membedakan manusia dengan hewan. Ketika berhadapan dengan alam, hewan bisa langsung menggunakan alam secara langsung dan hanya menggunakan alam sejauh memenuhi naluri biologisnya. Manusia berbeda. Ketika berhadapan dengan alam, manusia bisa langsung menggunakan alam tersebut (misalnya memetik buah dan langsung memakan) namun juga manusia mengolah alam tersebut melalui kerja sebelum digunakan. Sering, manusia menggunakan alam tersebut di luar naluri biologis untuk makan (misalnya membuat patung sebagai karya seni). Inilah kekhasan manusia. Melalui pekerjaan, manusia mengubah alam (raw materials) (dengan kreativitasnya, tenaganya, idenya= labor power) menjadi produk (product)yang lebih bernilai (more valuable). Itu bisa dirumuskan:
Product = Raw Materials + Labor
Power Melalui kerja, manusia menghasilkan produk yang bernilai lebih dari alam/bahan mentah sebelumnya. Unsur apa yang membuat bahan mentah/alam menjadi lebih bernilai?
Labor Power: kreativitas,
ide, tenaga Labor power ini membuat apa yang biasa-biasa saja menjadi semakin bernilai/more valuable. Ketika bahan mentah/alam telah diubah menjadi produk tertentu, produk tersebut memiliki nilai yang lebih ekonomis/lebih tinggi dari bahan asalnya. Siapakah yang harusnya berhak atas keuntungan ekonomis pada produk tersebut ketika dijual? Logisnya tentu orang yang menghasilkan produk tersebut/orang yang bekerja Dalam kenyataan, ketika hendak mengubah bahan mentah/alam menjadi produk, ada kendala tertentu. Kendala itu adalah orang tidak memiliki alat/mesin/modal yang cukup untuk menghasilkan produk. Apa solusinya? Solusinya adalah dia bekerja pada orang lain yang memiliki modal/alat kerja/mesin tersebut. Apa masalah selesai? Ketika dia bekerja pada orang lain, ia memang menghasilkan produk tertentu namun nilai lebih dari produk tersebut tidak dia nikmati sendiri. Dia bahkan hanya menikmati sedikit nilai lebih yang dia hasilkan dalam produknya setekah dijual dan sebagian besar nilai lebih lain masuk ke kantong orang yang memiliki modal/alat/mesin tersebut Orang yang bekerja tersebut akhirnya kehilangan kontrol atas produknya. Ia bekerja namun sedikit menikmati hasil, sedangkan pemilik modal mungkin cuma sedikit bekerja namun menikmati nilai lebih produk lebih banyak. Selain itu, jam kerja, jumlah produk, kualitas produk, serta seluruh aturan kerja ditentukan oleh pemilik modal. Inilah awal dari keterasingan/Alienasi