Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1 (Absen 1-4)

Anggota :
Achmad Hasan Al Fikri (01)
Achmad Rafli Teguh P.S. (02)
Aisyah Adinda Anwar (03)
Andini Aprilia Putri (04)

Pendahuluan
a. Kaidah kebahasaan teks LHO :
1) Penggunaan kata/frasa nomina
2) Pembentukan nomina dan verba turunan dan afiksasi
3) Penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripsi
4) Kalimat simpleks dan kompleks

b. Cara menyusun teks LHO


1) Tentukan tema kegiatan observasi
2) Tentukan tujuan observasi
3) Melakukan proses observasi.
4) Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan. Setelah melakukan observasi
dan mendapatkan data-datanya, kita harus menyusun kriteria aspek yang akan
dibahas, dideskripsikan dan dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.
5) Membatasi aspek yang harus dilaporkan. Kita harus membatasi aspek apa saja
yang harus dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.
6) Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya. Dimulai
dengan mendefinisikan atau mengartikan aspek yang dipilih berupa pernyataan
umum. Jangan lupa untuk menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.
7) Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Setelah
dibuat definisi aspek yang dipilih, tambahkan data-data yang didapatkan dari
hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa angka yang
menunjukkan suatu ukuran. Jangan lupa gunakan kaidah kalimat simpleks dan
kompleks, konjungsi, sinonim, dan antonim.
8) Membuat simpulan hasil observasi. Setelah dilengkapi dengan data dan
gambar, kita bisa membuat kesimpulan dari hasil observasi yang telah kita
lakukan.
Kegiatan Belajar 1
1. Kaidah kebahasaan teks LHO Komodo :
 Kata dan frasa
 Nomina (kata benda) : semak-semak, hutan, pulau, kulit, ekor, gigi, gusi
 Verba (kata kerja) : menggunakan, mendeteksi, memburu, bertindak,
makan, menggigit, membuntuti,
 Frasa : binatang melata, kulit bersisik, mendeteksi keberadaan bangkai,
bangkai binatang, binatang kanibal, kegiatan perburuan, dibawa pergi
 Afiksasi :
 Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang ...
 Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang ...
 ... kulit bersisik yang berwarna abu-abu, ...
 ..., dan ekor yang berotot.
 Komodo menggunakan indra penciuman ...
 ... untuk mendeteksi keberadaan ...
 ... yang terletak beberapa kilometer ...
 Komodo memburu binatang melata lainnya ...
 ..., bahkan kadang-kadang bertindak sebagai ...
 ..., gusinya berdarah dan menjadi ...
 Kalimat definisi :
 Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang mempunyai berat
100 kg atau lebih.
 Kalimat deskripsi :
 Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang
lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot
 Komodo menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi
keberadaan bangkai binatang yang terletak beberapa kilometer di kejauhan.
 Kalimat simpleks :
 Binatang itu adalah komodo
 Kalimat kompleks :
 Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang
lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot
 Komodo rata-rata mempunyai berat 91 kg dan panjang 2,5 m
 Konjungsi kordinatif :
 Mempunyai berat 100 kg atau lebih
 Hidup di semak-semak belukar dan hutan
 Panjang lebih dari 3 meter dan berat 166 kg
 Lengan yang kuat dan ekor yang berotot
 Gusinya berdarah dan menjadi ideal
 Menjadi mangsanya dan habitatnya yang rusak
 Konjungsi subordinatif :
 Lengan yang kuat
 Bakteri yang berbahaya
 Perburuan yang tidak bertanggung jawab
 Indra penciuman yang tajam
 Darah korban yang digigit keracunan
 Adalah 2.5 dengan berat 91 kg

