Anda di halaman 1dari 1

Klasifikasi Infeksi Postpartum

1. Endometritis

Penyebab tersering infeksi postpartum. Endometritis biasanya dimulai sebagai infeksi


terlokalisasi pada tempat penempelan plasenta, namun dapat menyebar hingga meliputi seluruh
endometrium. Pengkajian tanda-tanda endomatrium dapat menunjukkan demam (biasanya lebih dari
38•c, denyut meningkat, menggigil, anoreksia, mual, kelelahan, letargi, nyeri panggul, nyeri uterus, atau
lokia yang banyak berbau menyengat (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013).

2. Luka infeksi

Luka terinfeksi juga merupakan infeksi postpartum yang umum terjadi namun sering terjadi
setelah ibu pulang ke rumah. Tempat infeksi meliputi luka insisi cesar dan episiotomi atau lokasi jahitan.
Tanda-tanda luka infeksi meliputi eritema, edema, hangat, nyeri, sekret seropurulen, dan pemisahan
luka (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013).

3. Infeksi Saluran Kemih

ISK terjadi pada 2% sampai 4% ibu postpartum. Faktor risiko terjadinya ISK meliputi katerisasi
urine, seringnya dilakukan pemeriksaan panggul, anestesi epidural, perlukaan saluran genital, riwayat
ISK dan kelahira cesar. Tanda-tanda ISK meliputi disuria, frekuensi, dan urgensi, demam ringan, retensi
urine, hematuria, dan pyuria (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013)

4. Mastitis

Organisme yang menginfeksi umumnya S.aureus hemolitik. Fisura puting susu yang terinfeksi
biasanya merupakan lesi awal, namun sistem duktus ikut terinfeksi setelahnya. Edema oleh inflamasi
dan oembengakakan payudara segera mengobtruski aliran ASI dalam lobus, regional, kemudian
menyeluruh, dan terjadilah mastitis

Gejala jarang tampak sebelum akhir minggu pertama postpartun dan lebih sering terjadi
pada minggu kedua hingga emoat, menggigil, demam, malaise, dab nyeri payudara (Lowdermilk, Perry,
& Cashion, 2013).

Lowdermilk, D. L., Perry, E. S., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 2. Singapore:
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai