Anda di halaman 1dari 15

a.

Akar Penyebab Masalah


1. Persalinan nakes dan fasilitas kesehatan belum tercapai

METODE
MANUSIA

Kurangnya
kerjasama tenaga
kesehatan dengan
dukun

Masih banyaknya
Kekurangan tenaga
keberadaan dukun
kesahatan (1 desa
belum ada bidan
desa)
Persalinan nakes di fasilitas
kesehatan belum mencapai
target atau masih rendah

Tidakada mobil
ambulan
Biaya persalinan
mahal dibandingkan
bersalin di dukun
Akses jarak terlalu
jauh

Kepercayaan
masyarakat terhadap
dukun masih tinggi
Akses jalan jelek/
sulit dilalui Kuranaganya
kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN

2. Persalinan dengan tenaga kesehatan

MANUSIA METODE

Kurangnya
kerjasama tenaga
kesehatan dengan
dukun
Masih banyaknya
Kekurangan tenaga
keberadaan dukun
kesahatan (1 desa
belum ada bidan
desa)
Persalinan dengan tenaga
kesehatan

Biaya persalinan
mahal dibandingkan
bersalin di dukun
Akses jarak terlalu
jauh

Kepercayaan
masyarakat terhadap
dukun masih tinggi
Akses jalan jelek/
sulit dilalui Kuranaganya
kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN

3. Ibu hamil mendapat pelayanan ANC K1

MANUSIA METODE
Kurangya
pengetahuan
masyarakat tengtang
pentingnya Kurangnya
pemeriksaan kerjasama lintas
kehamilan sektor

Kurangya tingkat
kesadaran
masyarakat Kekurangan tenaga
kesahatan (1 desa
belum ada bidan
desa)
Ibu hamil mendapat
pelayanan ANC K1 masih
rendah

Biaya pemeriksaan
ANC tergolong
mahal
Akses jarak terlalu
jauh

Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos maih tinggi
Akses jalan jelek/
sulit dilalui
Kepemilikan JKN
masih rendah

SARANA DANA LINGKUNGAN

4. Ibu hamil mendapat pelayanan ANC K4

MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan Kurangnya


masyarakat tentang kerjasama lintas
Kurangnya tingkat
pentingnya pemeriksaan sektor
kesadaran kehamilan
masyarakat

Kekurangan tenaga
kesahatan (1 desa
belum ada bidan
desa) Ibu hamil mendapat
pelayanan ANC K4
Biaya pemeriksaan
kehamilan tergolong
mahal
Akses jarak terlalu
jauh

Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos masih tinggi
Akses jalan jelek/
sulit dilalui Kuranaganya
kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN

5. Jumlah ibu hamil melaksanakan kelas ibu hamil rendah

MANUSIA METODE

Kurangnya minat ibu


hamil mengikuti kelas ibu Kurangnya
hamil kerjasama lintas
sektor

Kurangnya tingkat Cara


kesadaran penyampaian
materi kurang
menarik
Kekurangan
tenaga kesahatan
(1 desa belum ada
bidan desa) Ibu hamil yang
melaksanakan kelas ibu
hamil masih rendah

Tidak ada
transportasi
Kurangnya
dukungan suami dan
keluarga
Akses jarak terlalu
jauh
Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos masih tinggi
Akses jalan jelek/
sulit dilalui

SARANA DANA LINGKUNGAN

6. Jumlah ibu hamil yang mendapat stiker P4K rendah

MANUSIA METODE

Kurangnya
kerjasama lintas
sektor
Kekurangan
tenaga kesahatan
(1 desa belum ada
Kurangnya tingkat bidan desa)
kesadaran tentang
kegiatan P4K

Ibu hamil mendapat stiker


P4K masih rendah

Belum terbentuknya
ambulan desa
Kurangnya
dukungan suami dan
keluarga
Akses jarak terlalu
jauh

Akses jalan jelek/ Rendahnya


sulit dilalui kepemilikan JKN
SARANA DANA LINGKUNGAN

7. Jumlah kunjungan Nifas KF1 rendah

MANUSIA METODE

Kurangnya
Kekurangan tenaga kerjasama lintas
kesahatan (1 desa sektor
belum ada bidan desa)

Kurangnya tingkat
kesadaran tentang
kesehatan pasca
melahirkan

Kunjungan Nifas Kf 1
rendah

Kurangnya
dukungan suami dan
keluarga
Akses jarak yang
jauh
Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos masih tinggi

Akses jalan jelek/ Rendahnya


sulit dilalui kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN


8. Ibu nifas mendapat pelayanan Nifas KF3 rendah

MANUSIA METODE

Kurangnya
Kekurangan tenaga kerjasama lintas
kesahatan (1 desa sektor
belum ada bidan desa)

Kurangnya tingkat
kesadaran tentang
kesehatan pasca
melahirkan

Kunjungan Ibu Nifas Kf 3


Rendah

Kurangnya
dukungan suami dan
keluarga
Akses jarak yang
jauh
Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos masih tinggi

Akses jalan jelek/ Rendahnya


sulit dilalui kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN

9. Cakupan kunjungan bayi rendah

MANUSIA METODE
Kurangnya
Pengetahuan ibu balita kerjasama lintas
tentang tumbuh sektor
kembang bayi masih
rendah

Kurangnya tingkat
kesadan ibu balita untuk
membawa bayinya ke
tenaga kesehatan

Kunjungan bayi rendah

Akses jarak yang


jauh Kurangnya
dukungan keluarga

Akses jalan jelek/


sulit dilalui

SARANA DANA LINGKUNGAN

10. Kunjungan Neonatus Lengkap KN 3 rendah

MANUSIA METODE

Kurangnya
kerjasama lintas
sektor
Kurangnya tingkat
pengetahuan tentang
kesehatan bayi baru
lahir

Kunjungan neonatus KN 3
Rendah

Kurangnya
dukungan suami dan
keluarga
Akses jarak yang
jauh
Kepercayaan
masyarakat terhadap
mitos masih tinggi

Akses jalan jelek/ Rendahnya


sulit dilalui kepemilikan JKN

SARANA DANA LINGKUNGAN

11. DDTK Balita/Anpras

MANUSIA METODE

Kurangnya
Pengetahuan ibu balita kerjasama lintas
tentang tumbuh sektor
kembang bayi masih
rendah

Kurangnya tingkat
kesadan ibu balita untuk Kegiatan DDTK
membawa bayinya ke kurang menarik dan
tenaga kesehatan kurangnya kesediaan
alat
DDTK balita/Anpras masih
rendah

Akses jarak yang


jauh Kurangnya
dukungan keluarga

Akses jalan jelek/


sulit dilalui

SARANA DANA LINGKUNGAN

b. Cara Pemecahan Masalah


Pemecahan
N Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Keteranga
Masalah
o Masalah Masalah Masalah n
Terpilih
1 Persalinan Masih - Melakukan advokasi Kemitraan
nakes di banyaknya tingkat kecamatan bidan dengan
fasilitas keberadaan tentang kemitraan bidan dukun.
pelayanan dukun, dengan dukun, untuk
kesehatan tingkat mendapat dukungan
belum kercayaan kebijakan tentang
tercapai masyarakat persalinan di tenaga
terhadap kesehatan dan fasilitas
dukun kesehatan
masih - Melakukan sosialisasi
tinggi, terhadap kelompok
jauhnya masyarakat tentang
akses jarak, persalinan di tenaga
sulitnya kesehatan dan di fasilitas
jalan untuk kesehatan
dilalui
Persalinan Masih - Melakukan advokasi Melakukan
oleh tenaga banyaknya tingkat kecamatan kemitraan bidan
kesehatan keberadaan tentang kemitraan bidan dan dukun.
belum dukun, dengan dukun, untuk
tercapai tingkat mendapat dukungan
kercayaan kebijakan tentang
masyarakat persalinan di tenaga
terhadap kesehatan dan fasilitas
dukun kesehatan
masih - Melakukan sosialisasi
tinggi, terhadap kelompok
jauhnya masyarakat tentang
akses jarak, persalinan di tenaga
sulitnya kesehatan dan di fasilitas
jalan untuk kesehatan
dilalui
Ibu hamil Kurangnya - Melkaukan sosialisasi Melakukan
mendapatkan pengetahuan terhadap kelompok sosialisasi
ANC (K1) tentang masyarakt tentang terhadap
lengkap pemeriksaan kehamilan, buku KIA kelompok
rendah kehamilan dan P4K masyarakat
dan tanda - Meningkatkan tentang buku
bahaya pelayanan ANC 10 T KIA dan P4K
kehamilan dan
meningkatkan
pelayanan ANC
10 T
ibu hamil Kurangnya - Melakaukan Melakukan
mendapat pengetahuan sosialisasi terhadap sosialisasi
(K4) lengkap tentang kelompok masyarakt terhadap
masih rendah pemeriksaan tentang kehamilan, kelompok
kehamilan buku KIA dan P4K masyarakat
dan tanda - Meningkatkan tentang buku
bahaya pelayanan ANC 10 T KIA dan P4K
kehamilan dan
meningkatkan
pelayanan ANC
10 T
Jumlah ibu Kurangnya - Melakukan advokasi Melakukan
hamil yang pengetahuan tingkat kecamatan advokasi tingkat
melaksanaka ibu hamil untuk mendapat kecamatan
n kelas ibu tentang dukungan kebijakan untuk mendapat
masih rendah kegiatan bahwa semua ibu dukungan
kelas ibu hamil wajib mengikuti kebijakan
hamil, minat kelas ibu hamil bahwa semua
ibu hamil - Sosialisasi tentang ibu hamil wajib
yang kelas ibu hamil mengikuti kelas
rendah, - Meningkatkan kualitas ibu hamil.
kurangnya fasilitator kelas ibu
dukungan hamil
dari lintas
sektor akses
jalan yang
jauh dan
sulit di lalui.
Jumlah ibu Kurangnya - Berintegrasi dengan Integrasi
hamil yang pengetahuan program Promkes program dalam
mendapat ibu tentang dalam pembentukan pembentukan
stiker P4K persalinan bank darah desa, FKMD
masih rendah yang aman ambulan desa dan
dan selamat, tabulin yang berkaitan
beberapa dengan FKMD
desa belum
terbentukny
a bank
darah desa,
ambulan
desa, tabulin
Ibu nifas Kurangnya - Melakukan Sweeping ibu
yang pengetahuan sweeping ibu nifas nifas
mendapat ibu tentang - Sosialisasi
pelayanan kesehatan kelompok
nifas (KF1) pasca masyarakat tentang
masih rendah melahirkan, pentingnya
akses jarak kesehatan pasca
yang jauh melahirkan
dan sulit
ibu nifas Kurangnya - Melakukan Sweeping ibu
yang pengetahuan sweeping ibu nifas nifas
mendapat ibu tentang - Sosialisasi
pelayan nifas kesehatan kelompok
(KF3) belum pasca masyarakat tentang
tercapai melahirkan, pentingnya
akses jarak kesehatan pasca
yang jauh melahirkan
dan sulit
Cakupan Kurangnya - Melakukan Mengoptimalka
knjungan kesadaran sweeping n kelas ibu
bayi masih ibu balita, - Meningkatkan balita
rendah kurangnya pelayanan
pengetahuan kesehatan anak
ibu balita - Mengoptimalkan
tentang kelas ibu balita
pentingnya
tumbuh
kembang
anak.
Kunjungan Kurangnya - Penyuluhan tentang Sweeping bayi
neonatus pengetahuan kesehatan bayi baru KN3
lengkap ibu tentang lahir dan perawatan
(KN3) masih kesehatan bayi baru lahir
rendah bayi baru - Sweeping KN3
lahir,
tingkat
kepercayaan
masyarakat
terhadap
mitos masih
tinggi
DDTK Kurangnya - Membuat TIM Membuat TIM
Balita/Anpra pengetahuan DDTK untuk DDTK
s masih ibu balita pelaksanaan DDTK
rendah tentang - Penyuluhan
pentingnya kelompok
tumbuh masyarakat tentang
kembang tumbuh kembang
anak, tenaga anak
kesehatan
yg kurang,
peralatan
DDTK yang
kurang
memadai
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BASSE SANGTEMPE UTARA
Alamat :Desa Pantilang Kecamatan Basse Sangtempe Utar Kab. Luwu 91922
Hp (085 240 745 674 ) Email : pkmbastura@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS BIDAN DESA


UPT PUSKESMAS BASSE SANGTEMPE UTARA TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
Supervisi adalah suatu proses pengarahan, bantuan dan pelatihan yangmendorong
peningkatan kinerja dalam pelayanan bermutu, yang dilakukan dalamsebuah siklus yang
berkesinambungan serta implementasinya menggunakan daftartilik sebagai penilaian
terhadap ukuran standar pelayanan Program PUSTU, Polindes dan Poskesdes yang bersifat
terarah, sistematis, efektif, fasilitatif, dan berbasis data.
B. LATAR BELAKANG
Supervisi Fasilitatif adalah Manajemen Mutu dengan pendekatan proses. kegiatan
ini juga bertujuan untuk melakukan pembinaan pada jejaring Puskesmas tentang masalah
administrasi dan pelaporan. Alat yang digunakan dalam penilaian supervisi ini adalah
daftar ceklist. Diharapkan dengan melaksanakan supervisi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
polindes, maka akan tercapai Pelayanan kesehatan yang optimal
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan pembinaan pada jejaring Puskesmas agar tercapai pelayanan yang
optimal
2. Tujuan Khusus
Menemukan permasalahan yang ada pada jejaring Puskesmas, Tercapainya
administrasi jejaring Puskesmas yang terstruktural
D.KEGIATAN POKOK
No Kegiatan Rincian Kegiatan 1 Bimtek Bidan Desa - Mengevaluasi sarana dan prasaran
di desa - Mengevaluasi pencatatan dan pelaporan - Berdiskusi mengenai permasalahan
yang ada di desa
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
N o Kegiatan Pokok Cara Melaksanakan Kegiatan Lintas Program Terkait Sumber Pembiayaan 1
Bimtek Bidan Desa -Menyusun rencana kegiatan -koordinasi dengan lintas program
-menentukan waktu dan tempat pelaksanaan -menyiapkan form laporan -melaksanakan
kunjungan ke Poskesdes - melakukan wawancara/ meminta data rekam medis -membuat laporan
kegiatan Program Kesling: Menyusun jadwal kegiatan Untuk kunjungan Program Promkes:
Menyusun jadwal kegiatan dan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan Program Asisten
Apoteker: Menyusun jadwal kegiatan BOK

A. SASARAN
No Kegiatan Pokok Sasaran 1 Bimtek Bidan Desa Seluruh Bidan Desa
B. JADWAL KEGIATAN No Nama Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Bimtek Bidan
Desa V V V V V V V V V V V V VIII. PEMBIAYAAN Pembiayaan kegiatan Bimbingan
Teknis Bidan Desa pada anggaran BOK UPT Puskesmas Pengaron tahun 2019 dengan total
biaya sebagai berikut No Kegiatan Pembiayaan 1 Bimbingan Teknis Bidan Desa Rp.
3.600.000;
C. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan
dengan pelaporan hasil yang dicapai pada bulan tersebut
D. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM
Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar setiap tanggal 5 setiap
bulannya. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi Puskesmas Pengaron P

Anda mungkin juga menyukai