Untuk
PENGASPALAN JALAN DESA, JALAN LINGKUNGAN DESA, TEMBOK
PENAHAN TANAH, TEMBOK SALURAN AIR PERTANIAN, JEMBATAN DAN
GORONG-GORONG.
Lokasi Kegiatan;
DESA : TUNGGILIS
KECAMATAN : KALIPUCANG
KALIPUCANG
KABUPATEN : CIAMIS
PROPINSI : JAWA BARAT
Diusulkan Oleh :
SURAT PENGANTAR
Nomor: 140/ 12/Des/2012
ILAN GUMILAR, SH
BU PA TI C IA MI S
BUPATI CIAMIS
H. ENGKON KOMARA
Tembusan :
Yth. Ketua DPRD Kabupaten Ciamis.
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
KECAMATAN KALIPUCANG
KEPALA DESA TUNGGILIS
Jalan Raya Pangandaran No. 10 Telepon (0265) 2640857 Ciamis 46397
Dengan Hormat,
Terbilang : dua milyar delapan puluh empat juta empat ratus enam pulu h satu ribu rupiah
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sertakan lampiran proposal
sebagai bahan verifikasi maupun survei di lapangan dari badan/dinas terkait.
Demikian permohonan ini kami sampaikan untuk menjadikan maklum dan
perhatian. Ats perhatian Pemerintah dalam memberikan bantuan sebelumnya
disampaikan terima kasih.
1. PENDAHULUAN
Pengaruh globalisasi dan pesatnya kamajuan bidang komunikasi seringkali menimbulkan
gagasan yang mengarah pada peningkatan atau langkah strategis dalam rangka menyelenggarakan
pembangunan di pedesaan yang tepat sasaran dan selaras dengan kepentingan masyarakat. Untuk
masyarakat bermaksud mengajukan permohonan bantuan dana untuk Pembangunan jalan cor beton
Desa Tunggilis. Program tersebut sebagai sebuah model perencanaan tata ruang Desa Tunggilis
Dengan adanya program pembanguna tersebut mudah mudahan akan mendongkrak lagi jenis
Proposal ini dibuat berdasarkan kristalisasi dari sejumlah pengalaman di lapangan dan membuat
gambaran umum Desa Tunggilis, Rencana Anggaran Biaya, Rencana waktu pelaksanaan dan
kesanggupan pemeliharaan pasca pembangunan oleh masyarakat untuyk menjaga kelestarian hasil-
antusias. Di berbagai sektor pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan masyarakat
telah dapat dinikmati oleh sebagian masyarakat.Hal ini berkat kerjasama antara masyarakat dan
Pemerintahan Desa yang tidak kenal lelah, bahu-membahu dalam pembangunan di segala bidang
Namun sejauh ini, meskipun masyarakat Desa Tunggilis telah giat membangun, tetapi belum
dapat dirasakan maksimal, Karena kurang meratanya pembangunan yang dilaksanakan, dengan
segala kekurangan yang dimiliki masyarakat sangat diperlukan adanya suntikan dana dari
Pemerintah dalam membantu dana swadaya yang ada di masayarakat sebagi modal utama demi
itu sendiri.
Jalan adalah sarana yang dapat menghubungkan dari satu sisi ke sisi yang lain. Dalam tatanan
lingkungan sosial keberadaan jalan sangatlan diperlukan.Adanya jalan dijadikan sebagai sarana
transportasi hubungan sosial masyarakat dalam berkomunikasi dan juga dapat dijadikan sebagai
kesejahteraan masyarakat itu sendiri.Ketika jalan yang dilalui sebagai sarana transportasi rusak,
kesejahteraan.
