0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan4 halaman
Aninda salah paham mengira sahabatnya Eki adalah ODP Covid-19 setelah bertemu di puskesmas. Hal ini membuat Eki marah dan memutuskan komunikasi. Setelah berdiskusi dengan Wilfa dan mengingat kembali peristiwa di puskesmas, Aninda menyadari kesalahpahamannya. Dia meminta maaf kepada Eki dan menjelaskan kejadian sebenarnya. Mereka akhirnya berbaikan dan tertawa bersama.
Aninda salah paham mengira sahabatnya Eki adalah ODP Covid-19 setelah bertemu di puskesmas. Hal ini membuat Eki marah dan memutuskan komunikasi. Setelah berdiskusi dengan Wilfa dan mengingat kembali peristiwa di puskesmas, Aninda menyadari kesalahpahamannya. Dia meminta maaf kepada Eki dan menjelaskan kejadian sebenarnya. Mereka akhirnya berbaikan dan tertawa bersama.
Aninda salah paham mengira sahabatnya Eki adalah ODP Covid-19 setelah bertemu di puskesmas. Hal ini membuat Eki marah dan memutuskan komunikasi. Setelah berdiskusi dengan Wilfa dan mengingat kembali peristiwa di puskesmas, Aninda menyadari kesalahpahamannya. Dia meminta maaf kepada Eki dan menjelaskan kejadian sebenarnya. Mereka akhirnya berbaikan dan tertawa bersama.
Suatu hari ada seorang perempuan yang memang sedang tidak
enak badan. Dan dia mencoba untuk menanyakan kepada teamnnya harus apa dia untuk berusaha meredakan sakitnya. (Aninda menelpon Wilfa dengan suara terbatuk batuk) Aninda:”Wil.. aku mau curhat sedikit nih.” Wilfa: “ kenapa nih kamu telpon aku hehehe. Mau bahas cowo lagi ya” Aninda:” Ih apa sih kamu..”(tertawa terbahak-bahak) Wilfa:” kamu mau ngomong apa sih nin? Jadi penasaran aku” Aninda:” Jadi gini wil aku tuh bingung aku lagi sakit nih tapi menyerupai gejala Corona gitu....” (wilfa memotong perkataan Aninda) Wilfa:” Apaan sih nin kok kmu jadi parnoan gitu sih” Aninda:”aduh kamu denger dulu coba sih... nah aku denger eki tuh salah satu ODP loh” Wilfa:” lah iya????? Aku baru tau... kenapa kamu bisa bilang gitu nin?” Aninda:” eki waktu itu ada di puskesmas tuh pas aku cek kemarin” Wilfa:” terus nin” Aninda:” nah pas waktu itu aku nanya sama eki.....” Aninda pun menceritakan semua apa yang terjadi disaat dia bertemu dengan eki. Setelah 14 hari Aninda melakukan isolasi dan sembuh dia menghubungi eki untuk menanyakan kabar eki. (aninda menelpon eki) Eki:”assalamualaikum nin ada apa nih tumben kamu nelpon.” Aninda:” waalaikumsalam ki gimana nih kabar kamu kan 14 hari lalu kita ketemu di puskesmas aku denger kamu ODP dan aku takut sih kamu terjangkit dan nular ke semua temen temen” Eki:” kamu tau dari mana aku ODP nin perasaan aku gak bilang apa apa sama kamu. Jangan menyimpulkan sesuatu tanpa ada bukti pasti nin” Aninda:” bukan kaya gitu ki cuman aku takut aja gitu kan gak ada salahnya antisipasi sebelum semuanya terlambat.” Eki:” udah lah nin kalo kamu cuman mau bahas yang kaya gini aku gak suka lebih baik diam daripada berbicara menyakitkan.” Sambungan telpon pun terputus secara sepihak dan dari situlah Aninda merasa menyesal atas perbuatannya.Aninda berpikir keras bagaimana cara dia suapaya dia bisa berbaikan dengan sahabatnya itu. (aninda bermonolog) Aninda: hmmmm gimana aku bisa baikan ya sama eki ahhh dasar perawat memberikan informasi yang tak betul jadi kaya gini kan......... aduhhhhhh kok pusing ya ah dasar (telpon berdering) Wilfa menelpon Aninda Wilfa:” eh gila ya kamu masalh yang eki itu boong bener bener kamu nin jahat banget sama sahabat kamu sendiri.” Aninda:” bukan gitu ceritanya wil kamu salah paham juga kamu belum denger semua penjelasan dari aku.... orang nelpon tuh salam salam dulu napa sihh dasar.” Wilfa:” ya terus emang gimna tuh ceritanya?” (sambil terkekeh) Aninda:” nanti deh aku ceritanya.” Wilfa:”yehhh dasar yaa” Setelah itu Aninda berusaha meminta maaf kepada Eki dan memberikan tips and trik. (sambungan telpon di tolak) Aninda: “aduh ini eki pasti marah besar nih,,,,,,, Ah aku coba wilfa aja supaya hubungin eki” Setelah itu aninda menghubungi wilfa dan.. Wilfa:” halo nin ada apa nih?” Aninda:” ini wil bantu aku dong buat bicara sama eki aku mau minta maaf nih sama eki tapi dia tolak telpon aku.” Wilfa: “yaudah aku coba bantu lah ya” Setelah wilfa menyetujui dia akan membantu aninda supaya berbaikan dengan eki wilfa mun mencoba untuk menelpon eki. (sambungan telpon) Eki:”halo wil ada apa nih?” Wilfa:”gini loh ki kamu gak ada niatan banget gitu buat baikan lagi sama aninda emang dia salah tapi gak ada salahnyanya juga kamu buat baikan sama dia.” Eki:”Lah mau apa baikan sama orang yang udah nuduh yang engga engga” Wilfa:”coba aja dulu kali aja dia ada nitan baik tuh sama kamu.” Sambungan telpon di putuskan sepihak oleh wilfa dan saat itu pula eki menghubungi aninda karena sebenarnya eki tidak enak kepada aninda Aninda:”Hallo ki”(suara terbata bata) Eki:”Hallo nin kemaren kamu mau ngomong apaan?” Aninda:” oh itu aku mau minta maaf ki sama kamu masalah yang aku omongin kmarin kemarin jadi gini ceritanya” Aninda bercereita mengenai kejadian di tempo hari bersama pegawai puskesmas. Aninda:” mbak itu mas yang tadi sakit apa ya?” Petugas:” oh itu ODP neng.” Aninda:”emang gejala apa saja sih mbak yang menyebabkan orang terkena Virus Covid-19?” Petugas:” gejala yang dialami oleh orang yang terkena Virus Covid-19 adalah gtal tenggorokan,tenggorokan kering,batuk kering,suhu tinggi,sesak nafas,kehilangan bau dan rasa.” Aninda:”lalun mbak untuk mencegah terserangnya kita dari Virus Covid-19 apa?” Petugas:” sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker apabila akan keluar rumah, tetap menjaga pola makan yang sehat,hidup yang sehat, dan juga menerapkan etika bersin dan batuk yang benar.” Setelah aninda menjelaskan semua apa yang terjadi pada tempo hari mereka tebahak bahak bahak karena yang menjadi ODP itu ternyata bukan eki melainkan pasien yang di periksa sebelum eki.