Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
MASALAH YANG TERJADI JIKA IBU TIDAK
MENYUSUI BAYI DENGAN BENAR

Oleh :
Dinda Purnama Oktaviana
P2.06.24.1.16.004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tujuan : Persiapan Masa Laktasi pada Ibu hamil


Pokok Bahasan : Ketidaktahuan Ibu mengenai masalah yang akan dialami jika
teknik menyusui tidak benar
Sub Pokok Bahasan : Masalah Yang Terjadi Jika Ibu Tidak Menyusui Bayi Dengan
Benar
Sasaran : 5 Responden Ibu Hamil Trimester III
Waktu : 20 menit
Tanggal : 30 Maret 2019
Tempat : PMB

I. LATAR BELAKANG
Payudara mempunyai posisi yang sangat penting dalam proses menyusui. Sejak
hamil, payudara memposisikan dirinya dengan berbagai perangkat yang
membuatnya siap untuk menyalurkan ASI dari gudang ke bayi melalui puting.
Meskipun bentuk, warna, ukuran setiap wanita belum tentu sama, tapi mekanisme
kerja ASI setiap wanita tidak berbeda. Karenanya, setiap payudara berhak dirawat
dengan baik.

II. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu mampu mengetahui Masalah Yang
Terjadi Jika Ibu Tidak Menyusui Bayi Dengan Benar

III. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )


Setelah diberi penyuluhan selama 20 menit, diharapkan ibu dapat :
1. Mengetahui Masalah Yang Terjadi Jika Ibu Tidak Menyusui Bayi Dengan
Benar.
2. Mengetahui cara menangani masalah-masalah tersebut

IV. Materi Penyuluhan


1. Masalah Yang Terjadi Jika Ibu Tidak Menyusui Bayi Dengan Benar.
2. Cara menangani masalah-masalah yang dialami

V. Kegiatan Pembelajaran
Metode : Ceramah

NO Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1 Pembukaan :
- Memberi Salam - Menjawab Salam 1 menit
- Menjelaskan tujuan
2 Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara - Menyimak dan
10 menit
berurutan dan teratur memperhatikan

Materi : - Menyimak dan


a. Masalah Yang Terjadi Jika Ibu Tidak
mempraktekkan
Menyusui Bayi Dengan Benar.
b. Cara menangani masalah-masalah
yang dialami

3 Evaluasi :
- Memberikan pertanyaan mengenai - tanya jawab
materi yang telah disampaikan
8 menit
1- Memberikan pujian atas tanggapan dan
pertanyaan kepada ibu hamil mengenai
topik penyuluhan
4 Penutup :
- Mengucapkan terima kasih dan -Menjawab salam 1 menit
mengucapkan salam

VI. Media dan Sumber


- Media : Leaflet dan buku KIA
- Sumber :
1. Buku KIA
2. Arief, Weni Kristiyanasari, 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika
3. Prasetyono, D.S. 2009. ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatan-
kemanfaatannya. Diva Press. Yogyakarta
MATERI PENYULUHAN
Masalah Yang Terjadi Jika Ibu Tidak Menyusui Bayi Dengan Benar
Payudara mempunyai posisi yang sangat penting dalam proses menyusui. Sejak

hamil, payudara memposisikan dirinya dengan berbagai perangkat yang membuatnya

siap untuk menyalurkan ASI dari gudang ke bayi melalui puting. Meskipun bentuk,

warna, ukuran setiap wanita belum tentu sama, tapi mekanisme kerja ASI setiap wanita

tidak berbeda. Karenanya, setiap payudara berhak dirawat dengan baik. Ketika ibu

menyusui bayinya, ibu akan mengalami masalah-masalah tertentu diantaranya ialah:


a. Kelainan Bentuk Puting
Kelainan bentuk puting banyak dijumpai pada ibu menyusui. Penyebabnya

sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Mungkin juga bawaan dari bentuk

payudara sejak lahir. Bentuk puting susu datar dan tenggelam akan menyulitkan

bayi menyusu.
b. Puting susu nyeri
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini

akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu

benar, perasaan nyeri akan segera hilang.


Cara menangani:
1) Pastikan posisi menyusui sudah benar.
2) Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit, guna membantu

mengurangi sakit pada puting susu sakit.


3) Segeralah setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting susu dan

biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering.

