KWN Makalah
KWN Makalah
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Penulisan Makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan dan meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 1
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Masalah yang Timbul dalam Pelayanan Pembuatan e-KTP.........................................................5
2.2 Pemecahan Masalah dalam Pelayanan Pembuatan e-KTP...........................................................6
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian masalah dalam makalah ini antara lain:
1. Menjelaskan masalah-masalah dalam pelayanan proses pembuatan e-KTP
2. Mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam pelayanan proses pembuatan
e-KTP.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses implementasi pelayanan e-KTP yang sampai saat ini berjalan
masih dijumpai beberapa permasalahan. Permasalahan yang dihadapi:
1) terdapat kesalahan data penduduk. Pada proses perekaman data e-KTP, operator
akan mengkonfirmasi kepada penduduk bersangkutan apakah datanya sudah benar
atau belum dan selanjutnya proses perekaman dilanjutkan. Namun karena banyaknya
jumlah penduduk yang dihadapi dengan kapasitas operator yang terbatas dan proses
perekaman hingga larut malam, kelelahan operator terkadang menimbulkan
kekeliruan data yang di input.
2) aktivasi e-KTP. E-KTP yang sudah tercetak perlu di aktivasi apakah data yang
tercantum sudah benar atau tidak. Namun beberapa penduduk atau petugas
pemerintah hanya sebatas mendistribusikan e-KTP saja dan aktivasi dilakukan
dikemudian hari, sehingga menyebabkan penduduk yang memiliki jarak yang cukup
jauh dari kantor pemerintahan bersangkutan enggan melakukan aktivasi.
3) kesalahan foto dengan data yang tercantum. Hal ini dimungkinkan karena adanya
Human Error karena operator keliru memasukkan data penduduk pada saat proses
perekaman data untuk e-KTP
4) e-KTP tidak terbaca oleh Card Reader versi lama misalnya dengan menggunakan
aplikasi Benroller 2.2. e-KTP baru terbaca dengan menggunakan aplikasi versi baru
yaitu Benroller 3.0 sehingga dikhawatirkan untuk bank-bank yang masih
menggunakan aplikasi lama, e-KTP tidak terbaca oleh Card Reader Bank.
5|Page
mengurus perekaman e-KTP. Mereka mengeluh terkait pelayanan publik yang
diberikan Pemerintah. Ada beberapa oknum aparatur desa (kepala desa)dibeberapa
daerah melakukan pungutan liar pada saat pengambilan e-KTP. setiap pengambilan e-
KTP, mereka dikenakan patokan biaya 10000 rupiah/orang, pungutan liar ini juga
terjadi di beberapa daerah seperti, padahal e-KTP gratis. Bahkan banyak juga warga
yang mengeluh terhadap pelayanan pendistribusian e-KTP di kantor-kantor kelurahan.
Selain banyak pungli (pungutan liar), petugas di hampir seluruh kelurahan di
Jakarta masih sangat arogan, banyak keluhan warga terhadap pelayanan e-KTP.
Bahkan di beberapa kelurahan , petugas pelayanan hampir tidak peduli dengan poster-
poster yang isinya himbauan untuk tidak melakukan praktik pungli.
Sementara di kelurahan lain, petugas di loket pelayanan, serupa tapi tak sama. Petugas
cenderung bersikap arogan, tidak peduli dengan keinginan dan tuntutan hak atas
berbagai dokumen, termasuk e-KTP. “Petugasnya, ibaratnya bersikap ‘EGP’ (emang
gue pikirin) terhadap warga yang sudah bolak-balik datang ke kantor kelurahan.
Tetapi petugas se-enaknya saja, mengatakan ‘belum selesai’. Tetapi ketika warga
sudah sms untuk konfirmasi, petugas tidak pernah balas sms warga,” salah seorang
warga Kelurahan tersebut yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan kepada
Business News beberapa waktu yang lalu.
Munculnya aksi penolakan ketika berurusan di sejumlah bank terhadap
masyarakat pengguna kartu kartu tanda penduduk (KTP) Elektronik atau e-KTP
sungguh memprihatinkan. Pembuatan e-KTP yang dilaksanakan berbulan-bulan
dengan harapan masyarakat Indonesia punya satu identitas terintegrasi secara nasional
menjadi sangat "mengecewakan". Pihak bank beralasan menolak penggunaan e-KTP
antara lain karena disebutkan fotokopi KTP lama yang ada pada bank tidak sama
dengan e-KTP. Padahal sebenarnya data e-KTP dan KTP lama sama. Nomor induk
kependudukan, tempat tinggal, status itu sama semua. Jadi tidak ada bedanya, namun
yang berbeda hanya bentuk fisiknya saja. Mungkin hal itulah yang jadi persoalan
selain soal pengadaan Smart Card Reader, sehingga pihak perbankan menolak bila
nasabah menyodorkan e-KTP bukan KTP lama sebagai datanya.
Ada tiga unsur yang memegang peranan penting dalam pencapaian target
perekaman e-KTP, seperti konsorsium, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Agar ketiga unsur ini dapat mengimplementasikan tugas dan fungsinya, maka
sebagian besar merupakan fungsi dari tim supervisi sebagai representasi dan
pemegang peran kunci dalam mensukseskan program nasional e-KTP.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), Marzan A Iskandar menyampaikan bahwa dari sisi teknologi, BPPT sudah
memberikan dukungan penuh pada pengembangan Grand Design e-KTP. Demikian
pula pada implementasi e-KTP di tahun 2011 dan 2012, BPPT menyediakan lima
tenaga ahli pada tim teknis, 22 staff tim pokja (ahli dan teknis), serta
6|Page
memperbantukan 81 staff BPPT untuk menjadi tim Supervisi Teknis e-KTP,
jelasnya.
7|Page
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8|Page
DAFTAR PUSTAKA
http://rumahpengaduan.com/tag/keluhan-e-ktp/
http://www.businessnews.co.id/ekonomi-bisnis/pelayanan-publik-masih-perlu-
perbaikan.php
http://birokrasi.kompasiana.com/2013/03/30/evaluasi-implementasi-e-ktp-
547101.html
9|Page