Oleh :
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil latihan praktek bengkel listrik semester II Politeknik Negeri Malang
Benar telah melakukan praktek semester 2 di bengkel listrik, Prodi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang, dan laporan ini telah diperiksa
dan disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.
Malang, 28-06-2014
ii
KATA PENGANTAR
Penulis,
Fahim Rosyad Muhammad
NIM 1331120076
iii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
2. BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Dasar Keselamatan Kerja.................................................................. 3
2.2 Standar Keselamatan Kerja .............................................................. 3
2.3 Instalasi Penerangan 1 Fasa System on Plaster................................ 4
2.4 Syarat Instalasi Listrik....................................................................... 5
2.5 Alat Ukur dalam Instalasi Penerangan 1 fasa system on plaster....... 6
2.6 Komponen dan Alat dalam Instalasi Penerangan 1 fasa system on
plaster...................................................................................................... 8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada praktek bengkel listrik ini terdapat beberapa job yang harus
diselesaikan dalam setiap semester sesuai silabus yang diberikan. Setelah
menyelesaikan praktikum siswa dituntut untuk membuat laporan hasil
praktikum yang dikumpul pada akhir semester sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi nilai ujian semester. Dengan laporan ini dapat dinilai
tentang kemampuan mahasiswa untuk memahami materi yang
disampaikan oleh dosen pembimbing. Selain untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi juga sebagai referensi
atau bekal dalam bekerja pada dunia usaha atau dunia industri nantinya.
Dengan keterampilan bengkel listrik ini, mahasiswa bisa mengaplikasikan
semua teori yang didapat pada mata kuliah lain dalam prakteknya yang
bisa menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing dalam dunia
kerja.
1
1.2 TUJUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan :
4
2.4SYARAT INSTALASI LISTRIK
Keamanan
Ditujukan untuk keselamatan manusia, ternak dan harta benda. Pemeriksaan dan
inspeksi/ pengawasan dari instalasi sebelum digunakan/ disambung.
Dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda/ kode untuk keamanan
dalam pekerjaan-pekerjaan selanjutnya .
Keandalan
Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi “kerusakan” dalam batas-
batas normal, termasuk dari kesederhanaan suatu sistem, misalkan : mudah untuk
dimengerti dan diopersaikan dalam keadaan normal maupun dalam keadaan
darurat. Untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik.
Kemudahan
Semua peralatan, termasuk pengawatan akan diatur menurut operasinya,
pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam
menghubungkannya.
Perincian-perinciannya tercantum dalam label atau sejenisnya, yang
menunjukkan penggunaan switchgear dan controlgear agar menghindari dari
kebingungan atau kesimpang siuran
Ketersediaan (cadangan)
Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah penting.
Sumber daya (cadangan) diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau
sebagian dari beban. Keluasan dari sistem listrik yaitu : sistem listrik tersebut
dapat diadakan perubahan jika diperlukan, diperbaruhi, dan perluasan keperluan-
keperluan lain di masa mendatang
Pengaruh dari lingkungan
Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebgai contoh : polusi, kebisingan,
dan lain sebagainya.
Termasuk juga masalah keindahan
Ekonomi
Instalasi listrik sejak dari perancanagn, pelaksanaan pemasangan sampai dengan
pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.
5
2.5 ALAT UKUR DALAM INSTALASI PENERANGAN 1 FASA SISTEM ON
PLASTER
1. Tespen
2. Multimeter
6
3. Megger
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi. Cara kerja dari
megger yaitu dengan membangkitkan tegangan tertetntu dan disambung ke
ujung-ujung peralatan yang akan diketahui tahanan isolasinya.
4. kWh meter
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara
langsung hasil kali tegangan, arus faktor kerja, kali waktu yang tertentu (UI
Cos φ t) yang bekerja padanya dalam jangka waktu tertentu tersebut. Bagian
utama dari kWh meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan
aluminium, dan magnet permanen yang tugasnya menetralkan piringan
7
aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat
jumlah perputaran piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet, dimana medan
magnet tersebut menggerakkan piringan aluminium. Putaran piringan
tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah kWh nya.
1. Pipa Pelindung
Pipa PVC
Pipa ini dibuat dari bahan paralon/PVC. Jika dibandingkan dengan pipa union,
keuntungan pipa PVC adalah lebih ringan, lebih mudah pengerjaannya (dengan
8
pemanasan) dan merupakan bahan isolasi, sehingga tidak akan mengakibatkan
hubung singkat antar penghantar. Di samping itu penggunaannya sangat cocok
untuk daerah lembap, karena tidak menimbulkan korosi. Namun demikian, pipa
PVC memiliki kelemahan yaitu tidak tahan digunakan pada temperatur kerja di
atas 60°C.
9
Gambar 2.6.2 Kotak Sambung
3. Klem
Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat pipa
atau kabel. Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, ¾”, 1”, 1 ¼” 1 ½” dan 2”.
lasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk
mencegah adanya hubungan singkat (korslet).
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban.
Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi
penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya.
10
1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis
Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya.
Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.
11
Gambar 2.6.5 Saklar Seri
Pengertian:
Merupakan sebuah rangkaian yang digunakan sebagai sakelar yang bekarja secara
otomatis dengan media intensitas cahaya. Jadi tidak perlu ceklak ceklit tuk
menghidupkan atau mematikan,,,
CARA KERJA RANGKAIAN SAKLAR OTOMATIS :
Di sini yang paling berperan adalah cahaya. Saat LDR terkena cahaya (apa saja)
maka sakelar belum bekerja, Nah ketika LDR tidak terkena cahaya maka
rangkaiana akan bekerja yang menghidukan RELAY (memindahkan kontak dari
NC ke NO). Kita dapat mengatur seberapa terang / gelapnya cahaya untuk
mengoperasikan rangkaian ini pada POTENSIOMETER ( 100K Pot)
12
Aplikasi:
Swich Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan
atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu
ystem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar
tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan
NO (normally open)).
8. Fitting
Fitting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegang
atau tempat bola lampu. Ada dua jenis fitting, diantaranya :
a. Fitting duduk
b. Fitting gantung
13
Fitting gantung adalah salah satu peralatan dalam rangkaian instalasi
penerangan yang berfungsi sebagai pemegang bola lampu dan penghantar daya
listrik ke lampu. Pelaksanaan pemasangan fitting gantung hendaknya
dimaksudkan sedemikian rupa sehingga faktor elekris dan mekanis dapat
dijamin kehandalannya.
9. Roset kayu
Kotak kontak adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat listrik yang
dapat berpindah-pindah.
14
Gamar 2.6.10 Kotak Kontak
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik
terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang
biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut
tembaga atau tembaga pejal.
1. N.Y.A
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan ystem tenaga. Dalam instalasi
rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis
bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Agar aman
memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC
atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan
apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
2. N.Y.M
15
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan ystem tenaga.
Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu). Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga
tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari
NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.
3. N.Y.Y
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3
atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan
memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal
dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak
disukai tikus.
4. Kabel Twisted
yaitu kabel yang dipilin sehingga membentuk putaran. Kabel ini berfungsi
mengalirkan tegangan dari jaringan tegangan distribusi PLN ke KWh meter
MCB adalah sebuah alat yang di pakai pada instalasi listrik.yang berfungsi
sebagai proteksi terhadap arus hubung singkat dan sebagai proteksi terhadap arus
beban lebih.MCB bekerja memutuskan arus hubung singkat dengan kerja dari
relai elektromagnetik berdasarkan prinsip electromagnet. Dan MCB bekerja
memutuskan arus beban lebih dengan kerja dari bimetal. MCB menggunakan
16
satuan Ampere (A), Karakteristik MCB dibagi menjadi 3, yaitu Otomat-L,
Otomat-G, dan Otomat-H.
Fungsi utama dari MCB adalah :
Sebagai proteksi terhadap arus beban lebih
Sebagai proteksi terhadap arus hubung singkat
Sebagai pembatas arus yang diberikan PLN pada kWh meter
Sebagai pemisah
17
Gambar 2.5.13 Panel
Saklar impuls adalah jenis saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja magnet,
dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja. Lamanya
mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar
ini mempunya dua posisi kontak, “off” pada impuls kedua dan kontak “on” pada
posisi pertama.Dalam mengendalikan (on dan off) suatu lampu menggunakan
push button sebagai kontrol bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh
adanya impuls (sinyal) yang diberikan dari push button.
18
Gambar 2.5.15 Fuse
16. Heater
Heater dalam praktek ini digunakan untuk mem-bending pipa PVC 5/8
inc, sehingga dalam praktek On Plaster ini tidak menggunakan elbow. Ketika
mem-bending pipa, usahakan semua permukaan pipa yang akan dibengkokkan
terkena panas, sehingga mudah untuk membengkokkannya, jika pipa sudah
kembali dingin jangan paksakan untuk membengkokkan, karena akan
menyebabkan pipa patah.
19
17. Line Up Terminal
tempat penyambungan kabel dari sumber yang di hubungkan dengan kabel dari beban
yang letaknya di dalam panel.
Spesifikasi Alat
1. Palu
2. Sekrup
Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat
pada kayu. Untuk hasil terbaik,kayu induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar
diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup
bagian luar.Dengan adanya ulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih
lama daripada paku. yang harus diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang
obeng kepala sekrup
20
Gambar 2.5.19 Sekrup
3. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu atau logam.
Logam dan kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat potongnya juga
berbeda. Ada dua macam gergaji : gergaji kayu dan gergaji besi.
4. Tang
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari
baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Jenis-jenis Tang :
a. Tang Kombinasi
b. Tang Potong ( Untuk memotong kabel )
c. Tang Lancip ( Untuk membengkokkan kabel dan membuat mata itik )
d. Tang Bulat
e. Tang Pemegang
f. Tang Kupas ( Untuk mengupas kabel )
21
Gambar 2.5.21 Tang
5. Obeng
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng
dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti
kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng
pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).
6. Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk memasang kabel twisted pada konektor. Jika tidak
ada kunci pas, bisa juga menggunakan kunci inggris.
22
Gambar 2.5.23 Kunci Pas
6. Konektor
23
BAB III
24
6 Profil untuk dudukan relay impuls 1 Buah
7 Line up terminal 3 Buah Input
8 Line up terminal 10 Buah output
D. Panel APP
1 OAK 1 Buah
2 DEKSEL 1 Buah
3 KWH Meter 1 Buah
4 MCB 1 Buah
5 Terminal Box 1 Buah
E. Penghantar
1 NYA merah 1,5 mm2
2 NYA biru 1,5 mm2
3 NYA hijau / kuning 1,5 mm2
4 NYM 3 x 1,5 mm2
5 Sekrup untuk saklar fiting panel APP
6 Sekrup untuk klem
25
BAB IV
LANGKAH KERJA
Minggu 3 : Pengecekan gambar diagram single line gambar kerja pada papan
, pemberian komponen kotak sambung , pemasangan kotak
sambung pada papan,pemasangan rosette kayu dan fitting lampu
( 17-03-2014 )
26
Minggu 14 : Penyelesaian trouble shooting dalam panel dan pengenalan kWh
meter ( 09-06-2014 )
27
Pembuatan Sketsa
Tahap pengerjaan :
28
Dokumentasi Pengerjaan Penggambaran Sketsa :
4.3 PEMIPAAN
Pemasangan Fitting, rosette kayu, dan fitting
Pemipaan
29
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel.
Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan pemipaan seperti meteran, kabel
untuk mbending pipa, heater dan pipa 5/8’’ sepanjang 4 meter
3. Setelah itu nyalakan heater, lalu masukkan kabel tadi ke dalam pipa dan
panaskan pada bagian pipa yang akan dibengkokkan
5. Setelah itu sesuaikan panjang pipa yang telah dibengkokkan tadi dengan yang
di papan. Jika telah sesuai, pasang pipa pada papan dan gunakan klem untuk
merapatka pipa dengan papan
30
Pipa Kabel untuk Mbending pipa
Hasil Pemipaan
4.4 PENGAWATAN
Pengawatan
31
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel.
Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan pengawatan seperti : kabel NYA fasa
netral ground, tang potong, tang kupas, tang lancip
4. Potong kabel yang sudah dimasukkan pipa. Jangan lupa beri space pada kabel
yang akan dipotong untuk penyambungan dengan komponen-komponen
lainnya seperti saklar, fitting, kotak sambung, stop kontak, panel, push button
5. Sambung kabel pada saklar, fitting, selcon, stop kontak, push button ( untuk
penyambungan antara dua kabel pada kotak sambung menggunakan
sambungan ekor babi )
6. Gunakan lasdop dan benang untuk sambungan ekor babi di kotak sambung
32
Kabel fasa warna hitam Pemasukan kabel ke dalam pipa
33
Pengerjaan Panel
Tahap pengerjaan :
1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel.
Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan panel seperti : Panel, gergaji, tang
potong, tang kupas, tang kombinasi kabel NYA fasa netral ground
2. Pertama lepas plat yang ada didalam panel dan pintu panel
3. Ambil gergaji. Gergaji bagian atas panel sehingga nantinya pipa dapat masuk
kedalam panel
7. Hubungkan kabel yang ada pada pipa dengan terminal sesuai dengan gambar
diatas. Kemudian periksa sambungannya menggunakan multimeter sampai
benar betul
34
Plat panel sebelum wiring Plat panel setelah wiring
4.6 COMMISIONING
35
A. COMMISIONING TIDAK BERTEGANGAN
Pemeriksaan Sambungan
Jenis
Kondisi
Jalur No. Komponen Sambunga
Sambungan
n
Fasa Baik
1 Fitting Lampu A
Netral Baik
Fasa Baik
2 Fitting Lampu B
1 Netral Baik
Fasa Baik
3 Kotak Kontak Netral Baik
PE Baik
Fasa Load Baik
2 1 Selcon Fasa Line Baik
Netral Baik
Fasa Baik
1 Fiting Lampu C
Netral Baik
3
Fasa Baik
2 Fiting Lampu D
Netral Baik
36
Operasikan semua beban
Amati beban, catat dan buat tabel seperti dibawah
No
KOMPONEN KETERANGAN
.
Lampu A Menyala
1
Lampu B Menyala
2 Lampu C Menyala
3 Lampu D Menyala
4 Kotak kontak Bertegangan
37
Meter Sambungan langsung
1. fase tunggal sirkit fase – 5
Pembumian
sirkit tegangan R - Netral ~ 5
2. sirkit tegangan R -Ground ~ 5
sirkit tegangan Netral -Ground ~ 5
38
Tahap pengerjaan :
Siapkan peralatan :
1. Kunci pas 13-14 1 buah
39
2. Obeng 1 set
3. Tespen 1 buah
4. Tangga Portable 1 buah
Siapkan Bahan :
1. Kabel twisted 1 buah
2. kWh meter 1 fasa 1 set
3. Connector 2 buah
Pertama pasang kWh meter pada panel OAK sesuai dengan gambar wiring
APP 1 fasa diatas. Hubungkan kabel dari panel dengan terminal di panel OAK
Setelah kWh meter dipasang, ambil tangga , kabel twisted , connector.
Naiki tangga, pasang kabel twisted dari panel OAK dan kabel dari sumber ke
connector. Gunakan kunci pas untuk merapatkan kabel dalam connector agar
kabel terpasang dengan kuat
Setelah itu. Uji terminal di panel OAK menggunakan tespen. Cek fasa sama
netralnya. Jika saluran fasa di tespen menyala dan saluran netral tidak menyala
maka pemasangan sudah benar
40
Connector Kunci Pas
Tangga
41
Tahap Pengerjaan :
Siapkan alat
1. Stop watch
Siapkan bahan
1. Lampu pijar 40 watt 4 buah
2. Mesin bor tangan 600 watt 1 buah
Catat penunjukan awal jarum pada kWh meter
Hubungkan sumber ke panel kWh meter.
Nyalakan beban lampu, dan mesin bor tangan selama 2 menit. Gunakan stop
watch untuk melihat waktu
Lihat putaran penunjuk pada kWh meter, awasi dan hitung jumlah putarannya
Setelah 2 menit, matikan seluruh beban. Catat berapa putaran pada penunjuk
kWh meter.
Hasil dari pencatatan menunjukan dalam 2 menit piringan pada kWh meter
berputar sebanyak 6,3 kali.
Diketahui
Jumlah putaran = 6,3 putaran ( n )
Waktu pembebanan : 2 menit = 120 s ( t )
Spesifikasi kWh meter :
1 fasa
Tegangan 220 V
600 putaran / kWh ( C )
Frekuensi 50 HZ
Perhitungan :
n .3600000
p=
C.t
6,3.3600000
p=
600.120
p=315 Watt
42
Diketahui :
n = putaran piringan = 6,3
C = konstanta kWh meter ( Putaran / kWh ) = 600 U / kWh
td = Waktu dasar ( s)
t = waktu putaran yang diukur dengan stop watch ( s ) = 120 s
cos pi = faktor daya = 0,8
v. I cos φ= P beban = 4 x 40 W + 600 W = 760 W
Mencari Td
td−t 49,74−120
¿
t
x 100 % = td = 120
x 100 % = 58,55 %
BAB V
43
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara umum :
Secara khusus :
Untuk mendapatkan pengerjaan yang baik diperlukan latihan yang rutin dan
skill individu yang baik. Dalam bekerja sering terdapat trouble shooting,
sehingga diperlukan pengerjaan yang teliti dan tidak tergesa-gesa.
5.2 Saran
44
45