Desa Tunggilis yang berada di jalur pariwisata pangandaran dan masuk ke daerah
Jalan di Desa Tunggilis terdapat Jalan Desa sepanjang 13.100 m, jalan dan Dusun sepanjang
sepanjang 16.000 m, dan Jalan Lingkungan sepanjang 4.600m. dapat menghubungkan jalur
semua pemukiman masyarakat Desa Tunggilis. Sehingga posisi jalan menjadi sarana strategis
masyarakat dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat yang lain baik dalam lingkup
pemukimannya ataupun dengan masyarakat di pemukiman yang lain. Beberapa jalur jalan utama
dan dikategorikan terhadap jalan desa, juga dapat menghubungkan dengan jalur jalan dari dan
Kondisi geografis Desa Tunggilis yang mayoritas berbukit memposisikan banyak jalan-jalan
dengan tanjakan yang terjal. Karena keterbatasan dana untuk membangun. Sementara ini jalan-
jalan dengan tanjakan yang terjal mayoritas dalam kondisi rusak parah.
Maka demikian, analisa yang dilakukan dengan melihat jalan menjadi sarana transportasi
utama sebagai distribusi pemasaran hasil produksi masyarakat dan menunjang untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan rehabilitasi peningkatan jalan terutama di jalan dengan
Terbentuknya Desa Tunggilis diawali dengan sejarah Embah Malangkarsa beserta kawan-
kawannya yang sering disebut cacah lima belas. Embah Malangkarsa berasal dari Banjar Negara,
Jawa Tengah dan datang sebelum perang Belanda dengan Pangeran Diponegoro pada tahun 1810.
Penduduk asli Desa Tunggilis merupakan keturunan Embah Malangkarsa yang mempunyai dua
keturunan, yaitu Eyang Patinggi dan Eyang Jaksa. Menurut cerita, beliau mendapat gelar petinggi
di Cikupa, Kecamatan Pamarican pada tahun 1229 dan hal ini dibuktikan dalam karopak tembaga.
Adapun pendapat lain menyatakan bahwa awal Desa Tunggilis berasal dari berdirinya Desa
Karang Kadawung, tepatnya di Gempalan yang sekarang menjadi wilayah Dusun Cimentek yang
dipimpin oleh seorang kepala Desa bernama Bapak Karta Winata ( Eyangnya Bapak D. Solih)
mantan kepala Desa yang ke 18. Tidak lama kemudian Desa Karang Kadawung dibagi menjadi
dua, yaitu Desa Buniasih dan Desa Banjar. Desa Buniasih menurut cerita dipimpin oleh seorang
kepala desa dari keturunan Eyang Patinggi dan Desa Banjar dipimpin oleh kepala desa Mas Jaya
Banjar dari tahun 1812 ± 1815. Pusatnya di Bulak Banjar yang sekarang menjadi Desa Banjarharja.
Nama Tunggilis itu dari salah seorang cacah lima belas sebagai leluhur yang bernama
Eyang Tunggilis yang sekarang makamnya berada di Cinyepret, Karang Nangka, Desa Banjarharja.
Menurut cerita, Eyang Patinggi yang memberi nama Tunggilis kemudian Desa Buniasih dan Desa
Banjar bersatu menjadi Desa Tunggilis. Cerita lain dari Ama Sacadibrata tentang asal nama
Tunggilis mengatakan bahwa tunggul pinang dalam pembuatan perkampungan atau bangunan-
bangunan memberi tanda batas bobonjok terputus ( Nunggeulis ), maka diberi batas memakai
pohon pinang yang sangat kuat.
Untuk selanjutnya agar generasi ke generasi mengetahui leluhur Desa Tunggilis yang
dinamakan cacah lima belas, dijabarkan nama dan patilasan (makam) sebagai berikut :
Jumlah penduduk Desa Tunggilis seluruhnya berjumlah 4.664 jiwa yang meliputi penduduk
laki-laki sebanyak 2.346 jiwa (50,3 %) dan perempuan berjumlah 2.324 jiwa (49,8%). Penduduk di
desa ini tersebar di 5 dusun, dengan prosentase penduduk yang terbesar berada di dusun Cintamaju
24,27 % (1.132 jiwa ), sedangkan 22, 87 % lainnya berada di Dusun Sukamaju, dan sisanya
tersebar di tiga dusun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Jumlah
Jenis Kelamin
Penduduk
No. Nama Dusun
Laki-
Jiwa KK Perempuan
Laki
TAHUN 2009
Penduduk yang tergolong usia produktif di Desa Tunggilis yaitu sebesar 2.094 atau sebesar
44,897 % dari jumlah penduduk total desa ini. Dimana dari jumlah penduduk sebesar ini
terdistribusi ke dalam 4 jenis mata pencaharian, terdiri dari petani, nelayan, pedagang dan PNS.
Petani menunjukan jumlah yang terbesar 1.797 jiwa (85,816 %) diikuti oleh pedagang sebesar 257
jiwa (12,27 %) sedangkan sebagian kecil lainnya adalah PNS dan nelayan. Disamping itu mayoritas
penduduk di desa ini juga mempunyai aktivitas tambahan industri rumah tangga yang memproduksi
gula kelapa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Mata Pencaharian
No. Nama Dusun
Petani Nelayan Pedagang PNS
TAHUN 2009
2 Kedungpalungpung 100 1 34 9
3 Cimentek 596 - 39 1
4 Sirungwatang 125 0 30 3
5 Sukamaju 351 - 25 9
Adapun untuk jumlah penduduk menurut kelompok usia penduduk usia produktif, yaitu
penduduk dengan usia 25 ± 65 tahun menunjukan prosentasae yang terbesar (44,55 %) dari jumlah
penduduk seluruhnya. Penduduk usia balita dan usia sekolah sebesar 38,42 % dan yang
menunjukan prosentase yang terkecil adalah penduduk kategori manula (> 65 tahun) sebesar 6,63
%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Struktur Umur
No. Nama Dusun
0 ± 25 25 - 65 >65
TAHUN 2009
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Pendidikan
TAHUN 2009
1 Cintamaju 982 79 24
2 Kedungpalungpung 342 76 9
3 Cimentek 43 45 1
4 Sirungwatang 80 10 3
5 Sukamaju 20 73 8
Budaya masyarakat Desa Tunggilis adalah gotong royong, pelestarian budaya leluhur
seperti hajat bumi. Toleransi antara umat beragama dan budaya bermasyarakat. Hal ni dapat
menunjang pengembangan tingkat keswadayaan masyarakat baik dalam bentuk materi, sumbangan
pemikiran maupun tenaga sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya alam yang ada, untuk
tujuan pembangunan desa.
Masyarakat desa Tunggilis termasuk masyarakat yang majemuk yang memiliki keragaman
dari tingkat ekonomi, pendidikan dan keikutsertaan dalam bidang politik. Dengan kemajemukan
seperti ini masyarakat lebih dinamis dalam pembangunan desa.
Masyarakat desa Tunggilis yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan penderes
ikut mewarnai pola hubungan diantara masyarakatnya, seperti pola hubungan masyarakat agraris
lainnya masyarakat melakukan ritual-ritual dalam melakukan aktivitas ekonominya seperti ¶tandur ¶
dan perhitungan masa tanam padi.
Dari segi keagamaan masyarakat desa Tunggilis termasuk dalam masyarakat yang religius
dengan memegang teguh keyakinan agamanya secara kuat. Hal ini terlihat pada banyaknya
kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di desa Tunggilis terutama di kalangan ibu-ibu dan anak-
anak. Pengaruh kehidupan beragama ini pun terjadi pula pada kebudayaan yang berkembang
seperti kebudayaan ¶tahlilan ¶ untuk mendoakan orang meninggal selama tujuh hari berturut-turut.
Dalam hal penggunaan bahasa pengantar pergaulan masyarakat desa Tunggilis, pada
umumnya menggunakan bahasa Sunda. Akan tetapi di daerah-daerah tertentu menggunakan bahasa
Jawa-Sunda.
2.3 Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud sumber daya ekonomi adalah aktivitas penduduk yang menghasilkan
sumber penghasilan bagi masyarakat Tunggilis. Di Desa Tunggilis Sumber daya ekonomi meliputi
sektor industri rumah tangga yang meliputi Gula merah, kripik singkong, rangginang, opak, sale
pisang dan keripik pisang, agrobisnis meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
darat dan kehutanan yang meliputi komoditi Padi, sawo, kelapa, Kayu mahoni, kayu
albiso,jagung, kacang . Sedangkan sektor peternakan meliputi peternakan domba, sapi, ayam,
bebek dan itik. Untuk sektor perikanan darat meliputi ikan mujaer, e mas dan gurame
Adapun untuk sektor perdagangan dan jasa di masyarakat desa Tunggilis cukup beragam,
meliputi; bengkel, penjahit, guru, perawat, bidan, ojek, kondektur dan supir. Tinjauan sumberdaya
ekonomi juga akan melihat berapa besar jumlah tenaga kerja yang terserap pada setiap sektor serta
jumlah income yang dihasilkan. Data tentang penghasilan penduduk yang bekerja di setiap sektor
pada umumnya sukar diperoleh, namun jumlah tenaga kerja yang terserap pada setisp sektor
pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Teramati bahwa sektor yang paling besar menyerap
tenaga kerja yaitu agrobisnis sebesar 2091jiwa (61,55 %), diikuti oleh sektor perdagangan sebesar
665 jiwa (19,57 %) dan berikutnya sektor industri rumah tangga sebesar 547 jiwa (16,10 %) dan
yang terkecil ada pada sektor jasa, yaitu sebesar 94 jiwa (2,7 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini
Tabel 2.5
Data Monografi S umberdaya Ekonomi
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
1 Cintamaju 72 1057 6 52
2 Kedungpalungpung 180 5 20 12
Kondisi potensi alam di Desa Tunggilis cukup bervariasi meliputi Bahan galian (pasir, batu
granit, pospat, batu curit dan pasir) Mata air (mata air, sumur, curug, air gunung dan embung) hasil
bumi (sawo, jagung, padi, kelapa, kayu albiso, kacang, coklat,dll) wisata alam (goa dan curug) .
Terkecuali wisata alam ketiga potensi sumber daya alam lainnya langsung dikelola oleh
masyarakat. Dalam pengelolaan ke empat jenis sumber daya alam perlu memperhatikan aspek
kelanjutan dari masing-masing sumberdaya tersebut, mengingat bahwa ada jenis sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan galian, sedangkan pengelolaan sumber air walaupun
merupakan yang dapat diperbaharui namun pengelolaannya harus memperhitungkan dan sangat
dipengaruhi lingkungan sekitarnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6
Tabel 2.6
Data Monografi Sumberdaya Alam
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
Jenis Sumber Daya Alam
No. Nama Dusun
Bahan Galian Mata Air Hasil Bumi Wisata Alam
Pisang
Desa Tunggilis yang memiliki luas lahan wilayahnya 967,504 hektar, seluruhnya
dimanfaatkan untuk lahan budidaya. Adapun lahan budidaya adalah lahan yang berdasarkan
daya dukung lahannya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif termasuk kegiatan , sosial,
ekonomi dan budaya. Di desa Tunggilis lahan budidaya ini meliputi lahan yang dimanfaatkan
untuk sawah, lapangan olah raga, Kuburan, hutan, perkebunan, fasilitas sosial, fasilitas umum,
bisnis dan pemerintahan . Jika dilihat dari dominasi penggunaan lahannya teramati bahwa
penggunaan lahan untuk perkebunan menunjukan jumlah yang paling besar 500 ha, atau
sekitar 50,71 %, permukiman sebesar 279,94 (28,39 %) dan lahan sawah sebesar 183,804 Ha
(18,64 %) dan sisa sebesar 2,26 % dimanfaatkan untuk kuburan, lapangan olah raga, fasilitas
umum dan pemerintahan.
