Anda di halaman 1dari 6

Naskah Drama Singkat Dengan Tema Karakteristik Caring

Kelompok : 8
Anggota :
1. Lambang Restu sebagai Perawat
2. M. Nur Hasan sebagai Pasien
3. Narisa Anandita Sukmana sebagai perawat
4. Yodysta Purnama Agustin sebagai Istri korban dan keluarga korban
5. Zila Zalzabilla sebagai Perawat
Kelas : 1C Prodi S1 Keperawatan

Naskah :
Disuatu rumah sakit terdapat 3 orang perawat yang terdiri dari
zila,narisa,dan lambang dari ketiga perawat tersebut memiliki karakter dan sifat
yang berbeda-beda termasuk pembawaan sifat dalam menghadapi pasien.
Lambang yang mempunyai sifat cuek kurang perduli terhadap pasien nya jika ada
pasien yang mengalami kesusahan dia kurang tersentuh untuk cepat-cepat
membantu nya dan sedangkan zila dan narisa kedua nya memiliki kesaaman sifat
dan karakter dalam menangani pasien nya, yaitu sangat peduli terhadap pasien
nya.
Hingga pada suatu hari di rumah sakit kedatangan bapak-bapak bersama
istri nya yang berasal dari keluarga tidak mampu, bapak tersebut harus segera
ditangani.
Istri pasien: “ mas tolongin suami saya mas bantu saya” (meminta bantuan
sambil kebingungan dan menangis)
Lambang : “ iya bu sebentar saya mau tolong bapa yang sana dulu ” (pergi
kearah pasien baru yang datang dan turun dari mobil dari kalangan atas)
(Perawat itu lebih mementingkan orang yang memiliki nilai ekonomi nya tinggi
dari pada menolong orang yang tidak mampu padahal dari sisi penyakit yang
harus sesegera mungkin di tolong adalah dari kalangan yang tidak mampu)
Istri pasien: “ mas tolong mas saya mohon bantuan nya”
( ibu tesebut kebingungan dan menangis karena tidak ada perawat yang mau
membantu nya dan tidak ada perawat yang menyadari bahwa ibu tersebut
membutuhkan pertolongan untuk suaminya)
Pada suatu ketika pada saat ibu tersebut menangis kebingungan datanglah
2 orang perawat yang menyadari bahwa ibu tersebut membutuhkan bantuan .
Zila: “ permisi ibu, suami ibu kenapa?” (memanggil teman nya) nar cepat kesini
ada pasien yang membutuhkan pertolongan segera cepat ambil kursi roda untuk di
bawa ke ruang perawatan”
Narisa : “baik tunggu sebentar ( narisa pun panik dan mengupayakan memberikan
pelayanan sesegera mungkin)

Kemudian setelah mendapatkan kursi roda pasien tersebut dibawa keruang


pemeriksaan untuk segera ditangani secara cepat. Pemeriksaan pun selesai pasien
langsung dibawa keruangan untuk di istirahatkan. Zila dan narisa pun
mengantarkan nya keruangan.
(Sesampainya di ruangan sambil membaringan pasien)
Narisa : “Bapak sekarang bisa istirahat dulu sementara disini sampai kondisi
bapak mulai pulih kembali dan untuk ibu tolong jaga bapa nya dengan baik yah bu
kalau ada perlu bantuan silahkan panggil kami,kami siap membantu ibu dan bapa
bila membutuhkan bantuan dan mengalami kesulitan”
Istrii pasien: “ baik suster terima kasih”
Pasien: “ terimakasih banyak suster”
Zila : “ yasudah kalau begitu kami ber dua permisi dulu pak bu”
Narisa : “ permisi pak bu assalamualaikum”
( zila dan narisa pun meninggalkan ruangan pasien tersebut )
Keesokan harinya zila,lambang dan narisa pun kebagian dines malam hari
di rumah sakit tersebut. Malam pun menjelang disaat pasien sedang beristirahat
zila dan narisa pun berkeliling untuk melihat kondisi pasien,sementara lambang
bukan malah memperthatikan dan mengecek pasien nya dia malah tertidur lelap
dimeja jaga nya.
Narisa dan zila pun berjalan menyurusi kamar demi kamar.ketika mereka sedang
menyurusi kamar sambil mengecek kondisi pasien mereka melihat di salah satu
kamar pasien terlihat bahwa si infusan nya itu hampir abis.
Narisa : zil...zill lihat itu di dalam kamar pasien infusan bapak tersebut sudah
hampir habis” (melihat dan menunjuk kearah kamar pasien )
Zila : “ iya betul nar ayo kita cepat-cepat ganti infusan itu”
Zila dan narisa pun bergegas menyiapkan penggantian infusan dan
kemudian mereka menuju ke arah kamar pasien. Sementara ketika melihat kearah
meja jaga lambang masih tertidur pulas bukan malah berkeliling mengecek pasien
nya.
Zila : lambang bangun lambang cepat sana segera berkeliling ke kamar-kamar
pasien siapa tau ada perlu bantuan kami”
Lambang : “ sudahlah nanti saja sekarang sudah malam ga akan ada yang minta
bantuan toh semua pasien pasti sedang tertidur pulas”
Narisa : sudah lah zil jangan urusin dia mari kita keruangan bapak tadi untuk
menganti infusan nya.
(Sesampainya di ruangan pasien.)
Zila : (mengetuk pintu kamar pasien) “ permisi bu selamat malam maaf
menggangu waktu nya saya dan teman saya memohon izin untuk mengganti
infusan suami ibu tersebut karena sudah hampir mau abis”
Istri pasien: “ silahkan saja sus”
Narisa : “ permisi yah bu..” (segera mengganti infusan nya)
Zila : “ sudah selesai bu terima kasih atas waktu nya mohon maaf jadi terganggu”
Narisa: “ selamat malam bu dan selamat beristirahat kembali kami permisi dulu”
Istri pasien : “terima kasih sus”
(zila dan narisa pun meninggalkan ruangan dan kembali menyusuri ruangan
pasien untuk mengecek keadaan pasien lain)
Ketika zila dan narisa sedang berjalan menuju meja jaga mereka melewati
salah satu kamar pasien mereka melihat dari luar lewat jendela kamar pasien
bahwa pasien terlihat sangat menggigil sedangkan istri yang menjaganya sedang
tertidur pulas karena waktu menunjukan pukul 23.00 WIB.
Zila : “ nar...nar lihat pasien di kamar sebelah sana (menunjuk ke arah kamar
pasien sebelah kanan) kelihatan sangat menggigil mari kita cek takut ada hal yang
tidak diinginkan terjadi”
Narisa : “ mari zil kita cek ke kamar nya”
(Sesampainya di kamar pasien)
Narisa : “ assalamualaikum permisi...” (tidak ada orang yang menyaut karena istri
pasien tersebut sedang tertidur)
Zila : “ kita periksa dulu suhu tubuhnya dulu ” (sambil mengeluarkan termometer
dan segera mengukur suhunya)
Narisa : “ iya silahkan zil”
Zila : “ suhu tubuhnya cukup tinggi nar bapak ini mengalami demam yang cukup
tinggi”
Narisa : “ coba kalau begitu kita coba ganti isfusan menggunakan cairan infusan
parasetamol kamu ambilkan segera infusan cairan parasetamol
zila : “ baik nar tunggu sebentar” (Zila pun bergegas untuk mengambil infusan )
Setibanya di ruangan....
Zila : “ ini nar” (sambil memberikan cairan infusan tersebut)
Narisa pun segera memasangkan infusan tersebut terhadap pasien tersebut,ketika
infusan tersebut sedang di pasangakan kemudian istri pasien tersebut terbangun.
Istri pasien: “ ada apa ini sus apa yang terjadi dengan suami saya
saya”(kebingungkan dan cemas setelah bangun dari tidurnya)
