Anda di halaman 1dari 1

Awas ???

Rentenir Dunia
Oleh : Aras Coy

Sorak sorai genderang pesta ditabuh oleh kaum borjuasi yang berhasil menina bobokan kita. Bravo
liberalisme kebebasanlah yang utama, sudah bukan saatnya lagi menghidupi budaya Tua yang penuh tahaful dan
tipu daya. Sembahlah tekhnologi, telah kupersembahkan pada kalian tentang mesin-mesin uap, alat-alat cetak
dan sejuta lagi yang lainnya yang akan menempatkan manusia sebagai pemilik dunia. Kini saatnya alam yang
takluk pada manusia. Pergilah berbondong-bondong ke pabrik-pabrik. Aku tak peduli apakah laki laki, anak
anak, atau perempuan. Bekerjalah tanpa berpikir apa yang sedang kau kerjakan. Kuhargai kalian atas jam-jam
kerja dan seberapa jauh kalian mampu memaksimalkan produksi, maka sangat layak kalau aku menggaji rendah
perempuan karena mereka harus hamil dan mendapat haid. Kirim produksi ke negara-negara jajahan dan yang
belum berbudaya tinggi. Keruk dan jarah sebanyak banyaknya bahan mentah dari mereka kalau perlu
gunakanlah senjata api dan pecah belahlah mereka, karena mereka pasti kalah, mereka hanya punya
pemimpin-pemimpin tolol yang jika kau sogok dengan kemewahan dan wanita, mereka bukan hanya
menjadi penurut, mereka bisa menjadi “Anjingmu”.

Lihatlah baik baik negara dunia ke 3 ini singa bagi kita (Kapitalis), sumber daya alam yang melimpah
dan kaum buruhnya dapat kita gaji rendah. Mereka (negara dunia ke 3) pasti kekurangan dana bagi sesuatu yang
paling mereka sukai “pembangunan” kita (IMF,Bank Dunia,dll) akan bantu mereka dengan meminjamkan uang,
tentu konsensi-konsensi (LOI). Pabrik pabrik akan kita dirikan sebanyak banyaknya (jangan berfikir tentang
kerusakan alam baik polusi ataupun limbah). Kita akan menguasai aset-aset produksi tanpa susah payah jangan
lupa kita (pemilik modal) adalah yang paling berkuasa. Supaya produk produk kita laku di dunia ke 3 takut
takuti mereka hanya dengan dua kata “ketinggalan Jaman” buat mereka seakan akan belum makan kalau belum
ke Mc DONALD dan seakan belum minum jika tidak COCA COLA yang diteguk . Jarahlah kekayaan mereka,
jika mereka melawan jangan takut, elit-elit poltik mereka dapat kita setor, apalagi Indonesia, elit-elit
poliknya tak punya sejarah keberania. Dengan kekuatan Tentara (Dwi Fungsi ABRI) saja mereka takut.
Mereka hanya bisa memakan RIBA politik dan bangkai rakyatnya dari gerakan Mahasiswa dan rakyat , tak lebih
kita (Mahasiswa) dalam sebuah represi derajat tinggi sampai sampai muncul NKK BKK . Syair syair bimbang
selalu terngiang merecoki pikiran-pikiran segar generasi yang dilalimi sebuah kekuasaan. Dengan mencuri-curi,
mereka mulai membangun linkar- lingak diskusi. Sedikit demi sedikit mereka merangkak sendirian bak yatim
piatu yang mencoba tetap tegar. Hormatku pada mereka, pada saatnya nanti (generasi 98) adalah hasil dari jerih
payah mereka.

Pembakaran-pembakaran jaket almamater dan aksi keluar kampus menunjukkan kesadaran “lebih” ini ,
walaupun disana sini masih terjadi perdebatan yang naif tentang gerakan moral atau gerakan politik Selamat
datang Rejim populis! Selamat datang peronisme! Ingatkah kalian pada kami (Mahasiswa).

Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarno Putri, sebuah lukisan Indonesia yang belum hilang sisa
ORBA nya (GOLKAR dan MILITER) seperti Evita Veron yang dipajang didepan rakyat Argentina dipuji tanpa
mencoba mengevaluasi yang bersujud pada kapitalisme Internasional seperti ORBA ataupun ORBA jilid ke 3
sekarang (dibawah GUSDUR dan MEGA). Lalu dimana posisi gerakan sejati ? yang pasti ditengah tengah massa
rakyat. Tetapi tidak dengan mereka ( Elit elit politik gila) dan kami akan mencoba dan terus mencoba
memberikan yang terbaik yang kami punya. Bedakan dengan Tuan, yang mengajari untuk menumpuk
keuntungan yang tidak pernah Tuan kerjakan. Memakan Roti (kekuasaan) yang tuan tidak pernah menyiapkan
tungkunya apalagi membuat adonannya .

“Jawab-jawablah TUAN SETIDAKNYA AGAR KAU MULAI ADIL DIDALAM BERPIKIR


SEHINGGA TUAN TAHU KENAPA KAMI “ MELAWAN”

LIGA MAHASISWA NASIONAL UNTUK DEMOKRASI


BENTUK DEWAN MAHASISWA, REBUT DEMOKRASI SEJATI

Anda mungkin juga menyukai