PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas akan menyebabkan terjadinya perubahan - perubahan pada
organ reproduksi. Begitupun halnya dengan kondisi kejiwaan ( psikologis ) ibu
juga mengalami perubahan. Dari yang semula belum memiliki anak, kemudian
lahirlah seorang bayi mungil nan lucu yang kini mendampingi ibu. Menjadi orang
tua merupakan suatu krisis tersendiri dan ibu harus mampu melewati masa
transisi. Secara psikologi, seorang ibu akan mengalami akan mengalami gejala -
gejala psikiatrik setelah melahirkan. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh oleh
seorang wanita dalam dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu
pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah melahirkan baik dari segi fisik
maupun fisik. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi
ada sebagian lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan – gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindrom yang oleh
yang oleh para peneliti dan klinisi disebut Depresi Post Partum.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang di maksud masa nifas?
2. Apa saja klasifikasi masa nifas ?
3. Apa saja perubahan psikologis pada masa nifas ?
4. Pada hari apa saja kunjungan pada masa nifas ?
5. Bagaimana Peran Dan Tanggung Jawab Bidan dalam masa nifas ?
6. Apa yang dimaksud Psikosa Post Partum ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masa nifas
2. Mengetahui klasifikasi masa nifas
3. Mengetahui perubahan psikologis pada masa nifas
TINJAUAN PUSTAKA
10 | A s u h a n K e b i d a n a n K e g a w a t d a r u r a t a n
membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang
berlebihan.
d. Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan
mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu.
Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang
dipercaya ataupun orang yang terdekat.
e. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan
dan pospartum sangat penting, yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu
berada disamping ibu setiap ada kesulitan.
f. Persiapan diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas
hamil, baca buku-buku yang dibutuhkan.
g. Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu
melupakan golakan perasaan yang terjadi selama periode pospartum.
Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan memasak atau
membersihkan rumah.
h. Dukungan emosional
Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan
sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau stress. Ceritakan pada
mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa lebih
baik dari setelahnya.
12. Penatalaksanaan
Postpartum kejiwaan dianggap menjadi darurat kesehatan mental. Oleh
karena itu memerlukan perhatian segera. Hal ini dikarenkan wanita yang
menderita penyakit kejiwaan tidak selalu mampu atau bersedia untuk
berbicara dengan seseorang tentang disorder-nya, mereka kadang-kadang
membutuhkan pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk membantu
mereka mendapatkan penanganan medis yang mereka butuhkan. Kondisi ini
biasanya diatasi dengan pemberian obat, biasanya obat antipsikosis dan
terkadang obat antidepresan dan/ atau antiansietas.
11 | A s u h a n K e b i d a n a n K e g a w a t d a r u r a t a n
Banyak wanita yang juga dapat merasakan manfaat dari konseling dan
dukungan psikologis kelompok. Dengan perawatan dengan baik, sebagian
besar perempuan dapat pilih dari kekacauan.
Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga
hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta
memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.
Saran kepada penderita untuk:
a. Beristirahat cukup
b. Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
c. Bergabung dengan orang-orang yang baru
d. Bersikap fleksible
e. Berbagi cerita dengan orang terdekat
f. Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
13. Tatalaksana juga dapat berupa :
Penilaian psikiatrik (termasuk risiko bunuh diri dan risiko terhadap bayi).
Perawatan di unit psikiatri (jika mungkin ke unit spesialis ibu dan bayi). Obat
antidepresan oral, neuroleptika (gunakan secara hati – hati jika menyusui).
a. Pengobatan
Jika diperkirakan menimbulkan ancaman bagi diri sendiri atau orang
lain :
1) Dirawat di rumah sakit.
2) Obat-obatan : anti psikotik, antidepressan
14. Komplikasi
a. Bunuh diri
b. Penelantaran anak
c. Pengasuhan yang tidak sesuai
d. Berpikir untuk menyakiti
e. Pembunuhan bayi
BAB III
12 | A s u h a n K e b i d a n a n K e g a w a t d a r u r a t a n
PENUTUP
A. Simpulan
Psikosa pospartum merupakan gangguan jiwa yang berat yang ditandai
dengan waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan ( sense of reality ) yang
terjadi kira-kira 6 minggu pasca persalinan. Merupakan gangguan jiwa yang
serius, yang timbul akibat penyebab organik maupun emosional ( fungsional )
dan menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional,
mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan tindakan sesuai kenyataan
itu, sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat
terganggu.
Psikosa postpartum adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan.Psikosa terbagi dalam dua golongan besar,
yaitu :
1. Psikosa fungsional
Merupakan gangguan psikologis yang faktor penyebabnya terletak pada
aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat
keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau pengalaman yang
terjadi dalam kehidupan seseorang.
2. Psikosa organik
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas
sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang
dalam jiwa seseorang.
B. Saran
13 | A s u h a n K e b i d a n a n K e g a w a t d a r u r a t a n