Anda di halaman 1dari 7

TUGAS CONTOH KASUS TB PARU

DISUSUN OLEH :

MOH FIRMAN

NIM : P00220217025

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII

KEPERAWATAN POSO 2020


1. Kasus
Seorang ibu umur 52 tahun ruang rawat dari IGD dengan diagnosa medis TB Paru dada
pneumothorax partial di kedua lapang paru. Pada saat pengkajian pasien mengatakan sesak
nafas dan batuk berdahak. pengkajian fisik didapatkan suara bunyi ronkhi di ½ lapang
paru bawah. Frekuensi nafas 26 kali/menit. Klien tampak susah untuk mengeluarkan
dahak saat batuk. Klien mengatakan bahwa dirinya tinggal dengan orang yang
mengkonsumsi rokok, Klien juga mengatakan tidak nafsu makan, mual, muntah. Klien
kehilangan tonus otot, BB turun 11 kg, konjungtiva anemis. P 30 x/menit, TD 90/60
mmHg, N 120 x/menit, S 37°C. Data Tambahan :
- LED: 60 mm (lk:0-88mm, pr:0-15mm)
- HB : 10 gr/dl (lk: 14-16, pr: 12-14)
- Natrium : 129 mEq/L (135-145 mEq/L)
- Protein : 8,8 gr/dl (7,2-8 g/dl)
- Globulin: 5,9 gr/dl (2,3-3,2 gr/dl)
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketdakefektifan bersihan jalan napas b.d pus yang berlebihan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah
dan batuk produktif
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan (perifer) b.d penurunan konsentrasi Hb dalam darah
4. Resiko penyebaran infeksi b.d kerusakan jaringan atau terjadinya infeksi lanjutan
(penkes agar tidak tjd penularan infeksi)
3. Rencana Asuhan Keperawatan

(Tujuan/Kriteria
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi) Intervensi NIC
Hasil NOC
1. Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan  Manajemen Jalan
jalan napas b.d pus yang tindakan keperawatan napas : memfasilitasi
berlebihan selama 1x24 jam, klien kepatenan jalan napas
akan:  Pengisapan jalan napas
Data Subjektif - Menunjukkan Status : mengeluarkan sekret
- Klien mengatakan sesak Pernapasan: Kepatenan dari jalan napas
napas dan batuk Jalan Napas, dibuktikan dengan memasukkan
berdahak dengan indicator sebuah katetetr
- Klien mengatakan saat gangguan (1: Sangat pengisap kedalam
bernapas sangat dalam Berat, 2: Berat, 3: jalan napas oral
Data Ojektif Sedang, 4: Ringan, 5: dan/atau trakea
- Klien tampak susah Tidak Ada Gangguan)  Pengaturan posisi :
mengeluarkan dahak saat Kriteria Hasil: mengubah posisi
batuk  Kemudahan bernapas pasien atau bagian
- Bunyi ronkhi di ½  Pergerakan sputum tubuh pasien secara
lapang paru bawah keluar dari jalan napas sengaja untuk
Data Tambahan  Pergerakan sumbatan memfasilitasi
- Hasil rotgent paru keluar dari jalan napas kesejahteraan fisiologi
member kesan gambaran  Batuk efektif dan psikologi
TB paru  Mengeluarkan secret  Pemantauan
- Kultur BTA (+) secara secara efektif pernapasan :
- P 30 x/menit, TD 90/60  Mempunyai jalan mengumpulkan dan
mmHg, N 120 x/menit, S napas yang paten mengananlisis data
37°C pasien untuk
- Menunjukkan Status memastikan kepatenan
Pernapasan: Ventilasi, jalan napas dan
dibuktikan dengan pertukaran gas yang
indicator gangguan (1: adekuat
Sangat Berat, 2: Berat, 3:  Bantuan ventilasi :
Sedang, 4: Ringan, 5: meningkatkan pola
Tidak Ada Gangguan) napas spontan yang
Kriteria Hasil: optimal, yang
 Pergerakan udara memaksimalkan
masuk dan keluar paru pertukaran oksigen dan
lancar karbon dioksida dalam
 Pada pemeriksaan paru.
auskultasi, memiliki
suara napas yang
jernih
 Mempunyai irama dan
frekuensi pernapasan
dalam rentang normal
 Mempunyai fungsi
paru dalam batas
normal