Zila : “ tidak usah hawatir bu tidak ada apa-apa ko suami ibu hanya mengalami
demam yang aga tinggi saja dan kami pun sudah memberikan obat agar anak ibu
dapat turun demam nya”
Istri pasien : “ syukur alhamdulillah sus” (wajah yang tadi nya cemas dan
kebingungan sekarang sudah menjadi tenang)
Narisa: “ ibu tidak perlu khawatir anak ibu tidak apa-apa kami sudah memberikan
penanganan nya terhadap anak ibu”
Istri pasien: “ iya suster terima kasih banyak atas perhatian nya “
Zila : “ tidak apa-apa bu ini sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai perawat
untuk selalau memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap setiap pasien
nya”
Narisa : “ kami berdua permisi dulu yah bu silahkan laanjutkan kembali
istirahatnya bu dan tolong jaga suami nya yah bu”
Zila : “ kalau ada apa-apa ibu bisa minta bantuan kami ibu bisa langsung tekan
tombol di sebelah atas tenpat tidur”
Keluarga pasien : “ iya sus terima kasih banyak”
Zila dan narisa pun pergi meninggalkan kamar pasien tersebut dan menuju
meja jaga nya.
Malam pun telah berlalu....,keesokan hari nya ketiga perawat itu masih
sama-sama kebagian jadwal dines yang sama yaitu mereka kebagian dines siang
di rumah sakit tersebut. Setelah kejadian dines malem berlalu Ternyata ketika
dines malem lambang mendapatkan sebuah teguran dari kepala rumah sakit atas
tingkah laku dia selama dines malam yang hanya tertidur bukan malah
mengkontrol keadaan pasien kesetiap ruangan. Secara sembunyi-sembunyi
ternyata kepala rumah sakit tersebut memperhatikan setiap perawat yang dines
pada setiap sin nya, terutama pada dines malam secara sembunyi-sembunyi dan
tanpa di ketahui oleh seluruh pegawai yang lain nya bahwa setiap malam kepala
rumah sakit itu suka menyamar sebagai kelurga korban untuk mengetahui cara
kerja perawat-perawatnya dan dari situlah lambang mendapat teguran langsung
dari kepala rumah sakit tesebut dan semenjak dari situlah sikap lambang berubah.
Pada suatu ketika lambang bersama zila kebagian untuk mengontrol ke
kamar pasien ruangan mawar untuk mengetahui kondisi nya lebih lanjut dan
lambang pun bersedia namun biasanya tugas tersebut suka di alihkan kepada
narisa untuk menjalankan tugas tersebut bersama zila tetapi semenjak kejadian itu
lambang menjadi lebih sedikit menghargai profesi nya sebagai perawat dan mulai
mempunyai rasa perduli terhadap pasien.
Lambang dan zila pun menuju kamar pasien ataas nama bapak hasan
(sesampainya di kamar pasien)
Lambang : “ assalamualiakum permisi bapak disini saya dan teman saya mau
mengontrol kondisi bapak saat ini”
Istri pasien: “ iya silahkan sus”
Zila : “ maaf pa saya coba cek tekanan darahnya dulu yh pak”( sambil
menggenakan alat tensi terhadap bapa tersebut)
(Pengecekan tekanan darah pun selesai dan zila pun telah mengetahui tekanan
darahnya dan memberitahui nya ke lambang)
Lambang: “ bapak mungkin sekarang apa yang bapak rasakan dan apa keluhan-
keluhan yang masih dirasakan oleh bapak”
Pasien : “ alhamdulillah badan sudah enakan mas tinggal masih suka terasa lemas
aja”
Zila : “ untuk merasa lemas bapak hanya butuh waktu istirahat yang cukup saja
dan nutrisi yang cukup agar bapak dapat sembuh total,dari hasil tekanan darah nya
pun bapak sudah normal dan melihat dari kondisi bapak pun bapak sudah mulai
terlihat sehat hanya mungkin butuh istirahat yang cukup aja”
Lambang : “ baik pa bapak harus banyak istirahat yah pak jangan banyak pikiran
dan bapak harus banyak makan agar kondisi bapak cepat benar-benar stabil”.
Zila : “ kalau begitu kami permisi dulu yah pak bu”
Istri pasien dan pasien: “silahkan terima kasih mas ba”
(Zila dan lambangpun meninggalkan kamar tersebut).

Kesimpulan :
Dari cerita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang perawat
adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien seorang perawat harus mempunyai
etika,kesopanan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Seorang
perawat pun dibutuhkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap pasien nya dan
seorang perawat pun harus memiliki kecintaan terhadap profesi yang di gelutinya
jangan sampai menjalankan profesi karena ada maksud tertentu dan jangan sampai
seorang perawat membantu pasien nya secara pilih-pilih melihat dari status
ekonomi pasien nya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai