Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEGIATAN

PUSKESMAS BROMO MEDAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan Nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan
pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka program pembangunan yang
menyeluruh, terarah dan terpadu secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia termasuk di bidang kesehatan.
Menurut UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwajibkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagai mana dimaksud
dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Depkes,
2009).
Menurut Peraturan Presiden RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) bahwa dalam pengelolaan kesehatan diselenggarakan
melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya
kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan,
serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dilakukan secara
berjenjang di pusat dan daerah dengan memperhatikan otonomi daerah dan
otonomi fungsional di bidang kesehatan. Pengelolaan kesehatan tersebut
dilaksanakan melalui Sistem Kesehatan Nasional.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 1
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

setinggi-tingginya.
Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota Medan, Dinas
Kesehatan Kota Medan merencanakan suatu visi “Menjadi Kota yang Sehat
dalam Kemandirian dan Humanis” dengan misi melaksanakan pelayanan
kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu, menumbuhkembangkan
kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan dalam pembangunan kesehatan, melaksanakan penanggulangan
masalah kesehatan dan penyehatan lingkungan, meningkatkan manajemen dan
informasi kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan pemuki

man, industri dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana pendidikan,


pariwisata dan sarana umum yang sehat, terwujudnya masyarakat yang mampu
melakukan upaya kesehatan yang paripurna, meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia kesehatan, terjadinya sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan, meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah
diakses oleh masyarakat, dan terpenuhinya pembiayaan operasional dinas
kesehatan.
Salah satu suksesnya pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yaitu puskesmas yang berada dalam wilayah
Kota Medan. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu unit
pelaksana pembangunan kesehatan kecamatan dan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang
mempengaruhi kualitas dan produktivitas sumber daya manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejati.
Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi Puskesmas sendiri sebagai
pusat pembangunan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 2
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

pelayanan kesehatan tingkat I, Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung


jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan dalam upaya baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh
karena itu, dalam rangka membentuk petugas kesehatan yang tidak hanya piawai
dalam bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan
promotif.
Fakultas Kedokteran Universitas Batam menyelenggarakan Kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Dinas Kesehatan Kota Medan yang
kemudian memberi pembekalan bagi peserta KKS untuk melakukan kegiatan
KKS di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai.

1.2. Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umum (profil) dari Puskesmas Bromo,
menggambarkan program-program kegiatan di Puskesmas Bromo Kecamatan
Medan Denai sesuai dengan prioritas program yang ada serta
mengidentifikasi kegiatan tersebut
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Melaporkan hasil pencapaian program wajib dan pengembangan
Puskesmas (khususnya Puskesmas Bromo Kecamatan Medan
Denai).
b. Melaporkan sejauh mana program tersebut telah dijalankan
berdasarkan standar pelayanan puskesmas melalui data-data yang
tersedia di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai.
c. Mengetahui kendala yang dijumpai dalam melaksanakan program
tersebut, melakukan analisis data berdasarkan dokumen
rekapitulasi data di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 3
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

d. Mengetahui masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah kerja


Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai, khususnya mengenai
pembinaan KIA dan Hipertensi.
e. Menilai sejauh mana kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Puskesmas Bromo
Kecamatan Medan Denai.

1.3. Prosedur Kerja


Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Bromo
Kecamatan Medan Denai meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja


Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai.
b. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan
administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas Bromo Kecamatan
Medan Denai melalui:
1) Mencatat data dari laporan yang ada di Puskesmas
2) Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf
administrasi Puskesmas
c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan dengan jumlah peserta KKS sebanyak 9 orang
yang dilaksanakan mulai dari tanggal 25 November 2019 s/d 07
Desember 2019 di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai.
d. Melakukan penyuluhan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 4
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.4. Puskesmas

2.4.1 Pengertian Puskesmas

Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Masyarakat, Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Yang dimaksud dengan :
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah-pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta


mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan


yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 5
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

penyakit, pengurangan penderitaan akibat dan memulihkan


kesehatan perseorangan.

4. Pelayanan Kesehatan

Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,


mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam satu sistem.