2 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan  Manajemen gangguan


kurang dari kebutuhan tubuh tindakan keperawatan makan : mencegah dan
b.d anoreksia, mual, muntah selama 1x24 jam, klien menangani pembatan
akan: diet yang sangat ketat
dan batuk produktif
- Menunjukkan Status dan aktivitas
gizi : asupan makan dan berlebihan atau
Data Subjektif cairan, dibuktikan memasukkan makanan
- Klien mengatakan tidak dengan indicator dan minuman dalam
nafsu makan gangguan (tidak adekuat, jumlah banyak
- Klien mengatakan mual sedikit adekuat, cukup kemudian berusaha
dan muntah adekuat, adekuat , sangat mengeluarkan
adekuat) semuanya
Data Objektif
Kriteria Hasil:  Manajemen elektrolit :
- BB ↓ 11 kg  Menjelaskan meningkatkan
- Konjungtiva klien komponen diet bergizi keseimbangan
terlihat anemis adekuat elektrolit dan
- Klien kehilangan tonus  Melaporkan tigkat pencegahan
otot energi yang adekuat komplikasi akibat dari
Data Tambahan kadar elektrolit serum
- LED: 60 mm (lk:0- - Menunjukkan berat yang tidak normal atau
badan : massa tubuh diluar harapan
88mm, pr:0-15mm)
dibuktikan dengan  Pementauan elektrolit :
- HB : 10 gr/dl (lk: 14-16, indicator gangguan (1: mengumpulkan dan
pr: 12-14) Sangat Berat, 2: Berat, 3: mengananlisis data
- Natrium : 129 mEq/L Sedang, 4: Ringan, 5: pasien untuk mengatur
(135-145 mEq/L) Tidak Ada Gangguan) keseimbangan
- Protein : 8,8 gr/dl Kriteria Hasil: elektrolit
(7,2-8 g/dl)  Mempertahankan berat  Pemantauan cairan :
badan pengumpulan dan
- Globulin : 5,9 gr/dl
 Mempertahankan analisis data pasien
(2,3-3,2 gr/dl) massa tubuh dan berat untuk mengatur
badan dalam batas keseimbangan cairan
normal  Manajemen cairan dan
elektrolit : mengatur
dan mencegah
komplikasi akibat
perubahan kadar cairan
dan elektrolit
 Manajemen nutrisi :
membantu atau
menyediakan asupan
makanan dan cairan
diet seimbang
 Terapi nutrisi :
pemberian makanan
dan cairan untuk
mendukung proses
metabolik pasien yang
malnutrisi atau
beresiko tinggi
terhadap malnutrisi
 Pemantauan nutrisi :
mengumpulkan dan
menganalisis data
pasien untuk
mencegah dan
meminimalkan kurang
gizi
 Bantuan perawatan –
diri : makan :
membantu individu
untuk makan
 Bantuan menaikkan
berat badan :
memfasilitasi
pencapaian kenaikan
berar badan

3 Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan  Perawatan sirkulasi :


jaringan (perifer) b.d tindakan keperawatan insufisiensi arteri :
penurunan konsentrasi Hb selama 1x24 jam, klien meningkatkan sirkulasi
dalam darah akan: arteri
- Menunjukkan integritas  Perawatan sirkulasi :
Data Subjektif jaringan : kulit dan insufisiensi vena :
- Klien mengatakan lemas membran mukosa yang meningkatkan sirkulasi
- Klien mengatakan tidak dibuktikan dengan vena
nafsu makan, mual dan indicator gangguan (1:  Manajemen
muntah gangguan eksterm, 2 ; cairan/elektrolit :
Data Objektif berat, 3 : sedang, 4 : mengatur dan
ringan, 5 : tidak ada mencegah komplikasi
- Konjungtiva klien
gangguan ) : akibat perubahan kadar
terlihat anemis
Kriteria Hasil : cairan atau elektrolit
- Klien kehilangan tonus
- Suhu, sensasi,  Manajemen cairan :
otot
elastisitas, hidrasi, meningkatkan
Data Tambahan
keutuhan dan keseimbangan cairan
- HB : 10 gr/dl (lk: 14-16, ketebalan kulit
pr: 12-14) cairan dan mencegah
- pCO² : 28,6 mmHg komplikasi akibat
- Menunjukkan kadar cairan abnormal
(35-45) keseimbangan cairan
- Sat O² : 95,5 % atau tidak diinginkan
yang dibuktikan dengan  Manajemen sensasi
(100%) indicator gangguan (1:
- pO² : 76,6 perifer : mencegah
Sangat Berat, 2: Berat, 3: atau meminimalkan
mmol/L (80-100) Sedang, 4: Ringan, 5: cidera atau
Tidak Ada Gangguan) ketidaknyamanan pada
Kriteria Hasil: pasien yang
 Tekanan darah mengalami per bahan
 Nadi perifer sensasi
 Turgor kulit
 Surveilans kulit :
mengumpulkan dan
menganalisis data
pasien untuk
mempertahankan
integritas kulit dan
membran mukosa

4 Resiko penyebaran infeksi Setelah dilakukan  Perawatan sirkulasi :


b.d kerusakan jaringan atau tindakan keperawatan insufisiensi arteri :
terjadinya infeksi lanjutan selama 1x24 jam, klien meningkatkan sirkulasi
akan: arteri
- Menunjukkan  Manajemen penyakit
Data Subjektif pengendalian resiko menular : bekerja
- Klien mengatakan masih komunitas : penyakit bersama komunitas
sering batuk-batuk dan menular yang, untuk menurunkan dan
susah mengeluarkan dibuktikan dengan mengelolah insiden
sputum indicator gangguan (1: dan prevalesni penyalit
- Klien mengatakan tidak pernah, 2 : jarang, 3: menular pada populasi
kadang – kadang, 4 : khusus.
tinggal dengan orang
sering, 5 : selalu)  Skrining kesehatan :
yang mengkonsumsi Kriteria Hasil: mendeteksi resiko atau
rokok 2 pak/hari selama  Memantau perilaku masalah kesehatan
25 tahun seksual terhadap resiko dengan memanfaatkan
Data Objektif pajananan PMS riwayat kesehatan,
- Klien terlihat sering  Mengikuti strategi pemeriksaan
batuk-batuk pengendalian kesehatan, dan
Data Tambahan pemajanan prosedur lainnya.
 Menggunakan  Perlindungan infeksi :
- Hasil rotgent paru
pengendalian mencegahan dan
member kesan gambaran penularan PMS mendeteksi dini infeksi
TB paru  pada pasien yang
- Kultur BTA (+) - Menunjukkan keparahan beresiko.
infeksi yang dibuktikan  Surveilans : komunitas
oleh pengendalian risiko : mengumpulkan,
komunitas ; penyakit menginterpretasikan
menular, status imun, dan menyintensis data
keparahan infeksi : bayi secara teraarah dan
baru lahir, pengendalian kontinu untuk
resiko : penyakit menular mengambil keputusan
seksual dan penyembuhan di komunitas.
luka : primer dan
sekunder.
Kriteria Hasil :
 Terbebas dari tanda
dan gejala infeksi
 Menggambarkan
faktor yang menunjang
penularan infeksi
 Melaporkan tanda dan
gejala serta mengukuti
prosedur skrining dan
pemantauan

Anda mungkin juga menyukai