Anda di halaman 1dari 7

Nama : Syaffira Putri Afifah

Kelas : 2010721041

Kasus Kardiovaskuler 4

Seorang perempuan berusia 59 tahun, dirawat diruang penyakit dalam dengan CHF. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengeluh sesak nafas dan cepat lelah, kedua kaki bengkak,
mual dan tidak nafsu makan. Hasil pengkajian wajah tampak sembab, pitting edema dorsum
pedis. TD 140/90 mmHg, suhu 38oC, nadi 98x/menit, frekuensi napas 24x/menit.

DATA FOKUS

Nama Klien / Umur : Ny.G / 59 tahun

No Data Subjektif Data Objektif


1 1. Pasien mengeluh sesak nafas, 1. Pasien terlihat sesak nafas/dispnea
cepat lelah dan semakin sesak 2. Wajah tampak sembab dan pucat
saat beraktifitas 3. Terdapat edema pada kedua kaki
2. Pasien mengatakan sulit tidur terletak di dorsum pedis
dimalam hari 4. CRT >3 detik dan tampak kebiruan
3. Pasien mengatakan jantung nya 5. Terdengar suara rongkhi pada paru-
berdebar-debar paru
4. Pasien mengatakan mual dan 6. Terdapat retraksi dinding dada dan
tidak nafsu makan nafas cuping hidung
7. Hasil pemeriksaan TTV :
- TD = 140/90 mmHg
- N = 98x/menit
- RR = 24x/menit
- S = 38oC
8. Pemeriksaan Thorax terdapat
kardiomegali
9. Hasil AGD :
- PH = 7.50
- PCO2 = 33 mmHg
- HCO3 = 24 mmol/L
- Saturasi O2 = 95%
ANALISA DATA

Nama Klien / Umur : Ny.G / 59 tahun

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Penurunan curah Perubahan afterload
1. Pasien mengeluh sesak nafas, jantung
cepat lelah dan semakin sesak
saat beraktifitas
2. Pasien mengatakan jantung nya
berdebar-debar

DO :
1. KU lemah
2. Pasien sesak nafas
3. CRT > 3 detik dan tampak
sianosis
4. Wajah tampak sembab dan
pucat
5. Pemeriksaan Thorax terdapat
kardiomegali
6. Hasil pemeriksaan TTV :
- TD = 140/90 mmHg
- N = 98x/menit
- RR = 24x/menit
- S = 38oC
7. Saturasi oksigen = 95%
2. DS : Gangguan Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan sesak Pertukaran Gas ventilasi-perfusi
nafas, cepat lelah dan semakin
sesak saat beraktifitas
DO :
1. Pasien terlihat sesak
nafas/dispnea
2. Terdengar suara rongkhi pada
paru-paru
3. Terdapat retraksi dinding dada
dan nafas cuping hidung
4. Hasil pemeriksaan TTV :
- TD = 140/90 mmHg
- N = 98x/menit
- RR = 24x/menit
- S = 38oC
5. Hasil AGD :
- PH = 7.50
- PCO2 = 33 mmHg
HCO3 = 24 mmol/L
- Saturasi oksigen = 95%
3. DS : Kelebihan volume Gangguan
1. Pasien mengatakan lelah dan cairan mekanisme regulasi
tidak dapat beraktivitas seperti
biasanya

DO :
1. Terdapat pitting edema pada
bagian kaki (dorsum pedis)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien / Umur : Ny.G / 59 tahun

Diagnosa Tanggal Tanggal Paraf dan


No
(P,E, T&G) ditemukan teratasi Nama jelas
1. Penurunan curah jantung b.d 31-08-2020 3-09-2020 Ns. Syaffira
perubahan afterload d.d TD
meningkat, CRT>3 dtk,
sianosis

2. Gangguan pertukaran gas b.d 31-08-2020 03-09-2020 Ns.Syaffira


ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi d.d dispnea

3. Kelebihan volume cairan b.d 31-08-2020 03-09-2020 Ns. Syaffira


gangguan mekanisme
regulasi, d.d edema
ekstremitas
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien / Umur : Ny.G / 59 tahun

Tangga No. Paraf &


Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan
l Diagnosa Nama Jelas
31-08- 1. Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Ns. Syaffira
2020 keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi tanda/gejala
jam, maka diharapkan primer penurunan curah
masalah penurunan curah jantung (meliputi dyspnea,
jantung dapat diatasi dengan kelelahan, edema)
kriteria hasil : 2. Identifikasi tanda/gejala
1. Palpitasi menurun sekunder penurunan curah
2. Lelah menurun jantung (meliputi palpitasi,
3. Dispnea menurun rongkhi basah, kulit pucat).
Pucat/sianosis 3. Monitor EKG 12 sandapan
menurun 4. Monitor tekanan darah,
4. Tekanan darah saturasi oksigen, dan aritmia
menurun 5. Posisikan pasien semi
5. CRT menurun (<2 fowler dengan kaki ke
detik) bawah
6. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen, (simple mask
5lpm)
7. Kolaborasi pemberian obat
antiaritmia
31-08- 2. Setelah dilakukan tindakan Terapi Oksigen
2020 keperawatan selama 3x24 1. Pertahankan kepatenan jalan
jam, maka diharapkan napas
masalah gangguan pertukaran 2. Berikan oksigen berupa
gas dapat diatasi dengan simple mask 5lpm
kriteria hasil : 3. Monitor aliran oksigen
1. Dispnea menurun
2. Buni napas tambahan Manajemen Asam-Basa :
berkurang Alkalosis respiratorik
3. Napas cuping hidung 1. Identifikasi penyebab
menurun terjadinya alkalosis
4. Nilai PCO2 dalam respiratorik
batas normal (35-45 2. Monitor gejala perburukan
mmHg) (mis. dyspnea, peningkatan
5. Nilai pH dalam batas denyut nadi)
normal (7,35-7,45) 3. Monitor dampak
6. Sianosis berkurang kardiovaskuler (mis.
7. Pola napas membaik aritimia, penurunan curah
8. Warna kulit tidak jantung)
pucat 4. Monitor hasil AGD
5. Pertahankan akses intravena
31-08- 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia
2020 keperawatan selama 3x24 1. Periksa tanda dan gejala
jam, diharapkan masalah hypervolemia
kelebihan volume cairan 2. Monitor status
dapat teratasi, dengan kriteria hemodinamik
hasil : (mis.frekuensi jantung,
1. Edema pada kaki tekanan darah, MAP, dll)
bagian dorsum pedis 3. Monitor intake dan output
menurun cairan
4. Kolaborasi pemberian
diuretic
5. Monitor efek samping
diuretik

LAPORAN ANALISA SINTESA KETERAMPILAN


Nama : Syaffira Putri Afifah

NIM : 2010721041

1. Tindakan Keperawatan : Pemasangan Elektrokardiogram (EKG)


Nama klien : Ny.G
Diagnosa medic : CHF
2. Pengertian :
Elektrokardiogram (EKG) merupakan alat diagnostic yang digunakan untuk merekam
aktifitas listrik jantung.
3. Diagnosa keperawatan :
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d TD meningkat, CRT>3 dtk,
sianosis.
b. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi d.d dyspnea.
c. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi, d.d edema
ekstremitas.
4. Tujuan tindakan :
a. Mengetahui kelainan irama jantung pasien
b. Mengetahui kelainan miokardium
c. Mengetahui efek penggunaan obat jantung
d. Mengetahui terjadinya gangguan elektrolit pada pasien
e. Mengetahui infeksi lapisan jantung
5. Prinsip tindakan dan rasional
Prinsip Umum :
 Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
 Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien
 Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien
 Mengoleskan jelly pada electrode
 Pasang elektorda pada ekstremitas atas dan bawah untuk merekam lead :
- Merah pada ekstremitas kanan atas
- Kuning pada ekstremitas kiri atas
- Hitam pada ekstremitas kanan bawah
 Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial lead
- Pasang V1 pada intercostal ke 4 garis sternum kanan
- Pasang V2 pada intercostal ke 4 garis sternum kiri
- Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4
- Pasang V4 pada intercostal ke 5 pada midklavikula kiri
- Pasang V5 pada garis axila anterior
- Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4
 Hidupkan mesin Elektrokardiogram
 Lakukan pencatatan identitas klien pada EKG
 Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik
 Lakukan perekaman sesuai order
 Matikan EKG dan lepaskan elektroda pada tubuh klien
 Bantu klien memakai pakaian kembali
6. Bahaya dan pencegahan :
Pada kondisi yang lebih jarang, dapat terjadi alergi pada pasien berupa gatal atau
ruam merah akibat penggunaan elektroda yang melekat dikulit. Namun, pada saat ini
sudah banyak alat EKG dengan elektroda berbahan hipoalergik.
7. Hasil yang didapat/pencapaian tujuan :
Gambaran irama jantung, dengan dilakukan nya pemasangan EKG, tim medis dapat
melihat apakah terdapat kelainan pada jantung pasien.
8. Identifikasi tindakan yang lain :
Observasi keadaan jantung untuk memonitor apakah pengobatan yang diberikan
sudah berhasil atau belum.
9. Evaluasi diri :
Praktikan mampu melakukan dengan tindakan sesuai dengan SOP.

Anda mungkin juga menyukai