Disusun oleh :
KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 SITUBONDO
2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
Daftar Isi
i
Kata Pengantar ....................................................... i
Daftar isi ................................................................... ii
1. Latar Belakang ............................................... 1
2. Pengertian TOGA .............................................. 1
3. Sejarah TOGA ..................................................... 2
4. Jenis – jenis TOGA berdasarkan bagian .............. 4
1.1 Daun ....................................................... 4
1.2 Batang ....................................................... 4
1.3 Biji ....................................................... 5
1.4 Akar ....................................................... 5
1.5 Umbi ....................................................... 5
i
1. Latar Belakang
Terdapat kurang lebih 280.000 jenis tumbuhan tersebar di seluruh dunia. Dari
jumlah tersebut, 80% merupakan tanaman yang berkhasiat untuk mengobati
penyakit. Tanaman-tanaman obat yang banyak diketahui oleh manusia sebenarnya
telah disebutkan di dalam Al-Quran, seperti manfaat buah tin, tanaman zaitun,
kurma, dan lain - lain. Selain itu, di Indonesia juga mengenal banyak tanaman obat,
seperti temulawak, kunyit, jahe, dan tanaman lain yang belum terdeteksi kandungan
obatnya. Tanaman obat tersebut dapat diperoleh dimana saja dan mudah
dibudidayakan. Banyaknya kekayaan alam berupa tanaman obat memacu
masyarakat untuk memanfaatkan seluruh kekayaan alam yang ada.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
3. Cina
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu ketika
muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu. Pada waktu itu,
penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut dukun
Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan jahat itu. Bahkan,
bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di Cina, yakni di
makam seorang bangsawan Han. Disana ditemukan data medis yang ditulis pada
i
gulungan sutra yang berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang
digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
4. Inggris
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan
didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tanaman obat
yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat.
Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan
para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan
ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang dengan
terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai tanaman-
tanaman obat dapat dilakukan lebih cepat.
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai
tanaman obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan
karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and English
Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.Pada tahun 1812, Henry Potter
telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang
lintah. Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat
tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah,
Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya
Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat
inipun masih diterbitkan. Tahun 1864, National Association of Medical
Herbalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktik
pengobatan.
5. Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah
berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang
botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat
tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede
tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus.Pada
tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian
dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat
yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-
obatan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
i
5 Daun bayam duri Mengobati kurang darah
6 Kangkung Mengobati insomnia
7 Saga Mengobati batuk dan sariawan
Mengobati penyakit gonorrhoe
8 Pacar cina
(penyakit kelamin)
9 Landep Mengobati rematik
10 Miana Mengobati wasir
11 Pepaya Mengobati demam dan disentri
12 Jintan Mengobati batuk, mules, dan sariawan
13 Pegagan Mengobati sariawan
14 Kemuning Mengobati penyakit gonorrhoe
15 Sirih Mengobati batuk, dan obat kumur
16 Randu Sebagai obat mencret dan kumur
17 Jambu biji Mengobati mencret
18 Sukun Mengobati ginjal, jantung, liver,
1.2 Batang
No Nama Tanaman Manfaat
Mengobati penyakit batuk dan sesak
1 Kayu manis
napas
2 Dadap ayam Mengobati asma
3 Pulasari Obat perut kembung
4 Brotawali Mengobati demam, sakit kuning,
Obat radang selaput lendir saluran
5 Kemumus
kemih
6 Jeruk nipis Sebagai antiseptik, obat kumur
7 Delima Sebagai anti cacing pita
1.3 Biji
No Nama Tanaman Manfaat
Mengobati penyakit asma, bisul, dan
1 Kecubung
anus turun
2 Kapur barus Mengobati gangguan pencernaan
3 Pinang Obat terhadap cacing pita
4 Kedawung Obat sakit perut,mulas,diare
5 Pala Mengatasi perut kembung
6 Jamblang Mengobati kencing manis
1.4 Akar
i
No Nama Tanaman Manfaat
1 Pepaya Obat cacing
Obat diuretik(menambah kecepatan
2 Aren
pembentukan urine)
Obat antihipertensi dan tekanan darah
3 Pule pandak
tinggi