2. Kaidah kebahasaan teks LHO Taman Nasional Baluran :


 Kata dan frasa
 Nomina (kata benda) : hutan, taman, tumbuhan, flora, fauna, ekosistem
 Verba (kata kerja) : layu, mengering, mengatur, memerhatikan
 Frasa : ekosistem hutan spesifik kering, hutan mangrove, vegetasi savana,
produk jasa lingkungan, udara bersih, pemandangan alam, pengalokasian
sumber daya, daya dukung lingkungan, aspek sosial ekonomi masyarakat
 Afiksasi :
 Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem ...
 Hutan di taman ini terdiri atas tipe ...
 Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam ...
 Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis.
 Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang ...
 ... yang mampu beradaptasi dalam kondisi ...
 ... , walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
 Satwa banteng merupakan maskot/ciri ...
 Taman nasional memiliki beragam manfaat ...
 ... udara bersih dan pemandangan alam.
 Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur
pengalokasian sumber daya dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat dengan tetap memerhatikan daya dukung ...
 Kalimat definisi :
 Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik
kering di Pulau Jawa.
 Kalimat deskripsi :
 Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu
beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau),
walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
 Kalimat simpleks :
 Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis
 Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran.
 Kalimat kompleks :
 Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu
beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau),
walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
 Taman nasional memiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan,
seperti udara bersih dan pemandangan alam.

Kegiatan Belajar 2

Ide pokok Ide penjelas


Pengertian gamelan Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan
Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam
sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari
instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik
karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah
metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron,
slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul)
dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan
tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah
beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan.
Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon
berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal
disebut sindhen.

Pengelompokan Macam macam gamelan yang ada di Indonesia yaitu : kendang,


gamelan bonang, bonang penerus, demung, peking, kenong & kethuk,
slenthem dan gender.Sedangkan perangkat gamelan
dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan
gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi
hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara
penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan
takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting),
sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad).
Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni
budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari),
wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan),
dan lain-lain.

Gamelan Jawa Gamelan Sunda mempunyai dinamika degung, yang


menggunakan subset instrumen gamelan dengan laras pelog
tertentu.

Gamelan Bali Gamelan Bali sering dikaitkan dengan keahlian dan perubahan
tempo yang cepat dan dinamika gong kebyar

Gamelan Sunda Gamelan Jawa, sebagian besar didominasi oleh kraton-kraton di


Jawa, sesuai dengan gayanya masing-masing, dikenal dengan
kualitas meditasi yang lebih pelan atau bertempo lambat dan
bersifat transendental atau mersudi yang meiliki makna
berusaha mencapai sesuatu dengan kesabaran.
Kegiatan Belajar 3

1. Mengklasifikasikan minuman Fruit Tea

a. Minuman ini disajikan dalam kemasan yang berupa botol


b. Minuman ini tidak mengandung soda maupun alkohol
c. Minuman ini disajikan secara dingin
d. Minuman ini tidak berkhasiat sebagai obat
e. Minuman ini memiliki ciri khas rasa yang berbeda karena dasarnya ini adalah
minuman teh, tetapi diberi perasa buah

2. Menulis teks LHO tentang observasi jenis minuman

Minuman Fruit Tea

Minuman adalah segala sesuatu yang disajikan dalam wujud cair dan dapat
dikonsumsi untuk menghilangkan rasa haus atau dahaga. Berdasarkan jenis kandungan
atau zat yang terkandung di dalamnya, minuman dapat dikelompokkan menjadi
minuman yang mengandung kalsium, kafein dan soda.
Berdasarkan bentuk kemasannya minuman dapat dibedakan menjadi minuman
yang dikemas dalam botol kaleng, 12, dan minuman yang di kemas dalam sachet.
berdasarkan tekstur atau bentuknya minuman dapat dikelompokkan menjadi minuman
yang berwujud cair, serbuk dan minuman yang berbentuk kental. berdasarkan rasanya
minuman dapat dikelompokkan menjadi minuman yang terasa manis asam pahit dan
minuman yang sedikit asin.
Minuman Fruit Tea memiliki berbagai macam rasa minuman yang disajikan
dalam kemasan berupa botol minuman ini tidak mengandung alkohol ataupun soda
minuman ini tidak berhasiat sebagai obat dan minuman ini memiliki ciri khas rasa
yang berbeda karena terdapat rasa buah.
Oleh karena itu dengan adanya beraneka jenis minuman manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidup manusia juga dapat memanfaatkan khasiat dari berbagai
jenis minuman yang lain
Penutup

a. Evaluasi
1. Carilah teks LHO yang terdapat pada buku siswa, kemudian analisialah kaidah
kebahasaan dalam teks tersebut!

