Anda di halaman 1dari 8

ROLE PLAY

TENTANG KOMITMEN

Disusun oleh : Kelompok 3

Nur Indah Laras Hati Hia (2114201072)

Monica Cindy Manalu (2114201069)

Luter Kristian Zai (2114201067)

Erika T Manurung (2114201061)

Muhammad Rafido (2114201070)

Forisman Gowasa (2114201063)

Areta Jasa Halawa (2114201056)

SI KEPEREWATAN / IIIC

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A.2024/2025
Naskah Drama Singkat Dengan Tema Karakteristik Caring

Kelompok : 3

1. Luter sebagai perawat


2. Indah sebagai perawat
3. Erika sebagai perawat
4. Monica sebagai istri korban
5. Areta sebagai pasien
6. Forisman dan rafido sebagai keluarga pasien

Naskah :

Disuatu rumah sakit terdapat 3 orang perawat yang terdiri dari indah, erika, dan luter dari ketiga
perawat tersebut memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda termasuk pembawaan sifat
dalam menghadapi pasien. Luter yang mempunyai sifat cuek kurang perduli terhadap pasien
nya jika ada pasien yang mengalami kesusahan dia kurang tersentuh untuk cepat-cepat
membantu nya dan sedangkan Indah dan Erika kedua nya memiliki kesaaman sifat dan karakter
dalam menangani pasien nya, yaitu sangat peduli terhadap pasien nya.

Hingga pada suatu hari di rumah sakit kedatangan bapak-bapak bersama istri nya yang berasal
dari keluarga tidak mampu, bapak tersebut harus segera ditangani.

Monica : “ mas tolongin suami saya mas bantu saya” (meminta bantuan sambil kebingungan
dan menangis)

Luter : “ iya bu sebentar saya mau tolong bapa yang sana dulu ” (pergi kearah pasien baru yang
datang dan turun dari mobil dari kalangan atas)

(Perawat itu lebih mementingkan orang yang memiliki nilai ekonomi nya tinggi dari pada
menolong orang yang tidak mampu padahal dari sisi penyakit yang harus sesegera mungkin di
tolong adalah dari kalangan yang tidak mampu)

Monica : “ mas tolong mas saya mohon bantuan nya”


( ibu tesebut kebingungan dan menangis karena tidak ada perawat yang mau membantu nya dan
tidak ada perawat yang menyadari bahwa ibu tersebut membutuhkan pertolongan untuk
suaminya)

Pada suatu ketika pada saat ibu tersebut menangis kebingungan datanglah 2 orang perawat yang
menyadari bahwa ibu tersebut membutuhkan bantuan .

Indah : “ permisi ibu, suami ibu kenapa?” (memanggil teman nya) nar cepat kesini ada pasien
yang membutuhkan pertolongan segera cepat ambil kursi roda untuk di bawa ke ruang
perawatan”

Erika : “baik tunggu sebentar ( narisa pun panik dan mengupayakan memberikan pelayanan
sesegera mungkin)

Kemudian setelah mendapatkan kursi roda pasien tersebut dibawa keruang pemeriksaan untuk
segera ditangani secara cepat. Pemeriksaan pun selesai pasien langsung dibawa keruangan untuk
di istirahatkan. indah dan erika pun mengantarkan nya keruangan.

(Sesampainya di ruangan sambil membaringan pasien)

Erika : “Bapak sekarang bisa istirahat dulu sementara disini sampai kondisi bapak mulai
pulih kembali dan untuk ibu tolong jaga bapa nya dengan baik yah bu kalau ada perlu bantuan
silahkan panggil kami, kami siap membantu ibu dan bapa bila membutuhkan bantuan dan
mengalami kesulitan”

Monica : “ baik suster terima kasih”

Areta : “ terimakasih banyak suster”

Indah : “ yasudah kalau begitu kami ber dua permisi dulu pak bu”

Erika : “ permisi pak bu assalamualaikum”

( Indah dan erika pun meninggalkan ruangan pasien tersebut )

Keesokan harinya Indah, Luter dan Erika pun kebagian dines malam hari di rumah sakit tersebut.
Malam pun menjelang disaat pasien sedang beristirahat Indah dan erika pun berkeliling untuk
melihat kondisi pasien,sementara luter bukan malah memperthatikan dan mengecek pasien nya
dia malah tertidur lelap dimeja jaga nya.
erika dan indah pun berjalan menyurusi kamar demi kamar.ketika mereka sedang menyurusi
kamar sambil mengecek kondisi pasien mereka melihat di salah satu kamar pasien terlihat bahwa
si infusan nya itu hampir abis.

