3. Justice
Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan
termasuk implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk menciptakan
keadilan yang sempurnam namun tentunya kita selalu berusaha untuk
menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap orang dengan
sejajar.Misalnya dalam keputusan reward, Astra Internasional mempunyai 2
filosofi dasar. Pertama adalah fair secara internal, dimana setiap orang dengan
dengan golongan yang sama dan prestasi yang sama maka pendapatannya juga
sama. Keputusan ini mencerminkan keadilan di dalam perusahaan itu sendiri.
Sementara itu, filosofi lainnya adalah kompetitif secara eksternal, atau gaji yang
bersaing dalam industri.
• Fidelity
Fidelity berkaitan dengan kesesuaian keputusan dengan definisi peran yang kita
mainkan. Seringkali ini melibatkan ‘looking at the bigger picture’ atau melihat
secara keseluruhan dan memahami peran Anda dengan baik.Misalnya
keputusan Chairman Federal Reserve, Ben S. Bernanke untuk menyelamatkan
Bear Stearns dengan cara menyokong dana bagi akuisisi JPMorgan terhadap
Bear Stearns senilai $30 miliar dan dipertanyakan oleh banyak pihak. Namun,
Bernanke berpendapat bahwa ia melakukannya demi mencegah kekacauan
finansial yang akan dialami pasar jika Bear Stearns benar-benar bangkrut.
KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS
1. Pendekatan bermanfaat
Pendekatan bermanfaat(utilitarian approach), yang dudukung oleh filsafat abad
kesembilan belas ,pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep tentang
etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar.
2. Pendekatan individualisme
Pendekatan individualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu tindakan
dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka
panjang seorang indivudu.
3. Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga
hak-hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.hak
persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan hanya jika individu tersebut
secara sadar dan tidak terpaksa setuju untuk diperlakukan.
-hak atas privasi. Individu dapat memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan
di luar pekerjaanya.
-hak kebebasan hati nurani. Individu dapat menahan diri dari memberikan
perintah yang melanggar moral dan norma agamanya.
-hak untuk bebas berpendapat. Individu dapat secara benar mengkritik etika
atau legalitas tindakan yang dilakukan orang lain.
-hak atas proses hak. Individu berhak untuk berbicara tanpa berat sebelah dan
berhak atas perlakuan yang adil.
-hak atas hidup dan keamanan. Individu berhak untuk hidup tanpa bahaya dan
ancaman terhadap kesehatan dankeamananya.
PILIHAN-PILIHAN ETIS SEORANG MANAJER
1. Tingkat prekonvesional =mematuhi peraturan untuk menghindari hukuman.
Bertindak dalam kepentingannya sendiri.
2. Tingkat konvensional =menghidupkan pengharapan oranglai. Memenuhi
kewajiban sistem sosial. Menjujnjung hukum.
3. Tingkat poskonvensional=mengikuti prinsip keadilan dan hak yang dipilih
sendiri. Mengetahui bahwa orang-orang menganut nilai-nilai yang berbeda dan
mencari solusi kreatif untuk mengatasi dilema etika. Menyeimbangkan
kepentingan diri dan kepentingan orang banyak.y