(Kristiyanasari, 2009)

c. Puting susu lecet


Kerap terjadi pada ibu menyusui. Penyebabnya tak lain karena teknik

menyusui yang salah. Anak bukannya menghisap sampai areola mammae, tapi

hanya di bagian puting. Akibatnya puting jadi mudah lecet. Bisa juga karena

kesalahan teknik melepaskan puting dari mulut bayi usai menyusui. Yang sering

terjadi, ibu melepas puting dari mulut bayi dengan menarik puting itu.jika mulut
bayi masih kuat tertanam di puting ibu, tarikan itu membuat puting jadi sakit dan

lecet.
Terkadang, puting payudara ibu terasa perih karena lecet. Untuk mengatasi

hal ini, ibu bisa melakukan berbagai tindakan berikut:


1) Ibu mulai menyusui bayi menggunakan puting payudara yang tidak lecet.
2) Ibu menyusui bayi sebelum ia merasa lapar.
3) Ibu tidak membersihkan puting payudara menggunakan sabun atau alkohol.
4) Ibu menyusui bayi dengan posisi yang tepat.
5) Ibu berupaya agar bayi mengisap puting payudara hingga areola.
6) Ibu melepas mulut bayi dari puting payudara secara perlahan.
7) Mengajarkan pada ibu cara melepas isapan bayi: jari kelingking dimasukkan

ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu ditekan kebawah.


8) Ibu mengeluarkan sedikit ASI untuk dioleskan pada puting payudara setelah

menyusui bayi.
9) Ibu membiarkan puting payudara mengering terlebih dahulu sebelum

mengenakan bra.
10) Bila puting susu yang lecet tidak sembuh dalam seminggu, hendaknya ibu

berkonsultasi dengan dokter (Prasetyono, 2009).


d. Payudara bengkak
Penyebabnya tak lain karena pengeluaran ASI yang tidak lancar. Biasanya

karena bayi tak cukup sering menyusu atau bayi malas menyusu sehingga ASI

bertumpuk di payudara ibu dan mengakibatkan bengkak. Pembengkakan tidak

selalu terjadi pada kedua belah payudara. Bisa saja hanya pada salah satunya.
Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan

nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI

mulai di produksi dalam jumlah banyak.


Penyebab bengkak:
1) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu salah.
2) Produksi ASI berlebihan.
3) Terlambat menyusui.
4) Pengeluaran ASI yang jarang.
5) Waktu menyusui yang terbatas

Perbedaan payudara penuh dengan payudara bengkak adalah:


1) Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas dan keras. Bila diperiksa

ASI keluar, dan tidak ada demam.


2) Payudara bengkak: payudara oedema, sakit, puting susu kencang, kulit

mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/diisap ASI tidak keluar.

Badan biasa demam setelah 24 jam.

Untuk mencegah maka diperlukan: menyusui dini, perlekatan yang baik,

menyusui “on demand”. Bayi harus sering lebih disusui. Apabila terlalu tegang,

atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu, agar

ketegangan menurun (Kristiyanasari, 2009).

Boleh jadi, payudara ibu bengkak dan puting payudaranya terasa nyeri. Untuk

mengatasi keadaan ini, ibu dapat menerapkan cara-cara berikut:

1) Ibu jangan berhenti menyusui bayi


2) Ibu mengeluarkan ASI dengan cara manual atau menggunakan pompa susu
3) Ibu mengompres bagian puting yang terasa nyeri menggunakan air hangat

untuk mengurangi rasa sakit


4) Ibu memeriksakan payudaranya guna mengetahui adanya kemungkinan

timbulnya suatu penyakit


5) Ibu melakukan relaksasi mulai dari puting payudara kearah pangkal payudara

(Prasetyono, 2009).
e. Mastitis atau Abses payudara. Mastitis adalah peradangan pada payudara.

Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu

tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump), dan diluarnya kulit

menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah

persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan ini

disebabkan kurangnya ASI diisap/dikeluarkan atau penghisapan yang tak efektif.

Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari atau karena baju/BH.
Ciri-ciri payudara yang terkena infeksi adalah payudara membengkak, merah,

dan terasa nyeri. Mastitis biasanya merupakan kelanjutan dari payudara yang
membengkak dan tersumbat lokal yang tidak ditangani tuntas. Jadi, bengkak dulu

atau ada benjolan dulu, baru terjadi mastitis


Tindakan yang dapat dilakukan:
1) Kompres hangat/panas pemijatan.
2) Rangsang oksitosin, dimulai pada payudara yang tidak sakit yaitu stimulasi

puting susu, pijat leher punggung dan lain-lain.


3) Pemberian antibiotik : flucloxacilin atau erythromycin selama 7-10 hari.
4) Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat untuk penghilang rasa nyeri.
5) Kalau terjadi abses sebaiknya tidak disusukan karena mungkin perlu tindakan

bedah (Kristiyanasari, 2009).

Anda mungkin juga menyukai