5. Tenaga Kesehatan

Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta


memilki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
2.4.2 Tujuan Puskesmas

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas


bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan dan kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

3. Hidup dalam lingkungan yang sehat

4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat
2.4.3 Fungsi Puskesmas

Sesuai dengan Sistem kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi sebagai
berikut:
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 6
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu


menggerakkan (motivator, fasilitator) dan turut serta memantau
pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan agar
dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh
kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap
pembangunan yang dilaksanakan setidaknya mendatangkan dampak
positif terhadap kesehatan. Keberhasilan dapat diukur dari Indeks
Potensi Tatanan Sehat (IPTS) Indikatornya adalah :
a. Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat

b. Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat

c. Berapa tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi


sehat
Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk sekolah:

a. Tersedianya air bersih

b. Tersedianya jamban yang saniter

c. Adanya larangan merokok

d. Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja


(PMR) untuk SLTP.

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang


bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan
potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari intansi lintas

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 7
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan tokoh


masyarakat.
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar tanpa atau bantuan pihak lain.
Indikator fungsi pemberdayaan masyarakat, yaitu:
a. Tumbuh-kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
b. Tumbuh dan berkembangnya LSM di bidang kesehatan.

c. Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli


Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun
Puskesmas)

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama

Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang


diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik,
komprehensif/rnenyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat
pokok (basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian
besar masyarakat serta, mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat
pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patient
service).

Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 8
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang


wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu,
terjangkau, adil dan merata.

Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:

a. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan


pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan
kelompok masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan
bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar
gedung di wilayah kerja puskesmas.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan
kelompok masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan
bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar
gedung di wilayah kerja puskesmas.
c. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan
keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan.
Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat
dipertimbangkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat
inap sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Puskesmas dapat
melakukan cara-cara sebagai berikut :
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan
kegiatan dalam rangka menunjang dirinya sendiri.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 9
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

b. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana


menggali serta menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.

c. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan


rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan.
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam


melaksanakan program kerja Puskesmas.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu
dan berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh, yaitu pelayanan kesehatan
yang meliputi :
1. Kuratif (pengobatan)

2. Preventif (pencegahan)

3. Promotif (peningkatan kesehatan)

4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Semua jenis pelayanan ini ditujukan kepada semua jenis,


golongan umur dan dimulai sejak dimulainya pembuahan dalam
kandungan hingga tutup usia.
Pelayanan Kesehatan Terpadu (terintegrasi)
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 10
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Sebelum adanya pelayanan kesehatan terpadu ini, masing-


masing organisasi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
melakukan usaha-usaha kesehatannya secara terpisah dan bekerja
sendiri-sendiri. Mereka langsung melaporkan hasil kegiatannya
kepada KaDinKes sehingga mereka saling tidak mengenal program
apa yang akan dijalankan untuk kemajuan kesehatan di masyarakat.

Dengan adanya peningkatan sistem pelayanan kesehatan melalui


Puskesmas, maka kegiatan-kegiatan pokok ini dilakukan bersama
dibawah satu koordinasi dan satu program. Berbagai jenis kegiatan
pokok Puskesmas dilakukan secara kerja sama, begitu pula rencana
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan pengendalian serta
evaluasi kegiatan dilakukan bersama di bawah satu administrator
dan satu pimpinan.
Sebagai sarana untuk mempermudah Puskesmas dalam
melakukan tugasnya, maka Puskesmas ditunjang dengan unit
kegiatan yang lebih sederhana dalam bentuk:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu)

Puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan


yang sederhana dan berfungsi menunjang sertamembantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam
masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga
dan sarana yang tersedia. Dalam Pelita V, wilayah kerja Puskesmas
pembantu diperkirakan meliputi 2-3 desa, dengan sasaran penduduk
antara 2500 orang (di luar Jawa–Bali) hingga 10.000 orang (di
perkotaan Jawa– Bali). Puskesmas pembantu merupakan bagian
integral dari Puskesmas, dengan kata lain Puskesmas juga meliputi
Puskesmas pembantu yang ada di wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 11
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Tugas pokok Puskesmas pembantu adalah menyelenggarakan


sebagian program kegiatan Puskesmas sesuai dengan kompetensi
tenaga dan sumber daya lain yang tersedia.