Judul teks LHO : Sampah (Hal 31-32)


Kaidah kaidah kebahasaan :
 Kata dan frasa
 Nomina (kata benda) : sampah, barang, sungai, air, limbah, plasttik, wadah,
detergen, daun-daun, batang, sayur, buah, kayu, kotoran
 Verba (kata kerja) : membuat, membusuk, mengolah,
 Frasa : barang sisa, nilai ekonomi, aliran sungai, tempat kegiatan, timbunan
sampah, sampah organik, sampah anorganik, limbah kayu sisa, limbah
pembuangan kotoran sapi, limbah rumah tangga
 Afiksasi :
 Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi.
 Sampah dibagi menjadi dua ...
 ... yang mengalir dari hilir ke hulu.
 pada umumnya digunakan sebagai tempat kegiatan yang membantu
manusia.
 ..., sungai disalahgunakan menjadi tempat pembuangan akhir sampah
sehingga sungai yang dulunya dialiri air sekarang menjadi kering dan
penuh dengan timbunan sampah.
 ... adalah sampah yang sulit diuraikan, ...
 ... dan mudah membusuk.
 ... yang tidak dikelola terlebih dulu, ...
 ... apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.
 Kalimat definisi :
 Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi.
 Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan,tidak bisa hancur
dengan alami,
 Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah
membusuk.
 Sungai merupakan aliran sungai yang mengalir dari hilir ke hulu.
 Kalimat deskripsi :
 Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah organik dan sampah anorganik.
 Sungai pada umumnya digunakan sebagai tempat kegiatan yang membantu
manusia.
 Contoh jenis sampah anorganik adalah plastik, wadah detergen, dan
plastik-plastik bungkus sisa makanan.
 Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk;
limbah ternak yang tidak dikelola terlebih dulu, tetapi langsung dibuang
begitu saja; daun-daun atau batang pohon yang sudah mati.
 Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat
bagi kehidupan apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.
 Kalimat simpleks :
 Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi.
 Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah organik dan sampah anorganik.
 Sungai merupakan aliran sungai yang mengalir dari hilir ke hulu
 Kalimat kompleks :
 Namun, didesa Jantur Kecamatan Bumiaji, sungai disalahgunakan menjadi
tempat pembuangan akhir sampah sehingga sungai yang dulunya dialiri air
sekarang menjadi kering dan penuh dengan timbunan sampah.
 Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan, tidak bisa hancur
dengan alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak
mudah diuraikan, sedangkan jika sampah anorganik di daur ulang dapat
membuat barang yang bernilai guna.
 Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat
bagi kehidupan apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.

2. Susunlah teks LHO melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekolahmu dengan


memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks LHO yang telah Anda kuasai!
SMAN 1 Situbondo
SMAN 1 Situbondo adalah Sekolah Menengah Atas yang terletak di
Kabupaten Situbondo.Didalam are lingkungan SMAN 1 Situbondo terdiri 2 jenis
lingkungan diantaranya adalah lingkungan hidup (biotik) dan lingkungan tidak hidup
(abiotik/benda mati).
Lingkungan benda hidup terdiri dari tanaman hias dan pohon-pohon yang
besar.Sedangkan lingkungan benda mati terdiri dari gedung sekolah ruang
kelas,serta benda sekolah lainnya.Pohon-pohon yang begitu besar membuat sekolah
menjadi rindang dan sejuk.
Tanaman-tanaman hias bukan hanya menjadi hiasan semata,namun menjadi
pemandangan yang menyejukkan pikiran dikala kita disbukkan dengan pelajaran
yang begitu padat.Bayak sekali tanaman yag di tanam,bukan hanya tanaman hias
namun jga terdapat tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai keperuan praktikum
pelajaran Biologi.
Pohon disanapun berbagai macam jenis dan bukan hanya ditanam di satu
tempat melainkan di berbagai tempat,supaya sekolah menjadi rindang dan
sejuk.Selanjutnya lingkungan benda mati di sekolah berupa gedung sekolah,ruang
kelas,ruang kepala sekolah,ruang bk,musholla,perpustakaan.
Banyak sekali lingkungan hidup dan lingkungan tak hidup di SMAN 1
Situbondo,dan itu semua harus kita jaga dengan baik,bukan hanya 1 orang,namun
seluruh warga sekolah wajib bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan
sekolah.Bukan hanya bisa memakai kita juga harus bisa merawatnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai