KEPERAWATAN C
Anggota Kelompok
Di sebuah desa terdapat 1 keluarga yang hanya terdapat ibu dan anak, di suatu hari di jam 12:35
Seorang anak yang bernama widya yang berumur 17 tahun sedang menikmati makanan yang berada
di meja makannya, setelah beberapa saat anak ini sudah merasakan hal- hal yang aneh dan langsung
bergegas ke kamar mandi, si anak ini pun mengalami muntah-muntah dan sakit kepala, ibunya pun
menghampiri si anak dan panik setelah melihat anaknya dengan keadaan yang sudah lemas,
Widya : “Maa tolong kaaa sakit sekali perut ku sama pusing kepalaku” ( muka pucat dan badanya
lemas)
Ibu : “kerumah sakit maki pale nak di? Tunggu ka dulu sini minta dulu bantuan sama orang nak”
Sang ibu pun lari keluar rumah untuk mencari pertolongan sambil berteriak minta tolong karna saking
paniknya
Ibu : Tolong anakku kodong di dalam (sambil menarik tangan orang tersebut)
Masyarakat 2 : Kenapa anakta Buu? (Sambil bergegas masuk kedalam rumah sang ibu)
Sang ibu dan masyarakat pun masuk kedalam rumah dan melihat Sang anak ini sudah sangat lemas
dengan muka pucatnya
Masyarakat 1 : Ya Allah (Kaget)
Ibu : Bu tolong ka angkat anak ku ke mobil mauka bawa ke rumah sakit ( sambil menangis)
Masyarakat 2 : Ayo mi bu saya bantu ki sampe ke rumah sakit (Dan langsung memopong anak
tersebut)
Si ibu dan masyarakat itu pun membawa Sang anak ini kerumah sakit menggunakan mobil....
Di sebuah rumah sakit citra nusa bangsa Di sebuah ruangan nurse station terdapat beberapa
perawat yang sedang bertugas di pagi hingga sore hari ini mereka bersiap-siap untuk menangani
beberapa pasien,, Selang beberapa waktu tiba-tiba datang pasien baru bersama dengan ibu dan
beberapa orang yang membantunya...
Ibu : “ SUSTERRRRR tolong anak ku suss!! ( suara yang keras, muka panik sambil
Dan menangis)
Masyarakat 1 : “Susterrr cepat ki kasiannn pucat sekali mi ini anak tangani cepat”
Masyarakat 2 : “KENAPA INI LAMA SEKALI PERAWATNYAA EEE,, WE SUSTER NDK BISA KO ITU CEPAT-
Perawat 2 : “iye bu sabar ki dulu di, ki letakkan mi sini bu baru nanti di cek keadaannya”
Masyarakat 2 : LAILAHAAA , KENAPA LAGI PAKE NANTI-NANTI KENAPA TIDAK SEKARANG SAJA DI
TANGANI”
Perawat 2 : tabe di bu kalau boleh tau yang mana keluarganya ini bu? “
Ibu : “Begini Sus, waktu di rumah saya lihat anakku muntah-muntah Sus dan dia bilang sakit ii juga
kepalanya sus jadi panik ka Sus larika keluar rumah untuk cari pertolongan dan kebetulan ada 2
orang yang sedang lewat Sus dan saya meminta bantuannya sus” (Menceritakan kronologi yang
terjadi dirumah)
Masyarakat 2 : “SUD TIDAK BISAKI ITU DI TANGANI CEPAT KASIAN ITU ANAK PUCAT SEKALI MI
SEBAIKNYA KI TANGANI MI DULU BARU BERTANYA KI SEBELUM TERJADI APA SAMA INI ANAK”
(Marah dan suara meninggi)
Perawat 2 : “Begini di ibu, sebelum kami tangani pasien kita harus taati dulu prosedur yang ada di
rumah sakit jadi lebih baiknya ibu terlebih dahulu ke ruang
Perawat yang Mendengar ada Masyarakat yang marah diluar langsung menghampirinya dan
bertanya ke perawat 2
Perawat 1 : “Ada apa ini kanapa ribut sekali kasian pasien yang di dalam yang sedang istirahat “
Perawat 2 : “Ini ibu marah-marah terus dari tadi sudah ku kasih tau ndk ada tempat tidur kosong
Pasien (widya) : “Sus cepat ki sakit sekali perutku” ( dengan muka lemas nya dan suara yang terbata
- bata)
Ibu : “Suterr cepat ki tangani anakku kodong ee dari tadi muntah-muntah terus ii (dengan
Perawat 1 : “Bawa mi dulu masuk ini pasien dan tangani secepat mungkin karna harus dulu dapat
Perawat 2 pun membawa pasien tersebut untuk ditangani dan di ikuti oleh ibu pasien walaupun
tempat didalam tidak ada yang kosong dan terpaksa perawat 2 melakukan tindakan di tempat yang
paling ujung agar tetap menjaga privasi pasien....
(Diluar ruangan perawat 1 masih mendengarkan oceha-ocehan masyarakat yang membantu
membawa pasien tersebut)
Masyarakat 1 :”Astaghfirullah istighfar ki tante tidak baik bicara begitu” (muka kaget)
Perawat 1 : “Astaghfirullah ibu jangan ki bilang begitu apalagi ini kita sedang berada di rumah
sakit kasian kodong nanti down ii lagi mentalnya pasien lain dengar ki bilang
begitu”“tentang tadi masalah tempat tidur bukannya pihak rumah sakit tidak
menyediakan fasilitas untuk pasien bu tapi kebetulan pasien hari ini terlalu
banyak bu jadi tidak ada tempat yang kosong bu ( Mengklarifikasi dan memberi
Masyarakat 1 : “ itu tante tidak baik ki marah-marah dulu karena tidak di tau ki towwa
keadaannga disini”
Masyarakat 2 : “Minta maaf ka paeng Sus karna tadi juga panik ka lihat itu anak kasian pucat
Perawat 1 : “iye bu tdk papa manusiawi, masuk ka dulu paeng bu mau lihat pasien yang tadi
ibu bawa, bisa ki duduk sini bu menunggu pasien yang ibu bawa tadi
Di tempat yang berbeda perawat 2 melakukan tindakan terhadap pasien yang dibawanya kedalam
untuk di tangani...