2. Puskesmas keliling (Pusling)

Adalah merupakan tim pelayanan kesehatan Puskesmas


keliling, terdiri dari tenaga yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor/roda 4/perhau bermotor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi yang berasal dari Puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi untuk menunjang dan membantu kegiatan pelaksanaan
program Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau
atau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana kesehatan.
Kegiatan Puskesmas keliling adalah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di


daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas pembantu, 4 hari dalam
seminggu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kasus luar biasa

c. Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat

d. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan alat audio


visual.

3. Bidan yang bertugas di desa

Bidan desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa dalam


rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
Puskesmas, bidan desa mempunyai wilayah kerja 1-2 desa dengan
jumlah penduduk rata-rata 3000 orang/desa, dan bertanggung jawab

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 12
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

kepada kepala Puskesmas.


Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta
masyarakat dalam Posyandu dan pembinaan kelompok
persepuluhan, membina kelompok kader dasa wisma, membantu
persalinan di rumah-rumah, mengadakan rujukan. Di samping
memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan
persalinan di rumah. Selain itu sebagai tugas khusus, bidan desa
bertanggung jawab atas program Kesehatan Ibu dan Anak serta
program Keluarga Berencana di wilayah kerjanya.

4. Puskesmas rawat inap

Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas dengan fasilitas tempat


perawatan dan ruang tambahan untuk menolong penderita gawat
darurat baik berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan
sementara. Fungsinya sebagai ”Pusat Rujukan Antara” yang
melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke Rumah
Sakit.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Puskesmas rawat inap adalah
sebagai berikut:
a. Puskesmas harus terletak kira-kira 20 km dari RS

b. Mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dari puskesmas


sekitarnya

c. Dipimpin oleh seorang dokter disertai tenaga kesehatan


yang memadai
d. Jumlah kunjungan minimal 100 orang per hari

e. Penduduk wilayah puskesmas & penduduk 3 puskesmas


sekitarnya minimal 20.000 per puskesmas
f. Pemda bersedia menyediakan anggaran rutin
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 13
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

yang mencukupi.

1. Melakukan tindakan operatif terbatas pada kasus – kasus:

a. Kecelakaan lalu lintas

b. Persalinan penyulit

c. Penyakit gawat darurat

2. Merawat sementara atau melakukan observasi diagnostik dengan


rata-rata hari perawatan 3 hari atau maksimal 7 hari
3. Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan
pengiriman penderita ke RS
4. Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan resti (risiko
tinggi) dan persalinan dengan penyulit
5. Melakukan MOP atau MOW (MOP = Metode Operasi pada Pria,
MOW = Metode Operasi pada Wanita )

1.5. Visi dan Misi Puskesmas

2.5.1 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas adalah tercapainya


Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Kecamatan sehat merupakan
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam
lingkungan sehat dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kelompok indikator pencapaian Kecamatan sehat yang dipantau
tahunan atau lima tahunan yang terdiri dari :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 14
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

1. Indikator lingkungan meliputi:

a. Ketersediaan air bersih dan jamban

Sarana pembuangan air besar dibedakan menjadi empat macam,


yaitu memakai jamban leher angsa, jamban plengsengan, jamban
cemplung dan tidak memakai jamban.
b. Keadaan tempat pembuangan sampah dan limbah

c. Keadaan sanitasi tempat-tempat umum (TTU) Tempat–tempat


umum merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang dan
dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU
meliputi hotel, terminal, bioskop, pasar dan lain-lain. Sedangkan
TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas
ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki
pencahayaan ruang yang sesuai.

2. Indikator perilaku masyarakat meliputi:

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lima tatanan.

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau


menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga dan kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan edukasi untuk meningkatkan penetahuan, sikap dan perilaku
sehingga membantu masyarakat dalam mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri., dalam tatanan rumah tangga, agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Upaya yang dilakukan melalui pendekatan
pimpinann (advokasi), bina suasana (social support), dan pemberdayaan
masyarakat (empowerment).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 15
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

3. Indikator pelayanan kesehatan, meliputi:

a. KEP balita

b. Insidens penyakit diare

c. Insidens penyakit TBC

d. Insidens penyakit ISPA pada balita

e. Risiko tinggi pada ibu hamil

Kelompok Indikator pelaksanaan fungsi Puskesmas yang dipantau


bulanan atau tahunan yang terdiri dari:

1. Indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan:

a. Tatanan sekolah

b. Tatanan tempat kerja

c. Tatanan tempat-tempat umum

d. Tatanan institusi kesehatan

Ukuran penilaian tatanan yang dimaksud adalah perilaku dan


keadaan lingkungan fisik.

1. Indikator pemberdayaan masyarakat dan keluarga

a. Tumbuh kembangnya upaya kesehatan berbasis masyarakat


(UKBM)
b. Tumbuh dan berkembangnya lembaga swadaya masyarakat (LSM)
yang bergerak di bidang kesehatan
c. Tumbuh dan fungsi Badan Penyantun Puskesmas (BPP)

d. Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehat

2. Indikator pelayanan kesehatan tingkat pertama

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 16
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

a. Kualitas pelayanan

b. Cakupan program kegiatan

Selanjutnya Dinas Kesehatan kabupaten/kota bersama dengan


Puskesmas menguraikan indikator diatas lebih operasional sesuai
dengan pelaksanaan kegiatan fungsi Puskesmas dengan pertimbangan
keadaan kesehatan di kabupaten/kota khususnya di daerah wilayah kerja
Puskesmas.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang
pusat kesehatan masyarakat Bab III pasal 3 ayat 1. Prinsip
Penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
1. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pertanggung Jawaban

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

3. Kemandirian Masyarakat

Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat.

4. Pemerataan

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat


diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya
dan kepercayaan.

5. Teknologi Tepat Guna

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 17
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan


memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.

6. Keterpaduan dan Kesinambungan

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan


penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.

2.5.2 Misi Puskesmas

Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan


melalui Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya Puskesmas sebagai
pusat pengembangan kesehatan (Centre for Health Development) di wilayah
kerja tertentu (biasanya di tingkat Kecamatan). Upaya pengembangannya
dapat dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan
tingkat kemajuan transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan
staf, peningkatan rujukan, peningkatan manajemen organisasi, dan
peningkatan peran serta masyarakat.
Penjabaran misi Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan
dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti:

1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa


dengan membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu,
Pos Kesehatan, Posyandu dan penempatan bidan di desa yang
mengelola sebuah polindes (poliklinik persalinan desa).

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan


kesehatan di Puskesmas dapat diwujudkan, baik dengan
meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf Puskesmas

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 18
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupuun


dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan obat-
obatan yang perlu tersedia di Puskesmas. Ada dua aspek mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas yang perlu dibedakan yaitu
quality of care dan quality of services. Keduanya saling terkait.
Quality of care lebih banyak menyatu aspek profesi dan
penanganannya menjadi tanggung jawab ikatan profesi. Yang
termasuk Quality of services lebih banyak terkait dengan kualitas
dan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan termasuk manajemen
program pelayanan kesehatan (management support system).

3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan


masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan
pada analisis epidemiologi penyakit yang berkembang di wilayak
kerja Puskesmas. Tetapi model perencanaan obat dengan
menggunakan pendekatan epidemiologi penyakit masih sulit
dilaksanakan di Puskesmas karena adanya format baku sistem
pengadaan dan distribusi obat melalui sistem Inpres sehingga
mekanisme perencanaan dari bawah sukar berkembang.

4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat


dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat
desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat terlaksana bila
pembangunan sektor lain di tingkat Kecamatan juga mendukung
yaitu tersedianya fasilitas transportasi yang lebih memadai dan
peningkatan pendapatan keluarga. Kegagalan tugas pokjanal
(kelompok kerja fungsional) menunjang pelaksanaan program
pelayanan terpadu adalah salah satu contoh masih lemahnya
koordinasi dan kerjasama lintas sektoral di tingkat Kecamatan
sehingga pelaksanaan rujukan program secara sektoral di tingkat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 19
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Kecamatan juga terhambat.

5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan


Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Prinsip kerja PKMD adalah
berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka menolong diri
mereka sendiri. Kegiatannya perlu dilakukan secara gotong-royong
dan swadaya sehingga masyarakat mampu mencapai mutu hidup
yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan masyarakat tersebut
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional pada
umumnya dan pembangunan desa khususnya. Pengembangan
program PKMD seharusnya mendapat dukungan melalui
peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral. Ini berarti
kegiatan PKMD harus dikembangkan oleh masyarakat sendiri dan
pembinaannya dilakukan tidak saja oleh Puskesmas tetapi
bekerjasama dengan sektor-sektor lain yang terkait di tingkat
Kecamatan. Lahirnya konsep PKMD di Indonesia merupakan
jawaban atas rekomendasi WHO di Alma Ata (1978) untuk
menerapkan tema pembangunan kesehatan untuk seluruh masyarakat
tahun 2000 (Health for all by the year 2000).

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa misi Puskesmas hanya


mencakup 4 hal, yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan


kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 20
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

1.6. Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

Pada penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan


pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaran puskesmas secara terpadu.

2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas


Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada empat azas pokok
yakni:

1. Azas pertanggung-jawaban wilayah

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus


melaksanakan azas pertanggung-jawaban wilayah. Artinya, Puskesmas
harus bertanggung jawab atas semua masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah kerjanya.

Karena adanya azas yang seperti ini, maka program kerja


Puskesmas tidak dilaksanakan secara pasif saja, dalam arti hanya
sekedar menanti kunjungan masyarakat ke Puskesmas, melainkan harus
secara aktif memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan
masyarakat.
Lebih dari pada itu, karena Puskesmas harus bertanggungjawab
atas semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya, maka
banyak dilakukan berbagai program pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
masyarakat.
2. Azas peran serta masyarakat
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus
melaksanakan azas peran serta masyarakat. Artinya, berupaya
melibatkan Bentuk peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan
banyak masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja tersebut.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 21
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

Di Indonesia dikenal dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).


3. Azas Keterpaduan

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus


melaksanakan azas keterpaduan. Artinya, berupaya memadukan
kegiatan tersebut bukan saja dengan program kesehatan lain (lintas
program), tetapi juga dengan program dari sektor lain lintas sektoral).
Dengan dilaksanakannya azas keterpaduan ini, berbagai manfaat
akan dapat diperoleh. Bagi Puskesmas dapat menghemat sumber daya,
sedangkan bagi masyarakat, lebih mudah memperoleh pelayanan
kesehatan.
4. Azas Rujukan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus
melaksanakan azas rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani
suatu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan yang
lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur rujukannya adalah
Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalur
rujukannya adalah pelbagai ”kantor” kesehatan.

2.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas. Upaya kesehatan wajib
tersebut adalah :
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 22
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


f. Upaya pengobatan
g. Upaya pencatatan dan pelaporan
Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas,
yang dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah
ada yakni:
a. Upaya kesehatan sekolah
b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
c. Upaya kesehatan kerja
d. Upaya kesehatan gigi dan mulut
e. Upaya kesehatan jiwa
f. Upaya kesehatan mata
g. Upaya kesehatan usia lanjut
h. Upaya pembinaan pengobatan
i. Laboratorium sederhana

1.7. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas

2.7.1 Kedudukan Puskesmas


Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan
Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem
Pemerintah Daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah


sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 23
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota


adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian
tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah


sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan


kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga msyarakat dan
swasta seperti : praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik bidan,
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas
diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai
upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
seperti: Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan
puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.7.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas


KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 24
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

masing- masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas


di suatu Kabupaten /Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan
daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
Puskesmas sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala


Puskesmas dalam pengelolaan:

1) Data dan informasi

2) Perencanaan dan penilaian

3) Keuangan

4) Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas

1) Upaya kesehatan masyarakat, termasuk


pembinaan terhadap UKMB
2) Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan

1) Unit Puskesmas Pembantu


2) Unit Puskesmas Keliling
3) Unit Bidan di Desa/Komunitas.
2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas


disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut di
persyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 25
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan


kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggung jawab tersebut
dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala
puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV. Apabila tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon IV tidak tersedia,
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan sesuai dengan kriteria
Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.7.3 Tata Kerja Puskesmas


1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota. Dengan demikian, secara teknis dari administratif,
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada Puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 26
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. Contohnya seperti
Posyandu, Poskeskel, dll.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit
(Kabupaten/Kota) dan berbagai Balai Kesehatan Masyarakat (Balai
Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah


menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 27
LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS BROMO MEDAN

dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang


optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus –
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di
tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kecamatan tersebut mendapat dukungan
dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat Kecamatan berdampak
positif terhadap kesehatan.–

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan
aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti
tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan,
serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
25 NOVEMBER 2019 – 12 DESEMBER 2019 28

Anda mungkin juga menyukai