Tabel 2.7
Penggunaan Lahan Desa T unggilis
Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
Jenis Penggunaan Lahan
3 Cimente k 2 1 12 30 20 1 0,1
Jaringan jalan punya peran sangat penting dalam konteks pembangunan wilayah desa yaitu
untuk menghubungkan berbagai aktivitas yang terpisah secara keruangan dan keberadaannya
sangat menentukan tingkat perkembangan wilayah desa terkait dengan perkembangan ekonomi,
sosial dan budaya. Dalam konteks kehidupan masyarakat secara luas, keberadaan infrastruktur jalan
akan mempengaruhi upaya pengurangan risiko bencana, serta kondisi kesehatan lingkungan
permukiman di wilayahnya.Yang dimaksud kondisi infrastruktur jalan di Desa Tunggilis meliputi
fungsi jalan, jenis perkerasan dan tingkat aksesibilitas, termasuk juga panjang jalan dan lebar
masing-masing ruas jalan. Selengkapnya kondisi jalan termasuk permasalahan yang terkait
dengan jalan dapat dilihat pada tabel berikut ini (2.8)
Tabel 2.8
Data Kondisi Jalan Desa Tunggilis,
Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
Panjang Lebar Kondisi Jalan
Lokasi Tingkat
No. Jalan Jalan Jenis
Dusun Fungsi Jalan Aksesibilitas
(m) (m) Perkerasan
1,5 - Jalan dusun-
1 Cintamaju 5000 Tanah Sepi-sedang
2,8 desa
Jalan dusun- Tanah-batu
2 Kedungpalungpung 9000 2-3 Sepi-sedang
jalan desa belah
3 Cimentek 12000 2-3 Jalan dusun Tanah-aspal Sepi-ramai
Jalan dusun-
4 Sirungwatang 8000 3 Tanah-aspal sedang
desa
Tanah-batu-
5 Sukamaju 8750 2-3 Dusun-desa Sepi-sedang
aspal
Jaringan Drainase
Jaringan drainase pada suatu kawasan berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar kawasan
tersebut tidak tergenang, disamping itu drainase juga untuk mengalirkan aliran air hujan pada
permukaan jalan agar jalan tidak cepat rusak. Pengamatan terhadap jaringan drainase mencakup
timjauan terhadap bebertapa aspek, diantaranya berdasarkan panjang jaringan, lebar saluran,
kelasdan jenis konstruksinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Teramati
bahwa jaringan drainase yang terpanjang berada di dusun Kedung palungpung yaitu 14.700 m
(43,1%) , kemudian berikutnya yang memiliki drainase terpanjang yaitu Dusun Cimentek dengan
panjang saluran 9012 m (26,4 %) sedangkan saluran drainase yang paling pendek berada di
Dusun Sukamaju yaitu 4650 m
Tabel 2.10
Data Kondisi Drainase Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Tahun 2010
Air merupakan kebutuhan yang pokok bagi kehidupan manusia sehari-hari untuk minum,
mencuci, mandi, dsb. Kebutuhan air bersih dan air minum bagi penduduk di Desa Tunggilis
didapatkan dari sumber air bersih yang ada seperti sumur bor, mata air, sumur tradisional, telaga,
sungai.
Tabel 2.11
Data Kondisi Pengguna S umber Air Bersih Desa Tunggilis
Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis Tahun 2010
Cinta Kd. Sirung
NO Sumber Air Bersih Cimentek Sukamaju
maju Palungpung watang
1 Sumur bor (org) 1.200 500 - - 251
2 Mata air (org) 1 150 800 28 -
3 Sumur tradisional (org) - 233 - 40 45
4 Telaga (org) - - 200 - -
5 Sungai (org) - - 10 KK 30 -
Sumber : Hasil Pendataan dan Transek Tahun 2010
Jaringan Persampahan
Kondisi jaringan limbah di Desa Tunggilis masih kurang baik, sehingga berpengaruh juga
terhadap sanitasi lingkungannya. Pada umumya kondisi sanitasi llingkungan di masyarakat yang
kurang memadai disebabkan karena kurangnya kesadaran dan fasilitas pendukung untuk
memelihara dan menjaga sanitasi lingkungan.
Air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga disalurkan melalui jaringan drainase yang
ada di sekitar rumah penduduk. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi jaringan drainase yang
mengalami pendangkalan, erosi ataupun penyempitan, sehingga menyebabkan banjir serta limbah
yang dihasilkan mencemari lingkungan dan air bersih yang digunakan penduduk untuk kebutuhan
sehari-hari. Limbah yang dihasilkan rumah tangga juga dibuang ke septi tank, cubluk, sumur
resapan, dan badan air/sungai. Selain itu, limbah yang dihasilkan berasal dari industri tahu tempe,
limbah perbengkelan, peternakan, dan rumah makan. Ada juga masyarakat di Dusun Sirungwatang
yang masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan.
Pelayanan listrik maupun telepon saat ini dirasakan sangat penting termasuk juga ke
wilayah-wilayah pedesaan . Terutama layanan listrik sangat mempengaruhi kemajuan atau
perkembangan wilayah pedesaan. Cukup banyak saat ini aktivitas di desa yang bersentuhan
langsung dengan listrik, seperti penerangan, informasi terkait kegiatan pertanian, hiburan, air
bersih, pengolahan hasil pertanian,dll. Adapun yang menjadi ciri utama pelayanan sektor ini adalah
keterbatasan pelayannya, hal ini terkait dengan masih terbatasnya daya listrik yang tersedia juga
masih terbatasnya pemanfaatan sumber-sumber tenaga listrik yang ada. Sedangkan pelayanan
telepon saat ini terasa semakin berkembang, terutama setelah munculnya layanan telepon dengan
jaringan soluler, ditambah dengan beragamnya pemberi layanan fasilitas tersebut, sehingga
masyarakat desa pun mempunyai berbagai pilihan leyanan komunikasi. Kondisi layanan listrik
maupun telepon selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini (Tabel 2.13).
Tabel 2.13
Data Pelayanan Telepon dan Listrik Desa T unggilis, Kecamatan Kalipucang
Tahun 2010
No. Kondisi
Tingkat Sumber Kondisi Macam
Listrik Telepon Provider Pelayan
Daya Listrik Pelayanan Jaringan
an
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
1 dusun 1 dusun
24 jam
2 Kedungpalu Kedungpa 450 W PLN Seluler Telkomsel Baik
penuh
ngpung lungpung
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
Tri Baik
Esia Baik
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
1 dusun 1 dusun
450 W, 24 jam
4 Sirungwata Sirungwat PLN Seluler Telkomsel Baik
900 W penuh
ng ang
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
Kondisi Pemerintahan Desa
Berdasarkan letak geografis Desa Tunggilis berada di wilayah selatan Kabupaten Ciamis
yang secara administratif memilki luas wilayah 985.947 hektar, dan ketinggian wilayah sekitar
7 mdpl di daerah rendah dan 10-70 mdpl (meter diatas permukaan laut). Kondisi cuaca dan
klimatologi di Desa Tunggilis memiliki suhu rata-rata harian 35° C. Berada di wilayah administrasi
Pemerintahan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis. Secara administrasi, Desa Tunggilis
dibatasi oleh :
Gambar 2.1
P ROP IN SI : JAWA B AR AT
K AB UPAT EN : CI AM IS
K E CA M ATA N : K A LI PU CA NG
DESA : TUNGGILIS
H
A
Dusun Kd Palungpung G GAMBAR
Dusun Cimentek N
N E
A T
K A
A W
R A
A J
P
I Dusun Sukamaju I
C S Usulan Dusun
N
I
A P
S Keluarga Miskin
E O
D R
Dusun Cintamaju P Keluarga Sedang
Keluarga Kaya
Dusun Sirungwatang
DESA BANJARHARJA
Kepala Desa
Ilan Gumilar, S.H
Sekretaris Desa
Leti Nuraida
Kadus Cintamaju Kadus Kd. Palungpung Kadus Cimentek Kadus Sirungwatang Kadus Sukamaju
Ruhyat Nanang Warli S
Idi S Kaswin
DESA TUNGGILIS