Panti Jompo (Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh) Wisma Melur
Pemain:
Narator : Nurul Rahmadani
Perawat/Ibu Fitri : Mutiara HR
Perawat II/Ibu Rara : Suryani
Pasien Jompo I (Mila) : Selviyanti
Pasien Jompo II (Nana) : Novia Renza Paembonan
Pasien Jompo III (Risna) : Wirastika Ainunnisa
St. Fatimah Fuad
Prolog:
Di sebuah panti jompo dan di salah satu wisma…tinggallah tiga orang jompo bernama Mila,
Nana dan Risna. Ibu Mila mengalami Rheumatoid Artritis dan pemalas, Ibu Nana menderita
stroke yang sulit untuk melakukan aktivitas, sedangkan Ibu Risna adalah pasien yang paling
energik, sehari-harinya dihabiskan dengan menanam tanaman palawaija di halaman wisma tetapi
pasien ini yang paling cuek dan tidak peduli dengan kondisi teman-teman di dalam wisma.
Wisma Melur ditanggungjawapi oleh perawat yang kebetulan baru Lulus Tes PNS dan
ditempatkan di Panti Jompo Tersebut.
SEASON I:
Pagi yang cerah perawat sampai di Panti Jompo dan menuju wisma yang sudah di tunjuk:
Perawat berkeliling melihat masing-masing kamar pasien, dengan berbagai cara akhirnya
nenek mila bersedia menunjukkan kondisi kamarnya : jendela tidak dibuka, tempat tidur
berantakan dan bau pesing, tidak jauh berbeda dengan kamar nenek nana..
Setibanya di kantor Suster Fitri dan Rara melaporkan kondisi di Wisma Melur kepada
Kepala Panti, sambil berdiskusi dan mencari solusi dari masalah yang dihadapi oleh penghuni
Panti Wisma Melur. Kepala Panti menyerahkan perawatan pada Fitri dan Rara.
Perawat : “melihat kondisi penghuni panti di Wisma Melur spertinya kita paling cocok
menerapkan teori Dorothea Orem…”
Perawat II : “Bagaimana nurse Fitri bisa menyimpulkan demikian?”
Perawat : “ Dimulai dari Syarat umum perawatan sendiri (Universal self care requisites),
untuk Nenek Nana dan Nenek Mila pemenuhan kebutuhan makanan, kebersihan,
aktifitas dan interaksi sosial mengalami gangguan; Syarat perkembangan
perawatan sendiri (Developmental self care requisites) Nenek Nana dan Mila
kemampuan perawatan diri masih bergantung dari orang lain; Ketidakmampuan
Perawatan Mandiri (Self Care Deficit) sangat keliahatan bahwa mereka
mengalami ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasarnya, kalau nenek mila
sepertinya mampu hanya saja ada ketidakpedulian pada dirinya sendiri.
Naah...jadi perlu nih peran kita sebagai agen memberikan perawatan yang akan
memberikan bantuan dalam mengatasi penurunan kesehatan; Sistem-sistem
Keperawatan (Nursing System), kalau disini kita perlu membuatkan tingkat
ketergantungan masing-masing penghuni wisma, jadi kita dapat memberikan
rencana asuhan keperawatan.”
Perawat II : (sambil mengangguk-angguk) “Saya setuju…kalau kita tingkatnkan berdasarkan
kemampuannya yang totally compensatory nursing system Nenek Nana:jadi
memang harus nener-bener kita bantu semua kebutuhannya, Partly compensatory
nursing system itu Nenek Mila: disini kita bisa membantu cara mobilisasi, nah di
situ ada kruk..nenek Mila bisa menggunakan itu untuk membantu mobilisasinya;
Supportif / Educatif nursing system: untuk nenek Risna bisa kita lakukan edukasi
saja, karena Nenek Risna ini system pendukung dari Nenek Mila dan Nenek
Nana.”
Perawat :”tepat sekali…jadi besok bisa kita mulai ya…
SEASON II
Keesokan harinya perawat fitri dan rara sesuai janji datang untuk menepati janji sambil
membawa tongkat (Kruk)
Kemudian Ibu Rara mengajarkan kepada Nenek Mila menggunakan tongkat untuk
melakukan aktivitis, mulai dari membersihkan tempat tidur sampai ke kamar mandi, tapi Nenek
Mila masih belum mau mandi, hanya gosok gigi dan cuci muka saja.
Suster Fitri dan Nenek Risna membantu Nenek Nana Mandi di atas tempat tidur, Eliminasi,
Aman Nyaman dengan membersihkan tempat tidur Nenek Nana, membersihkan Kamar,
membuka jendela..”
Perawat : “selesai….” (sambil tersenyum menatap nenek Nana). Sekarang saya akan
membantu melenturkan sendi-sendi nenek (melakukan ROM), mendekatkan
semua yang dibutuhkan nenek Nana di samping tempat tidurnya.”
Perawat II : “bagaimana nenek…pertemuan kita hari ini..?
Mila :”jujur apa bohoong…jujur saya senaang sekali…(sambil tertawa..diikuti oleh
nenek yang lain).”
Perawat : “Alhamdulillah..untuk hari ini cukup sampai di sini ya…besok kita sambung
lagi..kami kembali lagi, jangan bosan ya neek..keek…untuk nenek mila besok
sebelum kami datang kamarnya sudah harus bersih ya..trus jangan duduk
aja…kan sudah di kasih tongkat…”
Pesien : Mengangguk setuju
Perawat : “Kalau begitu kami permisi ya nenek..assalamu’alaikum…
SEASON III
Hari ketiga perawatan…perawat sesuai janji datang ke wisma..berbeda sekali dengan hari
pertama perawat masuk..hari ini wisma bersih dan tidak tercium bau pesing..perawat merasa
senang..
Perawat II : “assalamu’alaikum..nenek…”
Pasien : “Waalakumsalam…(menjawab hamper serentak dan antusias)
Perawat :”waah senang sekali…hari ini wisma bersih, nenek sudah mandi…bagaimana
perasaan nenek kalo bersih gini?”
Risna :”saya senang sekali..terimakasiiih buu..akhirnya nenek mila taubaaatt…(sambil
tertawa..diikuti oleh pasien yang lain…dan saya iklas senang hati bantu nenek
nana..”
Perawat II : “alhamdulilah…baiklah..hari ini saya mengejarkan nenek mila senam rematik
yaa…tujuannya untuk mengurangi nyeri sendi, peredaran darah lancar, Nenek
Risna juga boleh ikut”
Pasien : Menjawab serentak : “setujuuu…”
Ibu rara mengajarkan senam rematik dan Fitri membantu Nenek Nana untuk memenuhi
Kebutuhan dasar Nenek Nana dan melakukan ROM
Perawat : “selesai…gimana perasaan nenek Nana?”
Nana : “alhdulillah saya senang kali suster, saya segar, pikiran saya tenang…”
Perawat II : “untuk nenek Risna…nenek kan yang paling sehat disini…nenek harus tetap
semangat…nenek bisa membantu temen-temen nenek di panti, harus rajin
mengontrol kesehatan di Poliklinik yang ada di Panti, terus melakukan aktivitas
seprti biasa, tapi…jangan lupa istirahatnya di jaga, tetap ikut senam missal di
lapangan panti dan ikut kegiatan-kegiatan social disini seperti perwiritan dsb”
Risna : Iya pak…pasti itu…(sambil mengannguk dan tersenyum…”
Epilog:
Demikian hari demi hari yang dijalani oleh kedua perawat tanpa tanda jasa…sampai
akhirnya Nenek Mila bisa mandiri melakukan aktivitasnya walaupun pelan-pelan, nenek nana
masih di bantu tapi berangsur-angsur muali bisa menggerakkan tangan dan kakinya….