Perawat 2 : sebelumnya saya sampaikan ya bahwa salah satu tindakan yang akan saya
lakukan adalah memasang infus pada anak ibu dengan tujuan dari pemasangan
infus tersebut adalah untuk memenuhi cairan tubuh yang hilang sehingga tidak
terjadi dehidrasi. Nah waktu yang dibutuhkan sekitar 10-15 menit,apakah adek
Pasien : “Bersedia tapi betulji ini sus nda sakit?” (muka paniknya)
Perawat 2 : Insyaallah tidak ya, asal nanti saat pemasangan infus adek bisa menarik napas
dalam dan jangan melihat ya, nanti malah tambah takut” (berusaha
menenangkan pasien)
Perawat menyiapkan peralatan untuk memasang infus di tangan pasien, menutup pintu untuk
menjaga privasi pasien dan mendekatkan alat-alat, serta memposisikan pasien
Perawat 2 : “Baiklah kita mulai ya. Saya pasang dulu set infusnya. Boleh suster lihat dulu
Perawat 2 : “Saya bersihkan dulu dengan alcohol swab tangannya. Ini saya masukkan
jarumnya. Tarik nafas dalam ya, jangan ditarik saat dimasukkan jarumnya. Kalau
Ibu : sus saya mau bertanya, setelah ini saya harus kasih makan apa anakku? Karena
Perawat 2 : kita kasihmi dulu bubur anakta bu terus minum air putih banyak-banyak jangan mi
dulu makan berlebihan dan sembarangan sebelum baik betul na rasa anak ta bu..
Perawat 2 : iye Bu janganki lupa kasih minum adek obatnya nah kalau sudah makan
Setelah pemasangan infus dan memakan dan meminum obatnya pasien(widya) pun merasakan sakit
perutnya menurun dan mulai bisa dikendalikan, perawat 1 pun datang dan bertanya ke perawat 2
tentang kondisi pasien(widya)...
Perawat 1 : “Sus bemana kondisi pasien ini? “
Perawat 2 : “Sudah saya tangani Sus dengan memberikan cairan infus untuk memenuhi cairan
tubuh yang hilang sehingga tidak terjadi dehidrasi pada pasien” (menjelaskan ke
perawat 1)
ramah)
Pasien(widya) : “Alhamdulillah Sus agak berkurang mi sedikit rasa nyerinya perutku Sus”
Perawat 1 : “Alhamdulillah kalo begitu dek” Btw memangnya kenapa ki bisa muntah-muntah?
Pasien : “terakhir ka tadi makan nasi itu Sus makan siang di rumah ji karna ku lihat
Perawat 1 : “Tadi bu pas sudah ki memasak kita simpan dimana dan ditutup ji itu makananta?
Ibu : “ku simpan di meja makan ji Sus dan keknya tidak saya tutup ki karna mau ji
Perawat 1 : “Ohhh begini di ibu untuk kedepannya lebih hati-hati ki lagi ibu untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan seperti ini, karena itu makananta kalo
tidak di tutup ii apalagi dalam waktu yang lama, udara bisa masuk membawa
berbagai bahaya pada makanan, mulai dari bakteri, virus, ataupun debu. Hal ini
bisa membuat kita sakit perut atau keracunan saat memakannya bu”
(memberikan penjelasan ke ibu mengenai bahayanya makanan yang tidak tertutup)
Ibu : “Ohh begitu di Sus terimakasih atas penjelasannyaa suss” (Mendengarkan apa yang
Perawat 2 : “iye bu itu mi harus ki hati-hati kalo simpan ki makanan dan harusnya juga di
tutup ii bu”(sambil tersenyum) “Btw suss dimana tadi itu masyarakat yang marah
marah?”
Ibu : “Sus bisaki panggilkankaaa itu yang bantu ka tadi mauka berterimakasih karna
Perawat 1 pun pergi dan berjalan keluar menemui kedua orang tersebut dan menyuruhnya untuk
masuk...
Perawat 1 : “Permisi ibu alhamdulillah sudah mi di tangan pasien yang di bawa ibu tadi dan
ibunya pasien menyuruh saya untuk memanggil ibu katanya ingin berterima
kasih atas bantuan ibu, mariki bu saya antarki masuk” (dengan suara yang
lembut)
Perawat 1 dan masyarakat pun masuk kedalam dan menghampiri pasien beserta ibunya yang di
tolong tadi...
Perawat 1, Masyarakat 1&2 : “Assalamualaikum”
kesini tidak ku tau mi apa yang akan terjadi kalo tidak secepatnya di
sedihnya)
Masyarakat 2 : “iye bu sama-sama kitakan sesama manusia jadi harus ki saling tolong
menolong, dan mauka juga minta maaf sama perawat yang tadi ku
Perawat 2 : “iye bu tidak papa ji bu lain kali jangki lagi begitu di walaupun itu di
Masyarakat 1 : “kalo begitu permisi ka dulu buu, Sus kebetulan sudah di telfon sama
untuk pulang)
Masyarakat 2 : “Mariki”
Sus, pasien dan ibunya : “iyee”
Selesaiii