endometrium (penebalan dinding
Laparatomi
PENUNJANG rahim) bila tumor menghasilakn
Pemeriksaan panggul estrogen pada beberapa
perempuan
CT Scan atau MRI perut
Dyspepsia (rasa tidak nyaman
USG menggunakan frekuensi tinggi
gelombang suara untuk
pada perut bagian atas/
mengahsilkan gambar dari bagian kembung)
dalam tubuh
Pertumbuhan kanker terbatas pada
Perubahan tumor jinak menjadi ovarium dan belum menyebar ke
tumor ganas Stadium 1 organ lain

Pecahnya tumor Pertumbuhan mencakup satu atau


dua ovarium dengan perluasan ke
Gejala anemia : pasien stadium Stadium 2 panggul
lanjut mengalami perdarahan,
kehilangan nafsu makan ,obstruksi Tumor mengenai satu atau kedua
usus, penurunan berat badan, ovarium dengan metastasis diluar
kehilangan energy dan rasa tidak pelvis atau nodus inguinal atau retro
nyaman diperut. KOMPLIKASI Daftar Pustaka peritoneal positif. Tumor terbatas
STADIUM Ca. Ovarium dalam pelvis kecil tetapi sel histologi
Torsi Tumor (twist): drainase vena terbukti meluas ke usus besar atau
terhalang oleh tumor yang Stadium 3 omentum
menyebabkan penyumbatan.
Pertumbuhan mengenai satu atau
Infeksi : demam, sakit perut, kedua ovarium dengan metastasis
peningkatan jumlah sel darah putih jauh (menyebar ke organ lain yang
letaknya jauh seperti: ginjal, hati atau
Stadium 4 paru-paru)

Brunner & Suddarth.2001.


Keperawatan medikal bedah. Edisi 8.
Vol.2.Jakarta:EGC
Herdman, H.T & Kamitsuru, S. (
2015). Diagnosis Keperawatan :
Definisi & Klasifikasi 2015-2017.
Jakarta: EGC.
Nurarif,A.H., & Kusuma,H. 2015.
Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosis medis dan
Nanda Nic Noc. Edisi Revisi Jilid 1.
Mediaction: Jogjakarta

Sharon,J.,et al.2011.Keperawatan
maternitas (kesehatan wanita, bayi &
keluarga) Volume 1.Edisi 18.Buku
Kedokteran :EGC
Bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri dari
1. Mons pubis jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat

Bagian yang merupakan kelanjutan dari mons pubis ke arah


kaudal dan posterior, berupa lapisan lemak dan banyak
mengandung pleksus vena. bagian luar tertutup rambut yang
merupakan kelanjutan rambut pada mons pubis, sedangkan
bagian dalam tanpa rambut dan dilapisi dengan mukosa yang
tipis serta mengandung kelenjar sebasea. Panjang labia mayor
sekitar 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan agak meruncing pada bagian
2. Labia mayor kaudalnya

Bagian yang merupakan lipatan kulit yang panjang, terletak di


Patofisiologi
bagian dalam labia mayor dan tanpa rambut. Labia minor
banyak mengandung pembuluh darah, otot polos, dan ujung
serabut saraf sensorik. Labia minor bersatu di anterior pada
3. Labia minor clitoris dan di posterior pada frenulum
Tumor hanya terbatas pada vulva atau pada vulva dan perineum, belum menyebar
I
Bagian alat reproduksi luar pada wanita yang bersifat erektil.
Vulva membentang dari mons pubis sampai
Terletak di anterior dari labia minor. Terdiri atas dua bagian,
Tumor hanya terbatas pada vulva atau pada vulva dan perineum, berukuran 2 cm Anatomi ke tepi perineum. Bagian-bagian vulva terdiri
yaitu glans clitoris dan corpus clitoris. Clitoris banyak
atau kurang, belum menyebar dan tidak lebih dalam dari 1 mm dari: 4. Clitoris mengandung pembuluh darah dan serabut saraf sensorik
IA
Bagian dari vulva dengan batas anterior adalah clitoris, posterior
Tumor berukuran lebih besar dari 2 cm atau lebih dalam dari 1 mm, tapi hanya adalah frenulum, dan lateral adalah labia minor. Terdapat 6
terbatas pada vulva atau vulva dan perineum saluran yan bermuara pada vestibulum, yair orificium uretra
IB externum, introitus vagina, muara ductus bartholin kanan-kir,
5. Vestibulum dan muara ductus skene kanan-kiri.
Tumor ukuran berapapun yang sudah menyebar ke struktur terdekat disekitarnya,
termasuk bagian terbawah uretra, vagina, atau anus. Belum ada penyebaran ke KGB Bagian dari vulva yang terletak pada vulva kanan dan kiri.
atau bagian lain dari tubuh Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas/
II lubrikan ke mukosa vagina terutama pada saat hubungan
6. Kelenjar Bartholin seksual.
Kanker telah menyebar ke jaringan disekitarnya, seperi vagina, anus, atau uretra,
Bagian dari vulva berupa lipatan jaringan transversal yang pipih
dan ke KGB lipat paha. Tidak terdapat metastasis jauh
III dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayor dan
labia minor. Frenulum clitoris terletak di anterior, sedangkan
7. Frenulum frenulum labia minor terletak di posterior dan introitus vagina
Kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya (vagina, anus, atau uretra). Terdapat
1 atau 2 metastasis ke KGB, tapi berukuran kurang dari 5 mm, atau terdapat 1 Stadium
metastasis berukuran 5 mm. Tidak terdapat metastasis jauh berdasarkan sistem tahapan
IIIA Jumlah penderita kanker vulva sekitar 3-5% dari semua
FIGO (Federation Internatioonal keganasan pada organ reproduksi wanita (mewakili sekitar 1-2%
Kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya (vagina, anus, atau uretra). Terdapat of Gynecology and Obstetrics) dari jumlah kanker pada wanita). Di Amerika Serikat, angka
Epidemiologi kejadian kanker vulva adalah 1/100.000 penduduk. Jumlah
3 atau lebih metastasis ke KGB, namun berukuran kurang dari 5 mm, atau
terdapat 2 atau lebih metastasis berukuran 5 mm. Tidak terdapat metastasis jauh penderita kanker vulva mencapai 3.580 pasien pada tahun 2009,
IIIB dengan angka mortalitas sekitar 900 pasien.

Kanker telah menyebar ke jaringan sekitar (vagina, anus, atau uretra) dan ke 1
atau lebih KGB dan kapsul KGB sekitarnya, atau menyelimutinya. Tidak terdapat
Kanker vulva merupakan tumor ganas yang tumbuh di
metastasis jauh
IIIC Definisi dalam vulva atau permukaan bagian luar pada organ
reproduksi wanita

Kanker telah menyebar ke bagian atas vagina atau bagian bawah uretra, atau telah
menyebar ke bagian jauh di tubuh
IV Sebanyak 80-90% jenis kanker vulva adalah karsinoma sel skuamosa. Aelain itu,
terdapat jenis lainnya seperti tumor pada kelenjar vestibuler (kelenjar Bartholin)
Tumor telah menyebar ke bagian atas uretra, vagina, atau anus; kanker telah Jenis-Jenis yang kebanykakan berupa adenokarsinoma dan karsinoma adenoid kistik. Jenis
menyebar ke KGB regional dan menyebabkan ulserasi; telah melekatkan KGB ke lain yang lebih jarang terjadi adalah melanoma, karsinoma sel basal, karsinoma
jaringan di bawahnya. Tidak terdapat metastasis jauh neuroendokrin, karsinoma sel Merkel dan sarkoma.
IV A

Kanker telah menyebar ke bagian yang jauh di tubuh


IVB Median usia pasien yang terdiagnosis kanker vulva adalah pada
usia 70 tahun. namun, terdapat sebagian pasien yang menderita
kanker vulva pada usia yang lebih muda (dikaitkan dengan faktor
risiko lainnya, seperti HVP/Human Papilloma Virus dan adanya
VIN/Vulvar Intraepithelial Neoplasia)
Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) adalah pemeriksaan 1. Usia lanjut
jarum halus untuk mendapatkan sampel yang diperiksa
untuk mengetahui jenis sel kanker. FNAB dapat diperiksa
KANKER VULVA
Human Papilloma Virus (HVP) subtipe 16, 18, dan 31
pada massa yang dicurigasi sebagai kanker vulva maupun 2. Infeksi HVP
pada KGB terutama inguinal yang mengalami pembesaran
1. FNAB
Lesi dapat berupa Vulvar Intraepithelial
Neoplasia (VIN), Bowen disease, dan
Pap smear dilakukan untuk mengetahui adanya Paget disease
3. Lesi Prekanker/Preinvasive Lessions
keterlibatan serviks pada pasien dengan kanker vulva.
Selain itu, pada kanker vulva dengan stadium lanjut
lokal, dapat dilakukan pemeriksaan sistoskopi dan Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya
rektoskopi sesuai dengan indikasi kecurigaan kanker vulva
4. Merokok
keterlibatan pada organ tersebut
2. Pap Smear
Etiologi/Faktor Risiko
Pemeriksaan Penunjang Penurunan fungsi imunitas pada pasien akan berdampak
pada proses-proses infeksi HVP yang lebih agresif, misalnya
CT Scan dan MRI dilakuka untuk mengetahui
pada pasien dengan kondisi melemahnya sistem kekebalan
ukuran tumor dan eksistensinta ke organ
tubuh (HIV/Human Immunodeficiency Virus)
sekitar. MRI lebih unggul dalam memberikan 5. Imunodefisiensi
gambaran yang lebh tepat pada jaringan lunak
daripada CT Scan. Selain itu, CT Scan dan MRI Lichen Sclerosis adalah kondisi dimana kulit vulva menjadi
pelvis juga dapat memberikan data mengenai lebih tipis dan gatal, biasanya diikuti dnegan adanya macula.
keterlibatan KGB regional pada kanker vulva Penyebab hal ini belum diketahui dengan pasti. Sekitar 4%
3. CT Scan dan MRI
wanita dengan lichen sclerosis akan berkembang menjadi
kanker vulva
6. Lichen Sclerosis

Tindakan pembedahan apada kanker vulva berupa


vulvektomi atau wide eksisi dengan limfadenektomi KGB
inguinofemoral. Indikasinya adalah pada pasien stadium Kanker vulva mudah dilihat dan teraba
dini. Pada kanker vulva stadium lanjut, dapat diberikan sebagai benjolan, penebalan ataupun luka
kemoradiasi terlebih dahulu. terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
1. Pembedahan Kadang terbentuk bercak bersisik atau
perubahan warna. Jaringan disekitarnya
Kemoterapi bersama dengan radiasi (kemoradiasi) berperan mengkertu disertai gatal-gatal.
sebagai terapi ajuvan pasca operasi. Namun pada kanker
vulva stadium lanjut, kemroradiasi berperan sebagai terapi 1. Pruritus lama
induksi/terapi definitif. Sedangkan pada stadium lanjut
dnegan metastasis jauh, kemoterapi menjadi terapi pilihan Manifestasi Klinis
utama. Regimen kemoterapi yang digunakan adalah 5-FU dan 2. Pendarahan
Penatalaksanaan
Mitomycin C, atau cisplatin dan 5-FU
2. Kemoterapi 3. Keputihan (Cairan yang berwarna busuk)

Radiasi berperandalam terapi paliatif pada kanker stadium lanjut, 4. Nyeri


terutama untu mengatasi keluhan nyeri dan perdarahan. Radiasi Gejala lain dari kanker vulva:
dapat diberikan dengan teknik 2D, 3D, atau IMRT tergantung dari
stadum dan ekstensi kanker 5. Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis
3. Radiasi kronis kemudian dapat ditemukan pertumbuhan
benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, serta
mengalami ulserasi seperti bunga kol

1. Kekurangan volume cairan 6. Limfedema tungkai bwah

2. Nyeri kronis

Daftar Pustaka
3. Disfungsi seksual

4. Intoleransi Aktivitas Nurhidayat, W., & Ramli, I. (2017). Kanker Vulva. Journal of the Indonesian Radiation Oncology
Society, 8(1), 1–12.

5. Ansietas

Masalah Keperawatan yang mungkin mucul: Masalah Keperawatan


6. Defisit perawatan diri

7. Kerusakan integritas kulit

8. Gangguan citra tubuh

9. Risiko jatuh

10. Risiko infeksi


Wanita resiko tinggi daripada pria (99:1)

Usia: resiko tertinggi diatas usia 30 tahun

Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca


mammae pada ibu/ saudara perempuan

Riwayat Menstrual:
- Early Menarche : Sebelum 12 Tahun
- Late Menopouse : Setelah 50 Tahun

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO


Riwayat Reproduksi: melahirkan anak
pertama diatas 30 tahun, menggunakan obat
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan
terapi esterogen

Lifestyle: Diet tinggi lemak, sering Ca Mammae atau dikenal dengan istilah
mengkonsumsi alkohol, merokok, memakai Kanker Payudara merupakan suatu penyakit
obat-obatan dan obesitas. yang terjadi karena pertumbuhan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel
atau jaringan payudara tanpa terkendali
Ca mammae dapat terjadi karena faktor
sehingga menyebar diantara jaringan atau
genetic, hormonal, daya tahan tubuh, dan
organ yang berada disekitar payudara atau
lingkungan.
kebagian tubuh lainnya (Kemenkes,2016)
DEFINISI
Ca mammae dalah suatu penyakit seluler
1. FASE INDUKSI :15-30 TAHUN
yang dapat timbul dari jaringan payudara
dengan manifestasi mengakibatkan
Kontak dengan bahan karsinogen
kegagalan untuk mengontrol poliferasi dan
membutuhkan waktu berthun-tahun sampai
maturasi sel (Brunner & Sudarth,2005)
dapat merubah jaringan dysplasia menjadi
jaringan ganas.

2. FASE INSITU : 5-10 TAHUN Menginfiltrasin Tipe paling umum (75%)


bermetastasis dinodus axila. Karsinoma
KARSINOMA DUKTAL
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “ pre ductal berasal dari sel-sel yang melapisi
concerous” yang bisa di temukan di serviks saluran yang menuju ke putting susu.
uteri, rongga mulut, paru, saluran cerna, kulit
dan akhirnya juga di payudara. PATOFISIOLOGI Karsinoma lobuler terjadi penebalan pada
KARSINOMA LOBULER salah satu atau kedua payudara dan bisa
3. FASE INVASI : 1-5 TAHUN menyebar ketulang, paru, hepar, dan otak.

Sel menjadi ganas, berkembang biak dan


Tumor dalam kapsul, dalam ductus, dapat
menginfiltrasi melalui membrane sel ke
KARSINOMA MEDULER menjadi besar tapi meluasnya lambat.
jaringan sekitarnya dank e pembuluh darah
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
serta limfa
TIPE-TIPE CA MAMMAE
4. FASE DESIMINASI: 1-5 TAHUN Karsinoma in situ adalah kanker yang masih
berada pada tempatnya, merupakan kanker
KARSINOMA IN SITU dini yang belum menyebar atau menyusup
Terjadi penyebaran ke tempat lain
keluar dari tempat asalnya.

TUMOR SIZE (T)


1. Tx : Tak ada Tumor kanker ini adalah kanker yang telah
2. To : Tak dapat ditunjukkan adanya tumor menyebar dan merusak jaringan lainnya,
primer bisa terlokalisir (terbata pada payudara)
3. T1 : Tumor dengan diameter, kurang dari KANKER INVASIVE maupun metastatic (menyebar kebagian
2 cm tubuh lainnya). Sekitar 80% payudara
4. T2 : Tumor dengan diameter 2-5 cm invasive adalah kanker ductal dan 10%
5. T3 : Tumor dengan diameter lebih dari kanker lobuler.
5 cm
6. T4 : Tumor tanpa memandang
ukurannya telah menunjukkan
perluasan secara langsung ke dinding
thoraks atau kulit. benjolan/ penebalan payudara

REGIONAL LIMPHO NODUS (N)


CA MAMMAE Putting susu masuk kedalam

1. Nx : Kelenjat ketiak tak teraba


Nyeri tekan/ raba
2. No : Tak ada metastase kelenjar ketiak
homolateral sistem klasifikasi tnm yang mengevaluasi
3. N1 : Metastase kekelenjar ketiak ukuran tumor , nodus limfe yang terkena dan STADIUM CA MAMMAE Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti
homolateral tapi masih bisa bukti adanya metastasis yang jauh. kulit jeruk
digerakkan
4. N2 : Metastase kekelenjar ketiak
Ulserasi payudara
homolateral, melekat terfikasai satu
sama lain atau jaringan sekitarnya
5. N3 : Metastase ke kelenjar MANIFESTASI KLINIS Nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah
homolateral supraklavikuler /
infraklavikuler atau udem lengan
Terdapat massa utuh kenyal, biasa di
kuadran atas bagian dalam, dibawah ketiak
METASTASE JAUH (M) bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
1. Mo : Tak ada Metastase Jauh
2. M1 : etastase jauh termasuk perluasan
Nyeri di daerah massa
ke dalam kulit di luar payudara

Pengelupasan papilla mammae

Adanya kerusakan dan retraksi pada area


Pemeriksaan Labolatorium : Pemeriksaan
putting, keluar cairan spontan, kadang
Labolatorium meliputi pemeriksaan darah
disertai darah
rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai
dengan perkiraan metastase

SADARI
Pemeriksaan Monografi Menemukan kanker Pemeriksaan Payudara Sendiri
insitc yang kecil yang tidak dapat dideteksi
dengan pemeriksaan fisik Untuk tujuan DETEKSI DINI CA MAMMAE
SADANIS Pemeriksaan Payudara Klinis oleh Petugas
diagnostik, identifikasi metastatik, respon
pengobatan Untuk diagnosis banding dan Kesehatan
menggambarkan pengobatan .
PEMERIKSAAN PENUNJANG

mammografi digunakan sinar X dosis rendah Defisiensi Pengetahuan


untuk menemukan daerah yang abnormal
pada payudara.
Nyeri Akut
PRE OPERATIF
USG Payudara digunakan untuk
membedakan kista (kantung berisi cairan) Ansietas
dengan benjolan pädat.

Gangguan Citra Tubuh


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Mastektomi simplek adalah seluruh jaringan Nyeri Akut
payudara yang diangkat tetapi otot dibawah
payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit
yang cukup untuk menutup luka bekas Risiko Infeksi
POST OPERATIF
operasi
Kerusakan Integritas Kulit
Modifikasi Mastektomi radikal adalah
mengangkat seluruh payudara dengan MASTEKTOMI Gangguan Citra Tubuh
menyisakan otot dan kulit, disertai
pengangkatan kelenjar getah bening ketiak

Mastektomi radikal adalah mengangkat Terapi Kuratif biasanya dilakukan untuk


selruh payudara,otot dada dan jaringan kanker payudara stadium 0,I,II dan III dan PENATALAKSANAAN MEDIS
lainnya diangkat terbagi menjadi Mastektomi dan Lumpektomi

LUMPEKTOMI ADALAH PENGANGKATAN


TUMOR DAN SEJUMLAH KECIL JARINGAN
NORMAL SEKITARNYA
a. Identitas

b. Keluhan utama

c. Riwayat kesehatan sekarang

d. Riwayat kesehatan masa lalu

e. Riwayat kesehatan keluarga

f. Riwayat pembedahan Pengkajian

g. Riwayat kesehatan reproduksi


a. Gangguan rasa nyaman

b. Kekurangan volume cairan h. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

c. Ansietas i. Riwayat seksual

d. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan MASALAH KEPERAWATAN


j. Riwayat konsumsi obat
e. Risiko infeksi
k. Pola aktivitas
f. Ketidakefektifan pola seksualitas
ASUHAN
Inspeksi KEPERAWATAN

Palpasi
Pemeriksaan fisik
Perkusi

Auskultasi

Pemeriksaan urin

Pemeriksaan darah Pemeriksaan laboratorium


Penyakit trofoblas ganas adalah suatu penyakit akibat dari
Pemeriksaan lainnya (USG, proliferasi sel trofoblas yang abnormal selama kehamilan meliputi
Rongten dan Biopsi) mola hidatidosa, mola invasive, koriokarsinoma, dan placenta site
throphoblastic tumor. Penyakit tumor ganas atau PTG adalah
tumor ganas yang berasal dari sito dan sinsiotrofoblas yang
DEFINISI menginvasi miometrium, merusak jaringan di sekitar, dan
a. Perforasi uterus saat melakukan tindakan kuretase (
suction curettage) terkadang terjadi karena uterus luas pembuluh darah. PTG bisa didahului oleh proses fertilisasi atau
dan lembek (boggy). bisa juga langsung. PTG yang didahului oleh proses kehamilan
dinamakan koriokarsinoma dengan kehamilan dan yang langsung
dinamakan koriokarsinoma tanpa kehamilan.
b. Perdarahan (hemorrhage) merupakan komplikasi yang
sering terjadi saat pengangkatan (evacuation) mola.

c. Penyakit trofoblas ganas (malignant trophoblastic Mola Hidatidosa Komplet (MHK)


KOMPLIKASI
disease) berkembang pada 20% kehamilan mola. KLASIFIKASI
Mola Hidatidosa Parsial (MHP)
d. Pembebasan faktor-faktor pembekuan darah oleh
jaringan mola memiliki aktivitas fibrinolisis.
a. Usia ibu
e. Emboli trofoblas dipercaya menyebabkan acute
respiratory insufficiency.
b. Kehamilan sebelumnya

Tomografi koputasi (CT) digunakan untuk menilai adanya


ETIOLOGI c. Etnik
penyakit metastasis. TROHOBLAST GANAS
d. Genetik
Tindakan bedah (bisanya orkhidektomi inguinal) dan
pemeriksaan histology e. Faktor lingkungan

Pemeriksaan USG untuk memastikan keberadaan dan


lokasi suatu massa harus diikuti dengan CT dada, perut, Aminore
dan pelvis untuk menentukan stadium tumor. Keluhan utama
Perdarahan pervagina
Untuk penderita dengan tanda dan gejala tumor sel benih
harus meliputi radiografi polos, CT scan dada, dan scan Perdarahan uterus pada trisemeter pertama
tulang radionuklida untuk mengenali penyakit PEMERIKSAAN
metastasis. DIAGNOSTIK Hilangnnya denyut jantung fetus (bayi) dan
struktur tubuh fetus
Untuk penderita dengan tumor sakrokosigeal, MRI lebih
jitu daripada CT scan dalam mengidentifikasi ekstensi Pecahnya vesikal
tumor local ke dalam tulang yang berdekatan satau
saluran intraspinal.
Mual muntah pada saat kehamilan
Perubahan yang menyertai
Diagnosis pasti dikonfirmasikan secara histology MANIFESTASI KLINIS
Uterus lebih besar dari tuanya kehamilan
setelah eksisi bedah atau biopsy.

Kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang jauh


Kadar AFP dan β-HCG serum harus diukur waktu Mual lebih tinggi dari kehamilan biasa. Pada kehamilan biasa,
penderita ditemukan dan dipantau selama terapi.
kadar hCG darah paling tinggi 100.000 IU/L, sedangkan
Petanda biologic ini amat berguna dalam proses
Muntah pada mola hidatidosa bisa mencapai 5000.000 IU/L
diagnosis dan pada evaluasi efektivitas terapi.

Adanya kista lutein, baik unilateral maupun bilateral


Jarang makan

a. Stadium I : bila proses masih terbatas Preeklamsi


di uterus, disertai peningkatan kadar
hCG yang persisten. Adanya penyulit lain Tirotoksikosis

a. Kadar HCG >100.000miu/ml. b. Stadium II : bila sudah ada metastasis Emboli paru (jarang)
diluar uterus namun masih terbatas pada
organ genitalia (adnexa, vagina,
Faktor resiko yang dapat ligamentum broad).
a. Riwayat kemoterapi untuk
penyakit trofoblas ganas.
mempengaruhi stadium penyakit STADIUM
trofoblas ganas
c. Stadium III : bila sudah ada metastasis
b. Lama perjalanan penyakit ke paru-paru dengan atau tanpa
b. Placental site trophoblatic
lebih dari 6 bulan sejak melibatkan traktus genital.
tumor, dilaporkan terpisah.
terminasi kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
d. Stadium IV : bila sudah ada
c. Tidak diharuskan verifikasi
metastasis ke otak, hati, saluran
dengan pemeriksaan histologi. Slim R, Mehio A. (2007). The Genetics of Hydatidiform Moles: New
pencernaan dan ginjal Lights on an Ancient Disease. Clin Genet.
Martaadisoebrata D. (2015). Buku Pedoman Pengelolaan Penyakit
Trofoblas Gestasional. Jakarta : EGC.
Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Imam Rasjidi, S. (2010). Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta:
Sagung Seto.
Hartati Nurwijaya, D. D. (2010). Cegah dan Deteksi Penyakit
trofoblas ganas. Yogyakarta: Alex Media Komputindo.
Geri Morgan, C. H. (2009). Obstetri dan Ginekologi Panduan
Praktikum. Jakarta: EGC.
Mulyani, D. (2010). Stop Kanker Panduan Deteksi Dini dan
Pengobatan Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Jakarta: Mizan
Publika.
Ralph C. Benson, M. L. (2008). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC.
Kanker vagina adalah jenis kanker primer yang timbul
di bagian vagina tidak meliputi serviks dan vulva.
Definisi Kanker ini jarang terjadi yaitu 1%-2% dari seluruh
kanker genokologi.

Pendarahan vagina abnormal (sering setelah berhubungan )

Keputihan abnormal

Massa dapat dirasakan

Nyeri saat berhubungan seksual


Manifestasi Klinis
Sakit saat buang air kecil (stadium lanjut)

Massa dibagian belakang vagina dapat menekan usus


besar yang berada dekat dubur anus yang
menyebabkan sembelit

Nyeri punggung secara terus menerus


Faktor penyebab terjadinya kanker vagina masih belum
dapat diketahui dengan jelas. Adanya hubungan
perjalanan penyakit pada kanker serviks dianggap ada Stadium 0 Karsionoma in situ
peran HPV. Perjalanan penyakit seperti pada kanker
serviks melalui fase neoplasia intraepitalial (VAIN),
perubahan secara nyata serta progresi menjadi Etiologi Stadium 1 Karsinoma terbatas pada dinding vagina
invasive masih belum banyak diketahui. Faktor
penyebab lainnya adanya trauma vagina kronis yang Karsinoma meliputi jaringan subvagina tetapi tidak sampai
disebabkan oleh alat kontrasepsi pencegahan Stadium II
kedinding pelvis
kehamilan
Stadium III Karsinoma meluas hingga kedinding pelvis
Klasifikasi stadium kanker vagina ( stadium FIGO)
HPV memilili hubungan kuat dengan keganasan genekologi
seperti serviks, vagina dan vulva. HPV DNA di deteksi pada Karsionoma meluas hingga ke pelvis atau sampai
80% pasien dengan karsinoma in situ dan 60% pada Infeksi Human Papiloma Virus (HPV) Stadium IV kemukosa kandung kemih atau rectum, edema bulosa tidak
karsinoma invasif. termasuk kasus yang banyak pada stadium ini

Adanya paparab DES pada 16 minggu pertama kehamilan Tumor menginvasi kandung kemih atau rectum dan
Stadium IVA
melipat gandakan resiko timbulnya VaIN akibat atau ekstensi langsung pelvis
membersarnya zona transformasi yang kemudian Paparan Dietylstillbestrol (DES) saat dalam kandungan
meningkatkan resiko akibat adanya infeksi HPV
Stadium IV B Menyebar ke organ lain

Riwayat lesi prekanker sebelumnya pada serviks,vulva atau


Tx Tumor primer tidak dapat di nilai
anal

T0 Tidak ada bukti tumor primer


Studi oleh Boice et.al melaporkan bahwa riwayat radiasi
pada panggul sebelum usia 45 tahun meningkatkan resikk Paparan radiasi sebelumnya pada daerah pelvis (seringkali
timbulnya keganasan vagina sebanyak 14 kali lipat dimana Tis/0 Karsinoma in situ
pada pengibatan kanker serviks)
sangat berhubungan dengan jumlah dosis yang diperoleh. Faktor Resiko
T1/I Tumor yang terbatas pada vagina
Adanya defisiensi imum seperti oada pasien HIV atau Tumor Primer (T)
penggunaan obat obatan yang menurunkan sistem imun, T2/II Tumor yang menginvasu jaringan paravaginal
menyebabkan pasien lebih rentan terhadap inveksi HPV.
Infeksi HPV pada wanita meningkatkan resiko terjadinya Adanya Defisiensi sistem imun
keganasan vagina dan memiliki tendensi penyakit yang T3/III Tumor yang menyebar sampai kedinding panggul
lebih agresif dibandingkan pasien yang tidak terinfeksi HIV Stadium dapat diketahui dengan menggunakan
Stadium kanker vagina pemeriksaan klinis Stadium kanker vagina menggunakan klasifikasi TNM

Tumor yang menginvasi mukosa buli atau rektum dan atau


Merokok T4/IV A menyebar secara langsung melampaui pelvis (edema
bulosa tidak masuk kasus stadium IV
Memiliki gaya hidup berganti ganti pasangan
Yang erat kaitannya dengan resiko timbulnya keganasan
vagina Gaya hidup
Nx Kelenjar getah bening tidak dapat materi
Usia yang memulai berhubungan intim sebelum 17 tahun

Kelenjar Getah Bening Regional (N) N0 Tidak ada metastasis KGB


Status ekomoni yang rendah
N1 Metastasis pada KGB pelvis atau inguinal

VaIN adalag prekursor timbulnya karsinoma sel skuamosa


yang dibedakan menjadi derajat I-III, tergantung derajat Mx Metastatis jauh tifak dapat di tentukan
Vaginal Intraepithelial Neoplasia (VaIN)
nuclear atypia atau kepadatannya. Tumor ini biasanya
ditemukan pada dinding posterior vagina bagian atas
Metastasis jauh (M) M0 Tidak terdapat metastasis jauh

KSS memiliki faktor resiko sama dengan Ca serviks yaitu


HPV , 80-90% keganasan primer vagina berupa karsinoma M1 Terdapat metastasis jauh
sel skuamosa. KSS dapat menyebar sepanjang dinding
Karsinima Sel Skuamosa (KSS)
vagina dan melibatkan serviks atau vulva. KSS vagina dapat
berbentuk nodul, ulkus, indurasi. KSS vagina terbanyak 0 TisN0M0
tinbul pada daerah sepertiga atas vagina .

I T1N0M0
Sekitar 10% dari keganasan primer vagina adalah
adenocarcinoma. CCA berhubungan dengan paparan DES
Clear Cell Adenocarcinoma (CCA) II T2N0M0
saat masa embrional dan memiliki predileksi melibatkan
sepetiga bagian anterior vagina dan ektoserviks. Stadium
III T1-3 N1 MO, T3 N0 M0
Tipe Keganasan Vagina
Limfoma maligna primer pada traktus genetalisa
wanita terjadi hanya 1% dari seluruh limfoma IVA T4 NO-1 MO
ekstranodal primer. Gejala utama yaitu pendarahan Limfoma
abnormal vagina
CA VAGINA IVB T1-4 N0-1 M1

Tumor Sinus Endodermal (Yolksac Tumor )

Small Cell Carcinoma Bedah laser adalah jenis pengobatan menggunakan


Bedah laser seberkas cahaya yang berenergi tinggi yang digunakan
untuk menguapkan jaringan yang abnormal dan bekerja
Melanoma maligna pada vagina adalah kasus yang sangat baik pada lesi besar
jarang dan hampir semua kasus terjadi pada wanita kukit
Vagina melanoma Pra-kanker (Vaginal Intraepithelial Neoplasia(VAIN)
putih. Sebagjan besae terjadi pada vagina distal terutama
pada dinding anterior vagina. Terapi tropikal merupakan jenis pengobatan dengan cara
meletakkan obat secara langsung pada kanker dengan
Pengobatan tropical mekanisme kerja meningkatkan respon imunitas tubuh
Sarkoma pada jaringan abnormal. Kekurangan obat ini dapat
menyebabkan iritasi vagina dan vulva yang parah.

Ct Scan
Radiasi adalah jenis terapi yang menggunakan sinar
MRI gamma atau sinar x dan pertikel ( elektron, proton,
neutron) untuk membunuh sel sel kanker. Terapi
radiasi ini merupakan gabungan dari terapu intrakaviter
Pemeriksaan Fisik atau teleterapi. Radiasi merupakan pengobatan paling
Radiasi umum pada kanker vagina, biasanya dilakukan
Rontgen dada sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran dan
menghilangkan sel-sel kanker pada saat operasi.
Penatalaksanaannya membutuhkan perhitungan yang
Intravenous pyelography (IVP) Pengobatan kanker vagina tepat antara radiasi eksterna dengan brakiterapi
intraviter atau interstitial.
Barium enema
Pemeriksaan Penunjang
Operasi biasanya digunakan untuk stadium kanker yang
Cystosurethoroscopy rendah dan kanker yang tidak sembuh dari radiasi. Pada
Kanker vagina invasive stadium I mengibvasi pada sepertiga proksimal vagina
Protosygmoidoscopy bagian belakang dapat dilakukan vaginektomi radial dan
limfadektomi pelvik. Jika uterus masih ada dapat dilakukan
Operasi
histerektomi radial. Pada stadium IV dengan atau tanpa
Biopsi fistula rektovagina ataubveskovagina dapat dilakukan
operasi primer eksenterasu serta deseksi kelenjar getah
bening pada aorta, dilanjutkan dengan loc rectal
Pemeriksaan darah lengkap , fungsi hati dan ginjal, serum anastomosis, dan rekontruksi vagina.
Pemeriksaan laboratorium
alpha-fetoprotein.

Pap smear Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk kanker


vagina yang terlah menyebar. Hal ini juga dapat membantu
sebagian cara untuk mengecilkan tumor sebelum operasi,
Kemoterapi kemoterapi juga diberikan dengan radiasi untuk membuay
Hindari merokok pekerjaan radiasi lebih baik. Regimen kemoterapi pada
kanker ini adalah cisplatin, flourouracil (5FU),paclitaxel dan
decotaxel.
Rajin memeriksa kandungan atau pap smear Pencegahan kanker vagina

Vaksinisasi HPV

Brunner & Suddarth. 2014. Buku Ajar Keperawatan Medikal-


Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.

Cashion, Perry, Lowdermilk. (2013). Keperawatan


Kanker vagina yang bermula dari sel-sel tipis dan datar
Maternitas Edisi 8. Singapore: Elsevier Morby.
yang melapisi permukaan vagina. Jenis ini adalah jenis
Karsinoma sel skuamosa vagina yang paling sering terjadi, walaupun kanker vagina sendiri
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing
merupakan kanker yang jarang terjadi
Diagnoses: definitions and classification 2018-2020.
Jakarta: EGC.
Kanker vagina yang bermula disel - sel kelenjar pada
Lestari, A. A., & Supriana, N. (2017). Keganasan primer Tipe Ca Vagina berdasarkan tempat kanker Adenokarsinoma Vagina
permukaan vagina
vagina. Jurnal of the indonesian radiation oncology society, Daftar Pustaka bemula
13-28.
Kanker yang berkembang pada sel sel penghasilan pigmen
Melanoma vagina (melanosit ) pada vagina
NANDA international. (2015). Diagnosis keperawatan
definisi & klasifikasi. Jakarta: EGC.

Sulastri. (2015). Kualitas hidup pada pasien kanker


Kanker vagina yang berkembang pada sel sel jaringan
Sarkoma vagina
anogenital yang dinilai dengan indeks european quuality of penghubung atau sel sel otot pada dinding vagina
life dimension 5 level (EQ-5D 5L) di RSUD Prof. Dr. MArgono
Soekardjo Purwekerto. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Purwekerto.
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

Hambatan eliminasi urine dengan kondisi terkait obstruksi


anatomik

Konstipasi dengan kondisi terkait tumor vagina

Resiko infeksi dengan kondisi terkait prosedur invasif


Masalah keperawatan

Resikl ketidakseimbangan volume cairan dengan


kondisi terkait trauma

Disfungsional seksual dengan kondisi terkait gangguan


struktur tubuh

Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian

Anda mungkin juga menyukai