Erika : Ndah.. ndah lihat itu di dalam kamar pasien infusan bapak tersebut sudah hampir habis”
(melihat dan menunjuk kearah kamar pasien )

Indah : “ iya betul nar ayo kita cepat-cepat ganti infusan itu”

indah dan erika pun bergegas menyiapkan penggantian infusan dan kemudian mereka menuju ke
arah kamar pasien. Sementara ketika melihat kearah meja jaga luter masih tertidur pulas bukan
malah berkeliling mengecek pasien nya.

Indah : lambang bangun lambang cepat sana segera berkeliling ke kamar-kamar pasien siapa tau
ada perlu bantuan kami”

Luter : “ sudahlah nanti saja sekarang sudah malam ga akan ada yang minta bantuan toh semua
pasien pasti sedang tertidur pulas”

Erika : sudah lah ndah jangan urusin dia mari kita keruangan bapak tadi untuk menganti infusan
nya.

(Sesampainya di ruangan pasien.)

Indah : (mengetuk pintu kamar pasien) “ permisi bu selamat malam maaf menggangu waktu
nya saya dan teman saya memohon izin untuk mengganti infusan suami ibu tersebut karena
sudah hampir mau abis”

Monica : “ silahkan saja sus”

Erika : “ permisi yah bu..” (segera mengganti infusan nya)

Indah : “ sudah selesai bu terima kasih atas waktu nya mohon maaf jadi terganggu”

Erika : “ selamat malam bu dan selamat beristirahat kembali kami permisi dulu”

Monica : “terima kasih sus”

(Indah dan Erika pun meninggalkan ruangan dan kembali menyusuri ruangan
pasien untuk mengecek keadaan pasien lain)

Ketika Indah dan erika sedang berjalan menuju meja jaga mereka melewati salah satu kamar
pasien mereka melihat dari luar lewat jendela kamar pasien

bahwa pasien terlihat sangat menggigil sedangkan istri yang menjaganya sedang tertidur pulas
karena waktu menunjukan pukul 23.00 WIB.

Indah : “Erika.. rika.. lihat pasien di kamar sebelah sana (menunjuk ke arah kamar pasien sebelah
kanan) kelihatan sangat menggigil mari kita cek takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi”

Erika : “ mari ndah kita cek ke kamar nya” (Sesampainya di kamar pasien)

Erika : “ assalamualaikum permisi...” (tidak ada orang yang menyaut karena istri pasien tersebut
sedang tertidur)

Indah : “ kita periksa dulu suhu tubuhnya dulu ” (sambil mengeluarkan termometer dan segera
mengukur suhunya)

Erika : “ iya silahkan ndah”

Indah : “ suhu tubuhnya cukup tinggi nar bapak ini mengalami demam yang cukup tinggi”

Erika : “ coba kalau begitu kita coba ganti isfusan menggunakan cairan infusan parasetamol
kamu ambilkan segera infusan cairan parasetamol

Indah : “ baik erika tunggu sebentar” (Indah pun bergegas untuk mengambil infusan )

Setibanya di ruangan....

Indah : “ ini rika” (sambil memberikan cairan infusan tersebut)

Erika pun segera memasangkan infusan tersebut terhadap pasien tersebut, ketika infusan tersebut
sedang di pasangakan kemudian istri pasien tersebut terbangun.

Monica: “ ada apa ini sus apa yang terjadi dengan suami saya saya”(kebingungkan dan cemas
setelah bangun dari tidurnya)

Indah : “ tidak usah hawatir bu tidak ada apa-apa ko suami ibu hanya mengalami demam yang
aga tinggi saja dan kami pun sudah memberikan obat agar anak ibu dapat turun demam nya”
Monica : “ syukur alhamdulillah sus” (wajah yang tadi nya cemas dan kebingungan sekarang
sudah menjadi tenang)

Erika : “ ibu tidak perlu khawatir anak ibu tidak apa-apa kami sudah memberikan penanganan
nya terhadap anak ibu”

Monica : “ iya suster terima kasih banyak atas perhatian nya “

Indah : “ tidak apa-apa bu ini sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai perawat untuk selalau
memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap setiap pasien nya”

Erika : “ kami berdua permisi dulu yah bu silahkan laanjutkan kembali istirahatnya bu dan tolong
jaga suami nya yah bu”

Indah : “ kalau ada apa-apa ibu bisa minta bantuan kami ibu bisa langsung tekan tombol di
sebelah atas tenpat tidur”

Keluarga pasien : “ iya sus terima kasih banyak”

indah dan erika pun pergi meninggalkan kamar pasien tersebut dan menuju meja jaga nya.

Malam pun telah berlalu, keesokan hari nya ketiga perawat itu masih sama-sama kebagian
jadwal dines yang sama yaitu mereka kebagian dines siang di rumah sakit tersebut. Setelah
kejadian dines malem berlalu Ternyata ketika dines malem lambang mendapatkan sebuah
teguran dari kepala rumah sakit atas tingkah laku dia selama dines malam yang hanya tertidur
bukan malah mengkontrol keadaan pasien kesetiap ruangan. Secara sembunyi-sembunyi
ternyata kepala rumah sakit tersebut memperhatikan setiap perawat yang dines pada setiap sin
nya, terutama pada dines malam secara sembunyi-sembunyi dan tanpa di ketahui oleh seluruh
pegawai yang lain nya bahwa setiap malam kepala rumah sakit itu suka menyamar sebagai
kelurga korban untuk mengetahui cara kerja perawat-perawatnya dan dari situlah lambang
mendapat teguran langsung dari kepala rumah sakit tesebut dan semenjak dari situlah sikap
lambang berubah.

Pada suatu ketika luter bersama indah kebagian untuk mengontrol ke kamar pasien ruangan
mawar untuk mengetahui kondisi nya lebih lanjut dan luter pun bersedia namun biasanya tugas
tersebut suka di alihkan kepada narisa untuk menjalankan tugas tersebut bersama indah tetapi
semenjak kejadian itu luter menjadi lebih sedikit menghargai profesi nya sebagai perawat dan
mulai mempunyai rasa perduli terhadap pasien.

Luter dan indah pun menuju kamar pasien ataas nama bapak hasan (sesampainya di kamar
pasien)

Luter : “ assalamualiakum permisi bapak disini saya dan teman saya mau mengontrol kondisi
bapak saat ini”

Monica : “ iya silahkan sus”

Indah : “ maaf pa saya coba cek tekanan darahnya dulu yah pak”( sambil menggenakan alat tensi
terhadap bapa tersebut)

(Pengecekan tekanan darah pun selesai dan indah pun telah mengetahui tekanan darahnya dan
memberitahui nya ke luter)

Luter : “ bapak mungkin sekarang apa yang bapak rasakan dan apa keluhan-keluhan yang masih
dirasakan oleh bapak”

Areta : “ alhamdulillah badan sudah enakan mas tinggal masih suka terasa lemas aja”

Indah : “ untuk merasa lemas bapak hanya butuh waktu istirahat yang cukup saja dan nutrisi
yang cukup agar bapak dapat sembuh total, dari hasil tekanan darah nya pun bapak sudah normal
dan melihat dari kondisi bapak pun bapak sudah mulai terlihat sehat hanya mungkin butuh
istirahat yang cukup aja”

Luter : “ baik pa bapak harus banyak istirahat yah pak jangan banyak pikiran dan bapak harus
banyak makan agar kondisi bapak cepat benar-benar stabil”.

indah : “ kalau begitu kami permisi dulu yah pak bu”

Monica : “silahkan terima kasih mas ba”

(Indah dan luter pun meninggalkan kamar tersebut).


Kesimpulan :

Dari cerita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang perawat adalah sebagai tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi
pasien seorang perawat harus mempunyai etika, kesopanan dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan. Seorang perawat pun dibutuhkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap pasien
nya dan seorang perawat pun harus memiliki kecintaan terhadap profesi yang di gelutinya jangan
sampai menjalankan profesi karena ada maksud tertentu dan jangan sampai seorang perawat
membantu pasien nya secara pilih-pilih melihat dari status ekonomi pasien nya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai